Anda di halaman 1dari 25

PENGUKURAN

WATERPAS

Pengukuran Waterpas Terbuka


Terikat Titik Tetap
Pada pengukuran waterpas terbuka, titik awal
tidak menjadi titik akhir pengukuran (lihat
gambar)
Biasanya pengukuran waterpas terbuka ini
dilakukan pada titik-titik pengukuran polygon
terbuka yang sudah diukur, untuk menentukan
ketinggian titik ukur dalam rangka untuk
pembuatan peta:

 Pemetaan daerah saluran irigasi;


 Pemetaan daerah terowongan;
 Pemetaan daerah lubang bukaan
pertambangan;
 Pemetaan daerah rel jalan kereta api dan lain
sebagainya.
Bentuk Pengukuran Waterpas
Terbuka ada 2 bagian :

 Bagian pengukuran waterpas terbuka tak


terikat titik tetap
 Bagian pengukuran waterpas terbuka
terikat titik tetap
Bagian Pengukuran Waterpas
Terbuka Terikat Titik Tetap

Pada pengukuran waterpas terbuka terikat


titik tetap, titik awal tidak menjadi titik akhir
pengukuran dan kesalahan beda tinggi hasil
pengukuran dapat diketahui.
Karena awal dan akhir pengukuran diikatkan
pada titik tetap, maka ketinggian setiap titik
ukur dari permukaan air laut dapat
ditentukan (lihat gambar)
Yang diukur pada pengukuran waterpas
terbuka terikat titik tetap adalah

1. Jarak antartitik ukur


Jarak antartitik ukur dapat dicari dengan

persamaan : j = (ba – bb) x 100

Keterangan: ba = benang atas,


bb = benang bawah,
100 = kosntanta
Yang diukur pada pengukuran waterpas
terbuka terikat titik tetap adalah
2. Beda tinggi antar titik ukur
Untuk mengetahui kebenaran/kesalahan hasil
pengukuran beda tinggi pada pengukuran waterpas
terbuka, persamaannya sebagai berikut:
Contoh. Data hasil pengukuran waterpas terbuka terikat
titik tetap pada tabel di bawah ini
Hitunglah!!!
• Jarak
• Beda tinggi
• Perhitungan koreksi kesalahan beda
tinggi
• Menghitung ketinggian titik ukur
tehadap titik lokal.
 Jarak antartitik ukur
Jarak antartitik ukur dihitung dengan persamaan:
j = (ba-bb) x100
Pembacaan benang pada rambu ukur dikatakan benar
apabila : bt = ½(ba + bb)
Beda tinggi antartitik ukur
Beda tinggi antartitik ukur dihitung dengan
persamaan: t = tb – tm

Keterangan: tb = benang tengah belakang


tm = benang tengah muka
 Perhitungan koreksi kesalahan beda
tinggi
 Perhitungan koreksi kesalahan beda
tinggi
 Menghitung ketinggian titik ukur
tehadap titik lokal
Pengisian hasil perhitungan jarak, beda tinggi dan
ketinggian local setelah dikoreksi pada blanko ukur

Anda mungkin juga menyukai