Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL PERUMAHAN

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN PUPR NTB

Lokasi :
DESA BENGKEL, KECAMATAN LABUAPI,
KABUPATEN LOMBOK BARAT, PROVINSI NUSA TENGGARA
BARAT

TAHUN ANGGARAN 2024

SATUAN KERJA PENYEDIAAN PERUMAHAN


PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
URAIAN SINGKAT PEKERJAAN
PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN ASN PUPR NTB
Kementerian / Lembaga : Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat
Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perumahan
Unit Eselon II : Direktorat Rumah Susun
Unit Eselon III : Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara I
Satuan Kerja : Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat
PPK : Rumah Susun dan Rumah Khusus
Program : Pembangunan Rumah Susun
Hasil : Terselenggaranya Pembangunan Rumah Susun Yang Baik Dan
Tepat Waktu
Kegiatan : Pembangunan Rumah Susun ASN PUPR NTB
Indikator Kinerja Kegiatan : Terbangunnya Rumah Susun Sesuai Dengan Spesifikasi Teknis
dan Tepat Waktu
Satuan Ukur/ Jenis Keluaran : Jumlah Tower Rumah Susun Terbangun
Volume : 1 Tower
Tahun Anggaran : 2024
Pagu Anggaran : Rp79.000.000.000,00
Pagu HPS : Rp79.000.000.000,00

I. LATAR BELAKANG
a. Dasar Hukum Umum:
1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja;
4. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024;
5. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Perubahan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
6. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang Pemberdayaan Industri;
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60 Tahun 1992 tentang Persyaratan Teknis
Pembangunan Rumah Susun;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 01/PRT/M/2018
tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun;
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 19/PRT/M/2019
tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
01/PRT/M/2018 tentang Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun;
10.Perataturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 1/PRT/M/2019
tentang Tata Cara Pengajuan Usulan Pembangunan dan Pengelolaan Rusun Khusus
Perguruan Tinggi dan Lembaga Pendidikan Keagamaan Berasrama;
11.Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No. 16/M-IND/PER/2/2011
tentang Ketentuan dan Tata Cara Perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri;

1
12.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021,
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
13.Peraturan LKPP Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia;
14.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 8 Tahun 2022
tentang Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemenuhan Sertifikat Standar Jasa Konstruksi
dalam Rangka Mendukung Kemudahan Perizinan Berusaha Bagi Pelaku Usaha Jasa
Konstruksi;

b. Dasar Hukum Teknis


1. Peraturan Menteri PUPR Nomor 7 Tahun 2022 tentang Pelaksanaan Bantuan
Pembangunan Perumahan Dan Penyediaan Rumah Khusus;
2. Peraturan Menteri PUPR Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat;
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Perumahan Nomor 12 Tahun 2022 tentang Petunjuk
Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pembangunan dan Pengelolaan Rumah Susun.
4. Surat Edaran Dirjen Bina Konstruksi No. 73/SE/Dk/2023 tetang Tata Cara Penyusunan
Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

c. Gambaran Umum Singkat:


Kegiatan perencanaan, pelaksanan, dan pengendalian dilingkungan Satuan Kerja Tertentu
diwajibkan mendukung setiap Direktorat Jenderal, dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal
Perumahan. Secara lengkap penjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi Direktorat
Jenderal Perumahan adalah menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang penyediaan perumahan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Dalam melaksanakan tugasnya fungsi Direktorat Jenderal Perumahan menyelenggarakan
fungsi antara lain sebagai berikut:
a. Perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan penyediaan perumahan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang fasilitasi penyediaan rumah umum, rumah khusus, dan
rumah swadaya bagi masyarakat berpenghasilan rendah;
c. Pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan penyelenggaraan penyediaan perumahan;
d. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK) di bidang penyelenggaraan
penyediaan perumahan;
e. Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyelenggaraan penyediaan
perumahan;
f. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penyenggaraan penyediaan perumahan.
Dengan demikian berdasarkan pada tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perumahan,
yang selanjutnya melalui Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Nusa Tenggara
Barat, maka diharapkan penyelnggaraan penyediaan perumahan terutama pada kawasan
huni dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang telah diisyaratkan didalam peraturan-
peraturan yang berlaku.
Setiap Bangunan Gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik - baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah lingkungan dan dapat
sebagai teladan bagi lingkungannya. Selain itu setiap Bangunan Gedung Negara harus
dipelihara sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.

2
Salah satu target pembangunan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
adalah pembangunan hunian yang layak untuk ASN di lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat berupa Rumah Susun.

a. Maksud dan Tujuan


Maksud:
Maksud dari kegiatan ini adalah agar Pembangunan Rumah Susun oleh Balai Pelaksana
Penyediaan Perumahan Nusa Tenggara I serta Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi
Nusa Tenggara Barat dapat berjalan dengan baik dengan menyediakan dukungan teknis dan
dukungan operasional.
Tujuan:
1). Terselenggaranya pembangunan rumah Susun TA 2024 sesuai dengan rencana, tepat
waktu dan tepat mutu.
2). Terselenggaranya Penghunian dan Pengelolaan Rumah Susun oleh Kementerian PUPR
untuk dimanfaatkan sesuai dengan peruntukan yang telah ditentukan.

II. PENERIMA MANFAAT


a. Manfaat Langsung:
Penerima manfaat langsung adalah ASN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat di Provinsi NTB.
b. Manfaat Tidak Langsung :
Penerima manfaat tidak langsung adalah Pemerintah Daerah, kontraktor serta konsultan
dan pemangku kepentingan lainnya yang menjadi mitra kerja.

III. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


a. Metode Pelaksanaan
Seluruh kegiatan pembangunan rumah susun dilakukan secara Kontraktual dan
Pembangunan struktur dapat menggunakan sistem konvensional maupun Non
Konvensional yang diharapkan pelaksanaan menjadi lebih cepat dengan mutu yang lebih
baik demikian pula dari aspek kerapihan dan kekuatan.

b. Ruang Lingkup
Sesuai dengan latar belakang, maksud, tujuan dan sasaran di atas, maka kegiatan ini
dibatasi pada ruang lingkup sebagai berikut:
▪ Pekerjaan Persiapan
▪ Pekerjaan RK3K Konstruksi
▪ Pekerjaan Arsitektur Standart
▪ Pekerjaan Struktur Standart
▪ Pekerjaan MEP Standart
▪ Pekerjaan Arsitektur Non Standart
▪ Pekerjaan Struktur Non Standart
▪ Pekerjaan MEP Non Standart

IV. TEMPAT PELAKSANAAN KEGIATAN


Lokasi Pembangunan Rumah Susun Berada di Desa Bengkel, Kecamatan Labuapi, Kabupaten
Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

3
V. INDIKATOR KELUARAN DAN KELUARAN
a. Indikator Keluaran (Kualitatif)
Tersedianya rumah susun yang layak huni bagi ASN Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat di Provinsi NTB.

b. Keluaran (Kuantitatif)
Terbangunnya Rumah Susun sebayak 1 Tower (72 unit) type 36 dan type 45 beserta PSU

II. KUALIFIKASI USAHA DAN SUB KLASIFIKASI BIDANG USAHA


Kualifikasi usaha besar dan Sub Klasifikasi yang dipersyaratkan adalah BG002 Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Multi atau Banyak Hunian (KBLI 2015) atau Sub Klasifikasi BG001
Konstruksi Gedung Hunian (KBLI 2020).

VI. PENGGUNAAN TKDN


Merupakan Besaran Komponen Dalam Negeri yang digunakan pada barang dan atau gabungan
barang dan jasa, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 2018 tentang
Pemberdayaan Industri.

VII. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN:


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pembangunan Rumah Susun ASN PUPR NTB ini adalah 270
(Dua Ratus Tujuh Puluh) hari kalender atau 9 (sembilan) Bulan terhitung mulai sejak Surat Perintah
Mulai Kerja ditandatangani kedua belah pihak.
No Uraian Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Pembangunan fisik rumah susun

2. Melakukan koordinasi dan rapat


pembahasan secara berkala

3. Serah Terima Pertama (PHO)

VIII. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Sumber pendanaan berasal dari dana APBN Tahun Anggaran 2024 Satuan Kerja Penyediaan
Perumahan Provinsi Nusa Tenggara Barat, dengan biaya anggaran yang diperlukan sebesar
Rp79.000.000.000,- (Tujuh Puluh Sembilan Miliar Rupiah). Biaya tersebut sudah termasuk PPN
11%.

4
Mataram, 19 Januari 2024

PPK Rumah Susun dan Rumah Khusus


Satker Penyediaan Perumahan Provinsi
Nusa Tenggara Barat

THOBIAS RESSIE, ST
NIP. 19791217 201001 1 018

Anda mungkin juga menyukai