Anda di halaman 1dari 25

CV.

Daya Abadi Gemilang

E.1. Umum

Pelaksanaan pekerjaan layanan konsultasi, perlu adanya suatu program kerja yang
konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja terprogram
dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan. Program kerja yang
akan dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan dalam Kerangka Acuan Kerja atau
Terms of Reference (TOR).

Dalam penyusunan program kerja antara lain dan tidak terbatas berdasarkan pada :

 Ruang lingkup pekerjaan


 Volume pekerjaan
 Batas waktu.
 Keahlian personil
 Jumlah personil
 Peralatan yang dipakai
 Schedule mobilisasi
 Arahan Pemberi Tugas
 Aspek-aspek teknis dan non teknis lainnya
 Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

Secara garis besar program kerja tersebut diuraikan seperti berikut ini :

Untuk melaksanakan pekerjaan secara tepat waktu dan hasil dengan mutu yang tinggi
akan dilaksanakan sesuai dengan jadwal kerja yang direncanakan.

Rencana kerja disusun dan dilaksanakan berdasarkan urutan pekerjaan efektif dan
waktu pelaksanaaannya. Rencana kerja disusun secara sistimatis dengan tujuan agar
tercapai sasaran dan tujuan pekerjaan ini.

E2 - 41 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

Untuk mendapatkan efektivitas tinggi atas input konsultan dan untuk menggunakan
sumber daya yang tersedia secara efisien, kita perlu mengikuti suatu perencanaan dan
pelaksanaan system layanan konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini baik
kualitas maupun kuantitas pekerjaan dapat dikontrol sambil menghindari beban
pekerjaan puncak yang cukup besar. Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan
mobilisasi staff tambahan dan pengenalan terhadap proyek dan pada umumnya
mengakibatkan berkurangnya kualitas pekerjaan, hal ini diupayakan dihindari.

Aktivitas pokok pekerjaan pengawasan teknik meliputi tahapan utama sebagai berikut :

 Persiapan awal, studi terdahulu


 Koordinasi konsultan dengan Pemimpin Proyek
 Koordinasi dengan unsur proyek
 Koordinasi team konsultan
 Koordinasi dengan instansi terkait

E.2. Persiapan Awal

1. Persiapan Awal

Segera setelah konsultan mengadakan mobillisasi, team konsultan segera


mengadakan persiapan awal untuk pekerjaan Supervisi Konstruksi, antara lain dan
tidak terbatas pada :

 Menata / penyiapan kantor, furniture, perlengkapan kantor dll.


 Mengadakan rapat koordinasi awal seluruh team konsultan
 Mengadakan kunjungan / koordinasi awal dengan instansi-instansi dan pihak-
pihak terkait.
 Penyiapan format / form-form standar yang akan diperlukan / digunakan selama
periode pekerjaan.
 Pengumpulan data yang tersedia
 Studi / analisa data yang tersedia
 Field reconnaissance / site visit
 Mempelajari kembali design dan scope pekerjaan fisik.

2. Studi terdahulu

Semua data yang akan dijadikan dasar / pegengan pelaksanaan pengawasan


konstruksi adalah berupa gambar-gambar rencana dan spesifikasi-spesifikiasi, baik
teknis maupun umum yang akan dikumpulkan / dicari konsultan pengawasan untuk

E2 - 42 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

dipelajari dan kemudian dilaksanakan. Tugas tersebut umumnya dapat diperoleh dari
Pemberi Tugas.

E.3. Koordinasi

Dalam rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan melakukan


koordinasi secara rutin dengan pimpinan proyek, unsur proyek, instansi terkait dan
koordinasi intern konsultan.

1. Pemimpin Proyek/PPK

Koordinasi dengan Pemimpin Proyek perlu dilakukan secara rutin dan dengan
frekwensi yang cukup.

2. Unsur Proyek

Selama waktu pelaksanaan akan dilakukan “Monthly Project Meeting” antara


konsultan, kontraktor dan Pemimpin Proyek, disini bisa dievalusi, dimonitor dan
dibahas hal-hal antara lain :

 Membahas pekerjaan yang kan dikerjakan, agar tidak terjdi keragu-raguan atau
kesalahan dalam pelaksanaan
 Management / pengaturan / penempatan alat berat kontraktor
 Kemajuan pekerjaan
 Informasi-informasi yang perlu disampaikan pada kontraktor dan atau sebaliknya
 Masalah-masalah dilapangan dan pemecahannya
 Rencana kerja kontraktor untuk bulan berikutnya

Bila terjadi hal-hal khusus missal keterlambatan pekerjaan, pekerjaan yang perlu
dilaksanakan dengan “Crash Programe” dan lain-lain, dalam hal ini perlu diadakan
meeting khusus.

