Penyusunan DED
Pengertian
Detail Engineering Design (DED)
DETAIL
ENGINEERING
DESIGN
Detail Engineering Design (DED) Dalam
Pekerjaan Konstruksi dapat diartikan sebagai
produk dari konsultan perencana, yang biasa
digunakan dalam membuat sebuah
perencanaan (gambar kerja) detail bangunan
sipil seperti gedung, jalan, drainase,
jembatan, bendungan, dan pekerjaan
konstruksi lainnya.
PENYUSUNAN SASARAN penyusunan DED atau Perancanngan Teknis
PERENCAN Rinci adalah untuk menentukan persyaratan mutu
AAN infrastruktur sesuai kriteria dan persyaratan teknis.
3 keselamatan bangunan.
Pra Desain/Rancangan Awal termasuk perhitungan
teknis konstruksi (dimensi/komposisi konstruksi,
kekuatan, kestabilan, geser, dll).
• DED, Harus Ada Gambar Potongan memanjang, untuk rencana infrastruktur yang bersifat
Jaringan seperti Jalan & Drainase.
• STA Lengkap per 25 m atau 50 m & tambahan sesuai kondisi
3 PERENCANAAN
PENYUSUNAN
TEKNIS Skala Peruntukan Gambar
(DETAIL ENGINEERING
DESAIN/ DED) 1:1000 Gambar situasi, Gambar
1: 500 Rancana tapak, Gambar
Skala Kecil
Skala Gambar dapat 1: 400 peta, Gambar denah,
1: 200 Gambar block plan,
ditentukan sebagai
1: 100 Gambar tampak/potongan.
berikut:
1: 50
1: 20 Gambar detail; Detail
1: 10 Arsitektur, detail struktur,
Skala Besar 1: 5 Detail M&E.
1: 2
1:1
Harga satuan dasar (HSD) adalah harga komponen dari mata pembayaran
dalam satuan tertentu, misalnya: bahan (m, m2, m3, kg, ton, zak, dsb.),
peralatan (unit, jam, hari, dsb.), dan upah tenaga kerja (jam, hari, bulan, dsb.)
.
2 ISTILAH & Harga perkiraan sendiri (HPS) atau owner’s estimate (OE) adalah
perkiraan biaya pekerjaan yang dihitung secara profesional oleh PPK,
DEFINISI digu-nakan sebagai salah satu acuan dalam melakukan evaluasi harga
penawar-an; dan Total HPS bersifat terbuka dan tidak rahasia.
(LANJUTAN) .
Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau
pekerjaan konstruksi yg berupa keseluruhan atau sebagian kegiatan
yang meliputi pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan,
pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan.
Mobilisasi
AHSP (K3)
4KEGUNAAN
AHSP a) Manfaat PerMen AHSP
1. Adanya bakuan AHSP yang legal;
2. Metode AHSP yang sama digunakan oleh pembuat HPS
baik dari satker ataupun dari penawaran Penyedia
dapat menghindari terjadinya HSP timpang ( > 10%);
(dalam penawaran termasuk HSP < 80% HSP pada HPS)
3. Coverage HSP sudah termasuk biaya tidak langsung
(Keuntungan + biaya umum/overhead).
4. Dapat menghitung extra cost untuk lokasi-lokasi
remote terkait biaya angkutan jarak jauh dan/atau
lintas pulau;
5. Memperhitungkan aspek K3 sesuai dengan
PerMen PU No. 5/PRT/M/2014 Tentang SMK3K,
4KEGUNAAN
AHSP b) Penggunaan
AHSP
1. PerMen PUPR No. 28/2016 tentang AHSP Bidang Pekerjaan Umum
(LANJUTAN) bersifat wajib setelah 6 bulan dari tanggal penetapannya.
2. Menggunakan Harga Satuan Dasar (HSD) Netto di Lokasi Pekerjaan
(tanpa keuntungan dan biaya umum/overhead).
3. HSD Lokasi pekerjaan yang harus dioptimasi dari berbagai sumber/
borrow area atau quarry bahan jadi/baku.
4. Besaran Keuntungan dan biaya umum/Overhead ditentukan maksimum
15% (PerPress No. 70/2012) atau dapat ditentukan lebih rendah oleh SK
Kepala Daerah atau lainnya.
5. Penggunaan AHSP tidak berdasarkan sektor anggaran, namun
disesuaikan dengan spesifikasi dan kondisi konstruksi yang
dibangun (untuk membangun jalan gunakan AHSP-BM atau
membangun gedung/rumah gunakan AHSP-CK).
6. Jika tidak terdapat AHSP yang diperlukan pada suatu sektor dapat
menggunakan sektor lainnya dalam buku pedoman ini atau referensi lain
yang disetujui oleh pemberi tugas/KPA.
4KEGUNAAN
AHSP c) Struktur
AHSP
1) Simak pasal dari PerMen PUPR No. 28/PRT/M/20165 Tentang
(LANJUTAN) AHSP dalam Pasal 1 ayat (2), dan Pasal 3.
2) Komponen AHSP yang terbagi dalam: Tenaga Kerja, Bahan
dan Alat
3) Spesifikasi Teknis/Umum Bidang SDA, BM dan CK
4) Struktur AHSP yang terbagi dalam Biaya Langsung dan
Tidak Langsung (Keuntungan dan Biaya Umum/overhead)
5) Mata AHSP prioritas yang ditunggu user, termasuk kasus-kasus
perbedaan-perbedaan dengan kondisi lokal, misal ukuran kayu
yang berbeda yang perlu penyesuaian. Lainnya seperti mata
AHSP saluran modular dll.
6) Mata AHSP untuk Perencanaan, Desain termasuk Studi-studi.
PASAL-PASAL DARI - Pasal 1 ayat (2)
PERMEN PUPR
Bidang Pekerjaan Umum adalah bidang pekerjaan yang
No.28/2016
meliputi
kegiatan pekerjaan:
• Sumber Daya Air (bendung, bendungan, pintu air dan alat
hidromekanik, terowongan air, bangunan sungai, jaringan
irigasi, bangunan Iepas pantai);
• Bina Marga Jalan dan jembatan (jalan layang, terowongan
jalan, saluran tepi jalan, bahu jalan, trotoar);
• Cipta Karya (bangunan gedung, perumahan, infrastruktur
kawasan permukiman seperti Instalasi Pengolahan Air Minum
(IPA), sistem perpipaan air minum dan lain-lain)
- Pasal 3
(1) Pedoman AHSP ini terbagi dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
a. Bagian 1 : Pedoman AHSP Umum.
b. Bagian 2 : Pedoman AHSP Bidang Sumber Daya Air.
c. Bagian 3 : Pedoman AHSP Bidang Bina Marga.
d. Bagian 4 : Pedoman AHSP Bidang Cipta Karya.
PASAL-PASAL DARI -Pasal 4
PERMEN PUPR AHSP merupakan bagian dari dokumen kontrak harga
No.28/2016 satuan dan harus disertakan dengan rincian sebagai
(LANJUTAN)
lampiran yang tidak terpisahkan serta sebagai alat untuk
menilai kewajaran.
-Pasal 5
(1) Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini maka Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2013
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
(2) Pedoman AHSP yang telah digunakan sebelum
diundangkannya Peraturan Menteri ini, dinyatakan tetap
berlaku dan wajib menyesuaikan dengan Peraturan
Menteri ini dalam jangka waktu paling lama 6 (enam)
bulan sejak Peraturan Menteri ini diundangkan.
HARGA SATUAN
a) Komponen untuk menyusun HSP memerlukan
DASAR (HSD)
HSD (Tenaga kerja, Bahan dan Alat
b) Faktor yang mempengaruhi HSD al: kualitas sesuai
spesifikasi, kuantitas dan lokasi asal
bahan/material.
c) Di bidang SDA umumnya perhitungan HSD bahan
jadi berdasarkan harga pasar material per satuan
ukuran baku (misal. m3)
d) Penentuan HSD bahan olahan memerlukan harga
bahan baku (dari toko material atau quary/borrow
area) serta biaya transportasi dan biaya produksi
bahan olahan menjadi bahan jadi.
5
KETENTUAN &
PERSYARATAN 1. Umum
Referensi menentu-
2. Harga satuan dasar kan PENAWARAN
(HSD)
• HSD tenaga Apakah Penawaran
Penyedia WAJAR (Rasional
kerja & Objektif)
• HSD alat
HSD Satuan
5.3 •Harga bahan
Pekerjaan
5.4 Rekapitulasi estimasi
biaya (kegiatan/ HP
pekerjaan)
S
PROSES
PERHITUNGAN
SK-KepDa
AHSP DETAIL DESAIN
Harus HSD Netto PerMen PUPR no 28/2016
ANALISIS HARGA
DAERAH SATUAN PEKERJAAN
SETEMPAT BoQ
(AHSP) VOLUME PEKERJAAN
Koefisien
HSD :
-Satuan panjang
-Satuan luas
-Upah Tenaga Kerja
-Bahan
-Peralatan -Satuan volume
- Bahan
- Kinerja -Lain-lain -Satuan waktu
-Satuan berat
Biaya
Angkutan
HARGA PRAKIRAAN
HARGA SATUAN (HPP dan/atau HPS)
HSD
PEKERJAAN (HSP)
Lokasi
HPP: Harga Perkiraan
Perencana
CONTOH FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN AHSP
2.
3.
.........
JUMLAH HARGA PERALATAN
P.01a Mortar tipe M (mutu PP tertentu setara dengan campuran 1 PC:2 PP)
P.01a.1) Manual
A Tenaga Kerja
1 Pekerja L.01 OH 2,700 50.000,00 135.000,00
2 Tukang batu L.02 OH 0,900 70.000,00 63.000,00
3 Mandor L.04 OH 0,270 100.000,00 27.000,00
A. TENAGA
1. Pekerja (L01) jam 0,0496 4.657,31 231,05
2. Mandor (L04) jam 0,0071 7.281,29 51,60
Harga Jumlah
Satuan Harga
No Uraian Kode Satuan Koefisien
(Rp) (Rp)
A TENAGA
Pekerja L.01 OH 1,500
Tukang Batu L.02 OH 0,750
Kepala Tukang L.03 OH 0,075
Mandor L.04 OH 0,075
JUMLAH TENAGA KERJA
B BAHAN
Batu belah m3 1,200
Semen Portlan Kg 202
Pasir Pasang m3 0,485
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
D Jumlah (A+B+C)
E Overhead & Profit (Contoh 15 %) 15% x D
F Harga Satuan Pekerjaan (D+E)
AKSESIBILITAS
Aksesibilitas:
Dalam perencanaan teknis Bangunan
kemudahan yang
disediakan bagi semua
yang behubungan dengan fasilitas umuh
orang termasuk difabel, harus memperhatikan asas aksebilitas
lansia, dan anak-anak bagi disabilitas, manula,ibu hamil, anak-
guna mewujudkan
kesamaan kesempatan
anak (Infrastruktur untuk semua)
dalam segala aspek
kehidupan dan PRINSIP PERENCANAAN
penghidupan. BANGUNAN :
Keselamatan: setiap bangunan yang bersifat umum dalam suatu
lingkungan terbangun, harus memperhatikan keselamatan bagi
semua orang.
Kemudahan: setiap orang dapat mencapai semua tempat atau
bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Kegunaan: setiap orang harus dapat mempergunakan semua
tempat atau bangunan yang bersifat umum dalam suatu lingkungan.
Kemandirian: setiap orang harus bisa mencapai, masuk dan
mempergunakan semua tempat atau bangunan yang bersifat umum
TERIMA
KASIH
kotaku.pu.go.id