I. PENDAHULUAN
A. U M U M
1. Setiap pelasanaan konstruksi fisik bangunan gedung negara yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis dilapangan, agar
rencana teknis yang telah disiapkan dan dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan
kontruksi dapat berlangsung operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa pengawasan
yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan menempatkan tenaga-tenaga
ahli pengawasan di lapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari
segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan intensitas
pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.
C. LATAR BELAKANG
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari lingkup Kegiatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar,
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Kabupaten Banjar yang dalam hal ini
Dinas Kesehatan,
3. Untuk penyelenggaraan kegiatan dimaksud dengan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Banjar NOMOR : 100.3.5.4/83/DINKES/2023 Tanggal 27
Oktober 2023 tentang Penunjukan Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat
Pengadaan Barang/Jasa Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun Anggaran
2023
Lenovo
D. LINGKUP KEGIATAN
1. Lingkup Kegiatan adalah Pengawasan Pekerjaan Paving Block Halaman UPTD.
Labkesda Kab. Banjar.
2. Lingkup pekerjaan adalah Pengawasan Pekerjaan Arsitektur, Pengawasan Pekerjaan
Struktur, Pengawasan pekerjaan Mekanikal/ Elektrikal. Pekerjaan Paving Block
Halaman UPTD. Labkesda Kab. Banjar.
A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah berpedoman
pada ketentuan yang berlaku, khususnya Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 14 September 2018.
Lenovo
pekerjaan yang berkaitan.
2. Pengawasan yang bersifat full time oleh konsultan, dimana pemeriksaan dan
instruksi untuk mengatasi masalah yang timbul dapat segera dilakukan.
3. Didalam rapat-rapat antara pemborong dan konsultan,akan dibahas secara khusus
hal-hal yang mungkin akanterjadi selama konstruksi berikut solusinya.
4. Komunikasi yang baik antara Inspektur dari Konsultan dengan Pelaksana dari
Kontraktor, sedemikian sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan waktu
pelaksanaan sesuai jadwal.
5. Pemeriksaan oleh Inspector menggunakan Check-list.
A. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang
dilakukan sesuai dengan ketentuan dan kode tata ‘laku’ profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan / pelaksanaan yang
dijadikan pedoman, serta peraturan, standar dan pedoman teknis yang berlaku.
2. Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil pengawasan yang berlaku.
3. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
C. Penanggung jawab profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan sebagai suatu
perusahaan tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pengawasan yang terlibat.
D. Dan selebihnya diatur secara rinci dalam Dokumen Kontrak kerja / Surat Perjanjian Kerja ,
IV. BIAYA
A. BIAYA PENGAWASAN
1. Besarnya biaya pekerjaan pengawasan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Nomor : 22/PRT/M/2018 tanggal 14
September 2018. tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara
yaitu:
Lenovo
a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel
B2, tabel E2
b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang-bulan dan biaya
langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.
c. Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a dan b diatas adalah dipisahkan
antara bangunan standar dan non standar dan harus terbaca dalam suatu
rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.
d. Besarnya biaya Konsultan Pengawas merupakan biaya tetap dan pasti.
e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti Surat Perjanjian Pekerjaan
Pengawasan yang dibuat oleh Pemberi Tugas dan Konsultan pengawas.
f. Biaya pekerjaan pengawasan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual,yang antara lain meliputi komponen sebagai berikut :
1) Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang,
2) Materi dan penggandaan laporan,
3) Pembelian dan atau sewa peralatan,
4) Sewa Kendaraan
5) Biaya rapat-rapat,
6) Biaya Komunikasi
7) Pajak.
2. Pembayaran biaya Konsultan Pengawas adalah berdasarkan prestasi kemajuan
pekerjaan pengawasan.
B. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan pengawasan dibebankan pada DPA-SKPD
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar Tahun Anggaran 2023.
V. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah terlaksananya pekerjaan pengawasan Paving Block Halaman UPTD. Labkesda Kab.
Banjar, lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian, yang minimal meliputi :
A. Buku harian, yang memuat semua kejadian, perintah / petunjuk yang penting dari Pemberi
Tugas, Kontraktor Pelaksana, dan Konsultan Pengawas.
B. Laporan harian, berisi keterangan tentang :
1) Tenaga Kerja,
2) Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak,
3) Alat-alat,
4) Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarakan,
5) Waktu pelaksanaan pekerjaan.
C. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk angsuran pembayaran.
E. Surat Perintah Perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah
Kurang.(bila ada )
F. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual Peralatan-
peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
G. Laporan Rapat di lapangan ( site meeting ).
Lenovo
H. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana.
I. Laporan Akhir Pekerjaan Pelaksanaan (Backup Data).
VI. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka Acuan Kerja ini
harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian dari pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan tuntas
sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan baik oleh Pemberi
Tugas.
B. PERSYARATAN OBYEKTIF
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang obyektif untuk kelancaran
pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas dari setiap bagian
pekerjaan sesuai standar hasil kerja pengawasan yang berlaku.
C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang
tinggi sebagai Konsultan Pengawas yang secara fungsional dapat mendorong peningkatan
kinerja kegiatan.
D. PERSYARATAN PROSEDURAL
Penyelesaian administrasi sehubungan dengan pekerjaan dilapangan harus dilaksanakan
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku.
E. PERSYARATAN TEKNIS LAINNYA.
Selain kriteria umum diatas, untuk pekerjaan pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan
seperti standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan yang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian
Pekerjaan Pelaksanaan beserta kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar
perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI
Nomor : 22/PRT/M/2018 Tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
A. UMUM
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh Pengelola
Kegiatan dan,/Pengelola Teknis agar fungsi dan tanggung jawab Konsultan Pengawas
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan
oleh Pemberi Tugas.
B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS
Konsultan Pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan
setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi dilapangan yang secara
garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.
Lenovo
b. Memeriksa Time Schedule / Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang diajukan
oleh Kontraktor Pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan
dan Pengelola Tekins untuk mendapat persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan
a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan,
koordinasi dan inspeksi kegiatan kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis yang
dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk
kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan
atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas.
e. Memberi petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan
biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada Pemborong/Penyedia jasa, dengan pemberitahuan tertulis kapada
Pemberi Tugas
f. Memberi bantuan dan petunjuk kepada Pemborong/Penyedia Jasa dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.
3. Konsultasi
a. Melakukan konsultasi kepada Pemberi Tugas untuk membahas segala masalah dan
persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan
Pemberi Tugas, Perencana dan Pemborong/Penyedia jasa dengan tujuan untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, kemudian
membuat risalah dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.
4. Laporan
a. Memberi laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pemberi Tugas, mengenai volume, Prosentase dan nilai bobot bagian-bagian
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh pemborong/Penyedia Jasa.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan dibandingkan dengan
jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang
digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Pemborong/Penyedia
Jasa terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan juga
perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Pemborong/Penyedia Jasa
(Shop Drawings).
5. Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan
di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
Lenovo
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan dilapangan serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir - formulir lainnya
yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
VIII. MASUKAN
A. INFORMASI.
1. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus mencari sendiri informasi
yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas maupun yang dicari sendiri.
Kesalahan pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi
menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari Konsultan Pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen Pelaksanaan yaitu :
1) Gambar-gambar pelaksanaan,
2) Rencana kerja dan syarat-syarat,
3) Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan Pemborong/Penyedia Jasa,
4) Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve dan Net Work Planning dari pekerjaan yang dbuat oleh
Pemborong/Penyedia Jasa ( setelah disetujui ).
c. Kerangka Acuan Kerja ( KAK) Pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan pengawasan
teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis simak pengawasan mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya.
B. TENAGA
Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan Pengawas harus menyediakan tenaga yang
memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar) Pekerjaan maupun tingkat
kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini minimal terdiri dari :
(kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan berdasarkan kebutuhan / kompleksitas
pekerjaan.
Tenaga Ahli yang dibutuhkan untuk masing-masing kegiatan pengawasan sekurang-
kurangnya terdiri dari :
Tenaga Ahli
A. Team Leader (1 Orang) :
Pendidikan minimal S1 Teknik Sipil, dengan pengalaman kerja minimal 2 tahun dan
memilki SKA Bangunan Gedung.
Tenaga Pendukung
B. Tenaga Administrasi (1 Orang) :
Pendidikan minimal SLTA
Lenovo
IX. PROGRAM KERJA
DATA PROYEK
X. PENUTUP
1. Apabila terdapat hal-hal yang bertentangan dangan ketentuan, peraturan, pedoman dan
kebijaksanaan pemerintah yang berlaku, maka segala sesuatu yang termaktub didalam
Karangka Acuan Kerja (KAK) ini akan diteliti dan disimpan kambali.
2. Hal-hal yang belum diatur dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan ditetapkan lebih
lanjut.
3. Demikian Karangka Acuan Kerja ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Lenovo
Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.
Lenovo