Anda di halaman 1dari 82

PERENCANAAN, PENJADWALAN DAN

PENGENDALIAN PROYEK
KONSTRUKSI

Ir. Drs. SUTARNO. ST. MT.


PERENCANAAN

• Proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan


sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya
untuk mencapainya.

• Secara garis besar, perencanaan berfungsi unt


meletakkan dasar Tujuan proyek, yaitu penjadwala
anggaran dan mutu.
PENJADWALAN
• Perangkat utk menentukan aktivitas yg diperlukan utk
menyelesaikan proyek dalam waktu tertentu.

• Proses utk merencanakan durasi (duration) proyek

• Menetapkan hubungan antar kegiatan/ pekerjaan


dalam suatu proyek.

 Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.

 Sebagai dasar dari penghitungan cash flow


proyek.
Manfaat Penjadwalan
Bagi Pemilik :
(1) Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.
(2) Merencanakan aliran kas/ dana.
(3) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu Penyelesaian
dan biaya proyek
(4) Sarana bagi Manajemen utk koordinasi secara sistematis dan realistis
dlm penentuan skala prioritas thd sumber daya dan waktu.
Bagi Kontraktor:
(1) Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
(2) Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.
(3) Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
(4) Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
(5) Merencanakan aliran kas dan sarana utk menilai kemajuan proyek.
(6) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian
dan biaya proyek.
(7) Menghidari pemakaian Sumber daya yg berlebihan
(8) Merupakan sarana penting dlm pengendalian proyek.
PENGENDALIAN
Memantau dan mengkaji agar langkah-langkah kegiatan terbimbing kearah tujua
yg ditetapkan.

Untuk menjaga kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan.

Antisipasi keterlambatan jadwal

Pembengkakan biaya proyek dapat dihindari.

Penilaian
Biaya
PENILAIAN
FISIK MUTU
KONSTRUKSI PROYEK

PENILAIAN
WAKTU
DESIGN PROJECT
PLANNING
ASPEK PENGENDALIAN
PROYEK
PROJECT PLAN :
SCHEDULE BUDGET
QUALITY SAFETY

CHANGE PROGRESS
ORDER REPORT

INDIRECT & PROJECT OTHER


OVERHEAD
CONTRACT
COST CONTROL COST

LABOUR EQUIPMENT
COST COST
MATERIAL
COST
METODE PENJADWALAN
F u n g s i P e n j a d w a l a n Wa k t u
Proyek
 Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
proyek.
 Menentukan waktu pelaksanaan setiap kegiatan.
 Menentukan kegiatan yang tidak boleh terlambat / tertunda
dlm pelaksanaannya (kegiatan kritis) dan jalur kritis.
 Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.
 Dasar penghitungan cash flow proyek.
 Dasar penjadwalan sumberdaya proyek, seperti tenaga,
material, dan peralatan.
 Alat pengendalian proyek.
Macam Metode Penjadwalan
 Bar Chart
 Network Planning
 PERT
 LOB
 Kurva S
Teknik P e n j a d w a l a n Wa k t u
Proyek

TEKNIK
Penjadwalan
Proyek
Gannt Chart
Network Planning
Suatu jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.
Jaringan ini disusun berdasarkan urutan kegiatan tertentu dan
menunjukkan hubungan yang logis antar kegiatan, hubungan
timbal balik antara pembiayaan, dan waktu penyelesaian proyek.

Activity on
arrow(Ujung
Panah)

Activity on
node (Joint)
NETWORK PLANNING

Fungsi :
 Menyusun urutan kegiatan proyek
 Membuat perkiraan jadwal proyek yang paling ekonomis
 Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber daya

Langkah Penyusunan

 Mengkaji lingkup proyek


 Menguraikan dalam komponen/kegiatan yang lebih kecil
 Membuat hubungan ketergantungan antar kegiatan
Arrow Diagram/ Diagram
ujung Panah)
C F
4

A D G I
1 2 5 7 8

B
H

E
3 6
Precedence Diagram

A C

STAR FINISH
T

B D
Simbol N e t w o r k
Planning
Simbol Arti Fungsi
Peristiwa/kejadian Peristiwa menunjukkan titik waktu mulainya/
(event) selesainya suatu kegiatan, dan tidak
mempunyai jangka waktu.

kegiatan (activity) Kegiatan membutuhkan jangka waktu


(durasi) dan sumberdaya.

kegiatan semu Kegiatan yang berdurasi nol, tidak


(dummy) membutuhkan sumberdaya.
Persyaratan Activity on
Arrow
Setiap Kegiatan (Activity) harus

mempunyai Event awal (i), dan Event i j

akhir (j).
Setiap Event harus paling sedikit satu
Kegiatan yg mendahului, Kecuali utk
Event Pertama. Urutan Pelaksanaan
Kegiatan.
 Setiap event terakhir
harus
mempunyai paling
 sedikit
Dua satu aktivitas.
hanya bisa  
event dengan
dihubungkan satu
 kegiatan.jaringan kerja
Suatu
hanya 
boleh ada satu event terawal 
dan satu event terakhir.
Empat waktu kejadian untuk tiap
kegiatan :
 Earliest Start Date ( ESD ) /(Tanggal awal mulai)
 Earliest Finish Date ( EFD) /(Tanggal akhir selesai)
 Latest Start Date ( LSD) /(Tanggal awal terlabat mulai)
 Latest Finish Date ( LFD) /(Tanggal selesai terlambat)
•ESDi adalah earliest start date atau waktu mulai paling cepat dari
event i. Beberapa referensi buku menggunakan istilah easliest start
(ES) atau earliest start time (EST). Saat mulai awal /cepat atau
Earlist Event Time ( EET).
LSDi adalah latest start date waktu mulai paling lambat dari event i.
Istilah lain adalah latest start (LS) atau lates start time (LST). Latest
Event Time ( LET).
dij adalah durasi untuk melaksanakan kegiatan antara event i, dan
event j.
EFDj adalah earliest finish date atau waktu selesai paling cepat dari
event j. Beberapa buku menggunakan istilah earliest finish (EF)
atau earliest finish time (EFT).
LFDj adalah latest finish date atau waktu selesai paling lambat
dari event j. Beberapa buku menggunakan istilah latest finish
(LF) atau latest finish time (LFT).
Free F l o a t

FREE Float (FF)suatu kegiatan adalah jumlah waktu yang diperkenankan untuk
suatu kegiatan boleh ditunda atau terlambat, tanpa menyebabkan
keterlambatan pada kegiatan berikutnya.
FF = EETj – dij – EETi
To t a l F l o a t
TOTAL FLOAT (TF) adalah jumlah waktu yang diperkenankan untuk suatu
kegiatan boleh ditunda atau terlambat, tanpa mempengaruhi jadual
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Contoh

AKTIVITAS DURASI (HARI) TERGANTUNG PADA


(Kegiatan)
A 5 Start
B 6 Start
C 7 A,B
D 4 A
E 9 C
F 5 D
G 15 A
H 6 F
I 4 E
J 6 I
K 9 H,I
PERT
(Project Evaluation and Review Technique)

 Pada prosedur penjadwalan terdahulu (CPM, PDM)


diasumsikan bahwa durasi (Waktu) kegiatan
dianggap diketahui dengan pasti.

 Dalam kenyataannya prosedur penjadwalan melalui


proses yang dinamakan estimasi (estimasi durasi
maupun estimasi biaya), dimana ciri utama dari
estimasi adalah mengandung unsur ketidak-pastian.
Estimasi Durasi Kegiatan

 Optimistic estimate (to)


Durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan, jika
segala sesuatunya berjalan dengan baik.

 Pessimistic estimate (tp)


Durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaiakan suatu kegiatan jika
segala sesuatunya dalam kondisi buruk (tidak mendukung).

 Most likely estimate (tm)


Durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan
diantara optimistic estimate dan pessimistic estimate atau dikenal
dengan medium duration.
PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN

 Durasi Efektif Kegiatan (te) :

te = to
+ 4 tm + tp
6

 Standar Deviasi
Kegiatan [d] :

d=
PERSAMAAN YANG DIGUNAKAN

 Varian Kegiatan [v] :

v= d2

 Deviasi Kejadian [D] :

D= √v

 Varian Kejadian/
Kegiatan (Event) : V = Σ Vcp
Vcp = task variance dari kegiatan kritis
yang mendahului kegiatan
Contoh
:
Dalam kasus ini difokuskan pada komputasi waktu kejadian (event
times) dan probabilitas untuk pencapaian waktu yang telah ditetapkan.
Diketahui serangkaian kegiatan dengan data seperti dalam tabel
berikut :

Kegiatan I - node J - node to tm tp

A 1 2 4 6 10

B 2 4 8 9 11

C 4 5 3 6 9

D 1 3 12 14 18

E 3 4 2 3 5
A B C
1 2 4 5

to=4 to=8 to=3


tm=6 tm=9 tm=6
tp=10 tp=9
tp=1
D 1
3
E
to=12 to=2
tm=14 tm=3
tp=18 tp=5
PERHITUNGAN WAKTU KEGIATAN EFEKTIF [te]

te = (to + 4tm + tp) / 6

d = (tp – to) / 6

Kegiatan I - node J - node to tm tp te d

A 1 2 4 6 10 6,33 1

B 2 4 8 9 11 9,17 0,5

C 4 5 3 6 9 6,00 1

D 1 3 12 14 18 14,33 1

E 3 4 2 3 5 3,17 0,5
A B C
1 2 4 5
te = 6,33 te = 9,17 te = 6
d=1 d = 0,5 d=1

D E
3

te = 14,33 te = 3,17
d=1 d = 0,5

Waktu Kegiatan Efektif (te) dan Deviasi Kegiatan (d)


PERHITUNGAN KE DEPAN (forward pass)

J-node Node I-J te Te

1 - - 0

2 1-2 6,33 0 + 6,33 = 6,33

3 1-3 14,33 0 + 14,33 = 14,33


4 2-4 9,17 6,33 + 9,17 = 15,5

3-4 3,17 14,33 + 3,17 = 17,5

5 4-5 6 17,5 + 6 = 23,5


(0) (6,33) (17,5) (23,5)

A B C
1 2 4 5
te = 6,33 te = 9,17 te = 6
d=1 d = 0,5 d=1
(14,33)

D
3
E

te = 14,33 te = 3,17
d=1 d = 0,5
Waktu Kegiatan paling awal
PERHITUNGAN KE BELAKANG (backward pass)

J-node Node I-J te Te

5 - - 23,5

4 5-4 6 23,5 – 6 = 17,5

3 4-3 3,17 17,5 – 3,17 = 14,33

2 4-2 9,17 17,5 – 9,17 = 8,33

2-1 6,33 8,33 – 6,33 = 2

1 3-1 14,33 14,33 – 14,33 = 0


(0) (0) (6,33) (8,33) (17,5) (17,5) (23,5) (23,5)

A B C
1 2 4
5

te = 6,33 te = 9,17 te = 6
d=1 d = 0,5 d=1
(14,33) (14,33)

D E
3

te = 14,33 te = 3,17
d=1 d = 0,5

Waktu Kegiatan Paling Lambat


CRITICAL PATH, TASK FLOAT

 Perhitungan Total Float :


TF (N) = TL (J) – Te (I) – te (N)

Node Total Float


1 8,33 – 0 – 6,33 = 2
2 17,5 – 6,33 – 9,17 = 2
3 17,5 – 14,33 – 3,17 = 0
4 23,5 – 17,5 – 6 = 0
5 -
(0) (0) (6,33) (8,33) (17,5) (17,5) (23,5) (23,5)

TF=2 TF=2 TF=0


1 2 4 5
te = 6,33 te = 9,17 te = 6
d=1 d = 0,5 d=1

(14,33) (14,33)

TF=0 TF=0
3

te = 14,33 te = 3,17
d=1 d = 0,5

Total Float
DISTRIBUSI NORMAL

 Distribusi normal adalah jenis distribusi yang digambarkan


berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang melebar
tak berhingga pada kedua arah positif dan negatifnya.

 Kedua ujung kurva semakin mendekati sumbu absisnya


tetapi tidak pernah memotong.

 Luas daerah dibawah lengkungan adalah satu atau 100


%. 50
% berada di sebelah kiri titik mean  dan 50 % lainnya
berada disebelah kanan titik mean ..
DISTRIBUSI NORMAL
Kurva Normal

-2 -1 0 1 2

Standar Deviasi

Gambar 1 : Kurva Normal


ANALISIS PROBABILITAS

 Perhitungan probabilitas digunakan jika akan mencari


kemungkinan dari suatu event diselesaikan pada saat tertentu

 misalnya event 4 (berdasarkan lintasan kritis ) dikehendaki


diselesaikan pada hari ke 16 sedangkan waktu tercepat adalah
17,5 hari.

 Tahap awal yang harus dilakukan adalah menghitung event


variance (V).

 Hitungan V(4) sama saja dengan jumlah varian dari kegiatan


sepanjang lintasan kritis.
ANALISIS PROBABILITAS
 Varian dari kegiatan adalah kuadrat dari standar
deviasi kegiatan yaitu  12 + 0,52 = 1,25

 Tahap selanjutnya menghitung Event Standard Deviation (D)


yaitu akar dari event variance D(4) =  1,25 = 1,1 hari.

 Tentukan perbedaan waktu antara waktu penyelesaian


yang dikehendaki (Tx) dengan Early Event Time (Z),
berdasarkan formula :
Z(E) = (Tx – Te) / D
Z = (16 – 17,5) / 1,1 = -1,4
ANALISIS PROBABILITAS

Kemudian hitung luasan dan


probabilitasnya dengan menggunakan tabel
distribusi normal

dengan Z = -1,4 didapat luasannya 0,0808

Sehingga probabilitas diselesaikan pada


hari ke 16 adalah 8,08 %.
LINE OF BALANCE

 Merupakan suatu metode penjadwalan yang sesuai untuk diterapkan pada


sekuens aktivitas / kegiatan yang berulang, misalnya pada proyek pemasangan
pipa air bersih, pekerjaan pengaspalan jalan, proyek perumahan, pertokoan dll.
 Teknik penjadwalan ini diberi nama yang berbeda-beda di beberapa literatur,
seperti Linier Scheduling Method (LSM) atau Vertical Production Method (VPM).
 Kelebihan :
- Kombinasi dari logika analisa jaringan kerja metode ini lebih mendetail
untuk semua aktivitas yang berulang
- Memberikan suatu kesederhanaan dan efektivitas peralatan untuk
program pemesanan dan pengiriman material.
 Kekurangan :
Pada proyek yang banyak mengalami hambatan atau gangguan, maka akan
sulit menggunakan metode ini.
 Proyek dengan pekerjaan berulang seperti
pembangunan 50 rumah yang identik tidak dapat
didekati dengan dasar pembangunan sebuah rumah
pada satu waktu kemudian diikuti rumah kedua dan
seterusnya.

 Dalam beberapa kasus, kegiatan-kegiatan konstruksi


yang sama dilaksanakan oleh kelompok pekerja yang
sama secara berkelanjutan selama durasi proyek.

 Proyek transportasi misalnya menunjukkan ciri ini


karena sifatnya yang memanjang. Konstruksi jalan raya
melibatkan kegiatan-kegiatan ‘clearing’, ‘grubbing’,
‘grading’, ‘subbase’, ‘base coarse’ dan ‘paving’. Masing-
masing kegiatan ini harus diulang oleh kelompok
pekerja yang sama dari satu bagian ke bagian yang
lain.
 Network diagram tidak dapat membedakan kecepatan
kemajuan (rate of progress) diantara kegiatan-
kegiatannya, durasi dari kegiatan-kegiatan network
diagram adalah total waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan tersebut, jumlah unit yang
dapat diselesaikan dalam suatu periode durasi tidak
tampak.

 Seringkali barchart juga digunakan untuk menjadwalkan


proyek linier, tetapi ada kerugiannya juga. Barchart
hanya menghubungkan kegiatan-kegiatan dengan skala
waktu ketergantungan antar kegiatan tidak tampak dan
untuk proyek linier tidak dapat menunjukkan variasi
kecepatan kemajuannya.
DASAR HITUNGAN
 Diagram LOB dibuat berdasarkan anggapan bahwa
satu kelompok pekerja mengerjakan satu jenis
kegiatan untuk satu unit. Jadi meskipun digunakan
lebih dari satu kelompok pekerja untuk satu
kegiatan, durasi untuk menyelesaikan kegiatan
tersebut pada satu unit tidak berubah melainkan
pada waktu yang bersamaan dapat dilakukan
kegiatan yang sama untuk beberapa unit sesuai
jumlah kelompok pekerja yang digunakan sehingga
kecepatan produksinya meningkat.
DASAR HITUNGAN

 Penjadwalan ini dibuat berdasarkan hubungan


“finish to start”. Pada kenyatannya kegiatan
dapat dilaksanakan ‘overlap’ satu dengan yang
lainnya, tetapi hal ini tidak dapat ditunjukkan
dalam diagram LOB.
FORMAT DIAGRAM LINE OF BALANCE
 Diagram LOB membandingkan waktu
dengan lokasi atau jumlah unit yang
berulang
 Sumbu datar menunjukkan waktu sementara
sumbu tegak menunjukkan lokasi atau jumlah
unit sepanjang rentang proyek.
 Lokasi dapat diukur melalui beberapa cara
misalnya :
- pada konstruksi gedung bertingkat ukuran
lokasi adalah tingkat atau lantai
- pada proyek transportasi, ukuran lokasi yang
cocok adalah jarak
FORMAT DIAGRAM LINE OF BALANCE
 Waktu biasanya diukur dalam hari kerja,
meskipun jam, minggu atau bulan mungkin juga
digunakan.
 Kemajuan kegiatan yang telah ditentukan
diposisikan pada diagram LOB
berdasarkan waktu dan lokasinya.
 Masing-masing kegiatan ditempatkan terpisah,
menghasilkan serangkaian garis diagonal
 Kemiringan dari garis diagonal menunjukkan
rencana kecepatan kemajuan pada lokasi
tertentu sepanjang rentang dari proyek.
LANGKAH PERHITUNGAN

 Siapkan network diagram dari kegiatan-kegiatan


untuk satu unit beserta durasi dari masing-
masing kegiatan dengan satu kelompok pekerja
untuk mengetahui hubungan ketergantungan
antar kegiatan.
 Berdasarkan durasi tersebut dapat ditentukan
kecepatan produksi untuk tiap kegiatan dengan
satu kelompok pekerja.
 Tentukan jumlah kelompok pekerja yang
mengerjakan tiap kegiatan.
LANGKAH PERHITUNGAN
 Berdasarkan kecepatan produksi untuk tiap kegiatan
dengan satu kelompok pekerja dan jumlah
kelompok pekerja yang digunakan dapat ditentukan
kecapatan produksi total untuk tiap kegiatan dengan
jumlah kelompok pekerja yang digunakan.
 Berdasarkan kecepatan produksi total untuk tiap
kegiatan dan jumlah unit yang akan dibangun, dapat
ditentukan durasi total tiap kegiatan untuk
menyelesaikan semua unit.
 Tentukan waktu “Start” dan “Finish” untuk tiap
kegiatan dan selanjutnya dapat diketahui durasi total
proyek.
 Berdasarkan waktu “Start” dan “Finish” dari masing-
masing kegiatan dapat digambarkan diagram LoB.
PEMANFAATAN DIAGRAM
LOB
 Menghitung Handover Rate dan menggambar
Handover Line :

Handover Rate = Jumlah unit - 1 Finish


unit terakhir – finish unit pertama

 Menghitung dan menggambar diagram batang


prestasi pekerjaan pada waktu tertentu.
CONTOH HITUNGAN

Kode Kegiatan Tergantung Durasi Kelompok


(minggu) Pekerja
A Pondasi - 1 2
B Kolom Bawah A 2 4
C Tangga A 1 2
D Balok dan Pelat C.B 2 4
E Kolom Atas D 2 4
F Dinding Bawah D 3 6
G Dinding Atas E 3 6
H Atap G 1 2
I Pemipaan F,G 1 2
J Listrik H 1 2
K Finishing I,J 4 6
Durasi Kecepatan Kelomp Kecepata Durasi
Kod Kegiatan Tergant (Minggu) Produksi / ok n Total Start Finish
e ung Minggu * Kerja Produksi (Minggu)
/ Minggu
**
A Pondasi - 1 1.000 2 2.0 40 0 40

B Kolom bawah A 2 0.500 4 2.0 40 2 42

C Tangga A 1 1.000 2 2.0 40 1 41

D Balok dan Pelat C,B 2 0.500 4 2.0 40 4 44

E Kolom Atas D 2 0.500 4 2.0 40 6 46

F Dinding bawah D 3 0.333 6 2.0 40 7 47

G Dinding Atas E 3 0.333 6 2.0 40 9 49

H Atap G 1 1.000 2 2.0 40 12 52

I Pemipaan F,G 1 1.000 2 2.0 40 12 52

J Listrik H 1 1.000 2 2.0 40 13 53

K Finishing I,J 4 0.250 6 1,5 54 14 68


Contoh Proyek Pemasangan Pipa

No Uraian Volum September Oktober November Desember

e 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

(meter)

1 Pengangkutan Bahan pipa 1000


2 Pembersihan lokasi pekerjaan 1000
3 Pekerjaan galian 1000
4 Pemasangan pipa 1000
5 Pengujian kebocoran pipa 1000
6 Perbaikan perkerasan 1000
Kurva -S
 Merupakan salah satu alat untuk merencanakan
tahapan pelaksanaan proyek.
 Dapat pula digunakan sebagai alat kontrol antara
jadwal rencana dengan jadwal pelaksanaan.
 Data-data yang dibutuhkan untuk menyusun
kurva-S :
a. Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan
NO. KOMPONEN SATUAN HARGA ( Rp. )

I. TENAGA
1 Mandor hari Rp 35,000.000
2 Kepala tukang hari Rp 35,000.000
3 Tukang hari Rp 32,500.000
4 Pekerja hari Rp 23,500.000

II. BAHAN
1 Batu pecah 2/3 m3 Rp 115,500.000
2 Batu pecah 1/2 m3 Rp 115,500.000
3 Sirtu m3 Rp 45,000.000
4 Batu belah m3 Rp 92,400.000
5 Batu bata bh Rp 220.000
6 Portland cement kg Rp 693.000
7 Kapur pasang m3 Rp 102,000.000
8 Pasir pasang m3 Rp 68,250.000
9 Pasir beton / Muntilan m3 Rp 94,500.000
10 Pasir urug m3 Rp 48,300.000
11 Kerikil / batu bulat m3 Rp 75,500.000
12 Kayu cetakan / kayu tahun m3 Rp 682,500.000
13 Paku kg Rp 7,875.000
14 Baut Angkur kg Rp 7,900.000
15 Besi beton kg Rp 5,500.000
16 Kawat pengikat kg Rp 9,500.000
17 Balok kayu bengkirai m3 Rp 3,025,312.500
18 Papan kayu bengkirai m3 Rp 3,497,025.000
19 Reng kayu bengkirai 2/3 m' Rp 2,025.000
20 Balok kayu kruing m3 Rp 1,950,000.000
b. Daftar Harga Satuan Analisa
JENIS PEKERJAAN : GALIAN TANAH
SATUAN PEKERJAAN : M3
NO. KOMPONEN UNIT KUANTITAS HARGA TOTAL HARGA
SATUAN ( Rp. ) PER SATUAN ( Rp. )
A TENAGA
1 Mandor 0.0250 35,000.00 875.00
2 Pekerja 0.7500 23,500.00 17,625.00

Sub total 18,500.00


B BAHAN

Sub total
C ALAT

Sub total
D TOTAL UNTUK TENAGA , BAHAN DAN ALAT 18,500.00
E BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN ( 10 % X D )
F HARGA SATUAN (D + E) 18,500.00

NO. KOMPONEN SATUAN HARGA ( Rp. )


1 Uitset + bouwplank m' 2,775.00
2 Pembuatan barak kerja Ls 750,000.00
3 Pengadaan sambungan listrik + PAM Ls 2,500,000.00
1 Galian tanah pondasi m3 18,500.00
2 Urugan Tanah kembali m3 9,250.00
1 Sloof beton bertulang m3 1,707,984.88
2 Kolom 30 x 30 beton bertulang m3 2,094,405.68
3 Kolom 15 x 15 beton bertulang m3 1,875,984.00
4 Balok latei m3 1,456,615.00
5 Ring balk beton bertulang m3 1,499,155.00
c. Renc ana Anggaran
Biaya
MATA URAIAN SATUAN KUANTITAS HARGA TOTAL
PEMB SATUA HARG
A N A
YARA ( Rp. ) ( Rp. )
N
a b c d e f=dxe
BAB I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Uitset + bouwplank m' 100.00 2,775.00 277,500.00
2 Pembuatan barak kerja Ls 1.00 750,000.00 750,000.00
3 Pengadaan sambungan listrik + PA Ls 1.00 2,500,000.00 2,500,000.00

SUB TOTAL 3,527,500.00


BAB II PEKERJAAN TANAH
1 Galian tanah pondasi m3 3.00 18,500.00 55,500.00
3
2 Urugan Tanah kembali m 1.50 9,250.00 13,875.00

SUB TOTAL 69,375.00


B IA Y A B o b o t
N o J E N I S K E G I A T A N P e k e r j a a n B u l a n K E T E R A N G A N
( R p . )
M i n g g u k e - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4
( % )
0 . 2 0 1 0 0
R e n c a n a
1 . U i t s e t + b o u w p l a n k 2 7 7 , 5 0 0 0 . 2 0
R e a l i s a s i

0 .5 5
R e n c a n a
2 . P e m b u a t a n b a r a k k e r j a 7 5 0 , 0 0 0 0 . 5 5
R e a lis a s i

R e n c a n a 1 .8 5
3 . P e n g a d a a n s a m b u n g a n l is t ri k + P A M 2 , 5 0 0 , 0 0 0 1 . 8 5
R e a l i s a s i

0 .0 2 0 . 0 2
R e n c a n a
4 . G a l i a n t a n a h p o n d a s i 5 5 , 5 0 0 0 . 0 4
R e a l i s a s i

R e n c a n a 0 . 0 1
5 . U r u g a n T a n a h k e m b a l i 1 3 , 8 7 5 0 . 0 1
R e a l i s a s i

1 . 1 4 1 .1 4 1 .1 4
R e n c a n a
6 . S l o o f b e t o n b e r t u l a n g 4 , 6 3 7 , 1 7 9 3 . 4 2
R e a l i s a s i

1 .4 5 1 . 4 5 1 . 4 5 1 . 4 5
R e n c a n a
7 . K o l o m 3 0 x 3 0 b e t o n b e r t u l a n g 7 , 8 5 4 , 0 2 1 5 . 8 0
R e a l i s a s i

0 .4 4 0 . 4 4 0 . 4 4 0 . 4 4
R e n c a n a
8 . K o l o m 1 5 x 1 5 b e t o n b e r t u l a n g 2 , 3 6 3 , 7 4 0 1 . 7 4
R e a l i s a s i

0 . 1 9 0 .1 9
R e n c a n a
9 . B a l o k l a t e i 5 2 4 , 3 8 1 0 . 3 9
R e a l i s a s i

1 . 5 0 1 .5 0
R e n c a n a
1 0 . R i n g b a l k b e t o n b e r t u l a n g 4 , 0 7 7 , 7 0 2 3 . 0 1
R e a l i s a s i

0 . 6 9 0 .6 9 0 .6 9
R e n c a n a
1 1 . P a s a n g a n a a n s t a m p e n g 2 , 7 8 7 , 4 9 1 2 . 0 6
R e a l i s a s i

2 . 6 8 2 .6 8 2 .6 8
R e n c a n a
1 2 . P a s a n g a n b a t u b e l a h 1 : 3 : 1 0 1 0 , 8 7 6 , 3 1 7 8 . 0 3
R e a l i s a s i

0 .6 2 0 .6 2 0 . 6 2
R e n c a n a
1 3 . P a s a n g a n t r a s s r a m 1 : 3 2 , 5 2 3 , 3 7 9 1 . 8 6
R e a l i s a s i

1 .3 3 1 . 3 3 1 . 3 3 1 . 3 3 1 . 3 3 1 . 3 3
R e n c a n a
1 4 . P a s a n g a n b a t u b a t a b i a s a 1 : 3 : 1 0 1 0 , 8 0 4 , 7 1 6 7 . 9 7
R e a l i s a s i

1 . 0 4 1 . 0 4 1 . 0 4 1 . 0 4 1 .0 4 1 .0 4
R e n c a n a
1 5 . P l e s t e r a n 1 : 3 ( 1 0 m m ) 8 , 4 8 5 , 6 7 7 6 . 2 6
R e a l i s a s i

R e n c a n a
1 6 . P l e s t e r a n s u d u t ( s p o n n i n g ) / t al i a i r 1 : 2 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i

0 . 9 9 0 . 9 9
R e n c a n a
1 7 . K o s e n k a y u b e n g k i r a i 2 , 6 8 4 , 3 5 8 1 . 9 8
R e a lis a s i

R e n c a n a 1 .0 1 1 . 0 1 1 . 0 1
1 8 . D a u n p i n t u p a n i l b e n g k i r a i 4 , 1 1 3 , 0 7 0 3 . 0 4
R e a l i s a s i

1 .0 6 1 . 0 6 1 . 0 6
R e n c a n a
1 9 . D a u n j e n d e l a k a c a b e n g k i r a i 4 , 3 2 8 , 9 0 0 3 . 1 9
R e a l i s a s i

0 .6 7 0 . 6 7 0 . 6 7
R e n c a n a
2 0 . D a u n p i n t u p a n i l jat i k w I 2 , 7 2 0 , 5 1 1 2 . 0 1
R e a l i s a s i

0 . 2 2
R e n c a n a
2 1 . K u n c i t a n a m 2 x p u t a r 2 9 7 , 0 0 0 0 . 2 2
R e a l i s a s i

0 . 1 5
R e n c a n a
2 2 . K u n c i t a n a m 3 x p u t a r 2 0 0 , 0 0 0 0 . 1 5
R e a l i s a s i

0 . 0 4
R e n c a n a
2 3 . K u n c i l a v a t o r y 6 0 , 0 0 0 0 . 0 4
R e a l i s a s i

0 . 1 2
R e n c a n a
2 4 . G r e n d e l t a n a m 1 6 0 , 0 0 0 0 . 1 2
R e a l i s a s i

0 . 0 8
R e n c a n a
2 5 . E n g s e l p i n t u 1 0 5 , 0 0 0 0 . 0 8
R e a l i s a s i

R e n c a n a
2 6 . E n g s e l j e n d e l a 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i

0 . 1 5
R e n c a n a
2 7 . K a i t a n g i n j e n d e l a 1 9 8 , 0 0 0 0 . 1 5
R e a l i s a s i

0 . 0 5
R e n c a n a
2 8 . G r e n d e l j e n d e l a 6 6 , 0 0 0 0 . 0 5
R e a l i s a s i

1 . 2 6 1 . 2 6 1 .2 6 1 .2 6
R e n c a n a
2 9 . L a n t a i k e r a m i k 3 0 x 3 0 6 , 8 3 4 , 0 8 7 5 . 0 4
R e a lis a s i

R e n c a n a 0 . 0 5 0 .0 5 0 .0 5 0 . 0 5
3 0 . L a n t a i k e r a m i k 2 0 x 2 0 2 6 2 , 9 6 0 0 . 1 9
R e a l i s a s i

0 . 1 5 0 .1 5
R e n c a n a
3 1 . L a n t a i k e r a m i k k a m a r m a n d i 3 9 4 , 4 4 0 0 . 2 9
R e a l i s a s i

0 .7 1 0 .7 1
R e n c a n a
3 2 . D i n d i n g k e r a m i k k a m a r m a n d i 1 , 9 1 4 , 7 2 0 1 . 4 1
R e a l i s a s i

R e n c a n a
3 3 . T e g e l P l i n t 1 0 x 2 0 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i

3 . 5 2 3 . 5 2 3 . 5 2 3 . 5 2
R e n c a n a
3 4 . B a j a r i n g a n ( A t a p ) 1 9 , 0 6 2 , 5 0 0 1 4 .0 7
R e a l i s a s i

1 . 1 5 1 . 1 5 1 . 1 5 1 . 1 5
R e n c a n a
3 5 . P a s a n g g e n t e n g g l a z u r J a t i w a n g i 6 , 2 3 7 , 5 0 0 4 . 6 0
R e a l i s a s i

0 . 0 4
R e n c a n a
3 6 . B u b u n g a n g e n t e n g 5 1 , 6 5 6 0 . 0 4
R e a l i s a s i

R e n c a n a
3 7 . P a s a n g g o r d i n g 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i

0 . 2 2
R e n c a n a
3 8 . L i s t p l a n k k a m f e r 2 9 8 , 1 4 6 0 . 2 2
R e a l i s a s i

R e n c a n a
3 9 . K o n s o l k a m f e r 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i

1 . 3 8 1 . 3 8 1 .3 8 1 .3 8
R e n c a n a
4 0 . L a n g i t - l a n g i t e t e r n i t 7 , 4 9 4 , 7 6 6 5 . 5 3
R e a l i s a s i

R e n c a n a 0 . 1 2 0 . 1 2 0 .1 2 0 .1 2
4 1 . L i s t t e p i p l a f o n d 6 4 8 , 7 5 0 0 . 4 8
R e a lis a s i

0 . 7 5
R e n c a n a
4 2 . I n s t a l a s i titik l a m p u 1 , 0 2 0 , 0 0 0 0 . 7 5
R e a l i s a s i

0 . 2 7
R e n c a n a
4 3 . I n s t a l a s i s t o p k o n t a k 3 6 0 , 0 0 0 0 . 2 7
R e a l i s a s i

0 . 1 3
R e n c a n a
4 4 . L a m p u 1 5 w a t t 1 8 0 , 0 0 0 0 . 1 3
R e a l i s a s i

0 . 0 6
R e n c a n a
4 5 . L a m p u 5 w a t t 8 0 , 0 0 0 0 . 0 6
R e a l i s a s i

0 . 0 3
R e n c a n a
4 6 . S a k e l a r t u n g g a l 3 7 , 5 0 0 0 . 0 3
R e a l i s a s i

0 . 1 1
R e n c a n a
4 7 . S a k e l a r g a n d a 1 5 0 , 0 0 0 0 . 1 1
R e a l i s a s i

0 . 6 1
R e n c a n a
4 8 . P a n e l l is tri k 8 2 5 , 0 0 0 0 . 6 1
R e a l i s a s i

0 .2 2
R e n c a n a
4 9 . B a k a i r u n t u k k a m a r m a n d i 3 0 0 , 0 0 0 0 . 2 2
R e a l i s a s i

1 .1 1
R e n c a n a
5 0 . C l o s e t d u d u k 1 , 5 0 0 , 0 0 0 1 . 1 1
R e a l i s a s i

0 . 1 3
R e n c a n a
5 1 . W a s t a f e l g a n t u n g s u d u t 1 7 5 , 0 0 0 0 . 1 3
R e a l i s a s i

0 .0 9
R e n c a n a
5 2 . K r a n a i r 1 2 5 , 0 0 0 0 . 0 9
R e a l i s a s i

0 .0 4
R e n c a n a
5 3 . A v u u r 5 2 , 5 0 0 0 . 0 4
R e a lis a s i

0 .5 5 0 .5 5
R e n c a n a
5 4 . S e p t i k t a n k + p e r e s a p a n 1 , 5 0 0 , 0 0 0 1 . 1 1
R e a l i s a s i

R e n c a n a 0 . 1 2 0 . 1 2 0 . 1 2
5 5 . P i p a d i s t r i b u s i 5 0 0 , 0 0 0 0 . 3 7
R e a l i s a s i

0 . 3 7 0 . 3 7 0 . 3 7
R e n c a n a
5 6 . P i p a p e m b u a n g a n 1 , 5 0 0 , 0 0 0 1 . 1 1
R e a l i s a s i

0 . 5 5
R e n c a n a
5 7 . T a n d o n a i r 7 5 0 , 0 0 0 0 . 5 5
R e a l i s a s i

0 . 0 6 0 . 0 6 0 .0 6
R e n c a n a
5 8 . S a l u r a n t a n a h k e l i l i n g b a n g u n a n 2 5 0 , 0 0 0 0 . 1 8
R e a l i s a s i

1 . 4 6 1 . 4 6 1 . 4 6
R e n c a n a
5 9 . C a t d i n d i n g 5 , 9 5 2 , 9 6 0 4 . 3 9
R e a l i s a s i

0 . 6 0 0 .6 0
R e n c a n a
6 0 . C a t p l a f o n d 1 , 6 2 8 , 3 8 8 1 . 2 0
R e a l i s a s i

R e n c a n a
6 1 . P l i t u r K a y u 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i

R e n c a n a 0 . 3 7
6 2 . K a b e l N Y Y 2 x 4 m m 5 0 0 , 0 0 0 0 . 3 7
R e a l i s a s i

0 .5 3 0 . 5 3
R e n c a n a
6 3 . P a v i n g B l o c k C a r p o r t 1 , 4 4 0 , 0 0 0 1 . 0 6
R e a l i s a s i

1 3 5 , 4 9 0 , 1 8 9 1 0 0 . 0 0
R e n c a n a P r o g r e s D i c a p a i 2 .6 2 4 . 5 3 5 .1 2 1 1 . 0 8 1 1 . 5 8 1 5 .4 2 1 2 . 8 4 1 1 . 7 0 8 . 8 8 7 .6 2 6 . 5 8 0 . 9 5 0 .5 3 0 . 5 3
R e n c a n a K o m u l a t i f P r o g r e s D i c a p a i 0 2 . 6 2 7 . 1 6 1 2 . 2 8 2 3 . 3 6 3 4 . 9 5 5 0 .3 7 6 3 . 2 1 7 4 . 9 1 8 3 . 7 9 9 1 .4 1 9 7 . 9 9 9 8 . 9 4 9 9 . 4 7 1 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i P r o g r e s D i c a p a i 0 .0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 . 0 0
R e a l i s a s i K o m u l a t i f P r o g r e s D i c a p a i 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 .0 0 0 . 0 0 0 .0 0 0 . 0 0
• Sumbu mendatar menunjukan waktu
pelaksanaan

• Sumbu vertikal menunjukan prosen


tase (%) penyelesaian pekerjaan
secara keseluruhan/progres
Untuk membuatnya adalah
sbb Menyusun
1) : jenis kegiatan yang akan dilaksanakan
2) Merencanakan waktu pelaksanaan masing- jeni
kegiatan, saat mulai dan selesai
masing s
kegiatan,
menggambarkan Bar untu
3) Chart
Menghitung masing-masing jenis kuntu
biayamenentukan bobot masing-
kegiatan k
4) masing
Menghitung jenis kegiatan setiap satuan
bobotpelaksanaan (mingguanwaktu
atau bulanan)
5) Menghitung bobot total jenis tiap kegiatan tiap satuan
waktu
pelaksanaan
6) Menggambarkan kurva penyelesaian pekerjaan, mulai
dari awal waktu pelaksanaan hingga selesai
 Daftar Item kegiatan, berisi seluruh jenis kegiatan pekerjaan
yang ada dalam rencana pelaksanaan pekerjaan

 Urutan pekerjaan, dari daftar kegiatan di atas disusun


urutan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan prioritas item
kegiatan yang akan dilaksanakan kemudian, dak tidak
mengesamping kankemungkinan pelaksanaan pekerjaan
secara bersamaan
 Waktu pekerjaan :jangka waktu
pelaksanaan
pelaksanaan dari seluruh
, kegiatan yang dihitung dari
permulaan kegiatan sampai seluruh kegiatan
berakhir
 Untuk menentukan lamanya waktu penyelesaian suatu jenis
kegiatan, pertama harus kita ketahui terlebih dahulu adalah
volume pekerjaan, metode dan analisa kerja apa yang kita
pakai.
 Contoh :
- jenis kegiatan menggali tanah lunak s/d kedalaman 1m
- volume galian : 180 m³
- analisa harga satuan dari Bina Marga, unt menggali 1
m³ diperlukan 0,9 tukang gali per hari
- apabila kita mempunyai 10 tukang gali setiap harinya
maka galian tsb akan selesai dalam 20 hari

180: (0,9 x 10) = 20 hari


URUTAN MEMBUAT TIME SCHEDULE
1. MENYUSUN TIAP JENIS PEKERJAAN :

No JENIS PEKERJAAN

1 PERSIAPAN
2 PEK. TANAH
3 SALURAN
4 PASANGAN
5 PLESTERAN
6 PENGASPALAN
MENYUSUN
7 DINDING PENAHAN JE S E E JAA
8 BETON RIGID NI P K R N
9 TALUD
10 GEBALAN RUMPUT
11 KANSTIN
12 BOX CULVERT
13 TANAMAN
14 FINISHING
2.MENGHITUNG BIAYA TIAP JENIS PEKERJAAN :
BIAYA TIAP
No JENIS PEKERJAAN
PEKERJAAN Rp. (JT )
1 9,95
PERSIAPAN
2 PEK. T ANAH 39,80
3 SALURAN 39,80
4 PASANGAN 49,80
49,80
BIAYA PADA SETIAP
5 PLESTERAN
6 PENGASPALAN 139,00
7 DINDING PENAHAN 119,00

8 BETON RIGID 189,00


9 TALUD 89,60
10 GEBALAN RUMPUT 39,80
11 KANSTIN 39,80
12 BOX CULVERT 119,00
13 TANAMAN 59,70
14 FINISHING 9,95
NILAI NOMINAL 995,00
3.MENGHITUNG BOBOT TIAP PEKERJAAN :

BIAYA TIAP
I II III IV JML
No JENIS PEKERJAAN PEKERJA MG
AN
1 PERSIAPAN 9,95
Rp. (JT) 1
2 PEK. T ANAH Bobot % 4
39,80
3 SALURAN 39,80 4
4 PASANGAN 49,80 5
5 PLESTERAN 49,80 5 MENGHITUN
6 PENGASPALAN 139,00 14 G BOBOT
7 DINDING PENAHAN 119,00 12
8 BETON RIGID 189,00 19 PADA SETIAP
9 TALUD 89,60 9 JENIS
10 GEBALAN RUMPUT 39,80 4 PEKERJAAN
11 KANSTIN 39,80 4
12 BOX CULVERT 119,00 12
13 TANAMAN 59,70 16
14 FINISHING 9,95 1
NILAI NOMINAL 995,00 100
4.MENENTUKAN WAKTU RENCANA PELAKSANAAN

BIAYA TIAP
I II III IV JML MG
No JENIS PEKERJAAN
PEKERJAAN Rp. (JT) Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 RE
% N

1 PERSIAPAN 9,95 1 1
2 PEK. T ANAH 39,80 4 2
3 SALURAN 39,80 4 2
4 PASANGAN 49,80 5 3
5 PLESTERAN 49,80 5 2
6 PENGASPALAN 139,00 14 3
7 DINDING PENAHAN 119,00 12 2
8 BETON RIGID 189,00 19 3
9 TALUD 89,60 9 3
10 GEBALAN RUMPUT 39,80 4 2
11 KANSTIN 39,80 4 2
12 BOX CULVERT 119,00 12 2
13 TANAMAN 59,70 16 2
14 FINISHING 9,95 1 1
NILAI NOMINAL 995,00 100

MENGHITUNG
WAKTU RENCANA
PELAKSANAAN
5. MEMBUAT RENCANA PRESTASI KERJA
BIAYA TIAP
I II III IV JML
No JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN MG
Rp. (JT) Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 RE
% N
1 PERSIAPAN 9,95 1 1 1
2 PEK. T ANAH 39,80 4 2 2 2
3 SALURAN 39,80 4 2 2 2
4 PASANGAN 49,80 5 1 2 2 3
5 PLESTERAN 49,80 5 2 3 2
6 PENGASPALAN 139,00 14 4 6 4 3
7 DINDING PENAHAN 119,00 12 6 6 2
8 BETON RIGID 189,00 19 6 6 7 3
9 TALUD 89,60 9 3 3 3 3
10 GEBALAN RUMPUT 39,80 4 2 2 2
11 KANSTIN 39,80 4 2 2 2
12 BOX CULVERT 119,00 12 6 6 2
13 TANAMAN 59,70 6 3 3 2
14 FINISHING 9,95 1 1 1
NILAI NOMINAL 995,00 100
RENCANA 1 2 4 3 6 8 12 9 9 9 11 8 9 5 3 1
PRESTASI
MINGGUAN
RENCANA 1 3 7 10 16 24 36 45 54 63 74 82 91 96 99 10
PREST.MG.KUM 0

MERENCANAKA
N PRESTASI
KERJA
BIAY TIAP
I II III IV JM MG %
No JENIS PEKERJAAN A AAN L
PEKE Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
RJ % RE
Rp. (JT) N
1 PERSIAPAN 9,95 1 1 1 100
2 PEK. T ANAH 39,80 4 2 2 2
3 SALURAN 39,80 4 2 2 2
4 PASANGAN 49,80 5 1 2 2 3
5 PLESTERAN 49,80 5 2 3 2
6 PENGASPALAN 139,00 14 4 6 4 3
7 DINDING PENAHAN 119,00 12 63 36 2 50
8 BETON RIGID 189,00 19
“S 6 6 7 32
3
9 TALUD 89,60 9 KURVA ” 32
10 GEBALAN RUMPUT 39,80 4 2 2 2
11 KANSTIN 39,80 4 2 2 2
12 BOX CULVERT 119,00 12 6 6 1
13 TANAMAN 59,70 6 3 3
14 FINISHING 9,95 1 1 0
NILAI NOMINAL 995,00 100
REN NA 1 2 4 3 6 8 12 9 9 11 8 9 5 3 1
PRESTASI
CA
MINGGUAN
ANA 1 3 7 10 16 24 9 4 63 82 91 96 99 00
RENC 36 74 1
PREST.MG.KUM %
45
5 82% 100
0% 10%

45%
7. MEMPERIRAKAN TERMIN PROYEK : RENCAN
A
TERMIJN
BIAYA TIAP RENC.
I II III IV JML MG %
No JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN TERMIJN
Rp. (JT) Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 RE
% N
1 PERSIAPAN 9,95 1 1 1 100 TERMIJN IV
2 PEK. T ANAH 39,80 4 2 2 2 100%
3 SALURAN 39,80 4 2 2 2
4 PASANGAN 49,80 5 1 2 2 3 TERMIJN III
5 PLESTERAN 49,80 5 2 3 2 75 %
6 PENGASPALAN 139,00 14 4 6 4 3
7 DINDING PENAHAN 119,00 12 6 6 2 50
TERMIJN II
8 BETON RIGID 189,0 19 6 6 7 3 50 %
0
9 TALUD 89,60 9 3 3 3 3
10 GEBALAN RUMPUT 39,80 4 2 2 2 TERMIJN I
11 KANSTIN 39,80 4 2 2 2 25 %
12 BOX CULVERT 119,00 12 6 6 2
13 TANAMAN 59,7 6 3 3 2 0
0
14 FINISHING 9,95 1 1 1
NILAI NOMINAL 995,00 100
RENCANA 1 2 4 3 6 8 12 9 9 9 11 8 9 5 3 1
PRESTASI
MINGGUAN
RENCANA 1 3 7 10 16 24 36 45 54 63 74 82 91 96 99 100
PREST.MG.KUM
0 0.25T 0.5 T 0.75 T T
T
0 10% 45% 82% 100
% %
8. MENGHITUNG PROGRES/ HASIL
PELAKSANAAN DI LAPANGAN
BIAYA TIAP RENC.
I II III IV JML MG %
No JENIS PEKERJAAN PEKERJAAN TERMIJ
N
Rp. (JT) Bobot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 RE
% N
1 PERSIAPAN 9,95 1 1 1 100 TERMIJN IV
2 PEK. T ANAH 39,80 4 2 2 2 100%
2 90
3 SALURAN 39,80 4 2 2
80
4 PASANGAN 49,80 5 1 2 2 3 TERMIJN III
5 PLESTERAN 49,80 5 2 3 2 70 75 %
6 PENGASPALAN 139,00 14 4 6 4 3 60
7 DINDING PENAHAN 119,00 12 6 6 2 50 TERMIJN II
8 BETON RIGID 189,0 19 6 6 7 3 50 %
0 40
9 TALUD 89,60 9 PRO RES 3 3 3 3
G 30
10 GEBALAN RUMPUT 39,80 4 2 2 2 20 TERMIJN I
11 KANSTIN 39,80 4 2 2 2 25 %
10
12 BOX CULVERT 119,00 12 6 6 2 0
13 TANAMAN 59,7 6 3 3 2
0
14 FINISHING 9,95 1 1 1
NILAI NOMINAL 995,00 100
RENCANA 1 2 4 3 6 8 12 9 9 9 11 8 9 5 3 1
PRESTASI
MINGGUAN REALISASI 1 3 5 4 7 9 15 15 4 2 4 4
RENCANA 1 3 7 10 16 24 36 45 54 63 74 82 91 96 99 100
PREST.MG.KUM
REALISASI 1 4 9 13 20 29 44 59 63 65 69 73
0 0.25T 0.5 T 0.75 T T
T
0 10% 45% 82% 100
% %
KURVA S
• Kurva yg menggambarkan kumulatif progres pd setiap
waktu dlm pelaksanaan pekerjaan.
• Kurva dibuat berdsk rencana pelaksanaan
• Realisasi pelak kegiatan diplot pd setiap satuan waktu
(mg,bl) selanjutnya disebut actual progres
• Dng membandingkan rencana pelaksanaan dan actual
progres dpt diketahui kondisi proyek on progres atau of
progres atau kondisi terlambat atau tidak
• Kurva S pd awal dan akhir proyek mpy kaki yg landai
dan cenderung tegak pd bagian tengah (tahap
persiapan,thp konstruksi dan thp finishing)
FUNGSI CURVA S :

• Utk menggambarkan progres pd momen/ kejadian tertentu


• Bila kurva S dari rencana progres dan pelak (actual)
dibandingkan , maka dpt diketahui secara visual besarnya dan
kecenderungan (trend) dr penyimpangan (progres) yg terjadi
atau dari kondisi ini dpt diketahui apakah proyek pelak lebih
cepat atau terlambat
• Dng mengetahui hal ini tentu dpt dimulai tindakan- tindakan
koreksi shg pekerjaan dpt dilakukan sesuai dng yg
dikehendaki atau yg direncanakan
Prosedur Percepatan Durasi (waktu)
Proyek :
1. Menghitung waktu pelaksanaan proyek dan menentukan
jalur kritis pada jaringan kerja.
2. Menentukan biaya normal masing-masing kegiatan.
3. Menetukan kurun waktu dan biaya percepatan masing-
masing kegiatan.
4. Menghitung cost masing-masing kegiatan.
5. Mempercepat waktu kegiatan mulai dari kegiatan kritis yg
mempunyai cost terkecil.
6. Percepat durasi pelaksanaan akan muncul jalur kritis
baru yang dipercepat dng kombinasi cost kecil.
7. Meneruskan mempercepat waktu sampai percepatan
maksimal
8. Tabulasikan kenaikan biaya dan biaya total proyek akibat
percepatan waktu.
Prosedur Mengatasi Keterlambatan Proyek :
Bagi Pemilik (Owner) :
1. Minta pertanggungjawaban kontraktor agar menyelesaikan sesuai
jadwal karena bila terlambat akan dikenakan denda berapa % dari
nilai proyek.
Bagi Kontraktor :
2. Melakukan inovasi teknologi sehingga dapat memilih metode kerja
terbaik dan tercepat.
3. Menambah jumlah alat, tenaga sehingga kinerja meningkat.
4. Memberi bonus tenaga agar kinerja meningkat.
5. Meminta perpanjangan waktu dalam kondisi memaksa. Misal cuaca
buruk
Bagi Masyarakat :
6. Melakukan protes/ demo agar proyek cepat diselesaikan.
7. Mengajukan proposal agar diberi dana perbaikan dan gangguan.
Software Penjadwalan

 Primavera Project
Planner
 Microsoft Project
(MS. Proyek).
 Suretrack
 Artemis
 Time line
TERIMA KASIH
SEMOGA MENAMBAH
WAWASAN PROYEK

Tarno_usm@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai