Anda di halaman 1dari 48

TUGAS

PENGELOLAAN PROYEK

“STRUKTUR ORGANISASI”

Dibuat Oleh:

KELAS 2.PJJ

PROGRAM STUDI D IV PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI PADANG

2017
KONTRAKTOR BAGIAN KANTOR

Kelompok 1 :

a. Firdaus putra (1511051013)

b. Claudia Agnes Siboro ( 1511051005)

c. M.Iqbal Safen (1511052002)

d. Romi Julio (1511051002)


Kontraktor adalah orang atau badan yang menerima dan menyelenggarakan
pekerjaan bangunan menurut biaya yangg telah tersedia dan melaksanakannya sesuai
peraturan dan syarat – syarat serta gambar – gambar yang telah ditetapkan.

Pihak-pihak dari kontraktor yang biasanya terlibat dalam proyek adalah sebagai
berikut:

1. Manajer Proyek

Tugas manajer proyek

1) Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan


pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta
mengoreski bila ada review design,
2) Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak
sesuai,
3) Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4) Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi
pengendalian sistem mutu,
5) Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu
yang telah ditetapkan,
6) Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan-
laporan lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7) Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya
pihak direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan
dengan pengawas,
8) Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui
tagihan upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan dengan
prestasi fisik lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek sebelum
pekerjaan dimulai termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.

Tanggung Jawab
1) Menetapkan sasaran mutu,
2) Memimpin setiap pertemuan,
3) Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
4) Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat/
cabang

2. Site Engineer

Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:

1) Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan dipenuhi
dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
2) Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian administrasi
kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat
koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada
kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan
bulanan dan memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta
memberikan penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis
maupun kontraktual untuk menghindari keterlambatan pekerjaan,
3) Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor tidak akan
terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara
khusus disebutkan dalam dokumen kontrak,
4) Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam
melaksanakan pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik
ditandatangani, menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain,
termasuk data pendukung yang diperlukan, mengendalikan kegiatan-kegiatan
kontraktor, termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan,
serta mencari pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik
sehubungan dengan teknis maupun permasalahan kontrak,
5) Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun
rencana kerjanya,
6) Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama
sehubungan dengan:
a) Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan
monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan
persyaratan yang telah ditentukan,
b) Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap
jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan,
c) Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan
pasal-pasal dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan
pembayaran.
d) Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor segera
melaporkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan apabila
kemajuan pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 15%
dari rencana, serta membuat saran-saran penanggulangan dan
perbaikan,
e) Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan
dan secara khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir
pekerjaan,
f) Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis kegiatan,
g) Menyusun Justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan,
sehubungan dengan usulan perubahan kontrak,
h) Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan
(Monthly Certificate),
i) Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang
pengendalian mutu dan volume pekerjaan,
j) Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik,
k) Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang diajukan
oleh kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik. Gambar tersebut
harus dibuat secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan.

3. Pelaksana

Tugas dan kewajibannya, antara lain:

1) Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret


tanpa seizin atasan langsung,
2) Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu
proyek (instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar
kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan
pekerjanya hingga didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya
yang seefisien mungkin,
3) Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4) Membuat dan melaksanakan detail program kerja berdasarkan program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke
kepala proyek,
5) Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub
kontraktor (bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-
lain,
6) Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah
dikerjakan baik qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat
laporan mingguan mengenai:
a) Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang
sedang dilaksanakan,
b) Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
c) Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
d) Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
e) Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis
akibat bahan/ material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala
proyek sehingga pertanggungjawaban akan terlihat di dalam cash
flow perusahaan.

4. Quality Engineer

Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:

1) Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan


sesuai RMP,
2) Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat memberikan
tanda status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites,
3) Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan
pemeriksaan dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta
melakukan tes terhadap material yang masuk khususnya yang dominan
untuk mutu,
4) Mengontrol barang/alat yang dipasok untuk pelanggan apakah sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan
atau produk tidak sesuai ditangani (prosedur mutu yang berlaku),
5) Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan
pencegahannya,
6) Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke
konsultan supervisi maupun direksi PU.

5. Quantity Engineer

Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:

1) Melakukan opname pekerjaan,


2) Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3) Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna
jasa/pemilik proyek,
4) Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
5) Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
6) Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
7) Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian
proyek,
8) Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9) Menyimpan arsip.

6. Logistik

Tugas dan tanggung jawabnya:

1) Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan


proyek dengan mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar
pemasok terseleksi dan atas persetujuan direktur perusahaan,
2) Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang
langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi
label keterangan setiap barang,
3) Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat
keluar masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
4) Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan
laporan lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5) Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material setelah
pengontrolan kualitas (oleh quality control) dan kuantitas,
6) Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam
pengiriman bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU
serta mengamankan aktiva perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.

7. Surveyor

Tugas dan kewajiban surveyor adalah:

1) Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran


tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan
mayor item,
2) Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan
sehingga dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi
dan pencegahannya,
3) Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.

8. Drafter

Tugas dan tanggung jawab

1) Membuat gambar kerja (shop drawing).


2) Membuat gambar akhir pelaksanaan pekerjaan (asbuilt drawing).

9. Accounting

Tugas dan tanggung jawab

1) Membuat laporan keuangan bulanan proyek dan bertanggung jawab ke


site administration manager dan deputy project manager.
2) Membuat laporan keuangan realisasi proyek.
3) Evaluasi laporan keuangan.
4) Membuat rencana anggaran belanja proyek untuk kerja tak lansung secara
baik dan benar.
5) Memantau realisasi terhadap anggaran yang telah ditetapkan.
6) Menyelenggarakan pembukuan kas dan memantau posisi saldo kas
proyek.

10. Safety Enginner

Tugas dan tanggung jawab

1) Bertanggung jawab kepada project manager dan deputy project manager


mengenai safety dan program k3.
2) Merencanakan teknik lapangan dan koordinasi dengan site engineer
manager dan site operation manager mengenai safety dan program k3 di
lapangan.
3) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait mengenai safety dan
program k3 di lapangan.
4) Menjamin safety dan program k3 dilaksankan dengan baik di lapangan.
5) Menyusun standar safety dan program k3 sesuai dengan instansi terkait.

11. Seksi Pengadaan dan Peralatan (danlat)

Tugas dan tanggung jawab

1) Perencanaan kebutuhan dan pengadaan bahan, material, alat, dan


subkontraktor lingkup proyek.
2) Pembelian bahan, material, suku cadang lingkup proyek.
3) Pengendalian logistik lingkup proyek.
4) Pengendalian pelaksanaan ekspedisi lingkup proyek.
5) Pengendalian pengelolaan peralatan lingkup proyek.
6) Penyusunan laporan proyek selesai sesuai fungsi.

12. Mekanikal dan Elektrikal Engineering

M dan E bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek dan mengawasi


alat yang dibutuhkan di proyek.

13. Gudang

Tugas dan tanggung jawab

1) Menyusun laporan mengenai investasi barang – barang dan alat – alat


dalam proyek, serta penyimpanannya.
2) Membuat laporan mengenai jenis dan jumlah barang yang masuk atau
keluar gudang, serta persediaan barang di gudang.
3) Melakukan pengontrolan kondisi barang yang diterima.

14. Unit safety, Health dan Environtment (SHE)

Tugas dan tanggung jawab


1) Perencanaan safety, health dan environtment (SHE) di proyek.
2) Tersedianya standar operasi prosedur (SOP) dibidang SHE di proyek.
3) Tersediannya peralatan pendukung terkait dengan SHE di proyek.
4) Penyelenggaraan penyuluhan SHE di proyek.
5) Penyusunan laporan proyek selesai sesuai fungsinya.

15. Engineering

Tugas dan tanggung jawab

1) Penyelenggaraan rekayasa dan perancangan teknis proyek.


2) Penyusunan rencana kerja proyek.
3) Penyelenggaraan fungsi survey di proyek.
4) Penyelenggaraan fungsi laboraturium di proyek.
5) Pengendaliaan pelaksanaan terkait perubahaan desain, metode kerja di
proyek.
6) Penyusunan laporan proyek selesai sesuai fungsinya.

16. Sekretaris

Tugas dan tanggung jawab

1) mencatat semua kegiatan yang dilakukan komisaris dan direktur


dalam buku agenda kegiatan pimpinan dan mengingatkan kembali.
2) Mencatat dan merekap semua proyek yang akan dan sedang
dilaksanakan, sertaa meminta copy kontrak masing-masing proyek
untuk diarsipkan.
3) Mencatat agenda surat masuk dan keluar serta mengarsipkan.
4) Mengontrol tamu dan daftar buku tamu serta mengkoordinasikan
kesiapan pimpinan atau komisaris untuk bertemu dengan tamu.
5) Menerima dan mencatat berkas pengajuan masisng-masing divis
yang sudah ditandatangani manajer keuangan dan cek ulang
kemajuan sebelum diserahkan ke pimpinan serta mengingatkan
kembali akan tindak lanjut pengajuan tersebut, apabila terdapat
kesalahan segera dikembalikan untuk direvisi.
6) Memegang semua dokumen surat-surat penting yang berkaitan
dengan perusahaan dan mengkoordinasikan kepada pimpinan
apabila membutuhkan.
7) Membuat laporan pekerjaan harian.
8) Hal-hal yang belum tercantum agar dikondisikan sebelum bekerja.

17. Manager konstruksi

Tugas dan tanggung jawab

9) Sebagai quality cotrol untuk menjaga kesesuaian antara perencana


dan pelaksanaan
10) Mengnatisipasi terjadinya perubahan kondisi lapangan yang tidak
pasti dan mengatasi kendala terbatasnya waktu pelaksanaan
11) Memantau prestasi dan kemajuan proyek yang telah dicapai, hal
itu dilakukan dengan okname (laporan) haria,mingguan,dan
bualanan.
12) Hasil evaluasi dapat dijadikan tindakan pengambilan keputusan
terhadap masalah-masalah yang terjadi dilapangan.
13) Sebagai sistem informasi yang baik untuk menganalisis performas
dilapangan.
KONTRAKTOR DI LAPANGAN

Kelompok 2 :

a. Abdi Dwi Setiawan (1511051015)

b. Novraj Isra ( 1511052012)

c. Ruth Damayanti Limbong (1511051003)

d. Rifki Muchni (1511051021)

Pelaksana
a

A. Project coordinator : adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakkan organisasi


proyek dan memimpinnya dalam mencapai objective proyek
Tugas :
1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya
2. menjamin pelaksanaan pekerjaan sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak
pengguna jasa serta mengoreski bila ada review design
3. memastikan semua divisi berjalan sesuai fungsinya
4. bertanggung jawab terhadap kelancaran proyek baik pelaksanaan maupun
administrasi.
5. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak
6. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi
pengendalian sistem mutu
7. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang
telah ditetapkan
8. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya pihak
direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan
pengawas,

Tanggung Jawab :
1. Menetapkan sasaran mutu,
2. Memimpin setiap pertemuan,
3. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
4. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat/
cabang

B. Site Manager (SM) : adalah orang atau seseorang yang dipilih dengan kemampuan
tertentu untuk memimpin orang-orang dalam proyek
Tugas :
1. Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyekMembantu
pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian administrasi kemajuan
proyek.
- Bersama dengan Project Manager menyusun bahan / materi Rencana Mutu
Proyek sesuai bagiannya
- Menyiapkan detail materi penyusunan Rencana Anggaran Proyek
- Menyusun schedule bulanan dan mingguan berdasarkan master schedule
kontrak kerja
- Merencanakan kebutuhan SDM dan teknologi
- Merencanakan penggunaan material dan peralatan
- Merencanakan metoda kerja / sistem pelaksanaan bersama
dengan Engineering, bagian Mechanical Electrical dan Nominaterd Sub
Contactor (NSC)
- Mengusulkan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
2. Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek
3. Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek

4. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan


teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
5. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana
kerjanya
Tanggung Jawab :
1. bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan proyek,
2. mengintruksikan para team projectnya untuk menyelesaikan proyek
3. Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.
4. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam penyelesaian
administrasi kemajuan proyek.

C. Quality control adalah suatu proses yang pada intinya adalah menjadikan entitas
sebagai peninjau kualitas dari semua faktor yang terlibat dalam kegiatan produksi
Tugas :
1. Pengendalian terhadap mutu bahan dan pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan
2. Melakukan pengawasan dan pemantauan ketat atas pengaturan personil dan
peralatan laboratorium kontraktor
3. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
volume pekerjaan
4. Memeriksa kesesuaian volume yang tertuang dalam semua “Shop Drawing”
yang Diajukan oleh kontraktor
5. Merancang dan merencanakan program sistem manajemen mutu pelaksanaan
proyek konstruksi dan melakukan pengawasan penerapan sistem, program dan
perencanaan manajemen mutu konstruksi proyek;
6. Membuat dan menghimpun semua data sehubungan dengan pengendalian
pekerjaan;
7. Mengawasi dan memberi laporan kepada dinas tetang pengujian lab.
terhadap hasil pelaksanaan dilapangan yang akan ditagihkan kontraktor

Tanggung jawab :
1. bertanggung jawab atas mutu pekerjaan lapangan, prosedurnya serta kualitas
material

D. Safety adalah pengontrolan dari bahaya akibat kegiatan atau proses produksi sebagai
upaya perlindungan pada area kerja dan tenaga kerja.
Tugas :
1. Membuat perencanaan kegiatan Kesehatan dan keselamatan kerja
2. Mengatur kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
3. Melaksanakan kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
4. Mengontrol pelaksanaan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja
Tanggung jawab :
1. bertanggung jawab atas keselamatan para pekerja proyek

E. Enggineer adalah pembantu tugas manager proyek yang memiliki tugas dalam
perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh shop drawing,
membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan
Tugas :
1. Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari
owner.
2. Mengkoordinir pembuatan shop drawing. M
3. emaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE).
4. menjabarkan shopdrawing (gambar kerja) untuk kemudian direalisasikan
dengan kondirsi lapangan,Merancang tata letak dari objek yang dikerjakan.
5. Menilai apakah kondisi lapangan yang ada cocok untuk objek yang dikerjakan
6. Mengidentifikasi bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam berbagai
sistem .
7. Menyusun rencana , menulis dan melaporkan perkembangan pekerjaan .
8. Melakukan tes pada sistem dan membuat perubahan pada rencana jika
diperlukan
Tanggung Jawab
1. bertanggung jawab pada perencanaan, pekerjaan dan penyelesaian masalah
pada hal-hal yang sifatnya teknis dalam suatu pekerjaan proyek
2. Memastikan bahwa semua pekerjaan bangunan memenuhi persyaratan
kesehatan dan keselamatan dan undang-undang lingkungan .
3. bertanggung jawab pada semua karakteristik fungsional dari sebuah bangunan
agar selaras, berfungsi dan bekerja sebagai mana mestinya.

F. Surveyor adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan


mengamati suatu pekerjaan lainnya
Tugas :
1. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran
tempat-tempat lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor
item,
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga
dapat meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan
pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.
Tanggung jawab :
1. Bertanggung jawab atas hasil pengukuran dilapangan
G. Pelaksana adalah seseorang yang diberikan tugas dalam sebuah perhimpunan
perusahaan sebagaimana ia mempunyai kuasa dan wewenang untuk mengeluarkan
perintah kepada rekan kerja bawahannya.
Tugas :
1. Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya
kepada seluruh bawahan dan groupnya
2. Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya
3. Memberikan tugas pada subordinatenya
4. Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung
5. Memberikan training pada subordinate
6. Memimpin dan memotivasi subordinate atau bawahannya
7. Menegakkan aturan yang telah di tentukan oleh perusahaan
8. Mendisiplinkan bawahan/subordinate
9. Memecahkan masalah sehari hari yang rutin
10. Membuat rencana jangka pendek untuk tugas yang telah ditetapkan oleh
atasannya.
11. Mengontrol dan mengevaluasi kinerja bawahan
12. Memberikan info pada manajemen mengenai kondisi bawahan, atau
menjadi perantara antara pekerja dengan manajemen.

Tanggung Jawab :
1. Planning, merencanakan kegiatan yang menjadi tugasnya
2. Organizing, mengordinasikan kegiatan dan tugas agar berjalan lancar
3. Staffing, memastikan setiap orang yang terlibat pada tugas dan pekerjaan
tersebut.
4. Directing, Mengarahkan bagaimana agar tugas dan pekerjaan tersebut dapat
berjalan lancar.
5. Controlling, melakukan kontrol terhadap kegiatan dalam grup serta
pekerjaan yang dilakukan oleh grup tersebut.
H. Logistik merupakan bagian dari proses supply chain yang berfungsi untuk
merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan keefisienan dan keefektifan
penyimpanan dan aliran barang, pelayanan dan informasi terkait dari titik permulaan
(point of origin) hingga titik konsumsi (point of consumption)
Tugas :
1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan proyek
dengan mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok
terseleksi dan atas persetujuan direktur perusahaan,
2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang
langsung maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi
label keterangan setiap barang,
3. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan
lainnya yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
4. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material setelah
pengontrolan kualitas (oleh quality control) dan kuantitas,
5. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta
mengamankan aktiva perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.
Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan
2. mencatat keluar masuknya barang-barang yang tersedia di
penyimpanan/gudang,

I. Administrasi adalah kegiatan pencatatan atau dokumentasi yang dilakukan dalam


pelaksanaan suatu proyek
Tugas :
1. Pembuatan laporan keuangan atau laporan kas bank proyek, laporan
pergudangan, laporan bobot prestasi proyek, daftar hutang dan lain-lain.
2. Membuat dan melakukan verifikasi bukti-bukti pekerjaan yang akan
dibayar oleh owner sebagai pemilik proyek.
3. Melayani tamu – tamu intern perusahaan maupun ekstern dan melakukan
tugas umum. Mengisi data-data kepegawaian, pelaksanaan, asuransi
tenaga kerja, menyimpan data-data kepegawaian karyawan dan
pembayaran gaji serta tunjangan karyawan.
4. Membuat laporan akuntansi proyek dan menyelesaikan perpajakan serta
retribusi.
5. Mengurus tagihan kepada pemilik proyek atau jika kontraktor nasional
dengan banyak proyek maka bertugas juga membuat laporan ke kantor
pusat serta menyiapkan dokumen untuk permintaan dana ke bagian
keuangan pusat.
6. Membantu project manager terutama dalam hal keuangan dan sumber daya
manusia sehingga kegiatan pelaksanaan proyek dapat berjalan dengan
baik.
7. Mencatat aktiva proyek meliputi inventaris, kendaraan dinas, alat-alat
proyek dan sejenisnya.
8. Menerima dan memproses tagihan dari sub kontraktor jika proyek yang
dikerjakan berskala besar sehingga melakukan pemborongan kembali
kepada kontraktor spesialis sesuai dengan item pekerjaan yang dikerjakan.
9. Memelihara bukti-bukti kerja sub bagian administrasi proyek serta data-
data proyek

Tanggung jawab :

1. Bertanggung jawab penuh semua aktifitas Administrasi, Keuangan dan


Umum.

2. Bertanggung jawab penuh kelangsungan sernua aktifitas karyawan di


Proyek

3. Bertangung jawab penuh terhadap bukti dan pencatatan transaksi


keuangan di Proyek.

J. Drafter adalah orang yang bekerja membuat gambar kerja


Tugas :
1. Membuat gambar pelaksanaan / gambar shop drawing
2. Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata dilapangan
3. Menjelaskan kepada pelaksana lapangan/ surveyor
4. Membuat gambar akhir pekerjaan / asbuilt drawing
Tanggung jwab :

1. B e r t a n g g u n g j a w a b k e p a d a E n g i n e e r l a p a n g a n a t a s t u g a s
p e m b u a t a n g a m b a r ya n g diberikan dan menyelesaikannya tepat
waktu

K. Quantity Surveyor adalah sebuah profesi yang mempunyai keahlian dalam


perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi, administrasi kontrak
sedemikian sehingga suatu pekerjaan dapat dijabarkan dan biayanya dapat
diperkirakan, direncanakan, dianalisa, dikendalikan dan dipercayakan
Tugas :

1. Menghitung volume bahan, tenaga dan peralatan yang diperlukan


berdasarkan gambar, spesifikasi teknis dan dokumen lainnya.

2. Melakukan pengecekan perhitungan volume pekerjaan yang diajukan oleh


proyek yang didasarkan kepada hasil pengukuran dilapangan termasuk
pekerjaan yang dilakukan sub kontrak

3. Menghitung Volume Dan Harga satuan atas perubahan-perubahan


pekerjaan.

4. Memberikan pertimbangan dalam menyelesaiakan permasalahan atau


perselisihan administrasi kontrak

5. Melaporkan kebutuhan material


6. Mengecek setiap penggunaan material
Tanggung jawab :
1. bertanggung jawab atas alur administasi proyek gan, perhitungan volume
pekerjaan,scedule,mengitung kebutuhan material, opname pekerjaan
(membayar mandor/subcont)

L. Mandor adalah seseorang yang mengawasi tukang yang bekerja pada suatu proyek
konstruksi
Tugas :

1. Pengawas Sehari-Hari Para Tukang dan Pekerja dalam Pelaksanaan


Pekerjaan

2. Memberi instruksi teknik kepada para pekerja

3. Pelatih/Pembimbing para Tukang dan Pekerja.

4. Memeriksa hasil pekerjaan para pekerja

5. Memantau Produktifitas pekerja

6. Melaporkan hasil kegiatan pelaksanaan pekerjaan

7. Membayar Upah Para Tukang Dan Pekerja.

Tanggung jwab :

1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi
dengan baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
2. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak
akan terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing-masing paket kontrak
dalam menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan
yang secara khusus disebutkan dalam dokumen kontrak

M. General Affair merupakan bagian bertugas untuk mendukung operasional dalam


suatu proyek
Tugas :

1. Melakukan pengelolaan kendaraan dinas

2. Pengadaan kendaraan dinas

3. perawatan lingkungan kantor (lahan parkir, halaman kantor, gudang, dsb)

4. Kebersihan lingkungan kerja

5. Perawatan dan pengadaan instalasi listrik (Mechanical dan electrical)

6. Pengadaan dan distribusi ATK dan alat-alat kerja lainnya (meja, kursi,
laptop, komputer, dll)
7. Keamanan perusahaan (satpam, security)

8. Mengurusi semua kebutuhan operasional perusahaan

9. Mengurusi karyawan outsourcing (office boy, security, driver, resepsionis,


dll)

10. Mengurusi semua kebutuhan dan operasional saluran komunikasi (telepon,


fax, HP, BB, dll)

11. Mengurusi dan mengelola kantin jika ada

Tanggung jwab :

1. Bertanggung jawab terhadap pemenuhan perijinan yang diperlukan


2. Bertanggung jawab terhadap terpeliharanya hubungan baik dengan
lingkungan sekitar Proyek
3. Bertanggung jawab terhadap pelaporan secara periodik keberadaan dan
kondisi asset proyek
4. Bertanggung jawab terhadap terpeliharanya fasilitas proyek
5. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan kebutuhan stationary .
6. Bertanggung jawab terhadap keamanan seluruh fasilitas kantor dan asset
perusahaan.

N. Pekerja/ tukang

Tugas :
1. Melakukan pekerjaan sesuai dengan instruksi mandor
Tanggung jawab :
1. Meyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan
KONSULTAN PENGAWAS

Kelompok 3 :

a. Findo Eka Sada Sitepu (1511051016)

b. Nilam Nadita Suhendra ( 1511051011)

c. Syarifah Aisyah Hasibuan (1511051004)

d. Zikri Duharmen Yusma (1511051019)

OWNER
(pemilik)

KONSULTAN
PENGAWAS

TEAM
INSPECTOR
LEADER

Tergantung pada
permintaan dari
owner

SITE
ENGINNER

STRUKTUR ARSITEKTUR ELEKTRIKAL


ENGINNER /MEKANIKA
L ENGINEER
Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek ( owner ) untuk
melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha
atau perorangan. perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing
seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah
bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:


1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.
2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik
proyek.
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek
maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan
oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap
berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

1. Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi


penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek.
4. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek.
5. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan ( site
Instruction)
6. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan
kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam kondisi nyata dilapangan diperlukan kerjasama yang baik antara konsultan
pengawas dengan kontraktor agar bisa saling melengkapi dalam pelaksanaan
pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan misalnya kontraktor dibatasi oleh
waktu dalam melaksanakan pekerjaan jadi akan sangat terpengaruh dari proses aproval
material atau shop drawing dari konsultan pengawas

.
Team Leader

Team yang mampu memberikan bimbingan, instruksi, arahan dan kepemimpinan kepada
sekelompok individu lain dengan tujuan dapat mencapai hasil yang baik dalam sebuah
tim.

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader


1. Membuat schedule kegiatan atau jadwal kegiatan pekerjaan.
2. Memonitor atau memantau progress pekerjaan yang dilakukan tenaga ahli.
3. Bertanggung jawab dalam melaksanakan supervisi langsung dan tidak langsung
kepada semua karyawan yang berada di bawah tanggung jawabnya, antara lain
memberikan pelatihan kepada karyawan agar dapat mencapai tingkat batas
minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya dan dapat menerapkan sikap
disiplin kepada karyawan sesuai dengan peraturan yang berlaku di perusahaan.
4. Bertanggung jawab dalam melaksanakan koordinasi dalam membina kerja sama
team yang solid.
5. Bertanggung jawab dalam mencapai suatu target pekerjaan yang telah ditetapkan
dan sesuai dengan aturan.
6. Mengkoordinir seluruh aktifitas Tim dalam mengelola seluruh kegiatan baik
dilapangan maupun dikantor.
7. Bertanggung jawab terhadap Pemberi Pekerjaan yang berkaitan terhadap kegiatan
tim pelaksana pekerjaan.
8. Membimbing dan Mengarahkan anggota team dalam mempersiapkan semua
laporan yang diperlukan.
9. Melakukan pengecekan hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
10. Melaksanakan presentasi dengan direksi pekerjaan dan instansi terkait.
Tanggung jawab Team Leader sangat bervariasi, tetapi biasanya mencakup beberapa
tanggung jawab untuk membangun tim dan memastikan kerja sama tim. Istilah ini
digunakan untuk menekankan sifat kooperatif dari tim, berbeda dengan struktur komando
yang khas, di mana kepala tim adalah "komandan"-nya.

Site engineer

Site Engineer adalah merupakan pembantu tugas manager proyek yang memiliki tugas
dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh shop drawing,
membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan, menentukan spesifikasi data teknis
bahan dan volume pekerjaan. Selain itu, juga membuat metode pelaksanaan yang
diperlukan oleh proyek dan waktu kerja yang diperlukan.
Site engineer bertugas memberikan bantuan dan pertimbangan teknis kepada project
manager terhadap masalah teknis yang dihadapi dilapangam, serta mengawasi pekerjaan
pada bidang masing-masing dilapangan
ada pun tugas site enginner ialah:

1. Memberikan petunjuk kepada tim, dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan


teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani.
2. Memberikan petunjuk kepada tim dalam melaksanakan pekerjaan, untuk
menyiapkan rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung
yang diperlukan.
3. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan ini akan dipenuhi dengan
baik yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan major serta pemeliharaan jalan.
4. Bekerjasama dengan pihak pemberi tugas sehubungan dengan pekerjaan
5. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan
terlambat selama masa mobilisasiuntuk masing-masing paket kontrak dalam
menentukanlokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus
disebutkan dalam dokumen kontrak.
6. Membantu tim di lapangan dalam mengendalikankegiatan-kegiatan kontraktor,
termasuk pengendalian pemenuhan waktu pelaksanaanpekerjaan.
7. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam mencari
pemecahan-pemecahan atas permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan
teknis maupun permasalahan kontrak.
8. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana
kerjanya.
9. Memeriksa hasil laporan pengujian serta analisanya.
10. Bertanggung jawab atas pengujian dan penyelidikan material/bahan di
lapangan.Membantu Chief Supervision Engineer dalam melaksanakan
tugas.Mengikuti petunjuk -petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama
sehubungan dengan :Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk
melakukan monitoringkondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar
pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah
ditentukan.Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
11. Membantu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dalam penyelesaian administrasi
kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat
koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, pembayaran kepada kontraktor.
Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan dan
memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual
untuk menghindari keterlambatan pekerjaan.

Inspector

Inspector bertanggung jawab atas pengawasan pekerjaan. Dia bertanggung jawab


langsung kepada Chief Inspector tetapi harus mengkoordinasikan diri kepada personil
lainnya. Tugas dan tanggung jawab Inspector mencakup, tapi tidak terbatas hal - hal
Sebagai berikut :

1. Mengikuti petunjuk Chief Inspector dalam melaksanakan tugasnya.


2. Mengadakan pengawasan yang terus menerus di lokasi proyek yang sedang
dikerjakan dan memberikan laporan kepada Chief Inspector atas pekerjaan yang
tidak sesuai dengan kontrak. Semua hasil pengamatan harus dilaporkan pada hari itu
juga.
3. Terus menerus mengawasi dan mencatat serta mengecek hasil pengukuran, termasuk
penyiapan catatan harian untuk peralatan, tenaga dan bahan yang digunakan oleh
kontraktor untuk penyelesaian pekerjaan harian.
4. Setiap hari senantiasa meringkas semua kegiatan konstruksi, mencatat cuaca,
material yang dikirim ke lapangan, perubahan dan kebutuhan tenaga kerja, peralatan
di lapangan, jumlah pekerjaan yang telah selesai dan pengukuran lapangan, hal-hal
khusus dan sebagainya, dengan formulir laporan yang standar dan dikirim ke Ketua
Tim atau Chief Inspector.
5. Membantu direksi lapangan untuk mengopname hasil pekerjaan yang telah selesai
KONSULTAN PERENCANA

Kelompok 4 :

a. Olfita (1511051006)

b. Ira Yohana ( 1511051008)

c. Agusmanto (1511051012)

d. Hadi Darma Safutra (1511052001)

Konsultan Perencana adalah orang atau badan yang membuat bangunan secara lengkap
baik bidang arsitektur, sipil, dan bidang lain yang membentuk sebuah sistem bangunan.

Hak dan Kewajiban:

 Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana
kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur dan RAB.
 Memberikan usulan dan pertimbangan kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor
tenteng pelaksanaan pekerjaan.
 Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang
kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja, dan syarat-syarat.
 Membuat gambar refisi bila terjadi perubahan rencana.
 Menghindari rapat koordinasi pengelola peroyek.

Site manager proyek adalah orang atau seseorang yang dipilih dengan kemampuan tertentu
untuk memimpin orang-orang dalam proyek yang berbagai karakteristik, latar belakang budaya,
dengan tujuan tertentu dari proyek tersebut. Skill yang dibutuhkan manager proyek: Diantaranya
adalah: Problem Solving.

Estimator adalah orang yang bisa memperkirakan suatu biaya dalam sebuah proyek konstruksi.
Seorang Estimator bisa mempersepsikan gambar 3 dimensi ke dua dimensi ataupun sebaliknya,
dari 2 dimensi ke 3 dimensi. Estimator bisa memberikan informasi-informasi untuk perhitungan
bangunan.
Teknik Sipil ( Civil Engineering) adalah Ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merancang,
membangun, renovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan
untuk kemaslahatan hidup manusia.

Administrasi adalah perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran,


serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

surveyor adalah seseorang yang melakukan pemeriksaan atau mengawasi dan mengamati suatu
pekerjaan lainnya. Dalam dunia kerja istilah Surveyorkebanyakan menjurus pada dunia
lapangan yg nanti nya menjadi objek utama dalam hal menjalankan tugas nya

Teknik struktur adalah bidang ilmu teknik yang berhubungan dengan analisis dan
desain struktur yang menyokong atau menahan beban. ... Insinyur teknik struktur harus
memastikan desain mereka sesuai dengan kriteria desain, berdasar pada keamanan atau
performa bangunan.

Perencanaan geometrik adalah bagian dari perencanaan jalan yang bersangkut paut dengan
dimensi nyata dari bentuk fisik dari suatu jalan beserta bagian-bagiannya, masing-masing
disesuaikan dengan tuntutan serta sifat-sifat lalu lintas untuk memperoleh modal layanan
transfortasi yang mengakses hingga ke rumah-rumah.

Drafter adalah orang yang bekerja dalam membuat gambar, Mereka lah yang membuat dan
menyiapkan gambar-gambar kerja teknik, sehingga gambar tersebut bisa dengan jelas serta
mudah dimengerti orang lain dan mudah dalam proses pembentukan obyek gambar tersebut
STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN PERENCANA:

Konsultan Perencanaan

Site Manager

Estimator Civil Engineer Administrasi

Surveyor

Struktur Design Geometric


Engieering Engineering Engineering

Drafter Drafter
Uraian tugas, Tanggung Jawab dan Kewajiban masing-masing Pihak.

 Site Manager
Tugas :

a. Mengelola proyek sedemikian rupa sehingga pelaksanaan proyek dapat selesai tepat
pada waktunya dengan kualitas sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
b. Mengelola tugas–tugas perencanaan teknis, pengendalian operasional, pengaasan
mutu dan keselamatan kerja ada proyek.
c. Mengelola tugas–tugas pembelian material, pergudangan, dan peralatan yang
diperlukan proyek sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
d. Mengelola pelaksanaan pekerjaan fisik secara efisien dan efektif sesuai dengan
spesifikasi dan RAB yang telah ditentukan.
e. Mengelola admiistrasi, pembukuan, dan keuangan proyek sesuai dengan ketentuan
yang ada.
f. Membuat laporan–laporan yang telah ditentukan dan laporan lain yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan proyek.
g. Menyelesaikan masalah dengan pemberi tugas maupun dengan pihak lain, termasuk
kontrak kerja, SPK, berita acra maupun tagihan.
h. Mengatur hubungan elemen-elemen dibawahnya dengan elemen lain maupun
dengan pihak luar.
i. Mengkoordinir jalannya pelaksanaan pembangunan proyek agar sesuai Bestek.

Wewenang :

a. Menetapkan harga satuan bahan, upah, alat, dan biaya tak langsung lainnya.
b. Bersama – sama dengan Owner menentukan dan membuat langkah – langkah
perencaan.
c. Berhubungan dengan pihak luar perusahaan dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
d. Menunjuk suplier dan pihak terkait lainnya dalam rangka menyelesaikan pekerjaan.

Tanggung jawab :

a. Tercapainya tujuan proyek yaitu bahwa proyek dapat selesai tepat pada waktunya,
mutu sesuai dengan spesifikasi yang yelah ditentukan serta biay pelaksanaan tidak
melampaui RAB.
b. Mendata semua biaya yang menyimpang dari RAB.
c. Membuat pelaksanaan proyek agar tidak menyimpang dari peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
 Administrasi
Tugas :

a. Melakukan pembukuan keuangan, berkas-berkas transaksi, tagiha dan surat-surat


proyek secara benar, priodik dan tepat waktu.
b. Secara periodik membuat laporan secara yang telah di tetapkan, dimintakan
pengesahannya kepada pejabat yang berwenang, dan mengirimkan pihak-pihak yang
memerlukan sesuai prosedur yang berlaku.
c. Mengendalikan dan mengelola cek, uanghtunai surat berharga, melaksanakan
pembayaran, mengurus perpajakan dan perbankan.
d. Bersama dengan pihak lain yang terlibat menyiapkan, mengevaluasi, mengikuti
realitas, dan mengapdate rencana penerimaan dan pengeluaran proyek.
e. Mengsahkan dokumen yang berhubungan dengan unitnya, dengan persetujuan
masing-masing elemen yang terkait.
f. Melaksanakan penagihan kepada pihak luar atau pemberi tugas atas prestasi yang
telah dicapai.
g. Melaksanakan pencatatan uang muka, pengurusan jaminan bank, dan utang piuang.
h. Memberikan informasi mengenai administrasi dankeuangan pada pihak lain yang
memerlukan.
i. Membuat laporan yang ditetapkan perusahaan dan laporan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.

Wewenang :

a. Mengadakan hubungan langsung dengan elemen lain untuk mendapatkan informasi


yang berkaitan dengan tugasnya.
b. Mengadakan hubungan dengan pihak luar dalam rangka melaksanakan tugasnya.
c. Menyusun laporan pertanggung jawaban kas/bank secara priodik.
d. Menyusun laporan pertanggung jawaban pemasukan dan pengeluaran keuangan secara
priodik.
e.

Tanggung jawab :

Bertanggung jawab langsung kepada site manager.

 Civil Engineer
Tugas :

Mengkoordinasi dan mengevaluasi Struktur Engineer dan Geometri Engineer.


Wewenang :

a. Berhubungan dengan unit – unit lain dalam rangka pelaksanaan tugasnya.


b. Mengatur semua hal yang berkaitan dengan tugasnya.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab langsung kepada Manageer Proyek .


b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan struktur.

 Design Engineer
Tugas :

a. Membantu Civil Engineer dalam melaksanakan pekerjaan yang dilaksanakan.


b. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Manageer Proyek.
c. Membuat laporan yang ditetapkan Perusahaan dan laporan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.
d. Membuat Design perencanaan secara lengkap baik gambar rencana rencana kerja,
hitungan struktur, RAB, RAP, RAPP.
e. Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan perencanaan.

Wewenang :

 Mengadakan hubungan langsung dengan unit – unit lain demi kelancaran pekerjaan.
 Tanggung jawab :
 Bertanggung jawab langsung kepada Geometri Engineer.
 Bertanggung jawab terhadap semua detail gambar pelaksanaan di lapangan

 Estimator
Tugas :

a. Mengelola tugas-tugas perencana dan perhitungan teknis pekerjaan dan material


b. Membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan peroyek.
c. Melaksanakan perhitungan volume pekerjaan, material dan analisis harga satuan
dalam menyusun RAB, Rap, RAPP.
d. Menghitung volum kebutuhan material sesuai dengan spesifikasi kontrak dan metode
kerja yang telah dilaksanakan.
e. Mempersiapkan volume pekerjaan yang akan dijadikan sebagai kontrak kerja dengan
pihak lain.
f. Membuat estimasi biaya pekerjaan (bahan dan upah) untuk tiap perubahan, tambahan
dan pengurangan pekerjaan.
g. Melaksanakan evaluasi melalui pendekatan “Value Engineering Analyssis” terhadap
perencanaan proyek, baik secara menyeluruh atau sebagian apabila dipandang perlu
dan menguntungkan perusahaan atas ijin manager proyek.
h. Menyusun dan mengsahkan opname pekerjaan di lapangan sesuai perestasi pekerjaan
yang telah di laksanakan.

Wewenang :

a. Mengadakan hubungan langsung dengan elemen lain untuk mendapatkan informasi


yang berkaitan dengan tugasnya.
b. Menolak pengajuan opname pekerjaan yang tidak sesuai dengan perestasi pekerjaan di
lapangan.

Tanggung jawab :

Bertanggungjawab langsung kepada Site Manageer.

 Geometri Engineer
Tugas :

a. Melakukan penelitian kuat dukung tanah, jenis tanah yang akan di bangun.
b. Melakukan perhitungan lokasi geometri bangunan.

Wewenang :

Mengadakan hubungan langsung dengan elemen lain untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan tugasnya.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab langsung kepada Civil Engineer

 Struktur Engineer
Tugas :

a. Mengevaluasi hasil perencanaan struktur.


b. Mengawasi dan juga menjadi pengendali mutu dari suatu struktur bangunan yang
dikerjakan.
c. Membuat batasan minimal dari suatu struktur yang dikerjakan baik waktu pengerjaan
ataupun hal – hal lain yang berkaitan dengan tugasnya.

Wewenang :

Mengadakan hubungan dengan pihak lain demi kelancaran pekerjaan.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab langsung terhadap Civil Engineer.


b. Bertanggung jawab atas akurasi semua hal tentang perhitungan dan perencanaan
struktur.
c. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan baik yang dilapangan
maupun yang dibelakang meja.

8. Surveyor

Tugas :

a. Menentukan, mengontrol, dan melaksanakan seluruh pekerjaan proyek terutama yang


berkaitan dengan penentuan koordinat, levelling dan pengukuran lain sesuai dengan
gambar yang telah direncanakan.
b. Bersama dengan pelaksana melakukan pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan
dilapangan.
c. Membuat laporan yang ditetapkan perusahaan dan laporan lain yang berhubungan
dengan tuganya.
d. Melaksanakan tugas lain yang diperitahkan oleh Manager Poyek.

Wewenang :

Mengadakan hubungan langsung dengan elemen lain untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan tugasnya.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab langsung kepada Esimator.


b. Bertanggung jawab akurasi semua pengkuran dilapangan.
9. Drafter 1

Tugas :

a. Membantu Geometri Engineer dalam melaksanakan pekerjaan dilaksanakan.


b. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Manageer Proyek.
c. Membuat laporan yang ditetapkan Perusahaan dan laporan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.
d. Membuat Shop Drawingdan as Built Drawing pelaksanaan pekerjaan yang
dilaksanakan.

Wewenang :

Mengadakan hubungan langsung dengan unit – unit lain demi kelancaran pekerjaan.

Tanggung jawab :

a. Bertanggung jawab langsung kepada Geometri Engineer.


b. Bertanggung jawab terhadap semua detail gambar pelaksanaan di lapangan.

10. Drafter 2

Tugas :

a. Membuat Shop Drawing dan as Built Drawing pelaksnaan pekerjaan dilapangan.


b. Membantu Struktur Engineer dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diperintaahkan oleh Maneger Proyek.
d. Membuat laporan yang ditetapkan Perusahaan dan laporan lain yang berhubungan
dengan tugasnya

Wewenang :

a. Mengadakan hubungan langsung dengan unit – unit lain demi kelancaran pekerjaan
b. Tanggung jawab :
c. Bertanggung jawab langsung kepada Struktur Engineer.
d. Bertanggung jawab atas akurasi semua detail gambar pelaksanaan dilapangan.
11. Drafter 3
Tugas :

a. Membuat Shop Drawing dan As Built Drawing pada pekerjaan dilapangan.


b. Membantu Engineer Design dalam pekerjaan dilapangan.
c. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Manager proyek.
d. Membuat laporan yang ditetapkan perusahaan dan laporan lain yang berhubungan
dengan tugasnya.

Wewenang :

Mengadakan hubungann langsung dengan unit – unit lain demi kelancaran pekerjaan.

Tanggung Jawab :

Bertanggung jawab langsung kepada Engineer Design dalam pekerjaan dilapangan


KONSULTAN

MANAJEMEN KONSTRUKSI

Kelompok 5 :

a. Ibnu Iqbal (1511051014)

b. Nadira Sastri (1511052012)

c. Yudhi Marlyanto (1511051009)

d. Rahmad Hakiki (1511051017)

Konsultan Manajemen Konstruksi Pada Pelaksanaan Proyek

Konsultan Manajemen Konstruksi pada proses pembangunan berfungsi


sebagai mediator dan wakil dari pemberi tugas atau pemilik kegiatan dalam
menjalankan komunikasi dengan para pelaksana kegiatan yang lain.
Keberadaannya sangat diperlukan mengingat pemilik kegiatan tidak sepenuhnya
memiliki sumberdaya manusia yang kompeten maupun waktu yang cukup untuk
mengelola, mengendalikan dan mengawasi kegiatan persiapan pelaksanaan sampai
dengan serah terima pekerjaan.

Lingkup Pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi

Manajemenkonstruksi diharapkan menjadi mediatordalam komunikasi, ko


nsultasi, kontrol dan pengendali dari apa yang mungkin timbul di lapangan pada saat
tahapan pelaksanaan konstruksi berkaitan dengan adanya perbedaan
antara perencanaan dan pelaksanaan sehingga bisa terselesaikan dengan baik.

Lingkup Tugas Konsultan Manajemen Konstruksi Sebelum Pelaksanaan


Konstruksi

Lingkup tugas Konsultan Manajemen Konstruksi sebelum pelaksanaan konstruksi


adalah sebagai berikut :
1. Membantu owner dalam menyusun anggaran biaya dan lingkup pekerjaan
disesuaikan dengan pagu anggaran yang tersedia
2. Membantu owner dalam melakukan klarifikasi dan negosiasi atas pengajuan
kontraktor terhadap anggaran biaya dan lingkup pekerjaan disesuaikan denganpagu
anggaran yang tersedia
3. Membantu menyiapkan draf surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik

Lingkup Tugas Konsultan Manajemen Konstruksi Pada Pelaksanaan


Konstruksi

Adapun lingkup pekerjaan konsultan manajemen konstruksi dalam masa pelaksanaan


pembangunan adalah sebagai berikut :
1. Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana
konstruksi yang meliputi program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan
penggunaan sumber daya berupa tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan bahan
bangunan, informasi, dana, program quality assurance, quality control dan program
kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
2. Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian
sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan
pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan
keselamatan kerja.
3. Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajemen yang
timbul, usulan koreksi program serta melakukan koreksi teknis bila terjadi
penyimpangan.

4. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi


fisik.

5. Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas :


a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelelangan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume / realisasi fisik
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi
e. Menyelenggarakan rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat lapangan,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh
pelaksana konstruksi
f. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan
pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi
g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanan yang diajukan oleh pelaksana konstruksi
h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan sebelum
serah terima I
i. Menyusun daftar cacat sebelum serah terima I dan mengawasi perbaikannya pada
masa pemeliharaan
j. Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan
dan penggunaan bangunan gedung
k. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima I, berita acara
pemeliharaan pekerjaan dan serah terima II pekerjaan konstruksi, sebagai
kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi
l. Membantu mengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat
Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah, Kabupaten / Kota setempat.

6. Menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi.


a. Konsultan Manajemen Konstruksi sebagai suatu lembaga yang berfungsi Integral
dan profesional mempunyai tugas yang lebih panjang dalam suatu proses pengadaan
suatu kegiatan proyek dimana diantaranya membantu pemberi tugas
dalam proses pengadaan konsultan perencana, jasa pelaksana hingga pelaksanaan
di lapangan sampai masa pemeliharaan konstruksi.

b. Konsultan Manajemen Konstruksi secara sistemik dan proporsional


akan berfungsi manajerial dalam setiap proses. Pengadaan Konsultan Perencana
yang akan membuat dokumen perencanaan terhadap fasilitas yang dikehendaki oleh
pemberi tugas dan pengadaan Pelaksana Fisik / Kontraktor yang akan melaksanakan
pembangunan fisik dari yang telah direncanakan.

c. Manajemen Konstruksi sebagai suatu institusi yang berfungsi Integral


dan turut serta memahami hasil perencanaan hingga diaplikasikan dalam
pelaksanaan. Konsultan Manajemen Konstruksi merupakan wakil dari pemberi
tugas dalam mengendalikan proses pembangunan. Dengan Konsultan Manajemen
Konstruksi
ini diharapkan akan dapat menjawab pertanyaan - pertanyaan awal sebagai b
erikut :

 Bagaimana metode yang tepat dan efisien untuk mendudukkan klien (pemberi
tugas)
dalam situasi yang menguntungkan dilihat dari kemampuan untuk bernegosiasi
secara
teknis dengan perencana dan Kontraktor.
 Bagaimana mengoptimalkan hasil perencanaan dan pelaksanaan
sehingga dapat menghasilkan produk yang dikehendaki baik untuk mutu,
waktu dan biaya.
 Bagaimana metoda yang tepat agar dapat menghemat waktu akibat tersita
permasalahan yang timbul di lapangan.
d. Konsultan MK bekerja mulai dari persiapan Tahap Pelelangan Kontraktor (bila
diperlukan membantu proses pelelangan Kontraktor), pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik dan pengawasan pelaksanaanmasa pemeliharaan dan penyusunan
kontraknya.

Maksud Keberadaan Konsultan Manajemen Konstruksi

Maksud diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi adalah secara garis besar


sebagai berikut :
1. Untuk mencapai penyelesaian pelaksanaan kegiatan pembangunan mulai dari
Perencanaan, Pembangunan dan Pemeliharaan dalam waktu yang telah
disepakati dalam rangka penghematan waktu, dengan biaya yang serendah–
rendahnya dalam rangka penghematan biaya dengan mutu yang setinggi– ting
ginya.
2. Membentuk faktor –
faktor sistem agar terbentuk pengelolaan kegiatan yang dapat melaksanakan f
ungsinya dengan baik.
3. Mengendalikan aliran informasi antara berbagai tahap pelaksanaan untuk men
dapatkan kesatuan bahasa dan gerak serta kelancaran pelaksanaan.
4. Mengendalikan pengaruh timbal balik antara proyek/kegiatan dengan
lingkungannya agar didapat
(1) koordinasi yang baik dengan instansi yang terkait,
(2) arah perkembangan proyek yang lebih baik,
(3)penerapan teknologi yang tepat
(4) pendokumentasian dan administrasi proyek yang baik.
5. Menyelaraskan disain produk dan pelaksanaannya sesuai dengan yang diharap
kan.
Tujuan Keberadaan Konsultan Manajemen Konstruksi

Sedangkan tujuan akhir dari diadakannya Konsultan Manajemen Konstruksi adalah


untuk mendapatkan hasil akhir pembangunan dengan mutu yang maksimal, hemat
biaya, hemat waktu dan tertib administrasi, untuk itu tujuan diadakannya Konsultan
Manajemen Konstruksi adalah untuk melakukan pengendalian sebagai berikut :
1. Pengendalian Mutu.

 Menyediakan dan memberikan layanan konsultasi pada tahap perencanaan sehingga


hasil perencanaan bisa mencapai sasaran mutu yang diinginkan.
 Mengawasi dan menyetujui pemakaian bahan , peralatan dan metode pelaksanaan
konstruksi termasuk merekomendasi perubahan / subsitusi
material apabila diperlukan tanpa merubah inlai kontrak pemborongan
 Menyelenggarakan dan memimpin rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan ( pre –
operation meeting / kick off meeting ). rapat berkala dan rapat – rapat
khusus dalam rangka pengendalian mutu pelaksanaan konstruksi di lapangan.
 Meneliti, memeriksa dan menyetujui gambar kerja / shop drawing
yang dibuat oleh kontraktor sebelum pekerjaan mulai dilaksanakan di lapangan.
 Menyusun daftar cacat
( defect list ) sebelum serah terima pertama pekerjaan dan mengawasi
/ mengontrol pelaksanaan perbaikannya selama masa pemeliharaan.
 Meneliti dan memeriksa gambar (as
built drawing ) yang dibuat oleh kontraktor sebelum serah terima pertama.

2. Pengendalian Waktu.

 Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kualitas ,


kuantitas dan laju pencapaian volume/realita fisik berdasarkan
jadwal yang sudah disepakati sebelum pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dimulai.
 Menyusun updating time schedule pelaksanaan
apabila terjadi penyimpangan pelaksanaan di
lapangan terhadap master schedule dalam rangka pencapaian target yang suda
h disepakati sebelumnya.
3. Pengendalian Biaya.

 Menyetujui dan merekomendasikan pekerjaan


tambah kurang disertai dengan pertimbangan teknis dan harga kepada Penggu
na Anggaran sebelum dilaksanakan di lapangan.
 Menyusun Berita Acara persetujuan
kemajuan/progres prestasi pekerjaan untuk pembayaran angsuran/termijn.

4. Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan.

 Membantu kontraktor dalam menyusun laporan Harian, mingguan ,


bulanan dan laporan pekerjaan berdasarkan pemantauan progres pelaksanaan k
onstruksi.
 Menyusun Berita Acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayar
an angsuran,pemeliharaan pekerjaan serta serah terima pertama dan kedu
a pekerjaan konstruksi.
 Membantu Konsultan Perencana menyusun Manual Petunjuk Operasional dan
Pemeliharaan/Perawatan Bangunan Gedung termasuk fasilitas pendukungnya se
rta petunjuk yang menyangkut
peralatan dan perlengkapan Mekanikal - Elektrikalnya.
 Membantu Pengelola Proyek mempersiapkan dan menyusun dokumen pendafta
ran Gedung.
 Membantu Pengelola Proyek mengurus sampai mendapatkan Ijin Penggunaan
Bangunan ( IPB ) dari Dinas / Instansi yang berwenang.

Manajemen Proyek (Project Management)


Dalam jasa manajemen proyek ini ada 7 pentahapan pelaksanaan proyek yang
menjadi lingkup kerjanya, antara lain :

1. Tahap Gagasan Proyek


2. Tahap Studi Kelayakan
3. Tahap Pra Perencanaan
4. Tahap Perencanaan
5. Tahap Pra Konstruksi
6. Tahap Konstruksi
7. Tahap Pemeliharaan
Manajemen Konstruksi (Construction Management)
Dalam jasa manajemen konstruksi ini ada 4 pentahapan pelaksanaan proyek yang
menjadi lingkup kerjanya, antara lain :

1. Tahap Perencanaan
2. Tahap Pra Konstruksi
3. Tahap Konstruksi
4. Tahap Pemeliharaan

Pengawasan (Supervisi)
Dalam jasa pengawasan / supervisi ini ada 2 pentahapan pelaksanaan proyek yang
menjadi lingkup kerjanya, antara lain :

1. Tahap Konstruksi
2. Tahap Pemeliharaan
3.

Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.


2. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.
3. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik
proyek.
a. Bobot pekerjaan
b. Bobot pembayaran
c. Evaluasi (progress)
d. Rekomendasi
e. Perubahan metoda
f. Pekerjaan +/-
4. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek
maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.
5. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing dan as build drawing yang
diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
6. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh
kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman
dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.
7. Mengusulkan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan setelah
persetujuan owner ( site Instruction)
Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

1. Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi


penyimpangan terhadap kontrak kerja.
2. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan.
3. Memberikan tanggapan atas usul kepada pihak owner dan pelaksana proyek.

4. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan


kontrak kerja (gambar, RAB, spesifikasi teknis , adendum, serta dokumen lainnya )
yang telah disepakati sebelumnya.

konsultan MK mempunyai wewenang yang meliputi:

1. Meminta laporan dan penjelasan tentang pelaksanaan pekerjaan kepada pelaksana


proyek baik secara lisan maupun tulisan.
2. Menghentikan atau menolak hasil pekerjaan apabila dalam pelaksanaan
menyimpang dari spek yang telah ditentukan.
3. Mengesahkan adanya perubahan baik didalam desain maupun pekerjaan.
4. Memberikan keputusan terhadap perubahan waktu pelaksanaan dengan
mempertimbangan segala resiko yang akan dihadapi.
5. Mengarahkan, mengelola, serta mengkoordinasikan pelaksanaan kontraktor dalam
aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam pekerjaan.
6. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh konsultan perencana dan
kontraktor. Rapat diadakan seminggu sekali.
7. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).
8. Membuat laporan kemajuan pekerjaan di lapangan.

Tugas Konsultan Manajemen Konstruksi :

1. Tahap Perencanaan
a. Mendampingi , memberi masukan kepada owner atas perencanaan yang dilakukan
oleh konsultan perencana
b. Mengkaji dari aspek finansial terhadap nilai proyek , pembiayaan dan tata cara
pembayaran
c. Memberikan usulan secara teknis kepada konsultan perencana atas design agar
sesuai dengan kebutuhan

2. Tahap Tender
a. Memberikan usulan kepada owner atas system pelelangan : terbuka/tertutup
b. Klasifikasi kontraktor yang akan diunda sesuai dengan bidang pekerjaan
c. Mengkoreksi dokumen penawaran

3. Tahap Pelaksanaan
Selain tugas konsultan pengawas ada tugas
a. Re-scheduling (percepatan terhadap waktu pelaksanaan) yang akan berdampak
kepada penambahan biaya
b. Value-Engineering , yaitu melakukan pengoptimasian terhadap suatu konstruksi
c. Koordinasi atas kontraktor yang terlibat dilapangan (kons. Struktur, arsitektur,
M/E,Interior).

Anda mungkin juga menyukai