DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG................................................................................................1
1.2 PENDEKATAN K3..................................................................................................1
1.3 TUJUAN SMK3 KONSTRUKSI................................................................................2
BAB II KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA KONSTRUKSI...............3
2.1. PENYEBAB KECELAKAAN DAN TIMBULNYA PENYAKIT AKIBAT KERJA KONSTRUKSI
3
2.2. PENCEGAHAN KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA KONSTRUKSI............3
BAB III STRATEGI SISTEM K3................................................................................6
3.1 UMUM..................................................................................................................6
3.2 BEBERAPA ISTILAH...............................................................................................7
BAB IV PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3.....................................................9
4.1. KEBIJAKAN SISTEM MANAGEMEN K3.................................................................9
4.2. TAHAP PRA KONSTRUKSI..................................................................................9
4.3. TAHAP PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA....................................................10
4.4. TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI................................................................11
4.5. TAHAP PENYERAHAN HASIL AKHIR..................................................................12
4.6. BIAYA PENYELENGGARAAN SMK3...................................................................12
BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB..............................................................14
5.1 UMUM................................................................................................................14
5.2 PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)................................................................14
5.3 PENYEDIA JASA.................................................................................................15
5.4 KELOMPOK KERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN..................................................17
BAB VI PERALATAN DAN RAMBU PERINGATAN K3..........................................19
6.1 PERALATAN KERJA.............................................................................................19
6.2 Rambu Peringatan...........................................................................................20
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Pendekatan K3
Soal latihan
BAB II
KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA KONSTRUKSI
Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja yang timbul karena factor manusia dan
factor teknis dapat dicegah dengan melakukan kegiatan-kegiatan antisipasi dan
pemantauan sebagai berikut :
a. Faktor Manusia
1) Pemilihan Tenaga Kerja
Pemilihan tenaga kerja dapat dibagi lagi mengikuti jenis pekerjaannya skill atau
non skill. Selain kondisi fisik dan stamina yang sesuai untuk masing-masing jenis
pekerjaan tersebut sangat perlu dipertimbangkan kondisi psikologis tenaga kerja.
Hendaknya dapat dipilih jenis pekerja yang tidak sembrono, teliti, cakap, tidak
mudah tersinggung atau suka bertengkar dll.
b. Faktor Teknis
1) Perencanaan Kerja yang baik.
Perencanaan kerja yang baik merupakan factor penting untuk mencegah
terjadinya kecelakaan. Urutan waktu pekerjaan, pemakaian ruang untuk kerja
stock bahan dan peralatan kerja, akses kepada alat pendukung, jika terjadi
hambatan atau kesalahan kecil ataupun besar adalah contoh hal-hal yang
memerlukan perencanaan sebelumnya. Jika perencanaan diabaikan maka akan
terjadi kesemrawutan, saling menunggu ataupun menganggur karena ketidak
jelasan kerja yang dapat mengarah kepada turunnya produktivitas ataupun
kecelakaan dan penyakit akibat kerja konstruksi.
Soal latihan
1. Jelaskan penyebab kecelakaan dan sakit akibat kerja karena factor manusia.
2. Jelaskan penyebab kecelakaan dan sakit akibat kerja karena factor teknis
3. Bagaimana upaya pencegahan penyebab dalam pertanyaan no 1
4. Bagaimana upaya pencegahan penyebab dalam pertanyaan no 2
BAB III
STRATEGI SISTEM K3
3.1 Umum
a. Identifikasi
Setiap proyek konstruksi persungaian memiliki karakteristik yang berbeda sesuai
dengan morphologi sungai setempat juga jenis konstruksi yang akan dibangun.
Perlu dilakukan kegiatan identifikasi dan inventarisasi berbagai potensi bahaya
yang dapat timbul selama kegiatan konstruksi. Selanjutnya perlu dipetakan
sesuai lokasi dan jenis pekerjaan yang akan dilakukan. Misalnya di lokasi tepi
tikungan sungai di pinggir jalan raya ada potensi besar terjadi longsoran, atau di
hamparan sawah dataran rendah tertentu ada potensi kenaikan muka air (banjir)
secara cepat dll.
b. Evaluasi
Setelah tahap identifikasi perlu dilakukan evaluasi tentang potensi bahaya di
masing-masing lokasi tersebut dan dilakukan evaluasi tingkat prioritas
penanganan berdasarkan Hazard Ratingnya. Penanganan yang akan dilakukan
berdasarkan Hazard Rating tersebut disusun dalam sebuah table dan penjelasan
tentang kegiatan K3 apa yang akan dilakukan di tiap lokasi sesuai dengan jenis
konstruksi yang akan dibangun.
c. Menyusun Rencana K3
Berdasarkan Identifikasi dan Evaluasi kemudian disusun rencana kegiatan K3
konstruksi mengikuti konsep managemen K3. Rencana kegiatan ini perlu dibuat
secara detil lengkap dengan masing-masing elemen kegiatan K3 yang akan
dilakukan beserta biaya yang diperlukan. Rencana kegiatan K3 dicantumkan
dalam kontrak dan menjadi satu kesatuan dengan kontrak yang juga menjadi
kesatuan terpadu dengan kegiatan pelaksanaan fisik kontruksi persungaian.
d. Pelaksanaan K3
Rencana K3 yang telah disusun hendaklah dilaksanakan dengan baik sesuai
yang telah tercantum dalam rencana K3 kontrak. Apabila terjadi perubahan
karena kondisi setempat maka rencana K3 perlu disesuaikan dan mendapat
persetujuan PPK
e. Pemantauan
Susun program untuk monitoring dan inspeksi terjadwal. Hasil pemantauan
merupakan bahan masukan umpan balik bagi penyesuaikan Rencana K3
ataupun bahan pembelajaran bagi penyusunan Rencana K3 baru di lokasi dan
pekerjaan persungaian yang sejenis
Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai dari
kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan mengendalikan risiko.
Risiko K3 Konstruksi adalah ukuran kemungkinan kerugian terhadap keselamatan
umum, harta benda, jiwa manusia dan lingkungan yang dapat timbul dari sumber
bahaya tertentu yang terjadi pada pekerjaan konstruksi.
Potensi bahaya adalah kondisi (orang, peralatan, mesin, instalasi, bahan, cara
kerja, sifat kerja, proses produksi dan lingkungan) yang berpotensi menimbulkan
gangguan, kerusakan, kerugian, kecelakaan, kebakaran, ledakan, pencemaran dan
penyakit akibat kerja.
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat
kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.
Ahli K3 Konstruksi adalah tenaga teknis bersertifikat (oleh lembaga yang
berwenang sesuai UU) yang mempunyai kompetensi khusus di bidang K3
Konstruksi dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi SMK3
Konstruksi.
Petugas K3 Konstruksi adalah petugas di dalam organisasi Pengguna Jasa
dan/atau organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti Pelatihan / bimbingan
teknis SMK3 Konstruksi Bidang PU, dibuktikan dengan surat keterangan mengikuti
pelatihan/bimbingan teknis SMK3 Konstruksi Bidang PU.
Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan atau Pokja ULP adalah perangkat
ULP yang berfungsi melaksanakan pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
Rencana K3 Kontrak yang selanjutnya disingkat RK3K adalah dokumen lengkap
rencana penyelenggaraan SMK3 Konstruk si Bidang PU dan merupakan satu
kesatuan dengan dokumen kontrak suatu pekerjaan konstruksi, yang dibuat oleh
Penyedia Jasa dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggara an SMK3 Konstruksi Bidang PU.
Soal latihan
1. Jelaskan strategi penerapan K3
2. Jelaskan beberapa istilah yang ada dalam teks diatas secara ringkas
dengan kalimat sendiri.
BAB IV
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN K3
Sejak tahap pra konstruksi managemen K3 harus telah mulai di telaah dan
dicermati. Telaah tersebut hendaknya mulai muncul pada tahapan sebagai berikut:
a. Rancangan Konseptual (Studi Kelayakan, Survei dan Investigasi) wajib
memuat telaahan aspek K3.
b. Penyusunan Detailed Engineering Desain (DED) wajib:
1. Mengidentifikasi bahaya, menilai Risiko K3 serta pengendaliannya pada
penetapan kriteria perancangan dan pemilihan material, pelaksanaan
konstruksi, serta Operasi dan Pemeliharaan;
2. Mengidentifikasi dan menganalisis Tingkat Risiko K3 dari kegiatan/proyek
yang akan dilaksanakan, sesuai dengan Tata Cara Penetapan Tingkat
Risiko K3 Konstruksi pada Lampiran 1;
c. Penyusunan Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa wajib memuat:
1. Potensi bahaya, jenis bahaya dan identifikasi bahaya K3 Konstruksi yang
ditetapkan oleh PPK berdasarkan Dokumen Perencanaan atau dari
sumber lainnya;
2. Kriteria evaluasi untuk menilai pemenuhan persyaratan K3 Konstruksi
termasuk kriteria penilaian dokumen RK3K.
b. RK3K yang telah disahkan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen kontrak dan menjadi acuan penerapan SMK3 pada pelaksanaan
konstruksi.
c. Dalam hal pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh beberapa Penyedia Jasa
dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO), Pemimpin KSO harus menetapkan
Kebijakan K3 Konstruksi yang berlaku untuk seluruh Penyedia Jasa.
d. Apabila dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat ketidaksesuaian dalam
penerapan RK3K dan/atau perubahan dan/atau pekerjaan tambah/kurang,
maka RK3K harus ditinjau ulang dan disetujui oleh PPK.
e. Dokumentasi hasil pelaksanaan RK3K dibuat oleh penyedia jasa dan
dilaporkan kepada PPK secara berkala sebagai bagian dari laporan
pelaksanaan pekerjaan.
f. Apabila terjadi kecelakaan kerja, Penyedia Jasa wajib membuat laporan
kecelakaan kerja kepada PPK, Dinas Tenaga Kerja setempat, paling lambat 2
x 24 jam.
g. Penyedia Jasa wajib melaksanakan perbaikan dan peningkatan kinerja sesuai
hasil evaluasi kinerja RK3K yang dilakukan tiga bulanan, dalam rangka
menjamin kesesuaian dan efektifitas penerapan RK3K.
Soal latihan
1. Jelaskan kebijakan SMK3 Konstruksi Departemen PU
2. Jelaskan pelaksanaan SMK3 pada tahap pra konstruksi
3. Jelaskan pelaksanaan SMK3 pada tahap pemilihan penyedia jasa
4. Jelaskan pelaksanaan SMK3 pada tahap pelaksanaan konstruksi
5. Jelaskan pelaksanaan SMK3 pada tahap penyerahan hasil pekerjaan.
BAB V
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
5.1 Umum
BAB VI
PERALATAN DAN RAMBU PERINGATAN K3
Soal latihan
1. Sebutkan kelengkapan alat kerja