DI SUSUN OLEH :
NIM : 17 6430 26
Oleh:
SHEILA KARIN AMALIA
NIM: 17 643 026
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Pembangunan jalan merupakan salah satu hal yang selalu beriringan dengan kemajuan
teknologi dan pemikiran manusia yang menggunakannya, karena jalan merupakan fasilitas
penting bagi manusia agar dapat mencapai suatu daerah yang ingin dicapai. Pekerjaan pada
proyek Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu – Sp. M. Said adalah
pekerjaan jalan raya dan perawatannya. Masa pelaksanaan untuk proyek ini adalah selama
240 hari kalender. Lokasi pekerjaan terletak di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Sumber pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan ini berasal dari APBD I Tahun Anggaran
2015.
Pekerjaan Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu – Sp. M. Said pada
ruas jalan Jakarta 1 merupakan jalan yang menghubungkan pusat kota Samarinda –
Jembatan Mahulu. Ruas jalan tersebut sangat penting bagi masyarakat dan pengguna jalan
karena merupakan salah satu pusat perekonomian menuju kota maupun kepedesaan dan
mobilisasi warga Samarinda menuju Jembatan Mahulu, termasuk jalur angkutan penumpang
dan jalan menuju ke Kabupaten /Kota lainnya. Oleh karena itu sangat penting bagi
Pemerintah Kota Samarinda untuk membangun kenyamanan akses ruas jalan tersebut.
Target panjang jalan yang sekarang masih dalam proses pelaksanaan yaitu mulai dari 8+276
sampai 11+450 dimana kondisi saat ini yang telah di Rigid Pavement adalah dari 8+276
sampai 8+651,89 atau 375,89 m dan sisanya masih dalam tahap penyiapan badan jalan.
Agar proyek jalan ini dapat terlaksana sesuai dengan waktu (schedule) dan biaya yang
sudah ditentukan, maka bukan hanya SDM, dana yang siap, peralatan yang lengkap, namun
lebih dari itu faktor utama yang lebih menentukan keberhasilan sebuah proyek adalah adanya
Rencana Kerja dan syarat, agar proyek dapat berjalan dengan baik dan benar mengikuti
syarat ketentuan.
dibuat setelah DED (Detail Engineering Design) dan spesifikasi teknis disusun. Karena di
dalam dokumen RKS lah yang akan merinci jenis bahan yang dipergunakan dan cara
pemasangannya. Sesudah kedua hal tersebut dibuat, barulah Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dapat disusun. RKS disusun oleh Konsultan Perencana dan wajib dibaca oleh peserta tender.
Peserta tender pengadaan barang/jasa harus membaca, paham dan setuju pada petunjuk-
petunjuk yang tertulis pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) proyek. Apabila
berlandaskan pada alasan tidak membaca, kurang paham, tidak setuju atau salah tafsir
terhadap persyaratan apapun dalam dokumen RKS, maka panitia lelang tidak akan
Kota Samarinda merupakan ibu kota Kalimantan Timur. Datar dan berbukit antara 10-
200 meter diatas permukaan laut. Dengan luas wilayah 718 km2. Kota Samarinda berbatasan
dengan Kabupaten Kutai Kartanegara disebelah barat, timur, selatan dan utara. Kota
Samarinda beriklim tropis basah, hujan sepanjang tahun. Suhu udara antara 24-32 oC,
dengan curah hujan rata-rata 162 mm, dan kelembaban udara rata-rata 82,7%. Curah hujan
dan kondisi tanah yang kadar lempungnya tinggi membuat sarana transportasi jalan yang
ada disamarinda harus lebih teliti dalam pembangunannya, transportasi jalan yang ada di
Kota Samarinda merupakan bagian dari sistem transportasi regional yang menghubungkan
Kota Samarinda dengan kota/kabupaten lain di provinsi Kalimantan Timur. Sebagaian besar
jalan yang ada di Kota Samarinda sudah memiliki permukaan yang beraspal dengan kondisi
baik. Jalan merupakan prasarana transportasi yang menghubungkan antara daerah satu
dengan daerah lainnya yang tentunya memenuhi syarat aman, nyaman, dan lancar bagi para
pengguna jalan baik menggunakan kendaraan maupun berjalan kaki. Sehubungan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka pembangunan pun berkembang semakin
pesat terutama di bidang konstruksi jalan guna menciptakan tatanan kota yang baik.
Kota Samarinda merupakan salah satu kota yang berperan serta dalam melaksanakan
jalan pendukung di seluruh pelosok Samarinda, sehingga perekonomian daerah akan selalu
menampilkan grafik yang meningkat. Selain itu alasan lain digunakannya perkerasan kaku
pada ruas jalan Jakarta 1 karena jalan beton tersebut lebih kuat, awet dan bebas perawatan.
Dengan beberapa alasan tersebut maka penulis mengambil judul untuk penulisan laporan
praktek kerja lapangan ini yaitu Pembangunan Jalan Outer Ring Road jembatan Mahulu –
M.Said.
Nama Kegiatan : Peningkatan Daya Saing Invenstasi Sektor Jalan dan Jembatan
Nama Proyek : Pembangunan Jalan Outer Ring Road Jembatan Mahulu Sp
M.Said
Lokasi : Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur
Pemilik Proyek : Pemerintah Daerah Kota Samarinda,
Kontraktor Pelaksana : PT. PRAMPUS INTI PUSPITA
Konsultan Supervisi : CV. LUNDAYEH BORNEO CONSULTANT
Kompetensi Mampu Menjelaskan Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat Sesuai Dalam Dokumen
Kontrak.
Adapun beberapa manfaat dari pembuatan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
dalam proyek seperti sebagai menjadi prosedur yang harus diikuti oleh
perlengkapan, jenis pekerjaan, serta segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan
proyek pekerjaan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang digunakan oleh
Penyedia sebagai pedoman untuk melaksanakan proyek pekerjaan. RKS proyek berisikan
nama pekerjaan berikut penjelasannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur
pelaksanaannya, syarat mutu pekerjaan dan persyaratan lainnya yang wajib dipenuhi oleh
penyedia pekerjaan kontruksi. RKS ini biasanya akan disampaikan bersama dengan
gambar-gambar detail pekerjaan yang semunya menjelaskan mengenai proyek yang akan
dilaksanakan.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) umumnya terdiri dari tiga bagian, yaitu
syarat umum, syarat administrasi, dan syarat teknis. Syarat-syarat administrasi yang
dimuat di dalam RKS berisikan metode/tata laksana yang diperlukan oleh pelaksana
barang/jasa, termasuk pada hak, kewajiban dan resiko dimuat dalam syarat-syarat umum
kontrak. Oleh karena itu penyedia jasa harus mempelajari dengan seksama untuk
harus dibuat dengan selengkap mungkin dan dengan maksud supaya di dalam
pelaksanaan pekerjaan tidak timbul kesulitan. Kalimat dalam Rencana Kerja Dan Syarat-
Syarat (RKS) diusahakan agar disusun sedemikian rupa, sehingga jelas, terperinci, mudah
dipahami dan tidak menimbulkan keraguan. Contoh penyusunan Rencana Kerja Dan
Syarat-Syarat (RKS) yang format daftar isi penulisannya tertulis secara terperinci, yaitu
sebagai berikut:
1. Peraturan-Peraturan Pelaksanaan;
2. Rencana Kerja;
5. Syarat Pembayaran;
13. Perselisihan;
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang berisikan nama
proyek berikut penjelasannya berupa jenis, besar dan lokasinya, serta tata cara
lain yang hanya dapat dijelaskan dalam bentuk tulisan. RKS biasanya diberikan Bersama
dengan gambar yang semuanya menjelaskan mengenai proyek yang akan dilaksanakan.
Pasal 1
Penjelasan Umum
Dokumen tender adalah petunjuk yang harus diikuti dan dipenuhi oleh pemborong
2. Pemborong atau rekanan harus membaca dengan seksama semua petunjuk tertulis
Pasal 2
Pemberi Tugas
1. Pemberi tugas adalah Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan
Pasal 3
Perencana
1. Perencana untuk pekerjaan ini adalah CV. RIMA CIPTA CONSULTANT
bidang struktur.
Kerja Sementara.
Pasal 4
A. Metode
kuasa
2. Surat Penawaran dicetak diatas kop Perusahaan, diberi tanggal dan dibubuhi
penawaran termasuk PPN, yang dikeluarkan oleh bank umum dengan masa
penawaran.
(dua) yang terdiri dari 1 (satu) asli dalam bentuk hardcopy dan 1 (satu) copy
b. Sampul harga
tertutup yang tidak tembus baca, dilem, dan tidak mencantumkan nama dan
berisi dokumen administrasi dan teknis serta Sampul kedua berisi dokumen
Kalimantan Timur.
dengan jadwal yang ditetapkan dalam RKS ini atau perubahannya, dan
disaksikan oleh wakil Penyedia Barang dan Jasa atau saksi lain.
3. Dalam hal softcopy yang disampaikan oleh Peserta Pengadaan tidak terbaca,
penawaran.
4. Apabila terdapat perbedaan isi dokumen antara versi hardcopy dan softcopy,
dokumen yang diakui dan dianggap sah oleh Panitia Pengadaan adalah versi
hardcopy.
penilaian administrasi dan teknis sebesar 60% (enam puluh persen), persentase
1. Evaluasi Administrasi
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi apabila
akan dinilai dalam penilaian ini mencakup berikut namun tidak terbatas pada:
b) Kemampuan Keuangan.
2. Evaluasi Teknis
a) Pengalaman Perusahaan
b) Personil Minimal
melakukan pekerjaan
3. Evaluasi Harga
lainnya.
dan/atau
Berwenang; dan/atau
tidak adil, tidak transparan dan tidak terjadi persaingan yang sehat.
Pasal 5
Pemborong/Kontraktor
1. Kontraktor merupakan perusahaan berstatus badan hukum yang usaha pokoknya
syarat kualitas menurut panitia lelang yang ditunjuk oleh Kepala Satuan Kerja
2. Tercatat dalam Daftar Rekanan Mampu (DRM) yakni lulus dalam pra kualifikasi
Pasal 6
a) Memiliki Surat Izin Usaha (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Surat Ijin
b. (SIUJK), Sertifikat Badan Usaha Pelaksana Jasa Konstruksi (SBU) dan Surat
rupiah).
d. Peserta yang diperbolehkan mendaftar dalam pelelangan pengadaan ini adalah
perusahaan yang sedang tidak dinyatakan pailit, atau kegiatan usahanya tidak
sedang dihentikan, atau tidak sedang menjalani sanksi pidana, atau sedang dalam
pengawasan pengadilan.
e. Bersedia untuk tunduk dan mentaati ketentuan pengadaan yang diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 dan Peraturan Menteri Nomor 07 tahun
Pasal 7
Pengawas Lapangan
B. Syarat-Syarat Administrasi
Pasal 1
Peraturan Umum
1. Pemborong harus mentaati dengan tertib segala peraturan hukum yang berlaku
sejauh tidak bertentangan dengan peraturan atau prsyaratan yang dikeluarkan oleh
2. Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum yang dituliskan Kembali dalam
dokumen tender ini, berarti hanya meminta perhatian khusus dan tidak
menghilangkan hal-hal lainnya dari persyaratan umum dan suplemen yang ada.
Tetapi apabila ada ketentuan yang berlainan, maka yang berlaku adalah
b.) Peraturan Menteri Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Standar Dan Pedoman
Pasal 2
Rencana Kerja
Pasal 3
1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 168 (Seratus Enam Puluh Delapan)
Pasal 4
dapat dilakukan lebih dari satu kali sampai memuaskan pemberi tugas yang
3. Pada saat pelaksanaan maupun penyerahan akan dibuat berita acara, yaitu berita
acara pemeriksaan pekerjaan untuk penyerahan pertama dan kedua dan berita
e. Copy NPWP.
Pekerjaan.
a. Pembayaran Uang Muka / Down Payment sebesar 20% ( dua puluh persen )
Pasal 6
Apabila jangka waktu penyelesaian yang telah disepakati di atas dilampaui maka
pihak Pemborong dikenakan denda 1/1000 (satu perseribu) dari jumlah harga
jumlah harga borongan, kecuali jika keterlambatan pekerjaan disebabkan oleh force
majeure.
atau musibah yang terjadi pada waktu pelaksanaan seperti: huru hara, perang,
tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan lain sebagainya, yang terjadi diluar
pekerjaan.
c. Bila terjadi 7 (tujuh) hari sejak dikeluarkan surat Gubernur atau peraturan
mengenai force majeure ini, Pimpinan proyek tidak atau belum menjawab
pengajuan Pemborong, maka dianggap force majeur disetujui oleh Pimpinan
proyek.
atau pekerjaan sementara yang telah selesai atau telah dibayar oleh Pimpinan
oleh Konsultan.
Pasal 7
Jaminan Penawaran
1. Jaminan penawaran berupa surat jaminan bank milik pemerintah atau bank /
lembaga keuangan lain yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan kepada Kepala
Satuan Kerja Sementara peningkatan Jalan Rt. 33 Solong menuju Jalan Gerilya
Kota Samarinda.
ditetapkan.
kembali saat jaminan pelaksanaan diterima oleh Kepala Satuan Kerja Sementara.
Pasal 8
surat perjanjian pemborong yang ditanda tangani oleh kedua belah pihak
2. Pada kontrak atau surat perjanjian pemborong dilampirkan dokumen sebagai
berikut :
a. Jaminan Pelaksanaan
lampirannya.
Pasal 9
Jaminan pelaksanaan
Pemerintah
Pasal 10
1. Dokumen tender dan gambar rencana pekerjaan berlaku sebagai dasar pedoman
gambar dengan gambar makan ketentuan yang mengikat adalah yang paling
menguntungkan pemberi tugas dan hal ini akan diputuskan pada rapay koordinasi
dokumen tender di tempat pekerjaan dalam keadaan tetap rapi dan bersih yang
dapat dilihat setiap saat oleh pemberi tugas atau pengawas lapangan
Pasal 11
1. Apabila dianggap perlu, pemborong harus membuat gambar kerja (shop drawing)
ada
Pasal 12
pekerjaan yang menjadi tugas kepada pihak lain (sub letting) , tanpa izin tertulis
Pasal 13
kemungkingan timbulnya klaim dan tuntutan ganti rugi dari pihak ketigas, serta
Pasal 14
Perizinan
1. Pembayaran dan penembusan seluruh biaya yang diperlukan untuk surat Izin
ini harus diurus urus oleh pemborong dan atas tanggung jawab dan biaya
pemborong
3. Pemborong harus menyerahkan surat izin yang diperoleh atau yang disyaratkan
Pasal 15
pekerjaan ini
nama-nama petugasnya
pekerjaan dan setiap saat diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan atau pada
setiap saat waktu yang dianggap perlu oleh pemberi tugas atau pengawas
lapangan.
Pasal 16
harus telah siap dengan bagan rencana kerja (Barchart) dalam skala waktu sesuai
oleh kenaikan harga bahan atau upah di dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan
3. Jika terjadi hal demikian seperti disebutkan dalam aya 2 maka perhitungan
Pasal 17
Laporan-laporan
1. Pemborong diwajibkan membuat catatan-catatan berupa laporan harian yang
c. Catatan dan perintah pemberi tugas dan pengawasan lapangan yang telah
d. Hal-hal lain mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai dan yang ditolak)
e. Keadaan cucaca
2. Berdasarkan laporan harian tersebut maka setiap minggu oleh pemborong dibuat
3. Bila mana ditemukan hal-hal yang tidak sesuai dan tidak serasi didalam
4. Dokumentasi
Pasal 13
Penyerahan Pekerjaan
dapan dilakukan lebih dari satu kali sampai memuaskan pemberi tugas yang
3. Pada saat pelaksanaan maupun penyerahan akan dibuat berita acara, yaitu berita
Pasal 14
Perselisihan
c. Satu wakil dari pihak yang tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan
Masa Pemeliharaan
atau instalasi yang rusak atas tanggunggan dan biaya pemborong sampai hal
Pasal 16
perpanjangan waktu
2. Keterlambatan akibat dari Tindakan pemberi tugas dan keadaan force majeure
dimaksud, jika tidak diajukan dalam jangka waktu tersebut, maka di anggap tidak
2. Perhitungan biaya pekerjaan tambah kurang didasarkan atas daftar harga satuan
pekerjaan, harga satuan upah, serta harga satuan bahan dan peralatan yang
Pasal 18
Uraian Umum
oleh pemberi tugas dan pengawas pelaksanaan pekerjaan untuk bekerja pada
2. Jam kerja adalah mulai dari jam 08.00 sampai dengan 15.00 untuk setiap harinya,
kecuali hari libur resmi. Jika pemohonan secara tertulis kepada pemberi
tugas/pengawas lapangan
ditujukan kepada pemberi tugas ataupun siapa saja yang ada kaitannya dengan
C. Syarat-Syarat Teknis
Pasal 1
Uraian Umum
tenaga kerja, mengadakan, mobilisasi alat pembantu dan sebagainya yang pada
Pasal 2
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan Umum
a. Mobilisasi
2. Pekerjaan Drainase
3. Pekerjaan Tanah
a. Galian Biasa
b. Timbunan Biasa
5. Pekerjaan Struktur
c. Baja Tulangan
d. Joint Sealent
e. Pipa PVC ¾”
Pasal 3
Penyediaan Material
1. Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang disebutkan
dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain
harus mengganti material yang rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
4. Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian
Pasal 4
Syarat Bahan/Material
1. Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik tidak
cacat sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan bebas dari noda lainnya yang
tersebut harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai
3. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
Penawaran Penyedia Jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk
pengujian material.
4. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dari jenis atau merk tertentu, maka Penyedia Jasa harus meminta
petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
Jasa untuk membuat komponen jadi (mock up) pada detail-detail hubungan
persetujuan. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan di uji sesuai
dengan standard yang berlaku baik pada pembuatan, maupun pada pelaksanaan
Pasal 5
1. Persiapan Pekerjaan
lapangan sesuai dengan petunjuk Direksi. Pembuatan direksi keet, gudang dan
direksi dengan konstruksi yang memenuhi syarat teknik maupun tata guna dan
DIVISI I. UMUM
1.1 Mobilisasi
pekerjaan.
sehingga pekerjaan itu terlindungi dari kerusakan oleh lalu lintas umum
maupun konstruksi.
Statif
Waterpass
Rambu Ukur
Rol Meter
tanda.
Syarat-syarat kerja :
asli.
b) Jika terdapat perbedaan ukuran antar gambar utama dengan gambar detail,
pembangunan.
a. Pekerjaan ini menyangkut pembuatan saluran air dari pasangan batu dan
diperkeras ini.
air yang telah ada yang menyangkut dimensi, elevasi dan lain-lain.
c. Dimensi saluran tidak boleh berbeda lebih dari 1 cm dimensi yang telah
d. Bahan:
Batu yang digunakan harus batu alam, keras, mempunyai minimal 1
Persiapan stok batu gunung dan pasir telah tersedia pada stok daerah
pekerjaan.
spesifikasi.
e. Pasangan:
kepada direksi teknik sebelumnya. Sebelum ada ijin dari direksi teknik,
g. Jadwal kerja:
dengan baik.
tidak diterima oleh direksi teknik harus dilakukan perbaikan dengan biaya
perbaikan dari pekerjaan yang tidak memuaskan atau yang tidak diterima
saluran air sudah termasuk dalam pekerjaan saluran air yang diukur dalam
m3.
k. Pembayaran :
b) Pekerjaan ini harus mencakup pasangan sisi dan dasar dari selokan serta
saluran air, dan pembuatan apron (lantai golak), lubang masuk dan
adukan semen yang dibangun di atas dasar yang telah disediakan sesuai
d) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan penyedia barang / jasa
saluran sementara.
e) Material.
Batu harus terdiri dari batu alam, atau batu galian yang dibelah dan
keras, kasar, awet, padat, dan tahan terhadap cuaca. Adukan harus
harus mempunyai kuat tekan paling sedikit 35 kg/cm2 pada umur 28 hari.
f) Pemasangan Pasangan batu dengan Mortar dimulai dari bawah sisi lereng
menuju atas, diurut-urut dari pembuatan adukan pada dasar ± 3 cm, batu
disusun diatas dan mengisi adukan pada celah-celah batu sampai penuh
disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat
Bagian yang harus diurug Kembali harus diurug dengan tanah bersih dari
kotoran
atauTanah Dasar Berdaya Dukung Sedang Selain Tanah Organik atau Tanah
CBR lapangan kurang dari 2,5%. Tanah Dasar dengan daya dukung sedang
pemadatan sama atau di atas 2,5% tetapi kurang dari nilai rancangan yang
dicantumkan dalam Gambar, atau kurang dari 6% jika tidak ada nilai yang
Bilamana tanah lunak, berdaya dukung rendah terekspos pada tanah dasar
hasil galian, atau bilamana tanah lunak berada di bawah timbunan maka
antara lain :
Distabilisasi atau
lapangan
Galian harus tetap dijaga agar bebas dari air pada setiap saat terutama
untuk tanah lunak, organis, gambut dan ekspansif, untuk memperkecil dampak
Pengawas Pekerjaan.
Syarat Pelaksanaan :
Tidak sedang hujan atau kadar air material untuk timbunan memenuhi
gambar di atas :
disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi
lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut sedapat mungkin dibagi rata
permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah dan disebarkan.
Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak
tanah dari beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan mortar, juga
pada permukaan lereng dan dibuat bertangga sehingga timbunan baru akan
dihampar horizontal lapis demi lapis sampai dengan elevasi tanah dasar,
bawah dan atas sampai elevasi permukaan jalan lama sehingga bagian
bilamana diperlukan.
Toleransi Dimensi :
a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih
disetujui
dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air
ditampatkan di atasnya.
Pelaporan:
telah memenuhi.
Bahan:
lapis fondasi agregat atau drainase porous, atau tanah asli di daerah galian.
Bahan yang digunakan dalam setiap hal haruslah sesuai dengan yang
untuk bahan yang dihampar dan membentuk tanah dasar haruslah seperti
Pelaksanaan:
2. Setiap tanah dasar, baik berupa tanah asli, tanah biasa ataupun tanah
badan jalan dihitung dari lebar lajur ditambah dengan lebar bahu jalan
kontrak.
Stone Crusher.
pemadatan perlu menjaga kadar air. Oleh karena itu perlu dilakukan
Pengujian CBR lapangan dan CBR lab. Nilai CBR minimal 50%.
waterpass.
Stone Crusher
180
Proses pemadatan menggunakan alat berat vibro roller BW 21. Pada saat
pemadatan perlu menjaga kadar air. Oleh karena itu perlu dilakukan
Pengujian CBR lapangan dan CBR lab. Nilai CBR minimal 60%
DIVISI VII. STRUKTUR
1. Persyaratan Mutu.
1.1. Beton
Beton yang diperlukan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutu
karakteristik minimal sebagai berikut :
a. K-250 untuk seluruh struktur utama bangunan ( pondasi, sloof, kolom, balok,
plat lantai dan balok ring ).
b. K-175 dan 225 Untuk beton tulangan praktis ( kolom praktis, lintel dan
luifeljendela )
c. Adukan Beton.
Adukan Beton yang dipergunakan untuk seluruh pelat lantai atas dan
balok dapat menggunakan beton site mix atau ready mix yang sebelumnya
sudah mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
d. Lantai Kerja
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan campuran 1PC : 3
PS : 5 KR.
b. Pemeriksaan
Konsultan Pengawas dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang
pada setiap waktu sebelum dipergunakan. Kontraktor harus bersedia untuk
memberi bantuan yang dibutuhkan oleh Konsultan Pengawas untuk
pengambilan contoh-contoh tersebut. Semen yang tidak memuaskan tersebut telah
dipergunakan atau diafkir. Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan tersebut
telah dipergunakan untuk beton, maka Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan untuk membongkar beton tersebut dan diganti dengan memakai
semen yang telah disetujui atas beban Kontraktor. Kontraktor harus
menyediakan semua semen-semen dan beton yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan atas biaya Kontraktor.
2.2. Bahan Pasir dan Kerikil
Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah 20 persen atau
kurang, maka batas maksimum untuk persentase satuan dalam saringan no. 8 dapat naik
sampai 20 persen.
c. Gradasi
1) Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm,
sampai 25 mm dan harus memenuhi syarat-syrat berikut :
2) Agregat kasar harus sesuai dengan spesifikasi ini dan jika diperiksa oleh
Konsultan Pengawas ternyata tidak sesuai dengan ketentuan gradasi, maka
Kontraktor harus menyaring kembali atau mengolah kembali bahannya atas
bebannya sendiri, untuk menghasilkan Agregat yang dapat disetujui
Konsultan Pengawas.
2.5. Bahan A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan injeksi
harus bebas dari jamur, lumpur, minyak, asam bahan organik basah, garam dan
kotoran- kotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. Air tersebut harus diuji
di Laboratorium pengujian yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas untuk
menetapkan sesuai tidaknya dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PBI-
1971 untuk bahan campuran beton
Pasal 6
Syarat-Syarat Bahan
A. Uraian Umum
yang ditentukan dan pemeriksaan tersebut harus disimpan oleh pemborong dan
apabila diminta harus dapat menunjukkan kepada direksi setiap saat selama
B. Agregat Halus
1. Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir alami sebagai desintegrasi alami
batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-alat pemecah batu,
bersifat kekal artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca, seperti
yang dapat melalui ayakan 0,063 mm. Apabila kadar lumpur melalui 5 %
5. Agregat halus terdiri dari butir-butir yang seragam besarnya dan apabila harus
a) Sisa ayakan diatas 0,25 mm, harus berkisar antara 80 % sampai 95 % dari
berat.
6. Pasir laut tidak boleh dipakai sebagai agregat halus untuk campuran beton,
yang diakui dan disetujui oleh Direksi. Menyediakan lagi paling lambat dalam
waktu 7 hari.
C. Agregat Kasar
1. Agregat kasar beton dapat berupa kerikil atau batu pecah. Pada umumnya
yang dimaksud agregat kasar adalah agregat yang besar butirannya lebih dari
agregat seluruhnya. Butirbutir agregat harus bersifat kekal artinya tidak pecah
dan tidak hancur oleh perubahan cuaca (terik matahari dan hujan).
4. Agregat kasar harus terdiri dari butir yang beraneka ragam besarnya dan
berat.
5. Besar butiran agregat maksimum tidak boleh lebih dari pada cetakan, 1/3 dari
tebal plat atau ¾ dari jarak bersih minimum antara batang-batang atau berkas-
D. Semen Portland
1. Untuk konstruksi beton bertulang pada umumnya dapat dipakai jenis semen
spesifikasi teknis.
betonnya, maka dapat dipakai semen lain seperti yang ditentukan dalam NI-8-
1972 seperti: semen portland, trass semen alumina, semen tahan sulfat dan
lainnya. Dalam hal ini pemborong harus meminta pertimbangan dari lembaga
3. Semen yang dipakai harus dalam keadaan baru dan masih dalam kantong-
kantong yang disegel. Semen disimpan ditempat yang kering dan terlindungi
E. Batu Pecah
2. Batu yang dipakai harus dari jenis yang keras dan tidak lapuk, tidak terdapat
3. Batu yang dipakai harus bersih dari kotoran yang melekat kalau perlu dicuci
terlebih dahulu.
F. Besi Beton
1. Besi beton yang dipakai harus bebas dari kotoran, lapisan lemak, minyak,
sisik, karat dan tidak cacat (retak-retak, mengelupas, dan sebagainya) serta
2. Besi beton yang dipakai harus disuplay dari sumber dan tidak dibenarkan
3. Garis tengah besi beton harus sesuai dengan gambar rencana, apabila yang
4. Besi beton sebelum dipakai sebagai konstruksi harus dilindungi dari terik
tulangan besi beton dari berbagai ukuran harus diberi tanda dan dipisahkan
G. Air
1. Air yang digunakan untuk perawatan dan pembuatan beton tidak boleh
mengandung minyak, asam, alkali, garam dan bahanbahan lain yang dapat
merusak tulangan atau betonnya, dalam hal ini harus dipakai air bersih.
2. Apabila terdapat keragu-raguan mengenai air yang akan digunakan,
bahan-bahan yang ditunjuk dan diakui oleh Direksi untuk diteliti sampai
seberapa jauh air tersebut mengandung zat-zat yang dapat merusak beton dan
besi tulangan.
3. Jumlah air yang dipakai untuk membuat adukan beton dapat ditentukan
H. Bahan Pembantu
pengerasan atau untuk maksud lain dapat dipakai bahan-bahan pembantu yang
percobaan-percobaan.
Berdasarkan dari hasil rangkaian kajian pustaka dan pembahasan. Rencana Kerja
dan Syarat-Syarat (RKS) harus dibuat lengkap dan rinci yang dibuat oleh kontraktor.
Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) harus selalu memperhatikan lingkup pekerjaan
dan tingkat kesulitan pekerjaan. Kemudian untuk bagian Syarat material juga harus
4.2 Saran
kemungkinan dan resiko yang bisa terjadi, sehingga tidak megakibatkan kerugian
semua hasil pekerjaan pemborong sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Husein Umar. 2009. Rencana Kerja Perusahaan Yang Baik. Jakarta: Rajawali.
M.Nafarin. 2012. Penganggaran Rencana Kerja perusahaan Edisi Kesatu. Jakarta: Salemba
Empat
Pekerjaan Borongan Perbaikan Jalan Akses PLTP Patuha KM.2 – KM.4 RKS-036