Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BIDANG USAHA KONSULTAN PENGAWAS

OLEH :

Muh.Viqri Zulkarnaen

031 2021 0085

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUSLIM
INDONESIA MAKASSAR
2023
A. KONSULTAN PENGAWAS DAN TUGAS- TUGASNYA

1. Pengertian Konsultan Pengawas Proyek

Konsultan pengawas adalah orang perseorangan yang diberi kuasa secara hukum untuk
mengawasi meliputi secara penuh atau terbatas, seluruh. tahapan konstruksi sesuai dengan bestek.
Pelaksanaan pekerjaan dan syarat-syarat teknik yang ada.

Konsultan pengawas konstruksi berfungsi melaksanakan pengawasan pada tahap konstruksi.


Konsultan pengawas konstruksi mulai bertugas sejak ditetapkan berdasarkan surat perintah kerja
pengawasan sampai dengan penyerahan kedua pekerjan oleh pemborong. Komsultan pengawas
konstruksi dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab secara kontraktual kepada pemimpin
proyek/bagian proyek.

a. Hak dan kewajiban konsultan pengawas adalah :

1. Menyelesaikan pelaksanaan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan.

2. Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodik dalam pelaksanaan pekerjaan.

3. Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.

4. Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran informasi antar berbagai
bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.

5.Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari pembengkakan
biaya.

6. Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai hasil akhir yang
sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas serta waktu pelaksanaan yang telah
ditetapkan.

7. Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.

8. Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.

9. Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.

10. Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya pekerjaan.
b. Kegiatan pengawasan kontruksi terdiri dari:

1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan kontruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.

2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi.

3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik.

4.Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi.

5.Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secaraberkala, membuat laporan mingguan dan


bulananpekerjaan pengawasan, dengan masukan hasilrapat- rapat lapangan, laporan harian,
mingguandan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat olehpelaksana konstruksi.

6.Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shopdrawings) yang diajukan oleh pelaksana


konstruksi.

7.Meneliti gambar-gambar yang sesuai denganpelaksanaan di lapangan (As- Built


Drawings)sebelum serah terima.

8.Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serahterima I, mengawasi perbaikannya pada


masapemeliharaan, dan menyusun laporan akhirpekerjaan pengawasan.

9. Menyusun berita acara persetujuan kemajuanpekerjaan, berita acara pemeliharaan pekerjaan,


dan serah terima pertama dan kedua. pelaksanaankonstruksi sebagai kelengkapan untuk
pembayaranangsuran pekerjaan konstruksi.

10. Bersama-sama penyedia jasa perencanaanmenyusun pemeliharaan dan penggunaanbangunan


gedung.

11. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusunDokumen Pendaftaran.

12. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi
(SLF)dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

c. Adapun tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas:


1. Menolak penilaian estetis hasil pekerjaan pelaksana.

2. Mengembalikan seluruh tugas yang dibebankan karena perimbangan dalam dirinya akibat yang
muncul diluar kekuasaan kedua belah pihak dan juga dari pemberi tugas;

3. Menerima honorium atas jasa sesuai dengan kontrak.

2. Uraian Tugas Operasional Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang sesuai dengan setiap
bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan, yang secara garis besar adalah
sebagai berikut:

a. Pekerjaan Persiapan

1. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

2.Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang diajukan oleh
kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan. kepada pengelola proyek untuk
mendapatkan persetujuan.

b. Uraian Tugas Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan

1.Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan


inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis
yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua
kalinya.

2.Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan,
peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja
lainnya.

3.Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat. dan cepat, agar batas
waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

4.Memberikan masukkan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan biaya dan
waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan
dari Pengguna Jasa.
5.Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada
pemborong, dengan pemberitahuan tertulis kepada Pengelola Proyek.

6.Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam mengusahakan perijinan


sehubungan dengan pelaksanaan pembangunan.

c. Konsultasi

1.Melakukan konsultasi ke Pengguna Jasa untuk membahas segala masalah dan persoalan yang
timbul selama masa pembangunan.

2.Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali dalam sebulan, dengan Pengguna
Jasa, perencana dan pemborong dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan
yang timbul dalam. pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan
kepada semua Pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.

3. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

d. Laporan

1.Memberikan Laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis kepada Pengguna Jasa,
mengenai volume, prosentase dan nilai bobot bagian- bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan
oleh Kontraktor Pelaksana.

2.Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan dibandingkan dengan jadwal yang
telah disetujui.

3. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat yang digunakan.

4.Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh pemborong terutama yang
mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, yang dibuat oleh Pemborong (Shop
Drawing).

e. Dokumen

1.Menerima dan menyiapkan berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di


lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2.Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau
pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.

3.Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara kemajuan
Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir- formulir lainnya yang diperlukan untuk
kebutuhan dokumen pembangunan, serta keperluan pendaftaran sebagai bangunan gedung
negara.

B. KAPAN KONSULTAN PENGAWAS MULAI TERLIBAT

Pekerjaan proyek konstruksi dimulai dengan tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan
perancangan, kemudian dilanjutkan dengan tahap konstruk siyaitu tahap pelaksanaan pembangunan
fisik, berikutnya adalah tahap operasional atau tahap penggunaan dan pemeliharaan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi dari tahap awal proyek (tahap
perencanaan dan perancangan) hingga masa konstruksi (pelaksanaan pembangunan fisik) ada tiga pihak
yaitu:

1. Pemilik proyek (owner)

2. Pihak perencana (designer)

3. Pihak kontraktor (aannemer), (Ervianto, 2005)

Pihak/badan yang disebut konsultan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu konsultan perencana
dan konsultan pengawas. Konsultan perencana dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu konsultan
perencana dan konsultan pengawas (Manajemen Konstruksi).

Berikut ini adalah bagan Tahap Kegiatan dalam Proyek Konstruksi:

2.2 Konsultan Manajemen Konstruksi (Pengawas)

Menghadapi perkembangan dunia konstruksi yang semakin pesat maka pelayanan dalam bidang
jasa konsultansi mulai mendapat perhatian yang besar. Manajemen dalam suatu proyek konstruksi
bukan saja hanya bertujuan agar pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lancar atau sesuai dengan
rencana tetapi juga bertujuan untuk mendapatkan keuntungan.

Tercapainya kualitas yang sesuai dengan perencanaansangat ditentukan oleh pelaksanaan


manajemen dilapangan dan pelaksanaan manajemen dipengaruhi oleh hubungankerja sama antara
pihak-
pihak yang terlibat, oleh karena itu dalam pelaksanaan manajemen konstruksi dilapangan dibutuhkan
konsultan yang bertindak secara profesional.

"Dengan menerapkan sistem manajemen konstruksi kesenjangan persepsi diantara unsur-unsur


manajemen dapat dijembatani dan dihubungkan sehingga keseluruhannya memiliki satu kerangka
konsep yang sama mengenai kriteria keberhasilan proyek konstruksi yang dilaksanakan. Semua bentuk
tujuan, sasaran dan strategi proyek dinyatakan secara jelas dan terperinci sehingga dapat dipakai untuk
mewujudkan dasar kesepakatan segenap unsur. Sistem manajemen konstruksi hendaknya dapat
memberikan kesamaan bahasa sekaligus memadukan tertib teknis dan sosial yang dapat diterapkan
disetiap jenjang manajemen dengan cara-cara sederhana, jelas dan sistematis. (Dipohusodo, 1996)."

Penggunaan konsultan manajemen konstruksi diterapkan pada proyek- proyek yang dalam
pelaksanaan melibatkan beberapa kontraktor dan bahkan lebih dari satu konsultan perencana. Dalam
hal ini konsultan manajemen konstruksi bertugas selaku pengendali dan koordinator dalam keseluruhan
sistem rekayasa sejak persiapan, perencanaan sampai pelaksanaan konstruksi berakhir. Dalam hal ini
boleh dikatakan bahwa konsultan manajemen konstruksi merupakan lembaga yang memberi jasa untuk
bertanggung jawab atas pengelolaan proyek konstruksi secara keseluruhan.

Berikut ini definisi-definisi mengenai manajemen konstruksi ditinjau dari sudut pelaku yaitu
konsultan manajemen konstruksi (Sulaksono, 1995)

a. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu perusahaan yang bertindak sebagai "kapten" dari
suatu tim. Manajemen konstruksi yang memberi perencanaan (bukandesain), pengarahan dan
rekomendasinya dalam menentukan arah serta kebijaksnaan pelaksanaan proyek.

b. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu badan yang berfungsi membantu peneglola
proyek (pemilik) dalam melaksanakan konsultansi pada tahap perencanaan dan pengendalian pada
tahap konstruksi baik ditingkat program maupun operasional.

c. Konsultan manajemen konstruksi adalah suatu badan multi disiplin profesional, tangguh dan
independen yang bekerja untuk pemilik proyek dari awal perencanaan sama dengan arsitek guna
mencapai hasil yang optimal dalam aspek waktu, biaya serta kualitas seperti yang sudah. ditetapkan
sebelumnya. Menurut Kep. Dirjen. Cipta Karya Nomor. 295/KPTJ/CK/1997 tentang Pedoman Teknis
Bangunan Grdung Negara, konsultan manajemen konstruksi bertugas sejak tahap perencanaan
sampai serah terima pekerjaan konstruksi fisik dan berfungsi melaksanakan pengendalian pada
tahap
perencanaan dan tahap konstruksi, baik ditingkat program mamupun ditingkat operasional.
Konsultan manajemen konstruksi melaksanakan

tugas dan bertanggung jawab secara kontraktual kepada pemimpin proyek. Apabila di daerah
tempat dilaksanakan proyek tidak terdapat perusahaan yang memenuhi persyaratan dan bersedia
melakukan tugas konsultan manajemen konstruksi maka dapat ditunjuk perusahaan yang memenuhi
persyaratan dan bersedia dari daerah lain atau provinsi lain yang berdekatan.

Anda mungkin juga menyukai