0LEH :
KELOMPOK V
NAMA KELOMPOK :
❖ Deviyanti ( 20208052 )
❖ Bryan Gerald Basis ( 20208054 )
❖ Vikky Menase Sengke ( 20208055 )
Anda membutuhkan manajemen integrasi proyek saat ada interaksi antara proses dan tim yang
berbeda. Saat proyek memiliki sejumlah tujuan yang mendesak atau konflik penjadwalan,
manajemen integrasi proyek membantu Anda membuat pertukaran biaya atau jadwal yang
memungkinkan tim menyelesaikan proyek dan memenuhi ekspektasi pemangku kepentingan.
Berikut contoh manajemen integrasi proyek: Misalnya, tim pemasaran membutuhkan data dari tim
penjualan untuk membuat laporan bagi pemangku kepentingan. Manajemen integrasi proyek
digunakan untuk memastikan data dari tim penjualan diserahkan dengan benar kepada tim
pemasaran dan hasil akhirnya memenuhi syarat.
Manajemen integrasi proyek juga meliputi memantau lima fase manajemen proyek yang terjadi
selama siklus proyek.
Sebagai salah satu area pengetahuan utama dalam panduan PMBOK (Project Management Book
of Knowledge) PMI, menguasai praktik ini memungkinkan manajer proyek untuk meningkatkan
proses mereka.
Manajemen integrasi proyek memberikan pendekatan holistis pada perencanaan dan eksekusi
proyek. Praktik ini berisi tujuh proses mengoordinasikan aktivitas proyek secara efektif. Mari kita
uraikan proses tersebut.
1. Buat piagam proyek
Proyek biasanya dimulai dengan pembuatan piagam proyek, sebuah dokumen singkat yang
memberikan ikhtisar proyek dan mengidentifikasi manajer proyek serta pemangku kepentingan
utama.
• Cakupan
• Tujuan dan hasil akhir
• Anggota tim proyek
• Resiko proyek Manfaat atau laba atas investasi
• Anggaran
• Kasus bisnis
Pada dasarnya, piagam proyek bertindak sebagai dasar yang memungkinkan Anda untuk
merencanakan proyek lebih lanjut. Piagam ini juga membantu mendapatkan persetujuan yang
memungkinkan Anda terus berlanjut dengan cepat dan otomatis dalam cakupan proyek.
2. Kembangkan rencana manajemen proyek
Langkah selanjutnya meliputi mengembangkan rencana proyek yang lebih terperinci, yang
menentukan dokumen cakupan proyek, hasil akhir, linimasa , milestone , dan metrik untuk
mengevaluasi kesuksesan.
Rencana proyek digunakan untuk mengarahkan ekseskusi proyek guna memenuhi keseluruhan
persyaratan dan tujuan.
1. Temui pemangku kepentingan untuk menetapkan persyaratan, hasil akhir, dan tujuan proyek.
2. Tentukan cakupan proyek.
3. Buat work breakdown structure (WBS ) untuk mendelegasikan tugas dan menugaskan sumber
daya.
4. Buat jadwal proyek.
5. Lakukan penilaian risiko dan kembangkan rencana cadangan.
6. Buat dasar pengukuran kinerja untuk menilai kinerja proyek.
7. Kembangkan rencana tambahan untuk hal berikut: manajemen cakupan, manajemen anggaran ,
manajemen sumber daya, manajemen perubahan, manajemen pemangku kepentingan atau
manajemen resiko
Fase selanjutnya adalah eksekusi proyek, di mana manajer proyek bertanggung jawab atas
pekerjaan harian yang harus diselesaikan, seperti:
Fase ini memastikan tugas dilaksanakan secara efektif sesuai rencana proyek dan dokumen
cakupan.
Manajemen pengetahuan proyek merujuk pada proses menggunakan informasi yang ada atau
memperoleh pengetahuan tambahan untuk mencapai gol proyek. Langkah ini memastikan anggota
tim memiliki seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menghasilkan hasil akhir yang diperlukan.
Pengetahuan atau keahlian yang diperoleh dalam langkah ini berkontribusi pada keseluruhan body
of knowledge perusahaan yang berguna bagi upaya strategis di masa depan.
Karena saling berhubungan, proses-proses dalam manajemen integrasi proyek harus diikuti
dengan tepat untuk memastikan semuanya sesuai rencana manajemen proyek.
Langkah ini bertujuan menjaga agar proyek tetap sesuai rencana. Jika ada penyimpangan dari
rencana proyek, hal tersebut harus diidentifikasi dan dikoreksi.
1. Tindakan preventif: tindakan yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif risiko proyek
2. Tindakan korektif: tindakan yang dilakukan agar kinerja proyek di masa mendatang kembali
sesuai dengan rencana proyek
3. Perbaikan kekurangan: tindakan untuk memperbaiki atau mengganti kekurangan proyek yang
didokumentasikan
Teknik umum untuk mengukur kinerja adalah melakukan earned-value analysis guna menilai
status terkini anggaran dan jadwal proyek. Jika perubahan proyek perlu dilakukan dan disetujui,
dokumen proyek seperti laporan kinerja pekerjaan mungkin perlu diperbarui.
Perubahan pada proyek terkadang dapat membuat stres jika tidak ditangani secara tepat, tapi tidak
demikian jika ada proses control perubahan.
Itulah alasan permintaan perubahan harus dinilai untuk memastikan perubahan tidak melampaui
cakupan atau mendekati scope creep, yang merujuk pada peningkatan persyaratan selama siklus
proyek. Beberapa perusahaan bahkan memiliki dewan pengendalian perubahan khusus untuk
meninjau, misalnya, permintaan perubahan terkait anggaran, linimasa, dan sumber daya.
Contoh perubahan proyek yaitu jika klien meminta aset tambahan sehingga Anda perlu
mengevaluasi tingkat dampaknya pada proyek.
Setelah semua pekerjaan proyek selesai dan hasil akhir diserahkan serta disetujui klien, saatnya
mengakhiri proyek.
Pengakhiran proyek berfungsi sebagai referensi untuk upaya di masa depan dan memberikan
wawasan tentang cara meningkatkan sistem manajemen integrasi proyek.
Proyek memiliki banyak komponen yang harus terus dilacak dan manajer proyek berperan penting
dalam menyelesaikan konflik. Manajer proyek memantau:
• Jadwal proyek
• Biaya
• Hasil akhir proyek
• Risiko
• Gol proyek
• Sumber daya
Manajer proyek perlu benar-benar memahami cara setiap faktor saling memengaruhi dan dampak
pada proyek secara keseluruhan. Manajemen proyek terintegrasi secara khusus melibatkan proses,
fase, dan hasil yang terus dilacak manajer proyek.
Contohnya, jika proyek mengalami perubahan cakupan, Anda mungkin berisiko kekurangan
sumber daya, pembengkakan anggaran, dan penundaan. Manajemen integrasi proyek
memungkinkan Anda menata ulang tim dan mendistribusikan kembali sumber daya sesuai
kebutuhan untuk meminimalkan dampak pada proyek dan bisnis.
Manajemen integrasi proyek dapat sangat berguna saat Anda harus mengelola tim lintas fungsi
dan menata interdependensi proyek mereka.
Jika belum, mengimplementasikan perangkat lunak pelacak waktu bisa bermanfaat, tidak
hanya untuk tujuan penagihan, tapi juga penjadwalan proyek di masa depan. Meskipun
kalender tim memberikan Ikhtisar umum tentang alokasi waktu, melacak total waktu yang
dihabiskan pada tugas akan memberikan metrik yang lebih tepat.
Memiliki data ini akan bermanfaat untuk menjadwalkan proyek di masa depan karena
akan membantu memperkirakan waktu untuk merencanakan tugas tertentu lebih akurat.
Bentuk tim proyek yang komprehensif
Tim proyek yang baik dapat memberikan perubahan pada kinerja proyek. Anda bertanggung jawab
membentuk tim proyek yang seimbang dan memberi tugas agar sesuai dengan keterampilan dan
keahlian anggota tim. Pastikan semua orang memiliki sumber daya yang diperlukan dan
koordinasikan komunikasi antartim yang terlibat.
Membuat rencana dan materi proyek bisa memakan waktu, khususnya karena begitu banyak yang
dibutuhkan untuk satu proyek. Daripada membuatnya dari awal, manfaatkan templat proyek, baik
dari proyek terdahulu atau yang telah dibuat sebelumnya.
Contohnya, template rencana proyek atau template agenda rapat dapat disesuaikan untuk berbagai
tujuan. Templat memberi Anda dasar yang dapat diubah dan disesuaikan dengan kebutuhan.
Setiap departemen memiliki gaya dan alat komunikasinya sendiri. Proyek kerap memerlukan
kolaborasi antardepartemen berbeda.
Proyek sering bersifat dinamis dan kompleks, melibatkan banyak tim dan proses organisasi. Untuk
memastikan semua elemen secara kohesif mengupayakan gol akhir, manajemen integrasi proyek
sangat diperlukan. Berikut beberapa manfaat praktik ini.
Manajemen integrasi proyek layaknya instruksi manual yang dapat digunakan untuk membantu
mengarahkan proyek di jalur yang tepat dan memastikan semua prosesnya sinkron. Seiring
berjalannya fase proyek, manajemen intregrasi ini memastikan hasil dan dokumen disusun agar
fase selanjutnya berjalan lancar.
Dengan manajemen integrasi proyek, semua pemangku kepentingan dan anggota tim akan
memahami peran dan tanggung jawab mereka dengan jelas. Dengan memantau proyek secara
teliti, Anda dapat menjawab pertanyaan dari tim atau pemangku kepentingan jika ada kebingungan
atau masalah.
Manajemen integrasi proyek menjaga agar proyek tetap sesuai rencana untuk memenuhi batas
waktu dan anggaran. Manajemen ini juga menjaga keselarasan proyek dengan rencana manajemen
proyek guna memperoleh hasil atau keuntungan yang dijanjikan. Manajemen integrasi proyek
membantu Anda menyelesaikan konflik atau perubahan selagi meminimalkan dampak pada
keseluruhan proyek.
Setiap langkah dalam manajemen integrasi proyek memiliki tujuan dan hasil yang sudah
ditentukan. Dengan menelusuri semua langkah, Anda dapat memperoleh wawasan mendalam
tentang tindakan terbaik untuk setiap fase proyek. Membuat dokumentasi proyek terperinci juga
memungkinkan Anda untuk menyampaikan secara jelas pertimbangan di balik rencana.
Secara keseluruhan, manajemen integrasi proyek memberi manfaat bagi semua yang terlibat dalam
proyek, yakni tim proyek, manajer proyek, dan pemangku kepentingan.
Manajemen integrasi proyek menyatukan semua proses dan tugas proyek. Dengan perangkat lunak
manajemen proyek Asana, Anda memiliki sumber kebenaran tunggal untuk merencanakan dan
mengatur proyek dari awal hingga akhir
Kunci sukses proyek secara umum terletak pada manajemen integrasi proyek yang baik. Prinsip
dari manajemen integrasi proyek ini adalah bahwa manajer proyek harus mampu
mengkoordinasikan semua area pengetahuan secara menyeluruh pada siklus hidup proyek.
Sebagian manajer proyek yang masih baru terkadang mempunyai hambatan dalam melihat
“gambaran yang besar” dari sebuah proyek dan terlalu terfokus pada detil proyek. Hal ini tentunya
berakibat bahwa sasaran proyek kurang dapat tercapai secara optimal. Manajemen integrasi proyek
IT tidak sama dengan integrasi software.
Analisis Stakeholder
Untuk melengkapi perencanaan proyek, diperlukan juga dokumen analisis stakeholder. Dokumen
ini sangat penting untuk memberikan informasi seperti :
❖ Nama organisasi dan stakeholder proyek
❖ Tugas-tugas stakeholder dalam proyek
❖ Kondisi stakeholder
❖ Tingkat keterlibatan dan kepentingan dalam proyek
❖ Saran-saran dalam kaitannya dengan relasi manajemen
Pekerjaan kontrol perubahan ini dilakukan dengan mengevaluasi atau mengkaji laporan kinerja
aktual dari pelaksanaan proyek yang sedang berjalan dengan rencana proyek yang sudah dibuat
sebelumnya. Apabila dari hasil evaluasi kinerja diputuskan untuk dilakukannya perubahan maka
rencana proyek yang sudah dibuat harus diperbaiki kembali.