Project Meeting antara konsultan dan kontraktor dilakukan secara periodik


(mingguan), untuk kondisi khusus dapat dilakukan dalam rentang 2 – 3 harian.

3. Instansi Terkait

Dalam rangka melaksanakan tugas pengawasan teknik, konsultan perlu melakukan


koordinasi dengan instansi dan konsultan lain terkait yang berhubungan dengan
scope pekerjaan.

4. Intern Konsultan

E2 - 43 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan tugasnya


sesuai dengan job discriptioan, juga perlu ada koordinasi antara Supervision Engineer
dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak terbatas pada :

a. Rapat bulanan antara Supervision Engineer dan stafnya, membahas :

 Laporan bulanan
 Aktivitas yang sudah dan akan dilaksanakan
 Masalah lapangan dan pemecahannya
 Penjelasan dan diskusi teknis untuk menunjang kelancaran pekerjaan

b. Professional staf (tenaga inti) konsultan akan melakukan kunjungan setiap hari
atau secara berkala kelapangan pada waktu pekerjaan berjalan untuk meyakinkan
bahawa pekerjaan dilaksanakan sesuai kontrak
c. Sub professional staf (tenaga teknis) akan melaksanakan inspeksi harian untuk
meyakinkan bahwa material, tenaga kerja, dan hasil pekerjaan fisik sesuai dengan
dokumen kontrak dalam hal mutu, volume dan waktu
d. Pertemuan-pertemuan khusus antara Supervision Engineer denga tim atau antar
staf konsultan dengan frekwensi yang cukup atau sesuai kebutuhan, agar terjadi
komonikasi, koordinasi, informasi yang baik.

E.4. Tahap Konstruksi Supervisi

Konsultan selama periode konstruksi, akan senantiasa memberi arahan, bimbingan dan
instruksi yang diperlukan kepada kontraktor guna menjamin bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, tepat kwalitas, tepat kwantitas, tepat waktu, dan tepat biaya
dengan berdasarkan dokumen kontrak dan petunjuk teknis lainnya.

Selain itu, tugas konsultan : melakukan sertifikasi atas pekerjaan penanganan


pengawasan peningkatan jalan yang dilaksanakan kontraktor.

Secara rinci, pekerjaan yang dilakukan pada tahap supervisi sebagai berikut :

1. Masa Konstruksi

a. Mengecek data titik survey di lapangan


b. Menyelenggarakan pengawasan menerus dilapangan untuk mendapatkan
kepastian bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan persyaratan
didalam dokumen kontrak

E2 - 44 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

c. Memeriksa test laboratorium dan test lapangan untuk pekerjaan fisik, juga material
yang akan digunakan dan metode pekerjaan untuk mendapatkan kepastian sudah
sesuai dengan persyaratan
d. Menjaga, mengendalikan, mengontrol, memonitor, mengevalusi rencana
kemajuan pekerjaan yang terbaru berupa barchart dan atau metode lain yang
digunakan sesuai rencana pekerjaan yang telah disetujui
e. Memeriksa dan menyetujui semua gambar kerja dan detailnya yang diajukan oleh
kontraktor, penyesuaian desain bila diperlukan, agar sesuai dengan kebutuhan
teknis / lapangan
f. Memberikan laporan secara berkala semua pengukuran kuantitas pekerjaan yang
sudah ditest termasuk penggunaan material, dengan menggunakan bentuk yang
sudah disetujui oleh pemberi tugas
g. Memberikan laporan khusus jika ada masalah yang timbul, dan memberikan
pemecahan permasalahan
h. Membantu mempersiapkan semuu perubahan (change orders) dan membantu
Pemberi Tugas pada saat negosiasi harga dan biaya konstruksi terhadap
perubahan kontrak tersebut (bila ada).
i. Mengevaluasi dan membantu menyiapkan rekomendasi bagi Pemberi Tugas
dalam bertindak atas klaim terhadap kontrak, perselisihan, penambahan lingkup
pekerjaan kontrak dan perubahan-perubahan lain diluar lingkup pekerjaan yang
tercantum dalam dokumen kontrak
j. Memeriksa rancangan sertifikasi pembayaran bulanan yang akan disertifikasikan
oleh konsultan Supervisi untuk mendapatkan persetujuan Pemipimpin Proyek.
k. Menyediakan bantuan dan arahan pada saat yang tepat bagi kontraktor didalam
semua masalah yang ada hubungannya dengan dokumen kontrak, pengecekan
terhadap survey tanah dasar, test pengawasan mutu dan masalah lain yang
berhubungan dengan dipenuhinya kotrak dan kemajuan pekerjaan.
l. Menjamin penerimaan dan menjaga sebagai laporan tetap, semua jaminan yang
diperlukan dibawah syarat-syarat yang tercantum didalam dokumen kontrak, untuk
material dan peralatan yang digunakan di proyek.
m. Menyediakan informasi yang diperlukan oleh Pemberi Tugas, menghadiri dan
mencatat semua rapat / pertemuan dengan kontraktor, Pemimpin Proyek dan
Instansi pemerintah lain serta menyediakan bantuan teknis bila dan kapan
diperlukan dalam kaitannya dengan pelaksanaan proyek dan masalah-masalah
kontrak.

