Anda di halaman 1dari 58

TATA LAKSANA PROYEK

DOSEN PENGAMPU :
ACHMAD ROFFIE FATURRACHMAN. S.T., IAI

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
-MUHAMMAD AULIYA RAKHMAN (3201807025)
-DIAH AYU RAHMAWATI (3201907054)
-HARYA WIRA PRATAMA (3201907107)
-DONI PRASETYO (3201907112)
-ULFA PEBRIYANI (3201907126)
-RIVALDI MAHENDRA (3202007004)
-ASIH SUPRIANTINI (3202007005)

D-III ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2022
Daftar isi
Bab 1 Dasar teori
A. DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED)
1. PENGERTIAN DED
2. ISI DARI DED
3. SISTEMATIKA PENYUSUSNAN DED
4. BAGIAN-BAGIAN DED
5. SYARAT DED
B. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)
1. PENGERTIAN RKS
2. BAGIAN RKS
3. PERINCIAN
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
D. KESIMPULAN
Bab 2 STUDI KASUS
A. DATA PROYEK
B. DAFTAR GAMBAR
C. DED
Bab 3 ANALISIS
Bab 4 KESIMPULAN
Bab 1
DASAR TEORI
A. DED

b. RKS

C. RAB

D. KESIMPULAN
DOKUMEN

a. DED b. RKS c. RAB


DETAIL ENGINEERING RENCANA KERJA DAN RENCANA ANGGARAN
DESIGN SYARAT-SYARAT BIAYA
a. Detail engineering design (ded)
1. PENGERTIAN DED

Detail Engineering Design (DED) adalah gambar kerja detail dengan skala (perbandingan ukuran).

Detail Engineering Design (DED) dalam pekerjaan konstruksi dapat diartikan sebagai produk dari konsultan
perencana, yang biasa digunakan dalam membuat sebuah perencanaan (gambar kerja) detail bangunan sipil
seperti gedung, kolam renang, jalan, jembatan, bendungan, dan pekerjaan konstruksi lainnya.
Dokumen DED terdiri dari gambar arsitektur, gambar struktur, dan konstruksi serta gambar Mekanikal, Elektrikal
dan Plambing (MEP).
2. ISI DARI DED

Detail Engineering Design (DED) bisa berupa gambar detail, namun dapat dibuat lebih lengkap yang terdiri dari
beberapa komponen seperti di bawah ini :

Laporan akhir tahap


Gambar detail
perencanaan, meliputi: laporan
bangunan/gambar
arsitektur; laporan perhitungan
bestek, yaitu gambar Engineer’s
Rencana Kerja struktur termasuk laporan
desain bangunan Estimate (EE) atau
dan Syarat- penyelidikan tanah (Soil Test);
yang dibuat lengkap Rencana Anggaran
Syarat (RKS). laporan perhitungan mekanikal
untuk konstruksi Biaya (RAB).
dan elektrikal; laporan
yang akan
perhitungan IT (Informasi dan
dikerjakan.
Teknologi).
2. ISI DARI DED

Gambar Detail Bangunan atau bestek bisa tediri dari gambar rencana teknis. Gambar rencana teknis ini meliputi
arsitektur, struktur, mekanikal dan elektrikal, serta tata lingkungan. Semakin baik dan lengkap gambar akan
mempermudah proses pekerjaan dan mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan konstruksi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat atau RKS ini mencakup persyaratan mutu dan kuantitas material bangunan,
dimensi material bangunan, prosedur pemasangan material dan persyaratan-persyaratan lain yang wajib
dipenuhi oleh penyedia pekerjaan konstruksi. RKS kemudian menjadi syarat yang harus dipenuhi penyedia
sehingga dapat dimasukkan ke dalam Standar Dokumen Pengadaan (SDP).

Rencana Anggaran Biaya atau RAB adalah perhitungan keseluruhan harga dari volume masing-masing satuan
pekerjaan. RAB dibuat berdasarkan gambar. Kemudian dapat dibuat juga Daftar Volume Pekerjaan (Bill Of
Quantity) serta spesifikasi dan harga. Susunan dari RAB nantinya akan direview, perhitungannya dikoreksi
dan di update harganya disesuaikan dengan harga pasar sehingga dapat menjadi Harga Perkiraan Sendiri
(HPS).
3. SISTEMATIKA PENYUSUNAN DED

PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Melakukan pengamatan
kondisi eksisting.
01 02 survey lapangan
Untuk lebih memahami permasalahan
dan perencanaan, maka perlu
b. Mengkaji beberapa diadakan survei lapangan di lokasi
fasilitas kegiatan. Survei lapangan juga
pelengkap/pendukung dilakukan untuk mendapatkan
atau faktor-faktor yang kelengkapan data yang dibutuhkan
dapat mempengaruhi untuk analisis. Beberapa survei yang
perencanaan teknis akan dilakukan disesuaikan dengan
jenis dan kriteria dari DED yang akan
Penyusunan rencana disusun.

teknis (ded)
• Menyusun rencana teknis
beserta gambar teknisnya
04 03 ANALISIS DAN PERENCANAAN
Berdasarkan data yang didapat dari
hasil survei, kemudian dilakukan
analisis untuk pengembangan
• Menyusun spesifikasi teknis keputusan perencanaan suatu
kegiatan kegiatan. Dalam perencanaan
tentunya sangat dibutuhkan data-data
yang akurat agar hasilnya sesuai
dengan yang diharapkan.
4. BAGIAN-BAGIAN DED
a) GAMBAR DENAH
Gambar yang memberikan gambaran tentang bagaimana sebuah bangunan terlihat dari bagian atas disebut dengan
gambar denah. Biasanya, pandangan dari atas ini adalah ketika bangunan sudah dipotong sekitar 1 meter di atas
permukaan lantai.
Ketika melihat gambar denah, Anda akan bisa tahu tentang bagaimana ukuran, batas, bentuk, dan perlengkapan dari
masing-masing ruang yang ada pada bangunan tersebut.
Perlengkapan yang dimaksud di sini adalah yang bersifat permanen seperti bak mandi, pintu, jendela, tembok pembatas
antar ruang dan sebagainya, jadi bukan perlengkapan seperti furniture yang bisa diubah lokasi dan penataannya.
Karena pada gambar denah ada pemotongan sekitar 1 meter tadi, maka ukuran jendela dan pintu pada bangunan akan
menjadi sangat jelas. Lalu untuk bentuk atap dan bouvenlight akan digambarkan sebagai garis putus-putus.

Contoh gambar denah


4. BAGIAN-BAGIAN DED
b) GAMBAR SITUASI

Gambar situasi adalah gambar posisi atau letak bangunan di


daerah tertentu yang akan menjadi lokasi pembangunan.
Jadi pada gambar situasi akan terlihat juga bagian pagar,
halaman, jalan masuk, sempadan/setback, saluran
pembuangan air, dan berbagai hal lain yang ada di sekitar
bangunan. Gambar ini umumnya menggunakan skala 1:500
atau 1:200.

Contoh gambar situasi

c) GAMBAR POTONGAN
Gambar ini dibuat untuk memperlihatkan bentuk dan kondisi
konstruksi dari suatu bangunan, sekaligus untuk
memperjelas pondasi, ketinggian bubungan atap, lantai,
posisi dan elevasi jendela serta pintu, ketinggian dari balok
keliling, dan berbagai hal sejenis lainnya.
Gambar potongan masih terbagi lagi menjadi dua bagian yakni
potongan melintang dan memanjang, dengan skala yang
umum digunakan adalah 1:100.
Contoh gambar potongan
4. BAGIAN-BAGIAN DED
d) GAMBAR RENCANA ATAP ATAU STRUKTUR ATAP
Gambar ini terdiri dari rangka beton, atap, dan bagian lain
yang dekat dengan atap. Gambar ini dibuat untuk
memperjelas letak dan bentuk dari konstruksi atap
yang sebelumnya sudah ada di gambar potongan.

