Anda di halaman 1dari 6

Nama : Dilla Ari Alfianty

NIP : 95191033ZY

1. Definisi dan Tujuan Proyek

Definisi Proyek: proyek merupakan aktivitas atau tuhas yang


direncanakan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara
konkret dan diselesaikan dalam waktu tertentu dengan
menggunakan material, tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas,
proyek dapat juga diartikan sebagai berikut:

a. Proyek adalah usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan


produk atau layanan yang unik, melibatkan beberapa orang yang
saling berhubungan aktivitasnya dengan sumber daya yang dihimpun
dalam organisasi sementara untuk mencapai suatu tujuan tertentu
untuk menyelesaikan pekerjaan secara efisien dan tepat waktu.

b) Proyek adalah kegiatan atau aktivitas yang komplek, tidak rutin,


dan usaha satu waktu yang dibatasi waktu, anggaran, sumber daya,
dan dirancang sesuai dengan spesifikasi kinerja.

Tujuan Proyek: melaksanakan aktivitas yang berlangsung dalam


kurun waktu tertentu dengan hasil tertentu dan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan.

2. Siklus Proyek

Inisiasi: Pada fase ni terdapat proses analisi keperluan Aset melalui


sebuah Forum Perencanaan yang dihadiri oleh berbagai Divisi terkait
di PLN. Hasil forum tersebut nantinya akan dituangkan dalam bentuk
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)

kegiatan:

 Menyusun dan memasukan daftar Provek dalam RUPTL


 Menakoordinasikan Penyusunan KKP (Kajjan Kelayakan Proyek)

Output Fase Inisiasi:


 Dokumen RUPTL
 Dokumen KKP

Perencanaan: Setelah suatu calon Aset dituangkan dalam RUPTL,


maka langkah selanjutnya adalah menyusun perencanaan proyek.
Fase Perencanaan ini sangat penting karena hanya dengan
perencanaan yang matang dan cermat maka proyek dapat dijalankan
dengan baik dan terkontrol. Fase Perencanaan akan menilai apakah
suatu proyek layak secara teknis dan layak secara komersil.

Pada Fase inilah suatu proyek ditetapkan apakah dilanjutkan atau


dihentikan (Go or Not GO).

Kegiatan dalam Fase Perencanaan:

 Melakukan Survey pendahuluan


 Menetapkan rang lingkup proyek, khususnya terkait energi
primer yang digunakan
 Menyusun Spesifikasi Teknis/ Desain Awal/ Basic Design dan
Harga Perkiraan Enjiner
 (HPE)
 Menyusun Kajian Risiko
 Menyusun Financial Projection/ Proyeksi Pendanaan
 Menyusun Dokumen Feasibility Study (Studi Kelayakan Proyek)

Output Fase Perencanaan:

 Project Charter
 Basic Design
 Dokumen Kajan Risiko
 Dokumen Feasibility Study
 Dokumen Financial Projection
 Pra Pelaksanaan

Pelaksanaan: suatu proses untuk melaksanakan perencanaan provek


yang tertuanq dalam RUPTL, dan untuk mencapai objective (sasaran)
proyek. Adapun tujuan Pelaksanaan Proyek adalah;

1. Merealisasikan perencanaan proyek yang tertuang dalam


Project Management Plan.
2. Mengkoordinasikan dan mengoptimalkan kinerja Project Team
serta pemanfaatan sumber daya non-personil
3. Melaksanakan aktivitas proyek sesuai metodologi dan standar
proses yang sudah didefinisikan.
4. Merealisasikan perubahan perencanaan proyek yang sudah
disetujui
5. Mendokumentasikan aktivitas dan kemajuan proyek seta
mengkomunikasikan secara internal dan eksternal

Kegiatan dalam Fase Pelaksanaan:

 Aktivitas Konstruksi
 Pembayaran Konstruksi sesuai Progres Pekerjaan
 Melanjutkan proses pengadaan Lahan (untuk proyek Transmisi
jika belum selesai)

Output Fase Pelaksanaan

 Laporan Rutin Progress Konstruksi


 Invoice Pembayaran

Penyelesaian: suatu rangkaian aktivitas untuk mengakhiri proyek


atau fase proyek yang meliputi serah terima deliverables, post
project review, penutupan kontrak, pengarsipan dokumen proyek dan
pembubaran tim. Tujuan

Project Closing adalah:

1. Secara formal menqakhiri proyek dengan pihak-pihak yang


terlibat di dalam suatu proyek
2. Memperoleh Acceptance of Deliverables dari Customer.
3. Mengarsipkan dokumen proyek sebagai Historical Information
dan dokumentasi Lesson Learned.
4. Menqakhiri penugasan anggota tim proyek

Kegiatan dalam Fase Penyelesaian

 Finalisasi Kontraktual yang ditandai dengan membuat BA SLO,


COD, TOC, dan FAC.
 Finalisasi Kepentingan Stakeholder berupa membuat Laporan
Kegiatan Selesai (APBN)

Output Fase Penyelesaian

 Sertifikat Laik Operasi (SLO)


 Taking Over Certificate (TOC)
 Serah Terima Proyek (STP)
 Commercial Operational Date (COD)
 Final Acceptance Certificate (FAC)
 Laporan Kegiatan Selesai (LKS)

3. Project Schedule Development adalah:

merupakan suatu elemen hasil perencanaan yang dapat memberikan


informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek, berupa
sumber daya, biaya, tenaga kerja, peralatan, material serta rencana
durasi proyek dan progres waktu untuk melaksanakan proyek.

Dalam jadwal pengembangan proyek konstruksi, semuanya dimulai


dengan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan) dan
pengendalian dengan tujuan agar yang diharapkan sesuai dengan
perencanaan. Dalam pelaksanaannya pengembangan jadwal proyek
manejer proyek selalu memperhatikan yang telah dilaksanakan
dan membandingkannya dengan hasil perencanaan sebelumnya,
dalam hal, waktu, biaya dan strategi berikutnya.

Dalam penerapan perencanaan jadwal pengembangan proyek, maka


diperlukan beberapa pengetahuan yang berhubungan deggan arti
proyek, pembatas proyek, diagram kerja (network diagram),
perencanaan jaringan/Kerja (network planning).

4. Tools dan Teknik yang dapat digunakan dalam Project


Schedule Development

1. Software excel untuk jumiah kegiatan yang dikategorikan sedikit


(biasanya sekitar satu sampai seratus kegiatan)
2. Software Microsoft Project untuk jumiah kegiatan yang
dikategorikan sedang (dari satu kegiatan sampai dengan ratusan
kegiatan).

3. Sofware Primavera, program in sering digunakan dalam


manejemen konstruksi, perusahaan yang menggunakan program
dalam rang linkup yang lengkap, terukur, terintegrasi untuk
perencanaan (planning), pengaturan (organizing),
pengawasan (controlling) dan koordinasi (coordinating) proyek.
Pemakaian dalam proyek ini digunakan untuk kegiatan yang
dikategorikan banyak sekali (dari satu sampai dengan seratus ribu
kegiatan), program in juga dapat digunakan untuk satu proyek
maupun multi proyek.

5. Triple Constrains Proyek dan kaitannya dengan Quality

Parameter pembatas proyek terdiri dari 3 faktor utama: ruang


lingkup, waktu, dan biaya.

Ruang Lingkup: membahas batasan batasan yang ada pada sebuah


proyek. hal ini akan memberikan dampak pada faktor-faktor proyek
yang lain terutama yang menyangkut biaya dan waktu pengerjaan
proyek.

Waktu: salah satu komponen yang menjadi target dalam


penyelesaian proyek. Pada intinya faktor waktu ini adalah bagaimana
kita menentukan lamanya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu proyek.

Biaya: semakin besar ruang lingkup dan waktu, semakin besar pula
biaya suatu proyek

keterkaitan ketiganya yaitu menjadi faktor pembatan atau triple


contraint.

Optimasi triple constrain sangat diperukan untuk mencapai


keseimbangan dalam mencapai sebuah target. Untuk menoapal
kualitas dari suatu target tertento, maka setting atau optimasi keliga
komponen tersebut sangaliah diperlukan.
Triple constrain + quality = quadruple constrain

Apabila terjadi perubahan salah satu dari batasan (scope atau time),
maka untuk mencapal kualitas dari suatu target tertentu akan dapat
mempengarhi biaya (coat) untuk tetap memperoleh setting atau
optimasi Ketiga komponen tersebut sangatlah diperlukan.

Perubahan yang diakibatkan terjadinya perubahan scope, target


menjadi mengalami perubahan, namun quality tetap terjaga, maka
blaya (cost) akan bertambah, Demikian juga bila terjadi perubahan
atau perpanjangan waktu (time), juga target menjadi mengalami
perubahan, quality tetap tenaga, maka blaya (cost) akan bertambah.

Anda mungkin juga menyukai