Anda di halaman 1dari 21

Aliran cairan dalam saluran terbuka

teratur, aliran satu arah mungkin terjadi dengan komponen kecepatan utama sejajar pada sumbu saluran. Gambar
7 Aliran Zat Cair Dalam Saluran Terbuka 7.1 menggambarkan sebaran kecepatan berkembang penuh untuk bermacam-macam bentuk saluran prismatik
(mempunyai bentuk penampang melintang yang tetap dan sumbu yang lurus). Perhatikan bahwa kecepatan
Pada bagian ini, kita akan lihat saluran terbuka dimana cairan mengalir dengan permukaan bebas. Barangkali
maksimum selalu terjadi pada titik dibawah permukaan bebas, biasanya pada 20-30 persen dari kedalaman saluran.
contoh saluran terbuka yang paling biasa adalah bandar alami dan sungai. Saluran terbuka buatan manusia antara
Dalam saluran dangkal titik kecepatan maksimum lebih dekat ke permukaan.
lain adalah kanal irigasi, parit drainase, pipa gorong-gorong yang tidak mengalir penuh. Contoh lain dari saluran
terbuka adalah air yang mengalir pada permukaan jalan setelah hujan deras.

Meskipun banyak kesamaan antara aliran saluran terbuka dan aliran dalam pipa dan duct tertutup, namun
terdapat perbedaan mendasar diantara keduanya. Dalam aliran saluran tertutup, batas dari aliran selalu diketahui,
karena fluida mengisi saluran aliran. Perubahan tekanan selalu berhubungan dengan aliran. Dalam aliran saluran
terbuka, permukaan bebas selalu pada tekanan atmosfer, dan satu-satunya variasi tekanan adalah hidrostatik.
Penggerak untuk saluran terbuka adalah gravitasi: sehingga harus ada perubahan netto elevasi saluran untuk
menghasilkan aliran. Faktor utama yang mempersulit analisis aliran saluran terbuka adalah bahwa lokasi
permukaan bebas tidak diketahui sebelumnya; pada kenyataannya permukaan bebas naik dan turun dalam
merespon gangguan aliran (seperti perubahan kemiringan saluran atau geometri). Jadi gometri sebenarnya dari
aliran tidak diketahui dan harus dicari sebagai bagian dari penyelesaian. Kenyataan ini dan banyaknya variasi
dalam tipe saluran terbuka (mulai dari aliran alami sampai ke perancangan flumes atau bangungan pelimpah/
spillways) membuat analisis aliran dalam saluran terbuka lebih sulit daripada analisis aliran pipa. Dalam praktek,
analisis aliran saluran terbuka membuat lebih banyak penggunaan data-data empiris dan lebih tidak pasti
(approximasi) daripada analisis aliran pipa.

Umumnya sebagian besar saluran terbuka berisi air, dan hampir semua data percobaan yang tersedia Gbr 7.1 Tipe profil kecepatan dalam bermacam-macam saluran terbuka
diperoleh melalui percobaan dengan menggunakan air. Prinsip umum analisis aliran saluran terbuka juga berlaku
untuk zat cair lain, tapi hasil tertentu bisa tidak akurat. Pada bagian ini kita diskusikan dasar-dasar analisis aliran Jika penampang melintang berubah searah aliran dan/atau sumbu saluran melengkung, kecepatan menjadi

saluran terbuka, biasanya mengutamakan bentuk-bentuk saluran sederhana. lebih rumit. Dalam kasus ini, ada komponen penting kecepatan dalam bidang penampang melintang jalan keluar
dan aliran adalah tiga arah. Gerakan tambahan biasanya kuat ketika saluran membelok tajam karena percepatan
7.1 Konsep Pendahuluan sentripetal partikel fluida, dan bisa menyebabkan erosi dasar yang berarti.
Pada bagian ini kita menguji beberapa konsep pendahuluan yang memberikan dasar untuk analisa aliran saluran
Beberapa teori tersedia untuk memperkirakan sebaran kecepatan dalam aliran saluran terbuka. Metode
terbuka.
analisis teknis didasarkan pada asumsi aliran satu arah dan satu dimensi. Gerakan tambahan dalam bidang
7.1.1 Sebaran Kecepatan dan Approximasi Aliran Satu Dimensi penampang melintang saluran diabaikan, dan kecepatan diasumsikan seragam dan sejajar terhadap sumbu saluran.
Tentunya, kecepatan seragam harus diambil dengan rata-rata:
Penampang melintang sebuah saluran terbuka mempunyai dua macam batas yaitu permukaan keras (solid) dan
 V .nˆ  dA Q (7.1)
permukaan bebas. Fluida yang bersentuhan dengan permukaan keras harus memenuhi kondisi tak tergelincir (no V  ,
A A
slip) sedangkan fluida pada permukaan bebas mempunyai kecepatan tak-nol. Sebaran kecepatan dalam saluran
dimana Q adalah volume laju aliran dalam saluran dan A adalah luas penampang melintang zat cair dalam saluran
terbuka umumnya tiga arah dan tiga dimensi. Jika saluran lurus dan mempunyai penampang melintang tetap dan
(tidak termasuk bagian-bagian saluran di atas permukaan bebas).

7-1
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Ketika menerapkan persamaan energi mekanik dan persamaan momentum linier pada aliran saluran Gbr.7.2(b) menunjukkan sebuah gelombang yang merambat dalam cairan yang tenang. Kita pasangkan volum
terbuka, kita bisa menggunakan faktor koreksi energi kinetik (α) dan faktor koreksi momentum (β) untuk kontrol pada gelombang dan dapatkan keadaan situasi aliran seperti digambar 7.2(c), didalamnya gelombang tampil
memperhitungkan pengaruh ketidakseragaman dari kecepatan. Pengukuran menunjukkan bahwa nilai-nilai α tetap. Fluida mendekati volum kontrol dengan kecepatan ω dan meninggalkan volum kontrol dengan kecepatan
luasnya 1.03 sampai 1.36 dan nilai β luasnya dari 1,01 sampai 1.12 untuk saluran prismatik. Nilai-nilai ini sedikit ω-ΔV, dimana ΔV adalah perubahan kecepatan yang disebabkan oleh gelombang. Gangguan menaikkan kedalaman
lebih besar daripada nilai-nilai yang biasa untuk aliran pipa turbulen berkembang penuh; namun demikian fluida sebesar Δy; ΔV dan Δy tidak perlu harus kecil. Kita anggap geometri seragam di semua bidang sejajar kertas.
kebanyakan analisis aliran saluran terbuka berdasarkan pada anggapan bahwa α = β = 1.0. Kita ikuti cara ini, Karena volum kontrol sangat tipis, tidak ada simpanan dari massa atau momentum.
namun jika perhingan akurat nilai α dan β tersedia, perhitungan aliran bisa diperbaiki.

7.1.2 Parameter-Parameter Tidak Berdimensi dan Kecepatan Riak (Wave)

Air mengalir dalam sebuah saluran terbuka dipengaruhi oleh gaya-gaya yang dihasilkan dari:

 Gravitasi,

 Pergesekan pada dinding saluran, dan

 Tegangan permukaan pada permukaan bebas.

Pengaruh dari tekanan dan kompresibilitas fluida dapat diabaikan. Tabel 5.1 memberikan parameter-parameter tak
berdimensi yang relevan:

 Angka Froude F (F = V/ √gℓ);

 Angka Reynolds R (R = Vℓ/v);

 Angka Weber W (W = ρV2ℓ/ σ).

dimensi relevan ℓ adalah kedalaman, diameter hidrolik, atau kedalaman hidrolik dari saluran. Dikebanyakan aliran
saluran terbuka, ℓ lebih besar dan σ kecil, sehingga pengaruh tegangan dapat permukaan diabaikan; oleh karena itu
parameter-parameter tak berdimensi yang penting adalah angka Reynolds dan angka Froude. Mulai sekarang Gbr 7.2 Gelombang gravitasi permukaan bebas: (a) gangguan dalam saluran terbuka; (b) gangguan
menghasilkan gelombang permukaan; (c) volum kontrol yang bergerak dengan gelombang
pentingnya/berartinya angka Reynolds sudah biasa, tetapi angka Froude belum menarik perhatian kita sejauh ini.
Karena F tidak berdimensi, maka denominator,√gℓ, harus mempunyai dimensi kecepatan. Menurut prinsip
similiraritas, √gℓ harus menyatakan kecepatan yang berarti bagi aliran. Dengan demikian ℓ yang sesuai, √gℓ Penerapan persamaan kontinyuitas menghasilkan:
menyatakan kecepatan dari pergolakan riak/gelombang permukaan.   y1     V  y  y 1
m (7.2)
Perhatikan cairan yang tenang dalam sebuah saluran terbuka (Gbr.7.2a) dan anggap aliran diberikan.
dimana (1) adalah satuan lebar tegak lurus kertas.
Gangguan tertentu mungkin disebabkan oleh sebuah batu yang dilemparkan ke dalam cairan atau jari tangan yang
Selesaikan untuk ΔV, kita dapatkan:
dimasukkan ke dalam cairan tersebut. Kedalaman dari cairan berubah disekitar gangguan yang diberikan. Gaya-
gaya gravitasi bekerja untuk meratakan permukaan, sehingga perubahan kedalaman merambat sebagai  y 
V    . (7.3)
riak/gelombang permukaan. Riak pada kolam adalah contoh biasa dari gelombang jenis ini. Kita dapat mencari  y  y 
kecepatan dari gelombang permukaan bebas dengan menerapkan persamaan kontinyuitas dan momentum.

7-2
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Berikutnya, kita pakai persamaan linier momentum. Volum kontrol tipis sehingga gaya dan tegangan geser pada
dasar saluran dapat diabaikan dan satu-satunya gaya disebabkan oleh tekanan hidrostatis. Persamaan momentum:

 ω  V   m
m  ω  1 γyy 1  1 γy  y y  y 1. Gbr E.7.1 Penampang melintang dari kolam
2 2
bulat yang berukuran kecil.
Pensubstitusian laju aliran massa dari Pers.(7.2), perhatikan bahwa γ = ρg, penyederhanakan menghasilkan:

 y 
V  g 1  y.
2y 

Pensubstitusian ΔV dari Pers.(7.3) dan penyusunan kembali menghasilkan:


dimana Ri = 0.8 m dan R0 = 4 m. Kecepatan gelombang adalah: c  gyi , 0 ≤ r ≤ Ri,
 y  y  (7.4)
 2  gy1  1  .
 2 y  y 
dan c  g  y  y  y  r Ri  , Ri ≤ r ≤ Ro,
 i i 0 R R 
 0 i 
Gelombang yang lebih kuat dengan Δy yang lebih besar, bergerak lebih cepat. Jika kita lihat sebuah gelombang
lemah dengan Δy→0, dan gunakan tanda c untuk menyatakan kecepatan dari gelombang seperti ini, kita dapatkan: dimana yi = 0.3 m dan y0 = 0.1 m. Pensubstitusian dan pengulangan menghasilkan:

c  lim   gy.
2 2 (7.5)
 
y  0 Ri  R 0 Ri .
t0   2
gy i g  yi  yo 
Oleh karena itu jika kita pilih kedalaman air lokal y sebagai parameter panjang dalam angka Froude, kita lihat  

bahwa: F  V . (7.6) Untuk kondisi batas laut, nilai-nilai numerik memberikan:


gy
t0  0.8 m
 2  4.0 m  0.8 m   2.83 s. Jawaban
 
 2 2  0.30 m  0.10 m 
menyatakan perbandingan dari kecepatan aliran dengan kecepatan sebuah permukaan gelombang yang kecil sekali.  9.81m dt 0.30 m  9.81m dt
 

