Anda di halaman 1dari 24

Modul 2 : Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak

KATA PENGANTAR

U
ngkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara Pelatihan
Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi dapat menyelesaikan mata pelatihan ini dengan
baik. Modul ini berisi pentingnya seorang Aparatur Sipil Negara memiliki pemahaman
mengenai Tanggung Jawab dan Wewenang Para Pihak.
Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang
Penjaminan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi, agar memiliki kompetensi dasar
dalam proses yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Waktu pembelajaran
selama 41 Jam Pelajaran.
Modul ini adalah salah satu upaya untuk memberikan acuan terhadap materi terikait
tanggung jawab dan wewenang para pihak.
Kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa
kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga Pedoman ini bermanfaat
khususnya bagi peserta Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua Pihak terkait atas bantuan dan
kerjasamanya yang baik. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kelancaran
proses belajar-mengajar, sehingga keinginan untuk mewujudkan Aparatur yang profesional
dan memiliki kompetensi yang handal dapat dicapai dengan baik.

Bandung, November 2019


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. Herman Suroyo, M.T.


NIP. 196307141992031010

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 1


Modul 2 : Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
Daftar Informasi Visual...................................................................................................iii
Petunjuk Penggunaan Modul.........................................................................................iv
Pendahuluan.................................................................................................................... v
A. Latar Belakang......................................................................................................v
B. Deskripsi Singkat...................................................................................................vi
C. Tujuan Pembelajaran............................................................................................vi
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok.....................................................................vi
Materi Pokok 1 Pengertian..............................................................................................1
A. Umum.................................................................................................................... 1
Materi Pokok 2 Para Pihak dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.......................4
A. Latihan................................................................................................................... 6
B. Rangkuman........................................................................................................... 6
Materi Pokok 3 Tanggung Jawab dan Wewenang Pengguna Jasa.............................7
A. Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/ KPA)...............................7
B. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)........................................................................7
C. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)..........................................................10
D. Penjamin Mutu pada Unit Organisasi...................................................................10
E. Latihan.................................................................................................................. 11
F. Rangkuman.......................................................................................................... 11
Materi Pokok 4 Tanggung Jawab dan Wewenang Penyedia.......................................12
A. Kepala Proyek......................................................................................................12
B. Manajer Pelaksana...............................................................................................12
C. Unit Pengendali Biaya..........................................................................................12
D. Unit Penjamin Mutu..............................................................................................12
E. Unit Pengendali Mutu...........................................................................................13
F. Unit Administrasi...................................................................................................13
G. Latihan.................................................................................................................. 14
H. Rangkuman.......................................................................................................... 14
Penutup........................................................................................................................... 15
A. Evaluasi Kegiatan Belajar.....................................................................................15
B. Umpan Balik.........................................................................................................16
C. Tindak Lanjut........................................................................................................16
D. Kunci Jawaban Soal.............................................................................................17
Daftar Pustaka................................................................................................................18
Glosarium....................................................................................................................... 19

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 2


Modul 2 : Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak

DAFTAR INFORMASI VISUAL

Gambar
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Para Pihak yang terlibat pada Pekerjaan Konstruksi......5
Gambar 3.1 Tanggung Jawab dan Wewenang PPK dalam Penjaminan Mutu
dan Pengendalian Mutu....................................................................................................9
Gambar 3.2 Struktur Organisasi Penjaminan Mutu dan Pengendali Mutu
Pekerjaan Konstruksi.......................................................................................................10
Gambar 4.1 Fungsi – fungsi Pengendalian dan Penjaminan Mutu
pada Struktur Organisasi Penyedia..................................................................................13

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 3


Modul 2 : Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul
Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak, maka langkah-langkah yang perlu
dilaksanakan antara lain:
1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya
pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut
ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.
4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur atau instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
1. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
3. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan peserta mengenai proses belajar peserta.
4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 4


Modul 2 : Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan isu sentral dalam penentuan keberhasilan
organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya. Mengingat demikian kritikalnya peranan
SDM tersebut, adanya pengelolaan yang terencana dan terarah untuk mewujudkan SDM
profesional mutlak diperlukan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan
saat ini. Hal tersebut sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyatakan bahwa salah satu prinsip ASN
sebagai profesi adalah berlandaskan pada kompetensi yang diperlukan sesuai bidang
tugas. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Aparatur yang kompeten dan
profesional untuk mensukseskan program pemerintah yang telah dicanangkan
khususnya di bidang infrastruktur sehingga Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR yang bertugas untuk melaksanakan
pengembangan Aparatur Sipil Negara bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan kompetensi yang salah satunya
merupakan program pelatihan.
Sesuai dengan UU Jasa Konstruksi Pasal 59 ayat 3, tertulis bahwa Standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan paling sedikit meliputi standar mutu
bahan,standar mutu peralatan, standar keselamatan dan kesehatan kerja, standar mutu
hasil pelaksanaan jasa konstruksi. Dalam pelaksanaan suatu proyek,dibutuhkan suatu
pengendalian, agar proyek yang sedang di kerjakan dapat berjalan dengan baik, sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Dalam pelaksanaan
proyek konstruksi, sasaran pengelolaan proyek (project management) disamping biaya
dan jadwal adalah pemenuhan persyaratan mutu. Dalam hubungan ini, suatu peralatan,
material dan metode kerja diangap memenuhi persyaratan mutu apabila dipenuhi semua
persyaratan yang ditentukan dalam kriteria dan spesifikasi. Dengan demikian, bangunan
yang dibangun atau produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu, dapat
diharapkan berfungsi secara memuaskan selama kurun waktu tertentu atau dengan kata
lain siap untuk dipakai (fitness for use). Perlu juga dipahami bahwa penanganan
masalah mutu dimulai sejak awal sampai proyek dinyatakan selesai. Pada priode
tersebut penyelenggaraan proyek dibagi menjadi pekerjaan spesifik, yang kemudian
diserahkan kepada masing-masing bidang/unit sesuai keahlian. Jadi semua pihak
memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kualitas/mutu, bila melaksanakan
tugasnya dengan benar dan tepat dari segi mutu. Atau dengan kata lain harus selalu
berorientasi kepada mutu.
Penjaminan mutu adalah semua perencanaan dan langkah sistematis yang
diperlukan untuk memberikan keyaknian bahwa infrastruktur yang akan dibangun dapat
beroperasi secara memuaskan. Sedangkan pengendalian mutu merupakan bagian dari
penjaminan mutu yang memberikan petunjuk dan cara-cara untuk mengendalikan mutu
material, peralatan, dan metode kerja agar memenuhi keperluan yang telah ditentukan.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 5


Modul 2 : Pembagian Kewenangan dan Tanggung Jawab Para Pihak

Sehubungan dengan tidak berlakunya Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2009


tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum, serta telah
terbitnya Surat Edaran Menteri PUPR nomor 15/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan
dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR, dengan
memperhatikan PP No. 11 Tahun 2017 yang memuat hak setiap PNS untuk
diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi, Pusdiklat Sumber Daya Air dan
Konstruksi menyelenggarakan kegiatan Review Cepat Penyusunan Kurikulum dan
Modul Pelatihan SMM Konstruksi dalam rangka meningkatkan kemampuan keterampilan
teknis Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kementerian PUPR sehingga
dihasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan berintegritas dalam rangka
mendukung penyediaan infrastruktur bidang konstruksi yang handal.

B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai tanggung jawab
dan wewenang para pihak, dengan metode yang disampaikan yaitu ceramah dan
diskusi.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran kewenangan dan tanggung jawab para pihak
peserta mamu mengetahui dan memahami tanggung jawab dan wewenang para
pihak dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi baik pengguna jasa maupun
penyedia.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:
2.1 Memahami teori tanggung jawab dan wewenang para pihak
2.2 Memahami para pihak dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
2.3 Memahami tanggung jawab dan wewenang pengguna jasa
2.4 Memahami tanggung jawab dan wewenang penyedia

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1. Pengertian
2. Para Pihak Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
3. Tanggung Jawab Dan Wewenang Pengguna Jasa
a. Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/ KPA)
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)
d. Penjamin Mutu pada Unit Organisasi
4. Tanggung Jawab Dan Wewenang Penyedia
a. Kepala Proyek
b. Manajer Pelaksana
c. Unit Pengendali Biaya
d. Unit Penjamin Mutu
e. Unit Pengendali Mutu
f. Unit Administrasi

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 6


MATERI POKOK 1
PENGERTIAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami teori tanggung jawab
dan wewenang para pihak.

A. Umum
Beberapa pengertian, istilah, dan singkatan dalam pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan
Konstruksi ini adalah sebagai berikut:
1. Mutu dalam lingkup pekerjaan konstruksi adalah kesesuaian antara hasil pekerjaan
dengan spesifikasi teknis dan persyaratan lainnya dari pengguna jasa dalam lingkup
biaya dan waktu yang telah ditentukan;
2. Jasa Konstruksi adalah layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan
konstruksi;
3. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan;
4. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang
kewenangan penggunaan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
5. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat;
6. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang
diberi kewenangan oleh PA/ KPA untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara/
anggaran belanja daerah;
7. Pengendali Pekerjaan adalah pihak yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang
bertugas untuk mengendalikan proses dan hasil pekerjaan konstruksi sesuai dengan
ketentuan kontrak;
8. Pengawas Pekerjaan adalah pihak yang ditunjuk/ditetapkan oleh PPK yang
bertugas untuk mengawasi dan memeriksa pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 1


9. Penjamin Mutu pada Unit Organisasi merupakan unsur pendukung pada struktur
penyelenggara proyek dan tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan
keputusan terkait pelaksanaan kontrak pekerjaan konstruksi;
10. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disingkat PPHP adalah tim
yang bertugas melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan
konstruksi;
11. Pengguna Jasa adalah pemilik atau pemberi pekerjaan yang menggunakan layanan
Jasa Konstruksi;
12. Penyedia Jasa adalah pemberi layanan Jasa Konstruksi;
13. Subpenyedia Jasa adalah pemberi layanan jasa Pekerjaan Konstruksi kepada
Penyedia Jasa;
14. Direksi Lapangan adalah seorang atau lebih yang berasal dari dan ditetapkan oleh
PPK, dan bertugas mengelola administrasi Kontrak serta mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan;
15. Konsultan Manajemen Konstruksi yang selanjutnya disingkat MK, adalah
Penyedia Jasa Konsultansi manajemen yang ditunjuk oleh PPK, dan bertugas
mengendalikan pelaksanaan pekerjaan;
16. Direksi Teknis adalah tim pendukung yang berasal dari dan ditetapkan oleh PPK
yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan;
17. Konsultan Pengawas Pekerjaan adalah Penyedia Jasa Konsultansi pengawasan
yang ditunjuk oleh PPK yang bertugas untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan;
18. Kontrak Kerja Konstruksi selanjutnya disebut Kontrak adalah keseluruhan
dokumen yang mengatur hubungan hukum antara PPK dengan Penyedia Jasa
dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
19. Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak adalah panitia yang ditetapkan oleh PA/KPA
atas usulan PPK bertugas atas pelaksanaan evaluasi atau penelitian dalam
pemeriksaan bersama dalam membandingkan spesifikasi kontrak dan mengusulkan
tindak lanjut yang perlu dilakukan PPK apabila terjadi perubahan kontrak;
20. Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RMPK adalah
dokumen perencanaan kegiatan penjaminan dan pengendalian mutu yang disusun
oleh penyedia jasa pekerjaan konstruksi dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi;
21. Program Mutu adalah dokumen perencanaan kegiatan penjaminan dan
pengendalian mutu yang disusun oleh penyedia jasa konsultansi konstruksi dalam
pelaksanaan Konsultansi Konstruksi;
22. Surat Perintah Mulai Kerja yang selanjutnya disingkat SPMK adalah surat yang
diterbitkan oleh PPK kepada penyedia barang/jasa untuk memulai melaksanakan
pekerjaan;
23. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (Pre Construction Meeting/PCM)
merupakan rapat awal antara PPK, Pengendali Pekerjaan, Pengawas Pekerjaan,
Penyedia, tim perencana serta pihak terkait;

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 2


24. Keselamatan Konstruksi adalah segala kegiatan yang meliputi kegiatan keteknikan
dalam mewujudkan Pekerjaan Konstruksi yang aman dan handal serta menjaga
keselamatan pekerja dan lingkungan.
25. Rencana Keselamatan Konstruksi yang selanjutnya disingkat RKK adalah
dokumen lengkap rencana penyelenggaraan SMKK yang dibuat oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi dan disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan
sebagai sarana interaksi antara Penyedia dan pengguna jasa dalam
penyelenggaraan jasa konstruksi;
26. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi yang selanjutnya disingkat K3
Konstruksi adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja pada pekerjaan konstruksi;
27. Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini terhitung sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan Tanggal Penyerahan Pekerjaan;
28. Masa Pelaksanaan (jangka waktu pelaksanaan) adalah jangka waktu untuk
melaksanakan pekerjaan dihitung berdasarkan tanggal mulai kerja yang tercantum
dalam SPMK sampai dengan serah terima pertama pekerjaan; dan
29. Masa Pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan dalam syarat-
syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 3


MATERI POKOK 2
PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu mengetahui para pihak dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Dengan menggunakan pendekatan manajemen mutu, prinsip penjaminan mutu dan


pengendalian mutu pekerjaan konstruksi mencakup aspek pengelolaan sumber daya
manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pihak-pihak yang terlibat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terdiri dari:
1. Penyelenggara Infrastruktur; dan
2. Penyelenggara Proyek.
Penyelenggara Infrastruktur meliputi Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Direktorat
Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Direktorat Jenderal Penyediaan
Perumahan, PA dan KPA.
Penyelenggara Proyek meliputi Kepala Satuan Kerja, Pejabat Pembuat Komitmen,
Pengendali Pekerjaan (Direksi Lapangan atau Konsultan MK), Pengawas Pekerjaan (Direksi
Teknis atau Konsultan Pengawas), dan Penyedia. Pelaksanaan penjaminan mutu dan
pengendalian mutu selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi, meliputi 2 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Penjaminan Mutu, oleh Pengguna Jasa; dan
2. Fungsi Pengendalian Mutu, oleh Penyedia.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 4


Struktur Organisasi dan pembagian para pihak yang terlibat dalam penjaminan mutu dan
pengendalian mutu pekerjaan konstruksi dapat dilihat pada Gambar 2.1

PENYELENGGARA
INFRASTRUKTUR

Pekerjaan
Pengawas
PENJAMINAN MUTU
Garis InstruksiGaris Koordinasi

(PENGGUNA JASA)

Pekerjaan
Pengendali
Jawab Proyek
Penanggung PPK/Kasatker

Pemilik Proyek PA/KPA


Pelaksana

Penerima
Proyek

Akhir
PENYELENGGARA PROYEK
(PEKERJAAN KONSTRUKSI)

Walikota/Bupati
Menteri/Gubernur/
Konstruksi
Pekerjaan
Penyedia Jasa
Pengawas
Konsultan
Direksi Teknis/
Konsultan
Lapangan/
Direksi
MK

PENGENDALIAN MUTU
(PENYEDIA JASA)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Para Pihak yang terlibat pada Pekerjaan Konstruksi

A. Latihan

1.PUSDIKLAT
Sebutkan SDA yang terlibat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan5
DAN KONSTRUKSI
pihak-pihak
konstruksi!
2. Jelaskan fungsi pelaksanaan penjaminan mutu dan pengendalian mutu selama
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
B. Rangkuman

Dengan menggunakan pendekatan manajemen mutu, prinsip penjaminan mutu dan


pengendalian mutu pekerjaan konstruksi mencakup aspek pengelolaan sumber daya
manusia yang terlibat dalam penyelenggaraan jasa konstruksi.
Pihak-pihak yang terlibat dalam rangka pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terdiri
dari:
1. Penyelenggara Infrastruktur; dan
2. Penyelenggara Proyek.
Pelaksanaan penjaminan mutu dan pengendalian mutu selama pelaksanaan
pekerjaan konstruksi, meliputi 2 fungsi, yaitu:
1. Fungsi Penjaminan Mutu, oleh Pengguna Jasa; dan
2. Fungsi Pengendalian Mutu, oleh Penyedia.

MATERI POKOK 3
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PENGGUNA JASA

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 6


Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu mengetahui tanggung jawab dan
wewenang pengguna jasa.
A. Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran (PA/ KPA)
Terkait penjaminan mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan konstruksi,
PA/KPA sebagai pemilik pekerjaan konstruksi bertanggung jawab:
1. Membentuk dan menetapkan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak sebelum
pelaksanaan tahapan pengukuran/pemeriksaan bersama;
2. Menerima hasil pekerjaan dari PPK setelah Berita Acara Serah Terima Akhir
Pekerjaan diterbitkan;
3. Menetapkan PPHP untuk melakukan pemeriksaan administratif terhadap hasil
pekerjaan yang diserahterimakan; dan
4. Menyerahkan hasil pekerjaan selesai kepada penyelenggara Infrastruktur.

B. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)


Tanggung jawab dan wewenang PPK terkait dengan penjaminan mutu dan
pengendalian mutu meliputi:
1. PPK bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
sebagaimana yang tercantum dalam kontrak konstruksi, mencakup aspek
administrasi kontrak dan aspek teknis (engineering).
2. PPK berwenang atas pengendalian dan pengawasan pekerjaan konstruksi.
Kewenangan ini dapat dilimpahkan sebagian atau keseluruhan terhadap pihak/tim
yang ditunjuk oleh PPK.
3. Pengendalian Pekerjaan Konstruksi dilakukan untuk mengendalikan proses dan hasil
pekerjaan Penyedia sesuai dengan ketentuan kontrak. Pengendalian dilaksanakan
baik pada kontrak pekerjaan konstruksi maupun kontrak jasa konsultansi
pengawasan pekerjaan konstruksi.
a. Pengendalian pekerjaan konstruksi meliputi aspek:
1) Penjaminan Mutu (Quality Assurance)
Merencanakan, mereview dan menetapkan serta menjamin penerapan dari
sistem pengendalian mutu yang dilaksanakan oleh Penyedia dan Pengawas
Pekerjaan.
2) Kuantitas
Memerintahkan pengukuran hasil pekerjaan dan melakukan persetujuan
terkait kuantitas serta sertifikat pembayaran.

3) Jadwal
Memastikan jadwal pelaksanaan sesuai dengan rencana jadwal yang telah
ditetapkan dan menyetujui penyesuaian jadwal yang disusun oleh Penyedia.
4) Pelaporan
Melaporkan capaian kemajuan pelaksanaan pekerjaan secara berkala,
termasuk permasalahannya kepada Kasatker.
5) Keselamatan Konstruksi

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 7


Merencanakan, mereview dan menetapkan serta menjamin penerapan dari
sistem pengendalian aspek keselamatan konstruksi yang dilaksanakan oleh
Penyedia.
6) Rekayasa Teknis
Mereview dan menyetujui dokumen teknis rencana pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang terdiri dari: gambar kerja, metode kerja, usulan perubahan
pekerjaan.
b. Kegiatan pengendalian pekerjaan konstruksi meliputi:
1) Memeriksa dan memberikan persetujuan atas usulan dokumen rencana
pelaksanaan yang disampaikan oleh Penyedia meliputi:
a) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
b) jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja
konstruksi;
c) gambar kerja;
d) bahan yang akan digunakan;
e) RMPK;
f) RKK;
g) Jenis pekerjaan yang disub-Kontrakkan dan sub-Penyedia yang akan
digunakan (jika ada); dan
h) perubahan pekerjaan.
2) Memberikan persetujuan atas hasil pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan
mutu serta volume;
3) Memberikan persetujuan atas laporan pelaksanaan dari Penyedia setelah
diverifikasi oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas; dan
4) Menyampaikan laporan pengendalian pekerjaan kepada PA/KPA.
4. Pengawasan Pekerjaan Konstruksi dilakukan untuk memastikan proses pelaksanaan
pekerjaan oleh Penyedia sesuai dengan ketentuan kontrak.
a. Pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi aspek:
1) Mutu;
2) Kuantitas;
3) Jadwal;
4) Pelaporan;
5) Keselamatan Konstruksi; dan
6) Rekayasa Teknis.
b. Kegiatan pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi:
1) Memeriksa dan membuat rekomendasi terhadap penyusunan dan
pemutakhiran RMPK Penyedia;
2) Melakukan pemeriksaan dan pengujian mutu bahan dan hasil pekerjaan;
3) Melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap kuantitas hasil
pekerjaaan;
4) Melakukan pengawasan terhadap jadwal pekerjaan dan metode kerja;
5) Menyusun laporan terkait hasil pekerjaan yang tidak memenuhi syarat;
6) Memberikan peringatan dan teguran tertulis kepada pihak pelaksana
pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap dokumen kontrak;
7) Melakukan pengawasan terhadap penerapan Keselamatan Konstruksi;
8) Mengusulkan kepada PPK untuk menghentikan pelaksanaan pekerjaan
sementara jika pelaksana pekerjaan tidak memperhatikan peringatan yang
diberikan;
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 8
9) Merekomendasikan kepada PPK untuk menolak pelaksanaan dan hasil
pekerjaan konstruksi yang tidak sesuai spesifikasi;
10) Melakukan pemeriksaan terhadap laporan Penyedia;
11) Menyusun dan menyampaikan Laporan Pengawasan secara periodik; dan
12) Melakukan pengawasan selama masa pemeliharaan.
5. Kewenangan dan tanggung jawab pengendalian pekerjaan konstruksi dapat
didelegasikan kepada Pengendali Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh staf PPK,
dalam hal ini disebut Direksi Lapangan, atau Penyedia Jasa Konsultansi yaitu
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK).
6. Kewenangan dan tanggung jawab pengawasan pekerjaan konstruksi dapat
didelegasikan kepada Pengawas Pekerjaan yang dapat dilakukan oleh staf PPK,
dalam hal ini disebut Direksi Teknis, atau atau Penyedia Jasa Konsultansi yaitu
Konsultan Pengawas.
7. Dalam hal pengendalian dan pengawasan pekerjaan konstruksi dilakukan oleh
Penyedia Jasa Konsultansi, maka Penyedia Jasa Konsultansi wajib menyusun
Program Mutu sebagai bentuk penjaminan mutu.
Tanggung jawab dan wewenang PPK dalam Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
dapat dilihat pada Gambar 3.1

dalam Penjaminan dan Pengendalian Mutu


Penanggung Jawab Tanggung Jawab Dan Wewenang PPK

Pengendalian
Dapat dilimpahkan kepada:

Dapat dilimpahkan kepada:

melekat pada PPK


Tidak dapat dilimpahkan dan tetap
2) Konsultan

2) Konsultan
1) Staf PPK

1) Staf PPK
atau
atau

Pengawasan
Manajemen Konstruksi
Konsultan

Direksi Lapangan
Direksi Teknis
Pengawas Pekerjaan
Konsultan

Gambar 3.1 Tanggung Jawab dan Wewenang PPK dalam Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu

C. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP)


Tanggung jawab dan wewenang PPHP terkait dengan penjaminan mutu dan
pengendalian mutu meliputi pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan
konstruksi yang diserahterimakan dari PPK kepada PA/KPA.

D. Penjamin Mutu pada Unit Organisasi

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 9


1. Penjamin Mutu pada Unit Organisasi merupakan unsur pendukung pada struktur
penyelenggara proyek dan tidak terlibat secara langsung dalam pengambilan
keputusan terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi, yang memiliki fungsi:
a. Perumusan kebijakan;
b. Pembinaan teknis; dan
c. Pengawasan pelaksanaan kebijakan.
2. Penjamin mutu memiliki tugas sebagai berikut:
a. Menyusun standar dan pedoman teknis yang berlaku pada masing-masing unit
organisasi;
b. Melakukan bimbingan teknis;
c. Melakukan pemantuan dan evaluasi serta pelaporan.
Struktur organisasi penjaminan mutu dan pengendalian mutu pekerjaan konstruksi
dapat dilihat pada Gambar 3.2

Gambar 3.2 Struktur Organisasi Penjaminan Mutu dan Pengendali Mutu


Pekerjaan Konstruksi

E. Latihan

1. Bagaimana tanggung jawab dan wewenang PPK terkait dengan penjaminan mutu
dan pengendalian mutu!
2. Sebutkan fungsi penjamin mutu pada Unit Organisasi merupakan unsur
pendukung pada struktur penyelenggara proyek dan tidak terlibat secara langsung
dalam pengambilan keputusan terkait pelaksanaan pekerjaan konstruksi!
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 10
F. Rangkuman

Pengendalian Pekerjaan Konstruksi dilakukan untuk mengendalikan proses dan


hasil pekerjaan Penyedia sesuai dengan ketentuan kontrak. Pengendalian
dilaksanakan baik pada kontrak pekerjaan konstruksi maupun kontrak jasa
konsultansi pengawasan pekerjaan konstruksi.

Pengawasan pekerjaan konstruksi meliputi aspek:


1) Mutu;
2) Kuantitas;
3) Jadwal;
4) Pelaporan;
5) Keselamatan Konstruksi; dan
6) Rekayasa Teknis

Tanggung jawab dan wewenang PPHP terkait dengan penjaminan mutu dan
pengendalian mutu meliputi pemeriksaan administratif terhadap hasil pekerjaan
konstruksi yang diserahterimakan dari PPK kepada PA/KPA.

MATERI POKOK 4
TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
PENYEDIA JASA

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu mengetahui tanggung jawab dan
wewenang penyedia jasa.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 11


A. Kepala Proyek
Kepala proyek bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan pekerjaan kontruksi dan
memiliki tugas:
1. Memastikan tercapainya sasaran pekerjaan dari segi mutu, biaya, waktu,
Keselamatan Konstruksi dan lingkungan kerja;
2. Menyelesaikan masalah yang terjadi termasuk merencanakan tindakan pencegahan
terhadap masalah yang mungkin terjadi;
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan yang di perlukan; dan
4. Melaporkan pelaksanaan pekerjaan.

B. Manajer Pelaksana
Manajer pelaksana memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Merencanakan metode pelaksanaan, pemeriksaan dan pengujian terkait mutu
pekerjaan; dan
2. Melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan sasaran mutu, biaya, waktu, dan
Keselamatan Konstruksi dan lingkungan kerja.

C. Unit Pengendali Biaya


Unit pengendali biaya berfungsi membantu kepala proyek dalam hal:
1. Mengendalikan biaya, pelaksanaan pekerjaan; dan
2. Melakukan evaluasi biaya terkait dengan upaya percepatan pelaksanaan pekerjaan.

D. Unit Penjamin Mutu


Unit penjamin mutu bertugas:
1. Menetapkan Rencana Pemeriksaan dan Pengujian;
2. Mengembangkan dan memantau pelaksanaan prosedur pengendalian mutu;
3. Berkoordinasi dengan Direksi Lapangan/Konsultan MK terkait dengan rencana
pemeriksaan dan pengujian serta prosedur pengendalian mutu;
4. Melakukan audit internal atas kesesuaian pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan
tim konstruksi dan kesesuaian pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian yang
dilakukan tim pengendali mutu; dan
5. Menyusun Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK).

E. Unit Pengendali Mutu


Unit Pengendali mutu bertugas:
1. Melakukan pemeriksaan;
2. Merekomendasikan tindakan perbaikan yang di perlukan;
3. Membuat laporan hasil pemeriksaan.

F. Unit Administrasi
Unit administrasi memberikan dukungan administrasi terhadap kegiatan proyek yang
meliputi:
1. Penata usahaan; dan

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 12


2. Pemeliharaan dokumen proyek.
Struktur organisasi penyedia pekerjaan konstruksi dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Fungsi – fungsi Pengendalian dan Penjaminan Mutu pada Struktur
Organisasi Penyedia

G. Latihan

1. Sebutkan tugas dan tanggung jawab manajer pelaksana!


2. Sebutkan fungsi unit unit pengendali biaya!

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 13


H. Rangkuman

Tanggung jawab dan wewenang penyedia jasa

1. Kepala Proyek
2. Manajer Pelaksana
3. Unit Pengendali Biaya
4. Unit Penjamin Mutu
5. Unit Pengendali Mutu
a. Melakukan pemeriksaan;
b. Merekomendasikan tindakan perbaikan yang di perlukan;
c. Membuat laporan hasil pemeriksaan.
6. Unit Administrasi
Unit administrasi memberikan dukungan administrasi terhadap kegiatan
proyek yang meliputi:
a. Penata usahaan; dan

PENUTUP

A. Evaluasi Kegiatan Belajar

1. Mutu dalam lingkup pekerjaan konstruksi merupakan…


PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 14
a. Layanan jasa konsultansi konstruksi dan/atau pekerjaan konstruksi
b. Keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi pembangunan, pengoperasian,
pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan kembali suatu bangunan
c. Kesesuaian antara hasil pekerjaan dengan spesifikasi teknis dan persyaratan lainnya dari
B. Umpan Balik

Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban, untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Modul.
Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada Modul ini.
Jumlah Jawaban yang
Tingkat
Benar X 100%
penguasaan =
Jumlah Soal
C.
D. Untuk latihan soal, setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, yaitu 20/soal.
E. Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
F. 90 – 100 %      = Baik Sekali
G. 80 – 89 %        = Baik
H. 70 – 79 %        = Cukup
I. < 70 %             = Kurang
J.
K. Bila anda dapat menjawab salah dua dari pertanyaan diatas, Anda dapat
meneruskan ke materi selanjutnya. Tetapi apabila belum bisa menjawab soal
diatas, Anda harus mengulangi materi modul, terutama bagian yang belum anda
kuasai.

C. Tindak Lanjut

Tujuan dari Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi adalah peserta mampu
memahamai, menguasa, dan menerapkan penjaminan dan pengendalian mutu pekerjaan
konstruksi.
Pentingnya kompetensi ini dimiliki agar para ASN memiliki kualitas dan komitmen yang
tinggi dalam bekerja sesuai dengan bidang dan unit organisasiya. Uraian dari materi pokok 1
sampai dengan materi pokok 4, baru menjelaskan mengenai tanggung jawab dan
wewenang para pihak.
Masih banyak hal-hal yang tidak disampaikan dalam modul ini, ada pula yang menjadi mata
pelatihan pada program pelatihan jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk lebih
memahami mengenai Tanggung Jawab dan Wewenang Para Pihak, peserta dianjurkan
untuk mempelajari, antara lain:
1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana tersebut
dalam daftar pustaka.
2. Modul mata pelajaran lain yang terkait.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 15


D. Kunci Jawaban

Materi Pokok 2
1. Penyelenggara infrastruktur, dan penyelenggara proyek
2. Fungsi penjaminan mutu oleh pengguna jasa, dan fungsi pengendalian mutu
oleh penyedia

Materi Pokok 3
1. PPK bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan pekerjan konstruksi
sebagaimana yang tercantum dalam kontrak konstruksi, mencakup aspek
administrasi kontrak dan aspek teknis (engineer), berwenang atas pengendalian
dan pengawasan pekerjaan konstruksi, pengendalian pekerjaan konstruksi
dilakukan untuk mengendalikan proses dan hasil pekerjaan penyedia sesuai
dengan ketentuan kontrak.
2. Perumusan kebijakan, pembinaan teknis, dan pengawasan pelaksanaan
kebijakan

Materi Pokok 4
1. Merencanakan metode pelaksanaan, pemeriksaaan dan pengujian terkait mutu
pekerjaan, melaksanakan pekerjaan konstruksi sesuai dengan sasaran mutu,
biaya, waktu dan keselamatan konstruksi dan lingkungan kerja
2. Melakukan pemeriksaan, merekomendasikan tindakan perbaikan yang
diperlukan, dan membuat laporan hasil pemeriksaan

Evaluasi Kegiatan Pembelajaran


1. C
2. A
3. D
4. B
5. C

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 16


DAFTAR PUSTAKA

 UUJK No 2 Tahun 2017


 Permen PUPR No 07 Tahun 2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi melalui Penyedia
 Permen PUPR No 22 tahun 2018 Pembangunan Bangunan Gedung Negara
 SE Menteri PUPR No 15 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
 SE Menteri PUPR No 11 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya
Penyelenggaraan SMKK

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 17


GLOSARIUM

SPMK : Surat Perintah Mulai Kerja


PPHP : Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan
Manajemen Konstruksi : Ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan aspek-
aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi
Direksi : Seseorang yang ditunjuk untuk memimpin suatu
lembaga perusahaan pemerintah, swasta, atau
lembaga

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 18

Anda mungkin juga menyukai