Anda di halaman 1dari 48

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN

PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KONSTRUKSI
Balai JasaTEKNIK
BIMBINGAN Konstruksi Wilayah II
DAN UJI SERTIFIKASI
AHLI MUDA TEKNIK JEMBATAN
Palembang

Melakukan Pelaksanaan
Persiapan Konstruksi Jembatan
Melaksanakan Pekerjaan
Persiapan Konstruksi Jembatan
IR. SUPARDJONO HS, MT.
Pekerjaan Persiapaan
Konstruksi Jembatan
Unit ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan pekerjaan persiapan
konstruksi jembatan.
Persiapan Pekerjaan Konstruksi Jembatan :
1. Tanda tangan Kontrak
2. Penyerahan Lokasi Kerja
3. Surat Perintah Mulai Kerja
4. Rapat Pra Pelaksanan Lapangan (PCM)
5. Mobilisasi personil dan peralatan,
6. Rekayasa Lapangan (Field Engineering)
7. Menyusun jadual pelaksanaan kegiatan,
Rapat Pra Konstruksi (PCM)

1. Struktur Organisasi Proyek.


2. Penyamaan persepsi tentang pasal-pasal yang tertuang dalam
kontrak.
3. Usulan Perubahan mengenai isi dalam pasal-pasal kontrak.
4. Pembahasan prosedur administrasi penyelenggaraan pekerjaan.
5. Presentasi Penyedia Jasa/Kontraktor dalam rencana program
penanganan pekerjaan / Rencana Mutu Kontrak (RMK),
Rencana Keselamatan Kesehatan kerja Konstruksi (RK3K) dan
waktu pelaksanaan pekerjaan.
6. Presentasi Konsultan Pengawas tentang prosedur pengawasan
berdasarkan uraian kegiatan penyedia jasa.
7. Pembahasan masalah metode kerja, base camp, quarry dan
kendala yang diperkirakan akan timbul dilapangan, dan rencana
penanganannya.
8. Penetapan masa berlaku Izin kerja (Reques).
9. Rencana pemeliharaan dan pengaturan keselamatan lalu lintas.
10. Pembahasan tanggung jawab masing-masing yang terkait
dalam pelaksanaan pekerjaan.
11. Pembasanan tentang Pembayaran Prestasi Pekerjaan yang
diusulkan oleh penyedia jasa kepada PPK/Satker.
12. Pendekatan kepada Masyarakat dan pemerintah daerah
setempat mengenai rencana kerja.
13. Hal-hal lain yang belum jelas tertuang dalam kontrak.
Melaksanakan mobilisasi personel dan peralatan
1. Personel untuk pekerjaan konstruksi diidentifikasi sesuai dengan
kebutuhan.
2. Personel proyek dimobilisasi sesuai dengan kebutuhan.
3. Peralatan yang dibutuhkan dimobilisasi ke lokasi pekerjaan.
PROGRAM MOBILISASI
Pada awal pelaksanaan kontrak, pihak kontraktor harus menyampaikan kepada Direksi Pekerjaan
suatu Program Mobilisasi untuk medapatkan persetujuannya. Program Mobilisasi harus juga
memuat waktu semua kegiatan mobilisasi dan informasi tambahan sebagai berikut:
Lokasi Base Camp kontraktor termasuk denah lokasi umum dan denah rinci dari lokasi kantor
kontraktor, bengkel, gudang dan peralatan konstruksi utama, dan laboratorium (jika ditetapkan
dalam kontrak)
Rencana pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi asal dari semua peralatan yang terdaftar,
cara pengangkutan dan jadwal kedatangan di lokasi pekerjaan.
Setiap perubahan jadwal peralatan dan staf harus dimintakan persetujuan kepada Direksi Pekerjaan.
Kontraktor harus melengkapi dengan cermat bagan balok yang memperlihatkan kemajuan pekerjaan
secara menyeluruh dan setiap kegiatan pekerjaan mobilisasi yang utama serta kurva kemajuan untuk
menyatakan persentase kemajuan pekerjaan.
JANGKA WAKTU MOBILISASI
Jangka waktu waktu mobilisasi ditentukan dalam
Spesifikasi Umum, umumnya waktu yang disediakan
dibatasi 60 hari terhitung sejak Serah terima
lapangan/COW, dan seluruh peralatan laboratorium harus
sudah terpasang 45 hari terhitung sejak serah terima
lapangan/COW. Mobilisasi peralatan dan personil dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan di
lapangan
KEGIATAN MOBILISASI
Mobilisasi meliputi kegiatan persiapan dan mendatangkan:
fasilitas lapangan (base camp) (misalnya: kantor untuk proyek, konsultan, kontraktor;
tempat tinggal petugas proyek, bengkel, gudang, dan construction plant)
peralatan berat dan kendaraan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek
peralatan laboratorium untuk pemeriksaan mutu bahan baku, mutu bahan olahan dan mutu
pekerjaan jadi.
personel-personel kontraktor dan konsultan.
MOBILISASI PERSONIL
Mobilisasi personel dilakukan bertahap sesuai kebutuhan, untuk tenaga inti
kontraktor, Pinpro/Pinbagpro perlu mengacu pada daftar yang diajukan
kontraktor pada saat memasukkan penawaran. Mobilisasi tenaga inti kontraktor
dilakukan berdasarkan nama-nama yang terdapat dalam daftar personil inti yang
dimuat dalam dokumen kontrak/penawaran. Penggantian nama-nama personil
inti baik pada awal mobilisasi maupun pada selama pelaksanaan pekerjaan
hanya dapat dilakukan apabila telah disetujui oleh Direksi Pekerjaan dengan
syarat bahwa personil pengganti mempunyai kualifikasi
kemampuan/keahlian/keterampilan minimal sama dengan yang digantikan
Tujuan Mengidentifikasi Personil Pekerjaan Konstruksi
Untuk mengetahui kebutuhan personil dalam melakukan tahapan operasional (tenaga
manajemen) pada pekerjaan konstruksi agar berjalan dengan efektif dan efisien sesuai dengan
spesifikasi teknis
Prosedur pelaksanaan identifikasi personil pekerjaan konstruksi
jembatan :
1. Menentukan jenis tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai dengan jenis pekerjaan
2. Menghitung jumlah pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan
3. Mendata tenaga kerja sesuai kualifikasi pada dokumen kontrak
Adapun kebutuhan tenaga kerja dalam pekerjaan pembangunan
konstruksi jembatan antara lain sebagi berikut :
1. Pekerja, Tukang, Mandor, Kepala tukang
2. Operator, Pembantu operator
3. Sopir, Pembantu sopir
4. Mekanik, Pembantu mekanik

UBI 15
Prosedur mobilisasi personil administrasi :
1. Mempersiapkan tempat mobilisasi personil
2. Mengundang personil administrasi
3. Melakukan cek jumlah personil yang hadir sesuai dengan yang tercatat dalam Rencana
Anggaran Biaya dan sudah tercantum dalam kontrak

Prosedur mobilisasi peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan:


1. Verifikasi jumlah peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan yang sudah
diajukan dalam Rencana Anggaran Biaya dan sudah tercantum dalam kontrak.
2. Mempersiapkan tempat peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan
3. Mempersiapkan jalur peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan
4. Memindahkan peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan
5. Melakukan cek jumlah peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan sesuai
dengan yang tercatat dalam Rencana Anggaran Biaya dan sudah tercantum dalam
kontrak

UBI 16
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan mobilisasi
peralatan pekerjaan administrasi dan peralatan lapangan Sesuai
Dengan Kontrak

1. Peralatan Lapangan
a. Kecukupan komposisi dan pemasangan sesuai kontrak
b. Sesuai kondisi lapangan
c. Kapasitas alat sesuai kebutuhan ( tidak kurang atau lebih
kapasitas).
d. Semua peralatan sudah dikalibrasi

UBI 17
Apabila kontraktor akan menggunakan tenaga kerja asing maka prosedur
perizinannya adalah sebagai berikut:

Kontraktor menyampaikan Daftar Induk Personil (Master List of Personnel) yang akan
didatangkan lengkap dengan nama, kewarganegaraan, tanggal lahir, nomor paspor,
jabatan dalam proyek seta daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang bersangkutan.
Pemimpin proyek/pengguna jasa setelah melakukan pemeriksaan dengan mengacu
pada daftar personil dalam dokumen penawaran/kontrak, mengajukan permohonan
izin mendatangkan tenaga kerja asing kepada Departemen Tenaga Kerja.
Berdasarkan surat pengguna jasa tersebut surat-surat dari Departemen Tenaga Kerja
(berupa Form TA-01), Kantor Imigrasi mengirim kawat/telex ke Kedutaan Besar
Indonesia di negara asal tenaga kerja asing tersebut dan kedutaan besar akan
menerbitkan visa berdiam sementara kepada tenaga asing yang bersangkutan. Visa
berdiam sementara bukan merupakan visa turis yang tidak dapat digunakan untuk
bekerja di Indonesia.
Melaksanakan pekerjaan rekayasa lapangan (field
engineering)
1. Gambar rencana diperiksa kesesuaiannya dengan kondisi
lapangan.
2. Review design dibuat sesuai dengan kondisi lapangan.
3. Perubahan kuantitas dan jenis pekerjaan diusulkan sesuai dengan
kebutuhan.
KETENTUAN TEKNIS

1). Umum
Sebelum pekerjaan survei dimulai Penyedia Jasa harus mempelajari Gambar untuk
dikonsultasikan dengan Pengawas Pekerjaan, dan harus memastikan dan
memperbaiki setiap kesalahan atau perbedaan yang terjadi, terutama yang
berhubungan dengan pekerjaan ini. Penyedia Jasa dan Pengawas Pekerjaan harus
mencapai kesepakatan dalam menentukan ketepatan setiap perubahan yang
dibuat dalam revisi Gambar.
Kuantitas dalam Daftar Kuantitas dan Harga dapat diubah oleh Pengawas
Pekerjaan setelah penyesuaian terhadap seluruh rancangan telah selesai, di mana
penyesuaian ini harus berdasarkan data survei lapangan yang dikumpulkan oleh
Penyedia Jasa sebagai bagian dari Lingkup pekerjaan dalam Kontrak.

UBI 20
2) Survei Lapangan oleh Penyedia Jasa
Selama periode mobilisasi pada saat dimulainya Kontrak, Penyedia Jasa harus
melaksanakan survei lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur
pekerjaan yang akan dilaksanakan. Ketentuan survei lapangan yang lengkap dan
detail terdapat dalam Seksi 1.9, Kajian Teknis Lapangan.
Setelah pekerjaan survei lapangan ini selesai, Penyedia Jasa harus menyiapkan
dan menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survei ini kepada
Pengawas Pekerjaan, tidak lebih dari 30 hari setelah tanggal mulai kerja.

3) Gambar Kerja (Shop Drawings)


Gambar Kerja (Shop Drawings) dapat disiapkan secara bertahap oleh Penyedia
Jasa untuk mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan sebelum pekerjaan
dimulai.

UBI 21
PEKERJAAN SURVEI LAPANGAN UNTUK PENINJAUAN KEMBALI
RANCANGAN
1) Uraian
Selama 30 hari pertama sejak periode mobilisasi. Penyedia Jasa harus
mengerahkan personil tekniknya untuk melakukan survei lapangan dan membuat
laporan tentang kondisi fisik dan struktur dari perkerasan, drainase selokan,
gorong-gorong, jembatan dan struktur lainnya, dan perlengkapan jalan lainnya
seperti rambu jalan, patok kilometer, pagar pengaman. Semua survei harus
menggunakan peralatan GPS untuk ketepatan koordinat (garis lintang- garis bujur).
Pekerjaan survei lapangan ini harus mencakup inventarisasi geometrik yang
meliputi : lebar perkerasan eksisting, kondisi permukaan, jenis lapis permukaan,
detail bahu jalan, radius tikungan, lereng melintang (superelevasi di tikungan), dan
kelandaian.
Pelaporan gambar potongan memanjang yang lengkap sepanjang dari tiap tepi
jalan haruslah dalam bentuk baku yang diterima oleh Pengawas Pekerjaan dan
harus diserahkan
UBI 22
SPESIFIKASI, GAMBAR RENCANA , LOKASI PEKERJAAN ,
ANALISA HARGA SATUAN DAN JADWAL PELAKSANAAN

GAMBAR KERJA
( SHOP DRAWING )

JOB MIX FORMULA

INSTRUKSI KERJA

CUACA PENGENDALIAN
LALULINTAS
REQUEST
UBI 23
GAMBAR KERJA
 Tujuan : Untuk memudahkan dan menjadi pedoman pelaksanaan di lapangan serta
pemeriksaan yang merupakan rencana keseluruhan dari pembangunan suatu proyek
 Setiap pekerjaan belum dapat dilaksanakan oleh Kontraktor apabila Shop Drawing
belum mendapat persetujuan Pemberi Tugas
 Setelah persetujuan Pemberi Tugas, Kontraktor dapat melaksanakan pekerjaan fisik
sesuai Shop Drawing.
 Shop Drawing harus menampilkan Rencana Kerja secara detil
 Lokasi dan jenis pekerjaan harus jelas tercantum
 Ukuran Konstruksi harus jelas tergambar
 Peralatan,Material, Jenis dan mutu bahan yang dipakai dan
 Volume pekerjaan dan waktu pelaksanaan
INSTRUKSI KERJA
 Instruksi kerja adalah urutan kegiatan yang dilakukan oleh pekerja untuk
melaksanakan pekerjaan
 Instruksi kerja tersebut harus mendapatkan persetujuan Pengawas
Lapangan lebih dahulu sesuai prosedur dalam kontrak
 Sebelum pekerjaan dimulai Kepala Proyek menyusun kembali metode
kerja yang lebih detail termasuk instruksi kerja yang akan digunakan
oleh mandor dalam melaksanakan pekerjaan. Sebetulnya metode sudah
dibuat, tetapi perlu lebih detail dan disesuaikan dengan kondisi lapangan
yang terkini.
 Instruksi kerja dibuat untuk bermacam-macam jenis pekerjaan
konstruksi

UBI 25
KONDISI AKSES JALAN
Akses (jalan, jembatan, dermaga) untuk mendatangkan alat berat ke lokasi pekerjaan
harus diteliti terlebih dahulu oleh kontraktor guna memperhitungkan kemampuan akses
tersebut. Jika ternyata tidak mampu, kontraktor melalu koordinasi dengan pihak
berwenang, perlu melakukan perbaikan atau perkuatan konstruksi, biaya yang
dibutuhkan harus sudah diperhitungkan kontraktor pada saat mengajukan penawaran.
Ijin menggunakan jalan / jembatan
Ijin dibutuhkan antara lain untuk menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti kerusakan jalan atau ambruknya jembatan karena angkutan alat
berat yang lewat melebihi batas muatan. Ijin penggunaan ditujukan kepada Dinas Lalu
Lintas Angkutan Jalan Raya sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
Ijin operasi peralatan / kendaraan
Ijin diperoleh dari pihak kepolisian sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
QUARRY
Pemeriksaan
Jika di sekitar proyek tidak terdapat material yang memenuhi syarat, perlu dipilih lokasi
dari deposit quarry di tempat lain. Material harus memenuhi persyaratan mutu bahan
baku, dan untuk menjamin mutu konsultan harus melakukan pengujian mutu bahan baku
di laboratorium, serta perkiraan volume deposit quarry yang tersedia. Kontraktor wajib
membayar retribusi akibat penggunaan quarry tersebut.

Ijin menggunakan Quarry


Permohonan ijin menggunakan quarry (borrow area) diajukan kepada pemerintah daerah
setempat oleh kontraktor, sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku setempat dengan
menyebutkan data-data lokasi quarry, luas lahan yang akan digarap, volume dan jenis
bahan yang akan diambil/digali, rencana penggunaan dan cara pengambilan/exploitasinya.
BAHAN-BAHAN
Bahan yang akan didatangkan pihak kontraktor dari luar proyek misalnya aspal,
semen, besi beton, harus memperoleh persetujuan Pinpro/Pinbagpro.
Persetujuan penggunaan didasarkan atas hasil pengujian di laboratorium
terhadap bahan tersebut dilakukan oleh Konsultan Pengawas atas perintah
Pinpro/Pinbagpro, dan apabila memang telah memenuhi syarat maka
Kontraktor boleh mendatangkan bahan-bahan di maksud untuk keperluan
pelaksanaan proyek. Dalam hal terjadi penolakan bahan yang telah dibawa ke
lokasi pekerjaan dikarenakan bahan tersebut ternyata tidak memenuhi
persyaratan, maka bahan tersebut harus segera diangkut keluar lokasi proyek
dalam waktu 2 x 24 jam.
Apabila kontraktor akan menggunakan tenaga kerja asing maka prosedur
perizinannya adalah sebagai berikut:

Kontraktor menyampaikan Daftar Induk Personil (Master List of Personnel) yang akan
didatangkan lengkap dengan nama, kewarganegaraan, tanggal lahir, nomor paspor,
jabatan dalam proyek seta daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang bersangkutan.
Pemimpin proyek/pengguna jasa setelah melakukan pemeriksaan dengan mengacu
pada daftar personil dalam dokumen penawaran/kontrak, menagjukan permohonan
izin mendatangkan tenaga kerja asing kepada Departemen Tenaga Kerja.
Berdasarkan surat pengguna jasa tersebut surat-surat dari Departemen Tenaga Kerja
(berupa Form TA-01), Kantor Imigrasi mengirim kawat/telex ke Kedutaan Besar
Indonesia di negara asal tenaga kerja asing tersebut dan kedutaan besar akan
menerbitkan visa berdiam sementara kepada tenaga asing yang bersangkutan. Visa
berdiam sementara bukan merupakan visa turis yang tidak dapat digunakan untuk
bekerja di Indonesia.
Lanjutan

Untuk tenaga kerja asing yang hanya akan bekerja dalam waktu singkat misalnya
senbagai “Visiting Specialist” atau sebagai staf/pimpinan perusahaan atau sebagai
pengganti dalam keadan mendesak maka dapat mennggunakan visa kunjungan yang
berlaku 35 hari, sementara visa berdiam sementara berlau selama 6 bulan. Setelah
kedatangan tenaga kerja asing dimaksud di Jakarta, maka yang bersangkutan wajib
melapor ke Kantor Imigrasi dalam waktu 3 hari untuk mereka yang akan bekerja di
Jakarta atau 7 hari bagi mereka yang akan bekerja di luar Jakarta. Oleh Kantor Imigrasi
kan dikeluarkan KIMS (Kartu Izin Menetap Sementara) sambil menunggu
diterbitkannya KIM yang bersifat tetap. Masa berlaku KIM dan izin kerja tetap adalah 1
Tahun dan dapat iperpanjang apabila diperlukan.
Menyusun jadwal pelaksanaan
1. Jadwal pengadaan material dan peralatan disusun sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan konstruksi.
2. Jenis pekerjaan diidentifikasi sesuai dengan dokumen kontrak.
3. Jadwal pelaksanaan kurva ‘S’ dan penentuan pekerjaan kritis
dibuat sesuai dengan dokumen kontrak.
Melaksanakan pembuatan gambar pelaksanaan
(Shop Drawing)
1. Gambar rencana diidentifikasi kesesuaiannya dengan kondisi
lapangan.
2. Gambar kerja dibuat sesuai dengan gambar rencana dan
kebutuhan lapangan.
3. Gambar kerja diperiksa dan disetujui sesuai dengan dokumen
kontrak.
Tujuan melakukan inventarisasi gambar rencana (shop drawing) sesuai dengan kondisi
lapangan terkini
Untuk mengetahui kondisi detail lahan dan memperkirakan metoda apa yanga akan digunakan
serta memperkirakan hambatan yang akan timbul selama pelaksanaan pekerjaan

Prosedur inventarisasi gambar rencana (shop drawing) sesuai dengan kondisi lapangan terkini
a. Melakukan verifikasi kondisi lapangan terkini dengan melakukan perbandingan antara
gambar kerja (shop drawing) dan kondisi lapangan pada lokasi yang tercatat dalam gambar
kerja
b. Menggunakan pensil berwarna yang dapat dihapus untuk melakukan verifikasi
c. Perubahan yang ditemukan pada lokasi lapangan harus diuraikan dengan jelas dan jika perlu
dengan garis grafis
d. Mencatat tanggal semua masukan dan berilah tanda perhatian pada setiap tempat yang
mengalami perubahan

UBI 33
Tujuan menyiapkan gambar kerja sesuai dengan kebutuhan
lapangan
Agar gambar kerja yang dibuat sesuai dengan kebutuhan dan dapat menjadi
pedoman pelaksanaan teknis pekerjaan pembangunan konstruksi jalan

Prosedur menyiapkan gambar kerja sesuai dengan kebutuhan


lapangan
1. Melakukan site investigation dengan mencatat data kondisi
lapangan dan lokasi proyek (bangunan yang ada sekarang, pohon,
skala, utilitas, dll)
2. Memastikan tempat kegiatan sesuai dengan lokasinya (STA)
3. Perubahan dan dimensi detail pelaksanaan dilapangan
4. Perubahan yang terjadi dengan adanya perintah perubahan
5. Gambar detail yang sesuai rencana pada kontrak

UBI 34
Tujuan membuat gambar kerja setiap jenis pekerjaan yang telah
lolos uji mutu dan kuantitasnya :
Sebagai pedoman pelaksanaan teknis untuk pelaksana agar melaksanakan
pekerjaan pembangunan konstruksi jalan sesuai dengan spesifikasi dan kontrak

Prosedur membuat gambar kerja setiap jenis pekerjaan yang telah


lolos uji mutu dan kuantitasnya :
a. Periksa gambar kerja rencana.
b. Periksa kesesuaian gambar rencana dengan kondisi lapangan.
c. Periksa hasil survei lapangan oleh penyedia jasa

UBI 35
Melaksanakan perhitungan kebutuhan bahan,
tenaga kerja dan peralatan
1. Kebutuhan bahan, tenaga kerja peralatan diidentifikasi sesuai
kondisi lapangan.
2. Kebutuhan bahan, tenaga kerja peralatan konstruksi
ditentukanjumlahnya.
3. Jumlah kebutuhan bahan, tenaga kerjadan peralatan konstruksi
dihitung sesuai dengan dokumen kontrak.
Tujuan penyusunan metoda penyiapan material dan peralatan untuk
kebutuhan pekerjaan konstruksi jalan sesuai dengan prosedur
Untuk melakukan pemeliharaan material dan peralatan yang sesuai dengan kebutuhan
spesifikasi setiap jenis material dan peralatan dan menjaga kualitas material dan peralatan
dengan tepat agar pelaksanaan pekerjaan berjalan sesuai dengan kontrak

Prosedur penyusunan metoda penyiapan material dan peralatan untuk kebutuhan


pekerjaan konstruksi jalan sesuai dengan prosedur

1. Identifikasi jenis material dan jenis peralatan yang digunakan dan catat hasilnya
2. Identifikasi kebutuhan tempat penyimpanan jenis material dan peletakan jenis peralatan yang
yang aman dan terlindung, catat hasilnya
3. Cocokkan dengan spesifikasi pemeliharaan yang sesuai dengan jenis material dan jenis
peralatannya
4. Tentukan spesifikasi pemeliharaan sesuai jenis material dan jenis peralatan yang digunakan

UBI 37
Gambar 1.
Alat dan bahan tenaga kerja Proses pemeriksaan & evaluasi bahan,
brosur oleh Kontraktor utama

Tidak
Ya
Perbaikan

Sesuai Spesifikasi

Tidak
Ya

Persetujuan konsultan MK

UBI 38
Gambar 2. Mulai
Prosedur Bahan Konstruksi

Contoh pemeriksaan & evaluasi bahan,


brosur oleh Kontraktor Utama

Proses pemeriksaan & evaluasi bahan,


prosedur oleh Kontraktor Utama
Tidak
Ya

Perbaikan Sesuai spesifikasi

Ya

Persetujuan konsultan
Tidak MK

Contoh bahan dan brosur sebagai


dasar pelaksanaan

Selesai

UBI 39
Melaksanakan pekerjaan penentuan tata letak
(stake out)
1. Personel dan peralatan disiapkan di lokasi jembatan.
2. Gambar rencana pelaksanaan diidentifikasi sesuai dengan kondisi
lapangan.
3. Titik-titik utama bangunan jembatan ditetapkan sesuai dengan
gambar perencanaan.
4. Pemasangan patok-patok referensi jembatan dikendalikan sesuai
dengan gambar kerja.
Hal-hal yang diperlukan dalam menentukan tata letak bangunan Jembatan.
Peralatan yang diperlukan :
 Alat transportasi
 Alat komunikasi
 Alat pengolah data
 Alat pencetak data
 Alat tulis kantor
 Kamera
 LCD
 White Board
 Peralatan soil investigation di lapangan maupun Laboratorium
Peralatan survei pengukuran profil tanah
Peralatan survei kondisi lapangan lokasi jembatan

Perlengkapan
Peta jaringan jalan yang menunjukkan lokasi-lokasi jembatan
Rekaman, fotokopi atau cetak ulang design drawing, dan shop
drawing jalan dilokasi-lokasi jembatan
Rekaman, fotokopi atau cetak ulang design drawing jalan baru
Manual Soil Investigation lapangan dan laboratorium
Manual survei pengukuran profil permukaan tanah
Manual survei kondisi lapangan
Dokumen pelaksanaan dan keselamatan jalan serta jembatan
Melaksanakan pembuatan Jembatan sementara
1. Peralatan dan tenaga kerja disiapkansesuai dengan kebutuhan.
2. Material disiapkan sesuai dengan spesifikasi.
3. Lokasi jembatan sementara ditentukansesuai dengan gambar
kerja.
4. Pembuatan jembatan sementara dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja.
BEDA TRASE LAHAN DED DAN LAHAN ROW
Site Issue
STA 1+850

LAHAN ROW (IPPKH)


STA 5+350
STA 5+550
LAHAN ROW (IPPKH)

STA 5+450 STA 5+750


STA 2+250
Panjang trase ROW terhadap trase DED yang berbeda : 93% (12 km) Konsultan DED LOT 7 PT. Krida Pratama Adi Cipta, APBN TA. 2010 revisi 2017
Konsultan DED LOT 6 PT. Monoheksa, APBN TA. 2010 revisi 2017
Trase ROW yang sama dengan trase DED :
STA 0+000 s/d STA 0+100
STA 10+200 s/d STA 10+550
STA 12+450 s/d STA 12+850
Total = 850 m
DED DAN RENCANA DESAIN PADA JEMBATAN WATU SEWU
Site Issue

PLAN JEMBATAN WATU SEWU PADA DED (STA 10+200)

PLAN JEMBATAN WATU SEWU PADA REVIEW DESAIN (STA 9+900)


BEDA TRASE LAHAN DED DAN LAHAN ROW PADA AREA JEMBATAN WATU SEWU
Site Issue

Panjang trase ROW terhadap trase DED yang berbeda : 93% (12 km).
Penambahan lahan RoW diperlukan agar desain jalan sesuai dengan kaidah dan kenyamanan perencanaan jalan raya.
Perubahan trase jalan berpengaruh pada penambahan bentang jembatan.
DED DAN RENCANA DESAIN PADA JEMBATAN WATU SEWU
Site Issue

JEMBATAN JEMBATAN
GIRDER 45m GIRDER 45m

PROFIL JEMBATAN WATU SEWU PADA DED (STA 10+200)

HWL +15.169

NWL +14.269
JEMBATAN RANGKA JEMBATAN JEMBATAN
JEMBATAN Elevasi Dasar
Sungai +13.569

BAJA 60m GIRDER 30m GIRDER 30m


GIRDER 30m
43,42 m
65,41 m

PROFIL JEMBATAN WATU SEWU PADA REVIEW DESAIN (STA 9+900)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai