Anda di halaman 1dari 8

1.

Jelaskan Jelaskan konsep dasar manajemen proyek dan jelaskan pentingnya


dalam pengembangan proyek teknik informatika?

Jawaban

Manajemen proyek sistem informasi bisa dikatakan sebagai sebuah sistem informasi yang terdiri
dari alat dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, dan
menyebarluaskan output dari proses manajemen proyek. Ini digunakan untuk mendukung
semua aspek proyek mulai dari inisiasi hingga penutupan, dan dapat mencakup sistem manual
dan otomatis.

Pada dasarnya Manajemen Proyek Sistem Informasi adalah kegiatan mengorganisasi informasi
yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah proyek sistem informasi. Tujuan dari Manajemen
Proyek Sistem Informasi itu sendiri adalah agar proyek dapat berhasil berjalan dengan lancar.
Manajemen Proyek Sistem Informasi juga dapat menjadi kerangka kerja yang membantu Project
Manager dalam menjalankan, memantau dan mengendalikan proyek.

Manajemen proyek membantu tim mengatur, melacak, dan melaksanakan pekerjaan dalam proyek.
Anggap proyek sebagai kumpulan tugas untuk mencapai gol tertentu. Manajemen proyek dapat
membantu tim merencanakan, mengelola, dan melaksanakan pekerjaan untuk memenuhi
persyaratan proyek tepat waktu. Dengan alat manajemen proyek, tim dapat mengatur semua detail
pekerjaan di satu tempat, berbagi umpan balik dan progres, dan, pada akhirnya, berkolaborasi
dengan lebih efektif.

Management proyek
Pengertian Proyek
Proyek Merupakan upaya sementara yang dilakukan dalam
suatu industri untuk menciptakan sebuah produk, layanan, atau hasil
yang unik. Sebuah proyek bersifat sementara karena memiliki awal
dan akhir waktu yang pas, dan karenanya menentukan lingkup dan
sumber daya.
Dan sebuah proyek bersifat unik, dikarenakan bukan
merupakan operasi rutin, tetapi merupakan serangkaian operasi
khusus yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Jadi, tim proyek
seringkali melibatkan orang-orang yang biasanya tidak bekerja
bersama, kadang-kadang dari organisasi yang berbeda dan dari bisa
lintas geografi.
Salah satu contoh proyek yaitu, pengembangan perangkat lunak
untuk aplikasi bisnis, pembangunan gedung atau jembatan, upaya
pemulihan setelah bencana alam, perluasan penjualan ke pasar
geografis baru, riset, penyusunan sebuah buku dan lain-lain. Inti dari
kegiatan suatu proyek yaitu adanya kegiatan awal dan juga akhir dari
suatu proses kerja.
Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses untuk memanfaatkan
sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai
tujuan tertentu, sehingga tujuan tersebut tercapai secara efisien/tepat
guna dan efektif/hasil guna. Maka dapat disimpulkan bahwa
Manajemen Proyek adalah Suatu proses manajemen pada suatu
proyek dari awal hingga akhir proyek agar tujuan proyek tercapai
dengan baik, tepat waktu, sesuai mutu yang disyaratkan dan sesuai
biaya yang disediakan. Manajemen Proyek merupakan penerapan
pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik untuk kegiatan proyek
agar memenuhi persyaratan proyek. Dan semua harus dikelola secara
ahli untuk memberikan hasil yang tepat waktu, sesuai anggaran,
pembelajaran dan integrasi yang dibutuhkan organisasi.

2. Seorang manajer proyek teknik informatika harus memilih antara dua alternatif
perangkat lunak. Produk A memiliki fitur yang lebih lengkap tetapi harganya lebih mahal, sementara
produk B memiliki fitur yang kurang lengkap tetapi harganya lebih murah. Bagaimana cara manajer
proyek memutuskan produk mana yang akan dipilih? Jelaskan setidaknya tiga faktor yang harus
dipertimbangkan.

Penjelasan Batasan dalam Triple Constraint


1. Cost
Dalam triple constraint, cost menggambarkan batasan biaya (budget) pada setiap

proyek.
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi perhitungan biaya ini, mulai

dari pembayaran orang-orang yang bekerja di dalam proyek, sampai faktor

eksternal yang tidak diduga.

Baik itu untuk proyek kecil maupun besar, dibutuhkan penggunaan project

management tools yang tepat agar perhitungan biaya lebih mudah dan tetap akurat.

2. Scope

Batasan kedua dari triple constraint adalah scope atau ruang lingkup. Batasan ini

berisikan apa saja yang harus dilakukan agar sebuah proyek berjalan dengan

lancar.

Intinya, semua yang masuk ke dalam ruang lingkup proyek wajib dituliskan agar

terpenuhi.

Tentu saja harus ada pemilihan mana yang menjadi prioritas, mana yang bisa

dinomorduakan.

Hal ini sangat penting, agar tenaga dan semua resource yang dimiliki bisa

digunakan secara lebih efektif dan efisien.

3. Time

Batasan ketiga dalam triple constraint adalah waktu atau penjadwalan dalam

manajemen proyek.
Jadwal ini sangatlah penting, agar proyek bisa selesai sesuai dengan keinginan

klien, stakeholder, dan pihak penting lainnya.

Kamu bisa menggunakan Gantt chart, work breakdown structure (WBS), dan

serangkaian proses manajemen waktu untuk mengatur jadwal ini.

Akan tetapi, dengan Gantt chart, semuanya akan otomatis diperbaharui setiap ada

anggota tim yang menyelesaikan tugasnya.

Tahapan Manajemen Proyek


Manajemen proyek melibatkan sejumlah tahapan atau langkah-langkah untuk merencanakan,
melaksanakan, dan menyelesaikan proyek dengan sukses. Tahapan-tahapan tersebut dapat
bervariasi tergantung pada metodologi manajemen proyek yang digunakan, namun secara
umum, terdapat beberapa tahapan umum yang sering ditemui dalam manajemen proyek. Berikut
adalah tahapan-tahapan tersebut:

1. Inisiasi (Initiation)
Tahap inisiasi adalah awal dari proyek di mana ide atau kebutuhan untuk proyek diidentifikasi.
Pada tahap ini, perluasan gagasan dan perencanaan awal proyek terjadi, termasuk identifikasi
pemangku kepentingan utama dan tujuan proyek.

2. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan melibatkan pengembangan rencana proyek yang terperinci, termasuk
penentuan tujuan, ruang lingkup, jadwal waktu, alokasi sumber daya, dan identifikasi risiko. Ini
juga mencakup pengembangan rencana manajemen komunikasi dan pengelolaan perubahan.

3. Eksekusi (Execution)
Pada tahap eksekusi, rencana proyek diimplementasikan. Tim proyek bekerja untuk
menyelesaikan tugas-tugas dan menghasilkan deliverables sesuai dengan spesifikasi yang telah
ditetapkan. Manajer proyek memainkan peran penting dalam mengkoordinasikan aktivitas dan
memastikan penggunaan sumber daya yang efisien.

4. Pemantauan dan Pengendalian (Monitoring and Controlling)


Pada tahap ini, kemajuan proyek dipantau secara rutin untuk memastikan bahwa proyek berjalan
sesuai rencana. Pengendalian dilakukan untuk menangani perubahan-perubahan yang mungkin
terjadi dan memastikan bahwa proyek tetap berada dalam kendali.
5. Penutupan (Closing)
Setelah proyek mencapai tujuan utama dan semua kegiatan telah diselesaikan, tahap penutupan
dimulai. Ini melibatkan penyelesaian dan pengiriman deliverables, evaluasi kinerja proyek,
pemenuhan kontrak, dan pembuatan laporan akhir. Tim proyek juga mengevaluasi pelajaran
yang dipetik dari proyek untuk perbaikan di masa mendatang.

3. Jelaskan perbedaan antara model waterfall dan model agile dalam pengembangan perangkat
lunak. Manakah yang lebih baik dalam konteks pengembangan proyek teknik informatika? Berikan
alasan Anda

Metode waterfall dan metode agile adalah dua metode yang umum perusahaan pakai untuk
mengerjakan sebuah proyek.

Namun, sebelum membahas mengenai perbedaan kedua metode ini, Anda perlu memahami
pengertian dari masing-masing metode itu sendiri.

Melansir Workfront, metode waterfall merupakan sebuah approach dalam manajemen proyek
yang menekankan pada perkembangan secara urut mulai awal hingga akhir proyek, layaknya
aliran air terjun.

Metode yang sering para engineer pakai ini lebih berorientasi pada perencanaan yang cermat,
dokumentasi yang rinci, serta eksekusi yang berurutan. Oleh karena itu, metode ini juga terkenal
dengan sebutan metode tradisional.

Fase-fase umum dalam metode waterfall meliputi kebutuhan, desain, implementasi, verifikasi
atau percobaan, serta penyebaran dan pemeliharaan.

Sedangkan, metode agile memiliki alur kerja yang lain.

Melansir Wrike, agile adalah sebuah metode manajemen proyek yang berjalan dengan cara
membaginya menjadi beberapa fase.

Fase-fase tersebut di antaranya adalah penyusunan konsep, inisiasi dan analisis, desain, konstruksi
dan coding, percobaan, dan implementasi.

Pada metode ini, pekerjaan yang telah terbagi pada masing-masing pemangku jobdesc akan
berjalan secara bersamaan, mulai dari proses perencanaan, eksekusi, hingga evaluasi.

Oleh karena itu, kolaborasi yang kontinu merupakan hal penting dalam pelaksanaan metode yang
satu ini.

Berdasarkan pengertian masing-masing metode di atas, beberapa perbedaan agile dan waterfall
adalah sebagai berikut:
 Alur kerja kedua metode ini berbeda. Agile merupakan metode
iterasi yang kontinu. Sedangkan, waterfall merupakan metode yang
berurutan mulai dari awal hingga akhir.
 Agile terkenal sebagai metode yang lebih fleksibel. Sedangkan,
waterfall terkenal sebagai metode yang terstruktur.
 Agile terbagi menjadi beberapa fase. Sedangkan, waterfall perlu
melalui rangkaian proses yang sekuensial.
 Fase percobaan pada metode agile terjadi secara bersamaan dengan
pengembangan software. Sedangkan, fase percobaan pada
metode waterfall terjadi setelah fase “build”.
 Agile memungkinkan perubahan dalam kebutuhan pengembangan
proyek. Sedangkan, waterfall tak punya ruang lingkup untuk
mengubah kebutuhan apabila pengembangan proyek telah dimulai.

1. Metode Agile

Berikut ini kelebihan dari metode agile:

 Berfokus pada keterlibatan klien pada setiap fase.


 Tim agile cenderung memiliki motivasi tinggi dan lebih terorganisir
sehingga hasilnya relatif lebih memuaskan.
 Kualitas pengembangan dijamin terawat.
 Tiap prosesnya bersifat inkremental sehingga meminimalisir risiko
selama proses pengembangan.

Berikut ini kekurangan metode agile:

 Kurang tepat untuk proyek pengembangan berskala kecil.


 Memerlukan ahli untuk mengambil keputusan penting saat meeting.
 Memerlukan biaya yang cenderung lebih banyak.
 Berisiko keluar jalur apabila manajernya kurang tegas mengenai
target outcome.

2. Metode Waterfall

Berikut ini kelebihan dari metode waterfall:

 Kesalahan desain bisa diantisipasi pada saat fase analisis dan desain
sehingga meminimalisir risiko kesalahan selama fase implementasi.
 Biaya proyek bisa dianggarkan dengan lebih akurat sejak awal.
 Pemantauan progres kerja lebih jelas dan terstruktur.
 Keterlibatan klien yang cenderung minim sehingga meminimalisir
ketertundaan proses produksi.
 Developers yang baru join di tengah-tengah progres proyek bisa
memahami seputar proyek tersebut dengan baik karena telah
tertulis pada dokumen kebutuhan yang dirancang di awal fase.

Berikut ini kekurangan dari metode waterfall:

 Durasi proyek bisa jadi lebih lama.


 Minimnya keterlibatan klien bisa jadi membingungkan mereka akan
tujuan yang sebenarnya ingin dicapai.
 Klien tidak terlibat pada fase desain dan implementasi.
 Ketika salah satu fase mengalami ketertundaan, keseluruhan fase
juga akan ikut tertunda.

Metode agile yang baik dalam konteks pengembangan proyek teknik


informatika

4. Jika dalam sebuah proyek teknologi informasi memiliki client/atau stack holder yang sulit untuk
berkomunikasi dan memiliki banyak kritikan kurang memuaskan, sikap apa yang dibutuhkan oleh
seorang manajer dan bagaimana cara menghadapinya?

Terdapat 4 tahapan proses yang terjadi pada manajemen pemangku kepentingan atau
stakeholders :

1. Mengidentifikasi pemangku kepentinganmelibatkan mengidentifikasi semua orang


yang terlibat dalam proyek atau terpengaruh olehnya, dan menentukan cara terbaik
untuk mengelola hubungan dengan mereka. Keluaran utama dari proses ini adalah
daftar pemangku kepentingan.
2. Perencanaan manajemen pemangku kepentingan melibatkan penentuan strategi
untuk secara efektif melibatkan pemangku kepentingan dalam keputusan dan kegiatan
proyek berdasarkan kebutuhan, minat, dan potensi dampak mereka. Keluaran dari
proses ini adalah rencana pengelolaan pemangku kepentingan dan pembaruan dokumen
proyek.
3. Mengelola keterlibatan pemangku kepentingan melibatkan komunikasi dan bekerja
dengan pemangku kepentingan proyek untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
mereka, menyelesaikan masalah, dan mendorong keterlibatan dalam keputusan dan
kegiatan proyek. Keluaran dari proses ini adalah log masalah, permintaan perubahan,
pembaruan rencana manajemen proyek, pembaruan dokumen proyek, dan pembaruan
aset proses organisasi.
4. Mengontrol keterlibatan pemangku kepentingan melibatkan pemantauan hubungan
pemangku kepentingan dan menyesuaikan rencana dan strategi untuk melibatkan
pemangku kepentingan sesuai kebutuhan. Keluaran dari proses ini adalah informasi
kinerja kerja, permintaan perubahan, pembaruan dokumen proyek, dan pembaruan aset
proses organisasi.

Anda mungkin juga menyukai