1. UMUM
Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Tugas, maka uraian dan penjelasan
kegiatan yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan dalam suatu langkah-langkah
pendekatan permasalahan dan aplikasi metode paling efektif sehubungan dengan
pelaksanaan layanan jasa pada proyek termaksud.
Pendekatan dan metodologi layanan jasa Konsultan tersebut telah disimpulkan
dalam bentuk rencana kerja yang dilengkapi dengan jadwal pekerjaan, jadwal
penugasan personil, tugas masing-masing tenaga ahli, tempat tugas dan lain sebagainya
yang sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa tersebut, dapat
disimpulkan sebagai berikut :
Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai Kerangka Acuan Tugas,
konsultan akan berusaha pula mengaplikasikan pengalamannya untukmelakukaan
langkah-langkah efektif sehingga dapat memberikan hasil yang terbaik.
Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek dan berusaha dalam
hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan senantiasa
membuat metode pelaksanaan dan menyusun teknik penjadwalan kegiatan untuk
mendapatkan penghematan waktu.
Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program pengawasan jaminan mutu
secara efektif.
Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan pihak kontraktor dalam
memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pekerjaan dan pendaya-gunakan struktur
organisasinya.
Uraian tentang pendekatan dan metodologi berkaitan dengan layanan jasa konsultan
yang digunakan pada proyek ini secara jelas dipaparkan dalam sub bab berikut ini.
2. Tahap Supervisi Konstruksi
2.1. U m u m
Berdasarkan Kerangka Acuan Tugas, Lokasi proyek yang akan dilakukan supervisi adalah
Peningkatan Jalan Long Peso – Long Lasa Memiliki lokasi dan rencana waktu yang
disiapkan selama waktu 930 (Sembilan ratus tiga puluh) hari kalender dapat diprediksi
bahwa :
a. Lalu lintas yang akan melalui jalan ini adalah jalan dengan kategori lalu lintas yang
ringan.
b. Pekerjaan yang dilakukan dengan kategori peningkatan.
Dengan demikian, maka sistem pengawasan dan supervisi konstruksi menjadi hal
yang sangat penting sehingga diperlukan suatu wadah organisasi yang memadai
dalam melakukan monitor terhadap segala aspek pekerjaan sedemikian rupa sehingga
proyek ini dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya.
Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program kerja dan menyusun satu
tim memadai dalam jumlah dan kualitas yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang
dipaparkan pada usulan teknik ini pada point lainnya.
Dalam hal ini, kami yakin sepenuhnya bahwa jasa-jasa konstruksi yang akan kami berikan
dapat menambah satu bagian dalam hal penanganan pekerjaan pe n in g ka ta n jalan yang
dapat diandalkan menjadi Jalan Kabupaten atau Jalan Propinsi serta jalan
penghubung di Daerah-Daerah yang bersangkutan.
Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan hal-hal yang berkaitan langsung dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi di lapangan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :
Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif mengenai pelaksanaan
Dokumen Kontrak baik fisik maupun administrasi teknis yang tentunyadapat dipahami
oleh kontraktor. Kegiatanini dilakukan diawali dari Pre Construction Meeting ( Rapat
Pendahuluan ) dan aktivitas lain pada masa mobilisasi.
Mengarahkan kontraktor untuk melakukan survei detail dan inventarisasi
lapangan kemudian melakukan rekayasa lapangan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan lapangan. Hasil rekayasa lapangan di konsultasikan dengan
Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen . Item pekerjaan yang dapat dilaksanakan
disesuaikan dengan dana yang tersedia dengan melakukan optimalisasi.
Mengarahkan kontraktor dalam persiapan metode pelaksanaan untuk semua kegiatan
pekerjaan dan membantu membuat revisi bila memerlukan peningkatan metode
tersebut.
Mengarahkan kontraktor untuk merencanakan dan menyusun jadual pelaksanaan
pekerjaan.
Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil kerja dari tenaga
kerjanya dan pendayagunaan peralatannya.
Senantiasa melakukan monitoring persediaan material dan peralatan yang memadai
Penjelasan tentang rencana usulan supervisi akan diuraikan dalam sub bab berikut ini.
d. Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada tahap awal pekerjaan
adalah pengkajian ulang secara terinci dan evaluasi data yang telah ada
seperti standar perencanaan, rencana spesifikasi, surat keterangan material,
persyaratan kontrak, rencana aggaran biaya, rencana kerja, dan lain-lain. Hal ini
bermanfaat untuk menghilangkan keraguan atau mengoreksi kesalahan yang dapat
ditemukan serta dapat mengurangi biaya proyek dan menghemat waktu pelaksanaan
dengan pertimbangan yang dapat diterima secara teknis. Dalam Kerangka Acuan
Kerja butir 1.4. telah dikemukakan bahwa studi terdahulu atas jalan yang akan
dikerjakan ini belum ada, sehingga akan dikoordinasikan dengan Pelaksana/Pejabat
Pembuat Komitmen untuk melakukan rekayasa lapangan dan selanjutnya kaji ulang
perencanaan sesuai dengan tingkat dan prosedur baku yang sudah ada. Produk Kaji
Setelah rencana kontraktor tersebut sudah disiapkan, maka harus diperiksa oleh konsultan
(terkait dengan wakil dari instansi yang menghadiri rapat). Setiap perubahan dan
tambahan akan dikembalikan. Setelah disetujui, maka disajikan menjadi rencana bagian
pengawasan dan pengaturan lalu lintas.
Aplikasi spesifikasi yang benar yang mencakup kelima hal tersebut diatas untuk
setiap item pekerjaan dapat dilihat pada lembar berikut.
Kemudian kontraktor harus pula mempersiapkan sebuah jadwal Bar- Chart sederhana
yang memperlihatkanjadwal pekerjaan selanjutnya yang direncanakan pada Minggu
berikut dan menunjukkan Rapat Koordinasi Mingguan pada setiap hari Senin antara
konsultan dan kontraktor.
Sepanjang koordinasi yang baik dan terpelihara antara konsultan dan kontraktor,
maka akan memudahkan terutama dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan,
memecahkan masalah dan menghindarkan kesalah pahaman serta akan
memungkinkan tercapainya pekerjaan yang maksimum.
Konsultan menyadari sepenuhnya dalam hal pengendalian semua biaya yang berhubungan
dengan proyek dan akan membuat usaha pengendalian secara dini hingga akhir tahap
konstruksi.
Berbagai cara untuk melakukan hal ini, seperti penggunaan komputer untuk
pengolahan data pembiayaan, menghindari keterlambatan kemajuan pekerjaan,
mempertahankan pekerjaan tambah kurang seminimal mungkin, dan menjamin
prosedur pelaksanaan konstruksi yang paling efisien.
Dalam pengendalian biaya proyek yaitu meminimalkan biaya operasi lapangan,
menyiapkan sertifikat pembayaran secara teliti dan meyakinkan Kontraktor dengan
membayar pekerjaan yang telah dikerjakan, menyiapkan perkiraan pekerjaan sisa
secara berkala sehingga jadwal pembayaran bisa disesuaikan dengan taksiran kemajuan
pekerjaan yang tepat, dan menjamin bahwa pekerjaan telah diterima sesuai dengan
spesifikasi.
Sebagai ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya proyek secara
keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan yang telah selesai dan menjamin bahwa
tanggal penyelesaian kontrak dapat dicapai tanpa adanya perpanjangan waktu. Pada sub
bab ini berisi uraian singkat tentang penggunaan sistim komputer dalam pengendalian
biaya proyek, pengolahan pengeluaran rekening kontraktor dan kontinyu memeriksa
keseimbangan jumlah bahan yang tersisa selama pelaksanaan.
Tetapi pada proyek ini Konsultan akan menggunakan sistem Komputer yang bisa
beroperasi dilapangan tanpa memerlukan alat penunjang yang lebih memadai. Hal ini
berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua data yang berhubungan dengan
pengontrolan biaya proyek secara cermat, teliti dan cepat.
a. Persiapan dan Pemrosesan Tagihan Kontraktor
Sistem pembayaran yang biasa digunakan terhadap prestasi kontraktor
terdiri dari :
Sistem Termyn
Termyn dibayarkan apabila prestasi kontraktor telah mencapai progress tertentu
yang tercantum dalam kontrak. Penelitian dan pemeriksaan dilakukan oleh Direksi
teknik / Konsultan Supervisi sesuai dengan progress yang diajukan. Maksimal
10 hari setelah pengajuan dokumen termyn, SPP sudah harus disajikan.
Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil pengukuran material dan
opname pekerjaan yang dapat diterima dan hasil pekerjaan sesuai dalam
ketentuan Dokumen Kontrak. Metode pengukuran dan perhitungan yang dipakai
dalam menentukan jumlah material terpasang dan hasil pekerjaan yang dapat diterima
sebagaimana ditunjukkan Dokumen Kontrak.
Kegiatan ini penting, sehingga Site Engineer didampingi memeriksa pengukuran hasil
pekerjaan dengan teliti dan dapat diterima.Konsultan dengan cara tepat akan
memeriksa pengukuran hasil pekerjaan yang sudah disiapkan oleh kontraktor dan
akan menerima sesuai jumlah pekerjaan yang sebenarnya sesuai dengan
spesifikasi. Konsultan kemudian akan merekomendasikan Sertifikat Pembayaran
Bulanan atas pekerjaan yang telah selesai dan disetujui
Format blanko standar yang digunakan disiapkan khusus untuk sertifikat
pembayaran bulanan yang telah disetujui Direksi. Jumlah pembayaran secara bertahap
akan dihitung sebagaimana mestinya sesuai dengan harga satuan dan jumlah
pekerjaan yang sudah disetujui oleh Konsultan.
Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh wakil senior supervisi dari konsultan dan
Selain faktor keamanan terhadap lalu lintas, personil yang terlibat dalam proyek juga
harus diingatkan untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor pada
pekerjaan galian, kemungkinan tertimbun apabila mengerjakan galian yang lebih tinggi
diatas kepala, dari bahan–bahan peledak apabila suatu pekerjaan galian batu harus
dilakukan dengan cara “blasting” dan lain-lain sebagainya
Hampir dalam setiap dokumen kontrak, selalu dipersyaratkan agar kontraktor
mengasuransikan keseluruhan personil yang terlibat dalam proyek. Konsultan akan
mengkoordinasikan hal tersebut dengan Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen
agarKontraktormemenuhi persyaratan tersebut. Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun
dengan suatu pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud dalam skala
besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur, barikade, lampu seperti yang diperlukan
malam hari dan pengaman yang sama. Peralatan rambu yang berwarna akan digunakan
untuk lalu lintas pada lokasi yang berbahaya dan selama perjalanan jam puncak.
Beberapa galian terbuka ditutup dengan barikade yang mempunyai reflektor dan bercahaya
bila malam hari. Selama periode konstruksi, konsultan akan memberi tanda sederhana
berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah yang ditentukan untuk diperbaiki
keamanannya, dan kontraktor akan mengambil langkah secara tepat termasuk
memperbaharui program keamanan proyek.
Pelaksanaan Addenda .
1. isi dari “ Addenda” akan didasarkan pada, salah satu dari hal berikut ini:
a. Instruksi pemilik untuk melaksanakan perubahan atas Dokumen
Kontrak, atau
1. U m u m
Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek musyawarah dalam
penyelesain klaim dan perselisihan dengan kontraktor, sehingga situasi hubungan
harmonis dalam pengawasan dan pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan ditekan
untuk keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan, unsur Proyek dan Dinas
Pekerjaan Umum setempat.
Kejadian klaim atau perselisihan dapat saja terjadi, namun secara garis besarnya
dapat ditanggulangi seperti langkah-langkah dalam bagian berikut.
2. Proses Klaim
Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan akan menjaga etika profesional
dengan memberikan evaluasi yang bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam
daftar dalam perjanjian kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi dari
klaim dan keseluruhan data pendukung sangat penting, dengan demikian kontraktor
harus menyerahkan tambahan data yang lebih detail. Konsultan juga akan
melihat acuan dari data yang dapat digunakan yang dengan berbagai sistim yang
digunakan untuk klaim seperti, surat-menyurat, laporan, test/laboratorium, catatan
survey, jadwal harian, dokumen kontrak, data cuaca, sertifikat pembayaran,
perhitungan lalu lintas, dokumentasi dan sebagainya.
Setelah seluruh data yang digunakan telah diperoleh maka konsultan membuat studi
pendekatan berdasarkan kejadian yang berkaitan dengan klaim, sehingga
penetapan dapat dibuat, seperti validitas dari setiap kegiatan klaim. Konsultan
kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh aspek dari klaim termasuk data
pendukung, biaya/jadwal, dan hasil temuan serta rekomendasi. Setelah laporan
lengkap, maka diserahkan kepada Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
Tindak lanjut dari rekomendasi tersebut, akan dibuatkan berita acara serah terima
pekerjaan dari Kontraktor ke Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen. Selanjutnya
Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen akan menyerahkan tanggung jawab
pemeliharaan dan operasional ruas jalan yang telah diselesaikan kepada Kepala
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bulungan atas nama Pemerintah Republik
Indonesia sebagai pemilik pekerjaan.
3. KOORDINASI KEGIATAN
3.1. U m u m
Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan, jika tenaga dan peralatan tidak
dengan sesuai kondisi yang telah disyaratkan, maka pekerjaan proyek tidak akan selesai
dalam pola yang terbaik.
Demikian juga bila kegiatan yang berjalan tidak dalam koordinasi yang baik, maka tidak
dapat pula dicapai hasil yang baik antara pemerintah, konsultan, dan kontraktor. Untuk itu
konsultan akan mencurahkan segala usaha koordinasi selama dalam kegiatan proyek
dengan mantap dan lancer,
Salah satu sistim terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat adalah mengadakan
pertemuan secara teratur terutama antara konsultan dan kontraktor, seperti pada beberapa
jenis pertemuan yang secara garis besar diuraikan di bawah ini. Perlu dipahami
pula bahwa jenis pertemuan di bawah bukanlah suatu keharusan dan ketetapan yang
mengikat.
3.2. Pertemuan Mingguan Staf Konsultan
Masalah lain yang akan dibahas dan dianggap penting adalah kontrol kwalitas,
kemajuan, status/operasi peralatan, kontrol keamanan, dan masalah lain dengan rencana
yang dibuat dan cara mengoreksinya. Pada
saat dimulai pertemuan konsultan akan memberikan agenda uraian prinsip yang akan
dibahas dan setelah itu disiapkan risalah secara garis besarnya dalam pertemuan
pembagian rencana berikutnya kepada kontraktor dan pihak lainnya. Risalah pertemuan
ini terbukti sangat berguna dalam meneliti dan mendapatkan data yang sering dibutuhkan
untuk waktu mendatang.
Setiap bulan juga Konsultan akan mengikuti Rapat Koordinasi yang dilaksanakan oleh
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bulungan . Rapat dimaksudkan
untuk melaporkan secara langsung ke Pejabat Pembuat Komitmen mengenai kemajuan
pekerjaan lapangan, hambatan yang ditemui, Evaluasi Kinerja Konsultan yang
disampaikan oleh Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen fisik ke Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Ruang Kabupaten Bulungan, Hal – hal yang menyangkut administrasi
kontrak konsultan dan lain-lain sebagainya. Resume rapat akan dibuat oleh masing-
masing SE sebagai kelengkapan surat perjalanan Dinas dalam kaitannya dengan
penagihan invoice konsultan
Sesuai dengan uraian di atas, maka lingkup layanan jasa konsultan, sesuai tahapan
supervisi konstruksi dari pekerjaan persiapan sampai laporan pengendalian mutu
dan pekerjaan-pekerjaan lainnya yang dianggap perlu (selain dalam kontrak) telah
tercakup di dalam bagian pendekatan dan metodologi pelaksanaan.
Demikian juga untuk program tersebut, agar dapat terlaksana secara lancar sesuai
mekanisme yang telah disusun, akan disertai dengan jadwal pelaksanaan.
Dengan demikian konsultan akan berusaha secara maksimal untuk menyusun dan
menyajikan suatu rencana kerja pelaksanaan supervisi dengan memperhitungkan jangka
waktu yang tersedia sesuai dengan estimasi pelaksanaan dari untuk masing-masing
item pekerjaan dan hal lainnya.
Petunjuk teknis yang diberikan oleh Konsultan dan petunjuk-petunjuk umum yang
diberikan oleh Pelaksana/Pejabat Pembuat Komitmen tentang teknis pelaksanaan
pekerjaan Pembangunan dan pemeliharaan Jalan dan Jembatan secara garis besar dapat
dikemukakan sebagai berikut :
2. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan widening
Pekerjaan widening adalah pekerjaan menambah lebar perkerasan yang ada
sampai lebar jalur lalu lintas yang diperlukan.pelebaran harus dilakukan hanya pada stu
sisi dari perkerasan, sedemikian rupa sehingga membuat sumbu jalan jadi lebih lurus
dan mengurangi lengkungan pada tikungan. Secara garis besar pekerjaan widening
terbagi dua jenis pekerjaan :
a. Pekerjaan persiapan
Pekerjaan ini meliputi :
o Penggalian material yang ada
Bahan yang ada harus digali hingga kedalam yang telah ditentukan. Dalam hal
ini bahan galian tidak boleh digunakan kembali.
o Pencampuran bahan yang baru dengan yang sudah ada Pencampuran ditempat
Application rate diperoleh dengan membagi berat material dengan luasan kertas
sampling. Bila ingin diketahui rate dalam l/m2 maka berat tersebut dibagi dengan
Spesific gravity campuran.
Pekerjaan Pengaspalan.
Setelah pekerjaan Coating selesai maka pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan
lapis permukaan.
Berikut ini diberikan uraian secara garis besar tentang pelaksanaan pekerjaan
pengaspalan yang umum dilakukan :