Anda di halaman 1dari 20

Modul 6 : Pelaporan Pekerjaan Konstruksi

KATA PENGANTAR

U
ngkapan puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku penyelenggara Pelatihan
Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi dapat menyelesaikan mata pelatihan ini dengan
baik. Modul ini berisi pentingnya seorang Aparatur Sipil Negara memiliki pemahaman
mengenai Pelaporan Pekerjaan Konstruksi.
Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan sikap Aparatur Sipil Negara (ASN) di bidang
Penjaminan dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi, agar memiliki kompetensi dasar
dalam proses yang terjadi dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Waktu pembelajaran
selama 41 Jam Pelajaran.
Modul ini adalah salah satu upaya untuk memberikan acuan terhadap materi terikait
pelaporan pekerjaan konstruksi.
Kami menyadari bahwa modul ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik pada
isi, bahasa, maupun penyajiannya. Kami sangat mengharapkan adanya tanggapan berupa
kritik dan saran guna penyempurnaan modul ini. Semoga modul ini bermanfaat khususnya
bagi peserta Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua Pihak terkait atas bantuan dan
kerjasamanya yang baik. Semoga modul ini dapat memberikan manfaat bagi kelancaran
proses belajar-mengajar, sehingga keinginan untuk mewujudkan Aparatur yang profesional
dan memiliki kompetensi yang handal dapat dicapai dengan baik.

Bandung, November 2019


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Sumber Daya Air dan Konstruksi

Ir. Herman Suroyo, M.T.


NIP. 196307141992031010

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI i


Modul 6 : Pelaporan Pekerjaan Konstruksi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................................ i
Daftar Isi........................................................................................................................... ii
Petunjuk Penggunaan Modul.........................................................................................iii
Pendahuluan...................................................................................................................iv
A. Latar Belakang......................................................................................................iv
B. Deskripsi Singkat...................................................................................................v
C. Tujuan Pembelajaran.............................................................................................v
D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok......................................................................v
Materi Pokok 1 Bentuk Laporan Pekerjaan Konstruksi................................................1
Materi Pokok 2 Laporan Pelaksanaan...........................................................................2
A. Laporan Harian......................................................................................................2
B. Laporan Mingguan.................................................................................................4
C. Laporan Bulanan...................................................................................................4
D. Latihan................................................................................................................... 5
E. Rangkuman........................................................................................................... 6
Materi Pokok 3 Laporan Pengawasan Pekerjaan..........................................................7
A. Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi................................................7
B. Laporan Pelaksanaan Pengawasan......................................................................8
C. Latihan................................................................................................................... 9
D. Rangkuman........................................................................................................... 9
Materi Pokok 4 Laporan Kasatker/PPK Kepada Atasan Langsung............................10
A. Latihan.................................................................................................................. 12
B. Rangkuman.......................................................................................................... 12
Penutup........................................................................................................................... 13
A. Evaluasi Kegiatan Belajar.....................................................................................13
B. Umpan Balik.........................................................................................................14
C. Tindak Lanjut........................................................................................................14
D. Kunci Jawaban Soal.............................................................................................15
Daftar Pustaka................................................................................................................16
Glosarium....................................................................................................................... 17

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI ii


Modul 6 : Pelaporan Pekerjaan Konstruksi

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul
Pelaporan Pekerjaan Konstruksi, maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara
lain:
1) Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-
masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta dapat bertanya
pada instruktur yang mengampu kegiatan belajar.
2) Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar
pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap
kegiatan belajar.
3) Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut
ini:
a. Perhatikan petunjuk-petunjuk yang berlaku.
b. Pahami setiap langkah kerja dengan baik.
4) Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan
belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada instruktur atau instruktur yang
mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Instruktur


Dalam setiap kegiatan belajar instruktur berperan untuk:
1. Membantu peserta dalam merencanakan proses belajar.
2. Membimbing peserta melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap
belajar.
3. Membantu peserta dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab
pertanyaan peserta mengenai proses belajar peserta.
4. Membantu peserta untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang
diperlukan untuk belajar.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI iii


Modul 6 : Pelaporan Pekerjaan Konstruksi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan isu sentral dalam penentuan keberhasilan
organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya. Mengingat demikian kritikalnya peranan
SDM tersebut, adanya pengelolaan yang terencana dan terarah untuk mewujudkan SDM
profesional mutlak diperlukan, khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan
saat ini. Hal tersebut sejalan dengan amanah Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyatakan bahwa salah satu prinsip ASN
sebagai profesi adalah berlandaskan pada kompetensi yang diperlukan sesuai bidang
tugas. Oleh karena itu, dibutuhkan Sumber Daya Aparatur yang kompeten dan
profesional untuk mensukseskan program pemerintah yang telah dicanangkan
khususnya di bidang infrastruktur sehingga Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR yang bertugas untuk melaksanakan
pengembangan Aparatur Sipil Negara bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
menyelenggarakan berbagai kegiatan pengembangan kompetensi yang salah satunya
merupakan program pelatihan.
Sesuai dengan UU Jasa Konstruksi Pasal 59 ayat 3, tertulis bahwa Standar keamanan,
keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan paling sedikit meliputi standar mutu
bahan,standar mutu peralatan, standar keselamatan dan kesehatan kerja, standar mutu
hasil pelaksanaan jasa konstruksi. Dalam pelaksanaan suatu proyek,dibutuhkan suatu
pengendalian, agar proyek yang sedang di kerjakan dapat berjalan dengan baik, sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat pada tahap persiapan. Dalam pelaksanaan
proyek konstruksi, sasaran pengelolaan proyek (project management) disamping biaya
dan jadwal adalah pemenuhan persyaratan mutu. Dalam hubungan ini, suatu peralatan,
material dan metode kerja diangap memenuhi persyaratan mutu apabila dipenuhi semua
persyaratan yang ditentukan dalam kriteria dan spesifikasi. Dengan demikian, bangunan
yang dibangun atau produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan mutu, dapat
diharapkan berfungsi secara memuaskan selama kurun waktu tertentu atau dengan kata
lain siap untuk dipakai (fitness for use). Perlu juga dipahami bahwa penanganan
masalah mutu dimulai sejak awal sampai proyek dinyatakan selesai. Pada periode
tersebut penyelenggaraan proyek dibagi menjadi pekerjaan spesifik, yang kemudian
diserahkan kepada masing-masing bidang/unit sesuai keahlian. Jadi semua pihak
memiliki tanggung jawab yang sama untuk menjaga kualitas/mutu, bila melaksanakan
tugasnya dengan benar dan tepat dari segi mutu. Atau dengan kata lain harus selalu
berorientasi kepada mutu.
Penjaminan mutu adalah semua perencanaan dan langkah sistematis yang
diperlukan untuk memberikan keyaknian bahwa infrastruktur yang akan dibangun dapat
beroperasi secara memuaskan. Sedangkan pengendalian mutu merupakan bagian dari
penjaminan mutu yang memberikan petunjuk dan cara-cara untuk mengendalikan mutu
material, peralatan, dan metode kerja agar memenuhi keperluan yang telah ditentukan.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI iv


Modul 6 : Pelaporan Pekerjaan Konstruksi

Sehubungan dengan tidak berlakunya Peraturan Menteri PU Nomor 04/PRT/M/2009


tentang Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen Pekerjaan Umum, serta telah
terbitnya Surat Edaran Menteri PUPR nomor 15/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan
dan Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR, dengan
memperhatikan PP No. 11 Tahun 2017 yang memuat hak setiap PNS untuk
diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi, Pusdiklat Sumber Daya Air dan
Konstruksi menyelenggarakan kegiatan Review Cepat Penyusunan Kurikulum dan
Modul Pelatihan SMM Konstruksi dalam rangka meningkatkan kemampuan keterampilan
teknis Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Kementerian PUPR sehingga
dihasilkan Sumber Daya Manusia yang kompeten dan berintegritas dalam rangka
mendukung penyediaan infrastruktur bidang konstruksi yang handal.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan ini membekali peserta dengan pengetahuan mengenai pelaporan
pekerjaan konstruksi, dengan metode yang disampaikan yaitu ceramah, diskusi dan
praktek.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran pelaporan pekerjaan konstruksi peserta
mampu memahami bentuk laporan pekerjaan konstruksi dan menerapkannya.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu:
2.1 Mengetahui bentuk laporan pekerjaan konstruksi
2.2 Membuat laporan pelaksanaan
2.3 Membuat laporan pengawasan pekerjaan
2.4 Membuat laporan kasatker/ PPK kepada atasan langsung

D. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok


1. Bentuk Laporan Pekerjaan Konstruksi
2. Laporan Pelaksanaan
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Bulanan
3. Laporan Pengawasan Pekerjaan
a. Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
b. Laporan Pelaksanaan Pengawasan
4. Laporan Kasatker/ PPK Kepada Atasan Langsun

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI v


MATERI POKOK 1
BENTUK LAPORAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu mengetahui bentuk


aporan pekerjaan konstruksi.

1. Dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan konstruksi, seluruh


aktivitas dilaporkan sesuai dengan kemajuan pekerjaan.
2. Untuk kondisi tertentu, tata cara pelaporan ini dapat disesuaikan dengan
pertimbangan peningkatan kinerja proyek secara keseluruhan dengan tetap
memastikan tercapainya pengendalian pekerjaan konstruksi.
3. Penyesuaian tata cara pelaporan harus dibahas pada Rapat Persiapan Pelaksanaan
Kontrak (PCM) dan disampaikan secara tertulis kepada PPK.
4. Jenis laporan pada pekerjaan konstruksi:
a. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan (Laporan yang disusun oleh Penyedia Jasa
Pekerjaan Konstruksi kepada PPK), terdiri dari:
1) Laporan Harian;
2) Laporan Mingguan; dan
3) Laporan Bulanan
4) Laporan Khusus
b. Laporan Pengawasan (Laporan yang disusun oleh Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas kepada PPK), terdiri dari laporan bulanan, dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Dalam hal tugas pengawasan pekerjaan dilakukan oleh Direksi Teknis, maka
laporan bulanan berupa laporan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
2) Dalam hal tugas pengawasan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan
Pengawas, maka laporan bulanan berupa:
a) Laporan pelaksanaan pekerjaan konstruksi; dan
b) Laporan pelaksanaan tugas pengawasan.
c. Laporan Pengendalian (Laporan yang disusun oleh Kepala Satuan Kerja/PPK
kepada atasan langsung).

MATERI POKOK 2
PUSDIKLAT SDA DANLAPORAN
KONSTRUKSIPELAKSANAAN 1
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami dan membuat laporan
pelaksanaan dalam pekerjaan konstruksi.

1. Laporan pelaksanaan disampaikan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi


kepada PPK setelah mendapat verifikasi dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Laporan pelaksanaan berisi informasi kemajuan pekerjaan sebagaimana yang
ditetapkan di dalam rencana pelaksanaan pekerjaan beserta uraian kendala dan
masalah yang dihadapi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi selama pelaksanaan
pekerjaan.
3. Laporan pelaksanaan terdiri dari 3 (tiga) laporan, yaitu:
a. Laporan Harian;
b. Laporan Mingguan; dan
c. Laporan Bulanan
.
A. Laporan Harian
1. Laporan harian disusun berdasarkan buku harian yang berisi catatan mengenai
rencana dan realisasi pekerjaan harian.
2. Buku harian disusun untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pekerjaan.
3. Buku harian paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Kuantitas dan jenis bahan yang ada di lapangan;
b. Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan keterampilan yang
diperlukan;
c. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yang tersedia;
d. Jumlah volume cadangan bahan bakar yang tersedia untuk peralatan;
e. Taksiran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
f. Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan;
g. Kondisi cuaca antara lain hujan, banjir dan peristiwaperistiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan;
h. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan design,
gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis, keterlambatan pekerjaan dan
penyebabnya dan lain sebagainya.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 2


4. Laporan harian disusun dan disampaikan setiap hari kepada Kasatker/PPK setelah
mendapat verifikasi dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
5. Laporan harian paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Capaian pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan dan/atau sub pekerjaan,
pemenuhan kualitas dan kuantitas bahan yang digunakan; daftar peralatan yang
meliputi jenis, jumlah dan kondisi peralatan; serta penempatan tenaga kerja
untuk setiap pekerjaan dan/atau sub pekerjaan;
b. Kondisi cuaca, seperti hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh
terhadap pelaksanaan pekerjaan;
c. Hambatan dan kendala yang dihadapi berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan
di lapangan serta kondisi khusus lainnya yang berdampak atau berpotensi
berdampak pada pelaksanaan pekerjaan;
d. Informasi Keselamatan Konstruksi, seperti kejadian kecelakaan kerja, catatan
tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-lain
sebagaimana yang disyaratkan di dalam peraturan;
e. Informasi Keselamatan Konstruksi, seperti kejadian kecelakaan kerja, catatan
tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan kerja (nearmiss record), dan lain-lain
sebagaimana yang disyaratkan di dalam peraturan;
f. Informasi terkait Keselamatan Konstruksi harus diperiksa oleh Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas. Laporan harian Keselamatan Konstruksi dapat
dapat dijadikan satu dalam format Laporan harian atau dapat juga menggunakan
format terpisah;
g. Rencana pelaksanaan pekerjaan di hari berikutnya; dan
h. Catatan-catatan yang berkaitan dengan: pelaksanaan, perubahan desain,
gambar kerja (shop drawing), spesifikasi teknis, kelambatan pekerjaan dan
penyebabnya dan lain sebagainya.
6. Dalam laporan harian harus dapat diperoleh informasi terkait sebab-sebab terjadinya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, apakah disebabkan karena kerusakan
peralatan, Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi personil/bahan/peralatan terlambat,
atau disebabkan keadaan cuaca buruk.
7. Dokumen asli laporan harian dipelihara oleh PPK;
8. Laporan Harian tersebut dibuat dalam rangkap 4 (empat), disusun oleh Penyedia
Jasa Pekerjaan Konstruksi, diperiksa oleh Direksi Teknis/Konsultan Pengawas dan
disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK dengan distribusi sebagai berikut:
a. Asli untuk Kasatker/PPK;
b. Lembar ke dua untuk Direksi Lapangan/Konsultan MK;
c. Lembar ke tiga untuk Direksi Teknis/Konsultan Pengawas; dan
d. Lembar ke empat untuk Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 3


B. Laporan Mingguan
1. Laporan mingguan disusun dan disampaikan di setiap minggu pada hari Senin di
minggu berikutnya kepada Kasatker/PPK setelah mendapat verifikasi Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas.
2. Laporan mingguan paling sedikit memuat capaian pelaksanaan pekerjaan selama 1
(satu) minggu dan rencana capaian minggu berikutnya yang disampaikan setiap
minggu.
3. Dalam hal Kasatker/PPK melakukan rapat mingguan, laporan mingguan yang telah
diverifikasi kepada Direksi Teknis/Konsultan Pengawas harus disampaikan sebelum
pelaksanaan rapat mingguan dan akan dibahas pada saat rapat mingguan.
4. Laporan mingguan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Rangkuman capaian pekerjaan berupa hasil pembandingan capaian dengan
minggu sebelumnya dan capaian pada minggu berjalan dengan rencana
kegiatan dan sasaran capaian pada minggu berikutnya;
b. Hambatan dan kendala yang dihadapi pada kurun waktu 1 (satu) minggu beserta
tindakan penanggulangan yang telah dilakukan dan potensi kendala pada
minggu berikutnya;
c. Dukungan yang diperlukan dari Kasatker/PPK, Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas, dan pihak-pihak lain yang terkait;
d. Ringkasan permohonan persetujuan atas usulan dan dokumen yang diajukan
beserta statusnya;
e. Ringkasan kegiatan pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan;
f. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk
kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-lain.
5. Dokumen asli persetujuan laporan mingguan dipelihara oleh PPK.
6. Laporan mingguan dibuat paling sedikit dalam 3 (tiga) rangkap untuk didistribusikan
kepada:
a. Asli untuk Kasatker/PPK;
b. Lembar ke dua untuk Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi; dan
c. Lembar ke tiga untuk Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.

C. Laporan Bulanan
1. Laporan bulanan disusun dan disampaikan di setiap bulan, pada tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya kepada Kasatker/PPK setelah mendapat verifikasi Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas;
2. Periode pelaporan adalah tanggal 26 sampai dengan tanggal 25 bulan berikutnya;
3. Laporan Bulanan paling sedikit memuat hal – hal sebagai berikut:

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 4


a. Capaian pekerjaan fisik, ringkasan status capaian pekerjaan fisik dengan
membandingkan capaian di bulan sebelumnya, capaian pada bulan berjalan
serta target capaian di bulan berikutnya;
b. Foto dokumentasi;
c. Ringkasan status kondisi keuangan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, status
pembayaran dari Pengguna Jasa;
d. Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan;
e. Masalah dan kendala yang dihadapi, termasuk statusnya, tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya;
f. Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya, beserta
rencana pencegahan atau penanggulangan yang akan dilakukan;
g. Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen; dan
h. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk
kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-lain.
4. Laporan bulanan dibuat paling sedikit dalam 6 (enam) rangkap untuk didistribusikan
kepada:
a. 4 (empat) dokumen untuk Kasatker/PPK;
b. 1 (satu) dokumen untuk Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi; dan
c. 1 (satu) dokumen untuk Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.

D. Latihan

1. Laporan pelaksanaan berisi informasi kemajuan pekerjaan sebagaimana yang


ditetapkan di dalam rencana pelaksanaan pekerjaan beserta uraian kendala dan
masalah yang dihadapi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi selama
pelaksanaan pekerjaan. Sebutkan jenis-jenis laporan pelaksanaan yang Anda
ketahui!
2. Laporan bulanan disusun dan disampaikan di setiap bulan, pada tanggal 10
(sepuluh) bulan berikutnya kepada Kasatker/PPK setelah mendapat verifikasi
E. Rangkuman
Direksi Teknis/Konsultan Pengawas. Sebutkan berapa jangka periode laporan
tersebut!
Laporan pelaksanaan disampaikan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi
kepada PPK setelah mendapat verifikasi dari Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
Laporan pelaksanaan berisi informasi kemajuan pekerjaan sebagaimana yang
ditetapkan di dalam rencana pelaksanaan pekerjaan beserta uraian kendala dan
masalah yang dihadapi Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi selama pelaksanaan
pekerjaan.
Laporan pelaksanaan terdiri dari 3 (tiga) laporan, yaitu:
1. Laporan Harian;
Laporan harian disusun berdasarkan buku harian yang berisi catatan
mengenai rencana dan realisasi pekerjaan harian.
2. Laporan
PUSDIKLAT SDAMingguan; dan
DAN KONSTRUKSI 5
Laporan mingguan disusun dan disampaikan di setiap minggu pada hari
Senin di minggu berikutnya kepada Kasatker/PPK setelah mendapat
verifikasi Direksi Teknis/Konsultan Pengawas.
MATERI POKOK 3
LAPORAN PENGAWASAN PEKERJAAN

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami dan membuat laporan
pengawasan dalam pekerjaan konstruksi.

Laporan pengawasan pekerjaan merupakan laporan Direksi Teknis/Konsultan Pengawas


kepada Kasatker/PPK. Laporan pengawasan terdiri dari laporan pelaksanaan hasil
pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan laporan pengawasan, jika pengawasan pekerjaan
dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
A. Laporan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi
Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi laporan mingguan, laporan
bulanan, laporan khusus dan laporan akhir.
1. Laporan mingguan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut :
a. Capaian pekerjaan fisik, ringkasan status capaian pekerjaan fisik dengan
membandingkan capaian di bulan sebelumnya, capaian pada bulan berjalan
serta target capaian di bulan berikutnya;
b. Foto dokumentasi;
c. Ringkasan status kondisi keuangan Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi, status
pembayaran dari Pengguna;
d. Perubahan kontrak dan perubahan pekerjaan;
e. Masalah dan kendala yang dihadapi; termasuk statusnya, tindakan
penanggulangan yang telah dilakukan dan rencana tindakan selanjutnya;

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 6


f. Hambatan dan kendala yang berpotensi terjadi di bulan berikutnya, beserta
rencana pencegahan atau penanggulangan yang akan dilakukan;
g. Status persetujuan atas usulan dan permohonan dokumen;
h. Daftar dan status persetujuan dokumen yang yang harus ditindak lanjuti oleh
Direksi Lapangan/Konsultan MK;
i. Ringkasan hasil pelaksanaan kegiatan pekerjaan (daftar pelaksanaan kegiatan
pemeriksaan beserta hasil dan status persetujuannya);
j. Ringkasan aktivitas dan hasil pengendalian Keselamatan Konstruksi, termasuk
kejadian kecelakaan kerja, catatan tentang kejadian nyaris terjadi kecelakaan
kerja (nearmiss record), dan lain-lain;
k. Kendala yang dihadapi Direksi Teknis/Konsultan Pengawas, tindakan yang telah
dan akan dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan dari Direksi
Lapangan/Konsultan MK untuk tujuan kelancaran proyek.
2. Laporan bulanan Laporan bulanan merupakan kompilasi dan updating dari laporan
mingguan.
3. Laporan Khusus (apabila diperlukan) Laporan khusus berisi tentang Kendala
Hambatan Pelaksanaan (kejadian, kegiatan atau keadaan khusus) yang perlu
dilaporkan atau atas permintaan Kasatker/ PPK.
4. Laporan Akhir
1. Laporan akhir merupakan hasil keseluruhan dari laporan bulanan sejak awal
hingga akhir pekerjaan konstruksi yang telah dirangkum dan memuat evaluasi
pelaksanaan pekerjaan;
2. Hasil evaluasi dapat digunakan oleh Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi dan
PPK sebagai bahan evaluasi untuk pekerjaan konstruksi selanjutnya yang
mempunyai kareteristik tipikal, sehingga dapat melakukan perbaikan dan inovasi
pada pekerjaan konstruksi selanjutnya.

B. Laporan Pelaksanaan Pengawasan


1. Laporan pelaksanaan pengawasan disusun dalam hal pengawasan pekerjaan
dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan diserahkan setiap bulan.
2. Laporan pelaksanaan pengawasan meliputi laporan pendahuluan, laporan berkala,
laporan bulanan, laporan khusus (apabila diperlukan), dan laporan akhir.
a. Laporan Pendahuluan
1) Laporan pendahuluan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Pemahaman terhadap ligkup layanan konsultansi selama masa kontrak;
b) Rencana kerja dan pengoragnisasian pekerjaan;
c) Jadwal pelaskanaan dan penugasan tenaga ahli; dan
d) Ringkasan kemajuan pelaksanaan pengawasan (jika sudah ada).
2) Laporan pendahuluan harus diserahkan selambatlambatnya 30 hari hari
sejak tanggal SPMK.
b. Laporan Berkala (triwulan/antara)
1) Laporan berkala (triwulan/antara) paling sedikit memuat hal-hal sebagai
berikut:
a) Hasil sementara pelaksanaan kegiatan di dalam proyek;
b) Kemajuan pelaksanaan pengawasan;
c) Rencana kerja untuk sisa masa pengawasan termasuk pemutakhiran
sebagai konsekuensi jika hasil kemajuan pelaksanaan pekerjaan tidak
sesuai dengan rencana;

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 7


d) Jadwal pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli; dan
e) Evaluasi sementara dan saran kepada PPK.
2) Penyerahan laporan berkala (triwulan/antara sesuai dengan yang tercantum
dalam kontrak.
c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
1) Ringkasan pelaksanaan kegiatan pengawasan pekerjaan (daftar pelaksanaan
kegiatan pemeriksaan beserta hasil dan status persetujuannya);
2) Laporan sumber daya manusia tim Konsultan Pengawas (personil, time
sheet, dll);
3) Daftar dan status persetujuan yang dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas;
4) Daftar dan status instruksi yang dikeluarkan Konsultan Pengawas kepada
Peyedia;
5) Daftar dan status persetujuan dokumen yang harus ditindaklanuti oleh
Kasatker/PPK;
6) Kendala yang dihadapi Konsultan Pengawas, tindakan yang telah dan akan
dilakukan serta dukungan yang dibutuhkan;
7) Penyerahan laporan bulanan sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.
d. Laporan Khusus (jika diperlukan)
Laporan khusus berisi tentang Kendala Hambatan Pelaksanaan (kejadian,
kegiatan, keadaan khusus) yang perlu dilaporkan atau atas permintaan
Kasatker/PPK.
e. Laporan Akhir
1) Laporan akhir harus mencakup seluruh layanan dalam masa kontrak
Konsultan Pengawas yang paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Rencana kerja awal untuk selama periode pengawasan;
b) Renca kerja yang dimutakhirkan selama periode pengawasan;
c) Realisasi pelaksanaan pengawasan;
d) Jadwal dan realisasi pelaksanaan dan penggunaan tenaga ahli selama
masa periode pengawasan; dan
e) Evaluasi pelaksanaan pengawasan secara menyeluruh dan saran kepada
PPK.
2) Penyampaian laporan akhir diserahkan dengan melampirkan salinan seluruh
keluaran yang dipersyaratkan dalam kontrak selama pelaksanaan periode
pengawasan serta salinan dokumentasi lainnya yang dipandang penting.
3) Penyerahan laporan akhir sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak.

C. Latihan

D. Rangkuman
1. Sebutkan jenis-jenis Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi!
2. Hal-hal apa saja yang termasuk Laporan berkala (triwulan/antara)!
MATERImerupakan
Laporan pengawasan pekerjaan POKOK 4laporan Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas kepada LAPORAN KASATKER/
Kasatker/PPK. PPK
Laporan pengawasan terdiri dari laporan
pelaksanaan hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan laporan pengawasan, jika
KEPADA ATASAN LANGSUNG
pengawasan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas.
Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi laporan mingguan, laporan
bulanan, laporan khusus dan laporan akhir. Laporan pelaksanaan pengawasan
PUSDIKLAT SDAhal
disusun dalam DAN KONSTRUKSI
pengawasan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas dan 8
diserahkan setiap bulan. Laporan pelaksanaan pengawasan meliputi laporan
pendahuluan, laporan berkala, laporan bulanan, laporan khusus (apabila diperlukan),
dan laporan akhir.
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta mampu memahami dan membuat laporan
kasatker/ PPK kepada atasan langsung dalam pekerjaan konstruksi.

1. Laporan Kasatker/PPK kepada atasan langsung paling sedikit dilakukan selama 2


(dua) kali selama masa kontrak pekerjaan konstruksi.
2. Laporan Kasatker/PPK kepada atasan langsung merupakan laporan pengendalian
pekerjaan konstruksi.
3. Laporan ini paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Ringkasan status kemajuan pekerjaan, baik kemajuan fisik maupun
pembayaran/keuangan, serta sisa target berikutnya yang harus dicapai;
2. Penilaian kinerja terhadap para pihak yang terlibat di dalam proyek, seperti
Penyedia Jasa Pekerjaan Konstruksi (Kontraktor), Sub Kontraktor dan Direksi
Teknis/Konsultan Pengawas;
3. Kendala-kendala yang dihadapi terkait pengendalian pekerjaan konstruksi serta
penanggulangan yang sudah dan/atau yang akan dilakukan;
4. Potensi masalah yang mungkin terjadi serta rencana pencegahan atau
penanggualanannya;
5. Status perubahan kontrak, bila ada;
6. Laporan keterlambatan dan/atau ketidaksesuaian dengan rencana yang
ditetapkan beserta penyebab keterlambatan serta usulan rencana percepatan
dan/atau alternatif solusi lainnya; dan
7. Hal-hal lain yang perlu untuk dilaporkan.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 9


Penyelenggara Proyek Keterangan
Materi Laporan Direksi Penyedia
PPK (Pek. Direksi Teknis/ Jasa Waktu Distribusi
Lapangan/ Pekerjaan Jml Penyerahan ***)
Konstruksi) Konsultan
Konsultan MK Konstruksi ***) ***)
Pengawas

(1) (2) (3) (4)


LAPORAN PELAKSANAAN
A. Laporan Harian Mengetahui Menyetujui Memeriksa Menyusun*) 4 Setiap hari (1) (2) (3) (4)
B. Laporan Mingguan Mengetahui Menyetujui Memeriksa Menyusun*) 3 Senin mgg berikut (1) (2) (3)
C. Laporan Bulanan Mengetahui Menyetujui Memeriksa Menyusun*) 3 Tgl 10 bln berikut (1) (2) (3)
LAPORAN PENGAWASAN
A. LAPORAN HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
1. Laporan Mingguan Mengetahui Menyetujui Menyusun - 3 Senin mgg berikut (1) (2) (3)
2. Laporan Bulanan Mengetahui Menyetujui Menyusun - 3 Tgl 10 bln berikut (1) (2) (3)
3. Laporan Khusus Mengetahui Menyetujui Menyusun - 3 Sesuai kondisi (1) (2) (3)
4. Laporan Akhir Mengetahui Menyetujui Menyusun - 3 Setelah PHO (1) (2) (3)
B. LAPORAN PELAKSANAAN PENGAWASAN
1. Lap. Berkala/Antara - - Menyusun**) - Sesuai kontrak Konsultan Pengawas
2. Lap. Bulanan - - Menyusun**) - Sesuai kontrak Konsultan Pengawas
3. Lap. Khusus - - Menyusun**) - Sesuai kontrak Konsultan Pengawas
4. Lap. Akhir - - Menyusun**) - Sesuai kontrak Konsultan Pengawas
LAPORAN Kepala Satker/PPPK ke Atasan Langsung
Laporan Pengendalian Memeriksa Menyusun - - 3 Min. 2 kali

*) Laporan pelaksanaan pekerjaan konstruksi disusun oleh Penyedia Jasa Pekerjaan


Konstruksi dan diserahkan kepada Direksi Teknis/Konsultan Pengawas untuk diperiksa.
**) Laporan pelaksanaan pengawasan disusun oleh Konsultan Pengawas dan diserahkan
kepada PPK Paket Pengawasan.
***) Ketentuan terkait jumlah, waktu penyerahan dan distribusi disesuaikan dengan klausul
dan persyaratan dalam kontrak.

A. Latihan

B. Rangkuman
1. Laporan Kasatker/PPK kepada atasan langsung merupakan laporan pengendalian
pekerjaan konstruksi. Hal-hal apa saja yang memuat laporan tersebut!
2.Laporan
BerapaKasatker/PPK
lama Laporan Kasatker/PPK
kepada kepada paling
atasan langsung atasansedikit
langsung selama
dilakukan masa2
selama
PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 10
kontrak pekerjaan konstruksi?
(dua) kali selama masa kontrak pekerjaan konstruksi.
Laporan Kasatker/PPK kepada atasan langsung merupakan laporan pengendalian
pekerjaan konstruksi.
PENUTUP

A. Evaluasi Kegiatan Belajar

1. Tata cara pelaporan harus dibahas pada …


a. Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (PCM) dan disampaikan secara tertulis
kepada PPK
b. Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak dan disampaikan secara tertulis
kepada PPK
c. Rapat persiapan penunjukan penyedia dan disampaikan secara tertulis kepada
PPK
d. Laporan Pelaksanaan Pekerjaan dan disampaikan secara tertulis kepada PPK
2. Laporan Harian, Laporan Mingguan dan Laporan Bulanan merupakan jenis laporan
pada…
a. Pekerjaan Konsultan Pengawas Konstruksi
b. Pekerjaan Pelaksana Konstruksi
c. Pekerjaan Konsultan Perencana Konstruksi
d. Pekerjaan Pengendali Konstruksi
3. Laporan Pengawasan (Laporan yang disusun oleh Direksi Teknis/Konsultan
Pengawas kepada PPK), terdiri dari…
a. Laporan Harian
b. Laporan Mingguan
c. Laporan Pelaksanaan
d.PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI
Laporan Bulanan 11
4. Kuantitas dan jenis bahan yang ada di lapangan, Penempatan tenaga kerja untuk
setiap macam tugas dan keterampilan yang diperlukan, Jumlah, jenis dan kondisi
peralatan yang tersedia merupakan bagiaan dari pada:
B. Umpan Balik

Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban, untuk mengetahui tingkat penguasaan
Anda terhadap materi Modul.
Hitunglah jawaban anda yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi pada Modul ini.
Jumlah Jawaban yang
Tingkat
Benar X 100%
penguasaan =
Jumlah Soal
C.
D. Untuk latihan soal, setiap soal memiliki bobot nilai yang sama, yaitu 20/soal.
E. Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:
F. 90 – 100 %      = Baik Sekali
G. 80 – 89 %        = Baik
H. 70 – 79 %        = Cukup
I. < 70 %             = Kurang
J.
K. Bila anda dapat menjawab salah dua dari pertanyaan diatas, Anda dapat
meneruskan ke materi selanjutnya. Tetapi apabila belum bisa menjawab soal
diatas, Anda harus mengulangi materi modul, terutama bagian yang belum anda

C. Tindak Lanjut

Tujuan dari Pelatihan Manajemen Mutu Pekerjaan Konstruksi adalah peserta mampu
memahamai, menguasa, dan menerapkan penjaminan dan pengendalian mutu pekerjaan
konstruksi.
Pentingnya kompetensi ini dimiliki agar para ASN memiliki kualitas dan komitmen yang
tinggi dalam bekerja sesuai dengan bidang dan unit organisasiya. Uraian dari materi pokok 1
sampai dengan materi pokok 4, baru menjelaskan mengenai pelaporan pekerjaan
konstruksi.
Masih banyak hal-hal yang tidak disampaikan dalam modul ini, ada pula yang menjadi mata
pelatihan pada program pelatihan jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu untuk lebih
memahami mengenai Pelaporan Pekerjaan Konstruksi, peserta dianjurkan untuk
mempelajari, antara lain:
1. Bahan bacaan yang telah digunakan untuk menulis modul ini, sebagaimana tersebut
dalam daftar pustaka.
2. Modul mata pelajaran lain yang terkait.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 12


D. Kunci Jawaban

Materi Pokok 2
1. Laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan
2. Periode pelaporan adalah tanggal 26 sampai dengan tanggal 25 bulan
berikutnya

Materi Pokok 3
1. Laporan hasil pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi laporan mingguan,
laporan bulanan, laporan khusus dan laporan akhir
2. Hasil sementara pelaksanaan kegiatan di dalam proyek, Kemajuan
pelaksanaan pengawasan, Rencana kerja untuk sisa masa pengawasan
termasuk pemutakhiran sebagai konsekuensi jika hasil kemajuan pelaksanaan
pekerjaan tidak sesuai dengan rencana, Jadwal pelaksanaan dan penggunaan
tenaga ahli; dan Evaluasi sementara dan saran kepada PPK.

Materi Pokok 4

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 13


DAFTAR PUSTAKA

 UUJK No 2 Tahun 2017


 Permen PUPR No 07 Tahun 2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
Jasa Konstruksi melalui Penyedia
 Permen PUPR No 22 tahun 2018 Pembangunan Bangunan Gedung Negara
 SE Menteri PUPR No 15 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan
Pengendalian Mutu Pekerjaan Konstruksi di Kementerian PUPR
 SE Menteri PUPR No 11 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya
Penyelenggaraan SMKK

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 14


GLOSARIUM

Konsultan : Seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa


kepenasihatan (consultancy service) dalam bidang
keahlian tertentu.
Penyedia Jasa : Badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya.
PPK : Pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan
pengadaan barang atau jasa.
Pelaporan : Aktivitas yang berlawanan arah dari pengawasan,
Jika pengawasan dilakukan oleh pihak atasan untuk
mengetahui semua hal yang menyangkut
pelaksanaan kerja bawahan, maka pelaporan
merupakan jawaban dari kegiatan pengawasan
tersebut.
Satker : Kuasa Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Barang
yang merupakan bagian dari suatu unit organisasi
pada Kementerian Negara/Lembaga yang
melaksanakan satu atau beberapa kegiatan dari suatu
program.

PUSDIKLAT SDA DAN KONSTRUKSI 15

Anda mungkin juga menyukai