Anda di halaman 1dari 14

E.

PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA


A. PENDEKATAN
1. Latar Belakang
Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado adalah sebagai lembaga penyelenggara
pendidikan profesional tenaga kesehatan yang dibentuk berdasarkan keputusan
Menteri kesehatan dan Kesejahteraan Sosial nomor 298/Menkes.Kesos/SK/IV/2001
tanggal 16 April 2001. Kebutuhan pengembangan Politekkes Kemenkes Manado
dalam menghadapi tantangan masa depan sangat terkait dengan perubahan dan
perkembangan yang terjadi di lingkungan strategis pendidikan tinggi. Secara
kelembagaan, Poltekkes memiliki sumber daya yang sangat besar terutama
prasarana dan sumber daya manusia. Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado
sebagai lembaga pelaksana pendidikan yang menghasilkan sumberdaya manusia
kesehatan bermutu, harus dikelola dengan baik agar dapat bersaing dengan institusi
pendidikan tinggi lain yang menghasilkan tenaga kesehatan baik dilingkungan
Poltekkes sendiri maupun dengan institusi pendidikan tinggi pemerintah atau swasta.
Salah satu sasaran dan kebijakan dalam pengelolaan Poltekkes Kemenkes Manado
adalah melalui peningkatan mutu, relevansi dan daya saing yang didalamnya
mencakup kegiatan pengembangan sarana dan prasarana dalam proses perkuliahan.
Pengembangan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengoptimalisasi
peluang dari lingkungan strategis, potensi sumber daya yang tersedia, dan upaya-
upaya penguatan kapasitas akademik yang telah dilakukan memerlukan sarana
dengan kapasitas yang harus memenuhi standar mutu dan standar kecukupan rasio.
Untuk itu, perlu dilaksanakan kegiatan pengembangan sarana dan prasarana melalui
pembangunan gedung perkulian dan perkantoran di lingkungan Poltekkes Kemenkes
Manado.
Setiap membangun fasilitas (sarana prasarana) milik negara harus diwujudkan
dengan sebaik-baiknya, sehingga secara optimal mampu memenuhi fungsinya dan
dapat menjadi percontohan bagi lingkungan sekitarnya. Setiap pelaksanaan
pembangunan fasilitas milik negara perlu dilakukan Pengawasan oleh tenaga ahli
yang profesional dan memiliki sertifikasi yang sesuai, sehingga dapat memenuhi
kriteria sebagai pengawas teknis yang layak. Pemilik/ Pengguna Jasa perlu
mengadakan Penyedia Jasa Konsultan untuk Pengawasan Pembangunan Gedung
Kuliah Jurusan Kesehatan Lingkungan pada Poltekkes Kemenkes Manado
sebagaimana arahan dari aturan-aturan yang ada.
Untuk keperluan itu Konsultan Pengawas yang terpilih harus mampu
menterjemahkan produk rancangan dan perlu diarahkan secara baik dan
menyeluruh oleh pihak pemilik/ Pengguna Jasa sehingga mampu menghasilkan
Pengawasan yang baik dan kapabel. Jika diperlukan Perencana mendampingi
pemilik/ pengguna bangunan untuk dimintai sarannya dalam memberikan penjelasan
tersebut, baik secara tertulis maupun lisan. Konsultan pengawas harus mampu
menterjemahkan konsep rancangan pekerjaan ini secara komprehensif sesuai
dengan bidang keilmuan dan pengalamannya. Hasil Pengawasan yang layak adalah
yang dapat diterima semua pihak menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
Konsultan Pengawas harus mampu bekerjasama secara apresiatif dengan pihak-
pihak terkait dalam pekerjaan ini, yaitu: Pengguna Jasa/PPK, Penyedia, Pengawas
Teknis/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan.

2. Lingkup Kegiatan Yang Dilaksanakan


Lingkup Kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas dalam
melakukan Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan Gedung Kuliah Jurusan
Kesehatan Lingkungan pada Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, yaitu :
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal
dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume (progress).
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan
yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
5. Mengisi Buku Harian Lapangan (BHL) tentang kemajuan pekerjaan kontruksi
setiap hari.
6. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan
Mingguan dan laporan Bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh Penyedia.
7. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian
dilapangan kepada Pengguna Jasa untuk memecahkan persoalanpersoalan
yang terjadi selama pekerjaan kontruksi terhadap perubahan pekerjaan
tersebut dibuat gambar perubahan (shop drawing).
8. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop drawings) yang diajukan oleh
Pelaksana.
9. Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan pekerjaan, serah
Terima pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
10.Menandatangani Berita Acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh
kontraktor/pelaksana.
11.Membuat laporan mingguan dan bulanan kepada Pengguna Jasa mengenai
pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor/pelaksana, masukan hasil-hasil rapat
dilapangan, penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh
kontraktor/pelaksana yang sudah diperbaiki maupun yang belum diperbaiki
dan hal-hal lain yang terjadi dilapangan.
12.Penyimpangan-penyimpangan tersebut pada point 7 diatas harus dicatat oleh
Pengawas dalam Buku Harian Lapangan (BHL) yang disediakan oleh
kontraktor/pelaksana dan buku tersebut harus selalu berada dilapangan
13.Membuat jadwal pelaksanaan dan kurva S pengawasan.
14.Membantu Pengguna Jasa dalam menyusun dokumen-dokumen Serah Terima
Pekerjaan Pertama.
15.Meneliti dan menyetujui gambar-gambar yang telah sesuai dengan
pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum Serah Terima Sementara (PHO).
16.Memberikan perhitungan-perhitungan yang diminta Pengguna Jasa (dimana
hal ini sesuai dengan Syarat-syarat Umum Kontrak pada Dokumen Lelang/
Dokumen Kontrak Pelaksanaan), jika kontraktor/ pelaksana mengajukan
perubahan untuk :
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam kontrak
yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
17.Menyusun daftar cacat/ kekurangan sebelum serah terima sementara,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir
Pengawasan.

3. Lokasi Kegiatan
Kampus “C” : Jl. Manguni No. 20 Kel Malendeng Perkamil Manado

4. Jangka Waktu Pelaksanaan


Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
pengawasan ini yaitu : 240 (dua ratus empat puluh) Hari Kalender

5. Keluaran
a. Buku Harian.
Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting
dari Kepala Satuan Kerja, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
b. Laporan Harian
Laporan harian, berisi keterangan tentang :
2) Rencana kerja Harian/Metode
3) Shop Drawing
4) Tenaga Kerja,
5) Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
6) Alat-alat,
7) Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
8) Waktu pelaksanaan pekerjaan,
9) Laporan testing dan commissioning
c. Laporan Mingguan dan Bulanan sebagai resume laporan harian.
d. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
e. Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan
Tambah Kurang.
f. Memeriksa gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-builtdrawings)
dan manual Peralatan-peralatan yang dibuat oleh kontraktor Pelaksana.
g. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat
oleh Kontraktor Pelaksana.
h. CD Soft Copy Semua Laporan

6. Pendekatan Operasional
1. Pemanfaatan Pengalaman Perusahaan
Konsultan PT. Abdi Cipta Sasana telah banyak berpengalaman dalam
berbagai pekerjaan pengawasan baik melalui proyek pemerintah maupun
proyek swasta serta memiliki tenaga ahli yang berpengalaman dalam bidang
masing-masing.
2. Pengerahan Tenaga Ahli yang Sesuai
Untuk memenuhi layanan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),
konsultan akan mengerahkan tenaga ahli serta tenaga penunjang sesuai
bidang dan pengalaman dalam Jasa Konsultansi Pengawasan Pembangunan
Gedung Kuliah Jurusan Kesehatan Lingkungan pada Politeknik Kesehatan
Kemenkes Manado.

7. Rencana Mutu Kontrak (RMK)


Sesuai dengan lingkup pekerjaan, maka akan dilakukan kontrol terhadap
rencana mutu kontrak yang antara lain berisi :
a. Susunan organisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan, pembagian tugas
dan kewenangan serta mekanisme hubungan kerja
b. Daftar personil, lama waktu penugasan dan lingkup kerjanya, dimana tenaga
ahli dan tenaga penunjang yang ditugaskan sesuai yang dipersyaratkan
dalam Kerangka Acuan Kerja (untuk pengalaman dan masa kerjanya).
c. Uraian secara rinci semua kegiatan yang akan dilakukan.
d. Standar prosedur/pedoman-pedoman serta ketentuan-ketentuan teknis yang
berlaku.
e. Metode pelaksanaan yang akan diterapkan
f. Produk/laporan yang akan dihasilkan untuk masing-masing tahapan harus
disesuaikan dengan tahapan penyelesaian pekerjaan dengan jumlah personil
dan peralatan yang tersedia.
g. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk pekerjaan harus :
 Disesuaikan dengan jenis dan jumlah untuk pelaksanaan pekerjaan.
 Kalibrasi alat-alat yang akan digunakan untuk menjaga ketelitian dan
hasil yang optimal sebelum dipergunakan
Dengan rencana mutu pekerjaan tersebut di atas diharapkan menghasilkan
produk yang optimal dan memenuhi semua persyaratan dalam Kerangka Acuan
Kerja.
B. METODOLOGI
1. Umum
Dalam mempersiapkan usulan teknis ini konsultan telah merumuskan
pendekatan proyek dan memilih metode yang akan digunakan agar tercapai
hasil yang memuaskan. Selama aktivitas pengawasan konstruksi, penekatan
utama akan difokuskan di tempat-tempat pekerjaan dan pengawasan quality
dan quantity yang terus menerus serta pemantauan biaya.
Konsultan dapat memberikan pelayanan konsultasi yang diperlukan dengan
staf-staf selama waktu yang telah ditentukan sesuai dengan Kerangka Acuan
Kerja dan rapat penjelasan serta persyaratan dan peraturan pemerintah
setempat. Guna pencapaian yang efektif dan efisien secara fisik maupun
administrasi maka diperlukan pengawasan mutu pekerjaan baik dari segi
kualitas, kuantitas maupun biaya (tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya).
Pengawasan yang dimaksud adalah selain pengawasan kolektif yang
mewakili Satuan Kerja di lapangan tapi juga disiapkan pekerjaan
pengawasan yang dilaksanakan oleh Konsultan Pengawasan.
Untuk memenuhi kerangka acuan tersebut, konsultan akan melengkapi jasa-
jasa dari tim pengawas kontruksi yang memenuhi persyaratan yang mana
akan memastikan bahwa seluruh aspek dari pekerjaan tersebut
dikoordinasikan secara memadai, sehingga kemungkinan-kemungkinan
adanya permasalahan, keterlambatan dan kesulitan-kesulitan dapat diatasi
lebih awal dengan cara yang tepat.
Dalam melaksanakan pekerjaan dilakukan beberapa metode, antara lain :
1. Metode Survey
Metode survey dilaksanakan dengan mengirimkan tenaga survey ke
lokasi pekerjaan untuk mengambil data primer berupa keadaan lokasi,
kegiatan-kegiatan fisik yang dilakukan, kondisi lingkungan serta
membuat dokumentasi terhadap bagian pekerjaan.
2. Metode Tinjauan Lapangan
Tinjauan lapangan dilaksanakan oleh seluruh tenaga ahli dengan
maksud agar memperoleh data akurasi dan memberikan gambaran
lokasi kegiatan pekerjaan.
3. Metode Studi Literatur
Adalah komparasi data yang diperoleh tenaga ahli dengan informasi-
informasi tertulis atau literatur-literatur, laporan-laporan yang berkaitan
dengan pembangunan.
Konsultan menjamin bahwa tugas yang diembankan oleh tim pengawas
konstruksi adalah sebagai berikut:
 Menyusun program pengalokasian tenaga dari paket pekerjaan fisik
 Memeriksa schedule yang diajukan kontraktor pelaksana sebelum
melaksanakan pekerjaan.
 Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, koordinasi kegiatan
pelaksanaan baik teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan
secara terus menerus sampai pekerjaan selesai dan penyerahan
pekerjaan.
 Mengontrol/mengendalikan kuantitas dan kualitas pekerjaan, mengawasi
kemajuan pekerjaan, mengambil tindakan yang cepat dan tepat serta
mengantisipasi kemungkinan terjadinya masalah dilapangan agar
pelaksanaan konstruksi dapat selesai sesuai jadwal waktu yang
ditetapkan.
 Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan, peralatan
dan pelengkapan selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan.
 Memberikan masukan/pendapat teknis jika terjadi perubahan pekerjaan
atau penambahan dan pengurangan pekerjaan yang dapat
mempengaruhi biaya, waktu pekerjaan dan ketentuan kontrak untuk
mendapatkan persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
 Memberikan perintah dan petunjuk langsung kepada kontraktor mengenai
pengurangan, penambahan biaya, batas waktu pekerjaan dan tidak
menyimpang dari kontrak pemborongan.
 Menyusun gambar as built drawing dan foto-foto perkembangan
pekerjaan.
 Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan serta laporan akhir
pekerjaan konstruksi.
2. Pemahaman Jasa Layanan yang tercantum dalam KAK
Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan
keahlian tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya
olah pikir (brainware).

3. Kualitas Metodologi
Kesuksesan dalam melakukan kegiatan secara efektif dan efisien sangat
ditentukan oleh Pendekatan dan Metodelogi yang diterapkan. Melalui
pendekatan dan metode yang sesuai maka diharapkan hasil yang menjadi
keluaran kegiatandapat selaras dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam
pelaksanaan pekerjaan, metode yang dipakai mengakomodir seluruh
aspekyang menyangkut Pengawasanan konstruksi, pendekatan tersebut
dilakukan secara holistik terhadap aspek-aspek yang terkait. Pendekatan dan
metodelogi yang dilakukan oleh konsultan dalam melakukan Pekerjaan
Pengawasan
 Pendekatan Umum Peraturan dan kebijaksanaan pemerintah yang
berhubungan dengan :
 Peraturan tata bangunan, sarana - sarana bangunan serta peraturan-
peraturan khusus tentang konstruksi bangunan.
 Peraturan Tata Bangunan daerah setempat (Kota Manado)
 Persiapan Pengawasan, seperti mengumpulkan data dan informasi
lapangan (termasuk pengukuran dan penyelidikan tanah/sondir)
membuat interpretasi secara garis besar terhadap kerangka acuan
kerja,dan konsultasi dengan pengelola kegiatan dan konsultasi mengenai
peraturan daerah/perijinan bangunan.
 Tahap penjaringan aspirasi design, untuk menggali aspirasi dan
keinginan wujud bangunan sesuai dengan fungsinya serta dapat
menampilkan ciri khas bangunan tradisional lokal yang dapat
dikolaborasikan dengan unsur-unsur bangunan modern. Penyusunan
pra rencana, seperti membuat rencana tapak, pra- rencana bangunan,
perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai mendapat advis
planning, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB
pendahuluan dari pemerintahan setempat.
 Pengawasan berkala yaitu memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan
dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan
spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan
penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
konstruksi, memberikan rekomendasi tentang penggunaan material
serta membuat laporan pengawasan secara berkala. Secara lebih rinci
Pekerjaan Pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut : Tahapan
Persiapan Pengawasan Agar pelaksanaan berjalan sesuai dengan
maksud dan tujuannya, konsultan Pengawas harus mengadakan
persiapan yang matang, yaitu:
a) Persiapan kerja Segera setelah penandatanganan kontrak dilakukan,
konsultan Pengawas sudah harus mempersiapkan segala
perlengkapan yang diperlukan dalam pekerjaan ini

4. Hasil Kerja (Deliverable)


 Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop drawings) yang diajukan
oleh Pelaksana.
 Menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan Pemeliharaan
pekerjaan, serah Terima pertama dan Kedua pekerjaan Konstruksi.
 Menandatangani Berita Acara Bobot Pekerjaan yang diajukan oleh
kontraktor/pelaksana
 Membuat laporan mingguan dan bulanan kepada Pengguna Jasa
mengenai pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor/pelaksana, masukan
hasil-hasil rapat dilapangan, penyimpangan-penyimpangan yang
dilakukan oleh kontraktor/ pelaksana yang sudah diperbaiki maupun
yang belum diperbaiki dan hal-hal lain yang terjadi dilapangan
 Penyimpangan-penyimpangan tersebut pada point 7 diatas harus dicatat
oleh Pengawas dalam Buku Harian Lapangan (BHL) yang disediakan oleh
kontraktor/pelaksana dan buku tersebut harus selalu berada dilapangan
 Membuat jadwal pelaksanaan dan kurva S pengawasan.
 Membantu Pengguna Jasa dalam menyusun dokumen-dokumen Serah
Terima Pekerjaan Pertama.
 Meneliti dan menyetujui gambar-gambar yang telah sesuai
dengan pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum Serah Terima
Sementara (PHO).
 Memberikan perhitungan-perhitungan yang diminta Pengguna Jasa
(dimana hal ini sesuai dengan Syarat-syarat Umum Kontrak pada
Dokumen Lelang/ Dokumen Kontrak Pelaksanaan), jika kontraktor/
pelaksana mengajukan perubahan untuk:
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai dengan
kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam
kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan.
 Menyusun daftar cacat/ kekurangan sebelum serah terima sementara,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan Laporan Akhir
Pengawasan.
 Menyusun laporan akhir pengawasan

5. Gagasan Baru
Selain akan menjadi ruang belajar, gedung ini akan menyediakan ruang-
ruang yang dapat digunakan mahasiswa untuk mendukung proses belajar
mereka seperti ruang diskusi, seminar, sidang dan belajar kelompok atau
pun mandiri.

6. Pekerjaan Persiapan
Yang termasuk dalam tahapan pekerjaan persiapan ini adalah :
1. Mempersiapkan tenaga ahli dan tenaga penunjang untuk di tempatkan di
lokasi
2. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga penunjang dan berkoordinasi dengan
pemberi tugas.
3. Melakukan survey awal dan diskusi dengan pemimpin kegiatan untuk
mendapatkan gambaran awal terhadap lokasi pekerjaan.
4. Mengumpulkan data-data lapangan untuk persiapan laporan.

c. Pemantauan dan Pengawasan di Lokasi


1. Setelah pekerjaan persiapan selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan
pengawasan di lokasi pekerjaan.
2. Sesuai dengan dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja, maka
konsultan akan menempatkan Pengawas Lapangan di lokasi kawasan
3. Dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan Pengawas Lapangan tetap
berkoordinasi dengan Pemberi Tugas serta meminta saran apabila
ditemukan masalah dan persoalan yang terjadi di lapangan.

d. Pelaporan
Semua pekerjaan pengawasan yang dilakukan oleh konsultan dituangkan
dalam laporan yang sesuai seperti yang dipersyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja dan tetap berkoordinasi dengan Pemberi Tugas untuk
mendapatkan pengesahan terhadap laporan yang dikeluarkan.
C. PROGRAM KERJA
Program kerja yang akan diterapkan dalam proses kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
1) Pekerjaan Persiapan
a. Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja dari Pejabat Pembuat
Komitmen, personil konsultan pengawas segera mengadakan
pengecekan kesiapan masing-masing tahap pekerjaan yang akan
dilaksanakan.
b. Mengkonsultasikan dengan pihak pengguna jasa untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai pengawasan pekerjaan konstruksi yang akan
dikerjakan. Dalam konsultasi ini, konsultan berusaha untuk
mendapatkan informasi secara umum mengenai lokasi pekerjaan,
sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
pelaksanaan awal serta kelengkapan peralatan lainnya.
2) Pengumpulan Data Lapangan
Pengumpulan data lapangan yaitu mencatat semua informasi mengenai
keadaan lokasi sesuai dengan ketentuan yang diisyaratkan dalam Kerangka
Acuan Kerja yaitu berupa:
a. Pemeriksaan awal
b. Pemeriksaan lanjutan
Kegiatan ini dilakukan guna menunjang dan memudahkan analisa data
pada tahap-tahap selanjutnya.
3) Analisa Permasalahan
Setelah semua data yang terkumpul baik berupa data-data sekunder
maupun data-data yang diperoleh dari hasil-hasil survey maka pada tahap
ini dilakukan analisa terhadap hasil kegiatan sehingga segala kekurangan
ataupun permasalahan yang timbul di lapangan sebelum pelaksanaan
pekerjaan pengawasan konstruksi dimulai dapat diatasi sedini mungkin
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
4) Pemecahan Masalah
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan
akan dipecahkan/dibahas secara bersama antara konsultan dengan
pengguna jasa serta seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan
pekerjaan ini.
5) Pelaporan dan Rapat Koordinasi
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan, dan Bulanan

D. ORGANISASI DAN PERSONIL


Sebagai perwujudan kesungguhan konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,
maka konsultan akan mengerahkan tenaga ahli yang telah memiliki pengalaman
selama bertahun-tahun di bidangnya dan memenuhi kualifikasi seperti yang
tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja dengan harapan dapat membentuk suatu
team/organisasi pelaksana yang handal dan bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas sebagai pengawas pekerjaan konstruksi.
Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan dan personil yang diusulkan
PT. ABDI CIPTA SASANA secara lengkap adalah sebagai berikut :

DIREKTUR

TEAM LEADER

AHLI AHLI TEKNIK


ARSITEK TENAGA LISTRIK

OPERATOR CAD

Anda mungkin juga menyukai