KONSTRUKSI
Disusun Oleh
1.Agung Hariyanto (0096)
2. Suci Haptasari P(0094)
3. Indy Rahmawati(0103)
4. Arief Wicaksono(0110)
5.Qomarul Hadi(0091)
LEMBAR ASISTENSI
2. Proyek besar biasa dipimpin Proyek Manager (PM) dan harus mulai menyusu staf/
SDM apa saja yang perlu dilengkapi uraikan.
Dalam pembangunan sebuah konstruksi, baik itu dari pemerintah maupun
swasta, perusahaan kontraktor akan mendelegasikan setidaknya tiga team untuk
mengurus proyek tersebut.
Tim pertama adalah tim yang mengurus perencanaan hingga eksekusi proyek
di lapangan, tim kedua dan ketiga adalah tim konsultan pengawas yang terdiri dari tim
quality control yang bertugas untuk memastikan bahwa proyek yang dibangun sesuai
dengan kualitas yang diminta oleh klien dan t tim safety, health and environment atau
K3.
Perlu diingat bahwasanya setiap perusahaan konstruksi maupun proyek
konstruksi seringkali memiliki struktur kinerja yang berbeda. Contoh di atas hanyalah
contoh struktur organisasi proyek secara umum saja.
1. Project Manager
• Tugas seorang project manager adalah:
• Menentukan kebijakan pelaksanaan pembangunan proyek.
• Berhubungan dengan pihak-pihak lain yang berhubungan dengan proyek.
• Menentukan pihak-pihak mana yang akan bekerja sama dalam pembangunan
proyek tersebut.
• Menyetujui rencana pembangunan, keuangan dan administrasi proyek.
• Membuat dan mengontrol time schedule pembangunan proyek.
• Menandatangani laporan bulanan.
• Mengajukan perubahan kontrak kepada klien dan kantor pusat jika memang
diperlukan.
2. Site Engineer Manager
Secara garis besar, tugas utama site engineer manager adalah mengatur hal-hal
yang terkait dengan teknis pembangunan konstruksi dan membantu project
manager dalam mengelola proyek tersebut. Namun, apabila digali lebih dalam,
berikut ini job desk seorang site engineer manager:
• Memberikan petunjuk teknis tentang pembangunan konstruksi kepada tim.
• Mengawasi seluruh hal-hal teknis dalam setiap tahap pembangunan.
• Memastikan terpenuhinya Kerangka Acuan Kerja.
• Menyusun rencana kerja termasuk memilih siapa saja staff yang terlibat dan
bahan baku yang diperlukan dalam pembangunan proyek.
• Mengecek seluruh aspek teknis dalam pembangunan proyek.
3. Site Operational Manager
Tugas Site Operational Manager (SOM) adalah:
• Memastikan bahwa pelaksanaan aspek teknis dan aspek keuangan proyek
telah sesuai dengan yang direncanakan.
• Mengendalikan dan mengontrol kinerja para mandor dan tukang.
• Membina staff, tukang dan mandor selama proyek berlangsung.
• Melakukan penilaian kemajuan pembangunan proyek atas standar yang telah
diberikan.
4. Site Administration Manager
Tugas Site Administration Manager (SAM) adalah:
• Menyiapkan hal-hal yang terkait administrasi proyek baik yang terkait
dengan klien maupun staf yang terlibat.
• Merekam dan mencatat setiap transaksi keuangan dan non keuangan yang
terjadi di lapangan selama proses pembangunan proyek berlangsung.
• Mengurus masalah yang terkait tentang keuangan seperti pembelian tanah,
pajak, asuransi, penggajian dan lain-lain.
• Menyusun laporan keuangan proyek dengan teliti dan transparan.
5. Quality Surveyor
Quality control adalah tim yang berada di bawah koordinasi site engineer yang
bertugas membantu manajer dalam hal memastikan kualitas pembangunan proyek
sesuai dengan yang direncanakan dan sesuai dengan keinginan klien.
Kualitas pembangunan ini mulai dari memastikan kualitas bahan baku yang
dipakai, kualitas penerapan teknis sepanjang pembangunan dan menulis laporan
tentang aspek-aspek tersebut sehingga site engineer manager bisa memastikan
bahwa pembangunan proyek sudah sesuai dengan yang diinginkan.
6. Engineering
Tugas staff engineering adalah:
• Menganalisis struktur dan biaya bahan bangunan yang telah diberikan oleh
tim konsultan proyek.
• Membuat gambar awal, pertengahan dan akhir pelaksanaan pembangunan
proyek khusus untuk bagian drafter.
7. Logistic
Tugas staf logistik adalah:
• Menganalisis semua bahan dan alat yang diperlukan untuk pembangunan
proyek.
• Membeli atau mencari alat dan bahan tersebut ke supplier yang telah
ditunjuk.
• Membuat laporan pembelian bahan dan alat.
• Menyiapkan dan mengelola gudang penyimpanan barang selama proyek
berlangsung.
• Melakukan pencatatan pengambilan barang oleh staf sehingga setiap alur
keluar masuk barang dan alat ke gudang dapat tercatat dan dilaporkan dengan
baik.
8. General Supervisor dan Supervisor
Tugas general supervisor dan supervisor adalah:
• Mengorganisir kinerja mandor dan tukang.
• Mengatur pembagian pekerjaan dan memastikan bahwa setiap mandor dan
tukang yang bekerja memahami dengan baik pembagian pekerjaan tersebut.
• Mengawasi kinerja mandor dan tukang. Salah satunya dengan cara briefing
rutin.
• Memastikan bahwa hak-hak mandor dan tukang didapatkan sebagaimana
mestinya.
• Memastikan bahwa mandor dan tukang bekerja sesuai dengan arahan.
9. Suveryor
Tugas surveyor adalah:
• Menganalisis kondisi geografis dan sosiografis lokasi tempat proyek
dilaksanakan.
• Membuat laporan atas hasil survey tersebut.
• Membuat daftar apa saja alat-alat yang dibutuhkan untuk keperluan survey.
• Mengkoordinir dan mengawasi penggunaan alat-alat survey.
• Membuat titik-titik tiang pancang di titik strategis lokasi pembangunan.
10. Administration Staf
Staf administrasi adalah petugas yang membantu SAM dalam melaksanakan hal-
hal terkait administrasi proyek yaitu:
• Menyiapkan hal-hal yang terkait administrasi proyek baik yang terkait
dengan klien maupun staf yang terlibat.
• Merekam dan mencatat setiap transaksi keuangan dan non keuangan yang
terjadi di lapangan selama proses pembangunan proyek berlangsung.
• Mengurus masalah yang terkait tentang keuangan seperti pembelian tanah,
pajak, asuransi, penggajian dan lain-lain.
• Menyusun laporan keuangan proyek dengan teliti dan transparan.
11. Comercial Staf
Staf komersial dalam proyek adalah staf yang secara khusus menangani hal-
hal berbau bisnis dan keuangan proyek tersebut. Termasuk diantaranya adalah
mengelola keuangan proyek (staf akuntansi), memberikan gaji yang sesuai untuk
tukang dan mandor. memastikan hubungan baik dengan masyarakat dan pekerja
(general affairs) dan lain sebagainya.
12. Mandor
Meskipun tampak dalam bagan di atas bahwasanya jabatan mandor bukanlah
jabatan yang tinggi, namun peran mandor sangatlah penting dalam pembangunan
proyek. Mandor berperan sebagai:
• Orang yang secara langsung mengawasi kinerja tukang.
• Menghitung kebutuhan tenaga kerja.
• Melakukan pembagian tugas tukang.
• Memastikan bahwa tukang paham dengan rencana dan jangka waktu kerja.
• Mengawasi setiap kegiatan pembangunan proyek oleh tukang.
• Menerapkan praktek K3 pada setiap aspek pembangunan.
• Memastikan keselamatan kerja tukang.
3. Pada pekerjaan persiapan apa yang perlu disiapakan olem PM dan stafnya jelaskan
Menjadi seorang Project Manager (PM) bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
bagi sebagian orang. Namun, tidak menutup kemungkinan setiap orang dapat
melaksanakan tugas sebagai Project Manager dengan baik apabila orang tersebut
memiliki strategi dan perencanaan yang baik demi keberlangsungan projek yang akan
dikerjakan. Karakter seorang Project Manager harus mencerminkan seorang
pemimpin (leader). Karakter seorang leadership perlu di miliki sehingga bawahannya
dapat bekerja secara maksimal karena biasanya di dalam pelaksanaan serta
pengawasannya terdapat standarisasi tertentu.
Setiap pekerjaan memiliki tujuan dan acuan yang jelas serta dapat
dipertanggungjawabkan. Sehingga seorang Project Manager sangat perlu memahami
dan mengetahui terlebih dahulu sebelum ia bertindak dan memberikan arahan kepada
bawahannya. Untuk itu demi kelancaran projek yang akan berlangsung maka seorang
Project Manager harus bertindak dan menyusu strategi dalam lekasanaan projek
tersebut.
Mendesain Perencanaan dengan Baik
Merencanakan berarti sedang mengatur apa yang akan kita lakukan dan apa
yang perlu dipersiapkan selama kegiatan project berlangsung. Perencanaan yang
matang tentu akan mempengaruhi hasil yang akan didapat. Maka dari itu Perencanan
ini termasuk kedalam salah satu dari lima prinsip manajemen proyek menurut Hanry
Fayol (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengomandoan, dan
pengendalian). Oleh karena itu, seorang Project Manager harus mampu merencanakan
kegiatan dengan baik. Berikut merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap
perencanaan
1. Goal and scope
Elemen ini berkaitan dengan suatu pencapaian yang akan dituju dalam sebuah
proyek serta sejauh mana cakupan proyek yang akan dilakukan selama jangka
waktu yang telah di tentukan dalam draft proposal. Pencapaian dan cakupan
pekerjaan dalam sebuah proyek biasanya bersifat khusus baik hasil maupun
tujuan.
2. Cost
Dalam mengerjakan sebuah proyek tentunya harus ditunjang dengan finansial
yang cukup. Perencanaan biaya biasanya dilakukan di awal proyek dengan
mengestimasi kira-kira untuk mengerjakan proyek seluas sekian membutuhkan
biaya sekian. Katakanlah untuk menyelesaikan suatu proyek seorang Projec
Manager mengestimasikan biaya dengan nilai 500 juta rupiah. Tentunya alam
merencanakan biaya tersebut harus dipikirkan secara matang. Kekurangan biaya
tentunya akan berakibat fatal sehingga menyebabkan proyek gagal dilakukan,
kelebihan biaya pun sebenarnya tidak baik, sehingga perencanaan biaya yang baik
adalah yang pas artinya tidak kekurangan ataupun kelebihan.
3. Time
Mengingat proyek merupakan pekerjaan yang bergantung pada waktu,
sehingga waktu dalam hal ini menjadi elemen penting untuk di perhatikan. Dalam
mengerjakan sebuah proyek kita memiliki tenggat waktu. Misalnya untuk
menyelesaikan sebuah proyek dari mulai persiapan hingga pelaporan memerlukan
waktu sekitar 6 bulan.
Apabila ketika proyek berlangsung terjadi delay maka risiko akang ditanggung
sesuai dengan kesepakatan diawal. Konsekuensi terburuk adalah akan
mendapatkan sanksi berupa denda dengan hitungan per-hari. Sehingga waktu ini
memang menjadi krusial, seseorang harus mampu me-manage dengan baik waktu
yang tersisa selama proyek berlangsung.
4. Man
Komponen ini merupakan komponen utama dimana man merupakan sumber
daya yang diperlukan untuk mengerjakan projek yang akan dikerjakan. Dalam
menentukan sumber daya tentu seorang Project Manager perlu menentukan
kualifikasi serta pengalaman dari sumber daya yang akan bergabung menjadi
pelaksana pekerjaan.
Seorang Project Manager selaku team leader tentunya harus bisa mebawahi
semua personel tersebut dan mengarakan agar bekerja dan bertindak sesuai
dengan ketentuan dan fungsinya masing-masing. Disinilah kemampuan leadership
seorang Project Manager diuji.
5. Material
Komponen selanjutnya adalah material atau berbagai peralatan yang akan
digunakan. Hal ini perlu direncanakan dengan baik karena yang akan menunjang
proses saat melakukan pekerjaan. Misalnya untuk mengerjakan sebuah proyek
peralatan yang dipersiapkan dari mulai persiapan hingga laporan harus di list
dengan lengkap. Selain itu pula dipastikan peralatan yang digunakan telah
berlisensi.
6. Risk
Proses pada manajemen proyek sangat berbeda dengan proses-proses lain,
maka risiko yang terkandung pun memiliki sifat yang khas. Melalui prinsip risk
management dapat memberikan kemampuan untuk meminimalisasi risiko
sekaligus mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang ada dalam proyek-
proyek yang dijalankan perusahaan.
Seorang Project Manager harus bisa berkomunikasi dengan baik, melalui lisan
maupun tulisan agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan secara maksimal.
Tentunya selama mengerjakan proyek baik Project Manager maupun personel yang
lainnya harus mampu bekerja dengan baik dalam tim serta mampu bekerja di bawah
tekanan.
Hal tersebut tidak terlepas dari lingkup pekerjaan yang digeluti mulai dari
menanggapi permintaan klien, perilaku klien, menanggapi kondisi wilayah pekerjaan
yang terkadang berbeda jauh dengan kondisi pada umumnya. Kemudian yang tidak
kalah penting adalah yang perlu ditanamkan oleh seorang Project Manager adalah
karakter dan sipat jujur, sebab dengan attitude dan karakter yang baiklah setiap projek
dapat berjalan hingga mencapai kesuksesannya.
Semua itu harus tertanam dalam organisasi dan bukan dianggap sebagai hambatan.
1. Karyawan merupakan aset terbesar perusahaan. Untuk itu, manajer perlu
mendorong perilaku kerja yang sesuai K3, bukan hanya di tempat kerja, tapi juga
di jalan, rumah, dan ketika melakukan semua aktivitas.
2. Direksi dan tim manajemen harus memastikan bahwa setiap orang dalam
perusahaan harus paham mengenai aturan K3 yang ada. Selain itu perlu upaya
untuk meningkatkan kesadaran akan K3 ini.
3. Perusahaan harus mengembangkan sistem pelaporan dan investigasi terkait K3.
Dengan begitu, perusahaan bisa bertindak secara profesional untuk mengetahui
apakah program K3 yang dijalankan sudah benar.
4. Semua direksi dan manajer harus memimpin penerapan K3. Dengan begitu
mereka bisa menjadi panutan bagi para karyawan bagaimana bekerja secara
aman.
5. HSE Manager harus meyakinkan bahwa penerapan K3 itu sangat penting dan
punya dampak langsung terhadap perusahaan. Yaitu, bisnis dapat berjalan dengan
baik yang pada akhirnya juga dapat emningkatkan keuntungan perusahaan.
6. Perusahaan perlu memberi penghargaan atas keberhasilan program K3. Caranya,
seperti dengan memberikan award misalnya pengugerahaan karyawan K3
teladan.
7. HSE Manager bertugas membuat program kerja K3 serta rencana penerapannya
8. Program SMK3 yang sudah dibuat harus dipastikan berjalan dengan baik. Selain
itu, manajer K3 juga harus mendokumentasikannya
9. HSE Manager harus membuat laporan dan menganalisis data statistik kecelakaan
kerja.
10. HSE Manager harus melakukan peninjauan resiko kerja terhadap semua unsur
dan tingkatan.
11. Dalam setiap kesempatan, manajer K3 harus mempromosikan program K3
kepada karyawan.
12. HSE Manager harus memastikan bahwa peralatan kerja, tenaga kerja, kesehatan
tenaga kerja dan lingkungan kerja sudah dilakukan pemeriksaan sebelum
digunakan.
13. HSE Manager perlu melaksanakan pelatihan keselamatan kerja untuk
meningkatkan pemahaman dan kesadaran karyawan.
14. HSE Manager harus mampu menangani kecelakaan kerja dan melakukan
penyelidikan penyebabnya. Sehingga untuk berikutnya bisa dilakukan langkah-
langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak perlu berulang.
15. HSE Manager perlu memastikan tenaga kerja bekerja sesuai SOP yang ada.
Adanya SOP ini merupakan bagian dari penciptaaan proses kerja yang aman.
8. Jelaskan Tugas Tenaga Ahli (TA) Struktur, MEP, Arsitek dan Lancape
Tenga Ahli ( TA ) :
Tenaga ahli ini bertanggungjawab dalam pelaksanaan pekerjaan dari mulai
tahap persiapan sampai pekerjaan selesai dan diterima dengan baik oleh pemberi
pekerjaan. Bekerjasama dengan tenaga ahli lainnya dibawah koordinasi ketua tim
guna menciptakan suasana kerja yang harmonis dan efektif.
Tugas MEP :