Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH KABUPATEN

LABUHANBATU UTARA
DINAS PERDAGANGAN DAN
PERINDUSTRIAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTAN PENGAWASAN


PEMBANGUNAN/REVITALISASI
PASAR RAKYAT AEK KANOPAN
IV

1
TAHUN ANGGARAN 2019

2
KERANGKA ACUAN KERJA
PENGADAAN JASA
KONSULTANSI
JASA KONSULTAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN/REVITALISASI
PASAR RAKYAT AEK KANOPAN IV
BABI
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pasca diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014tentang Perdagangan,


penggunaan istilah “pasar tradisional” berubahmenjadi “pasar rakyat”. Dalam Pasal 12 Ayat
(1) disebutkan bahwa:Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau Pelaku Usaha secara
sendirisendiriatau bersama-sama mengembangkan sarana perdaganganberupa: (a). pasar
rakyat; (b). pusat perbelanjaan; (c). toko swalayan; (d).gudang; (e). perkulakan; (f). pasar
lelang komoditas; (g). pasar berjangkakomoditi; atau (h). sarana perdagangan lainnya.

Pasar rakyat juga menjadi salah satu target Kabinet KerjaPemerintahan Pusat selama periode
2019-2024. Dalam Visi Misi dan Program Aksi Presiden dan Wakil Presiden, terkait dengan
upaya pencapaian prinsip“Berdikari dalam Bidang Ekonomi” di dalam target nomor 15 (lima
belas)disebutkan bahwa akan dijalankan kebijakan renovasi dan revitalisasi terhadap 5000
pasar rakyat yang berumur lebih dari 25 tahun.

Target besar tersebut tentu membutuhkan pemahaman awal yangkomprehensif terhadap


produk hukum terkait pengembangan pasarrakyat. Menyikapi hal tersebut maka informasi
terkait implementasikebijakan revitalisasi di Kementerian Perdagangan dan
kementerianlainnya menjadi semakin penting. Informasi tersebut dapat digunakansebagai
landasan dan tolok ukur dalam membangun indikator programrenovasi dan revitalisasi pasar
rakyat dalam rangkamemaksimalkan potensi pasar rakyat sebagai roda perekonomian rakyat.

Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah melalui kementerian perdagangan


mengalokasikan anggaran melaluiDana APBN Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus
(DAK) Bidang Sarana Perdangan TA. 2019 untuk Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat yang
diarahkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana perdagangan yang mendukung
kelancaran distribusi dan akses masyarakat terhadap barang kebutuhan pokok terutama
daerah dengan kondisi sarana dan prasarana yang terbatas, daerah tertinggal, kawasan
transmigrasi dan kawasan perbatasan.

Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu melalui Anggaran Pendapan dan Belanja Negara (APBN)
Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia TA. 2019 telah
mengalokasikan anggaran untuk Jasa Konsultan Pengawasan Pembangunan/Revitalisasi
Pasar Rakyat Aek Kanopan IV dengan pagu anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus
Juta Rupiah).

3
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
a. MAksud
Membantu SKPD Dinas Perdagangan dan Perindustrian di dalam melakukan
pengendalian pengawasan teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan
yang dilaksanakan oleh Penyedia Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor), karena keterbatasan
tenaga pada SKPD yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi
kualifikasinya.

b. Tujuan
Memberikan kepastian dan jaminan kepada Pengguna Barang/Jasa bahwa pengendalian
pengawasan terhadap pekerjaan fisik yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi
(Kontraktor) sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum dalam
dokumen kontrak.

1.3. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah tercapainya pelaksanan Pembangunan Fisik Pasar Rakyat
Sioldenganyang sesuai dengan rencana teknik rinci/detai engineering design serta dapat
memenuhi spesifikasi teknis dan umur rencana yang ditetapkan, sehingga tujuan Jasa
Konsultan Pengawasan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV dapat
tercapai.

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Jasa Konsultan Pengawasan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek


Kanopan IVyang akan dilaksanakan oleh konsultan adalah di Kecamatan Aek Kanopan
Kabupaten Labuhanbatu Utara.

1.5. SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan Kegiatan Jasa Konsultan Pengawasan Pembangunan/Revitalisasi Pasar


Rakyat Aek Kanopan IV ini berasal dari Anggaran Pendapan dan Belanja Negara (APBN)
Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia TA. 2019 dengan pagu
anggaran sebesar Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah).

1.6. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA ANGGARAN DAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pengguna Anggaran :


Nama Pejabat Pembuat Komitmen :
Satuan Kerja Perangkat Daerah : Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten
Labuhanbatu Utara
Alamat Kantor : Aek Kanopan

4
B A B II
DATA PENUNJANG
2.1. DATA DASAR

Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi terlebih


dahulu dengan Pengguna Jasa/Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Jasa
Konsultansi/Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Konstruksi pada pekerjaa terkait/ Pengendali
Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan konfirmasi mengenai konstruksi
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV yang akan dibangun.

Adapun data-data yang diperlukan sebelum melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :


a. Data-data dokumen kontrak sesuai dengan Penyedia Barang/Jasa yang ditunjuk untuk
melaksanakan kegiatan pembangunan.
b. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
c. Studi-studi terdahulu maupun data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap
penting

2.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN


Dalam kegiatan Pengawasan Konstruksi Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan
IV seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan Pengawas/Penyedia Jasa harus
memperhatikan persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

1. Persyaratan Umum Pekerjaan

Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan konstruksi harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV dan dapat diterima dengan baik
oleh Pengguna Jasa/Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali
Kegiatan.

2. Persyaratan Obyektif

Pelaksanaan pekerjaan pengawasan konstruksimelaksanakan pengaturan dan


pengamanan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut
macam, kualitas dan kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.

3. Persyaratan Fungsional

Kegiatan pelaksanaan pengawasan konstruksi baik yang menyangkut waktu, mutu dan
biaya pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesional dan tanggungjawab yang tinggi
sebagai Konsultan Pengawas.

4. Persyaratan Prosedural

Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan


pengawasan konstruksi di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-
prosedur dan peraturan-peraturan yang berlaku.

5
5. Kriteria Lain-lain

Selain kriteria umum di atas, untuk kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi berlaku
pula ketentuan-ketentuan seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara
lain ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu
Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain sebagai
dasar perjanjiannya.

Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan Jasa Konsultan Pengawasan


Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV menggunakan daftar referensi
teknis sebagai dasar pelaksanaan. Referensidimaksud adalah :

1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi.


2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat
Jasa Konstruksi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaran Jasa Konstruksi.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaran Pembinaan Jasa
Konstruksi.
6. Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Pembinaan Sarana Distribusi Bidang Perdagangan, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern.
7. Peraturan Menteri Perdagangan No.48/M-DAG/PER/8/2013 tentang Pedoman dan
Pengelolaan Sarana Distribusi Perdagangan.
8. Peraturan Menteri Perdagangan No.70/M-DAG/PER/12/2013 tentang
Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko
Modern.
9. Peraturan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya dengan Metode Analisa Komponen, SNI-
1732-1989-F (SK BI-2.3.26.1987).
10. Tata Cara Perencanaan Teknis Landscape Jalan No. 033/T/BM/1996.
11. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI T-22-1991-03.
12. Standar Teknis No. 019/BM/2009 tentang Pengawasan Teknis PekerjaanFisik.
13. Pelaksanaan Perkerasan Kaku (Beton semen), 009/T/BNKT/1990.
14. Teknis Bangunann Gedung Negara sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
45/PRT/M/2007;
15. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan dengan pekerjaan ini.

6
B A B III
RUANG LINGKUPDAN TUGAS JASA KONSULTAN PENGAWAS
3.1. LINGKUP KEGIATAN

Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi eksisting
rencana pembangunan konstruksi Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV,
melalui Gambar Kerja beserta Dokumen Teknisnya.

Konsultan terdiri dari Tim Pengawas Lapangan yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
pengawasan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan dengan
menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan menggunakan standard
design serta cara yang telah ditentukan dalam Dokumen Kontrak Pembangunan/Revitalisasi
Pasar Rakyat Aek Kanopan IV.

3.2. KELUARAN/OUTPUT

Konsultan Pengawasan Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV diminta


menghasilkan keluaran (output) yang lengkap sesuai dengan kebutuhan kegiatan. Kelancaran
pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan Kegiatan Pengawasan, antara lain :
1. Program kerja, alokasi tenaga, dan konsepsi pekerjaan supervisi.
2. Buku harian (bila diperlukan) yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang
penting dari Konsultan Pengawas/ Direksi Kegiatan, yang dapat mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan konsekuensi keuangan, kelambatan penyelesaian
dan tidak terpenuhinya syarat teknis.
3. Meneliti laporan harian yang dikerjakan bersama dengan kontraktor, berisi keterangan
tentang :
a. Tenaga kerja.
b. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
c. Alat-alat.
d. Pekerjaan yang diselenggarakan.
e. Waktu pekerjaan.
f. Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian.
4. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran.
5. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah/ Kurang, jika ada tambah/kurang pekerjaaan.
6. Berita Acara Penyerahan I Pekerjaan.
7. Berita Acara Pernyataan Selesainya Pekerjaan.
8. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawings) yang dibuat oleh
kontraktor dan diteliti oleh konsultan supervisi.
9. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) setiap minimal 2 (dua) kali sebulan.
10. Gambar Perincian (shop drawings) bila perlu, dan Kurva S (S Curve) dari Rekanan/
Kontraktor.

7
3.3. PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK.

Pejabat Pembuat Komitmen akan menugaskan juga personil pengawasan dari instansi untuk
melengkapi pekerjaan dari konsultan supervisi. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan
ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya.

3.4. PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN

Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan yang
berkaitan dengan tugas pengawasan, seperti : peralatan kantor dan alat ukur (Waterpass,
Meteran, dll).

3.5 LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

1. LINGKUP KEWENANGAN

Lingkup kewenangan bagi Konsultan Pengawas adalah pelaksanaan


supervisi/pengawasan konstruksi Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan
IV, meliputi :
a. Pekerjaan Supervisi, baik mengenai kuantitas, kualitas, maupun ketepatan waktu
pekerjaan.
b. Pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan, baik dalam hal mutu pekerjaan,
ketertiban pekerjaan, menghindari penyimpangan pelaksanaan pekerjaan, maupun
penyelesaian perselisihan yang mungkin timbul.
c. Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan,
penilaian/ penelitian kualitas bahan, dan larangan/penggunaan bahan yang tidak
memenuhi persyaratan.
d. Penyelesaian administrasi di lapangan mengenai penyerahan pekerjaan,
penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan tambah/kurang, perpanjangan
waktu pelaksanaan.

2. TANGGUNG JAWAB SUPERVISI/PENGAWASAN


Konsultan Supervisi/Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
supervise/pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku. Secara umum tanggung jawab Konsultan Supervisi/Pengawas antara lain
terhadap :
a. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/
Pemborongan yang dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman
teknis yang berlaku, diantaranya:
Dokumen Pelaksanaan dari pekerjaan,yaitu :
1) Gambar-gambar pelaksanaan;
2) Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS);
3) Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong;
4) Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan;
5) Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana/ Pemborong (setelah disetujui); dan
6) Pengarahan Penugasan/ Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Supervisi.

8
b. Kinerja Supervisi/Pengawasan yang harus memenuhi standar hasil kerja supervisi
yang berlaku dan disyaratkan.
c. Hasil evaluasi supervisi dan dampak yang ditimbulkan.
d. Ketepatan waktu pelaksanaan

Penanggung jawab profesional supervisi adalah tidak hanya Konsultan sebagai suatu
Perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional supervisi yang terlibat.

3.6. JANGKA WAKTU


Kegiatan Supervisi/Pengawasan dilaksanakan sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
pelaksanaan konstruksi/fisik dikeluarkan/ditandatangani sampai dengan diserahkannya
pekerjaan tersebut kepada pengguna jasa (PenggunaAnggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pemilik Pekerjaan). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan
tugas supervisi yang diberikan kepada Konsultan Supervisi adalah selama 75 (Tujuh puluh )
hari kalender atau 2,5 (dua koma lima) bulan.

3.6. KEBUTUHAN PERSONIL


Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman dalamsesuai dengan
bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya hasil pelaksanaan
kegiatan Survey dan Perencanaan. Untuk itu dalam melaksanakantugasnya, Konsultan harus
menyediakan personil yang memenuhikebutuhan kegiatan, baik ditinjau dari lingkup atau
besar kegiatan maupun tingkatkerumitan pekerjaan, yaitu minimal terdiridari :
1) Professional Staf/ Tenaga Ahli
a) Ahli Teknik Bangunan Gedung (Supervisi Engineer)
b) Ahli Arsitektur
c) Ahli Elektrikal
2) Sub Professional Staf/ Asisten Tenaga Ahli
a) Inspector
3) Tenaga Pendukung
a) Operator Komputer

3.8 KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI


Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untukpekerjaan
ini, yaitu terdiri dari :

A. PROFESSIONAL STAF/ TENAGA AHLI


A.1. Site Engineer
A.1. Site Engineer yang diisyaratkan adalah seorang Sarjana Strata 1/S- 1 Teknik
Sipil pengalaman minimal 3 (tiga) tahun atau Pasca SarjanaStrata2/S-2 Teknik Sipil
pengalaman minimal 1 (satu) tahun yang memiliki kompetensi mengawasi
pekerjaan struktural dan arsitektural bangunan gedung dan yang menguasai
bangunan gedung. Kompetensi tersebut dibuktikan denganSurat Keterangan dari
Pemberi Kerja, serta mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli

9
Teknik Bangunan Gedung yang dikeluarkan oleh assosiasi yang berwenang.Jumlah
yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang dengan masa kerja 2,5 (dua koma lima)
bulan.
Tugas dan tanggung jawabnya mencakup, tetapi tidak terbatas hal-hal sebagai
berikut:
1) Mengakomodir dan memberi arahan kepada seluruh personil tentang planning
pekerjaan dan bertanggung jawab dengan semua hasil laporan dari seluruh Tim.
2) Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan oleh
Pengendali Kegiatan Perencanaan dan Pengawasan Teknis Kabupaten Labuhanbatu
Utara terutama sehubungan dengan :
 Inspeksi secara teratur untuk melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan
melakukan perbaikan - perbaikan agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai
dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
 menetukan metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan
dengan kondisi lapangan.
 menetukan metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan
pasal-pasal dalam dokumen kontrak tentang cara-cara pengukuran dan
pembayaran.
 Rincian teknis sehubungan dengan “ Chenge-Order “ yang diperlukan.
 Melakukan pembuatan laporan kondisi Jalan, beserta grafik gitarnya untuk
keseluruhan ruas yang berada dibawah koordinasinya.
3) Membuat penyataan menerima ( “ Acceptance “ ) atau penolakan ( “ Rejection
“ ) atas material dan Produk Pekerjaan.
4) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi Kontraktor. Segera
melaporkan kepada Pengendali Kegiatan Fisik apabila kemajuan pekerjaan ternyata
mengalami kelambatan lebih dari 15 % dari rencana membuat saran-saran
penanggulangan serta perbaikan.
5) Melakukan Pengecekan secara cermat semua pengukuran & pengenadalian
mutu pekerjaan dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran dan
penyelidkan yang dilakukan oleh kontraktor.
6) Menyusun Laporan Bulanan tentang kemajuan Fisik dan Financial, serta
menyerahkan kepada Pengendali Kegiatan Fisik.
7) Menyusun Justifikasi Teknis gambar dan perhitungan sehubungan dengan
usulan perubahan kontrak.
8) Mengecek dan menanda tangani Dokumen Pembayaran Bulanan ( Monthly
Certificate ).
9) Mengecek dan menanda tangani Dokumen tentang Pengendalian mutu dan
Volume Pekerjaan.

A.2. Chief Inspector


Chief Inspector yang diisyaratkan adalah seorang Sarjana Strata 1/S- 1 Teknik Sipil
pengalaman minimal 3 (tiga) tahun atau Pasca SarjanaStrata2/S-2 Teknik Sipil
10
pengalaman minimal 1 (satu) tahun yang memiliki kompetensi mengawasi
pekerjaan struktural dan arsitektural bangunan gedung dan yang menguasai
bangunan gedung. Kompetensi tersebut dibuktikan denganSurat Keterangan dari
Pemberi Kerja, serta mempunyai Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Manajemen
Konstruksi Muda yang dikeluarkan oleh assosiasi yang berwenang.Jumlah yang
dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang dengan masa kerja 2,5 (dua koma lima)
Tugas dan tanggung jawab Chief Inspector/Quantity Engineer mencakup, tapi tidak
terbatas pada, hal-hal sebagai berikut :
1) Memberikan arahan kepada inspector tentang planning pekerjaan dan mengkoordinir
Inpector.
2) Melaksanakan pengawasan harian agar pelaksanaan yang dilakukan oleh Kontraktor
sesuai dengan Design yang ditentukan.
3) Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan spesifikasi yang tercantum dalam Dokumen
Kontrak.
4) Menyiapkan data terinci serta rekomendasi teknis sehubungan dengan variasi Volume
Kontrak.
5) Mengecek dan mengukur volume bahan dan pekerjaan yang dihasilkan oleh Kontraktor
untuk dipakai sebagai dasar pembuatan Pembayaran Bulanan ( Monthly Certificate ).
6) Melaporkan segera kepada Site Engineer atau Pengendali Kegiatan Fisik apabila ternyata
pelaksanaan pekerjaan akan mengakibatkan terlampauinya volume pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Kontrak.
7) Membuat catatan yang lengkap tentang pembayaran kepada Kontraktor, sehingga tidak
terjadi pembayaran berganda atau pembayaran lebih.
8) Mengawasi dan membuat pengendalian pelaksanaan pekerjaan yang didasarkan kepada
sistem pembayaran “ Dayworks “.
9) Memahami dan menguasai pasal-pasal dalam kontrak dengan tata cara pengukuran dan
pembayaran, sehingga pembayaran kepada Kontraktor betul-betul dilaksanakan kepada
ketentuan yang tercantum.
10) Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan / Memantau kemajuan fisik.
11) Mengecek semua “ As Buit Drawing “ yang dibuat oleh Kontraktor.

B. SUB PRPFESSIONAL STAF


Didalam pelaksanaannya Tenaga Ahli dibantu Sub Tenaga Ahli sebagai berikut :

B.1. Inspector
Inspector yang diisyaratkan adalah seorang Sarjana Strata 1/S-1 Teknik Sipil atau
Sarjana Muda Diploma 3/D-3 Teknik Sipil. Berpengalaman dalam hal mengawasi
pekerjaan gedung, menghitung kuantitas bangunan, baik pekerjaan struktural
maupun arsitektural serta anggaran biaya kunstruksi bangunan gedung dan yang
menguasai bangunan gedung. Pengalaman tersebut dibuktikan denganSurat
Keterangan dari Pemberi Kerja dan SKT. Jumlah personil yang dibutuhkan
sebanyak 1 (satu) orang dengan masa kerja 2,5 (dua koma lima)
11
Tugas dan tanggung jawab inspector mencakup, tapi tidak terbatas pada, hal-hal
sebagai berikut :
1) Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.
2) Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan kepada Site Engineer atau Quality /
Quantity Engineer atas pekerjaan yang tidak sesuai dengan Kontrak
Dokumen. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan secara tertulis pada
hari itu juga.
3) Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran.
4) Menyiapkan pengawasan yang terus menerus di lapangan setiap harinya,
termasuk menyiapkan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan
yang digunakan oleh Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan harian.
5) Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat
cuaca, material yang dikirim kelapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga
kerja peralatan di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
pengukuran lapangan, hal-hal khusus dan sebagainya dengan formulir
laporan yang standar dan dikirim ke Site Engineer atau Quantity Engineer.
6) Membantu Direksi lapangan untuk meng”opname” hasil pekerjaan yang
telah selesai.

C. TENAGA PENDUKUNG
Didalam pelaksanaan pengawasan/supervisi Tenaga Ahli dan Asisten Tenaga
Ahli/Inspektur di bantu dengan tenaga pendukung yaitu Operator Komputer.
Operator Komputer yang diisyaratkan adalah minimal lulusan SMA/ Sederajad dan mahir
dalam mengoperasikan komputer khususnya program MS. Word, MS. Excel. Jumlah
personil yang dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang dengan masa kerja 2,5 (dua koma
lima).Pengalaman tersebut dibuktikan dengan Surat Keterangan dari Pemberi Kerja.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan Jasa Konsultan PengawasPembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV


ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan Pengawasan.
c. Tahap Penyerahan Laporan :
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Bulanan.
3) Laporan Akhir.

12
Konsultan Supervisi harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya
akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi dan
tanggung jawab Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan
keluaran (produk) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, uraian tugas Konsultan
Supervisi secara bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/ metodologi pelaksanaan
pekerjaan supervisi.
2) Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning yang diajukan
oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana pembangunankonstruksi untuk selanjutnya
diteruskan kepada Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujan.

b. Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan


1) Melaksanakan kegiatan supervisi secara umum, supervisi lapangan, koordinasi dan
inspeksi kegiatan-kegiatan pekerjaan konstruksi agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk terakhir kalinya.
2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau di tempat kerja lainnya.
3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.
(jadual harus jelas mengingat waktu pelaksanaan fisik sangat terbatas).
4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna Jasa/
Pengguna Anggaran/Pelaksana Kegiatan/Pejabat Pembuat komitmen.
5) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak,
dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/ Kontraktor pelaksana, dengan
pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola Kegiatan.

c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran /Pejabat
Pembuat Komitmen Jasa Konsultansi/Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Konstruksi
pada proyek terkait/Pengendali Kegiatan untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya 2 (dua) kali setiap bulannya,
dengan Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Jasa
Konsultansi/Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Konstruksi pada proyek
terkait/Pengendali Kegiatan; Konsultan Perencana Teknis; Rekanan/ Kontraktor
pelaksana; dan Tim Teknis, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan

13
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat
dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian.
3) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena
ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d. Pelaporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Pengguan Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen Jasa
Konsultansi/Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Konstruksi pada proyek
terkait/Pengendali Kegiatan atau Pengelola Kegiatan mengenai volume, prosentase
dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan Rekanan/
Kontraktor pelaksana.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, prosentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/ Kontraktor
pelaksana dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor
pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor
pelaksana (shop drawings).
5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan akhir
pekerjaan.

e. Penyiapan/ Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan


1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
3) Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan, Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

14
B A B IV
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN
4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi tugas
dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio dan diserahkan kepada Pengguna Jasa,
Laporan yang dimaksud meliputi :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Akhir

4.1. LAPORAN PENDAHULUAN

Laporan Pendahuluan, berisi:


1. Rencana Kerja Penyedia Jasa secara menyeluruh.
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.
3. Jadwal kegiatan konsultan.
Laporan harus sudah diserahkan selambat-lambatnya 5 (lima) hari sejak SPMK diterbitkan
dan dibuat dalam 5 (lima) rangkap.

4.2. LAPORAN BULANAN

Laporan Bulanan, terdiri dari:

1. Laporan harian lapangan (dari referensi buku harian lapangan).


2. Laporan mingguan / bobot mingguan.
3. Administrasi kegiatan, antara lain:
a) Berita Acara perubahan pekerjaan tambah dan kurang (bila ada), termasuk
menyiapkan usulan addendum kontrak dan analisa perubahan pekerjaan tambah.
b) Berita Acara perubahan waktu pelaksanaan (bila ada) termasuk menyiapkan usulan
addendum kontrak.
c) Revisi Schedule (bila ada) dan networking planning.
d) Quality Control antara lain:
- Cek dimensi
- Tes material (beton, besi beton, batu dan lain-lain)
e) Rekomendasi atas prestasi bobot yang telah dicapai berkaitan dengan rencana
tagihan/penarikan termyn.
f) Laporan pemeriksaan baik persyaratan fisik ataupun administrasi berkaitan dengan
rencana serah terima pekerjaan yang diusulkan oleh kontraktor.
g) As Built Drawing yang dibuat sebelum penyerahan I oleh pihak Kontraktor.

Laporan ini harus sudah diserahkan selambat-lambatnya minggu pertama setiap


bulannyadan dibuat dalam 5 (lima) rangkap.

15
4.3. LAPORAN AKHIR

Laporan akhir (Final Report) dibuat dengan isi uraian pelaksanaan pekerjaan dari awal hingga
selesai. Laporan Akhir juga memuat informasi lain mengenai pelaksanaan pekerjaan, antara
lain :
1. Laporan harian lapangan yang sudah disetujui Kontraktor, Konsultan dan PPK.
2. Laporan Mingguan yang sudah disetujui oleh Kontraktor, Konsultan dan PPK.
3. Laporan Bulanan lapangan yang sudah disetujui oleh Kontraktor, Konsultan dan PPK.
4. Seluruh laporan administrasi teknik dan semua koreksi serta tindak lanjut.
5. Gambar AsBuilt Drawing yang sudah disetujui oleh PPK.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari berakhirnya pekerjaan, dalam


bentuk hard copydibuat dalam 5 (lima) rangkap dan soft copy 5 (lima) keping CD.

16
BAB V
HAL – HAL LAIN

5.1. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah
Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan
kompetensi dalam negeri.

5.2. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai persyaratan dan
kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan pekerjaan pengawasan.

5.3. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

5.4. LAIN-LAIN
Sewaktu-waktu Konsultan Pengawas dapat diminta oleh Pejabat Pembuat Komitmen Jasa
Konsultansi/Pejabat Pembuat Komitmen Bidang Konstruksi pada proyek terkait/Pengendali
Kegiatan untuk mengadakan diskusi atau memberikan penjelasan mengenai tahap atau hasil
kerjanya.
1. Konsultan harus menyerahkan foto atau gambar yang berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjan di lapangan.
2. Konsultan harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan dengan pemberi tugas.
4. Semua peralatan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh konsultan.
4. Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa maka penyedia jasa harus mengadakan
pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan
pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf proyek.
5. Hal-hal yang belum jelas atau belum tercakup dalam Kerangka Acuan Kerja ini akan
dijelaskan dalam acara penjelasan pekerjaan.

17
B A B VI
PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Jasa Konsultan Pengawasan
Pembangunan/Revitalisasi Pasar Rakyat Aek Kanopan IV TA. 2019 ini disusun sebagai dasar bagi
Penyedia Jasa Konsultansi untuk melaksanakan kegiatan.

Aek Kanopan, Juli 2019

Disetujui oleh: Dibuat Oleh:

KEPALA DINAS PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN PAKET PEKERJAAN KONSTRUKSI/
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA JASA KONSULTANDI LINGKUNGAN DINAS
PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
TA.2019

…………………………………………….
…………………………………….
NIP.
NIP.

18

Anda mungkin juga menyukai