Contoh gambar rencana atap

e) GAMBAR DETAIL

Sesuai namanya, gambar ini berisi bagian penting lain dari


sebuah konstruksi bangunan, misalnya bagian kuda-kuda,
kusen, jendela, pintu, dan sebagainya yang memiliki sifat
arsitektonis.
Masing-masing bagian pada gambar detail akan diberi ukuran
dan nama agar pelaksana di lapangan tidak bingung, dan
untuk skala yang digunakan berkisar dari 1:5 - 1:20 atau
bisa juga disesuaikan kebutuhan.
Contoh salah satu gambar detail
4. BAGIAN-BAGIAN DED
e) GAMBAR TAMPAK

Fungsi gambar tampak adalah memberikan pandangan tentang bagaimana luas dan bentuk dari sebuah
bangunan. Gambar ini dibuat dengan menerapkan sistem proyeksi ortogonal (satu bidang proyeksi akan
memperlihatkan satu saja sisi dari bangunan).
Satu gambar tampak akan terdiri dari 4 bagian yaitu tampak kanan, kiri, muka/depan, dan belakang. Berbeda
dengan lima jenis gambar sebelumnya, gambar tampak tidak harus memiliki ukuran tapi harus dibuat
menarik dan lengkap dengan dekorasi sesuai dengan rencana yang sudah ada.

Contoh gambar tampak


5. SYARAT DED
DED tidak bisa dibuat secara asal/sembarangan. Selain harus memiliki beberapa bagian yang sudah
disebutkan di atas, ada juga syarat yang harus dipenuhi yakni:

1. Ada gambar pra-rencana.


2. Spesifikasi teknik.
3. Kelengkapan gambar (foto, maket, denah, detail, perspektif, dan penampakan).
4. Ada detail dari kamar mandi, dapur, tangga untuk bangunan dua lantai atau lebih, dan sebagainya.
5. Jika bangunan sangat besar maka harus ada juga denah kunci.
6. Ada block plan, site plan, dan gambar denah untuk setiap lantai pada bangunan tingkat.
B. RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

RKS adalah keterangan tertulis secara


terperinci mengenai suatu pekerjaan yang
mencakup segi tehnis dan administrastif.
1. DEFINISI RKS Uraian dalam RKS harus dibuat selengkap
mungkin dengan maksud agar didalam
pelaksanaan pekerjaan tidak timbul kesulitan.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat
Kalimat dalam RKS diusahakan agar disusun
(RKS)/Peraturan dan Syarat-Syarat
sedemikian rupa, sehingga cukup jelas,
Pelaksanaan suatu pekerjaan (Bestek and
terperinci, mudah dipahami dan tidak
Voorwaarden Specification)
menimbulkan keragu-raguan.
2. BAGIAN RKS

1) 2) 3)
Syarat/peraturan Umum Syarat/peraturan Syarat/peraturan Teknis
Administrasi
2. BAGIAN RKS

BAB 1
PASAL 2
PENJELASAN 3
2. BAGIAN RKS
BAB 1 BAB 2 BAB 3
SYARAT-SYARAT UMUM SYARAT ADMINISTRASI Syarat-syarat teknis
Syarat-syarat umum
Berisi penjelasan/ keterangan antara lain tentang : Berisi Penjelasan/ keterangan
berisi keterangan
• Peraturan- peraturan pelaksanaan antara lain tentang :
atau penjelasan
tentang:
• Rencana kerja • Uraian terperinci dari
• Bahan – bahan penyelenggaraan dan penyerahan bagian-bagian pekerjaan yg
pekerjaan dilaksanakan mulai dari
• Pemberi Tugas
• Harga borongan dan IMB
( Bouwheer ) bagian pekerjaan persiapan
• Penandatanganan Surat Perjanjian Pemborongan sampai dengan pekerjaan
• Perencana, ( kontrak )
Pengawas, penyelesaian.
Pemborong/
• Buku harian, laporan-laporan (harian, mingguan ) • Perlu disebutkan cara-cara
• Pekerjaan tambah/ pengurangan pekerjaan melaksanakan bagian –
Kontraktor
• Jaminan penawaran & jaminan pelaksanaan bagian pekerjaan lengkap
• Prosedur • Denda
pengadaan/ dengan bahan-bahan yang
• Aturan pembayaran digunakan serta
pelelangan
• Risiko persyaratan teknis yang
• Perselisihan harus dipenuhi
• Pemberian pekerjaan kpd pihak ketiga
• Lain-lain
3. PERINCIAN
Dari segi konstruksi, perincian uraian dapat dibagi menjadi 3 bagian pokok:

Bagian bawah / pondasi bangunan (Sub


structure)

Bagian badan bangunan (structure)

Bagian atas bangunan (Upper structure

a. Jenis pondasi
b. Cara melaksanakan
Untuk bagian badan dan atas bangunan meliputi antara c. Macam dan campuran bahan
lain sama dengan bagian bawah. yang digunakan
d. Ukuran pokok konstruksi
e. Persyaratan yang diperlukan
3. PERINCIAN
Selain dari segi konstruksi, perlu perincian uraian mengenai segi instalasi yg meliputi instalasi listrik
(electrical), instalasi pemipaan (plumbing), baik untuk air bersih maupun air kotor, instalasi gas,
instalasi lift, instalasi pencegah kebakaran dll. Perincian uraian untuk pekerjaan instalasi ini,
umumnya meliputi antara lain :

a. Lingkup pekerjaan
b. Macam/ jenis sistem yg digunakan
c. Cara melaksanakannya
d. Jenis/ macam bahan yang digunakan
e. Spesifikasinya
f. Standarisasi dari bagan
g. Uji coba dan persyaratan yg diperlukan
3. PERINCIAN
Daftar perhitungan harga satuan ( SNI ) selain untuk menghitung biaya bangunan, juga bisa untuk
menghitung jumlah tenaga kerja dan bahan bangunan yg dibutuhkan.

Misalnya untuk pekerjaan pondasi: Dalam


SNI 2007: SNI DT , im3 memasang pondasi
batu belah camp: 1 pc : 3 kp : 10 ps:
• 1,2000 m3 bt belah
• 61,000 kg PC
• 0,1470 m3 Kapur
• 0,4920 m3 Ps
• 1,5000 0rg pekerja
• 0,6000 0rg Tk batu
• 0,0600 0rg Kep Tk
• 0,0750 org mandor
3. PERINCIAN
CONTOH PERHITUNGAN Tenaga Kerja
Seandainya volume pasangan pondasi = 30 m3, maka tenaga kerja yg dibutuhkan adalah sbb :

Pekerja = 30 x 1,5 = 45
Tk batu = 30 x 0,6 = 18
Kep Tk = 30 x 0,06 = 1,8
Mandor = 30 x 0,075 = 2,25

Jadi dengan Tenaga kerja 45 pekerja, 18 Tk. Batu, 1,8 Kep.Tk dan 2,25 mandor bekerja bersama-sama dalam 1 hari menghasilkan
30 m3 pasangan batu kali camp : camp: 1 pc : 3 kp : 10 ps atau 4500 pekerja, 1800 Tk. Batu, 180 Kep.Tk dan 225 mandor
bekerja bersama-sama dalam I hari menghasilkan 3000 m3 pasangan batu kali camp: 1 pc : 3 kp : 10 ps Cara lain : Rumus
umum : t = Volume produktifitas Produktifitas : 1. Kemampuan tenaga kerja.

CONTOH PERHITUNGAN MATERIAL


Volume pasangan pondasi = 30 m3, maka bahan yg dibutuhka adalah sbb :

Bt belah = 1,2 x 30 = 36 m3
PC = 61 x 30 =1830 kg ~ 45,75 Zak
Kapur = 0,147 x 30 = 4,41 m3
Ps = 0,492 x 30 = 14,76 m3

Jadi 36 m3 batu belah, 45,75 Zak PC , 4,41 m3 kapur dan 14,76 m3 Ps akan menghasilkan 30 m3 pasangan batu kali camp :1 pc : 3
kp : 10 ps atau 3600 m3 batu belah, 4575 Zak PC , 441 m3 kapur dan 1476 m3 Ps akan menghasilkan 3000 m3 pasangan
batu kali camp: 1 pc : 3 kp : 10 ps.
C. RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

DEFINISI RAB
RENCANA ANGGARAN BIAYA SUATU
BANGUNAN ATAU PROYEK ADALAH
PERHITUNGAN BANYAKNYA BIAYA YANG
DIPERLUKAN UNTUK BAHAN DAN UPAH,
SERTA BIAYA- BIAYA LAIN YANG
BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN
BANGUNAN DAN PROYEK TERSEBUT
PROSES PENYUSUNAN RENCANA
A N G G A R A N B I AYA K O N S T R U K S I
• Menentukan metode konstruksi

• Menjabarkan Lingkup Kegiatan Proyek Konstruksi atau


disebut Work Break Down Structure ( WBS )

• Membuat Organisasi pelaksanaan atau disebut


Organizatiom Analisisn Tabel ( OAT ) untuk RAB yang
dibuat oleh kontraktor

• Integrasi antara WBS dan OAT untuk RAB yang dibuat oleh
kontraktor

• Menghitung Volume masing-masing pekerjaan ( sesuai


dengan WBS )

• Menganalsisis Harga Satuan ( Menetapkan AHS yang akan


digunakan )

• Menetapkan Harga Satuan Pekerjaan

• Membuat Rencana Anggaran Biaya


Penyusunan RENCANA ANGGARAN BIAYA
Dalam menyusun anggaran biaya dapat dilakukan dengan 2
(dua) cara antara lain:

• ANGGARAN BIAYA KASAR ( TAKSIRAN )


SEBAGAI PEDOMAN DALAM MENYUSUN ANGGARAN
BIAYA KASAR DIGUNAKAN HARGA SATUAN TIAP
METER PERSEG (M2) LUAS LANTAI. ANGGARAN BIAYA
KASAR DIPAKAI SEBAGAI PEDOMAN TERHADAP
ANGGARAN BIAYA YANG DIHITUNG SECARA TELITI
• ANGGARAN BIAYA TELITI
ANGGARAN BIAYA TELITI IALAH ANGGARAN BIAYA
BANGUNAN ATAU PROYEK YANG DIHITUNG DENGAN
TELITI DAN CERMAT, SESUAI DENGAN KETENTUAN
DAN SYARAT-SYARAT PENYUSUNAN ANGGARAN
BIAYA SEPERTI SPESIFIKASI, GAMBAR
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN
METODE KONSTRUKSI YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN
DIPERTIMBANGKAN, YAITU :

(1) Sumber daya manusia dengan skill yang cukup


untuk melaksanakan suatu metode pelaksanaan
konstruksi.
(2) Tersedianya peralatan penunjang pelaksanaan
metode konstruksi yang dipilih.
(3) Material yang cukup tersedia.
(4) Waktu pelaksanaan yang maksimum dibanding
pilihan metode konstruksi lainnya.
(5) Biaya yang bersaing.
PENJABARAN KEGIATAN / WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)
Hirarkis mengandung pengertian bahwa pembagian
pada WBS harus dimulai dari pekerjaan yang bersifat
umum ke pekerjaan yang bcrsifat khusus, atau
dengan kata lain dari pekerjaan yang cakupannya
lebih luas ke peerjaan yang cakupannya lebih kecil.
Logis berarti pembagian pekerjaan tersebut harus
mengikuti alur pelaksanaan pekerjaan yang umum
sehingga memungkinkan pelaksanaan dapat berjalan
dcngan lancar. Hal tersebut juga akan memudahkan
penyusunan jadwal kegiatan.
PENYUSUNAN HIRARKI WBS

Tingkat 1 Lingkup Tingkat 3 diuraikan


proyek seutuhnya menjadi divisi-divisi

Tingkat 2 Unit Utama Tingkat n sampai


dan Unit Pendukung menjadi Work Package
Fungsi wbs
WBS digunakan sebagai kerangka
pembagian kerja untuk pelaksanaan
proyek, WBS juga dapat digunaan
untuk sarana perencanaan,
pemantauan dan pengendalian.
Dengan membagi lingkup proyek
menjadi sejumlah paket kerja berarti
dengan WBS memungkinkan
mengisolasi suatu resiko hanya pada
satu item WBS yang bersangkutan.
OBS/ OAT

• Mempersiapkan semua
pihak yang terkait dan ikut
berpartisipasi dalam proyek
• Menyediakan tolok ukur
dengan cara melokalisasikan
tanggung jawab
Gambar proyek
GAMBAR PROYEK MERUPAKAN
KUNCI POKOK DALAM
MENYUSUN ANGGARAN BIAYA
GAMBAR PROYEK TERDIRI DARI:

1.GAMBAR SITUASI
2.GAMBAR DENAH
3.GAMBAR POTONGAN
4.GAMBAR PANDANGAN
5.GAMBAR RENCANA ATAP
6.GAMBAR KONSTRUKSI
7.GAMBAR PELENGKAP
VOLUME/ KUBIKASI PEKERJAAN
Volume suatu pekerjaan ialah
menghitung jumlah banyaknya volume
pekerjaan. Volume jangan disebut
sebagai kubikasi pekerjaan. Jadi volume
(kubikasi) suatu pekerjaan, bukanlah
merupakan volume (isi sesungguhnya),
melainkan jumlah volume bagian
pekerjaan dalam satu kesatuan

CONTOH :
VOLUME PONDASI BATU KALI
= 25 M3 VOLUME ATAP = 140
M2
VOLUME LISPLANK = 28 M
VOLUME ANGKER BESI = 40
KG VOLUME KUNCI TANAM =
17 BUAH
URAIAN VOLUME PEKERJAAN
Yang dimaksud dengan uraian volume pekerjaan
ialah menguraikan secara rinci besar volume atau
kubikasi suatu pekerjaan. Menguraikan, berarti
menghitung besar volume masing-masing pekerjaan
sesuai gambar.

Volume pekerjaan disusun sedemikian rupa secara


sistematis dengan lajur-lajur tabel garis, dengan
pengelompokan mulai dari:

a. Pekerjaan persiapan

b. Pekerjaan tanah

c. Pekerjaan batu

d. Pekerjaan kayu

e. …………….Dst
HARGA SATUAN PEKERJAAN
HARGA SATUAN PEKERJAAN ADALAH JUMLAH BAHAN DAN UPAH TENAGA KERJA
BERDASARKAN PERHITUNGAN ANALISIS HARGA BAHAN DIDAPAT DIPASARAN, DIKUMPULKAN
DALAM SATU BAHAN UPAH TENAGA KERJA DIDAPATKAN DILOKASI DIUMPULKAN DICATAT
DALAM SATU DAFTAR YANG DINAMAKAN DAFTAR HARGA SATUAN UPAH HARGA SATUAN
BAHAN DAN UPAH TENAGA KERJA DISETIAP DAERAH BERBEDA.

CONTOH MENENTUKAN UPAH TENAGA KERJA

UPAH PEKERJA DI JAKARTA BERDASARKAN HARGA 1 KG BERAS KALITET SEDANG + Rp. 6000,-
UPAH PEKERJA DIHITUNG 1 HO = 5 KG BERAS
= 5 X Rp. 6000,- = Rp. 30.000,- UPAH
TUKANG DIHITUNG 1,4 HO = 1,4 X Rp. 30.000 = Rp. 42.000 ,- UPAH
MANDOR/TUKANG PEKERA HALUS = 1,6 HO

Rp. 60.000,- 1,6 X Rp.30.000 = Rp. 48.000,-


HARGA SATUAN PEKERJAAN
Sebelum menyusun dan menghitung harga satuan pekerjaan, harus
mampu menguasai analisa bow ( burgerlijke openbare werwn) atau
sni. Analisa bow hanya dapat digunakan untuk Pekerjaan padat karya
yang memakai peralatan konvenational. Sedangkan bagi perjaan yang
menggunakan peralatan modern/ alat berat analisa bow tidak dapat
dipergunakan. Ada tiga istilah yang harus dibedakan dalam menyusun
anggaran biaya bangunan yaitu : harga satuan satuan bahan, harga
satuan upah, dan harga satuan pekeraan. Harga satuan pekerjaan
didapat dari analisa bahan dan upah sesuai dengan komposisi
pekerjaan.
SETELAH URAIAN PEKERJAAN TERSUSUN DENGAN RAPI
DAN SISTEMATIS DENGAN PENGELOMPOKAN
PEKERJAAN, MAKA DAPAT MEMULAI MENYUSUN DATA-
DATA VOLUME PEKERJAAN. DATA-DATA VOLUME
PEKERJAAN INI MERUPAKAN DOKUMEN PEKERJAAN/
PROYEK YANG HARUS DISIMPAN LALU DISUSUN UNTUK
MEMBUAT RENCANA ANGGARAN BIAYA
D. KESIMPULAN

Tahapan perencanaan dan perancangan setelah tahapan


survei, identifikasi, penyediaan lahan dimulai dari Pra
rancangan (pradesign), pengembangan rancangan (design
development), dan penyusunan DED (Detail Engineering
Design) yang diikuti oleh spesifikasi teknis bahan bangunan
yang akan dipergunakan. Sesudah DED dibuat dan
spesifikasi teknis disusun, dilakukan penyusunan Rencana
Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) yang akan merinci jenis bahan
yang dipergunakan dan cara pemasangannya. Sesudah
kedua hal tersebut dilakukan, barulah Rencana Anggaran
Biaya (RAB) diperoleh.
Bab 2
studi kasus
A. DATA PROYEK

b. DAFTAR GAMBAR

C. Gambar ded
a. Data proyek
PEKERJAAN : DED ASRAMA MAHASISWA KETAPANG
LOKASI : JOGJAKARTA
KONSULTAN PERENCANA : CV. ALFAMETHA DESIGN
TAHUN : 2014

B. Daftar gambar
1. SITEPLAN 26. DETAIL PLAFOND
2. DENAH LT DASAR 27. DENAH LISTRIK LT DASAR
3. DENAH LT ATAS 28. DENAH LISTRIK LT ATAS
4. TAMPAK DEPAN 29. DENAH JARINGAN AIR KOTOR
5. TAMPAK SAMPING KANAN 30. DENAH SALURAN/DRAINASE
6. TAMPAK SAMPING KIRI 31. DETAIL SALURAN
7. TAMPAK BELAKANG 32. DENAH JARINGAN AIR BERSIH
8. PERSPEKTIF 33. DETAIL SEPTICTANK
9. POTONGAN MELINTANG 34. DENAH PENANGKAL PETIR
10. POTONGAN MEMANJANG 35. DETAIL PENANGKAL PETIR
11. DENAH PONDASI 36. DETAIL RESERVOIR
12. DETAIL PONDASI 37. DETAIL TANGGA
13. DENAH BALOK LT ATAS
14. DENAH RING BALOK
15. DENAH TALANG BETON
16. DETAIL STRUKTUR
17. DENAH POLA ATAP
18. DETAIL TALANG BETON
19. DENAH KUSEN LT DASAR
20. DENAH KUSEN LT ATAS
21. DETAIL KUSEN
22. DENAH POLA KERAMIK LANTAI DASAR
23. DENAH POLA KERAMIK LANTAI ATAS
24. DENAH PLAFOND LT DASAR
25. DENAH PLAFOND LT ATAS
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
c. DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
Bab 3
ANALISIS
NO DAFTAR GAMBAR DASAR TEORI STUDI KASUS ANALISIS

TIDAK TERDAPAT BLOCK PLAN


PADA GAMBAR DED DARI STUDI
1 BLOCK PLAN  X KASUS YANG DIGUNAKAN NAMUN
PADA DASAR TEORI TERDAPAT
GAMBAR BLOCK PLAN
BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI
2 SITE PLAN   KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI SITE
PLAN
BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI

3 DENAH  KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI
DENAH
BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI
4 TAMPAK   KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI
GAMBAR TAMPAK
PADA DASAR TEORI TERDAPAT
GAMBAR SITEPLAN SEBAGAI
5 SITUASI  X SYARAT, NAMUN PADA STUDI
KASUS YANG DIGUNAKAN TIDAK
TERDAPAT SITEPLAN
BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI
6 POTONGAN   KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI
GAMBAR POTONGAN
NO DAFTAR GAMBAR DASAR TEORI STUDI KASUS ANALISIS

BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI


KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI
7 RENCANA ATAP   GAMBAR RENCANA ATAP, DALAM
DED STUDI KASUS JUDUL GAMBAR
DITULIS DENAH POLA ATAP
BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI
KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI
8 DETAIL   GAMBAR DETAIL. PADA DED STUDI
KASUS MEMILIKI 10 GAMBAR
DETAIL.
BAIK DASAR TEORI MAUPUN STUDI
KASUS SAMA-SAMA MEMILIKI
9 PERSPEKTIF  
GAMBAR PERSPEKTIF
Bab 4
KESIMPULAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai