Catatan :
- Berat isi beton diambil = 2400 kg/m3
- utk panjang plat ≤ 13 m, luas tulangan diambil berdasarkan Luas
tulangan minimum yaitu 0.1 % x luas penampang beton.
Koefesien Gesekan
Ps
100 ft
1,3 0,2F
fy n. ft
Dimana :
Ps = Persentase tul. memanjang yg dibutuhkan thp
penampang beton
ft = kuat tarik beton ( 0,4 – 0,5 MR )
fy = teg. Leleh rencana baja
n = angka ekivalensi antara baja & beton (Es/Ec)
F =koef. Gesek antara plat beton dgn lap. bawahnya
Es = Modulus elastisitas baja
Ec = Modulus elastisitas beton
δ Tbk ( kg/cm2 ) ‘n
115 – 140 15
145 – 170 12
175 – 225 10
235 – 285 8
290 – keatas 6
Persentase minimum dr tulangan memanjang pd perk.
Beton menerus adalah : 0.6 % x luas penampang beton
jml. optimum tul . memanjang perlu dipasang sedemikian rupa,
sehingga jrk & lebar retakan dpt dikendalikan
Jika jrk ant. retakan terlalu lebar, mk retakan itu sendiri akan
menjadi lebar, hingga akan mempercepat karat pd tulangan
Bila jrk antara retakan terlalu kecil, mk terjadi disintegrasi pd pelat
- Secara teoritis jrk ant. retakan pd perk beton menerus dgn tulangan dihitung dr
pers : 2
ft
Lcr
n. p .u. fbs.Ec ft
2
- Dimana :
Lcr = jrk teoritis antara retakan
P = luas tul. memanjang persatuan luas beban
U = perbandingan keliling & luas tulangan
= d 4
1 / 4d 2 d
Fb = teg. Lekat antara tulang dgn beton
2.16 bk
d
S = koefesien susut beton ( 400.10-6 )
Ft = kuat tarik beton ( 0.4 – 0.5 MR )
‘n = angka ekivalensi ant. baja & beton = Es/Ec
Ec= Modulus elastisitas 16.600 b’k
Untuk mendapatkan retakan2 yg halus & jrk antara
retakan yg optimum ,maka ;
- Persentase tulangan & perbandingan antara keliling
dan luas tulangan hrs besar
- Sebaiknya memakai tulangan yg dipropilkan
(deformed bars) utk memperoleh tegangan lekat yg
lebih tinggi
Jrk teoritis yg dihitung pd pers. diatas hrs
memberikan hasil antara : 1,5 & 2.5 m
b. Penulangan Melintang
Luas tul. melintang yg diperlukan pd perk. Beton
menerus dihitung dgn pers.
1200. f .L.h
As
fs
Perlapisan tambahan pd perkerasan kaku
dibedakan atas :
1. Pelapisan tambahan pd perk. kaku diatas perk.
kaku
2. Pelapisan tambahan perk. kaku diatas perk.
lentur
3. Pelapisan tambahan perk. lentur diatas perk.
kaku
1. Pelapisan tambahan perk. kaku diats
perk. Kaku
terdapat 3 jenis pelapisan tambahan yaitu
;
1. Pelapisan tambahan dgn lapis pemisah
(unbounded atau seperated overlay )
2. Pelapisan tambahan langsung ( partialy
bounded atau direct overlay )
3. Pelapisan tambahan monolit ( bounded atau
monolitihic overlay )
A. Pelapisan tambhaan perk. Kaku dgn lapis pemisah
a. Perencanaan tebal lapis tambahan
Tr T c.To
2 2
Dimana :
Tr= tebal lapis tambahan
T = tebal perlu berdasarkan bhn rencana & daya
dukung tnh dasar atau lapis pondasi bwh dr jln lama (
dihitung dgn cara perc. tebal slab –baru )
To= tebal pelat ada
c = koefisen yg menyatakan kondisi pelat lama yg
mempunyai nilai sbb ;
c = 1 bila kondisi struktur perk. lama msh dlm
keadaan baik
c = 0,75 bila perk. lama baru mengalami retak
awal pd sambungan sudut – sudut
c = 0,35 bila perk. lama secara struktur telah
rusak
b. Tebal minimum = 15 cm
c. Lapis pemisah : dimaksudkan utk mencegah retak
refleksi penyebaran retak perk. lama ke lap.
tambahan lain ini dibuat dr aspal beton dgn
ketebalan minimum 3 cm
d. Sambungan : letak & jenis samb. tdk perlu sama
dgn letak & jenis samb. pd perk. Lama
e. Penulangan : tidak tergantung pd tulangan &
kondisi perk. lama
f. Penerapan : pd dasarnya diterapkan utk semua
kondisi struktural ( c = 0,35 s/d 1 ) & kondisi
perkerasan jln lama
Pelaksanaan pelapisan tambahan
dilakukan sbb :
- Permukaan yg kan dilapisi hrs dibersihkan dr
kotoran2 & kelebihan bhn penutup
sambungan
- Hamparkan lapis pemisah
- Hamparkan lapis tambahan
B. Pelapisan tambahan langsung
a. Perencanaan tebal lapis tambahan :
Tr 1.4
T 1.4
c.To
1.4
Dimana ;
Tr = tebal lapis tambahan
T = tebal perlu berdasarkan beban renc. &
daya dukung tanah atau lapis pondasi
bawah dr jln lama
To = tebal pelat ada
c = faktor yg menyertakan lapis / kondisi
perkerasan lama yg besarnya antara
0,75 s/d 1
b. Tebal minimum 13 cm
c. Sambungan :
letak sambungan hrs sama dgn letak sambungan pd
perkerasan lama
Jenis sambungan tdk hrs sama dgn jenis samb. pd
perk. lLama
d. Penulangan : tidak tergantung pd tul. dr
perkerasan lama
e. Penerapan : pd dasarnya diterapkan pd perk.
lama dgn kondisi struktural baik ( c= 1 ) atau
pd perk. lama yg mengalami retak awal (c =
0.75 ) hanya bila kerusakannya dpt diperbaiki
(kondisi baik – sedang)
c. Lapis tambahan monolit
a. Perencanaan tebal lapis tambahan
Tr = T – To
dimana :
Tr = tebal pelapisan tambahan
T = tebal perlu berdasarkan beban rencana atau
daya dukung tanah dasar atau lap. Pondasi
bawah dr pek. Lama
To = Tebal pelat ada
b. Tebal minimum 3 cm
c. Sambungan : letak & jenis samb. pd pelapisan
tambahan hrs sama dgn letak & jenis sambungan
perkerasan lama.
d. Penulangan : pd lap. tambahan yg tipis tdk
perlu penulangan sedangkan pd lap.
tambahan yg tebal mungkin perlu tulangan
e. Penerapan : hanya dpt diterapkan pd perk.
lama dgn kondisi baik ( c= 1 ) tdk
tergantung pd perk. lama.
Pelaksanaan pelapisan dilakukan sbb :
Buang bagian2 beton yg telah lepas2
Bersihkan sambungan2
Keterangan ;
1. Asphalt beton gradasi padat sebagai lapisan aus
2. Asphalt beton gradasi padat sebagai lapisan
perata
3. Lapisan Asphalt beton sebagai lapisan peredam
retak
4. Perkerasan beton semen lama
5. Tanah dasar.
tabel 9 : FAKTOR Konversi LAPISAN PERKERASAN LAMA TERHADAP ASPAL
BETON
( Faktor konversi ini hanya digunakan utk perencanaan lapis tambahan )
Klasifikasi Deskripsi Faktor
Bahan Bahan Konversi
I a. Tanah dasar yg berasal dr tanah asli 0–0
b. Tanah dasar diperbaiki, yg terdiri dari 0–0
bahan granular mengandung
lempung/lanau, IP lebih kecil atau sama
dgn 10
0-0
c. Tanah dasar yg berasal dari tanah
plastisitas tinggi distabilisasi kapur, IP
lebih bear dari 10
II lapis pondasi atau pondasi bawah yg terdiri 0,1 – 0,2
dr bahan granular bergradasi baik, keras
mengandung bahan halus, bersifat plastis,
dgn CBR lebih besar atau sama dgn 20. ambil
0,2 apabila IP lebih kecil atau sama dgn 6
dan ambil 0,1 apabila IP lebih besar 6
Klasifikasi Deskripsi Faktor
bahan Bahan konversi
III Lapis pondasi atau pondasi bawah yg berasal dr 0,2 – 0,3
tanah plastisitas rendah distabilisasi semen
atau kapur ( lime flyash). Dgn IP lebih kecil
atau sama dgn 10
IV a. Lapis permukaan atau lapis pondasi dgn 0,3 – 0,5
pengikat aspal emulsi atau aspal cair yg
telah retak menyeluruh, pelepasan butir,
penurunan mutu agregat, pengaluran pd
jejak roda & penurunanan stabilitas
b. Perkerasan beton semen (termasuk 0,3 – 0,5
perkeraan yg telah ditutup lapis
peraspalan) yg telah patah-patah menjadi
potongan2 yg berukuran lebih kecil /sama
dgn 0,6 m ( dlm arah dimensi maksimum )
ambil 0,5 apabila digunkan lapis pondasi
bawah, & ambil 0,3 apabila pelat langsung
diatas tanah dasar
Klasisfikasi Deskripsi Faktor
Bahan Bahan Konversi
V a. Lapis permukaan & lapis pondasi aspal 0, 5 – 0,7
beton yg telah menunjukkan pola retak
yg jelas
b. Lapis permukaan & lapis pondasi bahan 0,5 – 0,7
pengikat aspal emulsi / aspal cair yg
telah menunjukkan retak halus,
pelepasan butir / penurunan mutu
agregat & alur kecil pd jejak roda tapi
masih mantap
c. Perkerasan beton semen ( termasuk 0,5 – 0,7
perkerasan yg telah ditutup lapis
peraspalan) yg telah retak & tidak rata
(faulter)& tidak bisa ditutup (
undersealed) secara baik. Potongan2
pelat berukuran sekitar 1 sampai 4 m2 &
telah didudukannya (seated) secara baik
diatas tanah dasar dgn menggunakan
mesin perata roda karet berat.
Klasifikasi Deskripsi Faktor
Bahan Bahan Konversi
Akan dibangun jalan arteri baru baru 2/2UD dengan konstruksi perkerasan dari Beton Semen setebal 19 cm dan lebar
2 x 3,5 m. Data yang digunakan adalah sbb:
Data lalu lintas ( th 2008 )
- Mobil penumpang 2 T (1-1) = 20xx kd./hari/ 2 arah
- Bus 8 T (3+5) = 7xx s.d.a
- Truck 2 As 12 T (4+8) = 8xx s.d.a
- Truck 3 As 20 T (6+7.7) = 5xx s.d.a
-Truck gandeng 32 T(6+8.8+5+5) = 2xx s.d.a
- Trailer 40 T (6+8.8+9.9) = 1xx s.d.a
Data Tanah Dasar( % ) : 4;4;6;9;8;8;5;5;5;6;6;9;9
Mutu Beton ; K- 320
Baja U-32
Pondasi bawah dari Stabilisasi tanah dengan kapur setebal 10 cm ( hanya sebagai syarat pelaksanaan )
Awal Umur rencana th 2011 dengan pertumbuhan kendaraan selama pelaksanaan 3 % /th dan akhir umur rencana th 2031
dengan pertumbuhan kendaraan selama Umur rencana 6%/th.
Tulangan memanjang yang digunakan Ø 1x dan tulangan melintang Ø 12
Ditanyakan :
Cek Apakah tebal pelat beton 19 cm tsb cukup mampu untuk menahan data lalu lintas diatas ?
Kalau cukup mampu, rencanakan tulangan jalan beton tersebut dengan asumsi jenis perkerasan beton bersambung dengan
tulangan.
Catatan :
Tanda X = angka terakhir BP saudara.
Data lain yang belum ada dan saudara membutuhkan tentukan sendiri…!