Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGAWASAN OPTIMALISASI JARINGAN AIR BERSIH


PROVINSI GORONTALO 2018

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan air bersih semakin hari semakin meningkat, seiring


dengan perkembangan jumlah penduduk dan keragaman kegiatan
masyarakat sebagai dampak pembangunan di berbagai bidang/sektor
yang dilaksanakan oleh pemerintah, swasta maupun masyarakat.
Untuk mendukung tujuan pembangunan SPAM diantaranya terciptanya
pengelolaan dan pelayanan air minum yang bekualitas dengan harga
terjangkau dan meningkatnya efisiensi serta cakupan pelayanan air
minum, maka diperlukan suatu langkah sistematis dalam menjamin
kuantitas dan kualitas konstruksi yang dibangun (termasuk kegiatan
pengadaan dan pemasangan) sesuai dengan kriteria standar yang telah
ditentukan dan dokumen perencanaan yang telah disusun.
Dalam PP No 16 Tahun 2005 dapat terlihat bahwa dalam hal
pelaksanaan pekerjaan, penyelenggara air minum dituntut untuk
senantiasa konsisten berupaya menjamin mutu konstruksi prasarana dan
sarana penyediaan air minum, sehingga dapat menjamin terpenuhinya
syarat kualitas air minum. Konsistensi jaminan tersebut dilandasi dengan
selalu mengutamakan manfaat bagi masyarakat dan pemenuhan
terhadap pelaksanaan program pemerintah.
Untuk mendapatkan keluaran hasil pelaksanaan pembangunan
infrastruktur air minum yang memenuhi syarat spesifikasi teknis
prasarana dan sarana SPAM yang mencakup tahapan persiapan
pelaksanaan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan pembangunan,
maka Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bidang Cipta Karya Propinsi
Gorontalo pada tahun anggaran 2018 menyelenggarakan pelaksanaan
pekerjaan Pengawasan Optimalisasi Jaringan Air Bersih propinsi
Gorontalo
B. Maksud dan Tujuan

Maksud pekerjaan ini adalah membantu pemilik pekerjaan dalam


memantau, mengawasi, mengelola, mengendalikan, serta mengambil
keputusan terkait dengan pelaksanaan pembangunan infrastruktur air
minum.
Tujuan dilaksanakannya pekerjaan ini adalah :
1. terlaksananya pemantauan status pekerjaan, koordinasi, komunikasi,
kemajuan, permasalahan yang timbul, pengumpulan data serta
informasi, dan lain-lain terkait dengan pembangunan infrastruktur
SPAM di berbagai kabupaten/kota.
2. Terlaksananya suatu mekanisme pengelolaan (manajemen),
pengendalian mutu konstruksi, dan pengawasan (supervisi) terhadap
pelaksanaan pekerjaan pengembangan SPAM di setiap lokasi
pembangunan infrastruktur SPAM.

C. Metode Pelaksanaan

Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci


yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan
yang dihadapi dilapangan yang secara garis besar adalah sebagai
berikut :

a) Pekerjaan Persiapan
 Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
 Memeriksa dan menyetujui Time schedule/Bar Chart, Curva
S/Network Planning yang diajukan oleh kontraktor konstruksi
untuk selanjutnya diteruskan kepada PPTK/KPA konstruksi untuk
mendapat persetujuan.
b). Pekerjaaan Teknis Pengawasan Lapangan
 Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan
pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administrasi
teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus dimonitor
sampai dengan serah terima kedua pekerjaan fisik.
 Mengawasi kebenaran metode pelaksanaan, ukuran, kualitas dan
kuantitas dari bahan atau komponen bangunan, komposisi
campuran, peralatan dan perlengkapan serta tenaga kerja selama
pelaksanaan pekerjaaan di lapangan atau di tempat kerja lainnya.
 Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
 Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaaan yang dapat mempengaruhi biaya dan
waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan kontrak, untuk
mendapatkan persetujuan dari PPTK/KPA.
 Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan
sejauh tidak mengenai pengurangan penambahan biaya dan
waktu serta tidak menyimpang dari kontrak, dimana perubahan
tersebut dapat langsung disampaikan kepada kontraktor
konstruksi dengan pemberian tertulis serta tembusan
pemberitahuan kepada pengelola kegiatan.
 Memberhentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak sesuai
dengan spesifikasi dalam dokumen kontrak, menolak bahan yang
tidak memenuhi spesifikasi.
 Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor konstruksi
dalam melakukan sosialisasi dengan masyarakat dan aparat
pemerintah serta mengusahakan perijinan sehubungan dengan
pelaksanaan pembangunan.
c). Konsultasi
 Melakukan konsultasi dengan PPTK/KPA untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
 Mengadakan rapat lapangan secara berkala dengan unsur Dinas
PPTK/KPA dan Pemborong sedikitnya 2 kali dalam sebulan
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat
dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 (satu) minggu kemudian.
 Mengadakan rapat diluar jadwaal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.
d). Pelaporan
 Memberikan laporan dan pendapat yang bersifat teknis
administrasi dan teknis teknologis kepada PPTK/KPA mengenai
volume, prosentasi dan nilai bobot bagian - bagian pekerjaaan
yang akan dilaksanakan kontraktor.
 Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan, dan
dibandingkan dengan jadwal pekerjaan yang telah disetujui.
 Melaporkan hasil pemeriksaan bahan-bahan bangunan yang
dipakai, jumlah tenaga dan alat yang digunakan oleh Kontraktor
 Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
kontraktor terutama yang mengakibatkan tambahan atau
berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh pemborong (shop drawing).

e) Dokumen
 Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dangan
penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
 Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna
keperluan pembayaran.
 Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
Berita Acara kemajuan pekerjaaan serta berita acara penyerahan
pertama dan kedua.
 Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(as built drawing) sebelum serah terima pertama.
 Menyusun daftar catat/kerusakan sebelum serah terima pertama
serta mengawasi perbaikan pada masa pemeliharaan.

D. Ruang Lingkup Kegiatan


Kegiatan Pengawasan Optimalisasi Jaringan Air Bersih propinsi
Gorontalo meliputi kegiatan pengawasan terhadap kegiatan
pembangunan prasarana dan sarana air minum yang meliputi tahapan
masa persiapan pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan pembangunan.
Batasan Kegiatan :
Untuk mencapai maksud, tujuan, dan sasaran pekerjaan, maka lingkup
batasan kegiatan meliputi:
 Melakukan penelaahan terhadap dokumen kontrak penyedia jasa
konstruksi, spesifikasi teknis, gambar rencana dan detail serta
rencana anggaran biaya pelaksanaan;
 Melakukan observasi lapangan terhadap lokasi pekerjaan untuk
mengidentifikasi apakah dokumen perencanaan sesuai dengan
kondisi lapangan atau perlu dilakukan review desain;
 Melakukan review desain apabila bila ada pekerjaan yang tidak
memungkinkan dikerjakan akibat kondisi lapangan yang mungkin
sudah berubah. Review desain harus dikoordinasikan dengan Kuasa
Pengguna Anggaran;
 Melakukan koordinasi dengan penyedia jasa konstruksi mengenai
persiapan pelaksanaan, metode kerja, jadwal pelaksanaan dan
format-format laporan;
 Melakukan pengawasan terhadap material yang digunakan, termasuk
kualitas dan kuantitasnya serta kebenaran penggunaan ukuran,tenaga
dan peralatan disesuaikan dengan spesifikasi yang ada;
 Melakukan penelaahan terhadap sertifikasi bahan/material dan
peralatan yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi;
 Memeriksa, mengevaluasi dan merekomendasikan gambar-gambar
kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor, serta memberikan
saran-saran metode pelaksanaan yang tepat;
 Memeriksa dan menyetujui request (permintaan pelaksanaan
pekerjaan) yang diajukan oleh penyedia jasa konstruksi;
 Melaksanakan pengawasan langsung di lapangan selama proses
pelaksanaan pekerjaan;
 Memberikan teguran-teguran dan arahan secara tertulis kepada
penyedia jasa konstruksi apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan,
dan menembuskan teguran dan arahan tersebut kepada Kuasa
Pengguna Anggaran;
 Melakukan inisiasi pelaksanaan rapat-rapat lapangan untuk
mengevalusai progress pelaksanaan pekerjaan dan pemecahan
masalah-masalah pelaksanaan konstruksi;
 Bersama dengan direksi teknis melakukan opname mingguan
terhadap hasil pelaksanaan pekerjaan;
 Membuat dan menyampaikan laporan secara berkala (laporan
mingguan (kumpulan laporan harian) dan bulanan dan laporan akhir
dari hasil pengawasan yang meliputi kemajuan pekerjaan fisik, status
keuangan proyek, serta melaporkan jadwal pelaksanaan dan
masalah-masalah yang ada di lapangan;
 Membuat dokumentasi pelaksanaan pada kemajuan pelaksanaan
pekerjaan fisik 0 %, 25 %, 50 %, dan 100 %;
 Memeriksa As Built Drawing dan soft drawing yang dibuat oleh
Kontraktor Pelaksana, dimana As Built Drawing tersebut benar-benar
menunjukkan hasil akhir dari pekerjaan yang telah dilakukan;
 Melakukan fungsi pengelolaan (manajemen) proyek, pengendalian
terhadap pelaksanaan pembangunan/pengembangan SPAM di
berbagai kabupaten/kota di propinsi Gorontalo. dalam hal ini meliputi
pemantauan persiapan pelaksanaan pekerjaan, melakukan analisis
kondisi pekerjaan, analisis potensi risiko atau kemungkinan yang akan
timbul, memberikan masukan dan nasihat kepada berbagai pihak
yang terkait dalam hal bidang teknis dan non teknis.

E. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan Pengawasan Optimalisasi


Jaringan Air Bersih Provinsi Gorontalo 2018 adalah selama 180 (seratus
Delapan Puluh) Hari kalender.

F. Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan pembangunan infrastruktur SPAM pada Tahun 2018


adalah SPAM IKK Tilamuta, SPAM IKK Kabila dan Tilongkabila, SPAM
IKK Atinggola, SPAM IKK Kwandang, SPAM IKK Duhiadaa –
Patilanggio, SPAM IKK Telaga Biru, SPAM IKK Telaga Jaya – Tilango,
Rehab Intake Air Bersih Desa Puncak.
G. Kebutuhan Tenaga Ahli
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini terdiri dari
Tenaga Ahli yang dibantu dengan beberapa tenaga Penunjang dengan
rincian sebagai berikut :

1. Tenaga Ahli

a) Site Enginering (1 Orang 6 Bulan)

Tenaga Ahli sebagai Ketua Tim pengawas yang memiliki latar


pendidikan Sarjana S-1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman
kerja 5 (lima) tahun dalam bidang pengawasan/supervisi
Pembangunan sistem penyediaan air minum yang dibuktikan dalam
curriculum vitae, Tugas ketua Tim adalah sebagai Ketua Tim
pengawas yang membawahi koordinator pengawas dan pengawas
dalam monitoring pelaksanaan pekerjaan, memberi arahan serta
advice teknik terhadap permasalahan yang dijumpai dilapangan
dan bertanggungjawab atas keseluruhan kerja tim.

b) Qualitas/ Quantity (1 Orang 6 Bulan)

Ahli yang dibutuhkan sebagai Koordinator pengawas adalah yang


memiliki latar pendidikan Sarjana S-1 Teknik Sipil dengan
pengalaman kerja 4 (Empat) tahun dalam bidang
pengawasan/supervisi Pembangunan sistem penyediaan air minum
yang dibuktikan dalam curriculum vitae.

Tugas dan Tanggung jawab koordinator pengawas meliputi :

 Mengatur semua pengawas yang terlibat dalam pekerjaan


pengawasan dilapangan
 Menyusun rencana kerja dan pembangian tugas kerja
 Menganalisa kondisi, hambatan, dan permasalahan yang
dihadapi dilapangan dan mencari solusi untuk percepatan dan
ketepatan pelaksanaan pekerjaan
 Bersama dengan pengawas mengendalikan pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan rencana.
 Menyampaiakan laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan kepada
PPK/KPA.
2. Tenaga Penunjang

a) Pengawas Lapangan/Inspector (6 Orang 6 Bulan)

Pengawas lapangan yang dipersyaratkan adalah S1/D3 Teknik


Sipil yang berpengalaman minimal 3 (tiga) tahun dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan diBidang Air Limbah.
Secara umum tanggung jawab pengawas adalah minimal :

 Mengawasi kesesuain pelaksanaan konstruksi dengan dokumen


kontrak, mencatat kemajuan pekerjaan, hambatan dan kendala
yang terjadi di Lapangan, yang dijadikan pedoman, serta
peraturan standart dan pedoman teknis yang berlaku.

