A. IDENTITAS MODUL
Peserta didik mampu menyajikan asal usul dan makna semboyan Bhineka Tunggal Ika
sebagai modal sosial; membangun harmoni dalam keberagaman; dan mengenal gotong
royong; sebagai perwujudan sistem ekonomi Pancasila dan inklusif dan berkeadilan.
2. Rencana Assesmen
RENCANA ASSESMEN
KKTP Assesmen Formatif
Assesmen Awal Assesmen Dalam Assesmen
Proses Sumatif
1.1.1
Menganalisis
mengumpulkan
dan memilih
makna dan pertanyaan Presentasi, proyek
nilaidari pemantik
keragaman dan
kehidupan
berbangsa
1.2.1
Menginisiasi,
megoreksi dan
memilah dengan
cara
mengidentifikasi
respon terhadap
kondisi dan
keadaan yang
beragam di
lingkungan dan
masyarakat
untuk
menghasilkan
kondisi dan
keadaan yang
lebih baik.
3. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pembukaan (10 menit)
1) Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa dengan dipimpin oleh Ketua Kelas
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan absensi
3) Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas serta kondisi fisik
dan psikis peserta didik
4) Guru melakukan permainan ice breaking: menyusun gelas untuk meningkatkan
motivasi peserta didik di awal pembelajaran serta menganalogikan susunan gelas
seperti kegiatan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari
5) Peserta didik mengerjakan asesmen diagnostik melalui laman linktr.ee/ad-ppkn
melalui handphone masing-masing
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan yang akan dicapai
serta cakupan materi yang akan dipelajari yaitu Inisiasi Kegiatan Gotong Royong
dalam Praktik Hidup Sehari-hari
.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
1) Tahap 1: Penentuan Pertanyaan Mendasar
- Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru yang mengaitkan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu “Apa yang dapat
kamu lakukanketika melihat jalanan yang rusak ketika berangkat ke sekolah?”
- Peserta didik menyimak informasi mengenai budaya gotong royong warga
kota Jakarta serta peran yang dapat peserta didik lakukan untuk mengatasi
permasalahan di sekitarnya melalui paparan interaktif yang ditayangkan oleh
guru
2) Tahap 2: Mendesain Perencanaan Proyek
- Peserta didik dibagi ke dalam 6 (lima) kelompok dengan berhitung mengular
daripojok kiri depan ke kanan belakang.
- Peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk
berdiskusi mengenai Projek Gotong Royong Digital yang akan dilakukan
yaitu membuat laporan permasalahan disekitarnya dengan mengunduh
aplikasi JAKI dan mempelajari mekanisme dalam membuat laporan di
aplikasi JAKI
3) Tahap 3: Menyusun Jadwal
- Peserta didik secara berkelompok mendengarkan paparan dari guru mengenai
langkah-langkah penyusunan laporan dan hasil yang diharapkan dari Projek
Gotong Royong Digital yang dibuat
- Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan jadwal pencarian masalah,
sasaran lokasi kemungkinan terdapat masalah, serta alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk membuat laporan pada aplikasi JAKI
- Peserta didik secara berkelompok mengerjakan LKPD yang diberikan oleh
guru mengenai Projek Gotong Royong Digital
- Guru membimbing proses diskusi dalam kelompok serta melakukan observasi
terhadap sikap gotong royong yang muncul dalam proses diskusi
4) Tahap 4: Memonitor
- Peserta didik secara berkelompok membuat draft poster Projek Gotong
Royong Digital yang berisi tentang kategori laporan, lokasi masalah, narasi
laporan,perkembangan laporan, dan hasil akhir laporan
- Peserta didik secara berkelompok menerima masukan dan saran dari guru
mengenai pembuatan poster inisiasi gotong royong
- Guru melakukan penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
berdiskusi dan menyampaikan gagasan dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup (10 menit)
1) Peserta didik secara acak melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan pada pertemuan hari ini dengan menjawab pertanyaan: a) Apa yang
kamu dapatkan pada pembelajaran hari ini? b) Apa yang sudah baik dalam
pembelajaran hari ini? c) Apa yang akan dilakukan supaya pembelajaran minggu
depan lebih baik? dengan metode tanya jawab
2) Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.
Pertemuan 2
1. Kegiatan Pembukaan (10 menit)
1) Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa dengan dipimpin oleh Ketua Kelas
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan absensi
3) Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas serta kondisi
fisik danpsikis peserta didik
Lembar Penilaian
No. Nama Peserta Sikap Jumlah Nilai Predikat
didik Toleransi Kerjasama Skor
1 2 3 4 1 2 3 4
1. ......................
Dst.
SKOR
Skor Maksimal = 8
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏/𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100
Bahan Bacaan
Inisiasi Kegiatan Bersama Atau Gotong Royong Dalam Praktik Hidup Sehari-Hari
Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila
Kalian tentu tahu bahwa Indonesia dikenal dunia karena masyarakat Indonesia
memiliki sikap ramah, kekeluargaan, dan budaya gotong royong. Sejak lama budaya
gotong royong telah mengakar di bumi Indonesia. Sartono Kartodirjo menyebutkan
bahwa gotong royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi
gotong royong bahkan menjadi penanda dan identitas budaya bangsa Indonesia.
Budaya gotong royong di Indonesia dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk
dan istilah yang berbeda sesuai dengan daerah masing-masing. Misalnya di Jawa
dikenal dengan istilah sambatan. Sambatan merupakan tradisi untuk meminta
pertolongan kepada warga masyarakat untuk membantu keluarga yang sedang
membutuhkan bantuan seperti membangun dan memperbaiki rumah, membantuhajatan
perkawinan, upacara kematian dan kepentingan-kepentingan lain yang membutuhkan
bantuan orang banyak. Uniknya, tanpa diminta untuk membantu, masyarakat akan
nyengkuyung (bekerja bersama-sama membantu tetangganya yang memiliki hajat).
Mereka tidak berharap mendapatkan keuntungan material atau berpikir untung-rugi.
Mereka memiliki prinsip “loss sathak, bathi sanak” yang kurang lebih artinya: “lebih
baik kehilangan materi daripada kehilangan saudara”.
Di Toraja, Sulawesi Selatan, tradisi gotong royong disebut dengan arisan tenaga, yaitu
kerja bakti bergilir untuk menggarap sawah atau ladang milik warga. Suku Dayak di
Kalimantan juga melakukan tradisi yang kurang lebih sama yang disebut dengan
tradisi sa’aelant. Karena konsep gotong royong mengandung makna bekerja sama
secara nyata, maka sudah semestinya kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari,
bukan hanya sekedar untuk didiskusikan saja. Lantas bagaimana cara mempraktikkan
gotong royong? Ada banyak cara yang dapat kalian lakukan. Kalian dapat
memulainya dengan melakukan hal-hal sederhana yang ada di sekitar kalian seperti
membantu hajatan tetangga, gotong royong mengatasi masalah lingkungan hidup,
gotong royong menyantuni orang miskin dan anak-anak yatim, gotong royong
membersihkan kelas, dan sebagainya. Ingat bahwa gotong royong tidak hanya sebatas
pada kegiatan bersama yang bersifat fisik saja, tetapi dapat berupa kerja bersama non-
fisik seperti mencari solusi bersama atas sebuah persoalan, memberikan gagasan/ide,
memberikan bantuan, dan lain-lain.
Sumber Belajar
1. Abdul Wahid, dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
2. Mulyatno, 2022, Praktik Gotong Royong dalam Hidup Bermasyarakat sebagai
Pengamalan Nilai- nilai Pancasila. Yogyakarta: Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6
No. 2.
3. Yuyus Kardiman, dkk. 2022. Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga