akan dituangkan dalam bentuk usulan teknis dan biaya yang dapat dimengerti
dan dipahami, KAK tersebut dibuat secara garis besar tentang : latar belakang
(dasar hukum, gambaran umum), maksud dan tujuan, ruang lingkup kegiatan pada
1.2. Sasaran
➢ Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Agar Konsultan memberikan kontribusi dan layanan jasa inspeksi engineering.
melaksanakan kegiatan.
1. Pengendalian Mutu
2. Pengendalian Waktu
3. Pengendalian Biaya
terhitung sejak terbit SPMK. Selain itu, konsultan pengawas mempunyai kewajiban
Konstruksi Fisik.
Setelah mempelajari dan mendalami Kerangka Acuan Kerja layanan pekerjaan Jasa
Konsultansi Pengawasan Rekayasa – Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung
Dhi Jasa Konsultan Pengawasan Kegiatan Kontraktual secara umum konsultan dapat memahami
bahwa keseluruhan Kerangka Acuan Kerja ini sudah cukup baik dan informatif.
Namun demikian Konsultan mencatat beberapa hal yang perlu ditanggapi guna
Dalam Kerangka Acuan Kerja, pengalaman Inspector cukup berperan dalam bidang
pekerjaannya, sungguh hal yang sangat baik karena dengan demikian akan lebih
keseluruhan.
Pemaparan tentang jadwal pelaksanaan pekerjaan dirasa sudah cukup jelas untuk
dipahami.
dapat memenuhi kebutuhan pengawasan dalam hal penyusunan laporan dan memantau
jadwal pekerjaan pengawasan dengan lebih sempurna. Sistem kerjasama yang dilakukan
antara Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung akan dapat mencapat tujuan pengawasan yang
baik dan sesuai dengan sasaran pekerjaan yang tertera pada Kerangka Acuan Kerja.
Kerangka Acuan Kerja dapat dimengerti dengan mudah karena pemaparan akan
semua hal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan didapat dengan mudah
Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan
telah dijabarkan secara rinci kedalam lingkup kegiatan yang terdapat dalam Kerangka Acuan
Kerja. Namun demikian masih disarankan perlu klarifikasi terhadap beberapa hal utama.
Menurut hemat konsultan ruang lingkup yang dirinci dalam KAK hanya terfokus pada
Proses Pekerjaan Pengawasan namun demikian sebaiknya walaupun dalam waktu yang
sangat singkat secara ringkas mesti dijelaskan tahapan proses penyusunan rencana
Pekerjaan Pengawasan secara eskplisit sehingga dirasa perlu penjelasan dalam ruang lingkup
kegiatan ini.
Sesuai dengan maksud, tujuan, dan sasaran kegiatan ini adalah Pengawasan agar dapat
terwujud sehingga dapat dijadikan sebagai payung utama dalam pelaksanaan pembangunan
konstruksi fisik oleh kontraktor pelaksana, maka daripada itu pengawas sangat
membutuhkan data dasar mengenai hasil perencanaan yang telah dikerjakan oleh konsultan
Secara umum konsultan telah memahami berdasarkan Kerangka Acuan Kerja bahwa
Berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah kami terima dari Pengguna Jasa dan
ditambah lagi dengan penjelasan disaat aanwijzing kantor sudah cukup baik karena
didalamnya Pengguna Jasa sudah memuat / mendiskripsikan dengan rinci tugas – tugas
Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis dilaksanakan dengan mempelajari keseluruhan data-data hasil
gambar pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor pelaksana. Secara
(supervision engineer). Demikian pula dengan spesifikasi teknis dan rencana anggaran
biaya. Disamping itu, metoda pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor pelaksana juga
yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli
sebagai wakil dari Direksi Pekerjaan di lapangan, konsultan pengawas bertugas sebagai
perpanjangan tangan dari pemberi kerja dalam melakukan inspeksi teknis sehingga
pelaksanaan konstruksi dapat memenuhi kaidah kendali mutu, waktu dan biaya.
Pemeliharaan Gedung Kantor Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan
dianggap penting.
Dalam kegiatan Supervisi seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan
Setiap bagian dari kegiatan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pengguna
Persyaratan Obyektif
Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan supervisi baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya
Persyaratan Prosedural
Kriteria Lain-lain.
Selain kriteria umum di atas, untuk Kegiatan Pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan
seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pelaksanaan
adalah:
Peraturan Daerah Tapanuli Utara Nomor 02 Tahun 2020 tentang Rencana Induk
2025.
pada ketentuan yang berlaku khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
meliputi :
- Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat
konstruksi (kontraktor).
- Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing)
a. Metodologi
Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan
Rekayasa – Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Dhi Jasa Konsultan
Pengawasan Kegiatan Kontraktual yang maksimal, Tim Supervisi akan melaksanakan sistem
pengawasan dan pembagian kerja yang sistematis dan terencana. Tahapan pekerjaan
pengawasan teknis diharapkan memberikan layanan yang meliputi kegiatan pekerjaan berikut
yang tersedia.
memutuskan segala bentuk ketentuan hukum yang ada dalam dokumen kontrak
sebagainya.
volume pekerjaan yang akan dipakai sebagai dasar pembayaran, sehingga semua
Penyusunan laporan bulanan (monthly report), laporan teknis, dan laporan akhir
(final report) yang mencakup laporan kemajuan pekerjaan dan laporan keuangan
dan penyimpangan yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan Provisional Hand Over
Penyedia Jasa diwajibkan memberitahu secara tertulis kepada kontraktor jika ada
bahan, dan teknik pengerjaan dengan membuat tembusan kepada PPTK apabila
surat teguran telah diberikan sebanyak 2 (dua) kali tetapi diabaikan oleh kontraktor.
b. Rencana Kerja
Didalam melaksanakan pekerjaan Pengawasan tentunya arus ada Rencana Kerja,
Pengawasan (Supervision)
Pelaporan (Reporting)
dokumen kontrak pekerjaan fisik supervisi ini meliputi pekerjaan - pekerjaan seperti :
Anak
(6) Review produk perencanaan dan melakukan perubahan terhadap item pekerjaan fisik
(7) Melakukan pengukuran perhitungan terhadap pekerjaan tambah kurang (apabila ada)
(8) Melaksanakan rapat koordinasi rutin dengan direksi pekerjaan dan PPK terkait
faktor-faktor yang mempengaruhi seperti waktu yang tersedia, kondisi cuaca, ketersediaan
peralatan, ketersediaan tenaga kerja dan material. Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga
harus diperhatikan di dalam penyusunan rencana kerja dan kemudian dimintakan persetujuan
kepada Pemimpin Proyek/Pemimpin Bagian Proyek yang nantinya dapat dipakai sebagai
dasar rencana kerja keseluruhan. Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana
kerja ini harus terus menerus dilakukan sebagai upaya pengendalian waktu dan biaya
saat pelaksanaannya. Hal ini biasanya diakibatkan kondisi lapangan yang sesungguhnya telah
mengalami beberapa perubahan dibandingkan kondisi pada saat survey untuk pekerjaan
desain. Perubahan/revisi ini dapat berupa revisi yang kecil (penambahan atau pengurangan),
tetapi dapat pula dalam suatu pelaksanaan terjadi revisi desain yang besar sampai kepada
bawah pengawasan Tim Supervisi harus melaksanakan pekerjaan Staking Out dan revisi
pengukuran, pemasangan patok dan Bench Mark serta survey-survey lain yang diperlukan.
dan pengukuran melintang. Setelah pelaksanaan staking out diperlukan suatu survey
pendahuluan yang biasa disebut rekayasa lapangan yang bertujuan sebagai pembanding
terhadap desain perencanaan serta untuk menentukan jenis-jenis pekerjaan dalam suatu
proyek. Pekerjaan ini merupakan tahap awal dari tahap-tahap pekerjaan berikutnya.
Dari hasil rekayasa lapangan ini dapat ditentukan hal-hal sebagai berikut :
Jenis Pekerjaan
Hasil rekayasa lapangan ini nantinya akan dibandingkan dengan volume yang terdapat
pada Dokumen Volume Pekerjaan Fisik, sehingga bisa diketahui variasi pekerjaan yang
Pengawasan (Supervision)
Pengawasan merupakan bagian pokok dari program konsultan yakni monitoring secara
kontinyu setiap pekerjaan kontraktor dan hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor di
monitor agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi dan apabila
terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada. Kontraktor harus
Inspektor ataupun anggota Tim Supervisi yang lain akan membuat laporan harian
yang telah dilakukan, lokasi pekerjaan, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai,
estimasi kuantitas hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sketsa gambar serta
Pengawasan (Supervision)
Pelaporan (Reporting)
Tahapan pekerjaan tersebut dilakukan sesuai dengan jadwal dan sasaran tiap-tiap
kegiatan, agar seluruh sasaran Jasa Konsultansi Pengawasan Rekayasa – Jasa Pengawas
Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Dhi Jasa Konsultan Pengawasan Kegiatan
3.1 ORGANISASI
Organisasi pelaksanaan pekerjaan disusun dengan melibatkan semua unsur yang terkait
dengan pekerjaan, dengan tujuan agar hasil akhir yang diperoleh merupakan produk
Struktur Organisasi Konsultan berbentuk linier, bentuk struktur ini tentunya akan
mempermudah koordinasi kerja, karena alur tugas dan wewenang jelas, atau dengan
perkataan lain dapat diketahui dengan mudah dari dan kepada siapa seorang personil
mendapat tugas dan tanggung jawab. Organisasi pelaksanaan tersebut dapat dilihat
pada diagram dibawah ini.
Profesional Staf
Team
Leader
Operator Komputer
:
Jadwal tahapan pekerjaan untuk seluruh kegiatan ini secara garis besar,seperti pada
Tabel 4.1.
:
A PEKERJAAN PERSIAPAN
B PENGAWASAN LAPANGAN
C PELAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Mingguan
3. Laporan Bulanan
4. Laporan Akhir
:
Susunan Komposisi Tim dan Penugasan Pada pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Rekayasa
– Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Dhi Jasa Konsultan Pengawasan Kegiatan
Tenaga Ahli
Tenaga
Jumlah
Nama Perusahaan Ahli Lingkup Posisi Uraian Pekerjan Orang
Personil Lokasi Keahlian Diusulkan Bulan
/Asing
Zulkifli Siagian, ST CV. Balakosa Lokal Teknik Team Leader Tugas dan Tanggung Jawab Inspector mencakup antara lain: 1,5 OB
Consultant Sipil 1. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan –
kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang
dilakukan dapat secara terus menerus.
2. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan dan
perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan.
3. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan
yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
4. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas.
5. Memberi petunjuk, perintah mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak
menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan
kepada Pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada
Pemberi Tugas.
Tenaga Pendukung
:
Komposisi Tim Ahli Beserta Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Dalam Pekerjaan Jasa
Konsultansi Pengawasan Rekayasa – Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung Dhi
Jasa Konsultan Pengawasan Kegiatan Kontraktual dapat dilihat pada tabel berikut ini.
:
Masukan Personil
No. Nama Personil
Dalam Bulan Waktu
Team Leader
2. No Name 1,5 OB
Inspektor