Contoh soal 7.1 Menggambarkan Kecepatan Gelombang Permukaan


7.1.3 Klasifikasi Aliran Saluran Terbuka
Seorang anak kecil melemparkan sebuah batu kerikil ke tengah-tengah kolam bulat. Bentuk dasar kolam
ditunjukkan pada Gbr.7.1. Sebuah sistem klasifikasi secara teratur untuk aliran saluran terbuka membantu ahli teknik menggambarkan apa
Hitung: waktu yang diperlukan untuk riak pertama merambat ke tepi kolam. yang mungkin yang terjadi dalam situasi tertentu dan memilih metode yang tepat untuk analisis. Beberapa istilah
Solusi:
yang digunakan untuk mengelompokkan aliran saluran terbuka seharusnya sudah biasa.Sebuah aliran saluran
Asumsikan bahwa gelombang lemah dan bisa diapproksimasi dengan sebuah gelombang yang kekuatannya sangat
kecil. Kecepatan riak, c, diberikan oleh Pers.7.5 : c  gy, terbuka bisa stedi atau tidak stedi, tergantung pada laju aliran apakah tetap atau berubah menurut waktu. Meskipun
banyak aliran saluran terbuka yang tidak stedi (seperti limpahan curah hujan dalam saluran drainase), kita batasi
dimana y adalah kedalaman kolam. Karena perubahan kedalaman kolam menurut jarak radial dari pusat , c berubah
perhatian kita pada aliran stedi.
menurut koordinat radial r. Waktu, dt, untuk perjalanan jarak pendek gelombang, dr, adalah: dt  dr .
c Aliran saluran terbuka bisa laminar atau turbulen. Kita putuskan keadaan aliran yang mana yang mungkin
t0 R0 terjadi dengan menguji angka Reynolds. Kebanyakan aliran saluran terbuka dimensinya agak besar dan melibatkan
Total waktu, t0, untuk perjalanan gelombang ke tepi kolam adalah: t
0   dt   dr
c
,
0 0 air, yang mempunyai viskositas yang relatif rendah, sehingga angka Reynolds agak besar dan aliran biasanya
Ri R0 turbulen. Pengecualian dari keadaan umum ini adalah aliran dalam lapisan yang sangat tipis, seperti limpahan air
dimana R0 adalah jari-jari kolam. Kita harus menghitung integral dalam dua bagian: t 
0 
0
dr
c

Ri
dr
c
,
hujan di jalan dan landasan pelabuhan udara. Kadang-kadang seorang ahli teknik tertarik pada aliran dalam sebuah

7-3
Aliran cairan dalam saluran terbuka

bagian yang sangat (reach) pendek di sebuah saluran, di kasus mana, aliran bisa dianggap tidak berfriksi (tidak Respon dari aliran saluran terhadap gangguan berbeda untuk kondisi subkritis dan superkritis. Jika
laminar atau turbulen). gangguan aliran yang melewati gangguan adalah superkritis, gelombang yang dihasilkan oleh gangguan yang tidak

Sebuah soal penting dalam analisa aliran saluran terbuka melibatkan memprediksi perubahan kedalaman bisa bergerak ke hulu karena kecepatan gelombang lebih rendah daripada kecepatan aliran. Gelombang akan

cairan, dan juga profil dari permukaan bebas, yang diakibatkan oleh gangguan dalam saluran. Gangguan yang tersapu kehilir dan hanya aliran hilir yang dipengaruhi oleh gangguan. Jika aliran adalah subkritis, gelombang yang

paling umum adalah perubahan dari kemiringan dasar, perubahan dalam bentuk atau ukuran dari penampang dihasilkan oleh gangguan bergerak ke hulu dan ke hilir dan aliran ke hulu “diperingatkan” oleh gangguan.

melintang, dan penempatan halangan dalam air yang mengalir. Aliran dengan kedalaman tetap dalam sebuah
Perbedaan fisik antara aliran subkritis dan superkritis tergambarkan dalam metode dari solusi soal. Dalam
saluran prismatik disebut aliran seragam (Uniform Flow = UF). Aliran dengan kedalaman cairan yang berubah
aliran superkritis kita bisa memulai solusi pada sebuah titik dan diteruskan ke hilir, tetapi dalam aliran subkritis,
disebut aliran berubah (varied flow). Aliran berubah lebih jauh dibagi menjadi aliran berubah secara lambat
kita biasanya harus memulai pada satu titik dan menghitung ke hulu.
(Gradually Varying Flow = GVF) dimana laju perubahan kedalaman dengan jarak sepanjang saluran adalah kecil,
dan aliran berubah secara cepat (Rapidly Varying Flow = RVF) dimana laju perubahan kedalaman tidak
kecil. 7.2 Aliran Seragam
Gbr. 7.3 menggambarkan berbagai jenis dari aliran. Kenyataannya, sebuah saluran tunggal, bisa terdiri dari daerah-
Aliran seragam adalah aliran dengan kedalaman dan kecepatan tetap. Merupakan saluran terbuka ekuivalen dari
daerah dari semua tipe, meskipun aliran pada setiap lokasi mempunyai jenis tertentu..
aliran pipa berkembang penuh. Aliran seragam bisa terjadi hanya dalam saluran prismatik lurus dengan kemiringan
Keadaan aliran pada lokasi tertentu dalam sebuah saluran terbuka dicirikan oleh angka Froude lokal.
dasar tetap. Ketika cairan memasuki sebuah “reach”dari saluran seperti itu, terjadi perkembangan daerah dari aliran
Pengklasifikasiannya adalah:
berubah secara berlahan yang disebut daerah peralihan (transition zone). Aliran ditentukan oleh keseimbangan
 F < 1 aliran tenang atau subkritis, antara gravitasi dan gaya-gaya tahanan dinding dan gaya “inersia”. Dalam daerah transisi, gaya gravitasi
 F = 1 aliran kritis, melampaui gaya dinding dan aliran mengalami percepatan. Kecepatan lebih tinggi menaikkan gaya geser dinding.

 F > 1 aliran cepat atau superkritis Jika saluran cukup panjang, kondisi keseimbangan antara gaya gravitasi dan gaya dinding, aliran menjadi seragam.
Banyak saluran dirancang untuk kondisi aliran seragam. Kedalaman yang sesuai dengan aliran seragam
dalam pipa tertentu disebut kedalaman normal (yn). Kedalaman normal adalah parameter rancangan yang penting,
jika aliran dalam saluran adalah tidak seragam.

7.2.1 Rumus Manning dan Chezy

Masalah fundamental dari aliran seragam adalah menentukan hubungan antara (rata-rata) kecepatan fluida,
kedalaman normal, kemiringan saluran dan geometrinya. Gbr.7.4(a) menggambarkan aliran seragam. Saluran
mempunyai bentuk penampang melintang sembarang. Kedalaman aliran tidak seragam adalah tetap, sehingga
permukaan cairan adalah sejajar dengan dasar saluran.

Sekarang kita menganalisa aliran yang melalui volum kontrol yang ditunjukkan dalam Gbr.7.4b. Persamaan
Gbr 7.3 Ilustrasi dari perubahan aliran dan aliran seragam dalam suatu aliran terbuka. kontinyuitas adalah: Q  V1 A1  V2 A2 ,

7-4
Aliran cairan dalam saluran terbuka

dimana P adalah keliling basah (wetted perimeter) penampang melintang saluran dan  w adalah tegangan geser
rata-rata. Saluran dengan aliran seragam umumnya mempunyai kemiringan yang sangat kecil, sehingga:

sin θ ≈ tan θ ≈ θ ≡ S0.

dimana S0 adalah kemiringan dari dasar saluran dalam radian. Persamaan momentum kemudian menghasilkan:

 w  S0 Rh  gS0 Rh , (7.8)

dimana Rh adalah jari-jari hidrolik yang didefinisikan dengan: Rh  A


.
P

Gbr 7.4 Detail dari aliran seragam dalam saluran terbuka: (a) geometri; Jari-jari hidrolik adalah seperempat dari diameter hidrolik Dh. Perhatikan bahwa jari-jari hidrolik tergantung pada
(b) volum kontrol untuk analisis momentum.
kedalaman cairan dalam saluran dan bentuk geometri saluran.

Tegangan geser, dalam bentuk koefisien friksi kulit adalah:  w  Cr 12 V 2 .


dimana A adalah luas penampang melintang cairan. Untuk suatu bentuk penampang melintang tertentu luas cairan
dan kedalaman berhubungan secara unik, sehingga jika kita mengetahui dua dari kecepatan, laju aliran atau Karena aliran saluran terbuka seragam agak mirip dengan aliran pipa berkembang penuh, yang umum adalah

kedalaman, kita bisa menghitung kuantitas lainnya. menggunakan faktor friksi Darcy, f = 4Cr,

Sekarang kita tulis persamaan energi untuk volum kontrol. Bentuk yang paling mudah dari persamaan memberikan:  w  8f V 2 . (7.9)
energi untuk aliran ini adalah persamaan energi mekanik spesifik, Pers.(4.48). Karena tidak ada kerja shaft atau
Substitusikan Pers.(7.9) kedalam Pers.(7.8) dan penyelesaian untuk kecepatan kita dapatkan:
shear, persamaan menjadi: V2 p V2 p
1 1  1  gz1   2 2  2  gz 2  gh L .
2  2  V 8g
f
Rh S0 . (7.10)

Dalam aliran seragam garis alir lurus dan sejajar, sehingga head piezometric (p/γ + z) tetap di setiap penampang
Ketergantungan kecepatan cairan (dan juga laju aliran) pada kemiringan saluran dan jari-jari hidrolik yang
melintang dan sama dengan nilai pada permukaan bebas. Dengan mengambil tekanan permukaan bebas sebagai 0
diakibatkan oleh Pers.(7.10), pertama kali ditemukan oleh ahli teknik Perancis yaitu A.Chezy (1769). Persamaan
p
data (datum):  gz  gz, diatas kadang-kadang ditulis dengan: V  C Rh S0 . (7.11)

dimana z adalah elevasi dari permukaan bebas. Dalam aliran seragam: V1  V2 dan α1 = α2, Pers.(7.11) disebut rumus Chezy. Koefisien C disebut koefisien Chezy, dimana: C  8g (7.12)
f

jadi hL = z1 – z2 (7.7) Koefisien dimensional, C berselang dari nilai sekitar 60 ft1/2/sec (33m1/2/s) untuk saluran kasar dan kecil sampai

dan kita simpulkan bahwa garis tingkat energi juga selalu sejajar dengan dasar (dan permukaan bebas). sekitar 160 ft1/2/sec (88 m1/2/s)untuk saluran mulus dan besar. Percobaan awal aliran saluran terbuka melibatkan
usaha untuk menghubungkan C dengan bentuk geometri saluran. Pers.(6.12) menunjukkan bahwa C tergantung
Kemudian, kita gunakan persamaan momentum untuk volum kontrol. Mulai sekarang, kita hilangkan garis
pada parameter yang sama seperti f, yaitu angka Reynolds (R ≡ VDh/v = 4 VRh/v) dan kekasaran permukaan saluran
atas yang menunjukkan kuantitas rata-rata. Untuk aliran seragam, kecepatan cairan memasuki dan keluar dari
(ε/Dh). Banyak percobaan telah membuktikan bahwa C bisa dihitung dengan menggunakan konsep diameter
volum kontrol sama dan tidak ada perubahan momentum. Kedalaman tetap berarti bahwa gaya dari tekanan
hidrolik (lihat bagian 5.2.6) bersama-sama dengan rumus Colebrook atau grafik Moody untuk menghitung faktor
hidrostatik pada jalan masuk dan jalan keluar volum kontrol adalah sama dan berlawanan arah. Persamaan
friksi f. Pers.(7.12) kemudian memberikan sebuah nilai untuk C. Kita sebut ini metode faktor friksi. Dengan
momentum menjadi lebih sederhana sehingga keseimbangan antara gaya gravitasi dan gaya tahan yang disebabkan
menganalogikan dengan aliran pipa berkembang penuh, aliran saluran terbuka seragam adalah laminar jika R <
oleh tegangan geser pada dinding:   Ax sin    w Px,
2300 dan turbulen jika R > 4000.

7-5
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Kita bisa menentukan persamaan yang lebih langsung untuk C dengan menganggap bahwa aliran saluran adalah ukuran kekasaran permukaan, maka ada beberapa kesetaraan antara n dan kekesaran permukaan ε. White
terbuka paling banyak terjadi pada angka Reynolds yang agak besar dan cukup kasar untuk permukaan yang agak telah menunjukkan bahwa dalam selang 0.001 ≤ ε/Dh ≤ 0.1, hubungan tersebut bisa dinyatakan dengan:
kasar. Dalam kasus ini, faktor friksi tergantung hanya pada kekasaran dan diberikan dengan: n ≈ 0.031[ε (ft)]1/6 (7.16)
1   Dh  jadi n berubah lebih lambat daripada ε, dengan perubahan kelipatan ribuan dalam ε hanya menghasilkan perubahan
 2.0 log  
f  3.7  kelipatan tiga dalam n.

atau, dalam bentuk Rh ( = Dh/4), 1   Dh  Dalam prakteknya, Pers.(7.12), Pers.(7.13), atau Pers.(7.15) dapat digunakan dengan Pers.(7.11) untuk
 2.0 log  
f  14.8  menghitung kecepatan aliran dalam sebuah saluran terbuka, asalkan informasi tentang ε atau n tersedia. Kamu tidak
akan mendapatkan jawaban yang sama, bagaimanapun juga, karena approksimasi hubungan-hubungan data dan
Substitusikan kedalam Pers.(6.12) sehingga:   Dh  (7.13)
C   32 g log  . karena metode Manning adalah berdasarkan pada anggapan aliran berkembang penuh.
 14.8 

Pers.(7.13) mempunyai satu kekurangan yang serius. Nilai dari kekasaran permukaan bisa dicari untuk beberapa
material dari Gbr. 5.12 atau Tabel 5.1; namun demikian semua ini adalah material yang dibuat. Saluran terbuka Tabel 7.1 Nilai n Manning untuk bermacam-macam permukaan saluran
sering dilapisi oleh batu, tanah keras, atau vegetasi. Saluran alami mempunyai permukaan dasar yang sangat tidak Permukaan Saluran n Permukaan Saluran n
beraturan. Informasi langsung kekasaran absolut (ε) dari jenis-jenis saluran terbuka ini tidak mudah didapat. Artificial lined channels Excavated earth channels
Informasi tentang kekasaran permukaan saluran terbuka tersedia dalam bentuk yang lebih cocok digunakan dengan Glass 0.010 Clean 0.022
rumus Manning. Robert Manning (1891) seorang ahli teknik Irlandia, mengajukan bentuk berikut dari rumus Brass 0.011 Gravelly 0.025
Steel, smooth 0.012 Weedy 0.030
Painted 0.014 Stony, cobbles 0.035
Chezy: V 1.0
n
Rh  S0 
23 12
(untuk satuan SI, Rh dalam meter) (7.14a) Riveted 0.015 Natural channels
Cast iron 0.013 Clean and straight 0.030
Concrete, finished 0.012 Sluggish, deep pools 0.040
Unfinished 0.014 Major rivers 0.035
V  1.n49 Rh  S0 1 2
23
atau (untuk satuan BG atauEE, Rh dalam feet) (7.14b)
Planed wood 0.012 Floodplains
Clay tile 0.014 Pasture,farmland 0.035
Brickwork 0.015 Light brush 0.05
Bentuk dari koefisien Chezy, usulan Manning setara dengan:
Asphalt 0.016 Heavy brush 0.075
Corrugated metal 0.022 Trees 0.15
Rubble masonry 0.025
C  1.0mn  R m1 6
13
s
h
(satuan SI) (7.15a)
Contoh soal 7.2 Perhitungan Dalam Aliran Seragam dan Perbedaan Antara Persamaan
atau Untuk Perhitungan Koefisien Chezy.

Sebuah pipa besi tuang pembuang air berdiameter 0.6096 m diletakkan pada kemiringan 0.10 seperti terlihat pada
C

1.49 ft1 3 sec 
Rh  ft 1 6 (satuan BG atau EE) (7.15b)
Gbr. E7.2. Setengah bagian pipa penuh berisi air. Hitung laju aliran dalam pipa dengan menggunakan.
n

Parameter n disebut, n Manning, adalah ukuran tidak berdimensi kekasaran permukaan saluran. Percobaan
Manning menghasilkan nilai n untuk banyak permukaan; sebagian daftarnya dinyatakan pada Tabel 6.1. Karena n

7-6
Aliran cairan dalam saluran terbuka

a). Pers.(7.11) dan Pers.(7.12), dengan f dihitung dengan perhitungkan angka Reynolds, cari f dari grafik Moody dan bandingkan nilai dari f ini dengan salah satu pilihan.
menggunakan grafik Moody; Mulai dengan f = 0.0162 (nilai turbulen penuh), kita peroleh

b). Pers (7.11) dan


V 0.144 m
0.0162 s
 1.13 m/s
Pers (7.13);
Gbr E7.2 Pipa pembuang air.
c). Pers.(7.14a). R = 128 x 104 (1.13 m/s) (s/m) = 1.44 x106,

Diketahui: Pipa besi tuang berdiameter 0.6096 m dan f = 0.0171

Kemiringan 0.10 Pengulangan berikutnya menghasilkan: V 0.144 m  1.1 m/s


0.0171 s
Hitung: Laju aliran dengan menggunakan:
R = 128 x 104 (1.1 m/s) (s/m) = 1.4 x106
a) Pers. (7.11) dan (7.12) dan grafik Moody;
dan f = 0.0171.
b). Pers.(7.11) dan (7.13)
Konvergensi telah diperoleh, dan laju aliran adalah:
c). Pers. (7.14a).

πD 2 V π 0.6096m 2 1.1 m s 
Solusi: Q 8
 8
= 0.16 m3/s Jawaban

Volume laju aliran ,Q, dicari dengan  


Q  VA  V 12  D4  D8 V ,
2 2

b) Penggabungan Pers. (7.11) dan (7.13) memberikan: V   32 g log ε R h  R h S0 ,


 14.8 
dimana D adalah diameter dalam pipa dan V adalah kecepatan rata-rata air. Pers.(7.11) dan (7.12) memberikan
2610 5 m
8g

dimana R   1.7 x 10 -3
.
V  C Rh S0  Rh S0 . h 0.1524 m
f
Jari-jari hidrolik Rh adalah Rh  A
P
    
D 2
8
2
D
D
4
 0.6096
4
m
 0.1524 m.  
Kemudian V   32 9.8m / s 2 log 1.7103  
 14.8 
 
0.1524 m0.00175  =1.14 m/s
Kemiringan S0 adalah    0.00175
S0  0.10  0 

 180 
Q  D8 V   0.6096m8 1.14m s   0.16 m3/s
2 2
Laju aliran volume adalah: Jawaban
5
Dengan data dari Tabel 5.1, kekasaran relatif adalah D

 
 2610 m
4 0.1524 m 
 4.26 x 10 -4

V  1n.0 Rh  S0 1 2


h 4 Rh 23
c) Pers.(7.14a) memberikan:
0 7 2
Jika kita asumsikan temperatur air 60 F, dari Tabel A.5 dapat dilihat v = 4.75 x 10 m /s. Angka Reynolds adalah:
untuk pipa besi tuang (cast iron), Tabel 7.1 memberikan n = 0.013, sehingga:
4V0.1524m  4
R  128 x 10 V s/m.
 -7 2 
 4.7510 m s  V  0013
1.0
=(0.1524 m)2/3 (0.00175)1/2 = 0.92 m/s
 

Kita harus menggunakan prosedur pengulangan untuk mencari kecepatan V; cara yang paling cepat adalah 2 π 0.6096m 2 0.92 m s 
dan Q  πD V   0.134 m3/s Jawaban
memperkirakan sebuah nilai untuk f, hitung V dari: 8 8

V

8 9.8 m dt 2  0.1524m0.00175  0.144 m s
f f

7-7
Aliran cairan dalam saluran terbuka

7.2.2 Analisis dan Rancangan Dari Saluran Aliran Seragam dimana R adalah jari-jari pipa beton dan θ dilihat dari Appendix B. Juga P = Rθ. Substitusikan Q, V dan A:

R2
 1n.0 R h 2 3 S0 1 2 θ  sin θ .
3
Masalah aliran seragam dapat melibatkan analisis atau rancangan dari saluran. Dalam masalah analisis, penampang 0.67 m s
2
melintang saluran, tipe permukaan dan kemiringan dasar diketahui dan tujuannya adalah untuk menentukan
 2 
kecepatan cairan, laju aliran, atau kedalaman, dengan diketahui satu diantaranya . Masalah rancangan melibatkan  R 2 θ sin θ 
Untuk pipa beton, R h  A    R θ sin θ 
pemilihan bentuk saluran dan/atau kemiringan untuk mengalirkan laju aliran tertentu dengan kedalaman tertentu. P Rθ
 2θ
.

 
Ahli teknik sering ingin untuk memaksimumkan laju aliran untuk kemiringan tertentu atau sebaliknya untuk
1.0 R θ sin θ  2
23
meminimumkan kemiringan yang diperlukan untuk mengalirkan laju aliran tertentu. Pertama kita lihat beberapa Substitusikan jari-jari hidrolik, sehingga: 0.67 m
3
s  n 2θ
S0 1 2 R2 θ  sin θ  .
aspek masalah analisis dan kemudian kita lihat masalah rancangan
Menggunakan Tabel 7.1 dan Contoh soal 7.2 kita substitusikan niali-nilai yang diketahui:

Masalah Analisis. Dalam masalah analisis, kemiringan saluran, bentuk, dan kondisi permukaan diketahui. Nilai
dari n atau ε bisa dihitung dari tabel. Untuk suatu laju aliran (Q), kecepatan (V), atau kedalaman normal (yn), kita
0.67 m3/s  1.0  0.6096m
0.014 

 2

θ  sin θ   2 3
0.00175 1 2 0.6096m  θ  sin θ 
2θ  2

bisa mencari kedua sisanya dari persamaan kontinyuitas, rumus Chezy atau rumus Manning, dan hubungan
  sin 5 3
atau 2.66 =
geometrik (hubungan A,P dan yn). Perhitungan dapat dilakukan secara langsung jka kedalaman diketahui tapi 23
memerlukan pengulangan jika kecepatan atau laju aliran diketahui. Contoh 6.2 menggambarkan cara kerja jika
Penyelesaian untuk θ dengan pengulangan memberikan θ = 2.96 rad.
kedalaman diketahui. Contoh berikut ini menggambarkan cara kerja untuk menghitung kedalaman untuk laju aliran
Selesaikan untuk θ = 2.96 rad. Kedalaman cairan adalah:
tertentu.
    2.96 
yn  R  R cos  R1  cos   0.6096 m1  cos .
Contoh soal 7.3. Perhitungan Kedalaman Normal Dalam Aliran Seragam Saluran Terbuka 2  2  2 

Lima buah pipa pembuang air yang disebutkan dalam atau yn = 0.55 m Jawaban
Contoh 7.2 dialirkan pada pipa beton (unfinished
Dalam masalah yang kita lihat sejauh ini, kita asumsikan bahwa seluruh permukaan saluran bisa
concrete) berdiameter 1.2192 m yang diletakkan pada
dinyatakan dengan suatu nilai dari ε atau n. Namun demikian, mari kita lihat aliran dalam saluran yang ditunjukkan
kemiringan 0.10 seperti yang ditunjukkan pada Gbr.7.3.
Hitung kedalaman aliran dalam pipa berdiameter 1.2192 pada Gbr.7.5, yang menunjukkan aliran air pada saat banjir. Saluran utama tidak mempunyai kondisi permukaan
m.Solusi: yang sama dengan aliran diluar tepi sungai. Kita bisa menganalisa aliran ini dengan memecah saluran kedalam
bagian seperti yang ditunjukkan dan dituliskan sebagai persamaan Manning, yaitu:
Jika kita asumsikan bahwa rumus Manning memberikan
perhitungan yang paling dipercaya dari aliran dalam lima Qtotal  1.n49
1
A1 Rh2 3 S 01 2  1n.49
2
A2 Rh22 3 S 01 2  .... (6.17)
pipa pembuang air yang lebih kecil, laju aliran dalam pipa
berdiameter 1.2192 m adalah:
Gbr E7.3 Pipa pembuang air. Gbr 7.5 Aliran dalam saluran dengan penampang
Q = yang berbeda-beda karakteristiknya.
5(0.134 m3/s) = 0.67 m3/s

Laju aliran air dihitung dengan: Q = VA, Perhatikan bahwa jari-jari hodrolik pada setiap
bagian hanya berdasarkan pada keliling dari
2
dimana V diperoleh dari Pers.(7.14a) dan Appendix B memberikan A  R (θ – sin θ), permukaan saluran dan tidak termasuk garis pembagi
2

7-8
Aliran cairan dalam saluran terbuka

imaginer dalam cairan. Untuk mencari kedalaman optimum, kita ambil

Masalah Perancangan. Ketika merancang saluran untuk aliran terbuka, ahli teknik harus memilih bentuk saluran ∂P/∂y dan buat hasil sama sampai nol,

dan kemiringan untuk mengalirkan cairan pada laju tertentu dan dengan suatu kedalaman tertentu atau kecepatan . memberikan

Banyak kriteria mungkin dilibatkan dalam proses pemilihan. Dalam kasus ini, barangkali saluran harus 12
y A 
 21 cot 2  1 2  cot  
mengalirkan laju aliran sebesar mungkin dengan suatu kecepatan sebesar mungkin yang diujikan. Dalam kasus lain, (7.21)
barangkali kecepatan harus dipertahankan sekecil mungkin untuk menghindari erosi. Pemilihan semua parameter
geometrik saluran berdsarkan pada kriteria tertentu yang biasanya tidak mungkin. Sebagai contoh, bentuk saluran
Kedalaman optimum adalah fungsi dari luas dan sudut Ø
bisa dipilih sembarang atau dengan metode penggalian. Gbr 7.6 Saluran yang berbentuk trapesium.
sisi saluran. Bentuk tertentu yang menarik adalah segiempat
Jika bentuk saluran yang akan dicari, akan mudah menghitungnya dari rumus Manning atau Chezy, kalau
(Ø = 900) untuk aliran yang paling efisien mempunyai kedalaman: y  A
kedalaman dan laju aliran ditentukan dan bentuk saluran dan kondisi permukaan diketehui. Masalah praktek 2
penting melibatkan pemilihan bentuk saluran dan kedalaman untuk mengalirkan secara paling efisien laju aliran
atau, karena A = by untuk segiempat, y  b
tertentu, yaitu bentuk untuk mengalirkan aliran dengan kemiringan dasar terkecil. Penggabungan rumus Manning
2
dengan persamaan kontinuitas memberikan: Q  1.49 R 2 3 S 1 2 A.
n
h 0 Kita bisa mencari bentuk saluran trapezoidal yang paling efisien dengan mengambil ∂P/∂y dan buat hasil
sampai nol, hasilnya: Ø = 600 (7.22)
53
Substitusikan definisi dari Rh, kita dapatkan:
Q
1.49
S0 1 2 A2 3 . Jika bentuk trapezoidal adalah tertentu, dengan nilai Q dan S0 diketahui, kita bisa menggabungkan Pers.(7.21) dan
n p
(6.22) dengan persamaan Manning untuk memilih dimensi saluran yang optimum.
Untuk tipe permukaan tertentu (n), S0 adalah minimum untuk Q tertentu dengan membuat A5/3/P2/3 sebesar
Tipe perhitungan ini bisa diulangi untuk bentuk geometri lain. Seperti yang diduga (jika kamu berpikir
mungkin. Masalah ini hanya murni bentuk geometri saja; bagian saluran yang paling efisien mempunyai keliling
tentang itu), saluran yang paling efisien adalah bentuk setengah lingkaran.
terkecil untuk daerah tertentu. Bentuk yang sama sekali tidak tertentu menghasilkan masalah sulit; namun
demikian, jika kelas dari bentuk dipilh, mengoptimumkan kelas tersebut tidaklah terlalu sulit. Perhatikan saluran
7.2 Konsep-Konsep Untuk Analisis Dari Saluran Berubah
trapezoidal yang berisi dengan cairan sampai kedalaman y (Gbr.7.6). Luasnya adalah:
Kita sekarang menunjukkan beberapa fenomena yang berhubungan dengan aliran yang berubah dan
2
A = by + y cot Ø (7.18) memperkenalkan parameter-parameter yang umumnya digunakan untuk menggambarkannya.
dan keliling basah adalah:

P = b = 2y(1 + cot2 Ø )1/2 (7.19)


7.3.1 Energi Spesifik dan Kedalaman Kritis
Peniadaan b antara dua persamaan ini memberikan Gbr.7.7 menggambarkan aliran yang berubah dalam saluran terbuka. Untuk kemudahan, kita asumsikan bahwa
saluran adalah segiempat dan prismatik. Persamaan energi mekanik spesifik, Pers.(4.48) bisa dituliskan untuik
P
A
y

 cot   y  2 y 1  cot 2  
12 (7.20)
aliran antara penampang melintang 1 dan 2. Tidak ada kerja, jadi kita dapatkan:

7-9
Aliran cairan dalam saluran terbuka

faktor gesekan dan horizontal bahkan walaupun pada aliran yang berubah. Dalam aliran seragam, ΔzB = hL dan
Gbr 7.7 Aliran yang berubah. energi spesifik adalah tetap.

Untuk nilai tertentu dari energi spesifik dan laju aliran tertentu, terdapat kemungkinan keadaan aliran tidak
ada, mungkin satu, atau mungkin dua.. Untuk saluran segiempat, laju aliran adalah: Q = Yby = gb,

dimana b adalah lebar dari saluran dan q (≡ Q/b) adalah laju aliran per satuan lebar. Kecepatan adalah:

q
V . (7.25)
y
Substitusikan Pers.(5.25) kedalam Pers.(6.24) sehingga

q2 (7.26)
E y .
 V12
1 2  p1
  gz1   V22
2 2  p2
  gz2  ghL . 2 gy 2

Untuk nilai q tertentu, kita bisa memotong kurva energi spesifik, yang ditunjukkan dalam Gbr.7.8.
Kita asumsikan bahwa garis alir adalah hampir lurus dan sejajar sehingga disetiap penampang melintang, Kurva ini menunjukkan bahwa untuk nilai tertentu dari q dan E, dua kedalaman dan jika hanya dua elevasi adalah

p mungkin. Dua kedalaman tersebut disebut kedalaman lain (alternate).


 gz  0  gz,

Perhatikan juga bahwa ada nilai
dimana z adalah elevasi dari permukaan bebas pada penampang melintang. Juga, kita asumsikan bahwaα ≈ 1,
minimum yang mungkin dari E untuk
hilangkan garis atas yang menunjukkan kuantitas rata-rata, dan dibagi dengan g untuk mengubah persamaan dalam
nilai tertentu dari q. Pada titik energi
V12 V22
bentuk head. Hasilnya adalah: 2 g  z1  2g
 z2  hL . minimum ini, dua kedalaman adalah
sama. Kita bisa menghitung keadaan
Kita bagi elevasi kedalam dua bagian, z = zB + y, aliran pada titik energi minimum dengan
dimana zB adalah elevasi dari dasar saluran dan y adalah kedalaman cairan dalam saluran. Persamaan energi memperhatikan bahwa: y
q
E
 0
kemudian bisa ditulis menjadi

V12
2g
 yi   V22
2g

 y2  zB2  zB1  hL . (7.23)
Diferensiasikan Pers.(7.26) dan buat

Gbr 7.8 Kurva energi spesifik untuk q konstan.


Kuantitas E, didefinisikan dengan: V2 (7.24)
E  y, hasilnya sama dengan 0, kita dapatkan
2g

Persamaan diatas disebut energi spesifik yaitu energi per satuan berat cairan, diukur dengan dasar saluran sebagai
datum. Pada setiap penampang melintang, energi spesifik mempunyai nilai yang unik, meskipun sebaran energi
yc   q2
g
13
(7.27)

spesifik antara bentuk potensial dan kinetik tidak mesti unik. Perubahan energi spesifik sepanjang saluran karena 13
 2
dan jika Ec  3  q   3 yc . (7.28)
elevasi dasar dan kehilangan energi mekanik. Energi spesifik adalah tetap dalam saluran yang tidak mempunyai 2 g  2
 

7-10
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Kecepatan pada titik energi minimum adalah: dengan

qmax  qc  g  23 Ec  .
3
  gyc  .
q (7.30)
Vc 
12 (7.29)
yc

Kuantitas (gyc)1/2 adalah gangguan kecil kecepatan gelombang, sehingga, pada titik energi minimum, angka Froude Diskusi tentang energi spesifik dan kedalaman kritis dibatasi pada saluran segeempat. Pengembangan
adalah 1 dan aliran adalah kritis. Kuantitas yc disebut kedalaman kritis. Kedalaman kritis tergantung hanya pada diskusi untuk aliran tak segiempat tidaklah sulit. Gbr.7.10 menunjukkan penampang melintang sembarang sebuah
laju aliran dan g. saluran. Energi spesifik adalah:

Kita bisa menandai cabang atas dan bawah dari kurva energi spesifik. Sepanjang cabang atas , kedalaman Q2
E y , (7.31)
adalah besar dan kecepatan kecil, dengan: 2 gA2
V < √gyc dimana Q adalah total laju aliran dan A adalah luas penampang melintang cairan. Karena A adalah fungsi dari y
dan laju aliran adalah subkritis. Sepanjang cabang bawah, kedalaman adalah kecil dan kecepatan besar, dengan untuk penampang melintang teetentu, kita bisa gambarkan kurva energi spesifik yang serupa dengan yang di

V > √gyc Gbr.7.8 untuk nilai Q tertentu. Kita dapat tentukan titik kritis (energi minimum) dengan membuat turunan dari E
dengan memperhatikan y sama dengan nol dan
dan laju aliran adalah superkritis. Untuk nilai E tertentu, satu dari dua kedalaman berhubungan dengan aliran
perhatikan bahwa A adalah fungsi y, yang diberikan:
sukritis (cabang atas) dan yang lain berhubungan dengan aliran superkritis (cabang bawah).

Kita bisa membuat beberapa pengamatan tentang aliran yang berubah dengan menguji Gbr.7.8, sebagai
berikut:

 Ketika kedalaman aliran lebih besar daripada kedalaman kritis (aliran subkritis), maka peningkatan energi dA
dy c
 
gAc3
Q2
.
spesifik menyebabkan meningkatnya kedalaman

 Ketika kedalaman aliran lebih kecil daripada kedalaman kritis (aliran superkritis) maka peningkatan energi Dari Gbr.6.10, kita dapatkan: dA = b0.
dy
spesifik menyebabkan penurunan kedalaman
Daerah kritis dan kecepatan diberikan dengan:

 
 Jika aliran adalah kritis, perubahan kecil dalam energi spesifik menyebabkan perubahan besar dalam GBr 7.10 Saluran terbuka dengan penampang
13 melintang sembarang untuk kondisi kritis.
b0 Q 2
kedalaman. Dalam praktek, mempertahankan aliran Ac  g
(7.32)
kritis (pada saluran yang panjang) adalah tidak stabil

Diagram energi spesifik pada Gbr 7.8 adalah untuk dan Vc  Q


Ac
  
gAc 1 2
b0
. (7.33)
suatu laju aliran tertentu. Dengan pemilihan berbagai laju
aliran, kita bisa menghasilkan kumpulan kurva energi Angka Froude untuk sebuah saluran tak segiempat adalah: F  VVc   gAc
V
b0 1 2
. (7.34)
spesifik seperti yang ditunjukkan dalam Gbr.7.9.
Perhatikan bahwa semakin besar laju aliran merupakan Kuantitas geometrik: yh  bA0
nilai minimum yang lebih besar untuk energi spesifik.
Untuk setiap nilai E, ada laju aliran maksimum, diberikan disebut kedalaman hidrolik dan merupakan referensi panjang yang penting dalam aliran saluran terbuka.

Gbr 7.9 Kurva energi spesifik untuk bermacam-


macam laju aliran.

7-11
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Aliran seragam dalam sebuah saluran terbuka bisa subkritis, kritis atau superkritis, tergantung pada apakah Solusi:
kedalaman normal (yn) lebih besar, sama, atau kecil daripada kedalaman kritis (yc). Kemiringan kritis dihitung
yc   00..572m  0.694 m.
ybrink
Kedalaman kritis dari aliran adalah:
dengan menyamakan kecepatan kritis dari Pers.(7.33) pada rumus Manning (atau Chezy), Pers.(7.14): 0.72

 
gAc 1 2
 n  
Ac 2 3
Sc 1 2 ,
Kita gunakan Pers.(7.27) untuk menghitung laju aliran per satuan lebar, q:

9.81m s 0.694 m
b0 Pc
q  gyc3   1.81 m /s
3 2
2 Jawaban
dimana ξ = 1.0 untuk satuan S1 dan ξ = 1.49 untuk satuan EE atau BG. Penyelesaian untuk Sc, kemiringan kritis,

memberikan: Sc  gn 2  Pc 4 3
(7.35)
Kemiringan kritis, Pers.(7.36) adalah: Sc  gn 2
1.0
 yc 1 3 ,
b0  Ac 1 3
2

Untuk satuan SI, dengan n dari Tabel 7.1. Untuk batuan pembatas saluran, n = 0.015 dan

Untuk saluran segiempat lebar (b0 >> y), Pers.(7.35) memberikan: Sc  gn 2


2
 y2 
1 3
. (7.36) Sc = (9.81 m/s2)(0.015)2(0.694 m)-1/3 = 0.0025 Jawaban

Untuk puing-puing pembatas saluran, n = 0.025 dan


Kemiringan saluran yang lebih kecil daripada titik kritis disebut landai dan kemiringan saluran yang lebih besar
daripada titik kritis disebut curam. Perhatikan bahwa saluran yang sama bisa landai atau curam tergantung pada laju Sc = (9.81 m/s2)(0.025)2(0.694 m)-1/3 = 0.0069. Jawaban

aliran. Kita hitung angka Froude pada terjunan dengan menggunakan Pers.(7.23) antara kedalaman kritis (c) dan batuan
(b). Abaikan sedikit penurunan dasar saluran dan anggap tidak terjadi pergesekan pada aliran, kita dapatkan
Contoh Soal 7.4 Menggambarkan Perhitungan Aliran Kritis dan Kemiringan Kritis
Vc2 Vb2
Gbr. E7.4 menggambarkan aliran pada terjunan bebas dalam saluran lebar segiempat. Pengukuran menunjukkan 2g
 yc  2g
 yb.
bahwa kedalaman pada tepi sekitar 0.72 kali kedalaman kritis dan kedalaman kritis terjadi sekitar 5 kali kedalaman
Vb2
 yc   yb .
yc
kritis ke hulu dari tepi jika aliran yang mendekat adalah subkritis. Dalam saluran, kedalaman pada ujung adalah 0.5 Pada kedalaman kritis, Pers.(7.29) memberikan: Vc2  gyc, jadi 2 2g
m. Hitung laju aliran per satuan lebar saluran. Hitung kemiringan kritis jika saluran dilapisi batuan dan yang lain

Vb  2 g 0.78 yc   1.56 gyc .


2
puing-puing . Berapakah angka Froude pada terjunan? Soal menetapkan yb = 0.72yc, jadi: 3 y  Vb  0.72 y dan
c c
Diketahui: 2 2g
Terjunan bebas dalam Gbr.E7.4 Gbr E7.4 Aliran air pada terjunan bebas. Angka Froude pada tembok adalah:

Kedalaman pada tepi dari 0.5 m adalah


Fb   
Vb 1.56 gyc 1.56 y c
0.72 kali kedalaman kritis gyb gyb yb
,
Kedalaman kritis terjadi di hulu dari tepi
1.560.694 m 
dengan jarak 5 kali kedalaman kritis Fb  0.50 m   1.47
Aliran subkritis Jawaban
Hitung:

Laju aliran per satuan lebar saluran


7.3.2 Aliran Tidak Bergesek Dalam Saluran Segiempat
Kedalaman kritis untuk tepi dan saluran puing-puing

Angka Froude pada terjunan

7-12
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Kita bisa gambarkan kegunaan dari konsep energi spesifik dengan melihat aliran tak berfriksi dalam saluran aliran kritis tercapai, pembukaan dari pintu lebih lanjut tidak lagi menaikkan laju aliran, sepanjang energi spesifik
segiempat. Untuk aliran antara setiap dua lokasi 1 dan 2, Pers.(7.23) bisa dituliskan: dipertahankan tetap.

E2 – E1 = -ΔzB - hL (7.37) Perhatikan urutan-urutan kejadian ketika pintu dibuka dengan kedalaman hulu tetap akan menarik

dimana ΔzB (= zB1 – zB2) adalah kenaikan elevasi dasar saluran (dapat positiv atau negativ) atau kehilangan energi,
Contoh soal 7.5 Menggambarkan Aliran dengan Energi Spesifik Konstan (Tetap)
yang harus positiv. Aliran seragam mempunyai ΔzB = -hL, sementara aliran tak berfriksi mempunyai hL = 0.

Untuk aliran tak berfriksi dengan energi spesifik konstan, dasar saluran harus horizontal. Kondisi-kondisi ini dapat Sebuah kanal irigasi segiempat berlapis beton (concrete) lebarnya adalah 24.384 m dan mengalirkan 33.96 m3/s air
diapproximasi secara dekat dengan aliran dibawah. Sebuah pintu air (“sluice gate”) (Gbr.7.11a), alat untuk pada kedalaman (normal) 1.2192 m. Sebuah jembatan dibangun melintasi kanal. Jembatan di sangga oleh lima
mengatur aliran dalam saluran terbuka. Untuk kasus pintu tertentu (yG), ada laju energi spesifik (q). Jika friksi kita tiang beton, yang lebar masing-masingnya 6.914 m. Hitung kedalaman air lewat dibawah jembatan. Anggap tidak
abaikan, Pers.(7.37) menunjukkan terjadi pergesekan pada aliran disekitar tiang-tiang jembatan.
bahwa nilai-nilai hulu dan hilir dari E
Diketahui:
adalah sama, jadi keadaan aliran hulu
Laju aliran air saluran 33.96 m3/s dengan kedalaman 1.2192 m dan lebar 24.384 m.
dan hilir adalah dua keadaan
(alternate). Keadaan hulu adalah Lebar saluran dikurangi dengan lima tiang-tiang yang lebar masing-masingnya 0.9144 m.

subkritis dan keadaan hilir adalah Aliran tidak berfriksi


superkritis. Secara teori, keadaan kritis Hitung: Kedalaman air disekitar tiang-tiang.
terjadi tepat pada saat pembukaan
Solusi:
dengan yG = yc; walaupun demikian
Penggabungan Pers.(7.23) dan (7.25) memberikan:
aliran di sekitar pintu air tidak satu
arah dan tidak satu dimensi. Jika kita  q2   q2 
 yi   y 
2   2
  z B2  z B1  hL ,
buat bahwa laju aliran dipertahankan  2 gy1   2 gy22 
tetap dan kita lihat bukaan pintu yang
dimana titik 1 dan 2 diperlihatkan pada Gbr.E7.5a.
lebih besar (Gbr.7.11b), kedalaman
Menurut soal, anggap aliran tidak bergesek, jadi hL = 0.
hulu lebih kecil daripada kedalaman
Dasar saluran diasumsikn horizontal antara titik 1 dan
hilir lebih besar; energi spesifik lebih
2. Pers.(7.26) memberikan
kecil. Untuk bukaan pintu yang lebih
2 2
besar berikutnya, keadaan hulu dan y2  2qgy2 2  y1  2qgy1 2 atau E = tetap
2 1
hilir mendekati keadaan kritis, yang
Gbr E7.5a Aliran di bawah tiang-tiang jembatan pada
terjadi tepat pada saat pintu tidak lagi Masukkan nilai-nilai yang diketahui dari soal diatas,
suatu kanal.
 3324.96.384m ms   1.39
Gbr 7.11 Diagram energi spesifikl untuk aliran dibawah 3
menyentuh air.
pintu air: (a) dan (b) q konstan; (c) E konstan. sehingga: q1 m2/s
Kemudian bayangkan bahwa energi
spesifik dipertahankan tetap ketika pintu dibuka (Gbr.7.11c dan d). Ketika pintu dibuka, laju aliran meningkat, dan
titik-titik keadaan hulu dan hilir pada kurva berhubungan dengan laju aliran yang lebih besar. Ketika pintu dibuka
dan q naik, kedalaman hulu menurun, kedalaman hilir naik, dan aliran mendekati kondisi kritis lagi. Ketika laju

7-13
Aliran cairan dalam saluran terbuka

 
2 Gbr E7.5b Kurva energi spesifik untuk aliran dibawah tiang-tiang.
q 22
q2
E  E1  y1  1 2  1.2192 m 
1.39 m2 s
 1.28 m dan E2  y2   1.28 m.
29.8 m s  1.2192 m
2 2 2 gy22
2 gy1 E7.5b. Dengan energi spesifik tetap dari 1 pada 2,
aliran harus melewati aliran kedalaman kritis y c,
Persamaan kontinyuitas memberikan: b2q2 = b1q1. jadi y2  21g  
b1q1 2
b2 y 2
 1.28 m. cocok untuk laju aliran q’ untuk melewati subkritis
pada 1 dan superkritis pada 2. Kedalaman kritis y c,
Pada tiang-tiang: ini cocok pada kedalaman kritis bc' dan kecepatan
kritis Vc' . Pada kondisi kritis ini: E '  E = 1.28 m
b2 = 24.384 m – 5(0.9144 m) = 19.812 m c 1

dan

y2   
1 b1q1
2 g b2 y2
2

Kermudian Pers.(7.24) dan (7.29) memberikan:

Ec' 
Vc'2 y'
 yc,  c  yc,  1.5 yc,
;
2 2g 2
 24.384 m 1.39 m2 s  
y2   1   

E,
yc,  1.5c  1.1.5
28 m
 0.853 m.
2
2 9.8 m dt   19.812 m  y2 
   dan
0.149 m3  
Vc,  gyc,  
 9.8 m s 2 0.853 m   2.89 m s
12

12

y2  2
. Kita dapatkan lebar kedalaman yang cocok, bc' , dari
y2
persamaan kontinyuitas:
33.96 m 3 s
Penyederhanaan persamaan diatas memberikan: y23  1.28 m y22  0.149 m3  0 bc,  V Q, y ,  2.89 m s 0.853 m  = 13.7 m
c c

Persamaan ini mempunyai tiga akar. Penyelesaian untuk akar pertama dengan metode trial and error memberikan: Selama saluran irigasi tidak sempit pada 13.7 m antara lokasi 1 dan 2, aliran tidak lewat dari subkritis sampai
y2 = 1.36 superkritis, dan kedalaman superkritis pada 2 tidak mungkin, karenanya:
Kita hitung kedua akar lain dengan memfaktorkan akar pertama, menghilangkan persamaan kuadrat: y2 = 1.18 m. dibawah tiang-tiang Jawaban
y22 - 2.86y2 – 3.89 = 0.
Pengaruh Perubahan dalam Energi Spesifik. Mari kita lihat sekarang aliran tak berfriksi dimana energi spesifik
Penggunaan rumus kuadrat memberikan:
2 berubah sepanjang saluran. Menurut Pers.(7.37) kita bisa mengubah tingkat energi spesifik dengan mengubah
2.86  2.86  3.87, -1.01.
y2      3.89  elevasi dasar saluran. Gbr.7.12(a) menunjukkan sebuah saluran horizontal dengan gundukan pada dasar saluran.
2  2 
Dua akar yang cocok adalah: y2 = 0.41 m dan y2 = 1.18 m Gundukan lebih tinggi dari dasar saluran hulu, sehingga energi spesifik kurang pada gundukan. Karena kita tahu
Kita harus memilih salah satunya sebagai jawaban yang benar. Perhatikan bahwa q1 = 1.39 m2/s, dan energi spesifik hulu, energi spesifik pada setiap titik kehilir adalah:
33.96 m 3 s E2 = E1 - ∆E = E1 - ∆zB2.
q2  19.812m
= 0.58 m. (7.38)

Kita mempunyai kedalaman kritis yang cocok:

   
Gbr.7.12(b) menggambarkan proses pada sebuah digram energi spesifik.
13 13
q12 1.39 m 2 s
yc1  g 9.8 m s 2
= 0.58 m.

   
13 13
q 22 1.39 m 2 s
yc2 g 9.8 m s 2 = 0.67 m.

Satu dari dua perhitungan kedalaman pada lokasi 2 cocok pada aliran kritis dan yang lain cocok pada aliran
superkritis. Mungkin kondisi ini adalah kunci untuk akar yang tepat. Kurva energi spesifik q1 dan q2 dalam Gbr.

7-14
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Gbr 7.12 Aliran tak berfriksi pada gundukan dalam suatu


saluran horizontal: (a) skema aliran; (b) perubahan E.
pada puncak bergerak ke arah keadaan kritis. Jika keadaan aliran tidak menjadi kritis di atas puncak, maka pada
bagian hilir dari gundukan kedalaman meningkat, kecepatan berkurang, dan aliran kembali ke kondisi semula. Jika
kita buat gundukan cukup tinggi, aliran di atas puncak dapat menjadi kritis. Jika itu terjadi, aliran di sebelah hilir
dari puncak bisa kembali ke keadaan subkritis semula. atau dapat bergerak ke keadaan superkritis lain, tergantung
pada kondisi jauh di hilir gundukan.

Gbr 7.14 Aliran superkritis pada sebuah gundukan.

Perubahan dalam profil permukaan cairan pada gundukan tergantung pada apakah aliran mendekati gundukan
subkritis (Gbr.7.13) atau superkritis (Gbr.714). Untuk aliran subkritis, keadaan titik hulu pada gundukan
ditunjukkan sebagai titik 1 dalam Gbr.7.13(b). Ketika energi spesifik diturunkan ke E 2, keadaaan aliran pada titik 2
atau titik 2’ pada diagram energi spesifik (Gbr.7.13b). Dengan sebuah laju aliran tetap, satu-satunya cara untuk
sampai pada titik 2’ adalah melalui keadaan kritis, bergerak di sepanjang kurva energi spesifik. Aliran ini tidak
mungkin karena energi spesifik belum diturunkan ke Ec hulu dari titik 2 dalam saluran, sehingga keadaan titik 2
menjelaskan aliran. Keadaan masih subkritis dan kedalaman berkurang. Dengan memilih beberapa titik pada
gundukan, kita dapat menyelesaikan profil permukaan cairan lengkap.

Kita bisa menghitung tinggi dari gundukan yang diperlukan untuk menyebarkan aliran kritis di atas puncak
Gbr 7.13 Aliran subkritris pada sebuah gundukan. dari Pers.(7.38) dengan membuat: E2 = Ec;
Pa
∆zB,max = E1 – Ec.
da saat
Gunakan Pers.(7.26) dan (7.28), kita dapatkan:
mendekati
gundukan
aliran
∆zB,max = y1  2qgy 2  32
1
 .
q2
g
13
(7.39)

adalah Sekarang kita lihat apa yang akan terjadi bila gundukan dibuat lebih tinggi daripada ΔzBmax. Konfigurasi ini akan
superkritis, membuat E2 < Ec; namun, akan membuat titik di hilir menyimpang dari kurva energi spesifik untuk nilai q tertentu.
keadaan Secara fisik, mempertahankan suatu aliran dengan keadaan tertentu di hulu tidak mungkin lagi. Jika aliran tertentu
awal ditunjukkan sebagai titik 1 dalam Gbr.7.14(b). Kemungkinan keadaaan dengan energi spesifik E2 ditunjukkan akan dipertahankan, y1 akan meningkat sehingga E1 akan lebih besar. Sebaliknya, jika y1 akan dipertahankan tetap,
sebagai titik keadaan 2 dan 2’ pada kurva energi spesifik. Aliran tidak mungkin bisa melalui keadaan kritis, q akan menurun. Jika kita anggap bahwa q dipertahankan tetap, Gbr.7.15 menggambarkan variasi dari hulu dan
sehingga keadaan di hilir harus dihubungkan dengan keadaan titik 2. Aliran masih superkritis, dan kedalaman naik kedalaman puncak gundukan dengan tinggi gundukan. Perhatikan sebuah aliran di atas puncak menjadi kritis, akan
pada gundukan. Dengan memilih beberapa titik, kita bisa menentukan profil permukaan lengkap. tetap kritis, dengan kedalaman hulu menyesuaikan untuk mengimbangi kenaikan tinggi gundukan. Fenomena ini
Sekarang mari kita lihat apa yang akan terjadi jika kita buat gundukan lebih tinggi. Energi spesifik menggambarkan karakteristik penting dari aliran subkritis: Aliran di hulu menyesuaikan untuk mengimbangi
minimum selalu terjadi pada puncak gundukan. Anggap bahwa aliran mendekati gundukan adalah subkritis. kondisi di hilir.
Naiknya gundukan menyebabkan kedalaman pada puncak turun dan kecepatan pada puncak naik. Titik keadaan

7-15
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Untuk sebuah (asumsi unfinished) pembatas saluran beton, Tabel 7.1 memberikan n = 0.014. Jari-jari hidrolik
Gbr 7.15 Perubahan dari kedalaman hulu dan kedalaman puncak
gundukan dengan tinggi gundukan untuk q konstan.
adalah: Rh  by
b2 y
,
Elemen aliran yang menyebabkan aliran kritis, seperti pintu air, Dimana b adalah lebar saluran (2.4 m) dan y adalah kedalaman air (1.2m). Kemudian:
gundukan (dam), dan perubahan kemiringan saluran dari landai
Rh 
24 m1.2 m  1.09 m.
menjadi curam, sering digunakan sebagai bagian pengendali untuk 24 m  21.2 m 
aliran saluran terbuka. Sebuah bagian pengendali, mengatur aliran
hulu jika aliran adalah subkritis dan mengontrol aliran hilir jika Q 33.96 m3 s
Kecepatan V adalah: V by
 24 m 1.2 m   1.18 m/s.
aliran superkritis.

0.0141.18 m s 
Contoh soal 7.6. Menggambarkan Aliran Saluran Dan S01 2  =0.015
Tidak Bergesek dengan Peubah Energi Spesifik 1.09m2 3

Sisi dari kanal irigasi dari Gbr. 7.5 mempunyai tinggi 2.4 m. Sebuah usulan baru untuk menggali apar kanal Untuk laju aliran 33.96 m3/s, rumus Manning adalah: V  1n.0 Rh 2 3 S01 2 .
mengaliri air pada laju 84.9 m3/s. Bisakah kanal mengalirkan laju aliran yang baru?. Pada bagian tertentu saluran
Q by
kabel telepon melintasi kanal. Saluran adalah 1.65 m diatas dasar saluran. Akankah saluran /pipa dibawah Sekarang: V  by dan Rh  b  2y .
permukaan air pada laju aliran baru? Jika saluran akan diletakkan di bawah permukaan air, ada usulan untuk
23
 1n.0  b  2 y 
merendahkan permukaan air dibawah saluran dengan menggali dasar bawah saluran atau mengisi dasar dibawah Q by
Substitusikan kedalam rumus Manning sehingga: S 01 2 .
saluran. Mana yang harus dilakukan? Apakah dasar saluran harus digali atau ditimbun? by  

Diketahui: Selesaikan untuk kedalaman, kita dapatkan: 1 


b2 y 
y y 

23
 b5 3
nQ
S .12
0
Gbr. E6.6a
Nilai-nilai numerik memberikan:
Saluran berlebar 24m
1  24 m  2 y 
23
24 m 2 3 0.0149
Hitung:
y
    2.5
y  0.014 84.9 m 3 s  Gbr E7.6b Level ketinggian air subkritis dan
Kedalaman air untuk 84.9 m3/s laju aliran   superkritis diatas level z1 = 0.
Jumlah dasar saluran yang harus digali atau ditimbun Penyelesaian dengan trial and error memberikan: y =yn
sehingga kabel telefon bisa diletakkan pada dasar saluran = 2.136 m.
Solusi: Karena itu: saluran bisa menangani laju aliran baru dan
Kita hitung kemiringan dasar saluran dengan menggunakan saluran dibawah permukaan air. Jawaban
rumus Manning, Pers.(7.4a) dan informasi dari contoh 7.5: Kita kemudian tinjau apakah kenaikan atau penurunan

 .
Gbr E7.6a Saluran dalam kanal irigasi.

S0  nV 2
Rh 2 3
dasar saluran akan lebih rendah dari permukaan air
dibawah saluran. Langkah pertama adalah menetukan

7-16
Aliran cairan dalam saluran terbuka

apakah aliran subkritis atau superkritis. Perhitungkan angka Froude:


q2
Atau 1.5y2 = y1  1  z B1  z B2 ,
Q 84.9 m 3 s 2 gy12
V by
 24 m 2.16 m   1.65 m/s
2.27 Z B2
, atau  y2  z B2   5.03 
z B2
1.65m s  Nilai-nilai numerik memberikan: y2  . (E.72)
dan F V   0.36 1.5 3
gy  9.8 m s 2 2.136 m 
 
Pers.(E6.2) menunjukkan bahwa ketinggian permukaan air (diatas zB1 = 0 level) dibutuhkan untuk transisi aliran
Aliran adalah subkritis. Anggap aliran tidak bergesek, Pers.(7.23) dan (7.25) memberikan: superkritis tergantung pada ketinggian gundukan zB2. Dalam Gbr.E6.6b, (y2 + zB2) dibagi dengan zB2 sebagai garis.
Titik potong dari batas garis dan kurva padat menunjukkan bahwa transisi terjadi pada (y2 + xB2) nilai dari 1.74 m.
 q2   q2 
y  2 y  1  z z . Nilai yang cocok dari zB2 adalah 0.675 m. Perhatikan bahwa nilai zB2 sesuai untuk (y2 + zB2) = 1.65 m adalah 0.672
 2 2 gy  
2 1
2 gy 
2 B1 B2
 2   1  m, kita lihat bahwa:
Gundukan harus diperlihatkan sebagai sketsa dalam Gbr.E7.6c. Jawaban
84.9 m 3 s
Pilih zB1 = 0 dan perhatikan bahwa: q 24 m
 3.5 m /s
2
Ketinggian gundukan maksimum adalah aliran keatas saluran.

2 2
 3.5 m 2 s   3.5 m 2 2 
    Gbr E7.6c Skema gundukan.
Kita dapatkan: y2   2.136 m   Z B2
2 9.8 m s 2  y 2 2 9.8 m s 2 2.136 m 
  2  

3
Atau: y2  0.6252m  z B2  2.27m. (E7.1)
y2

Nilai positiv dari zB2 menyatakan kenaikan sadar saluran, dan nilai negativ dari zB2 menyatakan penggalian dasar
saluran. Ketinggian permukaan air diatas zB1 = 0 batasnya adalah (y2 + zB2). Gunakan metode trial and error, kita
selesaikan Pers.(E6.1) untuk y2 sebagai fungsi dari xB2. Kita kemudian membagi nilai dari (y2 + zB2) untuk aliran
subkritis dan superkritis dengan zB2 sebagai kurva padat dalam Gbr.E7.6b. Kurva menunjukkan bahwa batas air
lebih rendah dibawah saluran (1.65 m) jika dasar saluran ditimbun lebih rendah daripada 0.672 m dan aliran
7.3.3 Lompatan Hidrolik
dipaksa untuk mengubah dari subkritis menjadi suerkritis. Kita hitung ketinggian gundukan zB2. diperlukan untuk Telah kita tenjukkan bahwa aliran saluran terbuka bisa berubah dari subkritis menjadi superkritis dengan cara yang
transisi dari aliran subkritis menjadi superkritis pertama-tama dengan menggunakan Pers.(7.6) dan (7.25) dengan F relative efisien (kehilangan kecil) oleh pintu air atau perubahan geometri dasar saluran. Dalam hal ini, keadaan
= 1 untuk memberikan: aliran tidak melalui kritis dengan kehilangan energi yang relativ rendah. Kita lihat sekarang perpindahan (transisi)
V2 q2 dari aliran superkritis menjadi aliran subkritis. Melewati transisi seperti itu tanpa kehilangan energi yang berarti
1  , atau q2  y 2 gy2 .
gy2 y2 gy2 hampir tidak mungkin. Alasan utama adalah bahwa gangguan tidak dapat merambat naik ke hulu dalam aliran
superkritis. Bayangkan mencoba mengoperasikan sebuah pintu air “mundur”, dengan aliran superkritis dangkal
 y2 2 gy2 q12
Pers.(7.23) dan (7.25) kemudian memberikan: y2   y1   z B1  z B2 , masuk dan aliran subkritis lebih dalam meninggalkan. Intuisi menyarankan bahwa ini adalah situasi yang sangat
2 gy23 2 gy12

7-17
Aliran cairan dalam saluran terbuka

tidak mantap (unstable); seperti gangguan di dekat pintu akan mengakibatkan cairan yang datang menumpuk di Aliran dalam lompatan hidrolik sangat rumit (kompleks) tetapi biasanya kita tidak perlu melihat detailnya. Analisis
hulu dari pintu. volum kontrol dari sebuah lompatan hidrolik mengungkapkan sebagian besar apa yang kita perlu ketahui tentang

Untuk hal yang sama, bayangkan berusaha mengubah aliran superkritis ke aliran subkritis menggunakan lompatan hidrolik. Kita telah menggunakan cara ini sekali di contoh 4.5 Gbr.7.18 menunjukkan volum kontrol

gundukan dalam dasar saluran. Jika tinggi dari gundukan lebih rendah dari Δ zB,max, aliran tetap superkritis di atas untuk analisa dari lompatan hidrolik. Karena lompatan biasanya pendek, kita anggap bahwa dasar saluran

puncak dan kembali ke keadaan superkritis semula di hilir gundukan. Jika tinggi di gundukan lebih besar dari horizontal dan bahwa aliran identik di semua bidang sejajar dengan kertas. Persamaan kontinyuitas adalah:

ΔzB,max, suatu situasi yang tidak mungkin secara fisik telah dijelaskan. Dalam aliran subkritis, kedalaman di hulu
V1(y1)(1) = V2(y2)(1),
menyesuaikan untuk mengimbangi; namun jika aliran yang mendekat superkritis, tidak ada mekanisme yang
“memberi tahu” aliran hulu tentang gundukan yang tinggi. Jalan yang lancar melalui keadaan kritis yang mungkin dimana (1) adalah satuan lebar tegak lurus kertas. Persamaan momentum adalah:
hanya jika tinggi gundukan tepat sama dengan ΔzB,max.
 Fx  M x, out  M x, in .
Dalam praktek, transisi antara aliran superkritis dan aliran subkritis terjadi di dalam lompatan hidrolik
(hydraulic jump), daerah aliran pendek yang sangat turbulen yang dilewati dimana keadaan berubah dari superkritis Gaya-gaya adalah hasil dari tekanan hidrostatik, di ujung-ujung volum kontrol dan gaya geser pada dasar saluran.

ke subkritis. Gbr.7.16 dan 7.17 menggambarkan lompatan hidrolik yang terjadi di bangunan pelimpah (spillways). Ulangi, karena sebuah lompatan hidrolik pendek, gaya di dasar dapat diabaikan dan persamaan momentum

Seperti banyak fenomena lain dalam mekanika fluida, lompatan hidrolik agak umum. Lompatan hidrolik terjadi di menjadi:

bak cuci piring dapur ketika air dari keran mengenai permukaan datar dan mengalir secara radial keluar dari titik γy12 2

jatuh air. Pada diagram energi spesifik, lompatan hidrolik dinyatakan oleh lompatan dari cabang bawah
1  γy2 1  ρy2 1V22  ρy1 1V12 .
2 2
(superkritis) ke cabang atas (subkritis). Lompatan hidrolik sangat turbulen, sehingga kehilangan dalam lompatan
Selesaikan untuk V2 dari persamaan kontinuitas kita dapatkan:
tak bisa diabaikan, dan energi spesifik di hilir lompatan kurang dari energi spesifik di hulu dari lompatan.
y1
V2  V1. (7.40)
y2

Pensubstitusian Pers.(7.40) kedalam persamaan momentum dan selesaikan untuk ratio kedalaman melintang
lompatan menghasilkan:

 V2  
y2 1 
 1  8 1   1,
y1 2   gy1  
   

Kedalaman y1 dan y2 pada sisi yang berlawanan dari lompatan hidrolik disebut kedalaman konjugasi (conjugate).

y2 1 
  1  8F12  1. (7.41)
y1 2  

Kehilangan energi merupakan parameter penting dari lompatan hidrolik. Persamaan energi melintang sebuah
Gbr 7.17 Detail-detail (perincian) permukaan dari lompatan adalah:
Gbr 7.16 Lompatan hidrolik pada bagian luar lompatan hidrolik yang ditunjukkan pada Gbr. 7.16.
aliran dam.
V2   2 
 1  y    V2  y   h .
 2g 1   2g 2  L
    Lj /yZ

7-18
Aliran cairan dalam saluran terbuka

Pensubstitusian Pers.(7.40) dan (7.41) – setelah beberapa aljabar- memberikan Kita analisis kontrol volume adalah incapable dari perkiraan Gbr 7.19 Panjang lompatan hidrolik.

 y 2  y1 3 panjang dari lompatan hidrolik. Analisis dimensional mengindikasikan


hL  . (7.42)
4 y1 y 2 bahwa: LJ  f F .
1
y2
Pers.(7.41) dipakai untuk F1 > 1(y2/y1 > 1) dan F1 < 1 (y2/y1 < 1); namun; Pers.(7.42) menunjukkan bahwa lompatan
dengan F1 < 1 merupakan kehilangan negativ, yang merupakan ketidakmungkinan secara fisika. Percobaan telah Gbr. 7.19 menunjukkan pecorbaan menentukan panjang lompatan sebagai
fungsi dari angka Froude.

Gbr 7.18 Volum kontrol untuk analisis lompatan hidrolik.


Contoh soal. 7.7 Perhitungan Lompatan Hidrolik

Gbr. E7.7a menunjukkan sebuah lompatan hidrolik ke hilir dari sebuah


pintu air dalam sebuah saluran horizontal lebar. Hitung y2, y3 dan persentase kehilangan energi mekanik. Sketsa
aliran untuk skala dan termasuk garis tingkat energi.
Diketahui:
Aliran dibawah pintu air dengan lompatan hidrolik
Gbr. E7.7a
Hitung: y2,y3 dan persentase kehilangan dari energi mekanik
dalam lompatan
Penyelesaian
Kita asumsikan bahwa dasar saluran adalah horizontal dan bahwa
aliran tidak bergesek. Pers.(7.23) memberikan:
V12 2

menunjukkan bahwa Pers.(7.41) dan (7.42) sangat akurat untuk lompatan sebenarnya dengan F1 > 1 dan y2 > y1. 2g
 y1  V22g  y2 . Gbr E7.7a Aliran di bawah pintu air, dengan
lompatan hidrolik.
Perancang saluran terbuka sering menggunakan lompatan hidrolik sebagai pembuang energi. Lompatan Untuk sebuah saluran lebar tetap, kita dapatkan
biasanya berada sedikit di hilir dari bangunan pelimpah (Gbr.7.15 dan 7.16) untuk membuang energi kinetik aliran. V1y1 = V2y2,
jadi persamaan energi spesifik adalah

  y
Jika ini tidak dilakukan, akan mengakibatkan erosi parah di dasar hilir saluran sebelah. Jelas, lompatan harus 2
V12
 y1  1 y1V
berada di dasar yang kuat. Lima kelas lompatan, berdasarkan pada angka Froude di jalan masuk, telah diketahui 2g 2g y2 2
dari pengamatan percobaan Gbr.7.19:
Masukkan nilai-nilai numerik sehingga:
 F1 = 1.0 sampai 1.7: gelombang biasa; kehilangan di jalan masuk energi kinetik kurang dari 5 persen.

 F1 = 1.7 sampai 2.5: Permukaan naik secara mulus diketahui sebagai lompatan lemah; kehilangan 5-15 persen.
0.6 m s 2

2 9.807 m s 2
  3 m  2 9.807 m s 2 
1
 y2
 y
3 m 0.6 m s  2
2

 F1 = 2.5 sampai 4.5: Tidak stabil, lompatan yang bergerak kesana kemari; beberapa getaran tidak teratur
membuat sebuah gelombang besar yang dapat bergerak ke hilir, merusak tanggultanggul tanah dan struktur 3.018 m  0.165 m3
y 22
 y2
lain; kehilangan 15 - 45 persen.
Karena aliran kritis terjadi pada pintu air, kita selesaikan untuk nilai superkritis (lebih kecil) dari y2. Trial and error
 F1 = 4.5 sampai 9.0: Lompatan stabil “stedi” ; pertunjukkan dan aksi yang terbaik, tidak sensitiv pada kondisi
menghasilkan: y2 = 0.244 m.
aliran kebawah; kehilanagn 45 – 70 persen.
Kita hitung y3 dengan menghitung angka Frode F2, menggunakan Jawaban
 F1 > 9.0: Kasar, agak sebentar, lompatan kuat; membuang energi 70 – 85 persen.

7-19
Aliran cairan dalam saluran terbuka

3 m 0.6 m s  Kita hitung panjang dari lompatan hidrolik dengan menggunakan F2 = 4.77 dan Gbr.7.19:
V2  y1V1
y2
 0.244 m   7.38 m/s
L ≈ 6yc = 6(1.528 m) = 9.17 m.

F2  V2
 7.38 m s
 4.77.
9.807 m s 0.244 m 
dan 2
gy 2

Pers.(7.41) kemudian memberikan :

1  1 
y3  y2  1  8F22  1  0.244 m  1  84.77   1  1.528 m.
2 Jawaban
2  2 

 y3  y 2 3
Kehilangan energi dalam lompatan ,Pers.(7.42) adalah: hL  4 y 2 y3
. Soal-soal

1. Air mengalir dengan kecepatan rata-rata 1.0 m/s dan kedalaman normal 0.5 m dalam sebuah saluran
Persentase kehilangan energi dalam lompatan adalah: segiempat lebar. Apakah aliran subkritis atau superkritis?

 y3  y2 3
100   100 .
hL 2. Sebuah pipa beton berdiameter dalam 10.0 m mempunyai n Manning = 0.015. Berapakah nilai n Manning
E 
V22 / 2 g  y2 4 y2 y3 V22 2 g  y2  untuk pipa beton berdiameter dalam 25.0 m yang mempunyai nilai kekasaran absolut yang sama?
 

3. Sebuah aliran seragam dengan laju 3.113 m3/s diukur dalam sebuah sungai yang bentuknya mendekati
Masukkan nilai-nilai numerik, sehingga: segiempat dengan lebar 795 m dan kedalaman 5.25 m. Permukaan air menurun 0.1 m per mile. Berdasarkan

E 
1.528m0.244 m3 100  47.0% Jawaban
perhitungan n Manning, amati karakteristik tipe sungai. Juga hitung angka Froude dan tentukan apakah aliran
 
40.244 m 1.528 m 7.38 m s 2 / 2 9.087 m s 2   0.244 m
subkritis atau superkritis.
     4. Sebuah saluran segi empat dari beton unfinished lebarnya 5 m dan mempunyai kemiringan 0,50. Kedalaman
Sketsa skala dari aliran ditunjukkan dalam Gbr.E6.7b. Kita hitung tinggi dari pintu air diatas dasar dari saluran air 0.5 m. Hitung debit untuk aliran seragam.
dengan menggunakan Pers.(6.23) dan anggap 5. Sebuah saluran segiempat dari beton unfinished dengan (lebar) b = 10.0 m mengalirkan alir dengan laju 100 m
3
V2 Vc2
/s. Kemiringan dasar saluran adalah 0.0001. Hitung kedalaman normal.
aliran tidak bergesek: 1
2g
 y1  2g
 yc ,
Gbr E7.7b Sketsa skala aliran dan garis tingkat energi. 6. Sebuah saluran trapezoidal dari beton unfinished dengan b = 1.0 m dan ø = 300 mengalirkan air dengan laju
100 m3/s (lihat Gbr. 6.6) Kemiringan dasar saluran adalah 0.0001. Hitung kedalaman normal.

7. Sebuah saluran prismatic fiberglass (n = 0.012) mempunyai sebuah penampang melintang setengah lingkaran
yang digunakan sebagai slide air dalam sebuah amsument taman. Saluran mempunyai diameter 1.0 m, panjang
15 m, dan mempunyai kemiringan 300. Laju alian air down the slide adalah 1.0 m3/s. Hitung kedalaman
normal.

8. Sebuah saluran lebar mempunyai kemiringan dasar S0 = 0.00015, aliran laminar seragam, dan kedalaman
normal yn = 0.125 m. Fluida adalah air. Nyatakan perkembangan untuk kecepatan air sejajar ke dasar dan
2
dimana Pers.(6.29) memberikan: V c
2
gyc, jadi V1  y1  1.5 yc . menyalurkan per satuan lebar. Bandingkan bentuk jawaban ini yang menggunakan rumus Chezy dan
2g
penyelesaian untuk koefisien Chezy.
Nilai-nilai numerik memberikan: 3.018 m = 1.5yc, atau yc = 2.01 m.

7-20
Aliran cairan dalam saluran terbuka

9. Hitung penyaluran per satuan lebar untuk sebuah saluran lebar yang mempunyai kemiringan dasar 0.00015. 20. Hitung lebar dari contraction smooth yang dibutuhkan untuk menghasilkan aliran kritis dengan kedalaman 1.4
Kedalaman normal adalah 0.003 m. Asumsi aliran laminar dan berikan alasan asumsi tersebut. Fluida adalah m dalam saluran segiempat yang mengalirkan aliran 52 m3/s.
0
air yang bertemperatur 20 C. 21. Hitung kedalaman aliran kritis untuk mengalirkan 150.4 m3/s dalam sebuah saluran trapezoidal yang
2 0
10. Untuk A = 1.0 m dan ø = 90 , bagi P dengan y menggunakan Pers.(6.20) dan tunjukkan bahwa kedalaman mempunyai kemiringan sisi 3:1 dan lebar sebuah alas 7.4 m.
optimum adalah √0.5 m. 22. Sebuah saluran segiempat mempunyai penampang melintang dengan lebar 40 m, dan laju aliran 4000 m 3/s.
11. Gbr. P.7.27 memperlihatkan sebuah penampang melintang dari Kedalaman normal air adalah 20 m. Aliran kemudian mencapai ketinggian 4.0 m dari dam. Hitung kedalaman
sebuah pipa besar yang mengalirkan air pada laju 50 m3/s. Nilai air diatas dam jika aliran adalah kritis. Asumsi aliran tidak bergesek.
n Manning adalah 0.015. Hitung kemiringan dasar saluran. Gbr. P7.27 23. Sebuah saluran mempunyai penampang melintang segiempat, dengan lebar 40 m, dan laju aliran 4000 m 3/s.
3
12. Laju dari aliran melalui saluran dalam Gbr. P7.30 adalah 10 m /s. Hitung lebar b dan kemiringan dasar. Kedalaman air adalah 20 m. Dasar saluran cukup untuk aliran menjadi kritis. Dasar kemudian turun ke batas
Kecepatan tidak akan lebih dari 5.0 m/s. asli, dan aliran mencapai ketinggian 4.0 m dari dam. Hitung kedalaman air diatas dam dan kedalaman normal

13. Lihat sebuah saluran segiempat dan sebuah saluran di hulu dam.

setengah lingkaran dengan kemiringan dasar dan n 24. Aliran air seragam dan subkritis terjadi dalam saluran segiempat horizontal dengan lebar 5.0 m. Aliran
Manning yang sama. Hitung diameter dari saluran mempunyai kedalaman 2.0 m dan laju aliran 5.0 m3/s. Aliran air mencapai kenaikkan 0.25 m dalam dasar
setengah lingkaran apa akan mempunyai kapasitas yang saluran. Hitung kedalaman normal baru. Apakah aliran diatas subkritis, kritis atau superkritis?. Asumsi aliran
sama dengan sebuah saluran segiempat yang berukuran tidak berfriksi.
lebar 3 m dan kedalaman 1.2 m. Gbr. P7.30 25. Aliran air seragam dan subkritis terjadi dalam saluran horizontal segiempat dengan lebar 5.0 m. Aliran
14. Rancangan sebuah saluran drainase mempunyai penampang melintang trapezoidal, kemiringan sisi 2.5:1, In a mempunyai kedalaman 1.5 m dan laju aliran 15.0 m3/s. Hitung kenaikan dalam dasar saluran untuk kenaikkan
clean, penggalian alas tanah, dan kemiringan alas 7.5 m/km. Saluran harus dirancang untuk mengalirkan 25 menjadi 1.0 diatas angka Froude. Asumsi aliran tidak berfriksi.
3
year strom aliran 150.9 m /s tanpa penambahan 2 m kedalaman aliran. Berapakah kecepatan aliran rata-rata 26. Aliran air seragam dan superkritis terjadi dalam sebuah saluran segiempat horizontal dengan lebar 5.0 m.
selama storm? Aliran mempunyai kedalaman 1.5 m dan laju aliran 45.0 m 3/s. Aliran air mencapai ketinggian 0.25 m dalam
15. Identifikasikan tipe-tipe permukaan jalan keluar dalam penggalian sebuah saluran irigasi yang mempunyai dasar saluran. Hitung kedalaman normal setelah rise subkritis, kritis atau superkritis? Asumsi aliran tidak
kemiringan saluran 0.005 dan aliran seragam 34 m3/s. Penampang melintang adalah trapezoidal, dengan bergesek
kemiringan sisi 3:1, kedalaman aliran 2 m, dan lebar puncak 13 m. Berapakah lebar alas saluran? 27. Aliran dalam soal 27, mengalami penurunan 0.25 m dalam saluran yang lebih baik daripada naik. Hitung
3
16. Sebuah sungai lebar mempunyai laju aliran 10 m /s per meter dari lebar. Hitung kedalaman kritis dan kedalaman normal baru. Apakah setelah turun aliran subkritis, kritis atau superkritis?
kemiringan kritis. 28. Sebuah saluran lebarnya 5.0 m dengan kemiringan 0.004, laju aliran air 8.0 m 3/s, dan kedalaman air 1.5 m
17. Sebuah saluran trapezoidal dengan b = 10.0 m dan ø = 300 mengalirkan air dengan laju 100 m3/s. (Lihat setelah lompatan hidrolik. Hitung kedalaman air sebelum lompatan.
Gbr.6.6). Hitung kedalaman kritis dan kemiringan kritis. 29. Sebuah saluran segiempat yang lebarnya 3.0 m mempunyai laju aliran 5.0 m3/s dengan kedalaman normal
18. Air mengalir turun dalam sebuah saluran segiempat lebar yang mempunyai n Manning = 0.015 dan 0.50 m. Aliran mengalami kenaikan 0.25 m diatas dasar saluran. Apakah akan terjadi lompatan hidrolik?
kemiringan dasar = 0.0015. Hitung laju saluran dan kedalaman normal untuk kondisi aliran kritis. Berikan alasan jawaban anda.

19. Sebuah saluran air triangular 900 dibangun dari planed kayu dan mengalirkan air pada laju 0.25 m3/s. Hitung 30. Hitung kedalaman air pada dam dan golongkan aliran dalam soal 30.
kedalaman kritis dan kemiringan kritis. 31. Sebuah saluran air triangular 900 mempunyai lebar sisi 2.0 m, laju aliran air 1.0 m3/s, dan kedalaman 0.50 m.
Hitung kedalaman setelah lompatan hidrolik dan kehilangan tenaga dalam lompatan.

7-21

Anda mungkin juga menyukai