 Pengawasan yang dilakukan harus telah menngakomodasi


batasan- batasan yang telah diberikan oleh PPTK/KPA
konstruksi, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi
pembiyaan, waktu pelenyelesain pekerjaan dan mutu bangunan
yang akan diwujudkan.

 Hasil akhir dari kegiatan pengawasan berupa laporan kegiatan


pelaksanaan setiap hari secara detail, berhubungan erat dengan
kualitas dan standar bangunan yang dipersyaratkan.

b) Operator Komputer (1 Orang 6 Bulan)

Latar belakang pendidikan SMK, dan mempunyai pengalaman


sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun dalam bidang pelaporan
computer. Tugas utamanya adalah menyusun hasil kegiatan
kedalam bentuk tulisan dan menyusunnya menjadi laporan.

H. Pelaporan

Konsultan perencana diharuskan menyelesaikan dan memberikan


laporan kepada pihak pemberi kerja sesuai dengan waktu yang di
sepakati, yaitu ;
a. Laporan Pendahuluan diserahkan paling lambat 1 (satu) bulan
setelah SPMK ditandatangani,
Laporan ini berisi rencana kerja, susunan personil, konsepsi-
konsepsi, gambaran umum wilayah studi dan standar teknis
penanganan awal. Laporan pendahuluan disiapkan sebanyak 5
(lima) eksemplar.
b. Laporan Bulanan (Kemajuan Pekerjaan Fisik)
 Laporan harian
Berisi rencana kerja harian,Jumlah tenaga kerja, bahan-bahan
yang datang, diterima atau ditolak, alat-alat yang digunakan,
pekerjaan yang diselenggarakan dan waktu pelaksanaan
pekerjaan
 Laporan Mingguan
Laporan ini berisi antara lain konsolidasi kemajuan pelaksanaan
pekerjaan harian yang telah dilaporkan oleh kontraktor pelaksana
pekerjaan konstruksi, temuan permasalahan, rencana kerja, dan
lain-lain terkait aspek teknis dan manajemen konstruksi masing-
masing pelaksanaan pekerjaan pembangunan infrastruktur SPAM.
Laporan diserahkan setiap satu minggu sejak dimulainya
pelaksanaan pekerjaan fisik sebanyak 5 eksemplar.
 Laporan Bulanan
Laporan ini berisi antara lain kemajuan pelaksanaan pekerjaan,
analisis permasalahan, rencana kerja, dan lain-lain terkait aspek
teknis dan manajemen konstruksi masing-masing pelaksanaan
pekerjaan pembangunan infrastruktur SPAM. Laporan diserahkan
setiap satu bulan sejak akhir bulan kedua pelaksanaan pekerjaan
(3 bulan sejak terbit SPMK) sebanyak 5 eksemplar.
 Evaluasi Pelaksanaan/Progres pelaksanaan
 Surat perintah pekerjaan berita acara pemeriksaan tambah
kurang.
 back up data
 rekomondasi KPA ( jika ada)
 Foto (0 %, 25 %, 50 %, dan 100 %;) selama pelaksanaan dan
sesudah pekerjaan Konstruksi
 As buit drawing
 Soft Drawing
Laporan dalam format kertas A3 (untuk gambar dan peta)
c. Laporan Akhir
Laporan ini berisi kemajuan pelaksanaan pekerjaan terakhir, analisis
dan pembahasan seluruh rangkaian dan aspek pekerjaan supervisi
sebanyak 5 eksemplar.

I. Biaya Kegiatan
Biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini ditetapkan
dengan pagu anggaran sebesar Rp. 300.000.000,00,- (Tiga Ratus Juta
Rupiah) dengan sumber pendanaan APBD Murni Tahun 2018 melalui
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Gorontalo.

Gorontalo, Februari 2018


Kuasa Pengguna Anggaran
Bidang Cipta Karya

Ir. Iwan S. Mokoginta, M.Si


NIP. 197001271996031002
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO
DINAS PEKERJAAN UMUM
BIDANG CIPTA KARYA

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

SATKER/SKPD : Bidang Cipta Karya

NAMA KPA : Ir. Iwan S. Mokoginta, M.Si.

NAMA PEKERJAAN : Pengawasan Optimalisasi Jaringan Air Bersih


Provinsi Gorontalo 2018

KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN KINERJA AIR MINUM DAN SANITASI

TAHUN ANGGARAN 2018

Anda mungkin juga menyukai