Keselamatan Konstruksi
1
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Jalan Sapta Taruna Raya No. 26 Komplek PU, Pasar Jumat Jakarta
SelatanTelpon. (021) 7511875
Judul Modul:
“UNDANG-UNDANG, PERATURAN DAN STANDAR TERKAIT DENGAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI”
Penulis Modul:
Diki Zulkarnaen, ST., M.Sc
i
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga modul “Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (Ahli
Madya K3 Konstruksi)” ini dapat tersusun sebagai hasil reviu dan pemutakhiran
modul sebelumnya pada Pelatihan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh pihak atas bantuan dan
kerjasamanya sehingga modul ini selesai disusun sebagai salah satu referensi utama
materi pembelajaran pada Pelatihan SMKK (Ahli Madya K3 Konstruksi), sehingga
dapat menjadi panduan baik bagi peserta maupun fasilitator pelatihan.
Berdasarkan Peraturan Menteri PUPR No. 13 Tahun 2020 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian PUPR, Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen
mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan
pengembangan dan sertifikasi kompetensi bidang manajemen umum dan
manajemen konstruksi. Sebagai salah satu implementasi dari fungsi tersebut, Pusat
Pengembangan Kompetensi Manajemen mengembangkan modul pelatihan bidang
manajemen konstruksi, yaitu dalam hal ini modul Pelatihan SMKK (Ahli Madya K3
Konstruksi).
Selanjutnya kami berharap modul ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan, khususnya untuk mendukung proses pembelajaran pada Pelatihan
SMKK (Ahli Madya K3 Konstruksi). Selanjutnya saran serta masukan akan sangat
berguna bagi kami dalam rangka penyempurnaan modul ini.
Jakarta, Desember 2021
Kepala Pusat Pengembangan
Kompetensi Manajemen
ii
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR ISI
iii
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
konstruksi………………………………………………………………………………………..12
1
iv
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR TABEL
v
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tabel 4. 17. Contoh Format Sasaran Umum dan Program Umum* ................... 182
Tabel 4. 18. Contoh Format Standar dan Peraturan Perundang-undangan* ..... 183
Tabel 4. 19. Format Daftar Peralatan Utama* .................................................. 184
Tabel 4. 20. Contoh Daftar Material Impor* ..................................................... 184
Tabel 4. 21. Format Daftar Personil Pelaksana Pekerjaan Konstruksi ................ 185
Tabel 4. 22. Contoh Rencana Pelatihan Keselamatan Konstruksi*..................... 186
Tabel 4. 23. Contoh Pengisian Matriks Hasil Pemantauan dan Pengukuran ....... 189
Tabel 4. 24. Contoh Risalah Rapat Tinjauan Manajemen .................................. 190
Tabel 4. 25. Contoh Pengisian Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi ..... 190
Tabel 4. 26. Contoh Format Pengadaan APD/APK.............................................. 192
Tabel 4. 27. Contoh Pengisian IBPRP Sederhana ................................................ 193
Tabel 4. 28. Contoh Format Rambu Keselamatan Sesuai Identifikasi Bahaya ..... 193
Tabel 4. 29. Contoh Format Jadwal Inspeksi ...................................................... 193
Tabel 4. 30 Penilaian RKK Konsultansi Konstruksi Pengawasan .......................... 194
Tabel 4. 31 Penilaian RKK Pekerja Konstruksi..................................................... 197
Tabel 4. 32 Matrik Pelaporan dalam Rangka Penjaminan Mutu dan Pengendalian
Pekerjaan Konstruksi ........................................................................................ 220
vi
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR GAMBAR
vii
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Deskripsi
Modul Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi ini terdiri dari tiga kegiatan
belajar mengajar. Kegiatan belajar pertama membahas tentang Perundang-
undangan, Peraturan dan Standar yang terkait dengan K3 Konstruksi, kegiatan
belajar kedua membahas tentang Evaluasi Penerapan Perundang-undangan
yang terkait dengan K3 Konstruksi, serta kegiatan belajar ketiga membahas
tentang pembuatan laporan hasil evaluasi Peraturan Perundang-undangan
yang terkait dengan K3 Konstruksi.
Peserta pelatihan mempelajari keseluruhan modul ini dengan cara yang
berurutan. Pemahaman setiap materi pada modul ini diperlukan untuk
memahami tentang Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Setiap
kegiatan belajar dilengkapi dengan latihan atau evaluasi yang menjadi alat ukur
tingkat penguasaan peserta pelatihan setelah mempelajari materi dalam modul
ini.
Persyaratan
Dalam mempelajari modul pembelajaran ini, peserta pelatihan diharapkan
dapat menyimak dengan seksama penjelasan dari pengajar, sehingga dapat
memahami dengan baik materi Keselamatan Konstruksi. Untuk menambah
substansi, peserta diharapkan dapat membaca terlebih dahulu Kebijakan
terkait Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
Metode
Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, metode yang dipergunakan adalah
dengan kegiatan pemaparan yang dilakukan oleh Widyaiswara/Fasilitator,
diberikan kesempatan tanya jawab, curah pendapat, bahkan diskusi.
viii
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
ix
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
BAB I
PENDAHULUAN
1
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
1.4. Waktu
Estimasi waktu pembelajaran yang disediakan untuk bisa mewujudkan
standar kompetensi yang sudah ditentukan dibutuhkan waktu sekitar 2 jam
pelajaran.
2
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
3
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
BAB II
PERUNDANG-UNDANGAN, PERATURAN DAN STANDAR
YANG TERKAIT K3 KONSTRUKSI
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu
memahami Perundang-undangan, Peraturan dan Standar yang terkait
dengan K3 Konstruksi
4
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
A. Ruang lingkup
Ruang lingkup yang diatur dalam peraturan ini adalah keselamatan kerja
dalam segala tempat kerja, baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air,
di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia. Ketentuan-ketentuan tersebut berlaku dalam
tempat kerja di mana:
a. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat
perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat
menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau
disimpan bahan atau barang yang: dapat meledak, mudah terbakar,
menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi;
c. Dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya termasuk
bangunan perairan, saluran, atau terowongan di bawah tanah dan
5
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
6
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
7
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
C. Pengawasan
D. Pembinaan
8
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
F. Kecelakaan
Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam
tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja.
9
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
I. Kewajiban Pengurus
10
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
J. Ketentuan penutup
A. Pelatihan Kerja
11
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Sertifikasi kompetensi kerja dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah
berpengalaman, maupun Tenaga kerja yang telah mengikuti program
pemagangan berhak atas pengakuan kualifikasi kompetensi kerja dari
perusahaan atau lembaga sertifikasi.
12
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2. Pekerja/buruh perempuan
13
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
14
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
15
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
E. Kesejahteraan
F. Sanksi Administratif
16
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
17
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
18
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
C. Kegagalan Bangunan
19
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
20
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
E. Sanksi Administratif
Setiap usaha orang perseorangan, badan usaha atau badan usaha asing
yang tidak memiliki syarat dan ketentuan serta tidak memenuhi kewajiban
dalam hal ketentuan-ketentuan jasa konstruksi akan dikenai sanksi
administratif.
Pasal 89 sampai dengan 101 mengatur sanksi bagi tenaga kerja termasuk
tenaga kerja asing, asosiasi, lembaga sertifikasi dan badan usaha. Adapun
sanksi tersebut diberikan kepada tenaga kerja dan badan usaha yang tidak
mengikuti ketentuan peraturan perundangan ini, macam-macam sanksi
yang diberikan dari tingkat paling ringan sampai paling berat yaitu:
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. pembekuan lisensi;
d. pencabutan lisensi;
e. pembekuan akreditasi;
f. pencabutan akreditasi;
g. pemberhentian dari pekerjaan;
h. Penghentian sementara kegiatan Layanan Jasa Konstruksi; dan
i. pencantuman dalam daftar hitam.
21
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
22
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
23
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
konstruksi nasional;
c. menyelenggarakan pelatihan tenaga keqja konstruksi strategis dan
percontohan;
d. mengembangkan sistem sertifikasi kompetensi tenaga kerja
konstruksi;
e. menetapkan standar remunerasi minimal bagi tenaga kerja
konstruksi;
f. menyelenggarakan pengawasan sistem sertifikasi, pelatihan, dan
standar remunerasi minimal bagi tenaga kerja konstruksi;
g. menyelenggarakan akreditasi bagi profesi dan lisensi bagi lembaga
profesi; asosiasi sertifikasi menyelenggarakan registrasi tenaga
kerja konstruksi;
h. menyelenggarakan registrasi pengalaman profesional tenaga keda
konstruksi serta lembaga pendidikan dan pelatihan kerja di bidang
konstruksi;
i. menyelenggarakan penyetaraan tenaga kerja konstruksi asing; dan
j. membentuk lembaga sertifikasi profesi untuk melaksanakan tugas
sertifikasi kompetensi kerja yang belum dapat dilakukan lembaga
sertifikasi profesi yang dibentuk oleh asosiasi profesi atau lembaga
pendidikan dan pelatihan.
• Untuk mencapai tujuan “meningkatnya kualitas penggunaan material
dan peralatan konstruksi serta teknologi konstruksi dalam negeri”,
Pemerintah Pusat memiliki kewenangan:
1. mengembangkan standar material dan peralatan konstruksi, serta
inovasi teknologi konstruksi;
2. mengembangkan skema kerja sama antara institusi penelitian dan
pengembangan dan seluruh pemangku kepentingan Jasa
Konstruksi;
3. menetapkan pengembangan teknologi prioritas;
4. memublikasikan material dan peralatan konstruksi serta teknologi
24
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
25
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
26
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
27
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
28
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
29
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Pasal 29
• Perizinan Berusaha berlaku untuk melaksanakan kegiatan usaha Jasa
Konstruksi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Pemerintah Daerah
kabupaten/kota sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan kriteria
yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat membentuk peraturan di
daerah mengenai Perizinan Berusaha.
Pasal 30
• Setiap badan usaha yang mengerjakan Jasa Konstruksi wajib memiliki
Sertifikat Badan Usaha. Sertifikat Badan Usaha diterbitkan melalui
suatu proses sertifikasi dan registrasi oleh Pemerintah Pusat.
Ketentuan lebih lanjut mengenai sertifikasi dan registrasi badan usaha
diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 31 dihapus
Pasal 33
• Kantor perwakilan wajib:
a. berbentuk badan usaha dengan kualifikasi yang setara dengan
kualifikasi besar;
b. memenuhi Perizinan Berusaha;
c. membentuk kerja sama operasi dengan badan usaha Jasa
Konstruksi nasional berkualifikasi besar yang memenuhi Perizinan
Berusaha;
d. mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja Indonesia daripada
tenaga kerja asing;
e. menempatkan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi
kantor perwakilan;
f. mengutamakan penggunaan material dan teknologi konstruksi
dalam negeri;
g. memiliki teknologi tinggi, mutakhir, efisien, berwawasan
lingkungan, serta memperhatikan kearifan lokal;
h. melaksanakan proses alih teknologi; dan
30
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
31
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Pasal 44
• Pengguna Jasa dilarang menggunakan Penyedia Jasa yang terafiliasi
pada pembangunan untuk kepentingan umum tanpa melalui tender,
seleksi, atau katalog elektronik.
Pasal 57 dihapus
Pasal 58 dihapus
Pasal 59
• Dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa wajib memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan,
Kesehatan, dan Keberlanjutan.
• Ketentuan lebih ianjut mengenai penyelenggaraan Jasa Konstruksi,
Pengguna Jasa, dan Penyedia Jasa wajib memenuhi standar Keamanan,
Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
Pasal 69
• Pelatihan tenaga kerja konstruksi diselenggarakan dengan metode
pelatihan kerja yang relevan, efektif, dan efisien sesuai dengan Standar
Kompetensi Kerja. Pelatihan ditujukan untuk meningkatkan
produktivitas kerja. Standar Kompetensi Kerja ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pelatihan tenaga kerja konstruksi diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan dan pelatihan kerja sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan. Lembaga pendidikan dan pelatihan kerja
memenuhi Perizinan Berusaha dari Pemerintah Pusat. Ketentuan lebih
lanjut mengenai tata cara perizinan Berusaha diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
Pasal 72
• Untuk mendapatkan pengakuan pengalaman profesional, setiap
tenaga kerja konstruksi harus melakukan registrasi kepada Pemerintah
Pusat. Registrasi dibuktikan dengan tanda daftar pengalaman
32
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
33
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Pasal 99
• Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang Jasa Konstruksi
tidak memiliki Sertihkat Kompetensi Kerja dikenai sanksi administratif
34
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
35
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
36
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan K3
Perencanaan dilakukan untuk menghasilkan rencana K3. Rencana K3
disusun dan ditetapkan oleh pengusaha dengan mengacu pada kebijakan
K3. Dalam menyusun rencana K3 pengusaha harus mempertimbangkan:
a. hasil penelaahan awal.
b. identifikasi potensi bahaya, penilaian, dan pengendalian risiko.
c. peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya.
d. sumber daya yang dimiliki
37
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
38
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
C. Pelaksanaan Rencana K3
Pelaksanaan rencana K3 dilakukan oleh pengusaha berdasarkan rencana
K3. Pengusaha dalam melaksanakan rencana K3 didukung oleh 3 hal yaitu
sumber daya manusia di bidang K3, prasarana dan sarana.
Sumber daya manusia harus memiliki:
a. kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat; dan
b. kewenangan di bidang K3 yang dibuktikan dengan surat izin
kerja/operasi dan/atau surat penunjukkan dari instansi yang
berwenang.
39
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
40
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
41
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
42
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
F. Penilaian SMK3
Penilaian penerapan SMK3 dilakukan oleh lembaga audit independen yang
ditunjuk oleh Menteri atas permohonan perusahaan. Untuk perusahaan
yang memiliki potensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan
SMK3 sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Penilaian
dilakukan melalui Audit SMK3 yang meliputi:
a. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen;
b. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
c. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
d. pengendalian dokumen;
e. pembelian dan pengendalian produk;
f. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
g. standar pemantauan;
h. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
i. pengelolaan material dan perpindahannya;
j. pengumpulan dan penggunaan data;
k. pemeriksaan SMK3; dan
l. pengembangan keterampilan dan kemampuan.
43
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
b. organisasi;
c. sumber daya manusia;
d. pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang K3;
e. keamanan bekerja;
f. pemeriksaan, pengujian dan pengukuran penerapan SMK3;
g. pengendalian keadaan darurat dan bahaya industri;
h. pelaporan dan perbaikan kekurangan; dan
i. tindak lanjut audit.
44
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
45
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Konstruksi terintregasi;
k. Pencatatan pengalaman professional Tenaga Kerja Konstruksi melalui
Sistem Informasi Jasa Konstruksi;
l. Pencatatan LSP yang dibentuk Lembaga Pendidikan dan Pelatihan kerja
di bidang konstruksi dan Asosiasi Profesi terakreditasi melalui Sistem
Informasi Jasa Konstruksi terintregasi; dan
m. Pencatatan LSBU yang dibentuk Asosiasi Badan Usaha terakreditasi
melalui Sistem Informasi Jasa Konstruksi terintregasi.
46
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
47
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
48
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
49
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
50
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
51
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
52
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
53
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
54
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
3. Syarat usaha;
4. Pengembangan usaha berkelanjutan; dan
5. Fungsi peruntukannya.
c. Tertib pemanfaatan produk jasa konstruksi
1. Rencana umur konstruksi;
2. Kapasitas dan beban; dan
3. Pemeliharaan produk jasa konstruksi.
55
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
E. Partisipasi Masyarakat
Penyelenggaraan Partisipasi masyarakat dilakukan melalui:
a. pengawasan Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
b. pemberian masukan kepada Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah
Daerah dalam perumusan kebijakan Jasa Konstruksi; dan
c. forum Jasa Konstruksi.
56
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
57
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
a. peringatan tertulis;
b. denda administratif;
c. penghentian sementara kegiatan layanan Jasa Konstruksi;
d. pencantuman dalam daftar hitam;
e. pembekuan akreditasi;
f. pembekuan izin;
g. pemberhentian dari tugas/tempat kerja/pekerjaan;
h. dikeluarkan dari daftar Penilai Ahti yang terintegrasi;
i. pencabutan akreditasi;
j. pencabutan izin;
k. pembekuan Lisensi; dan/atau
l. pencabutan Lisensi.
A. Penerapan SMKK
Selain layanan tersebut, Penyedia Jasa juga harus menerapkan SMKK dalam
memberikan layanan:
a. pengkajian;
b. perencanaan; dan
c. perancangan.
58
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
59
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
60
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2. RKK
Setiap RKK memuat elemen SMKK yang terdiri atas:
61
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
1. IBPRP;
2. rencana tindakan keteknikan, manajemen, dan tenaga kerja
yang tertuang dalam sasaran dan program; dan
3. emenuhan standar dan peraturan perundanganundangan
Keselamatan Konstruksi.
62
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
63
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
64
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
4. RKPPL
Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan Risiko Keselamatan Konstruksi
sedang dan besar, setiap Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib
menyusun rencana pengelolaan lingkungan dalam dokumen RKPPL.
Dokumen RKPPL paling sedikit memuat:
a. struktur organisasi;
b. rona lingkungan awal sebelum dimulainya Pekerjaan Konstruksi;
c. rencana kerja pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang
meliputi:
1. lokasi rencana pengelolaan dan pemantauan;
2. potensi dampak kegiatan pada lingkungan;
3. kegiatan yang menimbulkan dampak; dan
4. dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan;
d. pelaporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
yang meliputi:
1. lokasi pengelolaan dan pemantauan;
2. kegiatan yang menimbulkan dampak;
65
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
5. RMPPL
Untuk Pekerjaan Konstruksi dengan Risiko Keselamatan Konstruksi
sedang dan besar, setiap Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi wajib
menyusun rencana manajemen lalu lintas dalam dokumen RMLLP.
Dokumen RMPPL paling sedikit memuat:
a. rencana manajemen lalu lintas pekerjaan, yang paling sedikit
memuat:
1. analisis arus lalu lintas atau metode pelaksanaan sesuai dengan
kebutuhan; dan
2. pelaksanaan kegiatan manajemen lalu lintas;
b. pelaporan kegiatan.
66
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
67
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
68
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
69
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
70
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
71
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
72
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
b. dokumen RMPK;
c. dokumen Program Mutu; dan
d. dokumen RKPPL.
73
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
b. Sedang
Risiko Keselamatan Konstruksi sedang harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. bersifat berbahaya sedang berdasarkan penilaian tingkat risiko
dalam RKK yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa berdasarkan
perhitungan;
2. Pekerjaan Konstruksi dengan nilai harga perkiraan sendiri di
atas Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah) sampai
dengan Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
3. mempekerjakan tenaga kerja konstruksi yang berjumlah 25
(dua puluh lima) orang sampai dengan 100 (seratus) orang;
dan/atau
4. Pekerjaan Konstruksi yang menggunakan teknologi madya.
c. Besar
Risiko Keselamatan Konstruksi besar harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. bersifat berbahaya tinggi berdasarkan penilaian tingkat risiko
dalam RKK yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa berdasarkan
perhitungan;
2. Pekerjaan Konstruksi dengan nilai HPS di atas
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
74
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
75
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
b. anggota.
Anggota harus memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan dengan
kepemilikan Sertifikat Kompetensi Kerja Konstruksi. Anggota terdiri
atas:
a. ahli Keselamatan Konstruksi;
b. ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi;
c. petugas Keselamatan Konstruksi atau Petugas K3 Konstruksi;
d. petugas tanggap darurat;
e. petugas pemadam kebakaran;
f. petugas pertolongan pertama pada kecelakaan;
g. petugas pengatur lalu lintas;
h. tenaga kesehatan; dan
i. petugas pengelolaan lingkungan.
76
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
77
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
78
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
79
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
80
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
81
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
82
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
83
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
84
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
85
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
86
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
87
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
88
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
89
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
No Pengaturan Keterangan
b. Telah ditemukan pekerja yang positif
dan/atau berstatus Pasien Dalam
Pengawasan (PDP); atau
b. Pimpinan
Kementerian/Lembaga/Instansi/Kepala
Daerah telah mengeluarkan peraturan
untuk menghentikan kegiatan
sementara akibat keadaan kahar.
2 Tahapan: a. Menyampaikan usulan perubahan
a. Penyedia Jasa kurva-S proyek yang berisi usulan
rencana pekerjaan yang dihentikan
sementara dan usulan perpanjangan
waktu akibat penghentian sementara
yang dibutuhkan;
b. Menyampaikan perkiraan jumlah Tenaga
Kerja, Subkontraktor, Produsen dan
Pemasok yang terdampak akibat
rencana pekerjaan yang dihentikan;
c. Menyampaikan analisa harga upah
Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
dan Pemasok untuk rencana pekerjaan
sebagaimana dimaksud pada huruf b;
dan
d. Melakukan pemenuhan pembayaran
upah Tenaga Kerja, Subkontraktor,
Produsen dan Pemasok setelah
mendapatkan persetujuan PPK.
90
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
No Pengaturan Keterangan
3 b. Pejabat a. Mereviu usulan perubahan kurva-S
Pembuat proyek yang disampaikan Penyedia Jasa
Komitmen terhadap program dan progres
pekerjaan yang telah diselesaikan;
b. Mereviu perkiraan jumlah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok
yang terdampak dan Analisa harga upah
Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
dan Pemasok akibat rencana pekerjaan
yang dihentikan
c. Berdasarkan hasil reviu tersebut,
dilakukan penyusunan usulan
perpanjanga nwaktu dan penambahan
biaya untuk pembayaran upah Tenaga
Kerja, Subkontraktor, Produsen dan
Pemasok selama masa penghentian
sementara terhadap Kontrak berjalan;
d. Menyampaikan hasil huruf a, b dan c di
atas dalam lampiran surat usulan kepada
Kabalai/Kasatker;
e. Menginstruksikan kepada Penyedia Jasa
untuk melakukan pemenuhan
pembayaran upahTenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok.
4 c. a. Membentuk Tim Kaji Cepat Balai;
Kabalai/Kasatker b. Menugaskan Tim Kaji Cepat untuk
mengevaluasi usulan PPK;
91
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
No Pengaturan Keterangan
c. Menyampaikan hasil evaluasi Tim Kaji
Cepat Balai ke Dirjen sebagai laporan;
d. Menyampaikan hasil evaluasi oleh Tim
Kaji Cepat Balai kepada Itjen untuk
permohonan reviu;
e. Menginstruksikan PPK untuk
menindaklanjuti persetujuan atau
penolakan pemenuhan terhadap
pembayaran upah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok
selama masa penghentian sementara
berdasarkan hasil evaluasi Tim Kaji Cepat
Balai;
f. Mengawasi pelaksanaan pemenuhan
pembayaran upah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok.
5 d. Direktur a. Menerima laporan hasil evaluasi Tim Kaji
Jenderal Cepat Balai;
b. Memantau pelaksanaan pemenuhan
pembayaran upah Tenaga Kerja,
Subkontraktor, Produsen dan Pemasok.
6 e. Inspektorat a. Itjen memberikan rekomendasi atas
Jenderal usulan pemenuhan pembayaran upah
Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
dan Pemasok;
b. Itjen melaksanakan reviu terhadap
usulan pemenuhan pembayaran upah
Tenaga Kerja, Subkontraktor, Produsen
92
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
No Pengaturan Keterangan
dan Pemasok yang disampaikan oleh
Kabalai/Kasatker;
c. Menyampaikan hasil reviu kepada Dirjen
dengan tembusan Kabalai/Kasatker.
93
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
94
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
95
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
96
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
97
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
98
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
99
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
100
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
101
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
102
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
103
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
104
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
105
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
A. Kompetensi Personel K3
106
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
107
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
108
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
109
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
e. pas foto berwama ukuran 2x3 cm (dua kali tiga sentimeter) sebanyak 3
(tiga) lembar dan ukuran 4x6 cm (empat kali enam sentimeter)
sebanyak 2 (dua) lembar.
110
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
111
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
ISO 45001:2018 tentang SMK3 telah dipublikasikan oleh ISO pada tanggal
12 Maret 2018, yang kemudian diadopsi secara identik oleh BSN menjadi
SNI ISO 45001:2018. ISO 45001:2018 ini mengikuti pola High Level
Structure (HLS) yang mengacu pada Annex SL agar mudah diintegrasikan
dengan sistem manajemen lainnya seperti SNI ISO 9001:2015 tentang
Sistem Manajemen Mutu dan SNI ISO 14001:2015 tentang Sistem
Manajemen Lingkungan. SNI ISO 45001:2018 dapat digunakan oleh
organisasi apapun tanpa memandang ukuran dan jenis organisasi, baik
organisasi yang berukuran besar, sedang maupun kecil.
Menurut Dentch (2018), sama seperti standar sistem manajemen ISO yang
lain, SNI ISO 45001:2018 dibangun dengan pendekatan “plan-do-check-act”
atau PDCA. Dalam konteks SMK3, pendekatan PDCA adalah sebagai
berikut:
a. Plan: menetapkan ruang lingkup, konteks dan kebijakan K3. Kemudian,
menentukan bahaya dan risiko di tempat kerja yang berpengaruh
potensial terhadap cedera dan gangguan kesehatan akibat kerja pada
pekerja. Selain itu, untuk menentukan persyaratan hukum dan
persyaratan lainnya yang ditetapkan untuk melindungi pekerja dari
cedera dan gangguan kesehatan akibat kerja. Selanjutnya, menetapkan
program untuk memperbaiki kinerja K3.
b. Do: menerapkan rencana tindakan dan pengendalian terkait SMK3
dengan masukan dan partisipasi dari para pekerja.
c. Check: memantau dan mengukur proses dan pengendalian serta
mengevaluasi dan melaporkan hasil dalam kaitannya dengan apakah
tindakan yang dilakukan mampu mengurangi cedera dan gangguan
kesehatan akibat kerja.
d. Act: mengambil tindakan untuk memperbaiki kinerja SMK3 secara
112
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
B. Tujuan SMK3
Artikel yang ditulis oleh Pretesh Biswas yang dipublikasikan dalam website
Trace International, konsultan ISO di Kuwait pada tanggal 12 Februari 2019,
menyatakan bahwa tujuan dari penerapan SNI ISO 45001:2018 antara lain:
a. mengembangkan kebijakan K3,
b. memiliki kepemimpinan yang mampu menunjukkan komitmen
terhadap K3,
c. menetapkan proses sistematis untuk manajemen K3,
d. melakukan kegiatan untuk mengidentifikasi bahaya,
e. menciptakan pengendalian keselamatan operasional,
f. meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pekerja terkait K3,
g. mengevaluasi kinerja K3 dan mengembangkan rencana untuk
perbaikan secara berkelanjutan,
113
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Kembali pada artikel yang ditulis oleh Pretesh Biswas (2019), manfaat
penerapan SNI ISO 45001:2018 antara lain:
a. organisasi mendapat pengakuan secara global dalam penerapan SMK3;
b. pengurangan insiden dan cedera di tempat kerja;
c. mengurangi ketidakhadiran dan pergantian staf;
d. mengurangi downtime produksi yang akan mengarah pada
peningkatan produktivitas;
e. mengurangi biaya premi asuransi;
f. tercipta budaya K3, dimana pekerja didorong untuk mengambil peran
aktif dalam K3 mereka sendiri;
g. kepemimpinan yang diperkuat dengan komitmen untuk secara proaktif
meningkatkan kinerja K3;
h. kemampuan untuk memenuhi persyaratan hukum dan peraturan yang
berlaku,
i. meningkatkan reputasi organisasi;
j. peningkatan moral pekerja;
k. fokus pada pencegahan masalah yang lebih efektif daripada deteksi
masalah; serta
l. membangun perbaikan secara berkelanjutan, misalnya mengadopsi
konsep “zero accident”.
114
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
a. Dokumen wajib:
1. ruang lingkup SMK3 (klausul 4.3)
2. kebijakan K3 (klausul 5.2)
3. tanggung jawab dan wewenang dalam SMK3 (klausul 5.3)
4. proses K3 untuk mengatasi risiko dan peluang (klausul 6.1.1)
5. metodologi dan kriteria untuk penilaian risiko K3 (klausul 6.1.2.2)
6. sasaran K3 dan perencanaan untuk mencapainya (klausul 6.2.2)
7. proses persiapan dan tanggap darurat (klausul 8.2)
b. Rekaman wajib:
1. risiko dan peluang K3 dan tindakan untuk mengatasinya (klausul
6.1.1)
2. persyaratan hukum dan persyaratan lainnya (klausul 6.1.3)
3. bukti kompetensi (klausul 7.2)
4. bukti komunikasi (klausul 7.4.1)
5. perencanaan untuk tanggap pada situasi darurat yang potensial
(klausul 8.2)
6. hasil pemantauan, pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja
(klausul 9.1.1)
7. pemeliharaan, kalibrasi atau verifikasi dari peralatan pengukuran
(klausul 9.1.1)
8. hasil evaluasi kepatuhan (klausul 9.1.2)
9. program audit internal (klausul 9.2.2)
10. laporan audit internal (klausul 9.2.2)
11. hasil tinjauan manajemen (klausul 9.3)
115
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
12. sifat dari insiden atau ketidaksesuaian dan tindakan yang dilakukan
(klausul 10.2)
13. hasil dari suatu tindakan dan tindakan korektif, termasuk
efektifitasnya (klausul 10.2)
14. bukti hasil perbaikan berkelanjutan (klausul 10.3)
116
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Organisasi yang telah siap untuk mendapatkan sertifikasi SNI ISO 45001
dapat melihat informasi LSSMK3 yang telah diakreditasi oleh KAN pada
website http://kan.or.id untuk mendapatkan informasi yang valid
mengenai akreditasi LSSMK3. Organisasi akan mengajukan permohonan
sertifikasi kepada LSSMK3 apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. menerapkan SMK3 paling tidak 3 bulan,
b. memiliki informasi terdokumentasi,
c. melakukan audit internal dan
d. melakukan tinjauan manajemen.
Berikut adalah alur proses sertifikasi bagi organisasi yang akan menerapkan
SMK3:
1. Organisasi menyampaikan kelengkapan dokumen kepada LSSMK3;
2. LSSMK3 akan melakukan kajian permohonan/tinjauan dokumen
terhadap kelengkapan dokumen yang disampaikan;
3. Apabila dokumen telah lengkap dan kedua belah pihak sepakat terkait
dengan administrasi (penawaran) dan telah menandatangani
perjanjian, maka dapat dilanjutkan ke audit tahap 1. Tujuan dari audit
tahap 1 adalah:
a. mengkaji informasi sistem manajemen organisasi yang
terdokumentasi;
b. mengevaluasi kondisi organisasi secara spesifik dan membangun
komunikasi dengan organisasi untuk menentukan kesiapan audit
117
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
tahap 2;
c. Mengkaji status dan pemahaman organisasi berkenaan dengan
persyaratan SNI ISO 45001, terutama yang berkaitan dengan
identifikasi kinerja atau aspek yang signifikan, proses, sasaran, dan
operasi sistem manajemen; dan
d. Mengumpulkan informasi penting berkenaan dengan ruang
lingkup SMK3.
Audit tahap 1 dilakukan dengan cara tinjauan dokumen ataupun jika
diperlukan dengan melakukan kunjungan ke organisasi. Apabila audit
tahap 1 telah memenuhi, maka akan dilanjutkan ke audit tahap 2.
4. Audit tahap 2 meliputi rapat pembukaan audit, pelaksanaan audit,
rapat tim audit dan rapat penutupan audit. Tujuan audit tahap 2 adalah
melakukan pengecekan/evaluasi penerapan termasuk efektifitas
SMK3. Audit tahap 2 dilakukan di lokasi organisasi;
5. Jika terdapat ketidaksesuaian pada saat audit, maka organisasi akan
diberikan kesempatan untuk memperbaiki sesuai dengan batas waktu
yang telah ditentukan. Jika seluruh ketidaksesuaian telah diperbaiki
dan dinyatakan sesuai oleh tim audit, maka dapat dilanjutkan ke proses
pengambilan keputusan sertifikasi;
6. Personel pengambil keputusan sertifikasi harus berbeda dengan
personel yang melakukan audit serta harus memiliki kompetensi
terkait dengan ruang lingkup yang akan diputuskan. Pemberian
keputusan sertifikasi didasarkan antara lain dari hasil evaluasi
ketidaksesuaian yang ditemukan dan verifikasi tindakan korektif serta
kesimpulan audit dan rekomendasi yang dibuat oleh tim audit;
7. Keluaran dari keputusan dapat berupa pemberian, pembekuan, tidak
diberi atau pencabutan sertifikasi. Apabila keputusannya berupa
pemberian sertifikasi, maka LSSMK3 akan menerbitkan sertifikat
kepada organisasi;
8. Untuk memastikan bahwa organisasi tetap konsisten dan sesuai
118
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2.3. Latihan
1. Sebutkan syarat-syarat yang mewajibkan perusahaan menerapkan SMK3
berdasarkan PP No 50 Tahun 2012!
2. Sebutkan 5 prinsip dasar SMK3!
3. Penerapan SMKK dimuat dalam dokumen SMKK. Apa saja yang dimuat
dalam dokumen SMKK tersebut!
2.4. Rangkuman
119
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
120
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
BAB III
EVALUASI PENERAPAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
YANG TERKAIT DENGAN K3 KONSTRUKSI
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan
mampu mengevaluasi penerapan peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan K3 Konstruksi
121
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
122
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
123
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
124
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
125
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
126
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
berkepentingan; dan
f. perubahan terkait dengan hal-hal di atas;
2. Isu internal seperti:
a. tata kelola, struktur organisasi, peran dan akuntabilitas;
b. kebijakan, tujuan, dan strategi pencapaiannya;
c. kemampuan dan pemahaman dalam hal sumber daya,
pengetahuan, dan kompetensi (seperti modal, waktu, sumber
daya manusia, proses, sistem, dan teknologi);
d. sistem informasi, arus informasi dan proses pengambilan
keputusan (baik formal maupun informal);
e. pengenalan produk, bahan, layanan, peralatan, perangkat
lunak, tempat, dan peralatan baru;
f. hubungan persepsi dan nilai-nilai pekerja;
g. budaya dalam organisasi;
h. standar, pedoman dan model yang diadopsi oleh Penyedia
Jasa;
i. bentuk dan tingkat hubungan kontraktual, termasuk, misalnya,
kegiatan yang dialihdayakan;
j. pengaturan waktu kerja;
k. kondisi kerja; dan
l. perubahan yang terkait dengan hal-hal di atas.
127
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
peluang.
Pihak yang berkepentingan, antara lain:
1. pemerintah (kementerian/lembaga pemerintah pada berbagai
tingkatan dan fungsi, termasuk pemerintah daerah);
2. pemasok, kontraktor dan subkontraktor;
3. perwakilan pekerja;
4. organisasi pekerja (serikat pekerja) dan organisasi pengusaha;
5. pemilik, pemegang saham, klien, pengunjung, komunitas lokal dan
masyarakat sekitar serta masyarakat umum;
6. pelanggan, layanan medis dan layanan masyarakat lainnya, media
massa, akademisi, asosiasi usaha, asosiasi profesi dan organisasi
non-pemerintah (lembaga swadaya masyarakat/LSM); dan
7. organisasi yang bergerak di bidang keselamatan dan kesehatan
kerja profesional di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
128
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
dan penyebabnya;
4. potensi keadaan darurat;
5. faktor manusia, termasuk:
a. orang yang memiliki akses ke tempat kerja dan/atau kegiatan
Pekerjaan Konstruksi, termasuk pekerja, pengunjung, dan
orang lain;
b. orang di sekitar tempat kerja yang dapat dipengaruhi oleh
kegiatan Pekerjaan Konstruksi; dan
c. pekerja di lokasi yang tidak berada di bawah kendali langsung
organisasi.
6. isu lainnya, meliputi:
a. desain dari area kerja, proses, instalasi, mesin/peralatan,
prosedur operasi dan organisasi kerja, termasuk
kesesuaiannya dengan kebutuhan dan kemampuan pekerja
yang terlibat;
b. situasi yang terjadi di sekitar tempat kerja yang disebabkan
oleh kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan yang
berada di bawah kendali organisasi;
c. situasi yang tidak di bawah kendali organisasi dan terjadi di
sekitar tempat kerja yang dapat menyebabkan cedera dan
penyakit/kesehatan yang buruk bagi orang-orang di tempat
kerja;
7. perubahan yang terjadi atau perubahan yang diusulkan terkait
organisasi, operasi, proses, kegiatan dan SMKK; dan
8. perubahan ilmu pengetahuan dan informasi tentang bahaya.
129
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
130
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
131
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
132
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
A. Sumber Daya
Penyedia Jasa harus menetapkan dan menyediakan sumber daya
(material, peralatan, biaya) yang dibutuhkan untuk penerapan,
pemeliharaan, dan peningkatan berkesinambungan dari SMKK.
B. Kompetensi
Penyedia Jasa harus:
1. menentukan kompetensi yang diperlukan pekerja yang
mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kinerja Keselamatan
Konstruksi;
2. memastikan bahwa pekerja berkompeten (termasuk kemampuan
133
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
C. Kepedulian
Pekerja harus mempunyai kepedulian terhadap:
1. kebijakan dan sasaran Keselamatan Konstruksi;
2. kontribusi pekerja terhadap keberhasilgunaan efektivitas SMKK,
termasuk manfaat peningkatan kinerja Keselamatan Konstruksi;
3. implikasi dan konsekuensi yang terjadi apabila Pekerjaan
Konstruksi tidak memenuhi sesuai dengan persyaratan ketentuan
SMKK;
4. kejadian dan hasil investigasi yang terkait dengan pekerja,
keselamatan umum dan lingkungan;
5. bahaya, risiko dan tindakan Keselamatan Konstruksi ditentukan
oleh keteknikan konstruksi, publik, peralatan, material dan
lingkungan; dan
6. kemampuan untuk melindungi diri pekerja dari situasi kerja yang
berpotensi menghadirkan bahaya yang serius terhadap kehidupan
atau kesehatan pekerja; dan pengaturan untuk melindungi pekerja
dari konsekuensi yang tidak semestinya.
Untuk menumbuhkan kepedulian pekerja terhadap Keselamatan
Konstruksi, Penyedia Jasa harus memberikan informasi dan penjelasan
kepada pekerja.
D. Komunikasi
1. Penyedia Jasa harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
134
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
E. Informasi Terdokumentasi
1. SMKK termasuk informasi terdokumentasi dan informasi penting
lainnya;
2. Jenis dari informasi terdokumentasi diantaranya: manual,
prosedur, gambar kerja, Instruksi Kerja, dan dokumen yang
diperlukan di tempat kerja sejenisnya ;
3. Informasi terdokumentasi berisi:
a. identifikasi dan deskripsi yang terdiri dari judul, tanggal,
penulis, nomor referensi, dan informasi lain yang dibutuhkan;
b. format (bahasa, versi perangkat lunak, grafik) dan media
(kertas, elektronik, atau media lainnya); dan
c. tinjauan ulang dan persetujuan untuk kesesuaian dan
kecukupan.
4. Informasi terdokumentasi harus dikendalikan untuk memastikan:
135
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
136
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
C. Pengendalian Operasi
Pengendalian operasi dalam pelaksanaan konstruksi meliputi kegiatan:
1. analisis keselamatan pekerjaan (Job Safety Analysis);
2. pengelolaan komunikasi;
3. pengelolaan izin kerja khusus;
4. pengelolaan alat pelindung kerja dan alat pelindung diri;
5. pengelolaan lingkungan kerja;
6. pengelolaan kesehatan kerja;
7. pengelolaan perlindungan sosial tenaga kerja;
8. pengelolaan keselamatan instalasi;
9. pemeliharaan sarana, prasarana, dan peralatan;
10. pengamanan lingkungan kerja;
11. inspeksi Keselamatan Konstruksi;
12. manajemen perubahan;
13. pengendalian rantai pasok; dan
14. pengelolaan rekayasa lalu lintas.
137
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
138
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
139
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
140
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
B. Evaluasi kepatuhan
Evaluasi kepatuhan dilakukan dengan cara:
1. menentukan frekuensi dan metode evaluasi kepatuhan;
2. mengevaluasi kepatuhan dan mengambil tindakan jika diperlukan;
3. menghentikan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi (stop working)
jika ditemukan hal yang membahayakan.
4. mengisi lembar penghentian pekerjaan yang ditandatangani oleh
pihak-pihak berwenang yang ditunjuk oleh Pimpinan Tertinggi
Penyedia Jasa;
5. menjaga pengetahuan dan pemahaman tentang status
kepatuhannya; dan
6. menyimpan informasi terdokumentasi hasil evaluasi kepatuhan.
C. Audit Internal
1. Penyedia Jasa harus melakukan audit internal untuk memberikan
informasi apakah SMKK telah diterapkan sesuai dengan
persyaratan, kebijakan dan tujuan keselamatan konstruksi, dan
telah ditetapkan serta dipelihara secara efektif.
2. Audit internal wajib dilakukan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
dalam jangka waktu 1 (satu) siklus pekerjaan konstruksi. Kegiatan
dalam pelaksanaan audit internal, meliputi:
a. merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara
program audit, termasuk frekuensi, metode, tanggung jawab,
konsultasi, persyaratan perencanaan dan pelaporan, serta
hasil audit internal sebelumnya;
b. menentukan kriteria dan ruang lingkup audit untuk setiap kali
pelaksanaan audit;
141
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
142
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
143
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
3.3. Latihan
3.4. Rangkuman
144
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
BAB IV
Indikator keberhasilan
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, peserta diharapkan mampu
membuat laporan hasil evaluasi penerapan peraturan perundang-undangan
yang terkait dengan K3 Konstruksi
145
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
146
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
147
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR ISI
Cover Dokumen
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Rancangan Konseptual Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
Perancangan Konstruksi
1. Data Umum
1.1. Pernyataan Pertanggungjawaban Konsultansi Konstruksi
Perancangan
148
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2. Metode Pelaksanaan
3. Rencana Pemeriksaan dan Pengujian (Inspection Test Plan/ITP)
4. Rekomendasi Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup
5. Rencana Manajemen Lalu Lintas
6. Identifikasi Bahaya, Mitigasi Bahaya, dan Penetapan Tingkat Risiko
Pekerjaan
7. Daftar Standar dan/atau Peraturan Perundang-undangan
Keselamatan Konstruksi
8. Pernyataan Penetapan Tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi
9. Dukungan Keselamatan Konstruksi
9.1. Biaya SMKK
9.2. Kebutuhan Personil Keselamatan Konstruksi
10. Rancangan Panduan Keselamatan Pengoperasian dan Pemeliharaan
Konstruksi Bangunan
1. Data Umum
Nama Proyek :
Nama Paket Pekerjaan :
Lokasi Pekerjaan :
Nomor Kontrak :
Waktu Pelaksanaan :
Nama Konsultan :
Perancangan
Lingkup Tanggung Jawab : 1.
Konsultan Perancangan 2.
…
149
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2. Metode Pelaksanaan
Tabel 4. 1. Metode Pelaksanaan
No Lingkup Pekerjaan Metode Pekerjaan Bahaya Utama
150
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Keterangan pengisian:
Kode
Petunjuk Keterangan
No
1 Kolom Kegiatan diisi dengan penjabaran setiap kegiatan dari pekerjaan
(Aktivitas) yang akan dianalisa untuk inspeksi dan tes mutunya
2 Kolom Referensi diisi dengan item dokumen atau form yang berguna
sebagai alat pengendali dan pendukung inspeksi dan
tes tersebut
3 Kolom Rencana diisi Kebutuhan inspeksi dan tes material yang akan
Pemeriksaaan dipakai atau hasil pekerjaan yang telah selesai
dan Pengujian
4 Kolom waktu diisi skala frekuensi inspeksi dan tes yang dilakukan
disetiap kegiatan
Keterangan pengisian:
Kode
Petunjuk Keterangan
No
1 Kolom Kegiatan Diisi dengan kegiatan dari pekerjaan yang akan
(Aktivitas) dilakukan pengelolaan lingkungan.
151
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Keterangan pengisian:
Kode
Petunjuk Keterangan
No
1 Kolom Kegiatan diisi dengan kegiatan dari pekerjaan yang akan
(Aktivitas) dilakukan manajemen lalu lintas
2 Data lalu lintas diisi data volume lalu lintas 2 arah, pada 1 ruas jalan
harian rata-rata
3 Rekomendasi Diisi dengan kebutuhan dokumen rencana manajemen
lalu lintas
152
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
153
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
154
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2 Petugas P3K
3 Petugas tanggap darurat
4 Flagman
5 Tenaga kesehatan
6 Personil penjamin mutu
7
8
9 Dst.
*yang dimaksud biaya personel di dalamnya telah termaktub
biaya penerapan SMKK
155
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
1. Kepemimpinan dan Partisipasi Tenaga Kerja dalam Keselamatan
Konstruksi
2. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
156
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
157
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
158
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
159
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
160
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
3.2 Biaya
Biaya Penerapan SMKK adalah termasuk dalam rangka
dilaksanakan pekerjaan pengawasan dan/atau pengendalian
pekerjaan diluar biaya remunerasi tenaga ahli.
161
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
162
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
163
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
164
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
165
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
166
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
167
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
168
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
169
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
170
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
171
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
172
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
173
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
174
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
175
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
176
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
177
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
178
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tabel 4. 14. Format Jadwal Kunjungan Pimpinan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
179
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
180
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
181
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
182
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
183
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2. Material
a. Daftar Material Impor Memuat daftar material impor yang
akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sekurang-kurangya terdiri dari jenis material, jumlah material,
negara asal, dan jadwal pengiriman barang. Daftar material
impor ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi.
b. Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) Memuat Informasi
terkait dengan pengendalian Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3) dengan lampiran berupa Lembar Data Keselamatan Bahan
(LDKB) dari pemasok.
Tabel 4. 20. Contoh Daftar Material Impor*
184
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
3. biaya
Perhitungan Biaya penerapan SMKK yang paling sedikit memuat 9
(sembilan) komponen penerapan biaya SMKK.
C.3. Kepedulian
Merupakan tindak lanjut dari penerapan kebijakan pada elemen
kepemimpinan dan partisipasi tenaga kerja terkait konsultasi dan
partisipasi pekerja, serta pelaksanaan supervisi, training, akuntabilitas,
sumber daya dan dukungan.
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja peningkatan kepedulian
Keselamatan Konstruksi Memuat prosedur dan/atau petunjuk
kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi berdasarkan
tingkat risiko yang ditandatangani oleh Kepala Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dan Ahli Teknik Terkait. Prosedur dan/atau petunjuk
kerja peningkatan kepedulian Keselamatan Konstruksi sekurang-
kurangnya berisi:
185
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
186
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
187
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
D.2. Audit
Audit merupakan upaya menemukan ketidaksesuaian dalam
sistem untuk mengukur efektifitas pelaksanaan sistem
manajemen, di antaranya melalui audit internal.
Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja audit internal yang
ditandatangani oleh ahli terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan Wakil Manajemen.
Audit internal dilakukan dan ditetapkan secara berkala oleh
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dengan melibatkan auditor
independen. Audit internal dilakukan sekurang-kurangnya 1 kali
dalam 1 Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi dan/atau untuk
pekerjaan konstruksi tahun jamak mengikuti peraturan
perundangan yang berlaku.
188
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
D.3. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan evaluasi kepatuhan dibuktikan dengan
checklist dan dokumentasi hasil kegiatan. Pemenuhan Kepatuhan
SMKK berupa ceklist laporan harian/mingguan/bulanan dalam
RKK sebagaimana dalam Lampiran Laporan Penerapan RKK.
Evaluasi pengujian dan kalibrasi dibuktikan dengan hasil
pemantauan dan pengukuran terlampir. Pemenuhan kepatuhan
dalam evaluasi juga termasuk hasil perbaikan dan/atau
peningkatan setelah pelaksanaan inspeksi.
189
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
190
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
191
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
2. Pengadaan APD/APK
Tabel 4. 26. Contoh Format Pengadaan APD/APK
192
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
3. IBPRP Sederhana
Tabel 4. 27. Contoh Pengisian IBPRP Sederhana
5. Jadwal Inspeksi
Tabel 4. 29. Contoh Format Jadwal Inspeksi
193
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
194
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
pelaksanaan dan peraturan perundangan & instruksi kerja yang
persyaratan lainnya yang menjadi acuan menjadi acuan
2.3 Sasaran dan Program Pengawasan
2.3.1 Terdapat tabel Sasaran dan Program
Pengawasan
2.3.2 Format tabel Sasaran dan Program Pengawasan Sasaran khusus
minimal memuat uraian kegiatan, sasaran, dan merupakan hasil
program pengawasan. penilaian
identifikasi bahaya
untuk sedang dan
besar
3 DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
3.1 Kompetensi
3.1.1 Daftar Personel
3.1.1. Terdapat tabel Daftar Personel Pengawas
1 Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
3.1.1. Format tabel Daftar Personel Pengawas
2 Pelaksana Pekerjaan Konstruksi minimal
memuat jabatan, jumlah personel, dan nama
personel
3.1.2 Sertifikat Personel
Memuat sertifikat personel yang ikut dalam
pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
pada tabel Daftar Personel Pengawas Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi pada angka 3.1.1.1
4 OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
4.1 Struktur Organisasi Pengawasan Pekerjaan Konstruksi
4.1.1 Terdapat struktur organisasi pengawas
pekerjaan konstruksi
4.1.2 Jabatan pada struktur organisasi pengawas
pekerjaan konstruksi terdapat Pimpinan
195
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Pengawas, Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan/atau Pengawas
4.1.3 Masing-masing jabatan pada struktur organisasi
pengawas pekerjaan konstruksi dilengkapi
dengan Tugas dan Tanggung Jawab Terhadap
Keselamatan Konstruksi
4.2 Pengelolaan Keselamatan Konstruksi
4.2.1 Terdapat daftar prosedur dan/atau instruksi
kerja pengawasan pada proses pelaksanaan
konstruksi
4.2.2 Daftar prosedur dan/atau instruksi kerja
ditandatangani oleh Kepala Pengawas Pekerjaan
Konstruksi dan Pengguna Jasa
5 EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI
5.1 Terdapat Laporan Hasil Pengawasan
Pelaksanaan Pekerjaan terkait Penerepan SMKK
5.2 Isi Laporan Hasil Pengawasan Pelaksanaan
Pekerjaan sekurang-kurangnya mencakup
formulir izin kerja yang telah ditandatangan dan
lembar pengawasan
JUMLAH
Keterangan:
- Ada : 1
- Tidak Ada : 0
196
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
1 KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN
KONSTRUKSI
1.1 Kepedulian Pimpinan Terhadap Isu Eksternal dan Internal
1.1.1 Daftar Identifikasi Isu Internal dan Eksternal
1.1.1.1 Terdapat daftar identifikasi isu
internal dan eksternal yang
mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan konstruksi
1.1.1.2 Daftar identifikasi isu internal dan
eksternal minimal mencakup isu,
dampak, kategori isu, jenis isu,
jenis SWOT, sumber isu,
keinginan dan harapan (internal
dan eksternal)
1.1.1.3 Daftar identifikasi isu internal dan
eksternal ditandatangani oleh ahli
teknik terkait dan penanggung
jawab keselamatan konstruksi
1.1.2 Organisasi Pengelola SMKK
1.1.2.1 Terdapat bagan struktur
organisasi yang dapat
menjelaskan hubungan koordinasi
antara Pelaksana Konstruksi,
Kantor Pusat dan pengelola SMKK
1.1.2.2 Jabatan pada bagan struktur
organisasi terdapat Direktur
Utama, Direktur HSE, Pimpinan
Tertinggi Pekerjaan Konstruksi
dan/atau Pimpinan UKK, dan ahli
teknik terkait
197
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
1.1.2.3 Masing-masing jabatan dilengkapi
dengan Tugas dan Tanggung
Jawab terhadap Keselamatan
Konstruksi
1.1.2.4 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja yang
menggambarkan hubungan kerja
antara Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dengan Kantor Pusat
Penyedia Jasa yang sekurang-
kurangnya meliputi:
1. Tugas, tanggung jawab dan
wewenang Tim Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi dan
Kantor Pusat Penyedia Jasa;
2. Hubungan kerja antara Tim
Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi dan Kantor Pusat
Penyedia Jasa;
3. Jadwal pelaporan kinerja
pelaksanaan pekerjaan
khususnya terkait
Keselamatan Konstruksi pada
pimpinan puncak Penyedia
Jasa di Kantor Pusat;
4. Kendala yang dihadapi
terkait pelaksanaan
pekerjaan khususnya terkait
masalah Keselamatan
Konstruksi dan alternatif
solusi pemecahan masalah
tersebut yang membutuhkan
198
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
bantuan dukungan dari
pimpinan puncak Penyedia
Jasa di Kantor Pusat.
1.1.2.5 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
ditandatangani oleh Direktur
Utama Penyedia Jasa
1.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi
1.2.1 Terdapat komitmen keselamatan
konstruksi
1.2.1.1 Isi komitmen setidaknya
mencakup:
Memenuhi ketentuan
Keselamatan Konstruksi
Menggunakan tenaga kerja
kompeten bersertifikat,
Menggunakan peralatan yang
memenuhi standar kelaikan;
Menggunakan material yang
memenuhi standar mutu,
Menggunakan teknologi yang
memenuhi standar kelaikan,
Melaksanakan SOP (Standar
Operasional Prosedur), dan
Memenuhi 9 (sembilan)
komponen biaya SMKK.
1.2.1.2 Komitmen ditandatangani oleh:
wakil sah badan usaha (untuk
badan usaha yang tidak ber-KSO),
atau
pimpinan masing-masing badan
usaha (untuk badan usaha yang
ber-KSO).
199
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
1.2.1.3 Komitmen menjadi satu kesatuan
di dalam RKK
1.2.2 Terdapat Kebijakan Keselamatan
Konstruksi
1.2.2.1 Kebijakan Keselamatan Kontraksi
dibuat oleh Penyedia Jasa dan
disahkan oleh Pengguna Jasa
1.2.3 Tinjauan Pelaksanaan Komitmen
1.2.3.1 Terdapat jadwal kunjungan Pimpinan perusahaan
Pimpinan Perusahaan ke proyek. yaitu level dari direktur
hingga ke tingkat 1
level di bawah direktur.
1.2.3.2 Jadwal kunjungan Pimpinan
Perusahaan ke proyek dilakukan 3
bulan sekali selama waktu
pelaksanaan proyek.
1.2.3.3 Jadwal kunjungan Pimpinan
Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi ke proyek minimal
mencakup elemen, kegiatan, PIC,
dan bulan pelaksanaan kunjungan
2 PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
2.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, dan Peluang (IBPRP)
2.1.1 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan
Terdapat jadwal pelaksanaan Memuat uraian seluruh
pekerjaan item pekerjaan yang
akan dilaksanakan
sesuai dengan kontrak
dan menampilkan
jangka waktu yang
dibutuhkan setiap
pekerjaanya.
200
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Format jadwal pelaksanaan
minimal meliputi uraian
pekerjaan, bobot, dan waktu
pelaksanaan.
2.1.2 Terdapat IBPRP
2.1.2.1 Format IBPRP minimal memuat
aktivitas pekerjaan, identifikasi
bahaya, jenis bahaya, persyaratan
pemenuhan peraturan,
pengendalian awal, penilaian
tingkat risiko (kemungkinan,
keparahan, nilai risiko, tingkat
risiko), pengendalian lanjutan,
penilaian sisa risiko
(kemungkinan, keparahan, nilai
risiko, tingkat risiko), keterangan.
2.1.2.2 Tahapan aktivitas IBPRP sesuai
dengan lingkup pekerjaan
2.1.2.3 IBPRP dibuat oleh Ahli K3
Konstruksi/Petugas K3 Konstruksi
dan ditandatangani oleh
pimpinan tertinggi pekerjaan
konstruksi. Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan
ditandatangani oleh Kepala
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
2.1.3 Analisis Keselamatan Pekerjaan
(Job Safety Analysis/JSA)*
*khusus untuk pekerjaan yang
memiliki risiko besar
2.1.3.1 Terdapat JSA
201
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
2.1.3.2 JSA minimal meliputi tahapan
pekerjaan, bahaya, risiko,
pengendalian, dan tanggung
jawab
2.1.3.3 JSA ditandatangani oleh Ahli K3
Konstruksi, Pengguna Jasa, ahli
teknik terkait, Penyedia Jasa
2.2 Rencana Tindakan (Sasaran dan
Program)
2.2.1 Sasaran Umum dan Program
Umum
2.1.1.1 Terdapat Sasaran Umum dan
Program Umum
2.1.1.2 Sasaran Umum dan Program
Umum dibuat berdasarkan
Pengendalian Risiko yang bersifat
umum
2.1.1.3 Sasaran Umum paling sedikit
mencakup:
a. Kinerja keselamatan
Konstruksi
• Severity Rate (SR) = 0
• Penilaian Indikator Kunci
Kinerja Keselamatan
Konstruksi (Construction
Safety KPI) = 85%
b. Kinerja Kesehatan Kerja
• Tidak ada Penyakit Akibat
Kerja (PAK)
c. Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Kerja
202
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
• Tidak ada pencemaran
lingkungan
d. Kinerja Pengamanan
• Tidak ada gangguan
keamanan yang
mengakibatkan berhentinya
pelaksanaan pekerjaan
2.1.1.4 Program Umum paling sedikit
mencakup:
a. Kinerja keselamatan
Konstruksi
• Komunikasi: Induksi
Keselamatan Konstruksi,
Pertemuan pagi hari,
Pertemuan kelompok kerja
,Rapat Keselamatan
Konstruksi
• Pelatihan / Sosialisasi
b. Kinerja Kesehatan Kerja
• Pemeriksaan kesehatan
(awal & berkala)
• Peningkatan kesegaran
jasmani
c. Kinerja Pengelolaan
Lingkungan Kerja
• AMDAL / UKL-UPL
• Tata Graha (Housekeeping)
• Pengolahan sampah dan
limbah
d. Kinerja Pengamanan
• Petugas keamanan
203
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
• Koordinasi dengan pihak
terkait
2.2.2 Sasaran Khusus dan Program
Khusus
2.2.2.1 Terdapat Sasaran Khusus dan
Program Khusus
2.2.2.2 Sasaran Khusus dan Program
Khusus dibuat berdasarkan
identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan peluang yang bersifat
khusus yaitu memiliki skala
prioritas sedang dan tinggi
2.2.2.3 Sasaran Khusus dan Program
Khusus minimal meliputi sasaran
khusus, program khusus, jadwal
pelaksanaan, indikator
pencapaian, dan penanggung
jawab
2.3 Standar dan Peraturan
Perundang-Undangan
2.3.1 Terdapat Standar dan Peraturan
Perundang-undangan
2.3.2 Format Standar dan Peraturan Termasuk prosedur
Perundang-Undangan minimal yang diacu
memuat pengendalian risiko,
peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya, dan pasal
sesuai dengan pengendalian risiko
3 DUKUNGAN KESELAMATAN
KONSTRUKSI
3.1 Sumber Daya
3.1.1 Peralatan
204
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
3.1.1.1 Terdapat bukti Surat Ijin Kelaikan
Operasi (SILO) pesawat angkut
dan angkut
3.1.1.2 Terdapat bukti sertifikat kelaikan
peralatan konstruksi lainnya yang
digunakan pada Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi
3.1.1.3 Terdapat daftar peralatan utama Status Kepemilikan
yang akan digunakan pada peralatan yang
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibuktikan dengan
minimal memuat Jenis Peralatan, surat kepemilikan
Merk & Tipe, Kapasitas, Jumlah, maupun surat
Lokasi, dan Status Kepemilikan perjanjian
3.1.1.4 Daftar peralatan utama di
tandatangani oleh Pimpinan
Tertinggi Pekerjaan Konstruksi
3.1.2 Material
3.1.2.1 Terdapat Lembar Data
Keselamatan Bahan (LDKB) dari
pemasok
3.1.2.2 Terdapat daftar material impor
yang akan digunakan pada
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
3.1.2.3 Format daftar material impor
minimal memuat Jenis Material,
Jumlah, Negara Asal, Jadwal
Pengiriman Barang
3.1.2.4 Daftar material impor
ditandatangani oleh Pimpinan
Tertinggi Pekerjaan Konstruksi
3.1.3 Biaya
205
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Perhitungan Biaya SMKK mengacu
pada Peraturan ini.
3.1.4 Kompetensi
3.1.4.1 Terdapat daftar personel yang
ikut dalam Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
3.1.4.2 Format Daftar Personel minimum
memuat Jabatan, Nama Personel,
Pendidikan, Sertifikat Kompetensi
Kerja, dan Pengalaman
3.1.4.3 Terdapat bukti sertifikat personel
yang terdaftar
3.1.5 Kepedulian
3.1.5.1 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja peningkatan
kepedulian Keselamatan
Konstruksi.
3.1.5.2 Prosedur dan/atau petunjuk
ditandatangani oleh Pimpinan
Tertinggi Pekerjaan Konstruksi
dan ahli teknik sesuai bidang.
3.1.5.3 Terdapat analisis kebutuhan
pelatihan dan sosialisasi SMKK
3.1.5.4 Terdapat Rencana Pelatihan
Keselamatan Konstruksi
3.1.5.5 Format Rencana Pelatihan
Keselamatan Konstruksi pada
minimal memuat Jenis Pelatihan,
Target Peserta, PIC, dan Waktu
Pelaksanaan
3.1.6 Komunikasi
206
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
3.1.6.1 Tedapat Prosedur dan/atau
petunjuk kerja:
• Induksi Keselamatan
Konstruksi;
• Pertemuan pagi hari;
• Pertemuan kelompok kerja;
• Rapat Keselamatan
Konstruksi;
• Penerapan informasi bahaya-
bahaya;
• Jadwal Program Komunikasi.
3.1.6.2 Format jadwal program
komunikasi minimal memuat
Jenis Komunikasi, PIC, dan Waktu
Pelaksanaan
3.1.6.3 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
3.1.7 Informasi Terdokumentasi
3.1.7.1 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengendalian
dokumen atas semua dokumen
yang dimiliki
3.1.7.2 Terdapat Prosedur dan/atau
petunjuk kerja ditandatangani
oleh Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4 OPERASI KESELAMATAN
KONSTRUKSI
207
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
4.1 Perencanaan dan Pengendalian
Operasi
4.1.1 Struktur Organisasi Pelaksana
Pekerjaan Konstruksi
4.1.1.1 Terdapat struktur organisasi Hubungan antara
Pelaksana Pekerjaan Konstruksi penangggung jwab di
Pengguna Jasa dan
Penyedia Jasa
4.1.1.2 Struktur organisasi dilengkapi
dengan tugas dan tanggung jawab
terhadap Keselamatan Konstruksi
4.1.1.3 Terdapat Organisasi Unit
Keselamatan Konstruksi
4.1.1.4 Struktur organisasi dilengkapi
dengan tugas dan tanggung jawab
4.1.2 Pengelolaan Keamanan
Lingkungan Kerja
4.1.2.1 Terdapat daftar material atau
bahan yang akan digunakan pada
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
4.1.2.2 Terdapat Analisis Keselamatan AKK untuk
Konstruksi (AKK) yang pekerjaan khusus risiko
ditandatangani sedang dan
oleh ahli teknik terkait dan besar
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
4.1.2.3 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk
kerja tahapan pekerjaan
konstruksi
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Teknik
208
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
4.1.2.4 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk
kerja sistem permohonan izin
kerja
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan
Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.1.2.5 Izin kerja dilengkapi dengan:
a. analisis keselamatan
Konstruksi (AKK)
b. Prosedur dan/atau petunjuk
kerja sistem keamanan
bekerja yang ditandatangani
oleh Penanggung Jawab
Teknik yang dimaksudkan
dalam Work Method Statment
c. Lembar periksa yang
ditandatangani oleh petugas
yang berwenang sesuai hasil
inspeksi yang telah dilakukan
4.1.2.6 Tedapat Formulir izin kerja untuk Sekurang-kurangnya
masing-masing pekerjaan yang terdiri dari 3 rangkap
ditandatangani oleh Unit
Keselamatan Konstruksi
4.1.2.7 Terdapar prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengamanan
lingkungan kerja
4.1.2.8 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pengamanan lingkungan
ditandatangani oleh ahli teknik
209
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
terkait dan Pimpinan Tertinggi
Pekerjaan Konstruksi
4.1.2.9 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja manajemen
keselamatan lalu lintas (traffic
management) pada lokasi
pekerjaan yang berdampak pada
kelancaran lalu lintas
4.1.2.10 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pengamanan lingkungan kerja
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab KeselamatanKonstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.1.2.11 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja sistem
permohonan izin keluar/masuk
barang
4.1.2.12 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
sistem permohonan izin
keluar/masuk barang
ditandatangani oleh ahli teknik
terkait dan Pimpinan Tertinggi
Pekerjaan Konstruksi
4.1.2.13 Terdapat formulir izin
keluar/masuk barang
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.1.3 Pengelolaan Keselamatan Kerja
210
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
4.1.3.1 Terdapat prosedur/petunjuk kerja
penggunaan pesawat angkat &
angkut (alat berat) dan peralatan
konstruksi lainnya
4.1.3.2 Prosedur/petunjuk kerja
penggunaan pesawat angkat &
angkut (alat berat) dan peralatan
konstruksi lainnya ditandatangani
oleh Penanggung Jawab Peralatan
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.1.3.3 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja sistem keamanan
bekerja berdasarkan program
kerja
4.1.3.4 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
sistem keamanan bekerja
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
4.1.3.5 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
4.1.3.6 Prosedur dan/atau petunjuk kerja Menjelaskan hubungan
penggunaan Alat Pelindung Diri koordinasi antara
(APD) ditandatangani oleh subpenyedia
Penanggung Jawab Keselamatan jasa/pemasok dengan
Konstruksi penyedia jasa dalam
rangka pengelolaan
keselamatan kerja
4.1.3.7 Format uraian pengendalian
minimal meliputi pengendalian
211
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
subkontraktor dan pengendalian
pemasok
4.1.4 Pengelolaan Kesehatan Kerja
4.1.4.1 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengelolaan
kesehatan kerja paling sedikit
mencakup: pemeriksaan
kesehatan berkala, pemeriksaan
kesehatan khusus, pencegahan
penyakit menular dan penyakit
akibat kerja
4.1.4.2 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pengelolaan kesehatan kerja
ditandatangani oleh ahli teknik
terkait dan Pimpinan Tertinggi
Pekerjaan Konstruksi
4.1.5 Pengelolaan Lingkungan Kerja
4.1.5.1 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengelolaan
lingkungan kerja terkait
pencegahan pencemaran
(terhadap air, tanah, dan udara)
4.1.5.2 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pengelolaan lingkungan kerja
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.1.5.3 Pengukuran kondisi lingkungan
sekurang-kurangnya terdiri atas
Jenis Pengukuran, Nilai Ambang
Batas (NAB), Peraturan
212
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Perundang-Undangan, dan
Periode Pengukuran
4.1.5.4 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
pengelolaan Tata Graha
(Housekeeping) terkait Program
5R (Ringkas, Rapih, Resik, Rawat,
Rajin)
4.1.5.5 Terdapat Prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengelolaan Tata
Graha (Housekeeping)
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.1.5.6 Terdapat Prosedur dan/atau
petunjuk kerja pengelolaan
sampah/limbah ditandatangani
oleh Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi
4.2 Kesiapan dan Tanggapan
Terhadap Kondisi Darurat
4.2.1 Daftar Induk Prosedur dan/atau
Instruksi Kerja
4.2.1.1 Terdapat daftar induk prosedur
dan/atau instruksi kerja
4.2.1.2 Daftar induk prosedur dan/atau
instruksi kerja ditandatangani
oleh ahli teknik terkait dan
Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
4.2.1.3 Prosedur dan/atau instruksi kerja
sekurang-kurangnya memuat
213
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Nomor Dokumen, Daftar
Dokumen (Prosedur, Instruksi
Kerja) dan Pihak yang
Mengesahkan.
4.2.2 Kesiap-siagaan dan Tanggap
Terhadap Kondisi Darurat
4.2.2.1 Terdapat prosedur dan/atau Sesuai dengan sifat dan
petunjuk kerja tanggap darurat klasifikasi Pelaksanaan
Pekerjaan Konstruksi
yang dikerjakan
4.2.2.2 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
tanggap darurat ditandatangani
oleh ahli teknik terkait dan
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi
4.2.2.3 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja penyelidikan
insiden (kecelakaan, kejadian
berbahaya, dan penyakit akibat
kerja)
4.2.2.4 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
penyelidikan insiden
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
5 EVALUASI KINERJA
KESELAMATAN KONSTRUKSI
5.1 Pemantauan dan Evaluasi
5.1.1 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja inspeksi
214
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
5.1.2 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
inspeksi ditandatangani oleh ahli
teknik terkait atau Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
dan Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
5.1.3 Terdapat lembar periksa paling - Lingkup pekerjaan
minimum mencakup lembar ditandatangani oleh
periksa: ahli teknik terkait,
• lingkup pekerjaan, Penanggung Jawab
• pesawat angkat & angkut Keselamatan
alat berat (ditagging dan Konstruksi.
diisolasi) - Pesawat angkat &
• peralatan angkut (alat berat)
• keamanan Keselamatan
Konstruksi.
- Perkakas
ditandatangani oleh
ahli teknik terkait,
Penanggung Jawab
Keselamatan
Konstruksi.
- Bahan/material
ditandatangani oleh
ahli teknik terkait,
Penanggung Jawab
Keselamatan
Konstruksi dan
disetujui oleh
215
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Pengawas
Pekerjaan.
- Lingkungan
(housekeeping,
pencemaran,
hygine)
ditandatangani oleh
ahli teknik terkait,
Penanggung Jawab
Keselamatan
Konstruksi.
- Kesehatan
ditandatangani oleh
ahli terkait,
Penanggung Jawab
Keselamatan
Konstruksi.
- Keamanan/security
ditandatangani oleh
ahli terkait,
Penanggung Jawab
Keselamatan
Konstruksi.
5.1.4 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja Patroli
Keselamatan Konstruksi
5.1.5 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
Patroli Keselamatan Konstruksi
ditandatangani oleh ahli teknik
terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan
216
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
5.2 Audit
5.2.1 Terdapat Prosedur dan/atau
petunjuk kerja audit internal
ditandatangani oleh ahli teknik
terkait atau Penanggung Jawab
Keselamatan Konstruksi dan
Pimpinan Tertinggi Pekerjaan
Konstruksi
5.2.2 Terdapat jadwal pelaksanaan:
- inspeksi,
- patrol keselamatan konstruksi,
dan
- audit
5.2.3 Jadwal pelaksanaan minimal
mencakup Kegiatan, PIC, dan
Jadwal dalam Satuan Bulan yang
ditandatangani oleh Penanggung
Jawab Keselamatan Konstruksi
5.3 Evaluasi
5.3.1 Terdapat hasil evaluasi laporan
harian, mingguan, bulanan
5.3.2 Terdapat prosedur evalusi
pengujian dan kalibrasi
5.3.3 Format tindakan perbaikan untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
minimal mencakup Uraian, Skala
Penilaian, Catatan, serta Saran
dan Tindak Lanjut
5.2 Tinjauan Manajemen
217
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Hasil
Penilaian
No Kriteria Penilaian Penjelasan
Tidak
Ya
Ada
5.2.1 Terdapat prosedur dan/atau
petunjuk kerja terkait
pelaksanaan tinjauan manajemen
5.2.2 Prosedur dan/atau petunjuk kerja
terkait pelaksanaan tinjauan
manajemen ditandatangani oleh
ahli teknik terkait atau
Penanggung Jawab Keselamatan
Konstruksi dan Pimpinan Tertinggi
Pekerjaan Konstruksi
5.2.3 Risalah rapat tinjauan manajemen
minimal mencakup
Permasalahan, Rencana Tindak
Lanjut, Target Waktu, Status, dan
Penanggung Jawab
5.3 Peningkatan Kinerja
Keselamatan Konstruksi
6.3.1 Terdapat format tindakan
perbaikan untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi pada
kontrak tahun jamak
6.3.2 Format tindakan perbaikan untuk
pelaksanaan pekerjaan konstruksi
minimal mencakup Uraian, Skala
Penilaian, Catatan, serta Saran
dan Tindak Lanjut
JUMLAH
Keterangan:
- Ada : 1
- Tidak Ada : 0
218
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
219
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
A. Cover Halaman
220
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
B. Halaman Pengesahan
221
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
222
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
223
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
224
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
225
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
226
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
227
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
228
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
229
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
230
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
231
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
232
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
233
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
234
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
235
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
236
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
237
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
238
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
239
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
240
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
241
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
242
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
243
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
244
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tidak
No Uraian Laporan Mingguan Ya Keterangan
Ada
1 Rangkuman capaian pekerjaan
berupa hasil pembandingan capaian
dengan minggu sebelumnya dan
capaian pada minggu berjalan
dengan rencana kegiatan dan
sasaran capaian pada minggu
berikutnya, antara lain:
a. Form Progress Laporan
Mingguan
2 Hambatan dan kendala yang
dihadapi pada kurun waktu 1 (satu)
minggu beserta tindakan
245
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tidak
No Uraian Laporan Mingguan Ya Keterangan
Ada
penanggulangan yang telah
dilakukan dan potensi kendala pada
minggu berikutnya, antara lain:
a. Form perubahan lapangan
b. Form ketidaksesuaian
c. Form peralatan yg ditagging
d. Form analisis keselamatan
konstruksi
3 Dukungan yang diperlukan dari
Pimpinan unit kerja Pelaksana
Kegiatan/ Penanggung Jawab
Kegiatan, Direksi Teknis/ Konsultan
Pengawas, dan pihak-pihak lain
yang terkait, antara lain:
a. Seluruh form persetujuan
dalam laporan harian selama 1
minggu
b. Form permintaan pengujian
4 Ringkasan permohonan
persetujuan atas usulan dan
dokumen yang diajukan beserta
statusnya, antara lain:
a. Seluruh form persetujuan dalam
laporan harian selama 1 minggu
b. Form permintaan pengujian
5 Ringkasan kegiatan pemeriksaan
dan pengujian yang dilakukan,
antara lain:
a. Seluruh form pemeriksaan alat
dalam laporan harian 1 minggu
b. Seluruh form pengujian dalam
laporan harian 1 minggu
6 Ringkasan aktivitas dan hasil
pengendalian Keselamatan
246
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tidak
No Uraian Laporan Mingguan Ya Keterangan
Ada
Konstruksi, termasuk kejadian
kecelakaan kerja, catatan tentang
kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-
lain, diantaranya
a. Formulir Inspeksi Keselamatan
Konstruksi Mingguan
247
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tidak
No Uraian Laporan Bulanan Ya Keterangan
Ada
1 Capaian pekerjaan fisik, ringkasan
status capaian pekerjaan fisik
dengan membandingkan capaian di
bulan sebelumnya, capaian pada
bulan berjalan serta target capaian
di bulan berikutnya
2 Capaian pekerjaan fisik, ringkasan
status capaian pekerjaan fisik
dengan membandingkan capaian di
bulan sebelumnya, capaian pada
bulan berjalan serta target capaian
di bulan berikutnya
3 Ringkasan status kondisi keuangan
Penyedia Jasa Pekerjaan
Konstruksi, status pembayaran dari
Pengguna Jasa
248
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tidak
No Uraian Laporan Bulanan Ya Keterangan
Ada
4 Perubahan kontrak dan perubahan
pekerjaan
5 Masalah dan kendala yang
dihadapi, termasuk statusnya,
tindakan penanggulangan yang
telah dilakukan dan rencana
tindakan selanjutnya, antara lain:
a. Laporan Bulanan Kecelakaan
Konstruksi.
b. Formulir Penyelidikan Penyakit
Akibat Kerja
c. Formulir laporan keadaan
darurat
6 Hambatan dan kendala yang
berpotensi terjadi di bulan
berikutnya, beserta rencana
pencegahan atau penanggulangan
yang akan dilakukan
7 Hambatan dan kendala yang
berpotensi terjadi di bulan
berikutnya, beserta rencana
pencegahan atau penanggulangan
yang akan dilakukan
8 Ringkasan aktivitas dan hasil
pengendalian Keselamatan
Konstruksi, termasuk kejadian
kecelakaan kerja, catatan tentang
kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-
lain
a. Formulir Laporan Inspeksi
Keselamatan Konstruksi
Bulanan
249
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
Tidak
No Uraian Laporan Bulanan Ya Keterangan
Ada
b. Formulir Rekapitulasi Daftar Isi
Kotak Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K)
c. Formulir Pemeriksaan Alat
Pemadam Api Ringan (APAR)
d. Formulir Kesiagaan dan
Tanggap Darurat
e. Formulir Laporan Keadaan
Darurat
f. Formulir Rekapitulasi Laporan
Tindakan Pencegahan
g. Formulir Laporan Periksa
Lingkungan
h. Laporan Kejadian Kecelakaan
Konstruksi
i. Formulir Laporan Kejadian
j. Formulir Laporan Awal
Kecelakaan
k. Formulir Laporan Kecelakaan
l. Formulir Laporan Investigasi
Kecelakaan
m. Form Data Statistik Kecelakaan
Kerja
250
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
251
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
252
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
253
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
254
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
255
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
256
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
257
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
258
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
259
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
260
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
261
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
262
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
263
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
264
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
4.3. Latihan
4.4. Rangkuman
265
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
266
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
BAB V
PENUTUP
267
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
268
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
269
Modul 01 : Undang-undang, Peraturan dan Standar terkait dengan
Keselamatan Konstruksi
270