E2 - 45 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

n. Mendokumentasikan kondisi cuaca harian, kondisi diluar normal dilapangan,


peralatan kontraktor dan personil dilapangan serta peristiwa / kejadian yang bisa
mengakibatkan keterlambatan, dan langkah-langkah yang diambil untuk
mencegah keterlambatan tersebut.
o. Memberikan bantuan advis kepada Pemimpin Proyek didalam menyusun
kebijakan dan langkah untuk mencegah dan mengurangi klaim.
p. Membuat laporan bulanan, laporan teknis / khusus dan laporan akhir proyek
seperti yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas.
q. Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita
Acara serah Terima Sementara yang diperlukan dan menyiapkan Sertifikat
Penerimaan Sementara (Certificate of Provisional Acceptance)

Secara ringkas, semua aktivitas dilapangan, dirangkumkan dibawah ini :

a. Pematokan bersama (Setting Out)

Semua survey dilapangan selama pematokan bersama dan selama konstruksi


akan dilaksanakan oleh kontraktor di bawah petunjuk konsultan.

Hasil survey tersebut akan dikaitkan dengan gambar-gambar konstruksi, kondisi


yang ada dan beberapa ketidaksesuaian antara gambar-gambar dan kondisi-
kondisi yang ada akan dipergunakan oleh konsultan untuk mereview design untuk
keperluan proyek (bila ada).

b. Persiapan Lapangan

Pada tahap persiapan dilapangan, tim pengawas akan mengawasi dan mengecek
aktivitas-aktivitas konstruksi sebagaimana yang dijabarkan di bawah ini :

 Memeriksa kualitas dari semua bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk


konstruksi.
 Penyiapan rancangan campuran pekerjaan (job mix formula) untuk beton dan
lain-lain.
 Lokasi letak bahan-bahan.
 Kondisi tumpukan bahan di lokasi kerja
 Jumlah dan kondisi semua peralatan.
 Jumlah personil kontraktor
 Jumlah dan kualitas bahan-bahan.
 Kondisi cuaca
 Prosedur administrasi kontraktor

E2 - 46 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

 Form / formulir kerja


 Persiapan form-work
 Mengecek jadual kontraktor
 Persiapan konstruksi

c. Pekerjaan Konstruksi

Setelah mobilisasi dan persiapan dilapangan telah selesai dan diperiksa oleh
konsultan dan Pemimpin Proyek maka kontraktor akan diijinkan untuk melanjutkan
pekerjaan konstruksi.

Tim Konsultan akan mengecek langsung dalam hal-hal berikut ini :

 Metode pekerjaan konstruksi


 Campuran-campuran bahan
 Pengecekkan jadwal
 Kondisi cuaua dari waktu ke waktu selama periode pelaksanaan pekerjaan
 Pengambilan contoh (sampling)

Sebelum pekerjaan fisik dimulai, kontraktor mengajukan “Request” terlebih dahulu,


yang berisi antara lain :

 Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan


 Lokasi pekerjaan
 Peralatan yang akan digunakan
 Estimasi volume pekerjaan
 Material yang akan digunakan
 Rencana jam kerja

2. Pengawasan Mutu

Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kualitas
antara lain sebagai berikut :

Sebelum kontraktor memulai aktivitas konstruksi, kontraktor akan membuat suatu


permohonan secara tertulis kepada konsultan untuk prosedur konstruksi dan
persetujuan pekerjaan dalam tahap yang logis.

Konsultan akan :

 Menginspeksi dan menyetujui bahan-bahan yang akan digunakan


 Menginspeksi dan menyetujui pelaksanaan pekerjaan fisik
 Menginspeksi dan menyetujui metode dan ketelitian pekerjaan konstruksi

E2 - 47 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

 Memeriksa / menginstruksikan test lapangan


 Memeriksa / menginstruksikan test laboratorium terhadap sample-sampel yang
diambil dari lokasi kerja
 Memeriksa / menginstruksikan test-test yang lain sesuai dengan spesifikasi.

3. Pengawasan Kuantitas

Pekerjaan yang perlu diawasi dengan teliti dan cermat selama pengawasan kuntitas
antara lain sebagai berikut :

 Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi pembayaran


 Metode perhitungan
 Lokasi kerja
 Jenis pekerjaan (work item)
 Tanggal diselesaikannya pekerjaan

4. Catatan-Catatan Teknis

Catatan-catatan akan dikeluarkan / diberikabn dari waktu ke waktu, untuk memberikan


petunjuk-petunjuk kepada kontraktor guna meningkatklan aspek-aspek pekerjaan fisik,
metode kerja / cionstruction methode dan lain-lain.

Demikian juga catatan-catatan / instruksi-instruksi diberikan juga untuk pekerjaan yang


hasilnya tidak sesuai dengan spesifikasi.

5. Fase value engineering

Pekerjaan yang dilakukan pada tahap value engineering antara lain sebagai berikut :

 Memeriksa original design, apakah dimungkinkan untuk redesign untuk


penghematan sesuai usulan kontraktor.
 Metode konstruksi,pengoperasian alat berat, sehingga diharapkan diperoleh
penghematan biaya konstruksi.

E.5. Pelaporan

Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :

Jenis laporan yang harus dimasukan yaitu :

E2 - 48 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

1. Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, berisi :

• Ringkasan kemajuan masing-masing jenis pekerjaan setiap bulan

• Total kemajuan pekerjaan konstruksi

• Evaluasi serta rencana kerja bulan berikutnya

Laporan dibuat sebanyak 7 (tujuh) buku, diserahkan selambatnya

minggu pertama di setiap bulan.

2. Laporan Akhir (Final Report), yang berisi :

• Laporan pendahuluan

• Ringkasan dan metode pekerjaan konstruksi

• Supervisi pada pelaksanaan konstruksi

• Permasalahan selama masa pelaksanaan konstruksi

• Kajian atas permasalahan yang mungkin akan timbul

• Rekomendasi untuk pemeliharaan konstruksi

• Saran untuk pelaksanaan pengawasan pekerjaan konstruksi

Laporan dibuat sebanyak 7 (tujuh) buku serta diserahkan menjelang

pelaksanaan PHO pekerjaan konstruksi.

3. Dokumen RKK pengawasan

6. Laporan Mutu

Setelah menerima Surat Perintah Kerja (SPMK), Konsultan harus menyerahkan 5


(lima) rangkap/buku + 1 (satu) soft Copy (CD) laporan Program Mutu yang isinya
antara lain :

i) Informasi Pekerjaan yaitu penjelasan mengenai nama paket kegiatan, kode dan
nomor kontrak, sumber dana, lokasi, lingkup pekerjaan, waktu pelaksanaan dan
nama pengguna dan penyedia jasa konsultansi.
ii) Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerja antara penyedia jasa dan
pengguna jasa, dan menjelaskan keterkaitan/alur instruksi dan koordinasi pihak-
pihak dalam pelaksanaan kegiatan (internal penyedia jasa). Dilengkapi dengan
tugas, tanggung jawab dan wewenang dari tiap-tiap tenaga ahli

E2 - 49 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

iii) Jadwal pelaksanaan pekerjaan berisi mengenai informasi terkait rentang waktu
yang diperlukan untuk melaksanakan setiap tahapan kegiatan yang dimulai dari
persiapan, implementasi, dan pelaporan. Informasi yang dimaksud mencakup
jadwal peralatan dan jadwal penugasan personel.
iv) Metode Pelaksanaan yaitu gambaran umum tentang apa yang akan dikerjakan
oleh Konsultan dan alur/tahapan proses pekerjaan
v) Pengendalian pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia jasa
vi) Narasi Kegiatan Tenaga Ahli terkait pekerjaan yang diawasi
vii) Ringkasan hasil rapat ix) Kemajuan kegiatan Kontraktor,
viii) Request Kerja yang diajukan oleh kontraktor.
ix) Barchart progress pekerjaan
x) Progress fisik dan keuangan pekerjaan konstruksi
xi) Status mobilisasi dan jumlah alat kontraktor (bulan terlapor, dan bulan sebelumnya
sebagai pembanding)
xii) Ringkasan hasil rapat
xiii) Rekapan hasil pengujian lapangan dan laboratorium
xiv) Proses surat menyurat dan hasil tindak lanjutnya
xv) Keadaan cuaca,
xvi) Dokumentasi kegiatan
xvii) Video pelaksanaan pekerjaan (soft copy)
xviii) Uraian kegiatan pengawasan pekerjaan pada bulan terkait dengan kinerja hasil
pekerjaan.
xix) Uraian hasil inspeksi pemenuhan tingkat layanan jalan pada bulan terkait.
xx) Jadwal Pelaksanaan dilengkapi “S” Curve.
xxi) Laporan hasil penjaminan mutu pekerjaan.
xxii) Laporan progress keluaran hasil pekerjaan dan keuangan termasuk besarnya
denda (jika ada).
xxiii) Evaluasi dan rekomendasi terkait dengan kinerja pekerjaan.

E2 - 50 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

E.6. Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)

Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) berisi :

I. Kepemimpinan Dan Partisipasi Pekerja Dalam Keselamatan Konstruksi

1.1 Lembar Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Anneke Inggritte Untu, ST.


No. Identitas : KTP. 7106084304770001
Jabatan : Direktur
Bertindakuntuk dan atas nama : CV. Daya Abadi Gemilang

Dalam rangka pengadaan Pengawasan Pembangunan Gedung Serbaguna


Pendopo pada Pokja UKPBJ Kab. Kepl. Sitaro Tahun Anggaran 2021, dengan
ini menyatakan bahwa, sebagai Badan Usaha Jasa Konstruksi berkomitmen
melaksanakan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi berkeselamatan
pada pelaksanaan Paket Pekerjaan Pengawasan Pembangunan Gedung
Serbaguna Pendopo demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan:
a. Pemenuhan ketentuan Keselamatan Konstruksi telah sesuai dengan
Dokumen RKK;
b. Pengawasan mengacu kepada Kerangka Acuan Kerja (KAK);
c. Pengawasan pelaksanaan berdasarkan kesesuaian standar dan desain;
d. Pengawasan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP); dan

E2 - 51 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

e. Menggunakan tenaga kerja yang berkompeten dan bersertifikat.


Minut, 16 Mei 2021

2. PERENCANAAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI

2.1 Identifikasi Bahaya Dan Pengendalian Risiko

No Pekerjaan Bahaya Risiko


1.2 Mobilisasi Kecelakaan dan gangguan kesehatan tenaga Kecil
kerja akibat tempat kerja kurang memenuhi
syarat, Kecelakaan dan gangguan kesehatan
pekerja akibat penyimpanan peralatan dan
bahan atau material kurang memenuhi syarat,
Kecelakaan dan gangguan kesehatan pekerja
akibat penyimpanan peralatan dan bahanatau
material kurang memenuhi syarat kecelakaan atau
gangguan kesehatan akibat kegiatan
pembongkaran tempat kerja, instalas listrik,
peralatan dan perlengkapan, pembersihan dan
pengembalian kondisi yang kurang baik.

1.17 Pengujian Bahaya akibat bahan dan peralatan yang Kecil


- digunakan tidak memenuhi syarat, Bahaya
Pengujian akibat cara pengangkutan bahan kurang
memenuhi syarat; Bahaya akibat
penyimpanan kurang memenuhi syarat;
Bahaya akibat pembuangan bahan dan
material tidak terpakai kurang memenuhi
syarat.

E2 - 52 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

3.1. Galian PENGUKURAN. Gangguan kesehatan Kecil


(1a) Biasa akibat kondisi kerja secara umum, terluka
akibat kondisi dan penggunaan meteran yang
salah, kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas
kurang baik, kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah, kecelakaan
akibat metode pemasangan patok;

PENGGALIAN. Kecelakaan terkena alat


gali (cangkul,

balencong dll.) akibat jarak antar penggali


terlalu dekat,

bahaya akibat lereng galian longsor,


kecelakaan akibat

operasional alat berat baik di tempat lokasi


galian, transportasi

maupun di tempat pembuangan;

PEMBUANGAN. Kecelakaan akibat


tumpukan bahan galian yang akan digunakan
untuk timbunan.

3.1.(3) Galian PENGUKURAN. Gangguan kesehatan Kecil


Batu akibat kondisi kerja secara umum, terluka
akibat kondisi dan penggunaan meteran yang
salah, kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas
kurang baik, kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan salah, kecelakaan akibat
metode pemasangan patok;

E2 - 53 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

PENGGALIAN. Kecelakaan terkena alat


gali (cangkul,

balencong dll.) akibat jarak antar penggali


terlalu dekat,

bahaya akibat lereng galian longsor,


kecelakaan akibat

operasional alat berat baik di tempat lokasi


galian, transportasi

maupun di tempat pembuangan;

PEMBUANGAN. Kecelakaan akibat


tumpukan bahan galian yang akan digunakan
untuk timbunan

3.2. Timbunan Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja Kecil


(1a) Biasa dari secara umum, Terluka akibat kondisi dan
penggunaan meteran yang salah,
sumber
Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas
galian
kurang baik, Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan, Kecelakaan akibat
metode pemasangan patok.

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kurang baik, Kecelakaan akibat operasional
alat berat di tempat lokasi pemadatan,
Kecelakaan akibat metode penimbunan pada
jalan tanjakan

3.2. Timbunan Gangguan kesehatan akibat kondisi kerja Kecil


(1b) Biasa dari secara umum, Terluka akibat kondisi dan
penggunaan meteran yang salah,
hasil
Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas
galian
kurang baik, Kecelakaan akibat jenis dan cara
penggunaan peralatan, Kecelakaan akibat

E2 - 54 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

metode pemasangan patok.

Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas


kurang baik, Kecelakaan akibat operasional
alat berat di tempat lokasi pemadatan,
Kecelakaan akibat metode penimbunan pada
jalan tanjakan

7.9.1 Pasangan PENGUKURAN. Kecelakaan akibat sedang


Batu pengukuran yang dilakukan dijalan raya,
luka akibat kena pukul palu, luka akibat
kena gergaji, luka akibat kena paku

PENGGALIAN. Potensi bahaya akibat pipa


gas, pipa air, dan konduktor listrik, yang
terkena galian, kecelakaan akibat terkena
cangkul/alat penggali lain dari sesama
pekerja, terkena cangkul sendiri/luka
akibat lainnya jika penggalian dilakukan
malam hari, runtuhnya lereng galian,
terpeleset pada saat menggali, tertimpa
benda jatuh dari atas, potensi kecelakaan
akibat penggalian mengunakan mesin
penggali/excavator, bahaya terperosok ke
tempat penggalian, bahaya akibat
genangan air di tempat galian;

PEMOMPAAN. Kena setrum, kaki


tergenang air/lecet, runtuhnya dinding,
terpeleset pada saat menurunkan selang
pompa, genangan air hasil pemompaan;

E2 - 55 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

PENYIAPAN LANTAI KERJA. Bahaya


akibat bahan-bahan dan alat yang akan
dipakai, bahaya akibat genangan air;
PEMASANGAN. Luka karena tertimpa
batu, debu dari campuran agregat,
semen dan air, luka tangan/kaki karena
adukan;

PENIMBUNAN. Potensi longsor dari tanah


timbunan, potensi kecelakaan akibat alat
penimbun, potensi kecelakaan akibat alat
pemadat dengan menggunakan mesin,
potensi luka akibatcangkul/peralatan
sejenisnya untuk penimbunan dan
pemadatan cara manual.

2.2 Peraturan Perundang-Undangan Dan Standar

Daftar peraturan Perundang-undangan dan persyaratan K3


yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan
pekerjaan ini adalah :

a. Pasal 27 ayat (2) Undang-undang Dasar 1945;

b. Undang-undang nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja;

c. Undang-undang nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

d. Undang-undang nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

e. Peraturan Pemerintah nomor 28 Tahun 2000 tentang usaha dan


peran masyarakat jasa konstruksi;

f. Peraturan Pemerintah nomor 29 Tahun 2000 tentang


penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

g. Peraturan Pemerintah nomor 30 Tahun 2000 tentang


Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi;

h. Peraturan Pemerintah nomor 102 Tahun 2000 tentang Standar


Nasional;

E2 - 56 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

i. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri


Pekerjaan Umum nomor : 174/MEN/1986 dan 104/KPTS/1986
tentang Keselamatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi;

j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor : PER.02/MEN/1992


tentang Tata Cara Penunjukkan, kewajiban dan wewenang
ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja;

k. Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor : PER.05/MEN/1996


tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja;

l. Keputusan Menteri Kimpraswil nomor : 384/KPTS/M/2004 tentang


Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
Tempat Kegiatan Konstruksi Bangunan;

m. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 09/PER/M/2008


tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;

n. Peraturan Presiden nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan


Barang / Jasa Pemerintah;

o. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 07/PER/M/2010


tentang Pemberlakukan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI) Jasa Konstruksi;

p. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor : 07/PER/M/2011


tentang Standar Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa
Konsultasi.

