Anda di halaman 1dari 8

PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PEKERJAAN KONSTRUKSI

DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010


(STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH KALAMPANGAN KOTA PALANGKA RAYA)

Noviyanthy Handayani1*, Amiril Mustofa2


Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya
Jl. RTA. Milono Km 1,5 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
*
Email: noviyanthy.handayani@umpalangkaraya.ac.id

Abstrak
Dalam melaksanakan sebuah pekerjaan kontruksi, waktu dan biaya merupakan suatu komponen
penentu lancarnya suatu pekerjaan. Karena itulah diperlukan suatu perencanaan dan
pengendalian proyek agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan sesuai waktu dan biaya yang
telah direncanakan sebelumnya. Microsoft Project adalah salah satu aplikasi yang bisa
digunakan untuk perencanaan dan pengendalian pekerjaan berdasarkan item-item pekerjaan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi literatur dan studi lapangan.
Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan program Microsoft Project 2010.
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan penumpukan
aktivitas pekerjaan dan menghubungkan item pekerjaan satu dengan yang lain, maka waktu
penyelesaian pekerjaan persiapan dan pekerjaan struktur pada bangunan utama A ini dapat
diselesaikan selama 111 hari kalender dan lebih cepat 9 hari dari waktu yang ditargetkan yaitu
120 hari. Biaya upah tenaga kerja berdasarkan RAB adalah sebesar Rp. 1.713.545.726,16,
sedangkan upah tenaga kerja setelah dilakukan analisis diperoleh sebesar Rp. 1.468.448.829,
dimana biaya ini belum termasuk didalamnya kemungkinan akan terjadinya ekskalasi terhadap
harga dasar satuan yang digunakan dalam penawaran. Hal ini terjadi karena pengalokasian
tenaga kerja yang tepat sesuai dengan kebutuhan dilapangan sehingga biaya upah tenaga kerja
yang dikeluarkan menjadi berkurang dan tidak terjadi over budget serta overallocated tenaga
kerja.

Kata Kunci: biaya, Microsoft Project 2010, pengendalian, waktu

1. PENDAHULUAN
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan
umumnya berjangka pendek serta jelas waktu awal dan akhir kegiatannya. Selain itu, proyek
konstruksi memiliki tiga karakteristik, yaitu unik, membutuhkan sumber daya (resource) dan
membutuhkan organisasi (Ervianto, 2009). Menurut Dipohusodo (2006), semua kegiatan proyek
merupakan suatu siklus manajemen yang didasarkan atas tiga tahapan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi. Trihendradi (2011) mengatakan siklus manajemen proyek terdiri dari
beberapa fase yang menyerupai fungsi manajemen klasik. Fase tersebut meliputi fase pelingkupan,
fase perencanaan, fase perkiraan, fase penjadwalan, fase pengarahan, fase pengontrolan, dan fase
penutupan. Dalam melaksanakan sebuah pekerjaan kontruksi, waktu dan biaya merupakan suatu
komponen penentu lancarnya suatu pekerjaan. Karena itulah diperlukan suatu perencanaan dan
pengendalian proyek agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan sesuai waktu dan biaya yang telah
direncanakan sebelumnya.
Microsoft Project adalah suatu program aplikasi atau software komputer yang digunakan
untuk membuat penjadwalan di proyek, khususnya proyek konstruksi (Luthan dan Syafriandi 2017).
Program ini juga dapat mengatur dan mengelola data perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek,
termasuk mengelola pekerjaan proyek agar proyek tepat waktu dan tepat anggaran. Software
Microsoft Project ini memiliki lisensi produk dari Microsoft Corporation.
Studi kasus penelitian ini adalah Kegiatan Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kalampangan
Kota Palangka Raya. Pada pembangunan tahap pertama setahun yang lalu, proyek ini mengalami
keterlambatan pekerjaan yang cukup jauh, yang mengakibatkan terjadinya penambahan waktu dan
pembengkakan biaya pekerjaan. Agar hal yang sama tidak terulang lagi, maka perlu dilakukan
perencanaan dan pengendalian jadwal proyek yang terstruktur dan selalu dikontrol setiap harinya.
Untuk mengatasi hal tersebut digunakanlah aplikasi Microsoft Project ini sebagai alat bantu untuk

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 173
pengendalian waktu dan biaya pada proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kalampangan
Kota Palangka Raya.
Dari latar belakang diatas, maka permasalahan pokok yang akan dibahas adalah bagaimana
cara menganalisis pengendalian waktu dan biaya pada proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum
Daerah Kalampangan Kota Palangka Raya dengan menggunakan Microsoft Project agar
memperoleh hasil durasi atau waktu pekerjaan serta biaya atau anggaran proyek yang efektif dan
efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan waktu dan biaya pada proyek Pembangunan
Rumah Sakit Umum Daerah Kalampangan Kota Palangka Raya dengan menggunakan Microsoft
Project agar memperoleh hasil durasi atau waktu pekerjaan serta biaya atau anggaran proyek yang
efektif dan efisien.

2. METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi literatur dan data yang digunakan
berupa data sekunder yang diperoleh dari proyek. Adapun pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam
4 tahapan seperti terlihat pada gambar bagan alir dibawah ini:

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Informasi Data Awal
Pengendalian waktu dan biaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengendalian waktu
terhadap biaya upah tenaga kerja.
Dalam penelitian ini bangunan yang menjadi titik fokus untuk diteliti adalah pekerjaan persiapan dan
pekerjaan struktur pada Bangunan Utama A dengan durasi waktu rencana pelaksanaan selama + 120
hari kalender dengan biaya upah tenaga kerja Rp. 1.713.545.726,16. Pekerjaan proyek ini dapat
dimulai pada tanggal 02 Februari 2018.

3.2 Pengaturan Jam Kerja


Didalam suatu pekerjaan perlu adanya pengaturan jadwal jam kerja yaitu penentuan hari-hari
kerja dan jam-jam kerja setiap sumber daya untuk kalender proyek. Adapun jam kerja dari tenaga
kerja diatur sesuai jam kerja di lapangan yaitu selama 8 jam kerja dan istirahat 1 jam kerja, yaitu
mulai pukul 07:00 sampai pukul 11:00 dan mulai kembali bekerja pukul 13:00 sampai pukul 17:00.
Sehingga total jam kerja menjadi 8 jam/hari. Untuk hari kerja pada pekerjaan ini adalah 7 hari kerja
yaitu senin-minggu. Adapun tampilan input data pada Microsoft Project 2010 dapat dilihat pada
Gambar 2. dibawah ini:

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 174
Gambar 2. Pengaturan Jam Kerja

3.3 Hubungan Ketergantungan Antar Pekerjaan


Hubungan antar pekerjaan dalam proyek ini tidak semua sama ada pekerjaan yang mulai atau
selesai bersamaan. Ada pula pekerjaan yang dimulai setelah beberapa hari pekerjaan lainnya selesai.
Sehingga hubungan ketergantungan antar pekerjaan pada proyek ini adalah hubungan predecessor,
yaitu hubungan terhadap aktivitas sebelumnnya.Sebelum memasukkan hubungan ketergantungan
pekerjaan terlebih dahulu menentukan kapan proyek ini dapat dimulai. Didalam memasukan
hubungan ketergantungan pekerjaan durasi yang diperoleh tidak boleh melebihi batas akhir rencana
waktu pekerjaan yang telah di tentukan. Berikut ini adalah tampilan MS. Project 2010 untuk
hubungan ketergantungan pekerjaan:

Gambar 3. Hubungan Ketergantungan Antar Pekerjaan

Setelah menginput hubungan ketergantungan pekerjaan langkah selanjutnya melakukan


penugasan terhadap tenaga kerja. Hal yang perlu diperhatikan dalam penugasan tenaga kerja adalah
jumlah tenaga kerja yang tersedia.

3.4 Penggolongan dan Kebutuhan Tenaga Kerja


Adapun penggolongan untuk masing-masing tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang
tersedia dapat dilihat pada Tabel 1. berikut ini:

Tabel 1. Penggolongan/Klasifikasi Tenaga Kerja


No Pekerja Inisial Unit/Orang
1 Mandor M 5
2 Kepala Tukang Kt 5
2 Tukang Batu Tb 58
3 Tukang Kayu Tk 6
4 Tukang Besi Tbs 8
5 Tukang Rangka Baja Trb 4
6 Pekerja/Laden P 24
Sumber : PT. Dua Bersama (2018)

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 175
Kemudian masukkan kebutuhan tenaga kerja untuk masing-masing pekerjaan. Seperti tampak pada
Tabel 2. dibawah ini:

Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Masing-Masing Pekerjaan


No Uraian Pekerjaan Kebutuhan Tenaga Kerja
1 PEKERJAAN PERSIAPAN
2 Pembuatan Pagar Keliling 1M, 1Kt, 4Tk, 1P
3 Papan Nama Proyek 1Kt, 1P
PEKERJAAN STRUKTUR
1 Pekerjaan Kolom Dia. 20 cm 1M, 4P, 3Tb, 2Tbs, 3Tk
2 Pekerjaan Kolom Dia. 30 cm 1M, 2P, 2Tk, 2Tb, 2Tbs
3 Pekerjaan Kolom 30×30 cm 1M, 2Tb, 2Tk, 2P, 1Tbs
4 Pekerjaan Plat Lantai 1M, 4P, 4Tbs, 4 Tb
5 Pekerjaan Finishing Kolom Baja Lt. Dasar 1M, 6P, 1Kt, 15Tb
6 Pekerjaan Finishing Kolom Baja Lt. Atas 1M, 1Kt, 6P, 15Tb
7 Pekerjaan Kolom Praktis 1M, 1Kt, 2P, 4Tb, 2Tbs, 2Tk
8 Pekerjaan Balok Latai 1M, 1Kt, 2P, 4Tb, 4Tk, 2Tbs
PEKERJAAN STRUKTUR ATAP
1 Pasang Rangka Atap Baja Ringan 1M, 1Kt, 3P, 4Trb
2 Pasang Penutup Atap Multi Sirap 1M, 1Kt, 3P, 4Trb
3 Pasang Papan List Plang Kayu Kelas I 1M, 1Kt, 4Tk, 2P
4 Pasang Rangka Besi Atap Kaca Temprete 1M, 1Kt, 1P, 2Tk
5 Pasang Penutup Kaca Temprete 12 mm 1M, 1Kt, 3P, 4Trb
6 Pasang Tawing Layar di Lukis 1M, 1Kt, 3P, 6Tk
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
1 Pasangan Dinding 1/2 Bata Merah Lantai 1 1M, 1Kt, 6P, 16Tb
2 Plesteran Dinding Balok Lantai 1 1M, 1Kt, 6P, 16Tb
3 Acian Dinding Balok Lantai 1 1M, 1Kt, 6P, 16Tb
4 Pasangan Dinding 1/2 Bata Merah Lantai 2 1M, 1Kt, 6P, 16Tb
5 Plesteran Dinding Balok Lantai 2 1M, 1Kt, 6P, 16Tb
6 Acian Dinding Balok Lantai 2 1M, 1Kt, 6P, 16Tb
Sumber : Hasil Analisis Data (2018)

Berikut adalah tampilan pada MS. Project 2010:

Gambar 4. Penugasan Tenaga Kerja (Assign Resource)

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 176
3.5 Hasil Analisis Data
Setelah menyusun time schedule rencana yang diikuti dengan penugasan sumber daya pada
item pekerjaan, tindakan selanjutnya yaitu melakukan pengendalian terhadap waktu dari time
schedule tersebut. Banyak cara yang dilakukan untuk mengendalikan waktu, diantaranya dengan
melakukan overlapping (tumpang tindih) jadwal dari item pekerjaan. Sedangkan untuk
mengendalikan sumber daya (tenaga kerja) dilakukan dengan cara leveling atau perataan tenaga
kerja. Levelling atau perataan tenaga kerja ini dilakukan dengan cara Trial and Error.
Adapun tampilan perataan tenaga kerja menggunakan MS. Project 2010 dengan timescale (skala
waktu) yang digunakan per 2 minggu dapat dilihat pada gambar 5 sampai dengan gambar 11 berikut
ini:

Gambar 5. Hasil Perataan Tenaga Kerja (Mandor)

Gambar 5 memperlihatkan bahwa grafik tenaga kerja (mandor) tidak terjadi kelebihan beban
sumber daya, jumlah maksimum mandor yang tersedia adalah 5 orang dimana terlihat pada grafik
kebutuhan mandor pada 2 minggu awal pekerjaan 5 orang mandor, kemudian pada 2 minggu akhir
jumlah mandor yang dibutuhkan hanya 4 orang. Artinya susunan kegiatan untuk penempatan sumber
daya ini sudah baik. Sedangkan pada Gambar 6 memperlihatkan bahwa grafik tenaga kerja (kepala
tukang) tidak terjadi kelebihan beban sumber daya, jumlah maksimum kepala tukang yang tersedia
adalah 5 orang sedangkan kebutuhan kepala tukang pada grafik menunjukan pada 2 minggu pertama
kebutuhan kepala tukang adalah 3 orang. Pada 2 minggu kedua jumlah kepala tukang yang
dibutuhkan meningkat menjadi 5 orang dan pada 2 minggu ke enam, tujuh dan delapan mengalami
penurunan kebutuhan kepala tukang.

Gambar 6. Hasil Perataan Tenaga Kerja (Kepala Tukang)

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 177
Gambar 7. Hasil Perataan Tenaga Kerja (Tukang Batu)

Gambar 7 diatas memperlihatkan bahwa grafik tenaga kerja (tukang batu) tidak terjadi
kelebihan beban sumber daya, jumlah maksimum tukang batu yang tersedia adalah 60 orang
sedangkan kebutuhan tukang batu pada grafik menunjukan pada 2 minggu pertama kebutuhan tukang
batu adalah 54 orang. Pada 2 minggu kedua jumlah tukang batu yang dibutuhkan meningkat menjadi
60 orang. Kemudian turun hingga minggu akhir menjadi 16 orang.

Gambar 8. Hasil Perataan Tenaga Kerja(Tukang Kayu)

Gambar 8 menunjukkan bahwa grafik tenaga kerja (tukang kayu) tidak terjadi kelebihan beban
sumber daya, jumlah maksimum kepala tukang yang tersedia adalah 6 orang. Namun kondisi grafik
ini dikatakan tidak baik karena pada periode ke 2 membutuhkan 6 orang tukang kayu sedangkan pada
periode ke 3 mengalami penurunan kebutuhan sebanyak 2. Pada periode 4, 5 mengalami penurunan
kebutuhan sebanyak 4 orang dan pada periode 6 mengalami peningkatan kembali sebanyak 6 orang.
Pada gambar 9 memperlihatkan bahwa grafik tenaga kerja (tukang rangka baja) tidak terjadi
kelebihan beban sumber daya, jumlah maksimum kepala tukang yang tersedia adalah 4 orang
sedangkan kebutuhkan pada 2 minggu pertama hingga akhir adalah 4 orang. Artinya grafik sumber
daya ini normal (stabil/rata).
Sedangkan Gambar 10 menunjukkan bahwa grafik tenaga kerja (tukang besi) tidak terjadi
kelebihan beban sumber daya, jumlah maksimum kepala tukang yang tersedia adalah 8 orang
sedangkan kebutuhan kepala tukang pada grafik menunjukan pada 2 minggu pertama kebutuhan
tukang besi adalah 7 orang. Pada 2 minggu akhir meningkat menjadi 8.

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 178
Gambar 9. Hasil Perataan Tenaga Kerja (Tukang Rangka Baja)

Gambar 10. Hasil Perataan Tenaga Kerja (Tukang Besi)

Gambar 11. Hasil Perataan Tenaga Kerja (Pekerja/Laden)

Gambar 11 memperlihatkan bahwa grafik tenaga kerja (pekerja/laden) tidak terjadi kelebihan
beban sumber daya, jumlah maksimum kepala tukang yang tersedia adalah 24. Kondisi perataan
tenaga kerja diatas dikatakan kurang baik karena pada periode ke 3 dan ke 5 terlihat turun padahal
periode 1, 2, 3, 6, 7 stabil sebanyak 24 orang.

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 179
3.6 Pembahasan
Hasil analisis menunjukkan bahwa durasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan persiapan dan
pekerjaan struktur adalah 111 hari kalender artinya pekerjaan ini lebih cepat 9 hari dari rencana waktu
yang telah di targetkan yaitu 120 hari kalender. Hal yang sama juga diberikan oleh Sanaky dkk (2015)
dengan melakukan usaha perataan (leveling) dengan cara Trial and Error dari MS. Project 2010 agar
dapat meminimumkan fluktuasi tersebut, dimana overallocated tertinggi pada proyek sebanyak 8
jam dapat diminimumkan menjadi 2 jam. Hasil durasi pada proyek 173 hari kerja, sesuai dengan
yang direncanakan. Biaya yang dihasilkan pun tidak mengalami perubahan.
Sedangkan menurut Wowor dkk (2013), pengendalian jadwal pada proyek pembangunan fasilitas
PT. Trakindo Utama khususnya pembangunan Office dengan menggunakan Microsoft Project 2007,
pada tahap pengendalian ada pekerjaan yang berada pada lintasan kritis sehingga dilakukan sistem
kerja lembur (Crash Program) dengan tambahan 2 jam kerja lembur. Sehingga pekerjaan
pengecatan menjadi 16 hari kerja dari waktu normal yaitu 21 hari kerja.
Apabila ditinjuan dari segi upah tenaga kerja, hasil perataan tenaga kerja dengan cara trial and error
didapatkan biaya sebesar Rp. 1.276.912.025 ditambah biaya (overhead + profit) sebesar 15% maka
biaya upah tenaga kerjanya sebesar Rp. 1.468.448.829.

4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil durasi pekerjaan setelah dianalisis menggunakan Microsoft Project 2010 didapat 111 hari
kalender artinya alokasi sumber daya (tenaga kerja) yang telah dianalisis pekerjaan ini bisa selesai
lebih cepat 9 hari dari waktu yang ditargetnya yaitu 120 hari kalender. Artinya berdasarkan
analisis terhadap rencana kerjasecara garis besar dalam pelaksanaan pekerjaan ini tidak
mengalami keterlambatan kecuali faktor-faktor lain yang bersifat non teknis dapat terjadi selama
pekerjaan berlangsung.
2. Dari hasil analisis pengendalian biaya menggunakan Microsoft Project 2010 setelah dilakukan
pemerataan tenaga kerja didapat upah tenaga kerja sebesar Rp. 1.468.448.829 biaya ini belum
termasuk didalamnya kemungkinan akanterjadinya ekskalasi terhadap harga dasar satuan yang
ada/digunakan dalam penawaran. Sedangkan biaya upah tenaga kerja berdasarkan RAB (sebelum
dianalisis) adalah sebesar Rp. 1.713.545.726,16.
3. Dari hasil perataan tenaga kerja pada gambar 5 sampai dengan gambar 11 terlihat pada alokasi
kebutuhan tenaga kerja setiap minggunya tidak sama kebutuhannya ada peningkatan dan
penurunan. Untuk menghindari ketidakstabilan kebutuhan tenaga kerja tersebut maka tenaga
kerja yang pada periode tertentu kelebihan atau tidak bekerja maka dialihkan untuk mengerjakan
bangunan yang lain agar tidak menganggur untuk menghindari pemborosan biaya tenaga kerja
karena bila diberhentikan karena tidak bekerja belum tentu mau bekerja kembali atau mungkin
sudah bekerja di tempat lain.

DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, Istimawan., 2006. Manajemen Proyek & Konstruksi. Jilid 1, halaman 13. Penerbit
Kanisius, Yogyakarta.
Luthan, Putri Lynna A., dan Syafriandi. 2017. Manajemen Konstruksi dengan Aplikasi Microsoft
Project. Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta.
Sanaky, A. T., Tjakra, J., & Dundu, A. K. T. 2015. Analisis Pengendalian Waktu Dan Biaya Pada
Pekerjaan Konstruksi Dengan Menggunakan Microsoft Project 2010 (Studi Kasus:
Pembangunan Persekolahan Eben Haezer Manado). TEKNO, Vol.13 No. 63 Agustus 2015 hal.
90-98.
Trihendradi, C. 2011. Microsoft Project 2010: Pendekatan Siklus Proyek: Langkah Cerdas
Merencanakan dan Mengelola Proyek. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta
Wowor, F. N., Sompie, B. F., Walangitan, D. R. O., dan Malingkas, G. Y. 2013. Aplikasi Microsoft
Project dalam Pengendalian Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Proyek. Jurnal Sipil Statik, Vol.1
No.8, Juli 2013 hal.543-548.
Wulfram I. Ervianto. 2009. Manajemen Proyek Konstruksi. Penerbit Andi Offset, Jakarta.

Forum Grup Diskusi Teknologi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (FGDT XI-PTM) 180

Anda mungkin juga menyukai