KONSEP DASAR MANAJEMEN Manajemen dari suatu kegiatan, mengikuti siklus PDCA (Plan, Do, Check, Action) Konsep PDCA dalam JASA KONSTRUKSI SKETSA PELAKSANAAN PROYEK SECARA MENYELURUH PERSIAPAN PEKERJAAN
Persiapan pekerjaan dalam suatu proyek terdiri
dari kegiatan :
a. Menyusun Perencanaan Pelaksanaan (Pre
Construction Planning) b. Melakukan pekerjaan persiapan fisik/ lapangan a. Perencanaan Pelaksanaan ( Pre Construction Planning ) Perencanaan pelaksanaan perlu dibuat lebih dulu sebelum pelaksanaan dimulai yaitu : 1. Perencanaan Pelaksanaan (Construction Planning): Suatu upaya menyusun rangkaian keputusan dan tindakan yang akan dilakukan guna pelaksanaan proyek yang dibatasi oleh ukuran- ukuran dalam aspek biaya, mutu dan waktu, untuk mencapai sasaran tertentu yang ditetapkan oleh perusahaan atau organisasi. 2. Rencana Pelaksanaan (Construction Plan): Suatu kumpulan dokumen yang digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek, dan sekaligus sebagai tolok ukur dalam pengendalian pelaksanaan. MANAJEMEN RESIKO Dalam menyusun dokumen Perencanaan Pelaksanaan perlu dipertimbangkan adanya risiko yang diperkirakan bisa terjadi selama jalannya pelaksanaan pekerjaan. Pengertian risiko adalah tidak tercapainya sasaran atau tujuan dari suatu kegiatan. Dalam pelaksanaan proyek, risiko yang bisa terjadi adalah tidak tercapainya sasaran biaya pelaksanaan, sasaran mutu pelaksanaan (termasuk K-3 & lingkungan), dan sasaran waktu pelaksanaan. ADA 4 HAL POKOK MENYANGKUT KAJIAN RESIKO a. Identifikasi risiko Identifikasi risiko adalah memperkirakan apa saja hambatan/ kendala/ masalah yang mungkin bisa terjadi selama pelaksanaan pekerjaan. b. Analisis risiko Dalam melakukan analisis terhadap risiko yang telah diidentifikasi, terdapat 2 (dua) hal yang ingin diketahui : ◦ Penyebab dari risiko yang bisa terjadi ◦ Seberapa besar dampak dari risiko tersebut bila benar- benar terjadi c. Tanggapan/respon terhadap risiko Terhadap setiap penyebab risiko hasil analisis selanjutnya ditetapkan tanggapan atau respon berupa langkah yang akan dibuat untuk mengupayakan agar risiko tidak terjadi, atau bila terjadi maka dampak yang ditimbulkannya minimal.
d. Dokumentasi risiko Dokumentasi risiko terdiri :
1. Pencatatan terhadap semua yang telah dilakukan sehubungan dengan Identifikasi Risiko, Analisis Risiko, maupun terhadap risiko 2. Pencatatan terhadap apa saja yang terjadi secara nyata selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung, maupun langkah-langkah yang telah dibuat. Termasuk disini kemungkinan adanya koreksi atas apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Rencana Mutu Kontrak (RMK) RMK menggambarkan rencana atau tahapan pelaksanaan pekerjaan yang memastikan bahwa pekerjaan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam dokumen kontrak. Dalam Rencana Pelaksanaan Pekerjaan tercqntum rencana-rencana sebagai berikut : a. Site Plan b. Organisasi Pelaksanaan c. Jadwal Pelaksanaan (Time Shedule) d. Metode Konstruksi (Construction Method) e. Rencana K-3 f. Anggaran Pelaksanaan (Cost Budget) -khusus untuk keperluan Penyedia Jasa, tidak menjadi bagian dari RMK g. Arus Kas (Cash Flow) A. SITE PLAN Site Plan merupakan pengaturan tata letak dari fasilitas sementara yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek. Penyusunan site plan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : -Lahan pada lokasi proyek -Site plan perlu disesuaikan dengan metode konstruksi -Site plan direncanakan meliputi hal-hal sbb : Direksi Ket, Gudang, Barak kerja, Penempatan Material dan Alat Kerja, Sirkulasi /Jalan kerja dll B. ORGANISASI PROYEK Untuk kegiatan pelaksanaan, diperlukan organisasi proyek yang berfungsi untuk pembagian tugas kepada masing- masing personil, dan koordinasi. Ada tiga jenis organisasi proyek yang dapat dipilih sesuai dengan kemauan manajemen ybs. yaitu : a. Organisasi proyek berdasarkan pada wilayah/ area operasi, jenis ini lebih bersifat umum b. Organisasi proyek berdasarkan pada fungsi operasi, jenis ini lebih bersifat spesialis c. Organisasi proyek berdasarkan pada gabungan wilayah dan fungsi operasi (lihat hal 29 – 30) C. TIME SCHEDULLE Kegunaan Time Schedule
a. Pedoman pelaksanaan/penyelesaian kegiatan.
b. Pedoman waktu dalam pengadaan sumber daya (tenaga kerja, alat, material) untuk pekerjaan tersebut. c. Alat melakukan koordinasi diantara kegiatan/ pekerjaan yg memiliki saling keterpengaruhan. d. Merupakan tolok ukur dalam pengendalian pelaksanaan pekerjaan. JENIS-JENIS TIME SCHEDULLE
a. Diagram Garis (Bar Chart Schedule)
Umumnya pada bar chart schedule ini dilengkapi dengan Curva – S, nilai/bobot prestasi pekerjaan setiap waktu secara kumulatif, dari awal pekerjaan (prestasi 0%) sampai dengan akhir pekerjaan (prestasi 100%). Hal 30 b. Diagram Anak Panah (Arrow Diagram) Sering disebut sebagai Network Planning (NWP). Setiap kegiatan digambarkan dengan anak panah, sedangkan durasinya dituliskan dengan angka pada anak panah terkait. Hal 31 DIAGRAM GANTT CHART
• Gantt Chart As-soon as Posible (saat paling awal)
• Gantt Chart As-Late as Posible (saat paling akhir)
KURVA-S DIAGRAM NETWORK PLANNING D. Pengadaan Sumber Daya Setiap kegiatan proyek, pasti memerlukan sumber daya yang dapat berupa tenaga kerja, material dan alat. Pengadaan sumber daya tersebut harus dijamin sudah tersedia, baik dalam jenis, jumlah maupun kualitasnya, sebelum kegiatan dimulai.
Kegiatan dimulai sesuai dengan jadwal yang ada,
dengan demikian, persiapan pengadaan sumber dayanya harus ditarik mundur dari jadwal kegiatan yang ada. Hal 32 E. Metode Konstruksi (Construction Method) Merupakan cara melaksanakan suatu pekerjaan, berkaitan dengan penggunaan alat, tenaga kerja maupun material yang diperlukan, untuk menghasilkan produk bangunan sesuai dengan persyaratan kualitas, waktu dan biaya Biasanya direncanakan paling tidak untuk pekerjaan-pekerjaan utama dalam pelaksanaan proyek Setiap jenis pekerjaan bisa dilaksanakan dengan beberapa alternatif metode konstruksi, tetapi yang dipilih adalah yang dianggap paling menguntungkan perusahaan (kontraktor), kecuali bila telah ditetapkan lebih dahulu dalam kesepakatan antara kontraktor dan pengguna jasa F. ANGGARAN BIAYA PELAKSANAAN 1. Rencana pembiayaan untuk pelaksanaan proyek, yang 1
menggambarkan rencana pendapatan dan biaya yang
diperkirakan terjadi dalam pelaksanaan proyek 2. Pendapatan adalah nilai prestasi pelaksanaan kontrak (diluar Pajak Pertambahan Nilai/PPN) yang telah diakui oleh pengguna jasa, dan akan dibayarkan (berupa termin) kepada kontraktor 3. Biaya adalah seluruh beban, baik beban langsung maupun beban tidak langsung, untuk mewujudkan prestasi pelaksanaan kontrak tersebut G. Rencana Cash Flow Rencana pengaturan penerimaan uang (cash in) dan pengeluaran uang (cash out) dengan tujuan/sasaran kelancaran pelaksanaan proyek, serta menghasilkan jumlah pinjaman yang dinilai paling menguntungkan perusahaan Unsur Cash In : 1. Uang muka pekerjaan 2. Pembayaran prestasi pekerjaan (termin) 3. Restitusi pajak Unsur Cash Out : 1. Pembayaran kepada mandor, pemasok, sub kontraktor, pemilik alat sewa 2. Pembayaran overhead dan biaya umum perusahaan 3. Pembayaran kepada pihak lainnya sehubungan dengan pelaksanaan proyek H. PERSIAPAN FISIK Persiapan fisik dilakukan sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok dimulai, umumnya terdiri dari : a. Penyiapan patok-patok ukur (patok as, patok elevasi) setelah penyerahan lapangan (setting out) b. Pengukuran bersama (mutual check), bila diperlukan c. Penyiapan site plan, termasuk pagar bila diperlukan d. Penyiapan jalan kerja (access road) baik dilokasi maupun diluar, bila diperlukan e. Dan lain-lainnya sesuai kebutuhan proyek Tujuan dari persiapan fisik adalah untuk menjamin kegiatan pokok dapat dilaksanakan tanpa hambatan I. Pematokan (Setting Out) Membuat dan memasang patok-patok ukur, untuk pedoman letak dan elevasi bangunan yang akan dibangun, berdasarkan patok Bench Mark (BM) yang ada, atau dari titik bangunan yang ada. Mengukur topografi tanah lokasi bangunan, untuk dengan gambar dokumen (mutual check). Perhitungan volume berdasarkan hasil mutual check (MC- 0) harus disahkan oleh owner atau wakilnya. Mengamankan dan menjaga titik-titik ukur yang ada, dan selalu dilakukan recheck , serta segera dipindahkan ke Bangunan tetap yang telah selesai.