Anda di halaman 1dari 28

CONTOH PERHITUNGAN DRAINASE

JALAN RAYA
Perencanaan Drainase Jalan
Rencanakan dimensi Saluran dengan diketahui data
Perencanaan saluran jalan pada ruas jalan Lao Duri -
Jembayan sebagai berikut:
• Panjang jalan = 3000 m
• Lebar jalan = 7,00 m
• Jalan luar kota
• Perkerasan : Lapisan semen dan aspal beton
• Bahu jalan : Tanah dengan rumput tipis dan gundul
dengan permukaan sedikit kasar
• Daerah sekitar : Hutan gundul
• Perhitungan kemiringan (S) :
• Kemringan untuk jalan = 2%
• Kemiringan untuk bahu jalan = 4%
Data curah hujan
Penyelesaian:
• Langkah pertama kita adalah mencari nilai debit (Q) dengan
analisa curah hujan dari data curah hujan yang ada dengan
menggunakan metode Log Person Type III.
(Sumber : Suripin, 2004:43) dan masih ada kelanjutan untuk tabelnya
Menghitung nilai kala ulang
Cotoh kontur trase jalan
dan segmen

Terdapat delapan saluran pada gambar tersebut. Selanjutnya


adalah menghitung debit rencana saluran drainase. Sebagai contoh
dalam perhitungan ini hanya diambil luasan A1(kanan).
Mencari luas daerah aliran tangkapan air per segmen dengan
menggunakan AutoCAD (Km2)
Setelah kita membagi segmen berdasarkan kontur, maka kita
bisa mencari luasan daerah aliran tangkapan dengan
menggunakan program Autocad, misalkan didapat hasil
sebagai berikut:
• A1 (kanan badan Jalan) = 0,080 km2
• A1 (Kiri Badan jalan) = 0,114 km2
Mencari panjang sungai per segmen dengan menggunakan
AutoCAD (m)
Dari AutoCAD misalkan didapat hasil sebagai berikut :
• A1 (kanan) = 750,00 m
• A1 (kiri) = 750,00 m
• Misalkan diketahui jarak sungai terpanjang (Lmax) = A3 =
923,35 m
Menentukan nilai C (koefisien limpasan)
Dengan melihat peta tata guna lahan asumsi 5 tahun
kedepan. Kita mengacu pada Tabel koefisien pengaliran (C)
dan harga faktor limpasan berikut.

Digunakan koefisien limpasan (C) sebesar 0.80. karena


daerah yang ditinjau berupa perbukitan dan gunung
Q1 Q2
Qtot

Gorong-gorong

500
400
Bangunan Terjun
Bangunan terjunan adalah suatu bangunan
pelengkap sistem drainase yang dibangun untuk
mengurangi kemiringan saluran yang terlalu curam
dan untuk menurunkan kecepatan aliran air agar
tidak merusak saluran atau bangunan lainnya
Bangunan terjun dipakai di tempat-tempat di mana
kemiringan medan lebih besar daripada kemiringan
saluran dan diperlukan penurunan muka air
Bangunan terjun tegak
Bangunan terjun miring
Bangunan terjun miring ini direncanakan apabila tinggi energy jatuh melebihi
1,5 meter
Dalam perencanaan saluran samping diperlukan Pematah
arus guna mengurangi kecepatan aliran untuk saluran
yang panjang dan mempunyai kemiringan cukup besar.

Sedangkan pemasangan jarak bangunan terjun/pematah arus (lp)


harus sesuai Tabel Hubungan kemiringan saluran ( i % ) dengan
jarak antara bangunan terjunan / pematah arus (lp) berikut
Rumus perhitungan:

Dimana:
L = panjang kolam olak hilir, m
hc = kedalaman kritis, m
Q = debit rencana, m3/dt
B = lebar bukaan = 0,8 x lebar dasar saluran, m
z = tinggi terjunan, m
q = debit per satuan ebar, m3/dt.m1
b1 = lebar dasar saluran, m.
Contoh Perhitungan Terjunan pada Saluran
Pada Perencanaan saluran diperoleh kemiringan saluran dari perhitungan.
kemiringan tersebut tentunya berbeda dari kemiringan jalan yang
direncanakan. Oleh karena itu untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
terjunan. Adapun perhitungan terjunan sebagai berikut :
Perhitungan Pada Segmen 1 (masih dengan soal sebelumnya)
Diketahui:
• Jarak datar = 750 m
• Kemiringn saluran = 0,0095
• Kemiringan jalan = 0,0333
• Debit = 0,3911 m3/det
• Lebar bawah saluran = 0,333 m
• Tinggi saluran = 0,33 m
Sebagai contoh, untuk perhitungan terjun
selanjutnya bisa dibuatkan dalam bentuk
tabel seperti berikut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai