Anda di halaman 1dari 37

TUGAS BESAR METODE PELAKSANAAN

KONSTRUKSI

Disusun Oleh
1.Agung Hariyanto (0096)
2. Suci Haptasari P(0094)
3. Indy Rahmawati(0103)
4. Arief Wicaksono(0110)
5.Qomarul Hadi(0091)

DOSEN PENGAMPU : DRS. Sutarno, ST, MT.


DOSEN PEMBIMBING : Kusrin, ST., M.T.

YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO


FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2021
YAYASAN ALUMNI UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SEMARANG

LEMBAR ASISTENSI

TUGAS : Tubes Metode Pelaksanaan Konstruksi NAMA : 1.Agung Hariyanto (0096)


2. Suci Haptasari P(0094)
3. Indy Rahmawati(0103)
4. Arief Wicaksono(0110)
5.Qomarul Hadi(0091)
ASISTENSI : Kusrin, ST, MT.
TANGGAL KETERANGAN PARAF
TUGAS METODE PELAKSANAAN KONTRUKSI
(METODE PELAKSANAAN PROYEK)

PROYEK GEDUNG 11 LT OJK SURABAYA


SOAL TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN PADA TUGAS MPK:
1. Jelasakan dokumen apa yang harus diterima kontraktor BUMN setelah menang lelang/
menang kontrak untuk bisa mulai bekerja dan jelaskan jenis kontraknya.
2. Proyek besar biasa dipimpin Proyek Manager (PM) dan harus mulai menyusu staf/ SDM apa
saja yang perlu dilengkapi uraikan.
3. Pada pekerjaan persiapan apa yang perlu disiapakan olem PM dan stafnya jelaskan
4. Apa tugas dan yang perlu disiapkan manager HSE
5. Apa tugas Proyek manager Engineering (PEM), lengkapi diagram stafnya.
6. Apa tugas manager planning dan stafnya
7. Diproyek ada bagian logistic jelaskan tugas-tugasnya.
8. Jelaskan Tugas Tenaga Ahli (TA) Struktur, MEP, Arsitek dan Lancape
9. Proyek Gedung tingkat tinggi dperlukan alat-alat berat dan tower Crint (TC) alat tersbut agar
bisa operasional diperlukan apa Saja.

Semarang, ………… 2022

Dosen Pengampu : Asisten dosen tugas MPK


1. Ir. Drs Sutarno, ST,.MT
2. Dhamang Budi Cahyono, ST., MT

TUGAS KELOMPOK 5 MAHASISWA/ i : (………………………….)


1. Nama :Agung Hariyanto NIM : C.111.19.0096

2. Nama:Suci Haptasari P NIM : C.111.19.0094

3. Nama :Indy Rahmawati NIM : C.111.19.0103

4. Nama :Arief Wicaksono NIM: C.111.19.0110

5. Nama :Qomarul Hadi NIM : C.111.19.0091


LAMPIRAN DATA PROYEK GEDUNG OJK SURABAYA :
1. Gambar tampak Gedung 11 lantai
2. Sebagian gambar denah Gedung
3. Data tanah sondir (CPT) dan Boring (N-SPT)
1. Jelaskan dokumen apa yang harus diterima kontraktor BUMN setelah nienang lelang /
menang kontrak untuk bisa mulai bekerja dan jelnskan Jenis kontraknya.
a. Dokumen yang diterima setelah menang lelang sama 'kngan dokumen yang
didapat sebelum lelang yaitu dokumen tender/ dokumen pengadaan. Dokumen
tender ini berisikan gambar rencana bangunan yang dilelangkan, material yang
dipakai, berita acara. lulu diadakan rapat penjelasan (unwishing) untuk
memaparkan mengenai data teknis dan nonteknis
b. Jenis kontrak kerja yang digunakan dalam IWIelangan :
1. Kontrak Harga Satuan (Unit Price Contract). adalah kontrak dengan hitungan
harga tiap jenis unit pekerjaan yang dilakukan sebelum proyek dikerjakan
dengan menghitung harga satuan nwngikat pada tiap unit pekerjaan yang di
lakukan Oleh kontraktor,
• Keuntungan Kontrak Harga Satuan:
1. Dapat diketahui kualitas jenis pekerjaan
2. Sulit estimasi biaya akuratnya.misal pekerjaan tanah. jalan raya, dan
pcmasangan pipa.
3. Owner mengetahui IWkerjaan tambah kurang secara akurat.
• Kelemahan Kontrak Harga Satuan:
1. Owner Sulit mengetahuitotal biaya.
2. Kontraktor harus tahu batas•batas item kontrak,
3. Terjadi metoda tak seimbang. Seperti
a. kontraktor menawar dengan harga satuan.
b. keuntungandidapat.misal menaikan hargasatuan IWkerja
awal,mobilisai alat dst
c. bila terjadi beda jumlah estimasi 20•25 % dptnegoisasi ulang,
d. Pembayaran sesuai jumlah yang terpasang.
4. Owner tidak cermat menghitung jumlah pekerjaan.

2. Proyek besar biasa dipimpin Proyek Manager (PM) dan harus mulai menyusu staf/
SDM apa saja yang perlu dilengkapi uraikan.
Dalam pembangunan sebuah konstruksi, baik itu dari pemerintah maupun
swasta, perusahaan kontraktor akan mendelegasikan setidaknya tiga team untuk
mengurus proyek tersebut.
Tim pertama adalah tim yang mengurus perencanaan hingga eksekusi proyek
di lapangan, tim kedua dan ketiga adalah tim konsultan pengawas yang terdiri dari tim
quality control yang bertugas untuk memastikan bahwa proyek yang dibangun sesuai
dengan kualitas yang diminta oleh klien dan t tim safety, health and environment atau
K3.
Perlu diingat bahwasanya setiap perusahaan konstruksi maupun proyek
konstruksi seringkali memiliki struktur kinerja yang berbeda. Contoh di atas hanyalah
contoh struktur organisasi proyek secara umum saja.

Tugas Masing-Masing Jabatan di Organisasi Proyek

Berikut ini tugas dari masing-masing jabatan di atas:

1. Project Manager
• Tugas seorang project manager adalah:
• Menentukan kebijakan pelaksanaan pembangunan proyek.
• Berhubungan dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan proyek.
• Menentukan pihak-pihak mana yang akan bekerja sama dalam pembangunan
proyek tersebut.
• Menyetujui rencana pembangunan, keuangan dan administrasi proyek.
• Membuat dan mengontrol time schedule pembangunan proyek.
• Menandatangani laporan bulanan.
• Mengajukan perubahan kontrak kepada klien dan kantor pusat jika memang
diperlukan.
2. Site Engineer Manager
Secara garis besar, tugas utama site engineer manager adalah mengatur hal-hal
yang terkait dengan teknis pembangunan konstruksi dan membantu project
manager dalam mengelola proyek tersebut. Namun, apabila digali lebih dalam,
berikut ini job desk seorang site engineer manager:
• Memberikan petunjuk teknis tentang pembangunan konstruksi kepada tim.
• Mengawasi seluruh hal-hal teknis dalam setiap tahap pembangunan.
• Memastikan terpenuhinya Kerangka Acuan Kerja.
• Menyusun rencana kerja termasuk memilih siapa saja staff yang terlibat dan
bahan baku yang diperlukan dalam pembangunan proyek.
• Mengecek seluruh aspek teknis dalam pembangunan proyek.
3. Site Operational Manager
Tugas Site Operational Manager (SOM) adalah:
• Memastikan bahwa pelaksanaan aspek teknis dan aspek keuangan proyek
telah sesuai dengan yang direncanakan.
• Mengendalikan dan mengontrol kinerja para mandor dan tukang.
• Membina staff, tukang dan mandor selama proyek berlangsung.
• Melakukan penilaian kemajuan pembangunan proyek atas standar yang telah
diberikan.
4. Site Administration Manager
Tugas Site Administration Manager (SAM) adalah:
• Menyiapkan hal-hal yang terkait administrasi proyek baik yang terkait
dengan klien maupun staf yang terlibat.
• Merekam dan mencatat setiap transaksi keuangan dan non keuangan yang
terjadi di lapangan selama proses pembangunan proyek berlangsung.
• Mengurus masalah yang terkait tentang keuangan seperti pembelian tanah,
pajak, asuransi, penggajian dan lain-lain.
• Menyusun laporan keuangan proyek dengan teliti dan transparan.
5. Quality Surveyor
Quality control adalah tim yang berada di bawah koordinasi site engineer yang
bertugas membantu manajer dalam hal memastikan kualitas pembangunan proyek
sesuai dengan yang direncanakan dan sesuai dengan keinginan klien.
Kualitas pembangunan ini mulai dari memastikan kualitas bahan baku yang
dipakai, kualitas penerapan teknis sepanjang pembangunan dan menulis laporan
tentang aspek-aspek tersebut sehingga site engineer manager bisa memastikan
bahwa pembangunan proyek sudah sesuai dengan yang diinginkan.
6. Engineering
Tugas staff engineering adalah:
• Menganalisis struktur dan biaya bahan bangunan yang telah diberikan oleh
tim konsultan proyek.
• Membuat gambar awal, pertengahan dan akhir pelaksanaan pembangunan
proyek khusus untuk bagian drafter.
7. Logistic
Tugas staf logistik adalah:
• Menganalisis semua bahan dan alat yang diperlukan untuk pembangunan
proyek.
• Membeli atau mencari alat dan bahan tersebut ke supplier yang telah
ditunjuk.
• Membuat laporan pembelian bahan dan alat.
• Menyiapkan dan mengelola gudang penyimpanan barang selama proyek
berlangsung.
• Melakukan pencatatan pengambilan barang oleh staf sehingga setiap alur
keluar masuk barang dan alat ke gudang dapat tercatat dan dilaporkan dengan
baik.
8. General Supervisor dan Supervisor
Tugas general supervisor dan supervisor adalah:
• Mengorganisir kinerja mandor dan tukang.
• Mengatur pembagian pekerjaan dan memastikan bahwa setiap mandor dan
tukang yang bekerja memahami dengan baik pembagian pekerjaan tersebut.
• Mengawasi kinerja mandor dan tukang. Salah satunya dengan cara briefing
rutin.
• Memastikan bahwa hak-hak mandor dan tukang didapatkan sebagaimana
mestinya.
• Memastikan bahwa mandor dan tukang bekerja sesuai dengan arahan.
9. Suveryor
Tugas surveyor adalah:
• Menganalisis kondisi geografis dan sosiografis lokasi tempat proyek
dilaksanakan.
• Membuat laporan atas hasil survey tersebut.
• Membuat daftar apa saja alat-alat yang dibutuhkan untuk keperluan survey.
• Mengkoordinir dan mengawasi penggunaan alat-alat survey.
• Membuat titik-titik tiang pancang di titik strategis lokasi pembangunan.
10. Administration Staf
Staf administrasi adalah petugas yang membantu SAM dalam melaksanakan hal-
hal terkait administrasi proyek yaitu:
• Menyiapkan hal-hal yang terkait administrasi proyek baik yang terkait
dengan klien maupun staf yang terlibat.
• Merekam dan mencatat setiap transaksi keuangan dan non keuangan yang
terjadi di lapangan selama proses pembangunan proyek berlangsung.
• Mengurus masalah yang terkait tentang keuangan seperti pembelian tanah,
pajak, asuransi, penggajian dan lain-lain.
• Menyusun laporan keuangan proyek dengan teliti dan transparan.
11. Comercial Staf
Staf komersial dalam proyek adalah staf yang secara khusus menangani hal-
hal berbau bisnis dan keuangan proyek tersebut. Termasuk diantaranya adalah
mengelola keuangan proyek (staf akuntansi), memberikan gaji yang sesuai untuk
tukang dan mandor. memastikan hubungan baik dengan masyarakat dan pekerja
(general affairs) dan lain sebagainya.
12. Mandor
Meskipun tampak dalam bagan di atas bahwasanya jabatan mandor bukanlah
jabatan yang tinggi, namun peran mandor sangatlah penting dalam pembangunan
proyek. Mandor berperan sebagai:
• Orang yang secara langsung mengawasi kinerja tukang.
• Menghitung kebutuhan tenaga kerja.
• Melakukan pembagian tugas tukang.
• Memastikan bahwa tukang paham dengan rencana dan jangka waktu kerja.
• Mengawasi setiap kegiatan pembangunan proyek oleh tukang.
• Menerapkan praktek K3 pada setiap aspek pembangunan.
• Memastikan keselamatan kerja tukang.

Mandor juga berperan sebagai penyambung lidah antara tukang dan


perusahaan. Oleh sebab itu, mandor haruslah orang yang benar-benar dipercaya
oleh para tukang dan mampu menyampaikan pesan perusahaan dan tukang
dengan baik.

13. Tukang Bangunan


Secara umum, tukang bangunan adalah ujung tombak pembangunan sebuah
proyek. Tanpa tukang bangunan yang ahli dan jujur, pembangunan proyek bisa
jadi terlambat karena hal-hal yang tidak diperlukan.Tukang bangunan juga wajib
menerapkan praktek K3 sebab, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka
adalah orang yang menjadi korban pertama.
Demi pembangunan proyek yang lancar dan tanpa halangan satu apapun,
setiap lapisan pejabat di atas harus bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik.

3. Pada pekerjaan persiapan apa yang perlu disiapakan olem PM dan stafnya jelaskan
Menjadi seorang Project Manager (PM) bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
bagi sebagian orang. Namun, tidak menutup kemungkinan setiap orang dapat
melaksanakan tugas sebagai Project Manager dengan baik apabila orang tersebut
memiliki strategi dan perencanaan yang baik demi keberlangsungan projek yang akan
dikerjakan. Karakter seorang Project Manager harus mencerminkan seorang
pemimpin (leader). Karakter seorang leadership perlu di miliki sehingga bawahannya
dapat bekerja secara maksimal karena biasanya di dalam pelaksanaan serta
pengawasannya terdapat standarisasi tertentu.
Setiap pekerjaan memiliki tujuan dan acuan yang jelas serta dapat
dipertanggungjawabkan. Sehingga seorang Project Manager sangat perlu memahami
dan mengetahui terlebih dahulu sebelum ia bertindak dan memberikan arahan kepada
bawahannya. Untuk itu demi kelancaran projek yang akan berlangsung maka seorang
Project Manager harus bertindak dan menyusu strategi dalam lekasanaan projek
tersebut.
Mendesain Perencanaan dengan Baik
Merencanakan berarti sedang mengatur apa yang akan kita lakukan dan apa
yang perlu dipersiapkan selama kegiatan project berlangsung. Perencanaan yang
matang tentu akan mempengaruhi hasil yang akan didapat. Maka dari itu Perencanan
ini termasuk kedalam salah satu dari lima prinsip manajemen proyek menurut Hanry
Fayol (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengomandoan, dan
pengendalian). Oleh karena itu, seorang Project Manager harus mampu merencanakan
kegiatan dengan baik. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap
perencanaan
1. Goal and scope
Elemen ini berkaitan dengan suatu pencapaian yang akan dituju dalam sebuah
proyek serta sejauh mana cakupan proyek yang akan dilakukan selama jangka
waktu yang telah di tentukan dalam draft proposal. Pencapaian dan cakupan
pekerjaan dalam sebuah proyek biasanya bersifat khusus baik hasil maupun
tujuan.
2. Cost
Dalam mengerjakan sebuah proyek tentunya harus ditunjang dengan finansial
yang cukup. Perencanaan biaya biasanya dilakukan di awal proyek dengan
mengestimasi kira-kira untuk mengerjakan proyek seluas sekian membutuhkan
biaya sekian. Katakanlah untuk menyelesaikan suatu proyek seorang Projec
Manager mengestimasikan biaya dengan nilai 500 juta rupiah. Tentunya alam
merencanakan biaya tersebut harus dipikirkan secara matang. Kekurangan biaya
tentunya akan berakibat fatal sehingga menyebabkan proyek gagal dilakukan,
kelebihan biaya pun sebenarnya tidak baik, sehingga perencanaan biaya yang baik
adalah yang pas artinya tidak kekurangan ataupun kelebihan.
3. Time
Mengingat proyek merupakan pekerjaan yang bergantung pada waktu,
sehingga waktu dalam hal ini menjadi elemen penting untuk di perhatikan. Dalam
mengerjakan sebuah proyek kita memiliki tenggat waktu. Misalnya untuk
menyelesaikan sebuah proyek dari mulai persiapan hingga pelaporan memerlukan
waktu sekitar 6 bulan.
Apabila ketika proyek berlangsung terjadi delay maka risiko akang ditanggung
sesuai dengan kesepakatan diawal. Konsekuensi terburuk adalah akan
mendapatkan sanksi berupa denda dengan hitungan per-hari. Sehingga waktu ini
memang menjadi krusial, seseorang harus mampu me-manage dengan baik waktu
yang tersisa selama proyek berlangsung.
4. Man
Komponen ini merupakan komponen utama dimana man merupakan sumber
daya yang diperlukan untuk mengerjakan projek yang akan dikerjakan. Dalam
menentukan sumber daya tentu seorang Project Manager perlu menentukan
kualifikasi serta pengalaman dari sumber daya yang akan bergabung menjadi
pelaksana pekerjaan.
Seorang Project Manager selaku team leader tentunya harus bisa mebawahi
semua personel tersebut dan mengarakan agar bekerja dan bertindak sesuai
dengan ketentuan dan fungsinya masing-masing. Disinilah kemampuan leadership
seorang Project Manager diuji.
5. Material
Komponen selanjutnya adalah material atau berbagai peralatan yang akan
digunakan. Hal ini perlu direncanakan dengan baik karena yang akan menunjang
proses saat melakukan pekerjaan. Misalnya untuk mengerjakan sebuah proyek
peralatan yang dipersiapkan dari mulai persiapan hingga laporan harus di list
dengan lengkap. Selain itu pula dipastikan peralatan yang digunakan telah
berlisensi.
6. Risk
Proses pada manajemen proyek sangat berbeda dengan proses-proses lain,
maka risiko yang terkandung pun memiliki sifat yang khas. Melalui prinsip risk
management dapat memberikan kemampuan untuk meminimalisasi risiko
sekaligus mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang ada dalam proyek-
proyek yang dijalankan perusahaan.

Mengeksekusi Pekerjaan Secara Profesional

Apabila proses perencanaan telah diselesaikan maka tahapan selanjutnya adalah


tahap pengeksekusian pekerjaan. Dalam proses ini mencakup pelaksanaan hingga
bagaimana data diolah sesuai dengan apa yang telah di rencanakan sebelumnya.

Peran seorang Project Manager sangat betul-betul diperlukan dimana Project


Manager perlu me manage setiap pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap personel
serta mempertimbangkan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan seorang Project Manager ketikan
tahap pengeksekusian adalah sebagai berikut.

1. Melakukan pengendalian dana, berdasarkan ruang lingkup proyek tentunya biaya


juga sangat berpengaruh terhadap seberapa besar proyek yang akan dilakukan.
Beberapa proyek mungkin memerlukan biaya yang sangat tinggi. Sehingga
dengan adanya manajemen dalam proyek kita dapat melacak dan mengestimasi
sebuah anggaran untuk menjalankan proyek.
2. Melakukan pengawasan secara ketat, dalam manajemen proyek selalu memastikan
bahwa setiap perusahaan atau organisasi mendapatkan kendali atas proyek yang
sedang berlangsung dan memastikan agar berada di jalur yang sesuai dengan
aturan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini seorang Project Manager mempunyai
peran besar untuk membawa para personel lainnya sehingga sesuai dengan kiblat
yang telah ditentukan.
3. Membangun pengetahuan antar personel, dalam mengerjakan sebuah proyek
dengan kata lain kita mendapatkan hal baru, ilmu dan pengetahuan baru.
Manajemen proyek dalam hal ini berfungsi sebagai aset pengetahuan bagi
perusahaan dan membantu membangun sebuah pengalaman dan pengetahuan.
Sehingga tidak menutup kemungkinan Project Manager pula mendapatkan banyak
pengetahuan baru dari personel lainnya begitupun sebaliknya
4. Melakukan kontrol Kualitas, sebuah proyek tentu ditargetkan agar mendapatkan
hasil dan keluaran yang memiliki kualitas yang sesuai dengan harapan. Sangat
penting bagi seorang Project Manager untuk memastikan bahwa hasil yang
diperoleh memiliki kualitas tinggi. Dengan manajemen proyek sangat
memungkinkan terjadi sebab di dalamnya mencakup proses identifikasi, kontrol,
serta mengelola sesuai standar yang ada. Sehingga produk atau layanan yang
dihasilkan dapat memberikan kepuasan terhadap klien.
5. Bekerja sesuai ruang lingkup, hal ini tentunya sudah diatur dan di tentukan sesuai
dengan yang terdapat pada kerangka acuan kerja (KAK) projek yang dilakukan.
Sehingga dalam melakukan pekerjaan setiap tahapan yang dilakukan harus
mengacu kepada KAK yang telah dibuat. Project Manager memastikan bahwa
setiap tahapan dilakukan sesuai dengan bidang serta tugas masing-masing
personel.

Menutup Pekerjaan dengan Hasil yang Maksimal


Tahapan terakhir dari sebuah proyek pastinya adalah tahap pelaporan. Tahap
pelaporan biasanya menyajikan hasil pekerjaan yang telah dilakukan mulai dari awal
hingga akhir. Selain laporan produk yang dihasilkan pun harus sudah tersedia
sehingga bisa digunakan oleh klien. Project Manager harus memastikan semua
kebutuhan pelaporan telah lengkap dan siap untuk diserahkan. Sebetulnya pada
beberapa projek tahap pelaporan biasan juga dilakukan pada awal kegiatan serta
antara kegiatan. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan seorang Project Manager pada
tahap akhir ini adalah sebagai berikut ;

1. Melakukan identifikasi serta menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi


selama proses pengerjaan proyek di bawah koordinasi dari Operation Director
2. Memastikan proses kegiatan proyek yang tengah berlangsung di lapangan untuk
melihat apakah sudah sesuai dengan rencana atau belum
3. Menganalisis hasil pelaksanaan proyek, khususnya terkait produk yang sudah
dihasilkan apakah telah sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum (Quality
Control)
4. Melakukan evaluasi kinerja setiap personel serta mengevaluasi anggaran proyek
untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
5. Menganalisis pemakaian bahan material dan peralatan proyek selama proyek
berlangsung.
6. Memantau kelancaran proses pelaporan dari awal hingga akhir

Berdasarkan pemaparan di atas setiap tahapan dan proses dalam menyelesaikan


proyek tentu membutuhkan kerjasama dan koordinasi dari setiap personel proyek.
Selain itu, peran Project Manager harus benar-benar mengetahui setiap tugas dan
fungsi dari setiap personel, memastikan dengan baik jalannya proyek mulai dari
perencanaan, pengeksekusian, hingga pelaporan.

Seorang Project Manager harus bisa berkomunikasi dengan baik, melalui lisan
maupun tulisan agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara maksimal.
Tentunya selama mengerjakan proyek baik Project Manager maupun personel yang
lainnya harus mampu bekerja dengan baik dalam tim serta mampu bekerja di bawah
tekanan.

Hal tersebut tidak terlepas dari lingkup pekerjaan yang digeluti mulai dari
menanggapi permintaan klien, perilaku klien, menanggapi kondisi wilayah pekerjaan
yang terkadang berbeda jauh dengan kondisi pada umumnya. Kemudian yang tidak
kalah penting adalah yang perlu ditanamkan oleh seorang Project Manager adalah
karakter dan sipat jujur, sebab dengan attitude dan karakter yang baiklah setiap projek
dapat berjalan hingga mencapai kesuksesannya.

4. Apa tugas dan yang perlu disiapkan manager HSE


HSE adalah singkatan dari health, safety, and environment yang merupakan
serangkaian proses dan prosedur yang mengidentifikasi potensi bahaya pada
lingkungan kerja tertentu. Pengembangan praktik HSE dilakukan untuk mengurangi
dan/atau menghilangkan bahaya serta melatih karyawan untuk pencegahan
kecelakaan atau respons terhadap sesuatu yang mengancam.
Sistem manajemen HSE berpatokan pada kesehatan, keselamatan, dan
lingkungan di tempat kerja. Industri manufaktur merupakan salah satu contoh tempat
kerja di mana HSE amat diperlukan agar karyawan terlindungi dari kecelakaan yang
disebabkan oleh mesin dan peralatan yang mereka gunakan.
Di Indonesia, HSE dikenal juga dengan K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Dalam perkembangannya, HSE menjadi bagian atau divisi khusus yang ada dalam
struktur internal suatu perusahaan untuk memastikan pengelolaan keselamatan,
kesehatan, dan lingkungan kerja secara umum. HSE umumnya ditempatkan di bawah
departemen sumber daya manusia (SDM) karena erat hubungannya dengan
keselamatan karyawan di tempat kerja.
Berikut merupakan tugas dan tanggung jawab seorang HSE beserta klasifikasinya.
1. HSE Officer
• Melakukan identifikasi serta pemetaan dari potensi bahaya yang
berpeluang terjadi pada lingkungan kerja.
• Membuat dan memelihara dokumen terkait K3.
• Membuat suatu gagasan yang berkaitan dengan program K3
• Melakukan evaluasi kemungkinan atau peluang insiden kecelakaan yang
dapat terjadi.
• Menjadi penghubung antara regulasi pemerintah dan kebijakan
perusahaan.
2. HSE Supervisor
• Memastikan seluruh pekerja sadar akan kepentingan memakai Alat
Pelindung Diri.
• Memastikan, memeriksa dan melakukan inspeksi bulanan mengenai
kelayakan dan kesediaan APD serta peralatan keselamatan kerja seperti
APAR, P3K, dll.
• Memastikan safety sign di lokasi kerja sudah di pasang dengan baik.
• Memberikan pelatihan kepada pekerja seperti pemakaian APAR, P3K,
Tanggap Darurat, dll.
• Memantau penerapan SOP sudah dilaksanakan dengan baik oleh seluruh
karyawan.
• Membuat program untuk meminimalisir Limbah B3 agar terakomodir
dengan baik.
• Menyediakan penampungan limbah B3 setiap unit pekerjaan.
• Pemeriksaan rutin terhadap dampak dan bahaya pada pekerjaan yang
dilaksanakan.
• Melaksanakan dan membuat program HSE Meeting setiap bulannya.
• Mengadakan dan memimpin simulasi keadaan darurat setiap bulannya
supaya saat keadaan darurat sesungguhnya terjadi sudah bisa diantisipasi.
• Memperoleh laporan setiap bulannya mengenai inspeksi tersebut.
• Mengadakan briefing dan instruksi setiap harinya kepada HSE Officer,
Man / Staff.
• Menegur dan memberikan sangsi kepada pekerja yang melanggar
peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang telah ditetapkan.
• Mengkoordinir surat ijin kerja aman / work permit sudah dijalankan pada
setiap unit kerja terutama kontraktor.
• Dapat memecahkan masalah, menginsvestigasi, mengaudit dan
memberikan masukan untuk sesuatu yang kurang aman.
3. HSE Manager
• HSE Manager harus memastikan bahwa perusahaan secara efektif
melaksanakan program K3. Karena itulah, dalam prakteknya, manajer
harus mengecek prinsip plan, do, check, dan act berjalan secara efektif.
Selain itu, manajer juga harus mengintegrasikan prinsip K3 ini ke dalam
praktek manajemen standar perusahaan.
• Tujuan utama pelaksanaan semua program K3 dalam perushaan adalah
untuk memastikan bahwa sistem K3 bekerja dengan baik. Sehingga
kerugian yang diakibatkan kecelakaan kerja dapat dihindari.
• HSE Manager bukan hanya memastikan kontrol yang tepat untuk
tindakan pencegahan kecelakaan di tempat kerja, namun juga
mengeluarkan kebijakan yang tepat, proses yang efektif, orang yang
kompeten, budaya kerja yang benar. Sehingga semuanya berkontribusi
dalam penciptaan lingkungan kerja yang aman.
• Untuk mengelola program K3 secara efektif, manajer harus melibatkan
semua unsur dalam perusahaan. Penting diingat, bahwa kesuksesan
pelaksanaan program K3 ini hanya dapat dilakukan bersama semua orang.
Melibatkannya secara efektif akan membuat proses pelaksanaannya
menjadi lebih dinamis dan konstruktif.
• Mematuhi hukum penting, namun tetap lebih dari itu program K3 perlu
dilihat sebagai bagian kinerja bisnis utama, bukan hanya tambahan atau
sekedar mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Untuk itu,
tugas HSE manajer serta manajer lainnya perlu mengelolanya seperti hasil
bisnis lainnya, dengan melakukan langkah-langkah yang mendukung
peningkatan kinerja, dengan menciptakan :
a. Sistem
b. Budaya
c. praktek kerja yang aman
d. evaluasi proses K3
A. HSE Manager perlu melakukan analisa resiko kerja dalam perusahaan. Dengan
memetakan:
• Apa saja potensi berbahaya dalam perusahaan?
• Siapa saja yang paling rentan mengalami masalah kesehatan dan kecelakaan
kerja?
• Bagaimana proses untuk mengelola resiko itu?

Semua itu harus tertanam dalam organisasi dan bukan dianggap sebagai hambatan.
1. Karyawan merupakan aset terbesar perusahaan. Untuk itu, manajer perlu
mendorong perilaku kerja yang sesuai K3, bukan hanya di tempat kerja, tapi juga
di jalan, rumah, dan ketika melakukan semua aktivitas.
2. Direksi dan tim manajemen harus memastikan bahwa setiap orang dalam
perusahaan harus paham mengenai aturan K3 yang ada. Selain itu perlu upaya
untuk meningkatkan kesadaran akan K3 ini.
3. Perusahaan harus mengembangkan sistem pelaporan dan investigasi terkait K3.
Dengan begitu, perusahaan bisa bertindak secara profesional untuk mengetahui
apakah program K3 yang dijalankan sudah benar.
4. Semua direksi dan manajer harus memimpin penerapan K3. Dengan begitu
mereka bisa menjadi panutan bagi para karyawan bagaimana bekerja secara
aman.
5. HSE Manager harus meyakinkan bahwa penerapan K3 itu sangat penting dan
punya dampak langsung terhadap perusahaan. Yaitu, bisnis dapat berjalan dengan
baik yang pada akhirnya juga dapat emningkatkan keuntungan perusahaan.
6. Perusahaan perlu memberi penghargaan atas keberhasilan program K3. Caranya,
seperti dengan memberikan award misalnya pengugerahaan karyawan K3
teladan.
7. HSE Manager bertugas membuat program kerja K3 serta rencana penerapannya
8. Program SMK3 yang sudah dibuat harus dipastikan berjalan dengan baik. Selain
itu, manajer K3 juga harus mendokumentasikannya
9. HSE Manager harus membuat laporan dan menganalisis data statistik kecelakaan
kerja.
10. HSE Manager harus melakukan peninjauan resiko kerja terhadap semua unsur
dan tingkatan.
11. Dalam setiap kesempatan, manajer K3 harus mempromosikan program K3
kepada karyawan.
12. HSE Manager harus memastikan bahwa peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan
tenaga kerja dan lingkungan kerja sudah dilakukan pemeriksaan sebelum
digunakan.
13. HSE Manager perlu melaksanakan pelatihan keselamatan kerja untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran karyawan.
14. HSE Manager harus mampu menangani kecelakaan kerja dan melakukan
penyelidikan penyebabnya. Sehingga untuk berikutnya bisa dilakukan langkah-
langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak perlu berulang.
15. HSE Manager perlu memastikan tenaga kerja bekerja sesuai SOP yang ada.
Adanya SOP ini merupakan bagian dari penciptaaan proses kerja yang aman.

Penting dipahami bahwa program K3 merupakan tanggung jawab semua pihak.


Dengan begitu, meskipun ada manajer K3, namun semua unsur dalam perusahaan,
seperti karyawan, supervisor, dan manajer lainnya ikut berkontribusi demi
tercapainya kesuksesan program. Sehingga karyawan yang sehat dan berada dalam
lingkungan kerja yang aman seperti keinginan semua dapat tercapai.

5. Apa tugas Proyek manager Engineering (PEM), lengkapi diagram stafnya.


A. Project Manajer Engineering
1. Pengertian Project Engineering
Seorang Project Engineer (PE) bekerja melintasi batas-batas antara
teknik dan manajemen proyek, memimpin tenaga teknis yang berkontribusi
terhadap proyek atau produk. Dalam beberapa kasus, Project Engineer juga
berfungsi sebagai manajer proyek tetapi disebagian kasus lainnya, profesional
tersebut memiliki tanggung jawab bersama untuk memimpin sebuah proyek,
jadi tidak tepat jika Project Engineer diasumsikan sebagai engineer murni,
karena untuk engineer profesional dibutuhkan sertifikasi tersendiri.
2. Tanggung Jawab Project Engineer
Seorang project engineer memiliki tanggung jawab untuk memastikan
sebuah proyek selesai sesuai dengan rencana yang sudah diperhitungkan.
Agar tercapainya hal tersebut, mereka harus mempersiapkan kegiatan-
kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan teknis dalam sebuah proyek,
seperti manajemen vendor, menjamin akurasi keuangan, ataupun mengelola
sumber daya tim dengan pelatihan.
Peran Project Engineer dapat digambarkan sebagai penghubung antara
manajer proyek dan berbagai disiplin teknis yang terlibat dalam suatu proyek.
Seorang Project Engineer memiliki tanggung jawab seperti persiapan jadwal,
persiapan sumber daya teknik dan segala kegiatan yang berhubungan dengan
kegiatan teknis dalam sebuah proyek. Project Engineer juga mungkin
bertanggung jawab atas kinerja manajemen vendor, menjamin akurasi
prakiraan keuangan yang terintegrasikan dengan jadwal, memastikan proyek
selesai sesuai dengan rencana, mengelola sumber daya team proyek dengan
berbagai pelatihan dan mengembangkan pengalaman dan keahlian team
proyek.
Seorang project engineer memiliki tugas untuk memastikan sebuah
proyek selesai sesuai dengan rencana. Untuk itu, kemampuan administrasi
dan manajemen merupakan modal penting bagi profesi ini agar ia dapat
mengelola dan mengorganisir proyek sehingga suatu proyek berjalan sesuai
rencana. Seorang project engineer harus mempunyai pengetahuan di bidang
rekayasa dan teknologi supaya ia dapat mengetahui teknologi seperti apa
yang dapat dimanfaatkan untuk mempercepat selesainya proyek.
Seorang project engineer dituntut pula untuk berpikir kritis dan
mempunyai kemampuan analisis yang baik agar dapat menemukan dan
mempertimbangkan solusi yang tepat apabila terjadi masalah dalam sebuah
proyek. Project engineer dituntut untuk mampu mempertimbangkan dan
mengambil keputusan secara matang. Sensitivitas masalah juga perlu dimiliki
oleh profesi ini agar dapat mengidentifikasi dan mengantisipasi masalah yang
akan muncul. apabila terjadi masalah, seorang project engineer wajib
memiliki respon dan reaksi yang cepat dalam menyelesaikan masalah tersebut
sehingga tidak terlalu menghambat pekerjaan sebuah proyek. Demi
memastikan proyek berjalan sesuai rencana, project engineer harus memiliki
kemampuan komunikasi yang baik agar mampu berkoordinasi dengan pihak-
pihak terkait. Tak hanya itu, ia pun perlu memiliki manajemen waktu yang
baik supaya ia dapat menyusun jadwal proyek yang realistis. Kemampuan
lain yang wajib dimiliki seorang project engineer adalah matematika,
manajemen sumber daya personalia, serta Bahasa Inggris.
Pada proyek dengan struktur yang baik, semua disiplin khusus teknis
melakukan pelaporan pada project engineer, tetapi dua hal penting yang
menjadi tanggung jawab project engineer adalah sebagai koordinator berbagai
disiplin teknik pada sebuah proyek dan sebagai kontrol kualitas proyek secara
umum.
Project Engineer bertanggung jawab pada perencanaan, pekerjaan dan
penyelesaian masalah pada hal-hal yang sifatnya teknis dalam suatu
pekerjaan proyek tetapi mengingat begitu banyak dan kompleksnya pekerjaan
proyek dan melihat kenyataan yang ada pada keterbatasan individu dalam
menguasai pekerjaan, maka Project Engineer dibagi ke dalam beberapa
Specialisasi, antara lain :
• Industrial Engineer (Teknisi Ahli Perindustrian) : Peran meliputi
perencanaan, peningkatan dan instalasi dari sistem integrasi atas
manusia, material, peralatan dan energi. Industrial Engineer banyak
berperan di perusahaan manufaktur, perencanaan logistik dan
sebagainya.
• Electrical Engineer (Teknisi Ahli Kelistrikan) : Peran meliputi
instalasi dan pemeliharaan AC, elevator serta sistem elektrik lainnya ,
distribusi listrik dan penyediaan penerangan dan pemanasan.
Electrical Engineer banyak berperan dalam power plant dan
perusahaan telekomunikasi.
• Mechanical Engineer (Teknisi Ahli Permesinan): Peran meliputi
pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan mesin dan alat berat serta
sistem mekanik lainnya. Mechanical Engineer banyak berperan di
perusahaan manufaktur, power plant, dan sebagainya.
• Civil Engineer (Teknisi Ahli Konstruksi Bangunan) : Peran meliputi
kegiatan Fisik seperti pekerjaan beton, gedung, jalan tol, jembatan,
jalan raya, sistem penyimpanan air seperti waduk, sistem ventilasi
dan Pemipaan (Plumbing)
• Chemical Engineer ( Teknisi Ahli Kimia ) : Peran meliputi
perencanaan, pengadaan, pengawasan, dan penelitian zat kimia aktif
dan hasil bumi , Chemical Engineer banyak berperan di perusahaan
EPC atau Oil Company
• Geo Technision ( Teknisi Ahli Tanah dan Cuaca ) : Peran meliputi
survey lapangan, pengukuran dan menganalisa dampak lingkungan
• IT Engineer ( Teknisi Ahli Komputer dan Jaringan ) : peran meliputi
pengadaan , penginstalan dan maintenace jaringan komputer dalam
suatu instansi.

Meskipun dibagi dalam beberapa spesialisasi bukan berarti mereka


bekerja individual, tetapi mereka harus saling bekerja sama secara selaras
agar proyek dapat berjalan dengan baik.
Secara Umum Job Desk Project Engineer

• Seorang Engineer bertanggung jawab pada semua karakteristik


fungsional dari sebuah bangunan atau proyek agar selaras,
berfungsi dan bekerja sebagai mana mestinya.
• Kesehatan dan keselamatan, seperti prosedur darurat dan
keamanan , merupakan tugas penting seorang Project Engineer
karena kelestarian lingkungan dan efektivitas biaya bangunan
menjadi pertimbangan penting dalam industri.
• Merancang tata letak dari objek yang dikerjakan.
• Menilai apakah kondisi lapangan yang ada cocok untuk objek
yang dikerjakan
• Mengidentifikasi bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam
berbagai sistem.
• Menyusun rencana , menulis dan melaporkan perkembangan
pekerjaan
• Melakukan tes pada sistem dan membuat perubahan pada rencana
jika diperlukan .
• Pemantauan pekerjaan pemasangan dan mengelola pemeliharaan
mereka setelah proyek selesai .
• Memastikan bahwa semua pekerjaan bangunan memenuhi
persyaratan kesehatan dan keselamatan dan undang-undang
lingkungan .
• Negosiasi kontrak dengan klien , terutama dalam pekerjaan
konsultasi
• Berkoordinasi dan bekerja sama dengan Tenaga Ahli Specialis
lainnya.
• Memberikan presentasi dan menulis laporan, memberi nasihat
tentang aspek fungsional bangunan dan menyoroti implikasi
praktis dari desain arsitek .
• Mempromosikan efisiensi energi dan isu-isu keberlanjutan lainnya
• Mengelola tim orang dan bekerja sama dengan mereka untuk
mendapatkan pekerjaan yang selesai tepat waktu dan standar yang
tinggi .
• Menguasai disiplin ilmu teknis sehingga bisa mencari solusi jika
ada permasalahan di lapangan.
B. Diagram Staff

6. Apa tugas manager planning dan stafnya


1. Perencana (Planning)
Manajemen selalu dimulai dengan perencanaan. Manajemen yang baik
memulai kegiatannya dengan rencana yang baik pula. Tanpa perencanaan yang
baik, manajemen tidak akan berhasil dengan baik. Yang pertama dilakukan oleh
seorang manajer adalah memutuskan apa yang ingin dicapai (tujuan) dalam
pekerjaannya. Ia harus menetapkan tujuan jangka pendek dan tujuan jangka
panjang untuk organisasi, serta memutuskan alat apa yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut.
Dalam rangka melakukan hal tersebut, ia harus meramalkan sejauh mana
kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi, sosial,
maupun lingkungan politik, tempat organisasinya beroperasi serta dihubungkan
dengan sumber-sumber yang ada, membandingkan kekuatan dan kelemahan apa
yang dimiliki organisasinya untuk mewujudkan rencana tersebut. Semua
kemungkinan di atas, harus diperhitungkan untuk membuat suatu perencanaan
yang baik. Sebagai contoh, suatu rencana yang pada saat dibuat diperkirakan
akan berhasil, namun karena suatu keadaan tertentu seperti depresi misalnya,
dapat menyebabkan rencana tersebut sama sekali tidak dapat direalisasikan.
Perencanaan juga mencakup apa yang dimaksudkan oleh Gulick sebagai fungsi
budgeting karena budget merupakan rencana pengeluaran sejumlah uang untuk
melaksanakan suatu tujuan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Setelah memiliki rencana, tentunya harus segera diwujudkan. Apakah semua
yang ada dalam perencanaan sudah siap untuk dilaksanakan oleh grup atau
organisasi? Apakah organisasi sudah dipersiapkan untuk melaksanakan dan siap
menjadi bagian dari pelaksanaan rencana tersebut? Seorang manajer harus
mengetahui kesiapan seluruh unsur yang terlibat dalam melaksanakan rencana
tersebut karena setiap tujuan yang hendak dicapai memerlukan keahlian sesuai
dengan bidangnya. Manajer juga harus bisa memastikan bahwa setiap orang tahu
peran dan pentingnya keberadaan mereka dalam meraih tujuan yang akan
dicapai.
3. Pengadaan Staff (Staffing)
Dalam pengorganisasian, manajer membuat posisi-posisi dan memutuskan
tugas serta tanggung jawab yang melekat pada setiap posisi tersebut. Dalam
pengadaan staf, manajer berusaha mendapatkan orang yang tepat untuk setiap
pekerjaan. Pada setiap perusahaan biasanya orang-orang dicari setelah posisi-
posisi tersebut ditentukan. Namun demikian, baik pengorganisasian maupun
pengadaan staf kebanyakan merupakan suatu pekerjaan yang berkaitan.
Perubahan dalam perencanaan dan tujuan sering meminta penyempurnaan
organisasi, yang kadang-kadang diikuti pula oleh suatu reorganisasi total.
Sebagai contoh pembuatan suatu unit baru di dalam perusahaan. Tiap-tiap
pekerjaan yang dilakukan oleh anggota memerlukan saling berhubungan, yang
pada akhirnya perlu disiapkan pula alat untuk mengoordinasikannya. Dalam
kenyataannya koordinasi merupakan hal yang lebih penting di dalam organisasi
dari pada yang lainnya. Oleh Gulick disebutkan bahwa koordinasi merupakan
fungsi tersendiri.
Pengadaan staf dalam kenyataannya tidak dapat dilakukan sekaligus atau
secara keseluruhan, karena pengadaan staf dilaksanakan sehubungan dengan
adanya anggota staf yang berhenti, pensiun, mendapat kecelakaan, ataupun
meninggal dunia. Sering pula perubahan di dalam organisasi menyebabkan
adanya posisi-posisi baru dan posisi ini tentu saja harus diisi oleh orang- orang
yang tepat.
Jadi yang dilakukan dalam staffing meliputi rekrutmen, seleksi, training, dan
pengembangan pegawai.
4. Pengarahan (Direction)
Ketika organisasi pekerjaan memastikan diri untuk memulai aktivitas,
manajer harus memberi tahu bawahannya apa yang harus dilakukan. Karena tak
seorang pun dapat meramal masalah apa atau kesempatan apa yang akan timbul
dalam pekerjaan sehari-hari maka biasanya tugas-tugas yang akan dilakukan
diuraikan dalam suatu daftar yang agak fleksibel. Manajer selanjutnya harus
mempersiapkan pengarahan (direction) dari hari ke hari kepada para
bawahannya. Ia harus yakin bahwa mereka (para bawahannya) mengetahui hasil-
hasil yang diharapkan oleh organisasi, menolong mereka memperbaiki
keterampilannya dan dalam beberapa hal menjelaskan kepada mereka bagaimana
dan bilamana melaksanakan suatu tugas. Jika ia seorang manajer yang baik, ia
harus mampu membuat bawahannya untuk berkeinginan melaksanakan tugas-
tugas, ataupun pekerjaannya sebaik mungkin dan tidak cepat puas dengan hasil
yang cukup saja. Manajer juga harus dapat mengarahkan bawahannya, untuk
berperan sesuai tugas- tugasnya. Manajer juga harus dapat memberi pengertian
bahwa tanpa peran para bawahan, tujuan tidak akan dapat dicapai. Manajer yang
baik dapat diumpamakan sebagai konduktor sebuah orkestra, di mana
bawahannya adalah para pemain musiknya, partitur musik diumpamakan sebagai
perencanaannya, para pemain yang berbeda alat musik merupakan seksi atau
departemen dalam suatu organisasi, harus tahu kapan musik dibunyikan dan
kapan berhenti dengan melihat arahan dari konduktornya. Bila permainan
berjalan selaras dan harmonis maka orkestra memainkan musik dengan hasil
yang baik dan indah pula.
Di samping itu, ada beberapa fungsi lain, tetapi sebenarnya hanya merupakan
sub fungsi saja. Sebagai contoh dikatakan bahwa komunikasi merupakan bagian
pokok dari tugas manajer. Oleh karena itu, manajer harus dapat membuat
bawahannya mengerti apa sebenarnya yang diinginkan. Namun, untuk mencapai
suatu komunikasi yang baik merupakan bagian dari fungsi pengarahan oleh
manajer yang berusaha meyakinkan setiap bawahannya agar mau bekerja
semaksimal kemampuan demi berhasilnya keseluruhan kegiatan organisasi.
5. Pengawasan (Control)
Dalam melaksanakan kegiatan, manajer harus tetap mengawasi agar semua
pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Bila harus dilakukan
penyesuaian maka manajer seperti juga konduktor orkestra di atas, harus
menyesuaikan tempo atau ritmik yang harus dimainkan sehingga harmoni dalam
orkestra terebut dapat terus terjaga. Manajer harus selalu memberikan pengarahan
atau bimbingan, manajer menerangkan kepada anggota-anggota organisasinya
apa yang harus mereka kerjakan serta menolong mereka dalam hal-hal yang
belum mereka ketahui.
Dalam melakukan pengawasan (kontrol), manajer dapat melihat sejauh mana
pekerjaan telah dilaksanakan dan sejauh mana kemajuan telah dicapai untuk
mencapai tujuan. Ia harus tahu apa yang telah terjadi agar dapat melangkah lebih
lanjut, atau melakukan perbaikan/perubahan dalam organisasi apabila terdapat
penyimpangan dari pola yang telah ditentukan. Fungsi pelaporan (reporting)
menurut Gulick merupakan alat dari pengawasan (kontrol) yang perlu dijadikan
suatu fungsi tersendiri yang di dalamnya telah menyangkut pekerjaan
pengawasan. Laporan dibuat agar atasan dan bawahan mengetahui apa yang telah
terjadi, dan apa yang perlu diperbaiki ataupun ditambah. Begitu pula budget
bukan hanya suatu rencana, tetapi juga sebagai alat pengawasan (kontrol). Jika
ternyata suatu budget meleset, hal ini menandakan bahwa organisasi
mengeluarkan biaya untuk sesuatu yang lebih besar dari yang direncanakan, yang
berarti pula suatu penyesuaian harus dibuat untuk dapat menutup kekurangan
tersebut.
6. Pembaharuan (Inovasi)
Banyak orang beranggapan bahwa fungsi-fungsi di atas masih belum lengkap
bila manajer hanya berusaha untuk melaksanakan sesuatu yang hanya merupakan
kegiatan rutin seperti apa yang pernah ia lakukan sebelumnya karena hal tersebut
hanya akan membuat organisasinya akan tetap statis walaupun keadaannya tetap
baik.
Memimpin usaha’ seperti yang dikatakan Peter Drucker: Janganlah seperti
suatu pekerjaan administrasi kantor yang melaksanakan tugas rutin saja, tetapi
haruslah lebih kreatif. Karena itu perlu menambahkan fungsi pembaharuan dalam
fungsi manajemen yang harus dilakukan manajer dengan berbagai cara. Ia boleh
menemukan ide baru, atau dapat mengombinasikan ide lama dengan ide baru,
dapat pula mengambil ide dari lapangan lain, serta menerapkan dalam usahanya
atau dapat pula bertindak sebagai katalisator dan stimulator untuk merangsang
timbulnya pembaharuan.
Di sini dapat pula diperdebatkan bahwa perencanaan (planning) juga
mencakup pembaharuan karena manajer harus merencanakan dengan penuh
pemikiran serta ide bagi kemajuan organisasinya pada masa mendatang.
7. Perwakilan (Representation)
Salah satu tugas manajer adalah mewakili organisasinya dalam hubungannya
dengan kelompok luar, pegawai pemerintah, serikat kerja, lembaga, dan
masyarakat umum. Kadang-kadang fungsi perwakilan mencakup tugas-tugas
yang berhubungan dengan perundingan-perundingan yang tidak mungkin
dihindari oleh setiap manajer. Seperti halnya seorang mandor yang harus
mewakili organisasinya dalam perundingan dengan serikat kerja, sampai kepada
seorang presiden/kepala negara yang harus berunding untuk mewakili negaranya
di sidang internasional.
Berbagai fungsi manajemen seperti diterangkan di atas, yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan staf, pengarahan, pengawasan pembaharuan, dan
perwakilan semuanya merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan manajer.
Fungsi mana yang terpenting sangat tergantung kepada kondisi, waktu, dan
tempat yang berbeda-beda.
Seusai Perang Dunia II misalnya, bangkitnya pembangunan memunculkan
pertumbuhan dari banyak perusahaan, hal ini menyebabkan masalah
pengorganisasian merupakan hal yang sangat diperhatikan sehingga banyak
manajer menghabiskan waktunya untuk kegiatan-kegiatan yang merupakan
fungsi pengorganisasian dalam rangka mengoordinasikan segala tanggung jawab
yang berkaitan dengan posisi-posisi baru karena berkembangnya organisasi
perusahaan.
Pentingnya fungsi pengorganisasian ini masih terus dirasakan hingga tahun
1960-an. Kemudian fungsi perencanaan dan pengawasan dianggap lebih penting,
sedangkan fungsi perwakilan tidak seperti di kalangan pemerintah, tampaknya
masih kurang diperhatikan seperti halnya pemerintah sendiri yang pada waktu itu
masih sedikit memperhatikan masalah-masalah perniagaan (business). Hal ini
sangat berbeda dengan yang berlaku saat ini, yaitu pemerintah baik pusat maupun
daerah sangat memperhatikan masalah- masalah perniagaan dan perdagangan.
Kepentingan dalam pembaharuan (inovasi) juga telah berkembang secara
pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tampak dari semakin banyaknya
riset dan pengembangan yang dilakukan oleh suatu perusahaan, banyak
perusahaan telah menerima pembaharuan dalam banyak hal yang berkaitan
dengan aktivitas perusahaan dibandingkan dengan masa 10 atau 5 tahun yang
lalu.
Selanjutnya, di kebanyakan negara berkembang, perencanaan tidak banyak
mengalami kesulitan karena di negara tersebut masih banyak yang harus
dilakukan dan hal ini dapat dilakukan jika tersedia sumber-sumber (resources)
yang cukup. Kesulitan yang utama adalah pelaksanaan perencanaan, atau
bagaimana mengarahkan dan membimbing untuk mendapatkan sesuatu (getting
things done). Banyak rencana yang baik untuk memulai industri baru, perbaikan
pertanian, dan sebagainya tidak memberikan hasil karena mereka yang
bertanggung jawab untuk menjalankan fungsi pengarahan (direction) tidak
mampu menggali atau melaksanakannya.
Manajemen sebagai fungsi yang dilaksanakan oleh manajer sangat
berhubungan dengan usaha manajer lewat kerja sama dengan orang lain untuk
mencapai sasaran (objective) tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber
yang tersedia sebaik mungkin. Hal ini menyebabkan manajer senantiasa terlibat
dengan pembuatan keputusan (decision making) yang setiap saat harus
dilakukannya sehubungan dengan usaha kelompok yang berada di bawah
pimpinannya. Oleh sebab itu, sering didefinisikan bahwa management is getting
things done through other people, dan lainnya mendefinisikan management is
decision making.
Dengan kedua definisi di atas, berarti bahwa studi manajemen pada akhirnya
ditujukan agar pembuatan keputusan dapat lebih baik sesuai dengan bidang
tempat manajemen tersebut beroperasi, seperti manajemen pemasaran,
manajemen perkantoran, dan manajemen produksi.
Sementara itu, pekerjaan manajemen pada dasarnya dapat dipecah menjadi 7
fungsi, yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengadaan
staf (staffing), pengarahan (direction), pengawasan (control), pembaharuan
(inovation), dan perwakilan (representation). Ketujuh fungsi tersebut akan selalu
dijalankan oleh manajer untuk mencapai sasaran (objective) tertentu dalam setiap
organisasi.
7. Diproyek ada bagian logistic jelaskan tugas-tugasnya.
• Menganalisis semua bahan dan alat yang diperlukan untuk pembangunan
proyek.
• Membeli atau mencari alat dan bahan tersebut ke supplier yang telah
ditunjuk.
• Membuat laporan pembelian bahan dan alat.
• Menyiapkan dan mengelola gudang penyimpanan barang selama proyek
berlangsung.
• Melakukan pencatatan pengambilan barang oleh staf sehingga setiap alur
keluar masuk barang dan alat ke gudang dapat tercatat dan dilaporkan dengan
baik.

8. Jelaskan Tugas Tenaga Ahli (TA) Struktur, MEP, Arsitek dan Lancape
Tenga Ahli ( TA ) :
Tenaga ahli ini bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan dari mulai
tahap persiapan sampai pekerjaan selesai dan diterima dengan baik oleh pemberi
pekerjaan. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dibawah koordinasi ketua tim
guna menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif.

Tugas MEP :

MEP adalah klasifikasi profesional single-level yang bertanggung jawab


untuk perencanaan dan desain di bidang mekanik , listrik , dan pipa ( MEP ) sistem
termasuk mengembangkan kebijakan , standar , prosedur pemeriksaan , dan alat
evaluasi untuk hal-hal yang melibatkan fasilitas MEP cabang yudisial .

Tugas Arsitek dan Lancape :


Arsitek lanskap menciptakan lanskap (tata ruang di luar gedung) di sekitar
kita. Dia merencanakan, merancang, dan mengelola ruang terbuka, termasuk
lingkungan alami maupun buatan, seperti tata letak taman, kebun, pusat olahraga, dan
sebagainya.
9. Proyek Gedung tingkat tinggi dperlukan alat-alat berat dan tower Crint (TC) alat
tersbut agar bisa operasional diperlukan apa Saja.
1. STANDART SECTION
Merupakan bagian vertikal dalam crane yang bisa terus bertambah tinggi
sesuai kebutuhan proyek, bagian ini juga di sertai tangga agar memudahkan
operator naik
2. PONDASI
Berfungsi sebagai untuk meneruskan beban dari tower crane ke tanah keras
sekaligus sebagai penahan agar tower crane tidak jatuh , pada bagian ini kaki
tower crane di baut pada pondasi beton yang massif dan besar
3. SLEWING UNIT
Terletak di atas climbing frame , pada slewing unit , terdapat roda gigi dan
motor yang berfungsi untuk melakukan gerakan memutar
4. CLIMBING FRAME
Bagian ini bisa bergerak naik dan turun dengan menggunakan hidrolis yang
menumpu pada standard section , berfungsi untuk memasang dan membongkar
muat
5. MACHINERY ARM
Lengan yang berlawanan dengan jib yang berfungsi untuk penempatan
counterweight
6. JIB ( WORKING ARM)
Merupakan bagian tower crane yang panjang dan bisa berputar secara
horizontal 360 drajat atau sering di sebut lengan tower crane yang berfungsi untuk
mengangkat material atau alat bantu pada proyek dengan bantuan kabel baja
7. OPERATOR KABIN
Tempat mengendalikan crane

Anda mungkin juga menyukai