Anda di halaman 1dari 155

Disampaikan oleh:

Direktorat Keberlanjutan Konstruksi

Dalam acara:
Bimbingan Teknis Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
TUJUAN PEMBELAJARAN

01 Mampu Menjelaskan Kebijakan Pemerintah


tentang Keselamatan Konstruksi

02 Mampu Menjelaskan Sistem


Manajemen Keselamatan Konstruksi

Mampu Menjelaskan Situasi dan Kondisi


03 Keselamatan Konstruksi di Indonesia

Mampu Menjelaskan aturan tentang


04 Keselamatan Konstruksi di tempat kerja
OUTLINE 01 LATAR BELAKANG

STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN


02
KESELAMATAN KONSTRUKSI

A Kebijakan dan Komitmen

B Komite Keselamatan Konstruksi

C Peningkatan Kualitas SDM

D Action Plan Sistem Manajemen Keselamatan


Konstruksi (SMKK)

E Penerapan Keselamatan Konstruksi di Masa


Pandemi Covid-19
1
LATAR BELAKANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
1 LATAR BELAKANG
Diagram Venn Peraturan dan Perundangan

DIAGRAM VENN PERATURAN DAN PERUNDANGAN

KK Keselamatan Konstruksi

SMKK Sistem Manajemen


Keselamatan Konstruksi

K4 Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan
1 LATAR BELAKANG
Matriks Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
“SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI”
Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan

Keselamatan Keselamatan & Keselamatan


Keselamatan Publik
Keteknikan Konstruksi Kesehatan Kerja Lingkungan
Menjamin K3

 Tenaga kerja konstruksi


 Bangunan/aset  Masyarakat Terpapar  Lingkungan Alam
 Pemasok, Tamu,
Objek yang  Lingkungan Terbangun
konstruksi Subpenyedia  Masyarakat sekitar
Diselamatkan  Peralatan, material  Lingkungan terdampak
 Pemilik proyek Proyek proyek
 Pengguna Jasa

Pencegahan Kecelakaan Kecelakaan Kerja & Pencemaran Lingkungan dan Kecelakaan


Terhadap Konstruksi Penyakit akibat Kerja Masyarakat

Metode Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan Peluang (HIRAO), Prosedur Kerja Aman, Analisis
Pencegahan Keselamatan Konstruksi (AKK), RKK, RMPK, RKPPL, Program Mutu dan RMLLP.
1 LATAR BELAKANG: Budaya Berkeselamatan
Perbedaan Budaya Berkeselamatan Dulu dan Sekarang
Penggunaan APD di masa dulu

Penggunaan APD di masa sekarang


1 LATAR BELAKANG: Budaya Berkeselamatan
Perbedaan Budaya Berkeselamatan Dulu dan Sekarang

Penggunaan APD di masa dulu

Penggunaan APD di masa sekarang


CONTOH TENAGA KERJA YANG TIDAK MENGUTAMAKAN
KESELAMATAN KONSTRUKSI DALAM PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
1 LATAR BELAKANG
Kasus Kecelakaan Kerja pada Sektor Konstruksi
Total Kasus: ±55.394 Kecelakaan
Data Kecelakaan Kerja Sektor Konstruksi 2018 = 2.311 pada Sektor Konstruksi
2018 2019 2019 = 2.212
1860 1814 Penurunan 4%

288 244 163 154

Lalu Lintas Di Dalam Area Kerja Di Luar Area Kerja

Sumber: Jurnal Nasional, 2009, hal. 18


Sembuh Sebagian Fungsi Total Tetap
1.141 21 0
Tahun
2019
Masih Sebagian Meninggal
Pengobatan Anatomis 148
853 52
Sumber: BPJS Ketenagakerjaan
1 LATAR BELAKANG
Kebijakan PUPR terkait SMKK

Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021


PP Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi

Pasal 84I ayat (1) Pasal 1 Angka 3 menyebutkan bahwa Sistem


menyatakan bahwa setiap pengguna Manjamenen Keselamatan Konstruksi yang
Jasa dan Penyedia Jasa dalam selanjutnya disingkat SMKK adalah bagian
penyelenggaraan Jasa Konstruksi harus dari sistem manajemen pelaksanaan
menerapkan SMKK. pekerjaan konstruksi untuk menjamin
terwujudnya Keselamatan Konstruksi
Pasal 84I Ayat (4)
SMKK merupakan pemenuhan terhadap
standar Kemananan, Keselamatan,
Kesehatan dan Keberlanjutan….
1 LATAR BELAKANG
Petugas Keselamatan Konstruksi: Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang
Pedoman SMKK
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Petugas Keselamatan Konstruksi adalah orang yang memiliki kompetensi khusus di bidang
Keselamatan Konstruksi dalam melaksanakan dan mengawasi penerapan SMKK yang
dibuktikan dengan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas K3 Konstruksi per Balai Jasa Konstruksi Wilayah pada
Januari 2016 s.d. Januari 2020
BALAI JASA KONSTRUKSI BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH I ACEH WILAYAH V BANJARMASIN

Pengguna Jasa Pengguna Jasa 492


1.232 BALAI JASA KONSTRUKSI
Penyedia Jasa 1.511 WILAYAH VI MAKASSAR BALAI JASA KONSTRUKSI
Penyedia Jasa 2.168
WILAYAH VII JAYAPURA
Jumlah 2.003 Pengguna Jasa 710
Jumlah 3.400 Pengguna Jasa
Penyedia Jasa 997 795

Jumlah 1.707 Penyedia Jasa 1.449


Jumlah 2.244

BALAI JASA KONSTRUKSI


WILAYAH II PALEMBANG TOTAL
Pengguna Jasa 745 KESELURUHAN
Penyedia Jasa BALAI JASA KONSTRUKSI
522 BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH III JAKARTA Pengguna Jasa
WILAYAH IV SURABAYA 5.258
Jumlah 1.267 Pengguna Jasa 634 Pengguna Jasa 650 Penyedia Jasa 10.262
Penyedia Jasa 986 Penyedia Jasa 2.629
Jumlah 1.620 Jumlah 15.520
Jumlah 3.279
Data per 31 Januari 2020
Sumber: Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 13
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas Keselamatan Konstruksi per Balai Jasa Konstruksi Wilayah pada
Februari 2020 s.d. Agustus 2021
BALAI JASA KONSTRUKSI BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH I ACEH WILAYAH V BANJARMASIN

Pengguna Jasa Pengguna Jasa 38


231 BALAI JASA KONSTRUKSI
Penyedia Jasa 177 WILAYAH VI MAKASSAR BALAI JASA KONSTRUKSI
Penyedia Jasa 385
WILAYAH VII JAYAPURA
Jumlah 215 Pengguna Jasa 436
Jumlah 616 Pengguna Jasa
Penyedia Jasa 889 39

Jumlah 1.325 Penyedia Jasa 134


Jumlah 173

BALAI JASA KONSTRUKSI


WILAYAH II PALEMBANG TOTAL
Pengguna Jasa 104 KESELURUHAN
Penyedia Jasa BALAI JASA KONSTRUKSI
38 BALAI JASA KONSTRUKSI
WILAYAH III JAKARTA Pengguna Jasa
WILAYAH IV SURABAYA 1.638
Jumlah 142 Pengguna Jasa 399 Pengguna Jasa 391 Penyedia Jasa 5.150
Penyedia Jasa 1.754 Penyedia Jasa 1.773
Jumlah 2.153 Jumlah 6.788
Jumlah 2.164
Data per 31 Agustus 2021
Sumber: Direktorat Keberlanjutan Konstruksi 14
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas K3 Konstruksi per Provinsi pada Januari 2016 s.d. Januari 2020

Provinsi Pengguna Penyedia Total Provinsi Pengguna Penyedia Total


NAD 178 416 594 Nusa Tenggara Timur 42 90 132
Sumatera Utara 163 281 444 Kalimantan Utara 19 51 70
Sumatera Barat 330 1.202 1.532 Kalimantan Selatan 187 744 931
Sumatera Selatan 237 98 335 Kalimantan Tengah 126 195 321
Riau 102 99 201 Kalimantan Barat 56 204 260
Kepulauan Riau 222 72 294 Kalimantan Timur 104 317 421
Jambi 218 204 422
Sulawesi Selatan 381 311 692
Bangka Belitung 73 25 98
Sulawesi Utara 74 154 228
Bengkulu 65 47 112
Sulawesi Tengah 114 200 314
Lampung 389 246 635
Banten 56 181 237
Sulawesi Barat 29 73 102
DKI Jakarta 452 628 1.080 Sulawesi Tenggara 64 191 255
Jawa Barat 126 177 303 Gorontalo 48 68 116
Jawa Tengah 74 381 455 Maluku 358 470 828
Yogyakarta 11 165 176 Maluku Utara 81 217 298
Jawa Timur 437 1.766 2.203 Papua 245 585 830
Bali 55 181 236 Papua Barat 111 177 288
Nusa Tenggara Barat 31 46 77 Jumlah 5.258 10.262 15.520

Data per 31 Januari 2020


Sumber: Direktorat Bina Penyelenggaraan Jasa Konstruksi 15
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Petugas Keselamatan Konstruksi per Provinsi Tahun 2020 s.d. Agustus 2021

Provinsi Pengguna Penyedia Total Provinsi Pengguna Penyedia Total


NAD 0 48 48 Nusa Tenggara Timur 0 42 42
Sumatera Utara 0 94 94 Kalimantan Utara 0 0 0
Sumatera Barat 145 106 251 Kalimantan Selatan 16 36 52
Sumatera Selatan 36 75 111 Kalimantan Tengah 0 33 33
Riau 0 46 46 Kalimantan Barat 5 106 111
Kepulauan Riau 50 16 66 Kalimantan Timur 17 2 19
Jambi 74 22 96
Sulawesi Selatan 255 462 717
Bangka Belitung 27 3 30
Sulawesi Utara 65 185 250
Bengkulu 3 13 16
Sulawesi Tengah 37 24 60
Lampung 0 0 0
Sulawesi Barat 1 35 36
Banten 0 170 170
DKI Jakarta 330 1.524 1.854 Sulawesi Tenggara 19 82 101
Jawa Barat 69 60 129 Gorontalo 59 102 161
Jawa Tengah 29 899 928 Maluku 23 18 41
Yogyakarta 48 44 92 Maluku Utara 0 0 0
Jawa Timur 273 642 915 Papua 16 116 132
Bali 41 146 187 Papua Barat 0 0 0
Nusa Tenggara Barat 0 0 0 Jumlah 1.638 5.150 6.788

Data per 31 Agustus 2021


Sumber: Direktorat Keberlanjutan Konstruksi 16
1 LATAR BELAKANG
Jumlah Ahli K3 Konstruksi per Provinsi di Indonesia

Nusa Tenggara Timur


Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah

Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur

Sumatera Selatan
Kalimantan Utara
PROVINSI

Kalimantan Barat

Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Bangka Belitung

JUMLAH
Sumatera Utara
Kepulauan Riau

Sumatera Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Maluku Utara
DI Yogyakarta

Jawa Tengah

Papua Barat
Jawa Timur
DKI Jakarta

Jawa Barat
Gorontalo
Bengkulu

Lampung
Maluku
Banten

Papua
Jambi
Aceh

Riau
Bali

AHLI
525 143 319 47 144 1150 9 68 749 477 424 197 208 101 214 10 190 2948 124 111 43 92 201 83 45 2281 84 370 242 69 653 488 201 249 13259
MUDA

AHLI
501 25 208 10 26 611 6 95 377 78 142 270 18 63 124 1 169 2568 89 42 29 27 51 35 18 2193 113 393 177 32 866 343 197 105 10002
MADYA

AHLI
0 0 0 0 0 889 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 889
UTAMA

TOTAL 1026 168 527 57 170 2650 15 163 1126 555 566 467 226 164 338 11 359 5516 213 153 72 119 252 118 63 4474 197 763 419 101 1519 831 398 354 24150

Data per 31 Januari 2020


Sumber: LPJKN

17
1 LATAR BELAKANG
Tenaga Kerja Konstruksi Ahli dan Terampil
PROPORSI TENAGA KERJA KONSTRUKSI 2015-2018

10,000,000

8,000,000
2,148,462 2,115,367 2,155,763 2,298,504
6,000,000 SMA ke Atas

4,000,000 SMA Ke Bawah


6,059,624 5,863,200 5,980,873 6,001,793
2,000,000

-
2015 2016 2017 2018
Sumber data: BPS, Tahun 2015 s.d 2018

Berdasarkan jumlah Berdasarkan jumlah


Tenaga Tenaga Dari total
Ahli ORANG Ahli S E R T I F I K AT 8.505.542 TKK
26% yang menerima sertifikat 28% yang diterbitkan di Indonesia
pada tahun 2019,
TKK bersertifikat
Tenaga Total: Tenaga Total: hanya berjumlah
Terampil
613.024 orang
Terampil 960.340 sertifikat 960.340
74% 72%
(11,3%)

Sumber: LPJK 31 Des 2019


1 LATAR BELAKANG
Data Tenaga Kerja Ahli dan Terampil
Tenaga Ahli
Utama,
8,304
Data Asosiasi Profesi, USTK, dan USKTM Sumber: LPJK
Muda, Data per
60
19 September 2020
60 87,711
50 47
40 33
34
Madya,
30 96,243
20
10
0
Asosiasi
USTK
Profesi USTKM
Provinsi Lembaga Tenaga Terampil*
Registrasi
(LPJK P)

Sumber: LPJK Kelas


Data per 4 Februari 2020 3,
*Tingkat Pendidikan 199,1 Kelas 1,
Kelas 1: minimal SMA/sederajat 78 249,845
Kelas 2: minimal SMP/sederajat
Kelas 3: minimal SD/sederajat
Kelas 2,
Sumber: LPJK
76,731
Data per 19 September 2020
1 LATAR BELAKANG
Hubungan Investasi Keselamatan & Biaya Kecelakaan

Efek investasi Budaya Keselamatan Kinerja


keselamatan bervariasi keamanan
tergantung pada Kondisi Bahaya dalam Proyek meningkat

Hubungan antara Investasi Keselamatan dan Biaya


Kecelakaan
(Zou and Sunindijo, 2015).

Total rasio biaya keselamatan (TSCR) adalah jumlah total rasio biaya
kecelakaan (TCAR) dan rasio investasi keselamatan (SIR) dan tanda “x”
memperlihatkan nilai minimum untuk kinerja keselamatan.

Grafik menunjukkan bahwa investasi yang tinggi dalam keselamatan


memberikan kinerja keselamatan yang tinggi tetapi jika dilakukan
dengan biaya yang berlebihan, akan membuat investasi tersebut secara
ekonomis tidak layak dan tidak efektif. Tetapi, ketika tidak ada investasi
keselamatan sama sekali, total biaya keselamatan akan timbul secara
eksponensial sebagai akibat dari meningkatnya jumlah kecelakaan yang
mungkin terjadi.
1 LATAR BELAKANG
Dampak Positif Pemenuhan Standar K4 pada Sektor Konstruksi
MEMPERCEPAT JADWAL PROYEK
50% SELAMA 1 MINGGU ATAU LEBIH
DAMPAK POSITIF 50% lebih cepat kurang dari 1 minggu 12% lebih cepat dua minggu
IMPLEMENTASI KESELAMATAN 31% lebih cepat satu minggu 7% lebiih cepat 3 minggu atau lebih
KONSTRUKSI DALAM PROYEK
73% MENURUNKAN BIAYA PROYEK
71% SEBESAR 1% ATAU LEBIH
27% turun sebesar kurang dari 1% 17% turun sebesar 6%-10%
51% 49% turun sebesar 1%-5% 7% turun sebesar 11% atau lebih
43%
39%
73% MENINGKATKAN ROI* PROYEK
SEBESAR 1% ATAU LEBIH
27% meningkat sebesar kurang dari 1% 15% meningkat sebesar 6%-10%
13% 15%
53% meningkat sebesar 1%-5% 5% meningkat sebesar 10% atau lebih
5% 6%

82% MENINGKATKAN NAMA BAIK


Jadwal Biaya ROI* Kecelakaan PERUSAHAAN
Positif Negatif

* ROI : Return of Investment 66% MENINGKATKAN KUALITAS PROYEK

Sumber : Safety Management in The Construction Industry : Identifying Risk and Reducing Accident to Improve Site
Productivity and Project ROI, 2013, McGrawHill
1 LATAR BELAKANG
Dampak Negatif Setelah Terjadi Kecelakaan Konstruksi

SUBJEK
DAMPAK SOLUSI
TERDAMPAK
• Cedera, luka, meninggal • Tool box meeting saat memulai pekerjaan setiap hari.
Tenaga Kerja • Menimbulkan keragu-raguan bagi tenaga • Mengikuti pelatihan/pembinaan metode kerja
kerja lainnya
• Cedera, luka, meninggal • Sosialisasi ke masyarakat mengenai pengendalian
Masyarakat • Merasa tidak nyaman tinggal disekitar area bahaya yang dapat ditimbulkan oleh proyek tersebut
proyek • Melakukan pengendalian bahaya secara maksimal

• Proyek terhenti sementara • Menyusun Analisis Keselamatan Konstruksi sebelum


• Hasil pembangunan terlambat digunakan melakukan pekerjaan
Proyek • Tenaga kerja idle
• Peralatan idle
• Return of investment mengalami penurunan
• Tidak berkompeten • Menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan
• Nilai saham turun Konstruksi.
Perusahaan
• Memberikan pelatihan/pembinaan metode kerja ke
tenaga kerjanya
1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi pada Tahun 2017-2018

2017 2018
4 Jatuhnya crane (LRT Palembang) Kecelakaan Konstruksi Major
Agt
4 Runtuhnya girder launcher (Proyek
Feb DDT Jatinegara)
22 JPO runtuh (Jalan Tol Bogor-Ciawi-
Sep Sukabumi) 18 Jatuhnya besi hollow (Pembangunan Rumah Susun
Mar Tingkat Tinggi Pasar Rumput)
26
Jatuhnya crane (Tol Bogor Outer 17 Runtuhnya Pengecoran In Situ Slab Proyek Jalan Tol
Okt Ring Road/BORR) Apr Manado-Bitung
27 Runtuhnya DPT Mix-Use Development dan
29 Girder FO runtuh (Jalan Tol PASPRO) Des Kelongsoran Jalan Raya Gubeng, Surabaya
Okt
Kecelakaan Konstruksi Minor
15 Beton lepas dari crane (LRT Jakarta)
Nov 2 Beton girder runtuh (Jalan Tol Depok-Antasari) 01 Longsor pada galian (Proyek Pipa Rusun
Jan Mei Penjaringan)
16 Jatuhnya crane (Jalan Tol Jakarta- 22
22 Box girder runtuh (LRT Jakarta) Launcher roboh (Tol Solo Kertosono)
Nov Cikampek II (El.)) Jan Mei

9 Runtuhnya penopang (Jembatan 20 Jatuhnya bekisting pier head PCB 34 13 Lepasnya Cross Girder (Jembatan Kali Kuto)
Des Ciputrapinggan) Feb (Proyek Tol Becakayu) Jul

30 Beton girder runtuh (Jalan Tol 30 Jatuhnya crane (Double Track Kereta Api 1 Robohnya Perancah (Proyek Jalan Tol
Des Pemalang-Batang) Apr Medan-Badara Kualanamu) Agt Pandaan–Malang)
1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi Tahun 2019

4 Robohnya Dinding Penahan Tanah (DPT) dan Struktur 16 Tergulingnya Girder saat Pengangkutan pada Proyek
Jan Agt
Atas Rumah Pompa Durolis Riau Pembangunan Tol Cisumdawu

25 Runtuhnya Jembatan Gantung Banjasari II Pacitan 8 Kegagalan Pengecoran Box Traffic Ramp 8 pada
Jan Okt
Proyek Pembangunan Tol Depok–Antasari
22 Jatuhnya I-Steel Girder saat mobilisasi proyek Japek II
Mei 22 Kebakaran Pipa BBM Proyek Kereta Cepat Jakarta–
Okt
Bandung
15 Jatuhnya besi siku pada Proyek Pembangunan Tol Ruas
Juni
Cimanggis-Cibitung 2 Patahnya boom crane pada saat erection di proyek
Des
BORR
10 Runtuhnya Formwork Pierhead pada Proyek
Juli
Pembangunan Tol BORR Tahap 2 Seksi 3A 4 Keruntuhan Dinding Penahan Tanah (DPT) pada Proyek
Des
Pembangunan Pengaman Pantai Tahap III Paket 2,
23 Kelongsoran Jalan pada Proyek Pembangunan
Juli
Muara Baru, Jakarta Utara
Underpass Kentungan Yogyakarta
1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kecelakaan Konstruksi Tahun 2020
10 Februari 2020 16 Agustus 2020
Terlepasnya Boom pada Service Crane dalam Pelaksanaan Keruntuhan Pierhead pada Proyek Pembangunan Tol
Pekerjaan Konstruksi Jalan Tol Pekanbaru–Dumai Seksi 4 Cibitung–Cilincing

25 Februari 2020 15 September 2020


Banjir pada Tol Jakarta-Cikampek (Arah Jakarta) KM 9 dan Kelongsoran Lereng pada Proyek Bendungan
KM 19 Akibat Pekerjaan Konstruksi Pembangunan Kereta Manikin/Tefmo Paket 2
Cepat Jakarta–Bandung
26 September 2020
21 Juli 2020
Jatuhnya Material Stress Bar pada Proyek Pembangunan
Keruntuhan Dinding Pembatas Hotel Awann Sewu Semarang 6 (enam) Ruas Jalan Tol Dalam Kota Seksi Semanan–
Sunter–Pulogebang
7 Agustus 2020
Runtuhnya Scaffolding pada Proyek Pembangunan Jakarta 15 November 2020
International Stadium
Bergesernya Abutment dan Gelagar Overpass Mulya
12 Agustus 2020 Mekar pada Proyek Pembangunan Simpang Susun
Sadang Tol Jakarta–Cikampek II Selatan
Banjir Tol Padaleunyi KM 130A Akibat Pekerjaan Konstruksi
Pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung
1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kegagalan Bangunan

15 Januari 2018 17 April 2018 6 Januari 2020

Ambruknya Jembatan Widang, Tuban Ambruknya Gedung Ruko di Slipi,


Ambruknya selasar Gedung BEI, Jakarta (Jawa Timur) Jakarta Barat

5 Februari 2018 22 Desember 2019 24-25 Januari 2020

Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass Ambruknya Jembatan Lengkung Utan Banjir Underpass Kemayoran, Jakarta
Jalan Perimeter Selatan Bandara Soetta Kemayoran Pusat
1 LATAR BELAKANG
Kejadian Kegagalan Bangunan

15 Januari 2018 6 Januari 2020


Ambruknya Selasar Gedung BEI Jakarta Ambruknya Gedung Ruko di Slipi, Jakarta Barat

5 Februari 2018 24-25 Januari 2020


Turap longsor di Km 8+6/7 Underpass Jalan Perimeter Banjir Underpass Kemayoran, Jakarta Pusat
Selatan Bandara Soetta
11 Februari 2020
17 April 2018
Runtuhnya Gedung Matraman
Ambruknya Jembatan Widang, Tuban (Jawa Timur)
28 Juli 2020
22 Desember 2019
Keruntuhan Gedung OJK Regional 3
Ambruknya Jembatan Lengkung Utan Kemayoran
22 Agustus 2020
Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PEKERJAAN
KONSTRUKSI
(Instruksi Menteri PUPR No. IK.01.01-Mn/248
Tanggal 21 Februari)
Untuk menjamin keamanan dan keselamatan konstruksi
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Arah Penyelenggaraan Jasa Konstruksi untuk Pengembangan Industri Konstruksi Bersaing
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH PUSAT
FOKUS PADA Sesuai PP No. 22 Tahun 2020 (tidak berubah dalam PP No. 14 Tahun 2021)

1
• Akreditasi bagi Asosiasi Badan Usaha dan Asosiasi Terkait Rantai Pasok Jasa
BERKESELAMATAN DAN TERPADU
Konstruksi
• Penerapan standar K4 dan pengukuran tingkat
• Akreditasi bagi Asosiasi Profesi dan Pemberian Rekomendasi Lisensi bagi LSP
kepatuhan; • Pencatatan Penilai Ahli melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintegerasi
• Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan • Menetapkan Penilai Ahli yang terdaftar dalam hal terjadi Kegagalan Bangunan
yang terintegrasi pada setiap tahapan • Penyetaraan tenaga kerja asing

2
penyelenggaraan. • Membentuk LSP atau panitia teknis uji kompetensi untuk melaksanakan tugas
ADIL DAN SETARA Sertifikasi Kompetensi Kerja yang belum dapat dilakukan LSP yang dibentuk
• Kesesuaian penggunaan jenis kontrak kerja konstruksi; Asosiasi Profesi/Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
• Lisensi LSBU
• Kesetaraan pemahaman isi kontrak sekaligus hak dan
• Pencatatan Badan Usaha Jasa Konstruksi melalui Sistem Informasi Jasa
kewajiban (hindari multitafsir) Konstruksi terintegrasi
• Musyawarah untuk penyelesaian sengketa tanpa jalur • Pencatatan tenaga kerja melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
pengadilan • Pencatatan pengalaman badan usaha melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi

3
Terintegrasi
EFISIENSI YANG BERKUALITAS • Pencatatan pengalaman profesional Tenaga Kerja Konstruksi melalui Sistem
• Profesionalitas penyelenggaraan Jasa Konstruksi; Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Optimalisasi pengendalian dan penjaminan mutu dilakukan • Pencatatan LSP yang dibentuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan kerja di
bidang Konstruksi dan Asosiasi Profesi terakreditasi melalui Sistem Informasi
sesuai fungsi di setiap tahapan penyelenggaraan Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Continuous Improvement berdasarkan data penyelenggaaan • Pencatatan LSBU yang dibentuk Asosiasi Badan Usaha terakreditasi melalui
Jasa Konstruksi Sistem Informasi Jasa Konstruksi Terintegrasi
• Kehati-hatian dalam pengelolaan keuangan negara • Lembaga yang dibentuk yaitu Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi
: REAKTIF
1 LATAR BELAKANG
Lima Masalah Strategis

1
3
Kegiatan konstruksi Tenaga ahli secara
tidak memperhatikan kuantitas dan kualitas
Keselamatan Konstruksi masih kurang

2 4
Petugas Keselamatan
Pengawasan Keselamatan Konstruksi/Ahli K3
Konstruksi saat kegiatan Konstruksi/Ahli Keselamatan
konstruksi kurang Konstruksi yang bersertifikat
masih kurang
5 PERLU
Regulasi belum TRANSFORMASI
mendukung
KEBIJAKAN
2
STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Transformasi Kebijakan

01 Perbaikan Regulasi (Aturan dan Biaya)

02 Pembentukan Komite Keselamatan Konstruksi


SAFETY FIRST
03 Pembinaan–Peningkatan Kualitas SDM
ZERO ACCIDENT
(Percepatan Sertifikasi dan Bimtek SMKK)

04 Perbaikan Organisasi QHSE - UKK

05
Pengawasan
2 STRATEGI MENGATASI PERMASALAHAN
Peran Ahli Muda K3 Konstruksi
Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan
tentang dan terkait Keselamatan Konstruksi
Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja
Jumlah Tenaga Ahli per Subklasifikasi Tahun 2019 pelaksanaan konstruksi
100,000 92,877 Merencanakan dan menyusun program Keselamatan
90,000 Konstruksi
80,000
Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan
70,000 Tugas dan ketentuan Keselamatan Konstruksi
60,000
Tanggung
50,000 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan
37,844
Jawab Ahli pelaksanaan program, prosedur kerja dan Instruksi
40,000 Kerja Keselamatan Konstruksi
Muda K3
30,000
17,370
Konstruksi
20,000 16,667 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan
9,724 7,842 SMKK dan pedoman teknis Keselamatan Konstruksi
10,000
- Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan
Sub Klasifikasi konstruksi berbasis Keselamatan Konstruksi, jika
Arsitektur Elektrikal Manajemen Mekanikal Sipil Tata Lingkungan diperlukan
Sumber: LPJKN, 15 Februari 2019
Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja serta keadaan darurat
TOTAL 10.437 TENAGA AHLI MUDA K3
KONSTRUKSI DI SELURUH INDONESIA
2.A
KEBIJAKAN DAN KOMITMEN

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
A KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
Komitmen Penyelenggaraan Konstruksi Aman Kementerian PUPR

1 2 3 4 5 6
A KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi
Beberapa upaya pembudayaan Keselamatan Konstruksi yang telah dilakukan:

1 Pemantauan dan Evaluasi pada Proyek Konstruksi dengan Potensi Bahaya Tinggi oleh Komite
Keselamatan Konstruksi.

Pada tahun 2020, telah dilakukan


pemantauan dan evaluasi ke 18 proyek
konstruksi di seluruh Indonesia secara
mendadak.

2 Bimbingan Teknis Sistem Manajemen


Keselamatan Konstruksi (Bimtek SMKK)
untuk Tingkat General Manajer
Kontraktor, Pemimpin Tim, Insinyur Ahli
(Konsultan Pengawas), Mahasiswa, dan
Tenaga Terampil.
A KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi
3 Sertifikasi Petugas K3 Konstruksi dan Petugas Keselamatan Konstruksi hingga Agustus 2021
sudah mencapai 22.309 (meningkat dari Desember 2018 sejumlah 6.224).

4 Memasukkan aspek pengaturan Keselamatan Konstruksi pada


kebijakan pengadaan jasa konstruksi (Peraturan LKPP No. 12 Tahun
2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Melalui Penyedia).

5 Mengubah kategori proyek dari 2 (dua) kategori menjadi 3 (tiga)


kategori untuk lebih mencerminkan kebutuhan penyedia jasa yang
sesuai dengan tingkat risiko dan melihat kebutuhan yang tersedia
untuk Ahli K3 Konstruksi dan Petugas Keselamatan Konstruksi.
A KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi

6 Pemberdayaan Ahli K3
Konstruksi/Ahli
Keselamatan Konstruksi
sebagai second line defense
terhadap kecelakaan
konstruksi, antara lain
dengan pengaturan izin
bekerja (permit to work) dan
checklist pekerjaan yang
harus ditandatangani Ahli K3
Konstruksi/Ahli Keselamatan
Konstruksi.
A KEBIJAKAN DAN KOMITMEN
Upaya Pembudayaan Keselamatan Konstruksi

7
Pemberian penghargaan kepada Penyedia Jasa
(Kontraktor dan Konsultan) dan Pengguna Jasa yang telah
menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
pada Pekerjaan Konstruksi dengan baik.

8
Pemberian sanksi:
a. Memberhentikan sementara pekerjaan proyek strategis nasional yang memiliki risiko tinggi ,
yang mengalami Kecelakaan Konstruksi.
b. Rekomendasi pemberhentian jabatan level strategis dan/atau level proyek pada badan
usaha jasa konstruksi pada proyek yang menyebabkan kecelakaan yang mengganggu
ketertiban umum.

9 Persyaratan dalam proses lelang untuk Penyedia Jasa agar menyampaikan komitmen
Pimpinan Tertinggi dalam bentuk Pakta Komitmen.
2.B
KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Konstruksi Aman pada tiap Tahapan Penyelenggaraan Konstruksi

PRAKONSTRUKSI PROSES KONSTRUKSI PEMAANFAATAN

KOMITE KESELAMATAN KEGAGALAN BANGUNAN


1. KKB OLEH PENILAI AHLI
KONSTRUKSI
2. KKJTJ (PP No. 14/2021, (UU No. 2/2017,
3. KKBG Permen PUPR No. 10/2021, & PP No. 14/2021, &
Kepmen PUPR No. 33/2021) Permen PUPR No. 8/2021)

Pelaksanaan Pemanfaatan Konstruksi


Desain
Konstruksi berkeselamatan dan
berkeselamatan
berkeselamatan berwawasan lingkungan

KKB = Komisi Keamanan Bendungan (Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015);


KKJTJ = Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (Permen PUPR No. 41/PRT/M/2015);
KKBG = Komite Keselamatan Bangunan Gedung (Kepmen PUPR No. 93/KPTS/M/2019).
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Tugas Komisi-Komite pada Tahap Prakonstruksi
KOMISI KEAMANAN BENDUNGAN KOMITE KESELAMATAN BANGUNAN GEDUNG
(Permen PUPR No. 27/PRT/M/2015) (Kepmen PUPR No. 93/PRT/M/2019)

1. Memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai


1. Melakukan pengkajian terhadap hasil keselamatan bangunan gedung dalam hal:
evaluasi keamanan bendungan; • Percepatan pembentukan tim ahli bangunan gedung di
2. Memberikan rekomendasi mengenai daerah;
keamanan bendungan; • Penerapan persyaratan teknis bangunan gedung (building
codes) di seluruh Indonesia; dan
3. Menyelenggarakan inspeksi bendungan.
• Percepatan pelaksanaan sertifikat laik fungsi di daerah.
2. Memberikan rekomendasi kepada Menteri terhadap penerapan
inovasi teknologi pada bangunan gedung;
KOMISI KEAMANAN JEMBATAN & 3. Memberikan rekomendasi kepada Menteri mengenai usulan tim
TEROWONGAN JALAN penilai ahli pada kejadian kegagalan bangunan gedung.
( Permen PUPR No. 41 / PRT/ M/ 2015 ) 4. Menetapkan Standar Operasional Prosedur yang dianggap
penting untuk KKBG.
1. Melakukan pengkajian terhadap evaluasi 5. Memberikan rekomendasi kepada Menteri tentang konsep /
keamanan jembatan dan terowongan jalan gagasan /Inovasi penyelenggaraan bangunan gedung yang
yang dilakukan oleh pembangun atau lebih andal untuk masa depan.
pengelola jembatan dan terowongan jalan; 6. Apabila diperlukan, dapat mengusulkan kepada Menteri untuk
2. Memberikan rekomendasi mengenai keamanan pembentukan KKBG di daerah.
jembatan dan terowongan jalan; dan 7. Apabila diperlukan, Ketua Tim Pelaksana dapat menunjuk pakar
bangunan gedung sesuai dengan keahlian dan kebutuhan
3. Menyelenggarakan inspeksi jembatan dan selain yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri ini.
terowongan jalan.
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Tugas dan Kewenangan Komite Keselamatan Konstruksi

KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI


(Kepmen PUPR No. 33/KPTS/M/2021)

TUGAS KEWENANGAN
1. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan konstruksi yang 1. Memasuki tempat kerja konstruksi;
diperkirakan memiliki Risiko Keselamatan Konstruksi besar; 2. Meminta keterangan dari pihak-pihak
2. Melaksanakan investigasi kecelakaan konstruksi; terkait;
3. Menyusun laporan pemantauan dan evaluasi dan hasil investigasi 3. Meminta data yang berhubungan
kecelakaan konstruksi termasuk saran, pertimbangan dan dengan tugas Komite; dan
rekomendasi bersama dengan Subkomite dan Sekretariat Komite 4. Melakukan koordinasi dengan pihak
Keselamatan Konstruksi untuk dilaporkan kepada Ketua Komite; terkait Keselamatan Konstruksi.
4. Memberikan saran, pertimbangan dan rekomendasi atas hasil
pemantauan dart eveluasi serta investigasi kecelakaan konstruksi; dan
5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Menteri.
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek Pembangunan Bendungan
Karian, Banten
Komite Keselamatan Penempatan papan
Konstruksi memantau terkait promosi
langsung kondisi Keselamatan Konstruksi
penerapan di beberapa lokasi
Keselamatan Konstruksi stategis di lapangan
di Proyek
Pembangunan
Bendungan Karian

Penggunaan body Pemakaian ID card


harness sebagai APD pada seluruh pekerja
pekerja yang bekerja berisi data diri
di ketinggian pekerja, termasuk
golongan darah untuk
situasi darurat dan
sebagai raport
kedisiplinan
penggunaan APD
pekerja
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek Pembangunan Jembatan
Pulau Balang, Provinsi Kalimantan Timur
Komite Keselamatan Pembangunan pylon
Konstruksi mengunjungi jembatan tinggi >80m.
proyek Pembangunan Pengamanan bekerja di
Jembatan Pulau Balang ketinggian dan simulasi
penyelamatan menjadi
perhatian tim Komite
Keselamatan Konstruksi

Komite Keselamatan
Terlihat papan terkait Konstruksi memantau
promosi keselamatan langsung kondisi
konstruksi di lapangan penerapan
keselamatan konstruksi
di lapangan
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek pembangunan SPAM
Regional Umbulan-Takeoff Sidoarjo

Komite Penerapan
Keselamatan penggunaan APD
Konstruksi di lingkungan
mengunjungi salah proyek
satu proyek
SPAM di Sidoarjo

Terlihat spanduk Komite


besar di Keselamatan
belakang sebagai Konstruksi
pengingat memantau
pentingnya langsung kondisi
memperhatikan penerapan
APD keselamatan
konstruksi di
lapangan
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemantauan dan Evaluasi Keselamatan Konstruksi pada proyek Pembangunan Rusun
Pasar Rumput, Jakarta
Pemantauan Pengecekan core
penerapan lift pada Proyek
keselamatan Pembangunan
konstruksi di Proyek Rusun Pasar
Pembangunan Rusun Rumput
Pasar Rumput

Lisensi Penumpukan
keselamatan material di
konstruksi area Proyek
Pesawat Angkat Pembangunan
& Angkut yang Rusun Pasar
dimiliki operator Rumput
Passanger Hoist
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta

Sesuai dengan Keputusan Menteri PUPR No. 86/KPTS/II4/2019


tentang Perubahan Keputusan Menteri PUPR No.
66/KPTS/M/2O18 tentang Komite Keselamatan Konstruksi,
dengan mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna gedung, maka kepada Komite Keselamatan Konstruksi
ditugasi untuk melakukan pengecekan bangunan gedung
bertingkat di Provinsi DKI Jakarta, yang meliputi:
1. Gedung apartemen dengan tinggi 8 (delapan) lantai atau
lebih, khususnya untuk apartemen kelas menengah ke bawah;
2. Gedung perkantoran dengan tinggi 8 (delapan) lantai atau
lebih, dan berumur lebih dari 8 (delapan) tahun;
3. Gedung pusat perbelanjaan yang berumur lebih dari 10
(sepuluh) tahun.
Agar dalam pelaksanaannya selalu berkoordinasi dengan
instansi terkait Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta

Latar Belakang Dilaksanakannya


Maksud dan Tujuan
Pemeriksaan Bangunan Gedung
Untuk memberikan rasa aman dan
1. Untuk menetapkan tingkat kepatuhan terhadap
nyaman bagi pengguna dan pemenuhan standar keamanan, keselamatan,
masyarakat terhadap penggunaan kesehatan, dan keberlanjutan dalam pengelolaan
bangunan publik, maka Pemerintah dan pemeliharaan bangunan gedung di DKI
merasa perlu melaksanakan Jakarta.
pemeriksaan keandalan bangunan 2. Untuk mengetahui kondisi pengelolaan
gedung menyangkut aspek bangunan gedung di DKI Jakarta dikaitkan
Keselamatan, Kesehatan, dengan aspek Keselamatan, Kesehatan,
Kenyamanan, dan Kemudahan. Kenyamanan, dan Kemudahan.
3. Untuk memberikan rekomendasi mengenai
peningkatan mutu pengelolaan dan
pemeliharaan bangunan gedung dalam rangka
menjamin aspek keselamatan publik.
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Lokasi Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
1 2 3 4 5

+1
Gedung Mix-Used Apartemen Rajawali Gedung Blok M Plaza Gedung Cipta Karya Gedung Bina Marga
Grand Indonesia Menara Edelweiss Kementerian PUPR Kementerian PUPR

6 7 8 9 10

Gedung Canopus
BP3IP Kemenhub

Rusunawa Jatinegara Gedung Djuanda II Gedung Menara Gedung Ditjen Gedung Utama
Barat Kementerian Bidakara I Bangda Kementerian Kementerian PUPR
Keuangan Dalam Negeri
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
B KOMITE KESELAMATAN KONSTRUKSI
Pemeriksaaan Bangunan Gedung DKI Jakarta
HASIL PEMERIKSAAN BANGUNAN GEDUNG
Faktor yang Mempengaruhi Pemenuhan Kepatuhan Bangunan Gedung
Aspek Keselamatan, Kesehatan,
Kenyamanan, dan Kemudahan
• Sangat patuh,
• Patuh,
permintaan penghuni (tenant), • Cukup patuh, dan
• Kurang patuh.

kemampuan membayar penghuni (tenant), dan


• Perlu penyederhanaan administrasi dokumen perizinan
(jumlah izin dan instansi penerbit)
tingkat profesionalisme pengelola gedung. • Perlu evaluasi kebijakan penganggaran terkait operasi
dan pemeliharaan komponen bangunan gedung
• Perlu SOP pedoman pelaksanaan pengelolaan dan
operasional bangunan gedung
• Perlu perbaikan prasarana bahaya kebakaran yang lemah
• Perlu peningkatan kesadaran dan edukasi pada pengelola
dan penghuni bangunan gedung
2.C
BIAYA KESELAMATAN KONSTRUKSI

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
C BIAYA KESELAMATAN KONSTRUKSI
TAHAP PEMILIHAN PENYEDIA

1 2 3 4
Permen No. Peraturan LKPP No. PP No. 14 Tahun 2021 Permen PUPR
28/PRT/M/2016 12 Tahun 2021 No. 10 Tahun 2021
Pedoman Analisis Pedoman Pelaksanaan Perubahan atas PP No. 22 Pedoman Sistem Manajemen
Harga Satuan Pengadaan Barang/Jasa Tahun 2020 tentang Peraturan Keselamatan Konstruksi
Pekerjaan Bidang Pemerintah Melalui pelaksanaan UU No. 2 Tahun
Mencabut Permen PUPR
Pekerjaan Umum Penyedia 2017 tentang Jasa Konstruksi
No. 21/PRT/M/2019

Biaya K3 Komponen/Item Biaya Penerapan SMKK Biaya Penerapan SMKK


dialokasikan pekerjaan penerapan harus dimasukan pada harus dimasukan pada
dalam biaya SMKK dimasukkan daftar kuantitas dan harga daftar kuantitas dan harga
umum dalam Daftar Kuantitas dengan besaran biaya dengan besaran biaya
dan Harga dengan sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
SEDANG PROSES besaran biaya sesuai berdasarkan pengendalian berdasarkan pengendalian
REVISI dengan kebutuhan dalam RKK dalam RKK

TAHAP PRAKONSTRUKSI
2.D
ACTION PLAN SMKK

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

Evaluasi Penyebab Kecelakaan Konstruksi

Permasalahan SDM
1. Kurangnya kedisipilinan dalam Permasalahan Peralatan
melaksanakan Standar Operasional
Prosedur Safety factor pada pelaksanaan masih
2. Tidak adanya konsultan pengawas di rendah, sehingga mengakibatkan
tempat kerja pada setiap kejadian terjadinya kecelakaan
kecelakaan konstruksi
D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

REKOMENDASI KESELAMATAN KONSTRUKSI

Sistem Manajemen Manajemen Proyek


Keselamatan Konstruksi

Perilaku Berkeselamatan Keselamatan Teknis


D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi
Perlunya perbaikan dalam sistem penyelenggaraan jasa konstruksi di Indonesia, di antaranya pada:
1. Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
a. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam melakukan identifikasi dan
penetapan isu eksternal dan interal yang berpengaruh pada pelaksanaan pekerjaan.
b. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam menyusun Identifikasi Bahaya,
Penilaian Risiko, dan Peluang (IBPRP) dengan menerapkan analisis multi risiko secara rinci (multiple risk analysis)
pada setiap langkah kerja di dalam Work Breakdown Structure (WBS) untuk keselamatan pekerja, properti/ harta
benda, publik, dan lingkungan.
c. Minimnya pemahaman Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas/MK dalam menyusun Analisa Keselamatan
Konstruksi (AKK) sesuai dengan risiko pekerjaan di tiap tahapan pekerjaan sesuai dengan nilai kekerapan
(probability) kejadian bahaya dan keparahan (severity) atas potensi dampak terhadap manusia (pekerja dan/atau
publik), harta benda, dan lingkungan.
d. Menyusun dokumen RKK Pengawasan oleh Konsultan Pengawas yang diintegrasikan dengan RKK Pelaksanaan
sebagai alat (tools) dalam melaksanakan pengawasan yang lebih teknis, termasuk apabila terjadi ketidaknormalan
pada saat pelaksanaan pekerjaan.
D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi


f. Menyusun indikator kriteria pelaksanaan pekerjaan secara jelas dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, hujan,
petir, kecepatan angin, antrian kendaraan, dll, sehingga tim lapangan dapat melakukan penanganan yang tepat dan
tindak lanjutnya.
g. Menyusun indikator kriteria pelaksanaan pekerjaan mencakup kondisi lingkungan (cuaca, kecepatan angin, hujan)
yang dituangkan dalam dokumen kerja.
h. Mempekerjakan Pimpinan Unit Keselamatan Konstruksi (UKK) dengan kualifikasi sesuai dengan risiko
keselamatan konstruksi, serta memperhatikan jumlah Ahli K3 Konstruksi/Petugas Keselamatan Konstruksi terhadap
pekerja dalam UKK sesuai dengan Risiko Keselamatan Konstruksi.
i. Memperbaiki struktur organisasi proyek dengan memposisikan Pimpinan UKK yang sejajar dengan Manajer
Proyek, bukan di bawah kendali Manajer Proyek.
j. Menempatkan Biaya Keselamatan Konstruksi pada daftar kuantitas dan harga dengan besaran biaya sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan pengendalian dalam RKK.
k. Menempatkan peralatan kerja pada tempat yang sesuai, sehingga mengurangi kejadian material jatuh, serta dalam
rangka mewujudkan program Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin (5R) pada lokasi kerja.
D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi


2. Perilaku Berkeselamatan
a. Memasang rambu-rambu keselamatan yang dapat terlihat secara jelas oleh pekerja, maupun masyarakat sekitar,
terutama pada saat pekerjaan sedang berlangsung. Contohnya rubber cone/concrete barrier, rambu peringatan
bahaya, dan informasi (spanduk) pekerjaan sebelum lokasi kerja, pagar pengamanan pekerjaan, lampu selang, dan
lainnya.
b. Melakukan penyeragaman pakaian dan helm dari para pekerja, sesuai dengan instansi dan tugas dari pekerja, serta
menggunakan APD dan APK yang sesuai dengan jenis dan potensi bahaya.
c. Melakukan edukasi dan sosialisasi secara reguler kepada pekerja terampil terkait keselamatan konstruksi dan
risikonya saat tool box meeting (TBM).
d. Menempelkan SILO, SIO/SIA, nama operator, dan foto operator berukuran 8R pada seluruh alat berat yang
digunakan.
e. Memasang penangkal petir pada posisi tertinggi dan terendah dengan peletakan horizontal dan vertikal pada saat
pelaksanaan pekerjaan.
D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi


3. Manajemen Proyek
a. Menyusun pembagian peran, tanggung jawab, dan kewenangan yang jelas antara Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa di dalam dokumen kontrak.
b. Menyusun prosedur Stop Work Authority (SWA) dan alur penanganan tindak lanjut, termasuk pihak yang
bertanggung jawab.
c. Merencanakan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan.
d. Melakukan pengawasan secara berlapis, dengan melakukan tugas pengawasan sebelum dan sesudah pekerjaan
konstruksi dilaksanakan.
e. Melakukan koordinasi dengan seluruh pihak yang terlibat dan terdampak pekerjaan terkait dengan izin kerja dan
manajemen lalu lintas.
f. Menyusun jadwal pelaksanaan yang menjabarkan tahap pekerjaan secara detail yang diintegrasikan dengan
manajemen lalu lintas (traffic management), sehingga pihak-pihak terkait dapat melakukan pemantauan dan
pengendalian.
g. Melakukan sosialisasi secara reguler kepada warga sekitar yang terdampak pekerjaan, jauh sebelum pekerjaan
dimulai dan pada saat pekerjaan dilaksanakan.
h. Melakukan pengaturan jadwal pengiriman material agar tidak ada penumpukan material di lokasi ketinggian, serta
pelarangan menempatkan material di atas segmen yang masih bergerak.
D ACTION PLAN SMKK
Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi

Rekomendasi Komite Keselamatan Konstruksi


4. Keselamatan Teknis
a. Memperhatikan safety factor dari seluruh peralatan dan komponen dengan telah memasukkan gaya-gaya yang
timbul akibat pekerjaan.
b. Melakukan uji beban dari seluruh alat angkat dan angkut dengan durasi 2 (dua) kali dari perkiraan total durasi
pekerjaan.
c. Memastikan seluruh platform dari alat angkat dan angkut dalam keadaan rata dan padat, serta melakukan
monitoring penurunan pada saat pengangkatan beban tertentu.
d. Melakukan analisis keselamatan keteknikan dalam dokumen keselamatan konstruksi sesuai dengan metode
pelaksanaan pekerjaan.
e. Tidak membenarkan kebiasaan sebagai pembiasaan atas pekerjaan konstruksi, tetapi membiasakan melakukan
hal yang benar karena pekerjaan konstruksi memiliki karakteristik dan perlakuan yang berbeda.
D ACTION PLAN SMKK
Pelaksanaan Rencana Kerja Sama Pembinaan Jasa Kontruksi dengan BUJT
Berdasarkan Pakta Komitmen Keselamatan Konstruksi

• Penguatan SMKK • Bimtek Tingkat


Pakta Konstruksi 4. Kandungan Dalam
1. Memenuhi • Pendampingan Negeri (TKDN)
Keselamatan Menggunakan
ketentuan penerapan RKK material yang • Penyebarluasan
Konstruksi Keselamatan
memenuhi
informasi rantai
1. Identifikasi peluang Konstruksi pasok material
BUJT kerja sama standar mutu yang memuhi
2. Identifikasi kebutuhan standar mutu
kerja sama
3. Identifikasi pelatihan • Pelatihan tenaga ahli • Sosialisasi standar
Inisiasi kerja dan sertifikasi
2. • Pelatihan tenaga 5. kelaikan
sama terampil Menggunakan • Sosialisasi
Menggunakan
teknologi yang pemanfaatan
Tenaga Kerja • Uji kompetensi/
Menuangkan hasil Berkompeten memenuhi teknologi
sertifikasi
Bersertifikat standar
identifikasi ke dalam draf • On job training/ kelaikan
PKS pemagangan
Penyusunan
Draft PKS
• Memastikan alat • Sosialisasi NSPK
3. sesuai dengan 6. bidang jasa
Review dan finalisasi Menggunakan standar kelayakan Melaksanakan konstruksi
draf PKS peralatan yang • Pengecekan Standar
memenuhi sertifikasi dan Operasi
standar Prosedur
TTD PKS kelayakan registrasi alat berat
(SOP)
2.E
PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
DI MASA PANDEMI COVID-19

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
D I R E K T O R AT K E B E R L A N J U T A N KO N S T R U K S I
E PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI DI MASA PANDEMI COVID-19
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
PP No. 14 Tahun 2021 dan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman SMKK
 penerapan SMKK harus memenuhi Standar K4 yang menjamin keselamatan keteknikan Konstruksi, keselamatan dan
kesehatan kerja (K3), keselamatan publik, dan keselamatan lingkungan; dan
 pencegahan penyebaran wabah penyakit dalam lingkungan kerja dan sekitarnya.

Instruksi Presiden RI No. 4/2020


tentang
Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran,
Serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Instruksi Menteri PUPR
Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19)
No: 02/IN/M/2020
Tentang

Instruksi kepada Menteri PUPR: “PROTOKOL PENCEGAHAN PENYEBARAN


CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
untuk melakukan percepatan
penyiapan DALAM PENYELENGGARAAN JASA
dan pembangunan infrastruktur yang KONSTRUKSI”
diperlukan dalam rangka penanganan Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19).
E PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI DI MASA PANDEMI COVID-19
Pelaksanaan Tatanan dan Adaptasi Kebiasaan Baru (New Normal) dalam
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi

Pedoman ini mencakup protokol


kesehatan serta mekanisme dan
alternatif pelaksanaan dalam Surat Edaran Menteri Pekerjaan
penyelenggaraan jasa konstruksi yang Umum dan Perumahan Rakyat
sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 18/SE/M/2020 Tahun 2020
Pekerjaan Umum dan Perumahan tentang
Rakyat Nomor 21/PRT/M/2019 tentang “PELAKSANAAN TATANAN DAN
Pedoman Sistem Manajemen ADAPTASI KEBIASAAN BARU (NEW
Keselamatan Konstruksi dan Peraturan NORMAL) DALAM
Menteri Pekerjaan Umum dan PENYELENGGARAAN JASA
Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun KONSTRUKSI”
2020 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui
Penyedia
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

TERIMA KASIH
Keselamatan Konstruksi
dalam Gambar
PENERAPAN PEMASANGAN RAMBU-RAMBU
L1 PENERAPAN KESELAMATAN KONSTRUKSI PADA PEKERJAAN KONTRUKSI

PENERAPAN PEMASANGAN RAMBU-RAMBU LALU LINTAS


STANDAR APD UNTUK PEKERJA APD BEKERJA DI KETINGGIAN

HELM

ROMPI

SEPATU

SARUNG TANGAN
RAMBU-RAMBU K3 13
RAMBU-RAMBU LINGKUNGAN
LARANGAN PERINGATAN WAJIB HIMBAUAN
LABEL BAHAN BERBAHAYA BERACUN ( B3)
DILARANG BAHAYA ARAH EVAKUASI
MEROKOK GUNAKAN
DI TEMPAT LISTRIK 220 MENUJU
HELM MUSTER AREA
KERJA VOLT

DAERAH GUNAKAN
DILARANG
MENYALAKAN LINTASAN SARUNG
API
CRANE TANGAN

DILARANG BAHAYA GUNAKAN


MELINTAS SEPATU MUDAH BERBAHAYA BERACUN IRITASI
BAHAN
ADA
BERACUN SAFETY TERBAKAR BAGI
PEKERJAAN
LINGKUNGAN
DILARANG
GUNAKAN
BAHAYA PENUTUP
MELINTAS
TERSANDUNG MUKA
KECUALI IJIN

DILARANG GUNAKAN
MENGOPERASIK BAHAYA PENUTUP
AN SELAIN LUBANG TELINGA
PETUGAS

GUNAKAN
TEMPAT ALAT BAHAN
MASKER
PEMADAMAN MUDAH (PENUTUP
PENGOKSIDASI MUDAH GAS KOROSIF
API RINGAN TERBAKAR HIDUNG) MELEDAK BERTEKANAN

DILARANG GUNAKAN
MENGAMBIL RUANG
AREA CCTV SAFETY
GAMBAR TANPA KLINIK
HARNESS

LABEL LIMBAH (B3)


IJIN

GUNAKAN
KACA MATA LAS
(TOPENG LAS)

ARAH AMAN
(JALAN
KERJA)
SIO OPERATOR MOBILE CRANE

SILO MOBILE CRANE


Nama
Nomor

FOTO
Ttd

Nama
Nama

Nomor

FOTO
SAFETY MORNING INDUKSI DAN PEMBAGIAN APD

PEMERIKSAAN APD DI PINTU MASUK

RAPAT MINGGUAN K3

PEMAKAIAN APD DI LAPANGAN


L1 UNSAFE ACT & CONDITION LEVEL INDEX

Level 1: Untidy, doesn’t meet expectation.


(Tidak rapih dan tidak memenuhi standar kerapihan dan kebersihan)
Level 2: Blocked access and sets a bad example.
(Tempat masuk yang tertutup dan memberikan contoh yang buruk)
Level 3: Rules or Procedure violation.
(Pelanggaran Peraturan dan Prosedur)
Level 4: Serious hazard: Imminent danger, stop work and correct immediately, can cause
serious injury.
(Bahaya yang tinggi, hentikan pekerjaan dan perbaiki segera karena bisa
mengakibatkan kecelakaan yang serius)
Level 5: Imminent Danger: Stop work and correct immediately, can cause fatality.
(Bahaya sangat tinggi, segera hentikan dan perbaiki)

Level 4 and 5 – High Risk Activities


Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 1: Untidy; doesn’t meet expectations

Pagar proyek kotor/tidak bersih


dan tidak beraturan

Puntung rokok berserakan

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


L1 Level 1: Untidy; doesn’t meet expectations

Rambu kotor/tidak bersih

Sampah berserakan

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


L1 Level 2: Improper storage/not disposed

Sampah atau material


yang tidak disimpan
dengan baik

Tumpukan barang
menghalangi tempat
kerja/ jalan masuk
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Penempatan tabung baru/ bekas


tidak terikat & berdiri

Kabel berserakan &


menghalangi jalan/tripping
hazards
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Drum BBM belum tersedia secondary


containment & penempatan belum
sesuai standar

Scaffolding yang tidak


lengkap
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Saluran/pit tidak ditutup

Penutup saluran/pit tidak


ditutup dengan sempurna

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Lokasi Tempat Material B3 Lokasi Tempat Material B3

Tanggal 16 Maret 2018 Tanggal 17 Maret 2018


Jawaban :
Komentar/Rekomendasi : Tempat penyimpanan
Dibuatkan tatakan dan tanggulangan untuk
kurang baik, terdapat ceceran limbah B3
mengantisipasi ceceran material B3.

BEFORE AFTER
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Lokasi Direksi Keet Lokasi Direksi Keet


Tanggal 16 Maret 2018 Tanggal 19 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Jarum pada Jawaban : Dilakukan pengisian ulang
pressure gauge APAR menunjukkan bahwa APAR dan pressure gauge dalam kondisi
tekanan berlebih. normal.
BEFORE AFTER
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Lokasi Fabrikasi Bekisiting Lokasi Fabrikasi Bekisting


Tanggal 16 Maret 2018 Tanggal 19 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Tabung gas Jawaban : Tabung gas oksigen sudah
oksigen tidak teridentifikasi dan tidak teridentifikasi dan diberi rambu serta
terikat saat penyimpanannya dibuatkan rak
BEFORE AFTER
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 3: Rules or Procedure Violation
Pelanggaran Peraturan dan Prosedur

Pekerja tidak menggunakan APD


Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
L1
Bekerja dengan/di dekat
mesin yang tidak ada
pengaman & Tidak
Menggunakan APD

Gerinda tidak ada


pelindung

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
L1

Lokasi Basement 1 Lokasi Basement 1


Tanggal 16 Maret 2018 Tanggal 22 Maret 2018
Komentar/Rekomendasi : Batas tepian Jawaban : Batas tepian bangunan sudah
bangunan hanya menggunakan safety line, menggunakan ralling pengaman dan
masih kurang aman. safety net
BEFORE
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk AFTER
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
L1

Lokasi Depan Pabrikasi Lokasi Depan Pabrikasi Bekisting


Bekisting Tanggal 18 Maret 2018
Tanggal 16 Maret 2018 Jawaban : Tangga temporary dipindah
Komentar/Rekomendasi : Penempatan agar tidak membahayakan pekerja yang
tangga temporary melebihi jalan kerja melintas area jalan kerja.
berpotensi menyebabkan tersandung.
BEFORE AFTER
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
L1

Tangga tinggi
Kunci forklift tidak
diamankan, potensi tidak ada
penyalahgunaan pengaman dan
dengan akibat tidak ada life
kecelakaan serius line untuk
karyawan yang
bekerja
diketinggian

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


Level 4 : Serious Hazard; Can Cause Serious Injury
L1

Bekerja dengan mesin yang tidak dilindungi


Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential

Bekerja di ketinggian tanpa


perlindungan yang sesuai:
Safety Body Harness & Life
Line

Bekerja di bawah benda yang


digantung dan tidak disupport

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential

Pekerja berada di dalam


ekskavasi yang tidak terlindung
(tidak ada shoring)

Bekerja di bawah benda


yang digantung dan tidak
disupport

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential

Tidak dilaksanakannya
prosedur LOTO (Logout
Tagout)

Pekerja berada di dalam


ekskavi yang tidak terlindung
(tidak ada shoring)

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential

Kaki perancah tertumpu pada bidang yang tidak stabil (besi beton)
Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
L1 Level 5 : Imminent Danger ; Fatality potential
Proses lifting yang
membahayakan
pekerja (tidak
menggunakan
tagline)

Source: DuPont Safety Resources dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


PENERAPAN SMK3 PADA
PROYEK JEMBATAN TELUK
KENDARI

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 10 Januari 2018 Tanggal Close : 12 Januari 2018
Dinding gudang obat beton SPP Dinding gudang obat beton SPP telah
bolong/rusak selesai diperbaiki

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 10 Januari 2018 Tanggal Close : 10 Januari 2018
Drum bekas obat beton SPP Drum bekas obat beton SPP telah
berhamburan selesai dirapikan

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 17 Januari 2018 Tanggal Close : 20 Januari 2018

Sling rusak berisiko putus Sling telah diganti

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 25 Januari 2018 Tanggal Close : 25 Januari 2018
Sisa material berserakan di area pile
Sisa material telah dibersihkan
cap pylon 2 barat

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 4 Februari 2018 Tanggal Close : 5 Februari 2018
Memanjat scaffolding tidak Sosialisasi pentingnya penggunaan
menggunakan full body harness full body harness kepada pekerja

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 8 Maret 2018 Tanggal Close : 10 Maret 2018
Kabel supply listrik pada travo las
Travo las telah selesai diperbaiki
tidak aman, penutup terbuka

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 2 April 2018 Tanggal Close : 2 April 2018
Safety boot pekerja sobek dan tidak Safety boot pekerja yang sobek telah
layak untuk digunakan diganti

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 17 Mei 2018 Tanggal Close : 17 Mei 2018
Pekerja tidak memakai full body Pekerja telah memakai full body
harness saat bekerja di ketinggian harness saat bekerja di ketinggian

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 8 Juni 2018 Tanggal Close : 8 Juni 2018

Pekerja melepas helmnya Pekerja telah memakai helm

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 26 Juli 2018 Tanggal Close : 27 Juli 2018
Rompi kerja berhamburan di area Sosilisasi pentingnya APD (Rompi
kerja kerja)

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : OPEN

Before After
Tanggal Temuan : 13 Agustus 2018 Tanggal Close : 15 Agustus 2018
Material yang tidak terpakai di
Kebersihan pile cap pylon 2
turunkan dan membersihkan sampah

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : PROSES

Before After
Tanggal Temuan : 19 Agustus 2018 Tanggal Close : 28 Agustus 2018
Komponen climbing foam belum Memperbaiki dan memasang
terpasang komponen-komponen climbing foam

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 4 September 2018 Tanggal Close : 6 September 2018
Memindahkan panel, mengganti
Panel listrik yang tidak terawat
stiker dan menggunci

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Penerapan SMK3 Proyek Jembatan Teluk Kendari
L1
Status : CLOSE

Before After
Tanggal Temuan : 8 Oktober 2018 Tanggal Close : 12 Oktober 2018
Formwork pada climbing form Mengganti perri dengan papan
menggunakan perri sebagai formwork

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Pelatihan Water Rescue & Vertical Rescue Basarnas
L1
Proyek Jembatan Teluk Kendari

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Pelatihan Water Rescue & Vertical Rescue Basarnas
L1
Proyek Jembatan Teluk Kendari

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


Pelatihan Water Rescue & Vertical Rescue Basarnas
L1
Proyek Jembatan Teluk Kendari

Source: Konsorsium PT PP (Persero) Tbk dan Nindya Karya (Persero)


PENERAPAN SMK3 PADA
PROYEK RUSUN TINGKAT
TINGGI PASAR RUMPUT

Direktorat Jenderal Bina Konstruksi


Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
JATUHNYA BESI HOLLOW
(RUSUN PASAR RUMPUT)

Waktu Kejadian
18 Maret 2018

TEMPAT KEJADIAN PERKARA


Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput

PERBAIKAN YANG DILAKUKAN OLEH PIHAK PENYELENGGARA PROYEK


(PPK, PENYEDIA JASA PELAKSANA< PENYEDIA JASA PENGAWAS)

1 Pemasangan safety net vertical diseluruh sisi bangunan


2 Pemasangan safety deck 2 layer
3 Pemasangan safety screen 3½ lantai disekeliling gedung
4 Menyempurnakan SOP pelaksanaan pekerjaan dan peralatan kerja
5 Penambahan personil K3 dan pelaksana pekerjaan
Memasang rambu-rambu dan petunjuk akses jalur pekerja dan jalur evakuasi di
6
masing-masing lantai
Menciptakan rasa aman warga sekeliling dengan menambah pagar safety net sisi
7
selatan dan membuat pedestrian di jl. Sultan Agung
8 Lebih menanamkan budaya K3 keseluruh personil proyek dan pekerja
Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1

RAILING PH
16 MARET 2018 11 APRIL 2018

ITEM SEBELUM PERBAIKAN KETERANGAN


Tinggi safety screen 2½ lantai Tinggi safety screen 3½ lantai Penambahan 1 lantai
SAFETY SCREEN

1 layar, berada di lantai 2 2 layer, layer 1 berada di lantai 2 Layer 2 mengikuti safety
SAFETY DECK dan layer 2 berada 2 lantai di screen
bawah safety screen
Railing net tinggi 1 m Full net
SAFETY NET

Source: PT Waskita (Persero) Tbk


L1

BRACING TC.4 SISI SELATAN T.1 SISI SELATAN T.1

SISI SELATAN T.3 SISI SELATAN T.2


L1

SISI UTARA TOWER 1 SISI UTARA TOWER 1

SISI BARAT TOWER 1 SISI SELATAN TOWER 2


L1

SAFETY NET PADA TANGGA STRUKTUR SAFETY NET PADA AREA VOID LIFT

SAFETY NET PADA SETIAP AREA VOID


Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1 Proteksi TC

PEMASANGAN SAFETY NET PADA SEGMENT TC

Source: PT
Waskita
PEMASANGAN KARUNG GONI PADA BRACING TC (Persero) Tbk
Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1 Pagar Pengaman PH

Source: PT Waskita (Persero) Tbk


Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1 Pelatihan Operator TC & PH

Sertifikasi Pelatihan Operator TC & PH

Source: PT Waskita (Persero) Tbk


Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1 PELAKSANA
ZONA SELATAN KESELURUHAN
ZONA UTARA ZONA SELATAN
KALAP K3 SAFETY OFFICER
PEL. BONGKAR
Struktur organisasi lapangan

PEL. STR

PEL. COR MALAM

PEL. COR SIANG


PEL. ARS K3

PEL. PRECAST

TOWER 3
PELAKSANA ZONA UTARA
ZONA SELATAN
KALAP
PODIUM PODIUM
PEL. BONGKAR

PEL. STR
TOWER 2 TOWER 2
PEL. COR MALAM

PEL. ARS K3
PODIUM ` PODIUM

ZONA UTARA
PEL. PRECAST
TOWER 1

Source: PT Waskita (Persero) Tbk


Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1 Penempatan Rambu-Rambu K3

TC3 TC4
PH5 PH6

TOWER EL. + 83.000


POSISI
ANDA DI
SINI LT. 3 LT. 3
EL. +11.000 EL. +11.000

PH4

Keterangan :
1. : Rambu Arah Evakuasi
TOWER EL. + 87.500
2. : Arah Jalan Kerja

3. : Wajib Memakai Helm


CP3
PH3 4. : Wajib Memakai Sepatu
LT. 3 : Gunakan Safety Harness
5.
EL. +11.000
K 3 PH2
6. : Awas Kejatuhan

7. : Awas Lubang

8. : Panel / Power
TOWER EL. + 83.000
9. : Dilarang Merokok

TC1 10. : APAR / Pemadam Api


TC2
PH1 : Gunakan Sarung Tangan
11.

12. : Tempat Sampah


PEDESTRIAN PEDESTRIAN
Jl. Sultan Agung 13. : Tangga untuk Jalan Kerja

14. R.K3 : Muster Point


Penerapan SMK3 Proyek Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput
L1 Penempatan Rambu-Rambu K3
RAMBU-RAMBU K3 13
RAMBU-RAMBU LINGKUNGAN
LARANGAN PERINGATA WAJIB HIMBAUAN
N LABEL BAHAN BERBAHAYA BERACUN ( B3)
DILARANG BAHAYA ARAH
MEROKOK GUNAKAN EVAKUASI
DI TEMPAT
LISTRIK MENUJU
HELM
KERJA 220 VOLT MUSTER AREA

GUNAKAN
DILARANG DAERAH
SARUNG
MENYALAKAN LINTASAN
API TANGAN
CRANE

DILARANG BAHAYA GUNAKAN


MELINTAS SEPATU
ADA
BAHAN
MUDAH BERBAHAYA BERACUN IRITASI
BERACUN SAFETY
PEKERJAAN TERBAKAR BAGI
LINGKUNGAN
DILARANG GUNAKAN
MELINTAS BAHAYA PENUTUP
KECUALI TERSANDUNG MUKA
IJIN

DILARANG GUNAKAN
MENGOPERAS BAHAYA PENUTUP
IKAN SELAIN LUBANG TELINGA
PETUGAS
PENGOKSIDASI MUDAH GAS KOROSIF
TEMPAT GUNAKAN MELEDAK BERTEKANAN
ALAT BAHAN MASKER
PEMADAMA MUDAH (PENUTUP
N API TERBAKAR HIDUNG)
RINGAN

LABEL LIMBAH (B3)


DILARANG GUNAKAN
MENGAMBIL RUANG
AREA CCTV SAFETY
GAMBAR KLINIK
HARNESS
TANPA IJIN

GUNAKAN
KACA MATA
LAS
(TOPENG LAS)

ARAH AMAN
(JALAN
KERJA)
PELAKSANAAN K3 Proyek
HSE

Toolbox Meeting Prapelaksanaan Weekly Meeting

Briefing sebelum Highrisk Activity Safety Induction


PELAKSANAAN K3 Proyek
HSE

Penyediaan Rumah Genset Penempatan Gudang Bahan


Bakar

Penyediaan Rest Area Penyediaan TPS Limbah B3


PELAKSANAAN K3 Proyek
HSE

Pengecekan Tower Crane Pengecekan Concrete Pump Pengecekan Genset

Pengecekan Lifting Device Pengecekan Alat Berat Ceklist kelaikan Alat Berat Cek Grounding IPP
PELAKSANAAN K3 Proyek
HSE

Cheklist Bersama Pelatihan Penggunaan APD Kotak P3K

Penggunaan Safety Net


Penempatan Kabel APAR di lokasi kerja
PELAKSANAAN K3 Proyek
HSE

Penempatan Rambu Evakuasi Penempatan Rambu Pada Penyediaan APAR di Area


Area Trastle Kerja

Penyediaan Ring Bouy Penyediaan Keranjang


untuk Hot Work
PELAKSANAAN K3 Proyek
HSE

Penandaan Kapasitas Beban Alat Angkat Penempatan Material

Pembersihan Area Kerja Penggunaan Flasback Arrestor


PELATIHAN TANGGAP DARURAT
HSE

Simulasi Penanganan Kebakaran 11 Mei 2018 Simulasi Keadaan Darurat di Ketinggian 2 Agustus 2018

Penanganan Tumpahan Limbah 10 September 2018 Pelatihan Pertolongan Pertama 6 September 2018
SOSIALISASI DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN
HSE

Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Sosialisasi bahaya narkoba

Sosialisasi dengan warga dan Tim BPN


SERTIFIKASI TENAGA KERJA
HSE
KEGIATAN KOMUNITAS
HSE
PELAKSANAAN PENGUJIAN
QUALITY

Pengujian Bor Area Main Span (Laut) Pengujian Bor Tanah Area Jembatan Pendekat

Pengujian Kepadatan Tanah Pengujian Sondir


PELAKSANAAN PENGUJIAN
QUALITY

Pengujian Kuat Tekan Beton Pengujian Kuat Lentur Beton

Pengujian Flow Beton Pengujian Kuat Tarik Baja Pengujian Strand


Tulangan
PELAKSANAAN PENGUJIAN
QUALITY

Pengujian CSL Pengujian CSL

Pengujian Pembebanan Pengujian PDA Test


Biaxial
MANAJEMEN LALU LINTAS
LALU LINTAS
MANAJEMEN LALU LINTAS
LALU LINTAS

Anda mungkin juga menyukai