DI SUSUN OLEH :
NIM : 17 6430 26
Oleh:
SHEILA KARIN AMALIA
NIM: 17 643 026
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Pembangunan jalan merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan
teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karena jalan merupakan fasilitas
penting bagi manusia agar dapat mencapai suatu daerah yang ingin dicapai. Pekerjaan pada
proyek Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu – Sp. M. Said adalah
pekerjaan jalan raya dan perawatannya. Masa pelaksanaan untuk proyek ini adalah selama
240 hari kalender. Lokasi pekerjaan terletak di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan
Timur. Sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini berasal dari APBD I Tahun
Anggaran 2015.
Pekerjaan Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu – Sp. M. Said pada
ruas jalan Jakarta 1 merupakan jalan yang menghubungkan pusat kota Samarinda –
Jembatan Mahulu. Ruas jalan tersebut sangat penting bagi masyarakat dan pengguna jalan
karena merupakan salah satu pusat perekonomian menuju kota maupun kepedesaan dan
penumpang dan jalan menuju ke Kabupaten /Kota lainnya. Oleh karena itu sangat penting
bagi Pemerintah Kota Samarinda untuk membangun kenyamanan akses ruas jalan tersebut.
Target panjang jalan yang sekarang masih dalam proses pelaksanaan yaitu mulai dari
8+276 sampai 11+450 dimana kondisi saat ini yang telah di Rigid Pavement adalah dari
8+276 sampai 8+651,89 atau 375,89 m dan sisanya masih dalam tahap penyiapan badan
jalan.
Agar proyek jalan ini dapat terlaksana sesuai dengan waktu (schedule) dan biaya yang
sudah ditentukan, maka bukan hanya SDM, dana yang siap, peralatan yang lengkap, namun
lebih dari itu faktor utama yang lebih menentukan keberhasilan sebuah proyek adalah
adanya Rapat-rapat yang diadakan sebelum proyek berjalan, selama proyek berjalan, dan
selesai proyek.
Dalam manajemen konstruksi, Rapat-rapat sangat perlu diadakan agar tidak terjadi
kesalah pahaman antara owner, kontraktor, dan konsultan pengawas. Seperti rapat PCM
yang diadakan sebelum proyek berjalan ini sangat berguna untukk menyamakan persepsi
kemudian menyepakati beberapa hal agar tidak menimbulkan masalah dalam pelaksanaan
pekerjaan. Disamping itu ada juga beberapa rapat pada pelaksanaan secara berkala /
mingguan, Show Cause Meeting, dan juga rapat-rapat tertentu karena adanya permasalahan
Kota Samarinda merupakan ibu kota Kalimantan Timur. Datar dan berbukit antara 10-
200 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 718 km2. Kota Samarinda
berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah barat, timur, selatan dan utara.
Kota Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Suhu udara antara 24-32 oC,
dengan curah hujan rata-rata 162 mm, dan kelembaban udara rata-rata 82,7%. Curah hujan
dan kondisi tanah yang kadar lempungnya tinggi membuat sarana transportasi jalan yang
ada disamarinda harus lebih teliti dalam pembangunannya, transportasi jalan yang ada di
Kota Samarinda merupakan bagian dari sistem transportasi regional yang menghubungkan
besar jalan yang ada di Kota Samarinda sudah memiliki permukaan yang beraspal dengan
kondisi baik. Jalan merupakan prasarana transportasi yang menghubungkan antara daerah
satu dengan daerah lainnya yang tentunya memenuhi syarat aman, nyaman, dan lancar bagi
para pengguna jalan baik menggunakan kendaraan maupun berjalan kaki. Sehubungan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pembangunan pun berkembang
semakin pesat terutama di bidang konstruksi jalan guna menciptakan tatanan kota yang
baik.
Kota Samarinda merupakan salah satu kota yang berperan serta dalam melaksanakan
jalan pendukung di seluruh pelosok Samarinda, sehingga perekonomian daerah akan selalu
menampilkan grafik yang meningkat. Selain itu alasan lain digunakannya perkerasan kaku
pada ruas jalan Jakarta 1 karena jalan beton tersebut lebih kuat, awet dan bebas
perawatan. Dengan beberapa alasan tersebut maka penulis mengambil judul untuk
penulisan laporan praktek kerja lapangan ini yaitu Pembangunan Jalan Outer Ring Road
Nama Kegiatan : Peningkatan Daya Saing Invenstasi Sektor Jalan dan Jembatan
M.Said
Meeting dll).
Adapun beberapa manfaat dari adanya kompetensi ini dalam proyek yaitu:
a. Mampu mengatur tata cara pelaksanaan rapat persiapan pekerjaan (PCM) untuk
b. Mengetahui tujuan dan jenis-jenis rapat yang diadakan dalam suatu kegiatan proyek;
KAJIAN PUSTAKA
mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusaahaan dan
melaksanakan semua kegiatan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan dengan batas-
batas tertentu.
Dan pengertian Konstruksi menurut Bahasa Indonesia lebih dekat dengan kata
dari Bahasa Belanda “Konstruktie”, karena kata Konstruksi yang dimaksudkan disini
adalah wujud sesuatu bangunan.Sehingga kata Konstruksi berupa kata benda. Jadi
Konstruksi disini terjemahan langsung dari Bahasa Inggris yaitu dari kata “Construction”,
yang berarti pembangunan. Konstruksi adalah susunan dan hubungan bahan bangunan
yang disusun sedemikian rupa sehingga penyusuna tersebut menjadi satu kesatuan yang
Jadi, definisi Manajeman Proyek Konstruksi adalah suatu metode untuk mencapai
suatu hasil dalam bangunan atau infrastruktur yang dibatasi oleh waktu dengan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif melalui tindakan-tindakan yang sesuai
a. Perancanaan ( Planning )
b. Pengorganisasian ( Organising )
c. Pelaksanaan ( Actuating )
d. Pengawasan ( Controlling )
2.2 Rapat
sesuatu, sidang, majelis. Rapat adalah kumpulan beberapa orang atau organisasi
(Rambe, 1993).
1. Suatu bentuk media komunikasi kelompok yang bersifat tatap muka yang
pemerintah.
untuk mufakat.
4. Juga dapat dikatakan bahwa rapat adalah komunikasi kelompok secara resmi.
kepentingan bersama.
6. Secara singkat dapat dikatakan pula bahwa rapat adalah pertemuan para
sedang terjadi.
7. Dan lain-lain.
yaitu:
1. Berdasarkan Tujuan:
a. Rapat Penjelasan
1. Berdasarkan Sifat:
dan tidak berdasarkan suatu rencana yang bersifat resmi, misalnya tanpa
c. Rapat Terbuka
Rapat terbuka ialah rapat yang dapat dihadiri oleh seluruh anggota
bersifat rahasia.
d. Rapat Tertutup
b. Rapat Bulanan
c. Rapat Semester
d. Rapat Tahunan
3. Berdasarkan Frekuensi:
a. Rapat Rutin
Rapat rutin ialah rapat yang waktunya sudah tertentu atau biasa,
b. Rapat Incidential
dengan segera.
4. Berdasarkan Nama
a. Rapat Kerja
b. Rapat Dinas
instansi pemerintah).
c. Musyawarah Kerja
3. Setiap pembicaraan ketika rapat berlangsung harus bersifat terbuka (tidak ada
Untuk mecapai tujuan rapat agar rapat berhasil, setiap peserta harus
antara lain:
A. Persiapan Rapat
3. Penentuan tempat;
4. Akomodasi;
5. Konsumsi; dan
6. Media/peralatan.
B. Pelaksanaan Rapat
8. Adanya notulen.
9. Acara rapat.
11. Waktu.
Pre Construction Meeting atau disingkat PCM merupakan istilah lain dari
Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak yang sering digunakan oleh para pelaku
yaitu :
PPK
1. RMPK
2. Pelaksanaan RKK
3. Organisasi kerja
Konstruksi;
hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Rapat diadakan dikarenakan adanya
kondisi kontrak kerja yang dinilai kritis dan berpotensi waktu pelaksanaan
kontrak kritis harus dilakukan dengan rapat pembuktian SCM. Pejabat Dinas
dalam hal ini PPK harus memberikan peringatan tertulis atau dikenakan
oleh Penyediah dalam periode waktu tertentu (uji coba pertama) yang
3. Apabila penyediah gagal pada uji coba pertama, maka dilaksanakan SCM
dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (Uji coba kedua)
4. Apabila Penyedia gagal pada uji coba tahap kedua, maka diselenggarakan
SCM III yang membahas dan menyempakati besaran kemajuan fisik yang
harus dicapai oleh Penyedia dalam periode waktu tertentu (uji coba
5. Pada setiap uji coba yang gagal, PPK harus menerbitkan surat peringatan
Dalam hal setelah diberikan SCM III yaitu Rencana fisik pelaksanaan 70
% - 100 % dari kontrak, realisasi fisik pelaksanaan terlambat kurang dari 5 % dari
rencana dan akan melampui tahun anggaran berjalan dan Penyediah tidak mampu
memenuhi kemajuan fisik yang sudah ditetapkan, PPK melakukan rapat bersama
kontrak.
3. PPK dapat menunjuk pihak lain untuk melaksanakan pekerjaan. Pihak lain
kontraktor dokumen desain lainnya yang dibuat oleh atau atas nama
awal
coba
Rapat Mingguan ialah suatu rapat yang diadakan seminggu sekali dan
Rapat Bulanan yaitu salah satu rapat yang diadakan sebulan sekali dan
Rapat Semesteran yakni sebuah jenis rapat yang diadakan setiap enam bulan
sekali yang membahas masalah yang terjadi selama enam bulan yang lalu dan
3. Kontraktor
1. Mempersiapkan materi untuk rapat pembahasan;
2. Menghadiri rapat Show Cause Meeting;
3. Menjelaskan faktor penyebab keterlambatan;
4. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
dicapai dan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa
dalam periode tertentu/uji coba (Test Case);
5. Menjelaskan rencana kegiatan/metode pelaksanaan pada masa uji
coba; dan
6. Menjelaskan rencana pengadaan peralatan dan material untuk kegiatan
uji coba.
C. Rincian Prosedur
1. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) mengevaluasi
Keterlambatan realisasi fisik sesuai jadual;
2. Mengevaluasi faktor penyebab keterlambatan;
3. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan keadaan kahar;
4. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan faktor PPK;
5. Tindak lanjut apabila keterlambatan disebabkan oleh faktor
penyedia barang/jasa yaitu dengan membahas:
a) Waktu mobilisasi dan mulai kerja;
b) Ketersediaan Material;
c) Kelengkapan peralatan;
d) Kelengkapan personil;
e) Hubungan dengan pihak ketiga;
f) Membuat peringatan tertulis kepada penyedia
barang/jasa perihal keterlambatan pelaksanaan pekerjaan;
g) Menetapkan Rapat Pembuktian (Show Cause
Meeting);
h) Menetapkan waktu pelaksanaan rapat
pembuktian (SCM);
i) Menetapkan agenda rapat;
j) Membuat surat undangan Show Cause Meeting;
k) Menyelenggarakan Rapat Pembuktian (Show
Cause Meeting);
l) Memimpin Rapat Pembuktian (Show Cause
Meeting);
m) Membahas dan menyepakati besaran kemajuan
fisik yang harus dicapai dan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan
penyedia barang/jasa dalam periode tertentu uji coba (test case);
n) Menetapkan Uji Coba (Test Case);
o) Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap
pencapaian kemajuan fisik pada akhir waktu yang telah ditentukan;
dan
p) Membuat surat peringatan apabila realisai
kemajuan fisik tidak tercapai.
6. Konsultan Pengawas (Direksi Teknis) mempersiapkan materi untuk rapat
pembahasan;
7. Mengevaluasi keterlambatan realisasi fisik sesuai jadual;
8. Mengevaluasi faktor penyebab keterlambatan;
9. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
dan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam periode
tertentu/uji coba (Test Case);
10. Mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap pencapaian kemajuan fisik
pada akhir waktu yang telah ditentukan;
11. Mengadakan monitoring dan evaluasi hal pencapaian kemajuan fisik uji
coba;
12. Kontraktor mempersiapkan materi untuk rapat pembahasan;
13. Menjelaskan faktor penyebab keterlambatan;
14. Membahas dan menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai
dan jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan penyedia jasa dalam periode
tertentu/uji coba (Test Case);
15. Menjelaskan rencana kegiatan/metode pelaksanaan pada masa uji coba;
dan
16. Menjelaskan rencana pengadaan peralatan dan material untuk kegiatan uji
coba.
D. Ketentuan Umum
1. Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Apabila Penyedia Jasa terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai
jadwal, maka Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) harus memberikan
peringatan secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak kritis.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011-Buku PK06A-BAB VIIHuruf B.6 Angka
39.1)
2. Kontrak Kritis
Kontrak dinyatakan kritis apabila:
1. Dalam periode I (rencana fisik pelaksanaan 0% - 70% dari kontrak),
realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 10% dari rencana;
2. Dalam periode II (rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari
kontrak), realisasi fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5% dari
rencana;
3. Rencana fisik pelaksanaan 70% - 100% dari kontrak, realisasi fisik
pelaksanaan terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.
(Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK 06A-BAB VII B6 Angka 39.2)
F. Bukti Kerja
a) Undangan Rapat Pembuktian (Show Cause Meeting);
b) Evaluasi pencapaian;
c) Evaluasi faktor penyebab;
d) Surat Peringatan PPK;
e) Berita acara Rapat Pembuktian;
f) Monitoring pencapaian; dan
g) Daftar hadir peserta rapat.
G. Lampiran
1. Undangan Rapat Pembuktian
UNDANGAN RAPAT PEMBUKTIAN
Nomor : 45/II/UND-RP/2015 Samarinda, 8 Mei 2015
Lampiran :-
Kepada Yth,
PT. PRAMPUS INTI PUSPITA
di- Samarinda
Perihal : Rapat Pembuktian
(Helsa Yuliana S. T)
NIP. 198772008 01 8778 008
2. Daftar Simak Rapat Pembuktian
Pemenuhan Persyaratan
No Nama
ya tidak dasar
1 Surat Peringatan PPK √
2 Dibuat Surat Undangan √
3 Ditetapkan Agenda Rapat √
Dihadiri minimal oleh (PPK, Konsultan,
4 √
Penyedia Jasa)
5 Pembahasan Sebab Keterlambatan √
6 Pembahasan Deviasi Keterlambatan √
Penjelasan Kontraktor mengenai faktor
7 √
penyebab keterlambatan
Menetapkan jenis pekerjaan yang harus
8 √
dilaksanakan untuk uji coba
Menetapkan besaran kemajuab fisik yang
9 √
harus dicapai
10 Menetapkan periode/waktu uji coba √
Membahasa prosedur kerja, kesiapan √
11
peralatan dan bahan/material √
12 Dibuat berita acara Rapat Pembuktian
√
(SCM) yang sekurang kurangnya berisi :
- faktor penyebab keterlambatan √
- pekerjaan yang terlambat √
- pekerjaan yang di uji coba √
- metode pelaksanaan √
- penggunaan peralatan √
- penggunaan bahan √
- penggunaan tenaga kerja √
- penggunaan batas waktu uji coba √
- target pencapaian progres kemajuan
√
pekerjaan
Penjelasan apabila keterlambatan
13 √
disebabkan oleh pengguna jasa
14 Apakah perlu penundaan pekerjaan √
15 Menentukan kompensasi √
Penjelasan/tindak lanjut apabila
16 keterlambatan disebabkan oleh keadaan √
kahar
IV. Permasalahan yang ada di lapangan sesuai dengan pengamatan kami yaitu :
1. Kurangnya alat yang tersedia
2. Kurangnya personil secara teknikal
Sehingga dari keadaan tersebut mengakibatkan pencapaian progress tidak sesuai
dengan schedule
V. Untuk Menyelesaikan volume sisa perlu Langkah-langkah yang sangat cepat dan
tepa tantara lain :
1. Dapat menyewa alat
2. Menambah personil
VI. Dalam Rapat Pembuktian Keterlambatan ini Penyedia Jasa akan diberi Test Case
untuk menyelesaikan pekerjaan selama 10 (Sepuluh) Hari kerja; sebesar 8.05%
dengan asumsi 0.8%hari. Adapun pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Pekerjaan yang harus diselesaikan s/d tanggal 7
Desember 2015 agar dapat sesuai dengan schedule yang telah disepakati
Bersama :
2. Item dan volume yang akan total
harga dijadikan sebagai
bobot dasar (target) test
No Item Pekerjaan satuan Volume
Ket : bobot : satuan harga (%)
harga total bobot
No Item Pekerjaan satuan Volume
1 Baja Tulangan Kg 9.813 satuan
23,031 harga
226006 (%)
96.360
2
1 Joint Sealent
Baja Tulangan M
Kg 0.407
9.813 18,894
23,031 7690
226006 3.279
96.360
3
2 Pipa PVC 3/4"
Joint Sealent M
M 0.064
0.407 13,235
18,894 847
7690 0.361
3.279
3 Pipa PVC 3/4" JUMLAH
M 0.064 13,235 234542
847 100
0.361
JUMLAH 234542 100
presentase Test Case untuk pekerjaan utama dan dapat memperkecil keterlambatan
Total harga : Total Harga sebagai Cash Flow Test Case
VII. Kesimpulan
1. Cash Flow
Untuk mencapai pada point IV 1 dan 2, penyedia jasa membutuhkan biaya
operasional sebesar Rp.2.345.000/Hari
2. Uji coba dilaksanakan selama 10 Hari
mulai tanggal 8 Desember s/d 17 Desember 2015. Penyedia Jasa PT.
KARTIKA JAYA harus memenuhi targer
3. Monitoring akan dilakukan setiap hari
kerja dan dilaporkan ke Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
4. Peralatan :
Menambah alat berupa 1 Unit Dump Truck kapasitas 5 Ton
5. Sangsi
Apabila tidak dapat memnuhi program uji coba, maka akan diadakan Show
Cause Meeting Tingkat II
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Penyedia Jasa Konsultan Pengawas Lapangan
Helsa Yuliana S. T
4. Daftar Hadir Rapat Pembuktian
DAFTAR HADIR
RAPAT PEMBUKTIAN (SHOW CAUSE MEETING)
PAKET : Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu Sp
M.Said
TANGGAL : 6 Desember 2015
N
NAMA JABATAN TANDA TANGAN
O
150748 Rencana 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 7.762
1 Baja Tulangan Kg
7.762 Realisasi 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 0.7762 7.762
7619 Rencana - - - - - - - - 0.264 - 0.264
2 Joint Sealent M
0.143 Realisasi - - - - - - - - 0.264 - 0.264
1715 Rencana - - - - - - - - - 0.064 0.064
3 Pipa PVC 3/4" M
0.0321 Realisasi - - - - - - - - - 0.064 0.064
9. Pelelangan Gagal
a) Apabila Pemenang, Pemenang Cadangan I dan Pemenang Cadangan II
mengundurkan diri pada saat telah ditunjuk sebagai penyedia
barang/jasa, PPK melaporkan kepada KPA.
(Sumber: Perpres No.70 Tahun 2012 pasal 83 ayat 3)
b) Pelelangan dinyatakan gagal oleh KPA setelah mendapat laporan dari
PPK, apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri.
(Sumber: Permen PU No.14/PRT/M/2014 BUKU PK 01 HS Bab II-IKP
H.38.2.g)
10. Hal-Hal Yang Perlu Disampaikan
Hal-hal yang perlu disampaikan dalam rapat sekurang-kurangnya
antara lain:
a) Penetapan Pemenang sebagai penyedia jasa;
b) Menetapkan jadwal penandatangan kontrak seperti hari, tanggal
tempat;
c) Menetpakan waktu penyerahan jaminan pelaksanaan kepada PPK
sebelum penandatangan kontrak, dan penjelasan penerbit jaminan; dan
d) Menetapkan tanggal pengiriman draft kontrak, yang harus diteliti dan
diperiksa oleh penyedia, sebelum penandatangan kontrak.
Helsa Yuliana S. T
NIP. 910289378 1 82991 27
2. Daftar Hadir Rapat Pra Penunjukkan
DAFTAR HADIR
RAPAT PRA PENUNJUKAN
(PRE AWARD MEETING)
PEKERJAAN : Peningkatan Daya Saing Invenstasi Sektor Jalan dan
Jembatan
PAKET : Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu
Sp M.Said
HARI/TANGGAL : 20 April 2015
N
NAMA JABATAN TANDA TANGAN
O
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
saudara harus untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan menandatangani Surat
Perjanjian paling lambat 20 Januari 2015. Penunjukan ini diberikan berdasarkan hasil
evaluasi terhadap penawaran Saudara tersebut diatas, apabila Saudara tidak bersedia
menerima penunjukan ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam peraturan
Presiden No. 16 Tahub 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa.
Satuan Kerja Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Pejabat Pembuat Komitmen
(Helsa Yuliana S. T)
Ketua
NIP. 198772008 01 8778 008
Tembusan disampaikan Kepada Yth :
1. Menteri/Kepada Lembaga/Kepada Daerah/Pimpinan Institusi
2. APIP Kementerian
3. Unit Eselon 1
4. Unit Eselon
5. Daftar Simak Rapat Pra Penunjukkan
DAFTAR SIMAK
RAPAT PRA PENUNJUKAN
Pemenuhan Persyaratan
No Uraian
Ya Tdk Acuan
PERSIAPAN RAPAT PRA PENUNJUKAN
1 BAHP telah diterima oleh PPK berikut √
salinan Dokumen Pemilihan
Menetapkan jadwal undnagan (dalam
2 koridor waktu sebelum penandatanganan √
kontrak)
MENGUNDANG RAPAT PRA PENUNJUKAN
Telah dibuat Undangan Rapat Pra √
3 Penunjukan
4 Peserta yang di undang sesuai peringkat √
5 Telah disampaikan Agenda Rapat √
MELAKSANAKAN RAPAT PRA PENUNJUKAN
Ada kehadiran Penyedia yang diundang √
Rapat dipimpin oleh PPK √
6 a. Penetapan Selaku Penyedia √
b. Jadwal Penandatanganan Kontrak √
c. Jaminan Pelaksanaan harus diserahkan
√
kepada PPK, dan
d. Penyedia wajib memeriksa konsep √
kontrak
e. Kewenangan Penandatangan Kontrak √
dari Penyedia
f. Hal lainnya (jika ada) √
PENERBITAN SPPBJ
Paling lambat 6 *enam( hari kerja jika tidak
7 terdapat sanggahan, 2 (dua) hari kerja jika √
ada sanggahan/sanggahan banding jawab
TINDAK LANJUT PPK
PPK telah melakukan tindak lanjut jika
8 pemenang yang ditunjuk mengundurkan √
diri :
a. Jika alasan pengunduran dapat diterima √
dilakukan pencairan Jaminan Penawaran
b. jika alasan pengunduran tidak dapat
diterima dan masa penawarannya masih
berlaku dilakukan pencairan Jaminan √
Penawaran dan dimasukan dalam daftar
Blacklist
c. Jika alasan masa penawarannya tidak √
berlaku, maka tidak dikenakan sanksi
Samarinda, 1 Mei 2015
Petugas Pemeriksa
Fathinur Syahid S. T
3.4 Rapat Rutin
3.4.1 Umum
Rapat rutin merupakan bagian dari upaya memantau dan mengendalikan
secara terus menerus dan berkesinambungan atas berbagai aspek penyelenggaraan
proyek, berupa mingguan, bulanan, kwartalan atau tengah tahunan. Aspek dan
objek yang dibahas dalam rapat rutin ini adalah setiap masalah yang diketemukan
dalam kegiatan pengendalian yang telah dibahas pada bagian terdepan dari modul
ini untuk diketahui dan mendapat perhatian pihak-pihak terkait.
Pada rapat rutin menitik beratkan pada masalah tehnis operasional dengan
penjelasanpenjelasan yang disampaikan pemimpin proyek, konsultan supervisi
dan kontraktor perihal kemajuan pelaksanaan maupun kendala-kendala yang
dihadapi, mambahas kendalakendala dan usulan yang diajukan, kemudian
manghasilkan keputusan dan petunjuk pelaksanaan secara teknis terhadap setiap
uraian kegiatan yang bermasalah dan juga dibahas tentang rencana prestasi
kegiatan dalam pelaksanaan lanjutan.
Agar dalam rapat rutin yang membahas permasalahan sesuai dengan
tujuan yang dimaksudkan, maka materi dan agenda rapat perlu dipersiapkan
dengan sebaik-baiknya dan merupakan tempat untuk mengevaluasi secara
mendalam dari masing-masing uraian kegiatan, kemudian diintegrasikan dan
dipadukan setiap uraian kegiatan yang saling ketergantungan untuk
mencerminkan gambaran pelaksanaan dan permasalahan secara utuh dan
menyeluruh. Dengan demikian rapat rutin akan memberi gambaran tentang
kondisi proyek yang sebenarnya terutama dalam hal-hal sebagai berikut:
10. Gambar kemajuan proyek
Memberikan gambaran kemajuan proyek pada saat rapat rutin,
terutama yang berkaitan dengan sasaran yang telah digariskan, seperti
biaya, jadwal dan mutu, berikut hubungannya satu sama lain diantara
sasaran-sasaran tersebut.
11. Identifikasi persoalan
Mengidentifikasi persoalan yang dihadapi dan membuat prakiraan
pencapaian sasaran akibat dari adanya masalah yang timbul, dan usaha-
usaha mengatasinya. Hasil evaluasi kemajuan tersebut dituangkan dalam
suatu laporan tertulis, yang selanjutnya dibahas dalam rapat rutin oleh
semua pihak yang terkait. Laporan tertulis ini sangat berguna, karena
sering kali diperlukan untuk menjadi bagian dokumen proyek. Penulisan
laporan yang tepat, ringkas dan jelas mengetengahkan masalah-masalah
yang dihadapi sehingga dapat menarik perhatian pimpinan.
2. Laporan mingguan
Seperti juga dengan buku harian, laporan mingguan dibuat setiap
minggu yang berisikan rangkuman dari laporan harian dan berintikan jenis
dan kemampuan fisik kumulatif pekerjaan dalam periode satu minggu,
serta hal-hal atau kejadian-kejadian penting yang perlu ditonjolkan.
Laporan mingguan adalah ringkasan dari laporan harian, laporan
ini terutama ditujukan kepada atasan proyek sebagai masukan untuk
keperluan pengendalian proyek dari atasannya. Dilaporkan juga kemajuan
proyek fisik dan finansial, masalah-masalah yang dihadapi serta
bagaimana mengatasinya masalah-masalah yang masih belum selesai
diusulkan bagaimana menyelesaikannya dan bantuan apa yang diperlukan.
4. Laporan triwulan
Pada tiap akhir triwulan tahun anggaran konsultan harus
menyiapkan dan menyerahkan kepada pemimpin proyek/kepala satuan
kerja laporan triwulan yang berisi evaluasi kejadian-kejadian penting
selama triwulan yang bersangkutan.
Laporan triwulan dibuat direksi pekerjaan sebagai ringkasan
laporan bulanan dan dibuat dengan referensi laporan harian dan
laporan mingguan.
4.1 Kesimpulan
Dalam rangka pengendalian proyek agar pelaksanaan pekerjaan jembatan sesuai
dengan yang direncanakan, maka rapat-rapat dalam pelaksanaan proyek memegang
peranan penting. Rapat pada dasarnya adalah pengumpulan semua informasi yang
dibutuhkan, evaluasi atas hasil yang telah dicapai, pembahasan permasalahan yang timbul
dan sekaligus perumusan tindak lanjut yang diperlukan dalam rangka penyelesaian
permasalahan.
Rapat-rapat pelaksnaan tersebut dimulai dengan rapat pra-pelaksanaan yang
dilakukan pada awal pelaksanaan yang dilakukan guna membahas hal-hal penting yang
akan berlangsung selama pelaksanaan pekerjaan, sekaligus menyamakan pengertian dan
persepsi atas ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam pengaturan pelaksanaan, dan
kesepakata-kesepakatan yang diperlukan dalam rangka menghindarkan dari perselisihan
yang mungkin timbul dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
Rapat pembuktian merupakan upaya pencarian penyelesaian terhadap proyek
yang mengalami keterlambatan dengan kriteria kritis. Peranan seorang pengawasan
lapangan dalam memberikan informasi penting terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
akan sangat membantu dalam penyelesaian kontrak kritis tersebut.
Rapat-rapat berkala yang dilakukan secara berkala yang dilakuakan guna
membahas kemajuan pekerjaan, permasalahan yang timbul sasat pelaksaanaan, dan
sekaligus membahas alternatif pemecahan masalah yang timbul selama pelaksanaan,
sehingga apabila terjadi penyimpangan sasat pelaksanaan dapat seger dilakukan koreksi
perbaikan.
4.2 Saran
Proses rapat harus sering dilakukan secara berkala untuk meningkatkan kembali
visi dan misi, menilai pekerjaan, sarana pemecahan masalah dan menjaga pekerjaan tetap
pada jalurnya tidak melenceng baik dari segi waktu, biaya, maupun mutu dari pekerjaan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Asiyanto, MBA, IPM. 2005. “Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi”, PT Pradnya
Paramita: Jakarta
Endang, S.R., Mulyani, S., & Suyetty. 2011. “Mengelola Pertemuan/Rapat”. Erlangga: Jakarta
Asiyanto. 2005. Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi. PT Pradnya Paramita: Jakarta
KBBI. 2020, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [Online] tersedia di :
http://kbbi.web.id/rapat,
Anonim. 2007. “Pelatihan Ahli Pengawasan Pekerjaan Jembatan (Supervision Engineer Of
Bridge Construction)”. Bina Konstruksi Kementrian PUPR RI: Jakarta
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 257/KPTS/M/2004 tentang Standar
dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi.
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 349/KPTS/M/2004 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Kontrak Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan).
Rambe, Samsir, Wahyu Lay. 1993. Etika Komunikasi 1. Angkasa: Bandung.
Rozanna, Cut. 1995. Surat-Menyurat dan Komunikasi. Angkasa: Bandung.
Wursanto. 1987. Etika Komunikasi Kantor. Canisius: Yogyakarta.
Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK 06A-BAB VII B6 Angka 39.2
Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK06A-BAB VIIHuruf B.6 Angka 39.3
Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK06A-BAB X B6 39.3. huruf b
Permen PU No. 07/PRT/M/2011 Buku PK06-BAB VII Angka 40
Permen PU No. 07/PRT/M/2011-Buku PK06A-BAB VIIHuruf B.6 Angka 39.
Permen PU No. 14/PRT/M/2013, Buki PK 01 HS, Bab II (IKP), G, 36.4
Permen PU No.14/PRT.M.2013, Buku PK 01 HSm Bab II IKP G.36.6.a, b dan c
Permen PU No.14/PRT/M/2014 BUKU PK 01 HS Bab II-IKP H.38.2.
Perpres No.54 tahun 2010 Lampiran 3 B.1.n.10
Perpres No.54 Tshun 2010 Lampiran IV B.3.u
Perpres No.70 Tahun 2012 pasal 83 ayat 3