Konstruksi
Lingkup tugas Konsultan Pengawas adalah memberikan layanan keahlian kepada owner (Pemberi
Tugas) dan Tim Pengelola Teknis dalam melaksanakan tugas-tugas koordinasi dan pengendalian seluruh
kegiatan teknis pembangunan tahap pelaksanaan konstruksi dan masa pemeliharaan, baik yang
menyangkut aspek manajemen maupun teknologi.
a. Mengevaluasi, mengkoordinasi dan mengendalikan program kegiatan konstruksi yang disusun oleh
Kontraktor yang terdiri atas program pencapaian sasaran konstruksi, program penyediaan dan
penggunaan material, program penyediaan dan penggunaan informasi, program penyediaan dan
penggunaan dana.
Pembahasan: Kontraktor mengajukan contoh bahan dari beberapa produk sesuai ketentuan dalam RKS
kepada Konsultan Pengawas Lapangan, Tim Pemeriksa Pekerjaan dan Pelaksana Kegiatan.
d. Melaksanakan pengecekan terhadap material konstruksi yang diperlukan untuk memperoleh jaminan
bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasinya.
Pembahasan: dalam hal ini Konsultan Pengawas Lapangan harus mengecek, bahan bangunan/tenaga
kerja lokal/setempat yang memenuhi syarat teknis, sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dan
dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan Pengawas, Tim
Pemeriksa Pekerjaan (TPP) dan Pelaksana Kegiatan.
e. Memeriksa rencana kerja Kontraktor sehubungan dengan peralatan-peralatan yang digunakan, lokasi-
lokasi sumber material konstruksi dan menjamin bahwa sifat dan kontrak dari material tersebut adalah
benar-benar memenuhi persyaratan dalam spesifikasi.
Pembahasan: Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut dokumen kontrak dalam keadaan baru dansemua hasil pekerjaan berkualitas baik, bebas dari
cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standart ini dapat dianggap defectif (rusak).
f. Mengendalikan kegiatan konstruksi dengan melakukan pengawasan pekerjaan meliputi:
(1) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju pencapaian
progres pekerjaan.
(2) Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapan waktu dan biaya pekerjaan agar tidak
menyimpang dari kontrak.
(3) Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk memecahkan persoalan-
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan kontruksi yang akan dijadikan dasar
dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan
waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi;
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian
volume/realisasi fisik;
4. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi
selama pekerjaan konstruksi;
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secaraberkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan pengawasan, dengan masukan hasilrapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguandan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat olehpelaksana konstruksi;
6. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pelaksana
konstruksi;
7. Meneliti gambar-gambar yang sesuai denganpelaksanaan di lapangan (As-Built
Drawings)sebelum serah terima ;
8. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serahterima I, mengawasi perbaikannya pada
masapemeliharaan, dan menyusun laporan akhirpekerjaan pengawasan;
9. Menyusun berita acara persetujuan kemajuanpekerjaan, berita acara pemeliharaan
pekerjaan,dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaankonstruksi sebagai kelengkapan untuk
pembayaranangsuran pekerjaan konstruksi;
10. Bersama-sama penyedia jasa perencanaanmenyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaanbangunan gedung;
11. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
12. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi
(SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.