D Elemen SMKK
E Penerapan SMKK
Pasal 4 ayat (1) huruf c. Pasal 5 ayat (3) huruf a. Pasal 59 ayat (4)
Pemerintah Pusat bertanggung jawab Pemerintah Pusat memiliki kewenangan Standar Keamanan, Keselamatan,
atas terselenggaranya Jasa mengembangkan Standar Keamanan, Kesehatan, dan Keberlanjutan untuk
Konstruksi yang sesuai dengan Keselamatan, Kesehatan, dan setiap produk Jasa Konstruksi diatur oleh
Standar Keamanan, Keselamatan, Keberlanjutan dalam penyelenggaraan menteri teknis terkait sesuai dengan
Kesehatan, dan Keberlanjutan Jasa Konstruksi kewenangannya.
KK Keselamatan Konstruksi
Keselamatan keteknikan K3
Wujud Keselamatan dan
Konstruksi Keselamatan Umum
Kesehatan Pekerja
Pencemaran lingkungan
Pencegahan Kecelakaan Kerja dan
Kecelakaan Konstruksi dan Kecelakaan
Terhadap Penyakit Akibat Kerja
Masyarakat
Hazzard Identification, Risk Assesment, and Opportunity (HIRAO), Metode Kerja, Manual,
Alat Pencegahan
Prosedur Kerja, Job Safety Analysis (JSA)
PERMEN PUPR NO. 21 TAHUN 2019 PENDETAILAN
PERMEN PUPR NO. 07 TAHUN 2019 TERKAIT KESELAMATAN
KONSTRUKSI
TENTANG JUKNIS BIAYA
PENYELENGGARAAN SMKK
SE MENTERI
PUPR 11/2019
SE MENTERI
TENTANG JASA TENTANG STANDAR DAN TENTANG
PUPR 15/2019
KONSTRUKSI PEDOMAN PENGADAAN JASA PEDOMAN SMKK
KONSTRUKSI
MELALUI PENYEDIA
TENTANG TATA CARA PENJAMINAN MUTU
DAN PENGENDALIAN MUTU
PEKERJAAN KONSTRUKSI DI KEMENTERIAN PUPR
TRANSFORMASI JUDUL PER-
ATURAN
Tentang Pedoman Sistem Tentang
PERMEN Manajemen Keselamatan dan Pedoman Sistem Manajemen PERMEN
PERMEN
PU PU Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Keselamatan Konstruksi PERMEN
PUPRPUPR
NO.05/2014
05/2014 Bidang Pekerjaan Umum . 21/2019
NO. 21/2019
. . .
• Mengatur Keselamatan • Mengatur Keselamatan
dan Kesehatan Konstruksi yang meliputi
Kerja Konstruksi; Standar Keselamatan,
• Berlaku untuk internal Kesehatan, Keamanan
di Kementerian dan Keberlanjutan (K4);
Pekerjaan Umum. • K/L/Pemda dan swasta
dapat mengacu aturan ini.
SIAPA SUBJEK
YANG DIATUR?
Pengguna Jasa Penyedia Jasa
APA OBJEK
YANG DIATUR?
Konsultansi Konstruksi Pekerjaan Konstruksi
9
PERMEN PU 05/2014 TRANSFORMAS PERMEN PUPR 21/2019
I STRUKTUR
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB I KETENTUAN UMUM BAB II STANDAR KEAMANAN, KESELAMATAN,
BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN KESEHATAN, DAN KEBERLANJUTAN
RUANG LINGKUP KONSTRUKSI
Bagian Kesatu: Umum
BAB III PENERAPAN SMK3
Bagian Kedua: Rancangan Konseptual
KONSTRUKSI BIDANG SMKK
PEKERJAAN UMUM Bagian Ketiga: Elemen SMKK
BAB IV TUGAS, TANGGUNG JAWAB, Bagian Keempat: Penerapan SMKK
DAN WEWENANG Paragraf 1 Umum
BAB V BIAYA PENYELENGGARAAN Paragraf 2 Pemilihan Penyedia Jasa
Paragraf 3 Pelaksanaan Pek. Kons
SMK3 KONSTRUKSI BIDANG
Paragraf 4 Serah Terima Pekerjaan
PEKERJAAN UMUM Bagian Kelima: Unit Keselamatan
BAB VI SANKSI Konstruksi
BAB VII KETENTUAN PENUTUP Bagian Keenam: Risiko Keselamatan
Konstruksi
BAB III BIAYA PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI
BAB IV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB V KETENTUAN PERALIHAN
BAB VII KETENTUAN PENUTUP
PERMEN PUPR 21/2019
PERMEN PU 05/2014 TRANSFORMAS
I STRUKTUR LAMPIRAN RAPERMEN TENTANG PEDOMAN SMKK
LAMPIRAN 1 TINGKAT RISIKO K3 LAMPIRAN Sublampiran A Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)
LAMPIRAN 2 FORMAT RK3K
PELAKSANAAN Sublampiran B Tugas, Tanggung Jawab, dan Wewenang
PEKERJAAN KONSTRUKSI Pengguna dan Penyedia Jasa Dalam
Penerapan SMKK
LAMPIRAN 3 FORMAT SURAT-SURAT
Sublampiran C Tata Cara Penjaminan Mutu dan
` Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi
Sublampiran D Format Rancangan Konseptual SMKK
Sublampiran E Format RKK dan Format Penilaian RKK
E.1 Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi
Pengawasan/Manajemen Penyelenggaraan Konstruksi
E.2 Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
E.3 Format Penilaian Rencana Keselamatan
Konstruksi (RKK)
Sublampiran F Format Pelaporan Pelaksanaan RKK
Sublampiran G Komponen Kegiatan dan Format Audit
Internal Penerapan SMKK
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1 3
Keselamatan Keteknikan Konstruksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
merupakan keselamatan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga
pemenuhan standar perencanaan, kerja, termasuk tenaga kerja penyedia
perancangan, prosedur dan mutu jasa, subpenyedia jasa, pemasok, dan
hasil pelaksanaan Jasa Konstruksi, pihak lain yang diizinkan memasuki
mutu bahan, dan kelaikan peralatan STANDAR KEA- tempat kerja konstruksi
MANAN, KESELA-
2
MATAN, KESEHA-
TAN, DAN 4
KEBERLAN- Keselamatan Lingkungan
Keselamatan Publik JUTAN KONSTRUKSI keselamatan lingkungan yang terdampak
keselamatan masyarakat dan/atau
oleh Pekerjaan Konstruksi sebagai upaya
pihak yang berada di lingkungan dan
menjaga kelestarian lingkungan hidup
sekitar tempat kerja yang terdampak
dan kenyamanan lingkungan terbangun
Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
PERANAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI PADA SMKK
DALAM MERANCANGAN RANCANGAN KONSEPTUAL SMKK (PRA
KONSTRUKSI)
Disusun oleh:
a. Penyedia Jasa
Konsultansi
Konstruksi Rancangan
Pengkajian; Konseptual SMKK
b. Penyedia Jasa Rancanga harus disetujui
Konsultansi n oleh Pengguna
Konstruksi Jasa untuk
Konseptua
Perencanaan; dijadikan rujukan
dan l SMKK
dalam menyusun
c. Penyedia Jasa RKK
Konsultansi
Konstruksi
Perancangan.
Dokumen pemilihan
bentuk
3. Alat Pelindung Kerja (APK) dan Alat Pelindung Diri (APD) , meliputi:
•APK antara lain: • APD antara lain:
• Jaring pengaman (Safety Net); • Helm pelindung (Safety Helmet);
• Tali keselamatan (Life Line); • Pelindung mata (Goggles, Spectacles);
• Penahan jatuh (Safety Deck); • Tameng muka (Face Shield);
• Pagar pengaman (Guard Railling); • Masker selam (Breathing Apparatus);
• Pembatas area (Restricted Area); • Pelindung telinga (Ear Plug, Ear Muff);
• Pelindung jatuh (Fall Arrester); dan • Pelindung pernafasan dan mulut (Masker);
• Perlengkapan keselamatan bencana. • Sarung tangan (Safety Gloves);
• Sepatu keselamatan (Safety Shoes);
• Sepatu Keselamatan (Rubber Safety Shoes and
Toe Cap);
• Penunjang seluruh tubuh (Full Body Harness);
• Jaket pelampung (Life Vest);
• Rompi keselamatan (Safety Vest); dan
• Celemek (Apron/Coveralls).
PERINCIAN BIAYA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
KONSTRUKSI
4. Asuransi dan Perizinan, antara lain:
• Asuransi ketenagakerjaan dan kesehatan;
• Surat izin laik operasi alat dan material;
• Sertifikat kompetensi kerja untuk operator yang diterbitkan oleh lembaga/instansi yang berwenang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang – undangan;
• Surat Pengesahan Organisasi K3 (P2K3), sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
• Perizinan terkait lingkungan kerja
8. Konsultasi dengan Ahli terkait Keselamatan Konstruksi (sesuai lingkup pekerjaan dengan kebu-
tuhan lapangan), antara lain:
• Ahli Lingkungan;
• Arsitek;
• Ahli Teknik Jalan;
• Ahli Teknik Jembatan; dan/atau
• Ahli Teknik Bangunan Gedung.
Sertifikat Petugas K3 Konstruksi dan surat keterangan penjaminan mutu dan pengendalian
mutu yang telah diterbitkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini harus disesuaikan
dengan Peraturan Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun sejak Peraturan Menteri ini mulai
berlaku
KETENTUAN PENUTUP
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 628), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 179), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
LAMPIRAN
DAFTAR PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI BESAR PER JENIS PEKERJAAN
KHUSUS SIPIL UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN AHLI K3 KONSTRUKSI / PETUGAS KESELAMATAN KONSTRUKSI
KLASIFIKASI USAHA PEKERJAAN
KONSTRUKSI MENURUT UU 2 JENIS KONSTRUKSI KETERANGAN
TAHUN 2017
Jembatan bentang ≥ 45 m (beton)
bentang ≥ 50 m (baja)
Jalan Lintas Atas bentang ≥ 45 m (beton)
(Flyover/Overpass) bentang ≥ 50 m (baja)
Jalan Layang panjang > 1.000 m
Jembatan tipe khusus Gantung, beruji kabel, pelengkung dengan bentang paling sedikit 60 m, bentang paling sedikit
100 m, dengan ketinggian pilar diatas 40 m, kotak/box girder, dan lain-lain yang didesain
secara khusus.
SIPIL Pembangunan Jembatan Gantung Program PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ekonomi Wilayah)
Jalan - Jalan Bebas Hambatan,
Medan datar LHR ≤156.000
Medan bukit LHR ≤ 153.000
Medan gunung LHR ≤ 146.000
- Jalan Raya,
Medan datar LHR ≤110.000
Medan bukit LHR ≤ 106.600
Medan gunung LHR ≤103.400
Keterangan: - Jalan di daerah perbukitan dan/atau pergunungan
Untuk pekerjaan konstruksi dengan risiko
keselamatan konstruksi yang sudah ditentukan
pada keterangan di atas, tidak diperlukan lagi
perhitungan penentuan tingkat risiko
Keselamatan Konstruksi sebagaimana tertuang
dalam contoh Tabel Penetapan Tingkat Risiko
Pekerjaan.
DAFTAR PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN RISIKO KESELAMATAN KONSTRUKSI BESAR PER JENIS PEKERJAAN
KHUSUS SIPIL UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN AHLI K3 KONSTRUKSI / PETUGAS KESELAMATAN KONSTRUKSI
Terowongan Semua
Underpass Semua
Bendungan Semua bendungan
Reklamasi Semua reklamasi
Pemecah/penahan Perlu ada kriteria
gelombang Rubble mound > 1 ton
Ambang (Groundsill) - dengan lebar sungai > 20 m;
SIPIL - Tinggi Terjunan ≥ 3 m
Saluran irigasi khusus Dengan konstruksi terowongan dan sipon
Saluran irigasi volume luasan > 2000 HA
Terowongan air Semua terowongan
Bendung dengan lebar sungai > 20 m
Keterangan:
Untuk pekerjaan konstruksi Sistem Penyediaan Air Dengan kedalaman pekerjaan galian > 1,5 m
dengan risiko keselamatan Minum (SPAM)
konstruksi yang sudah ditentukan Instalasi Pembuangan Air Dengan kedalaman pekerjaan galian > 1,5 m
pada keterangan di atas, tidak Limbah
diperlukan lagi perhitungan
penentuan tingkat risiko Tempat Pembuangan Akhir Bila pelaksanaan pekerjaan galian tanah > 1,5 m
Keselamatan Konstruksi (TPA)
sebagaimana tertuang dalam Embung Semua Embung
contoh Tabel Penetapan Tingkat
Dermaga Pembangunan pada program PISEW (Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi
Risiko Pekerjaan.
Wilayah)
DAFTAR PEKERJAAN KONSTRUKSI KHUSUS GEDUNG / PERUMAHAN DENGAN RISIKO KESELAMATAN
KONSTRUKSI BESAR, SEDANG, DAN KECIL
KLASIFIKASI USAHA
PEKERJAAN KONSTRUKSI JENIS KONSTRUKSI KETERANGAN
MENURUT UU 2 TAHUN 2017
Keterangan:
Untuk pekerjaan konstruksi dengan risiko keselamatan konstruksi yang sudah ditentukan pada
keterangan di atas, tidak diperlukan lagi perhitungan penentuan tingkat risiko Keselamatan Konstruksi
sebagaimana tertuang dalam contoh Tabel Penetapan Tingkat Risiko Pekerjaan .
PENENTUAN TINGKAT TEKNOLOGI TINGGI, MADYA DAN SEDERHANA
Peralatan berat dengan menggunakan mesin yang operasionalnya berbasis mekanikal, elektrikal, hidrolik, pneumatik yang terkontrol
secara automatic dan digital, baik berdiri sendiri maupun terintegrasi dalam satu sistem, meliputi:
Jenis dan kapasitas pesawat angkat dan angkut:
Peralatan angkat
a. Keran mobil, keran kelabang, keran portal, keran magnet, keran lokomotif, pesawat hidrolik, dan pesawat pneumatic, dengan
kapasitas:
> 25 ton dan ≤ 100 ton;
> 100 ton dan ≤ 300 ton;
> 300 ton dan ≤ 600 ton;
> 600 ton;
b. Alat angkat listrik/lift barang/passenger hoist, keran overhead, keran pedestal, keran tetap, keran gantry, keran dinding dan
keran sumbu putar, dengan kapasitas:
Teknologi tinggi > 25 ton dan ≤ 100 ton;
> 100 ton dan ≤ 300 ton;
> 300 ton dan ≤ 600 ton;
> 600 ton;
c. Launcher girder;
d. Mesin bor terowongan (tunnel boring machine).
Peralatan angkut
a. Keran Menara (tower crane),
b. Pesawat angkutan di atas landasan dan diatas permukaan:
Jenis forklift dan/atau lift truk > 15 ton
Pesawat pneumatic yang digerakan oleh tenaga yang menggunakan tekanan udara dengan kapasitas tekanan di atas 150 psi
(Pounds per Square inch);
Pesawat hidrolik yang digerakan oleh cairan oli dengan kapasitas tekanan >5000 psi (Pounds per Square inch);
Tenaga penggerak listrik (generator set) dengan kapasitas di atas > 200 KVA.
PENENTUAN TINGKAT TEKNOLOGI TINGGI, MADYA DAN SEDERHANA
Jenis dan kapasitas pesawat angkat dan angkut:
Peralatan angkat
a. Keran mobil, keran kelabang, keran portal, keran magnet, keran lokomotif, pesawat hidrolik, dan pesawat pneumatic, dengan kapasitas:
s/d 25 ton
b. Alat angkat listrik/lift barang/passenger hoist, keran overhead, keran pedestal, keran tetap, keran gantry, keran dinding dan keran
sumbu putar, dengan kapasitas:
s/d 25 ton
Peralatan angkut
a. Pesawat angkutan di atas landasan dan diatas permukaan:
Jenis forklift dan/atau lift truk s/d 15 ton
Pesawat pneumatic yang digerakan oleh tenaga yang menggunakan tekanan udara dengan kapasitas tekanan 100 s/d 150 psi (Pounds per
Square inch).
Teknologi
Pesawat hidrolik yang digerakan oleh cairan oli dengan kapasitas tekanan diatas 1000 s.d 5000 psi (Pounds per Square inch).
Madya
Tenaga penggerak listrik (generator set) dengan kapasitas 25 s.d 200 KVA.
Peralatan mesin:
a. Mesin pon, mesin penghancur, penggiling dan penumbuk (crusher machine).
b. Mesin bor, mesin derad, mesin gunting/potong plat, mesin rol dan tekuk plat.
Peralatan berat:
Backhoe, excavator, bulldozer, loader, scrapper, asphalt finisher, tandem roller, tyre roller.
Peralatan ringan:
a. Tamping Rammer (Mesin Pemadat Ringan);
b. Vibrator (Mesin Penggetar dan pemadat beton cair);
c. Mesin pelurus, pemotong dan pembengkok besi beton;
d. Penyebar semen cair maupun semen campuran;
e. Bar bender, bar cutter; dan
f. Peralatan sejenis lainnya.
PENENTUAN TINGKAT TEKNOLOGI TINGGI, MADYA DAN SEDERHANA
Pesawat pneumatic yang digerakan oleh tenaga yang menggunakan tekanan udara
dengan kapasitas tekanan <100 psi (Pounds per Square inch);
Bor listrik, hammer drill, dan peralatan sejenis.
Perkakas tangan seperti cangkul, palu, pahat, sabit, gergaji, kikir, obeng, tang, dan
peralatan sejenis.
Teknologi Sederhana Mesin sederhana:
a. mesin asah, poles dan pelicin,
b. mesin tuang dan cetak, tempa dan pres,
c. mesin potong dan belah kayu, mesin ayak dan mesin pemisah,
d. mesin penyaring pasir, mesin pengisi, mesin pengungkit,
e. mesin pengaduk, serta mesin lain yang sejenis.
TERIMA KASIH
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
DIREKTORAT BINA PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI