Tim Konsultan diharapkan memberikan jasa konsultasinya secara optimal selama dalam
penugasan ini, baik dalam pelaksanaan maupun dalam administrasi seperti pelaporan dan berita
acara hasil rapat koordinasi. Selama jadwal penugasan tersebut Tim Konsultan diharapkan
melaksanakan semua kegiatan dengan rasa penuh tanggung jawab, menyusun rencana kerja
yang efektif dan efisien, serta secara periodik mengadakan koordinasi dan konfirmasi dengan
pihak pemberi kerja guna pencapaian hasil yang optimal dan tepat waktu.Dalam rangka mencapai
tujuan diatas, maka perlu adanya pemahaman dan penjabaran pengertian terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK) yang telah diterbitkan oleh Pihak Direksi. Dengan berdasarkan pada KAK dan
berita acara penjelasan pekerjaan, maka Pihak Konsultan memberikan tanggapannya sebagai
suatu penjabaran dan pemahaman terhadap Tujuan Kegiatan, Lingkup Pekerjaan dan tugas-tugas
yang harus dilaksanakan oleh Konsultan, baik yang bersifat teknis maupun yang bersifat
administrasi.
Beberapa hal sebagai Pemahaman Konsultan terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK), dapat
diuraikan sebagai berikut :
Pekerjaan Persiapan
A. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengawasan Konsultan Pengawas segera menyusun :
Setelah ketiga hal tersebut mendapat persetujuan dari pengguna jasa atas rekomendasi
Pengelola Teknis Proyek maka akan dijadikan pedoman penugasan (pelaksanaan
Tugas dan Pengawasan) bagi Konsultan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya.
B. Melakukan pemeriksaan dan selanjtnya diteruskan kepada pengguna Jasa untuk disetujui
antara lain mengenai Jadwal Waktu pelaksanaan yang diajukan oleh Pemborong (Time
Scedulle/Bar Cart dan Curve S serta Net Work Planing).
Pekerjaan Teknis
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen, peralatan dan
perlengkapan selama pelaksanaan pekerjaan dilapangan atau ditempat kerja lain yang di alukan
pemborong dalam menyelesaikan pekerjaan.
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan mengambil tindakan yang cepat dan tepat
agar batas waktu serta kondisi yang tercantum dalam dokumen kontrak terpenuhi.
5. Memberikan petunjuk atau perintah kepada pemborong yang dapat dilakukan secara langsung
sejauh tidak mengenai pengurangan dan atau penambahan biaya dan waktu serta tidak
menyimpang dari kontrak.
Konsultasi
1. Melakukan konsultasi dengan pengawas lapangan dan pengguna jasa untuk membicarakan
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
2. Mengadakan rapat berkala selama 2 dua kali sedikitnya dalam sebulan dengan Direksi dan
pengguna Jasa, Perencana serta pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan yang sesuai denagnn dokumen Kontrak. Selanjutnya
2. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal
yang telah disetujui.
3. Melaporkan bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat kerja yang digunakan.
Dokumentasi
1. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang
mengakibatkan tambah atau kurangnya pekerjaan, perhitungan dan gambar konstruksi yang di
buat oleh pemborong (Shop Drawing).
2. Menyiapkan berita acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan dilapangan, serta untuk
keperluan pembayaran angsuran atau termyn.
3. Memeriksan dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
4. Menyiapkan formulir Laporan harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, Berita acara
kemajuan pekerjaan, berita penyerahan pertama dan yang kedua serta formulir-formulir lainnya
yang diperlukan.
Design &
Owner Schematic Tender & Within
Construction Yes Construction
Criteria Design Evaluation Budget
Document
No
TRADITIONAL
Owner - separate designer
- single general contractor
- numerous subcontractors
General - fixed price,unit price, guaranted maximum,or cost plus a
Designer Contractor
fixed fee construction contract
- negotiated professional fee for design services
Own Forces
Subcontractor Work
Berdasarkan penjelasan di atas menunjukkan bahwa dengan pendekatan secara tradisional, tugas
konsultan maupun kontraktor tidak jelas (misal : konsultan design bisa merangkap menjadi
pengawas) yang akan berpengaruh pada kinerja proyek secara keseluruhan. Untuk itulah maka
perlu digunakan jasa Manajemen Konstruksi dengan harapan bahwa beban owner menjadi lebih
ringan karena sudah terwakili oleh jasa Manajemen Konstruksi, tugas dan peran masing-masing
stakeholder jelas (baik konsultan maupun kontraktor), serta pelaksanaan proyek dapat terlaksana
dengan baik. Selain itu pendekatan dengan jasa Manajemen Konstruksi memungkinkan untuk
adanya percepatan (fast-tracking) pelaksanaan pekerjaan proyek sesuai dengan proyek ini yaitu
PENGAWASAN PEMBANGUNAN RUMAH LAYAK HUNI KOTA BANDA ACEH - 02 Dalam
Pelaksanaan Manajemen konstruksi, Konsultan menggunakan bantuan program Microsoft Project
dalam memonitoring pelaksanaan Proyek.
1
Goldhaber, 1977
2
Barrie and Paulson, 1992
Partial Const.
Design Within Construc
Tender Yes completi completi
M&E Budget tion
on on
Initial Final
Owner
Schematic Schematic No
Criteria
Design Design
Design
Within Construc
Super Tender Yes
Budget tion
structure
No
CONSTRUCTION MANAGEMENT
Owner - Three-party team of owner, designer, & construction manager
- Fixed price or negotiated individual construction contract
directly with owners
Construction - Construction manager may act as owner agent to extent
Designer Manager delegate
- Negotiated professional fee for construction management
services
- Negotiated professional fee for design services
A Number of Independent
Contractors
3
Goldhaber, 1977