E2 - 57 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

2.3. SASARAN K3 dan PROGRAM PENGAWASAN K3

1. Sasaran K3

Sasaran yang dinginkan dari program K3 adalah :

1. Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal
Accident);

2. Tidak terjadi sakit akibat kerja.

2. Program K3

Program K3:
1) Mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya yang
mungkin terjadi di lingkungan kerja.
2) Secara rutin melaksanakan brifing K3 sebelum mulai bekerja;
3) Melaksanakan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya;
4) Menyiapkan APD (Alat Pelindung Diri) bagi setiap pekerja dan
mewajibkan pekerja memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko
pekerjaannya masing-masing;
5) Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang
telah ditetapkan
6) Pastikan alat pemadam kebakaran tersedia di lokasi
yang mudah menyebabkan kebakaran.
7) Selalu memonitor terhadap pencemaran lingkungan

3. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


3.1. Kompetensi

Dalam pelaksanaan K3 akan didukung oleh seorang Health Safety Environment


(HSE) Engineer yang memiliki Sertifikat Keahlian K3 Konstruksi.

E2 - 58 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

4. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

4.1 Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Konstruksi

Penanggung Jawab K3
SUPERVISION ENGINEER

Pelaksana K3
HSE ENGINEER

Petugas Keselamatan Konstruksi Petugas P3K Petugas Tanggap Darurat


INSPECTION ENGINEER QUALITY ENGINEER QUANTITY ENGINEER

4.2 Pengelolaan Keselamatan Konstruksi


Melakukan kegiatan untuk menghilangkan/mengurangi bahaya atas risiko
pekerjaan melalui cara:
a. Mutu Peralatan
➢ Prosedur/petunjuk kerja penggunaan peralatan
Memuat prosedur/petunjuk kerja penggunaan pesawat angkat & angkut
(alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya yang ditandatangani

E2 - 59 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

oleh Penanggung Jawab Peralatan dan Kepala Pelaksana Pekerjaan


Konstruksi. Seluruh alat berat dan perkakas yang akan digunakan di
area Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi harus lolos tahapan inspeksi
yang dilakukan oleh Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan
memiliki sticker “Laik Operasi”.

b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja


➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja
berdasarkan program kerja yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi.
➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja penggunaan Alat Pelindung
Diri (APD) yang ditandatangani oleh Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi.

Contoh Prosedur/Instruksi Kerja


Penyedia Jasa membuat prosedur dan Instruksi Kerja, antara lain:
1. Prosedur induksi Keselamatan Konstruksi
2. Prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan peluang
3. Prosedur pengukuran kinerja
4. Keselamatan Konstruksi
5. Prosedur inspeksi
6. Keselamatan Konstruksi
7. Prosedur komunikasi
8. Prosedur tinjauan manajemen
9. Prosedur pemenuhan peraturan perundangan
10. Keselamatan Konstruksi
11. Instruksi Kerja bekerja di ketinggian
12. Instruksi Kerja pemasangan perancah
13. Instruksi Kerja Alat Pelindung Kerja (APK)
14. Instruksi Kerja Alat Pelindung Diri (APD)

Contoh Instruksi Kerja

E2 - 60 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

PENGGALIAN
1. Tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan galian sebelum
mendapat ijin dari pihak yang berwenang.
2. Galian yang lebih dalam dari 1,5 meter diberi pengaman atau
digali dengan kemiringan tertentu dan harus dilakukan
pemeriksaan sebelum melanjutkan pekerjaan galian.
3. Seluruh galian harus diberi tanda – tanda dan pengahalang
disekeliling galian tersebut.
4. Setiap galian harus disediakan sebuah tangga untuk naik dan
turunnya pekerja
5. Setiap tumpukan/timbunan bekas tanah galian harus diletakan
minimal 1 meter dari tepi/pinggir galian
6. Semua galian harus diperiksa ulang/ kembali apabila pada saat
pekerjaan berhenti karena turun hujan sebelum dilanjutkan
pekerjaan kembali.

4.3. Pengelolaan Kesehatan Kerja


Melakukan kegiatan untuk untuk memperoleh derajat kesehatan setinggi
- tingginya bagi tenaga kerja konstruksi dan masyarakat di sekitar
lokasi penyelenggaraan jasa konstruksi dengan melakukan
pencegahan gangguan kesehatan dan penyakit akibat melalui cara:
a. Pemeriksaan Kesehatan
➢ Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan
kerja mencakup: pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus, pencegahan penyakit menular dan penyakit
akibat kerja yang ditandatangani oleh Ahli terkait dan Kepala

E2 - 61 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

Pelaksana Pekerjaan Konstruksi /Wakil Manajemen. Prosedur


dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan kerja sekurang -
kurangnya mencakup:
i. Pemeriksaan kesehatan bagi seluruh pekerja dilakukan sebelum atau
beberapa saat setelah memasuki masa kerja pertama kali dan
secara berkala sekurang - kurangnya sekali dalam setahun.
ii. Terdapat klinik yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana
kesehatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan konstruksi yang
memiliki risiko besar dan akses terbatas menuju fasilitas
kesehatan.
iii. Data yang diperoleh dari pemeriksaan kesehatan harus dicatat
dan disimpan untuk referensi.
iv. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K)
- Terdapat peralatan P3K dengan jumlah 1 kotak P3K untuk
setiap 25 pekerja dan ditempatkan di area yang mudah dilihat
dan dijangkau.
- Isi kotak P3K sekurang-kurangnya sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
- Isi kotak P3K harus diperiksa secara teratur dan harus dijaga
supaya tetap berisi (tidak boleh kosong).
v. Pemberantasan penyakit menular dan berbahaya Dilakukan
identifikasi bahaya kesehatan dengan melakukan tindakan
pencegahan di antaranya :
- Demam berdarah dengan melakukan kegiatan Fogging yang
berkoordinasi dengan puskesmas terdekat.
- HIV /AIDS dengan melakukan tindakan pencegahan melalui
sosialisasi sesuai peraturan yang ada.
- Penyakit epidemik lainnya.
vi. Peningkatan kesegaran jasmani untuk menjamin kebugaran
pekerja.
vii. Perlindungan sosial tenaga kerja Seluruh pekerja memiliki BPJS
Ketenagakerjaan dan Kesehatan;

E2 - 62 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

5. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


5.1. Pemantauan dan Evaluasi
a. Inspeksi
- Prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja inspeksi
yang ditandatangani oleh ahli teknik terkait atau Penanggung
jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
- Lembar Periksa
Memuat format lembar periksa lingkup pekerjaan, pesawat
angkat & angkut (alat berat), perkakas, bahan / material,
lingkungan, kesehatan, keamanan, dan lain – lain. Lembar
periksa ditanda tangani pada satu periode waktu tertentu
(harian, mingguan, bulanan). Inspeksi terdiri dari berbagai
macam bentuk lembar periksa sekurang - kurangnya
mencakup:
 Lingkup pekerjaan ditandatangani oleh ahli teknik terkait,
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Pesawat angkat & angkut (alat berat) ditandatangani
oleh ahli teknik terkait, Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi.
 Perkakas ditandatangani oleh ahli teknik terkait,
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Bahan/material ditandatangani oleh ahli teknik terkait
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan disetujui
oleh Pengawas Pekerjaan.
 Lingkungan (housekeeping, pencemaran, hygine)
ditandatangani oleh ahli terkait , Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi.
 Kesehatan ditandatangani oleh ahli terkait, Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi.
 Keamanan/security ditanda tangani oleh ahli terkait,
Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.

E2 - 63 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

- Lembar Penghentian Pekerjaan (Stop Working Form)


Apabila pada saat pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
ditemukan hal yang membahayakan setiap personil dapat
menyerukan untuk menghentikan pekerjaan. Pimpinan
Tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada
Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi dan/atau Pimpinan
Tertinggi Pekerjaan Konstruksi dan/atau Ahli K3 Konstruksi
dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi untuk melakukan
verifikasi penghentian pekerjaan. Dalam melakukan verifikasi
pihak berwenang mengisi lembar penghentian pekerjaan
ditanda tangani oleh pihak - pihak yang ditunjuk oleh
Pimpinan Tertinggi Penyedia Jasa.
b. Patroli Keselamatan Konstruksi

Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja Patroli keselamatan


Konstruksi yang disusun oleh Penyedia Jasa ditandatangani oleh ahli
terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi dan Wakil
Manajemen. Patroli Keselamatan Konstruksi dilakukan oleh seluruh
Pimpinan Perusahaan (Penyedia Jasa, Pengawas Pekerjaan, Sub
Kontraktor) dan Pengguna Jasa.

c. Audit
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang
ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Wakil Manajemen. Audit internal dilakukan dan
ditetapkan secara berkala oleh Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
dengan melibatkan auditor independen. Audit internal dilakukan
sekurang - kurangnya 1 kali dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
dan/atau untuk pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan
perundangan yang berlaku
d. Jadwal Inspeksi dan Audit
Memuat jadwal pelaksanaan inspeksi, patrol keselamatan konstruksi dan
audit.

E2 - 64 Usulan TekniS
CV. Daya Abadi Gemilang

Contoh Jadwal Inspeksi dan Audit

E2 - 65 Usulan TekniS

Anda mungkin juga menyukai