Anda di halaman 1dari 4

11. Referensi 1. Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.

Hukum 2. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tanggal 12 Januari 2017 tentang


Jasa Konstruksi.
3. Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
4. Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-undang No. 2 tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi.
5. Perpres RI No. 12 Tahun 2021 tentang Perubahan Perpres No. 16
Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
6. Peraturan LKPP No. 12 tahun 2021 tentangPedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah melalui Penyedia
7. Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Standar Biaya Belanja
Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 910/Kep.356-
BPKAD/2022 tentang Standar Biaya Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2023.
8. Peraturan Daerah setempat tentang Bangunan Gedung.

Ruang Lingkup

12. Lingkup 1) Lingkup kegiatan :


Kegiatan dan Pengawasan Renovasi Barak Kosasi baik di masa pelaksanaan maupun di
Pekerjaan masa pemeliharaan dalam rangka memastikan proses pelaksanaan
pekerjaan oleh Penyedia konstruksi sesuai dengan ketentuan kontrak.
Pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi aspek:
1) Mutu;
2) Kuantitas;
3) Jadwal;
4) Pelaporan;
5) Keselamatan Konstruksi; dan
6) Rekayasa Teknis.

2) Lingkup Pekerjaan :
1) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran RMPK Penyedia;
2) Melakukan pemeriksaan dan pengujian mutu bahan dan hasil
pekerjaan;
3) Melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap kuantitas hasil
pekerjaaan;
4) Melakukan pengawasan terhadap jadwal pekerjaan dan metode
kerja;
5) Menyusun laporan terkait hasil pekerjaan yang tidak memenuhi
syarat;
6) Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
7) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Penyedia konstruksi;
8) Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan,
serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi;
9) Menyetujui program kerja harian/mingguan dan gambar-gambar
pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan oleh Penyedia
Konstruksi;
10) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-
Built Drawings) sebelum serah terima pertama;
11) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Keselamatan
Konstruksi;
12) Mengusulkan kepada PPK untuk menghentikan pelaksanaan
pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan
peringatan yang diberikan;
13) Merekomendasikan kepada PPK untuk menolak pelaksanaan dan
hasil pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi;
14) Melakukan pemeriksaan terhadap laporan Penyedia konstruksi;
15) Menyusun dan menyampaikan Laporan Pengawasan secara periodik;
16) Melakukan pengawasan selama masa pemeliharaan.

3) Tanggung Jawab Konsultan Pengawas :


1) Melaksanakan pengawasan pekerjaan di lapangan, sehingga tetap
terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana kerja dan
syarat/spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan;
2) Menampung persoalan terkait pelaksanaan konstruksi di lapangan
dan menyampaikan serta memberikan rekomendasi opsi solutif
kepada PPK; dan
3) Meneliti kebenaran atau membandingkan laporan progres pekerjaan
yang di klaim/dinyatakan oleh pelaksana pekerjaan dengan yang
diperoleh dari laporan tenaga konsultan supervisi di lapangan.

4) Wewenang Konsultan Pengawas :


1) memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
2) meneliti dan memberikan persetujuan pada gambar pelaksanaan
(shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor sebelum dilaksanakan;
3) merekomendasikan kepada pengguna jasa untuk menghentikan
pelaksanaan pekerjaan sementara jika pelaksana pekerjaan tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan;
4) memberikan masukan pendapat teknis tentang permintaan tambah
kurang pekerjaan yang diajukan oleh pelaksana fisik yang dapat
mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak;
5) mengusulkan perubahan jika terjadi ketidaksesuaian dengan kondisi
di lapangan;
6) mengkoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh pelaksana pekerjaan,
termasuk pekerjaan fisik konstruksi yang telah dilaksanakan agar
sesuai dengan kontrak kerja yang disepakati; dan
7) merekomendasikan kepada PPK untuk menolak material dan
peralatan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi.

5) Uraian Tugas Operasional Konsultan Pengawas :


Konsultan Pengawas harus membuat uraian satuan kerja secara terinci
yang sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan
yang dihadapi di lapangan yang secara garis besar adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Persiapan :
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule/Bart Chart, S-Curve dan Net work
Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada Pengelola Kegiatan/PPK untuk
mendapatkan persetujuan.
2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan :
a. Melaksanakan tugas pengawasan secara umum pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi satuan kerja pembangunan agar
pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis dapat terlaksana
sampai Serah Terima Kedua pekerjaan fisik.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan serta tenaga
kerja selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau workshop
tempat kerja lain.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat agar batas waktu pelaksanaan dapat dipenuhi
minimal sesuai jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukan /pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan
waktu pekerjaan serta berpengaruh pada persyaratan kontrak, yang
mana perubahan tersebut harus mendapatkan persetujuan dari
PPK.
e. Memberikan petunjuk, perintah dan persetujuan mutu bahan,
sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan
waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak dimana
perubahan tersebut dapat langsung disampaikan kepada
pemborong dengan pemberitahuan tertulis serta tembusan
pemberitahuan kepada Pengelola Kegiatan/PPK.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada pelaksana konstruksi
dalam mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.

3. Konsultansi :
a. Melakukan konsultasi dengan Pengelola Kegiatan/PPK untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama
pelaksanaan.
b. Mengadakan rapat-rapat lapangan secara berkala rutin 1 minggu
sekali dan rapat koordinasi lengkap2 Minggu sekali untuk
membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
pelaksanaan untuk kemudian membuat risalah rapat dan
mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan serta sudah
diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat di luar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.
4. Laporan :
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis adminisitratif dan
teknis teknologis kepada PPK mengenai volume prosentase dan
nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh
Pemborong.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah, tenaga
kerja, alat yang digunakan dan mutu hasil pelaksanaan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
pemborong terutama yang mengakibatkan bertambah atau
berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar-
gambar konstruksi yang dibuat oleh pemborong (Shop drawing).
5. Dokumen :
a. Menerima dan menyiapkan berita acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan
serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan, dan bulanan
serta Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan
kedua serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk
kebutuhan Dokumen Pembangunan serta keperluan pendaftaran
Bangunan Gedung Negara.
d. Memeriksa As built Drawing yang dibuat oleh pemborong.

13. Keluaran 1. Tahap Persiapan :


Laporan Pendahuluan yang berisi konsep penyiapan rencana teknis
pengawasan, organisasi, jumlah dan kualifikasi tim pengawas, metoda
pelaksanaan dan tanggung jawab masing-masing tenaga ahli.
2. Tahap Pelaksanaan Konstruksi dan Pemeliharaan :
a. Laporan Bulanan Pengawasan (Harian, Mingguan, Bulanan dan
Resumenya).
b. Berita Acara-Berita Acara (KemajuanPekerjaan Untuk Pembayaran
Fisik, Serah Terima, Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang,
Pemeliharaan).
c. Laporan Rapat-Rapat lapangan.
d. Memeriksa Gambar-gambar Shop Drawing, As Built Drawing, dan
Manual Peralatan yang dibuat Kontraktor.
e. Data/laporan hasil testing dan commissioning.
f. Laporan Akhir Pengawasan.

14. Peralatan, Sesuai yang tercantum dalam BoQ (BLNP).


Material,
Personil dan
Fasilitas dari
Pejabat
Pembuat
Komitmen

15. Peralatan Sesuai dengan kebutuhan.


dan Material
dari Penyedia
Jasa
Konsultansi

16. Lingkup Sesuai dengan lingkup dan tugas konsultan pengawas.


Kewenangan
Penyedia
Jasa

17. Jangka Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Pengawasan, terhitung sejak


Waktu diterbitkan SPMK sampai dengan Serah Terima Kedua Pekerjaan Konstruksi
Penyelesaian Fisik, yang terdiri dari :
Kegiatan
1. Jangka waktu Pelaksanaan Pengawasan selama Masa Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai