Anda di halaman 1dari 13

MODUL AJAR

A. IDENTITAS MODUL

SATUAN PENDIDIKAN : SMK NEGERI 10 MEDAN


MATA PELAJARAN : PPKN
FASE/KELAS : E/X
ELEMEN : BHINNEKA TUNGGAL IKA
ALOKASI WAKTU : 4 JP
PERTEMUAN : PERTAMA
PENYUSUN : NUR LENGKAP PANDIANGAN
A. CAPAIAN PEMBELAJARAN

Peserta didik mampu menyajikan asal usul dan makna semboyan Bhineka Tunggal Ika
sebagai modal sosial; membangun harmoni dalam keberagaman; dan mengenal gotong
royong; sebagai perwujudan sistem ekonomi Pancasila dan inklusif dan berkeadilan.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PERELEMEN

No Elemen CP Kompetensi Konten


3 Bhinneka Peserta didik mampu  Menghargai  Pengaruh
Tunggal menyajikan asal usul dan  Menganalisis keanggotaan
Ika makna semboyan Bhineka  Memahami penting kelompok lokal,
Tunggal Ika sebagai nya dan regional, nasional,
modal sosial; membangun menunjukkan dan global
harmoni dalam  Mempromosikan terhadap
keberagaman; dan pembentukan
mengenal gotong royong; identitas
sebagai perwujudan  Keragamaan
sistem ekonomi Pancasila budaya yang ada,
dan inklusif dan dan menanggapi
berkeadilan. secara memadai
terhadap kondisi
dan keadaan yang
ada di lingkungan
dan masyarakat
 Sikap saling
menghormati
dalam
mempromosikan
pertukaran
budaya dan
kolaborasi dalam
dunia yang saling
terhubung
 Kebinekaan,
mempertautkan
kearifan lokal
dengan budaya
global, serta
mendahulukan
produk dalam
negeri
 Kasus-kasus yang
merusak
kebinekaan dan
secara kreatif dan
inovatif
memberikan
solusinya
B. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

No Elemen CP Kompetensi Konten TP ATP Alok Sem


Wakt
3 Bhinneka Peserta didik  Menghargai  Pengaruh Menginisiasi  Mengidentifikasi 2 JP
TunggalIka mampu  Menganalisis keanggotaa kegiatan contoh praktik
menyajikan  Memahami n bersama atau gotong royong
asal usul dan penting nya dan kelompok gotong dalam kehidupan
makna menunjukkan lokal, royongdalam sehari-hari
semboyan  Mempromosikan regional, praktik hidup berdasarkan
Bhineka nasional, sehari- hari nilai-nilai
Tunggal Ika dan global untuk Pancasila
sebagai modal terhadap membangun  Menginisiasi
sosial; pembentuk masyarakat kegiatan
membangun an identitas sekitar dan bersama atau
harmoni dalam  Keragama masyarakat gotong royong
keberagaman; an budaya Indonesia di lingkungan 2 JP 2
dan mengenal yang ada, berdasarkan sekolah
gotong royong; dan nilai-nilai berdasarkan
sebagai menangga Pancasila. nilai-nilai
perwujudan pi secara Pancasila
sistem ekonomi memadai
Pancasila dan terhadap
inklusif dan kondisi
berkeadilan. dan
keadaan
yangada di
lingkungan
dan
masyaraka
t
 Sikap
saling
menghorm
ati dalam
memprom
osikan p
ertukaran
budaya
dan
kolaborasi
dalam
dunia yang
saling
terhubung
 Kebinekaa
n, mem
pertautkan
kearifan
lokal
dengan
budaya
global,
serta
mendahul
ukan
produk
dalam
negeri
 Kasus-kasus
yang
merusak
kebinekaan
dan secara
kreatif dan
inovatif
memberikan
solusinya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) DAN KRITERIA KETERCAPAIAN
TUJUAN PEMBELAJARAN (KKTP)

1. Tujuan Pembelajaran (TP) dan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran


(KKTP)
1.1 Peserta didik mampu menginisiasi kegiatan bersama atau gotong royong dalam praktik
hidup sehari- hari untuk membangun masyarakat sekitar dan masyarakat Indonesia
berdasarkan nilai-nilaiPancasila
Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran:
1.1.1 Menganalisis, mengumpulkan dan memilih makna dan nilai dari keragaman
dalam kehidupan berbangsa
1.1.2 Menginisiasi, mengoreksi dan memilah dengan cara mengidentifikasi respon
terhadap kondisi dan keadaan yang beragam di lingkungan dan masyarakat
untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik

2. Rencana Assesmen

RENCANA ASSESMEN
KKTP Assesmen Formatif
Assesmen Awal Assesmen Dalam Assesmen
Proses Sumatif
1.1.1
Menganalisis
mengumpulkan
dan memilih
makna dan pertanyaan Presentasi, proyek
nilaidari pemantik
keragaman dan
kehidupan
berbangsa
1.2.1
Menginisiasi,
megoreksi dan
memilah dengan
cara
mengidentifikasi
respon terhadap
kondisi dan
keadaan yang
beragam di
lingkungan dan
masyarakat
untuk
menghasilkan
kondisi dan
keadaan yang
lebih baik.

3. Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pembukaan (10 menit)

1) Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa dengan dipimpin oleh Ketua Kelas
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan absensi
3) Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas serta kondisi fisik
dan psikis peserta didik
4) Guru melakukan permainan ice breaking: menyusun gelas untuk meningkatkan
motivasi peserta didik di awal pembelajaran serta menganalogikan susunan gelas
seperti kegiatan gotong royong dalam kehidupan sehari-hari
5) Peserta didik mengerjakan asesmen diagnostik melalui laman linktr.ee/ad-ppkn
melalui handphone masing-masing
6) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan indikator keberhasilan yang akan dicapai
serta cakupan materi yang akan dipelajari yaitu Inisiasi Kegiatan Gotong Royong
dalam Praktik Hidup Sehari-hari
.
2. Kegiatan Inti (70 menit)
1) Tahap 1: Penentuan Pertanyaan Mendasar
- Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru yang mengaitkan
materi yang akan dipelajari pada pertemuan tersebut yaitu “Apa yang dapat
kamu lakukanketika melihat jalanan yang rusak ketika berangkat ke sekolah?”
- Peserta didik menyimak informasi mengenai budaya gotong royong warga
kota Jakarta serta peran yang dapat peserta didik lakukan untuk mengatasi
permasalahan di sekitarnya melalui paparan interaktif yang ditayangkan oleh
guru
2) Tahap 2: Mendesain Perencanaan Proyek
- Peserta didik dibagi ke dalam 6 (lima) kelompok dengan berhitung mengular
daripojok kiri depan ke kanan belakang.
- Peserta didik berkumpul sesuai dengan kelompoknya masing-masing untuk
berdiskusi mengenai Projek Gotong Royong Digital yang akan dilakukan
yaitu membuat laporan permasalahan disekitarnya dengan mengunduh
aplikasi JAKI dan mempelajari mekanisme dalam membuat laporan di
aplikasi JAKI
3) Tahap 3: Menyusun Jadwal
- Peserta didik secara berkelompok mendengarkan paparan dari guru mengenai
langkah-langkah penyusunan laporan dan hasil yang diharapkan dari Projek
Gotong Royong Digital yang dibuat
- Peserta didik secara berkelompok mendiskusikan jadwal pencarian masalah,
sasaran lokasi kemungkinan terdapat masalah, serta alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk membuat laporan pada aplikasi JAKI
- Peserta didik secara berkelompok mengerjakan LKPD yang diberikan oleh
guru mengenai Projek Gotong Royong Digital
- Guru membimbing proses diskusi dalam kelompok serta melakukan observasi
terhadap sikap gotong royong yang muncul dalam proses diskusi
4) Tahap 4: Memonitor
- Peserta didik secara berkelompok membuat draft poster Projek Gotong
Royong Digital yang berisi tentang kategori laporan, lokasi masalah, narasi
laporan,perkembangan laporan, dan hasil akhir laporan
- Peserta didik secara berkelompok menerima masukan dan saran dari guru
mengenai pembuatan poster inisiasi gotong royong
- Guru melakukan penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam
berdiskusi dan menyampaikan gagasan dalam kelompok
3. Kegiatan Penutup (10 menit)

1) Peserta didik secara acak melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilakukan pada pertemuan hari ini dengan menjawab pertanyaan: a) Apa yang
kamu dapatkan pada pembelajaran hari ini? b) Apa yang sudah baik dalam
pembelajaran hari ini? c) Apa yang akan dilakukan supaya pembelajaran minggu
depan lebih baik? dengan metode tanya jawab
2) Peserta didik dan guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa.

Pertemuan 2
1. Kegiatan Pembukaan (10 menit)

1) Pembelajaran dibuka dengan salam dan berdoa dengan dipimpin oleh Ketua Kelas
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik dengan melakukan absensi
3) Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan kelas serta kondisi
fisik danpsikis peserta didik

2. Kegiatan Inti (70 menit)


1.Tahap 5: Menguji Hasil
1. Peserta didik secara berkelompok mempresentasikan hasil karya berupa
poster Projek Gotong Royong Digital yang telah dibuat dengan durasi 20
menit setiap kelompok
2. Peserta didik pada kelompok lainnya mengajukan pertanyaan dan saran
untuk kelompok yang sedang melakukan presentasi serta mengerjakan
LKPD yang diberikan oleh guru
3. Guru melakukan penilaian terhadap hasil karya peserta didik dan
kemampuan peserta didik dalam mempresentasikan hasil karyanya
2.Tahap 2: Mengevaluasi
1. Peserta didik melakukan evaluasi terhadap hasil karya Projek Gotong
Royong Digital yang telah dibuat
2. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah menyelesaikan
pembuatan poster inisiasi gotong royong
3. Kegiatan Penutup (10 menit)

1.Guru membimbing peserta didik secara acak melakukan refleksi mengenai


pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan hari ini dengan menjawab
pertanyaan: a) Apa yang kamu dapatkan pada pembelajaran hari ini? b) Apa yang
sudah baik dalam pembelajaran hari ini? c) Apa yang akan dilakukan supaya
pembelajaran minggu depan lebih baik? dengan metode tanya jawab Guru dan
peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa.

C. ASSESMEN (AWAL DAN AKHIR PEMBELAJARAN)


NO 1. ASSESMEN FORMATIF KETERANGAN
1 Assesmen awal Menjawab pertanyaan pemantik yaitu :
Pernahkah kamu melihat jalanan yang rusak
ketika berangkat ke sekolah? Siapa yang
bertanggung jawab untuk memperbaiki
kerusakan jalan tersebut?

2 Assesmen didalam proses a. Presentasi


b. Proyek

2. ASSESMEN SUMATIF PAS


D. RUBRIK PENILAIAN

RUBRIK PENILAIAN PENGERJAAN, PRESENTASI DAN HASIL PROYEK


No Aspek Indikator Penskroran
. yang 1 2 3 4
dinilai
A. Perencaan 1. Pemilihan Proyek Proyek Proyek Proyek
Proyek proyek dan yang yang yang yang
jadwal direncanak direncanak direncanak direncanak
pengerjaan an tidak an sesuai an sesuai an sesuai
proyek. sesuai instruksi instruksi instruksi
instruksi LKPD dan LKPD dan LKPD dan
LKPD dan disertai disertai disertai
tidak dengan dengan dengan
disertai jadwal jadwal jadwal
dengan pelaksanaa pelaksanaa pelaksanaa
jadwal n seadanya. n tetapi n yang
pelaksanaa tidak rinci. rinci.
n.
B. Pelaksana 2. Kerjasama Hanya satu Beberapa Semua Semua
an Proyek dalam anggota saja anggota anggota
mengerjakan kelompok anggota kelompok kelompok
proyek. terlibat kelompok terlibat terlibat
dalam terlibat dalam dalam
mengerjaka dalam mengerjaka mengerjaka
n proyek mengerjaka n proyek n proyek
dan tidak n proyek dan tidak dan sesuai
sesuai dan tidak sesuai dengan
dengan sesuai dengan tapantahap
tapantahap dengan tapantahap annya.
annya tapantahap annya.
annya
C. Presentasi 3. Kejelasan Materi Materi Materi Materi
Materi. yang yang yang yang
disampaika disampaika disampaika disampaika
n tidak n tidak n runtut n runtut
runtut dan runtut dan namun dan fokus
tidak fokus fokus pada tidak fokus pada topik
pada topik topik pada topik presentasi
presentasi presentasi presentasi
4. Kerjasama Pembagian Pembagian Pembagian Materi
Kelompok tugas tiap tugas tiap tugas tiap yang
dalam anggota anggota anggota disampaika
Presentasi. tidak tidak merata n runtut
merata dan merata namun dan fokus
tidak namun kurang pada topik
kompak kompak kompak presentasi
5. Penampilan Suara tidak Suara tidak Suara jelas Suara jelas
Presentasi. jelas dan jelas dan dan lancar, dan lancar,
tidak lancar, intonasi intonasi
lancar, intonasi kurang tepat,
intonasi kurang tepat, percaya diri
kurang tepat, cukup tinggi
tepat, cukup percaya diri
kurang diri percaya diri
tinggi
D. Hasil 6. Hasil Proyek Hasil Hasil Hasil Hasil
Proyek proyek proyek proyek proyek
tidak tidak menarik menarik
menarik menarik dan tidak dan sesuai
dan tidak dan sesuai sesuai dengan
sesuai dengan dengan tema yang
dengan tema yang tema yang dierikan.
tema yang dierikan. dierikan.
dierikan.
RUBRIK PENILAIAN OBSERVASI PENILAIAN SIKAP

No. Komponen Indikator Kualifikasi Keterangan


Penilaian
1. Toleransi  Menunjukkan Sangat baik Memenuhi empat
kedamaian indikator
 Terbuka terhadap
semua anggota Baik Memenuhi tiga
kelompok indikator
 Menghargai Kurang baik Memenuhi dua
pendapat teman indikator
 Menerima masukan Perlu Terdapat satu
anggota kelompok Pendampingan indikator
2. Kerjasama  Bersedia menerima Sangat baik Memenuhi empat
tanggungjawab indikator
 Ringan tangan Baik Memenuhi tiga
membantu teman indikator
satu kelompok Kurang baik Memenuhi dua
 Menghargai indikator
pendapat teman satu Perlu Terdapat satu
kelompok Pendampingan indikator
 Menghargai
perbedaan teman
satu kelompok

Lembar Penilaian
No. Nama Peserta Sikap Jumlah Nilai Predikat
didik Toleransi Kerjasama Skor
1 2 3 4 1 2 3 4
1. ......................
Dst.

SKOR

Skor Maksimal = 8
Nilai = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏/𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒂𝒍 x 100

Kriteria pengkategorian predikat


89 -100 = A Sangat Baik 64 – 76 = C Cukup
77 – 88 = B Baik < 64 = D Kurang
E. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
Media/Alat
HP, Infocus, Laptop, Gambar, whiteboard, penghapus, stickynote, Alat tulis sekolah,
dll

Bahan Bacaan

Inisiasi Kegiatan Bersama Atau Gotong Royong Dalam Praktik Hidup Sehari-Hari
Berdasarkan Nilai-Nilai Pancasila

A. Makna Gotong Royong


Pernahkah kalian mendengar kata gotong royong? Ataukah kalian pernah ikut
gotong royong? Gotong royong merupakan identitas dan kekayaan budaya Indonesia.
Ada pepatah menyebutkan bahwa “Berat sama dipikul ringan sama dijinjing”.
Pepatah ini bermakna, pekerjaan berat jika dilakukan bersama-sama akan terasa
ringan. Pepatah ini dapat menggambarkan makna gotong royong. Lalu, apa yang
dimaksud gotong royong itu? Mari kita diskusikan bersama-sama!
Sebagai makluk sosial, manusia tidak dapat hidup sendiri. Manusia senantiasa
membutuhkan bantuan orang lain. Hal ini menjadi fitrah manusia. Oleh karena itu,
dalam kehidupan masyarakat diperlukan adanya kerja sama, gotong royong, dan
sikap saling membantu untuk menyelesaikan berbagai permasalahan hidup.
Keberadaan tradisi gotong royong dalam kehidupan bangsa Indonesia sebagai
warisan masa lalu merupakan sebuah kearifan local yang perlu dikembangkan dalam
kehidupan generasi masa kini. Nilai gotong royong dapat dimanfaatkan secara positif
dalam kehidupan untuk menggerakan solidaritas social agar bangsa Indonesia
mampu menghadapi tantangan perubahan jaman, globalisasi maupun berbagai hal
yang mengancam kehidupan masyarakat seperti bencana alam, konflik social
maupun politik.
Secara umum pengertian gotong royong dapat ditemukan dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia yang menyebutnya sebagai bekerja bersama-sama, tolong
menolong, bantu membantu. Sedangkan dalam perspektif budaya, Koentjaraningrat
mendefinisikan gotong royong sebagai pengerahan tenaga manusia tanpa bayaran
untuk suatu proyek atau pekerjaan yang bermanfaat bagi umum atau yang berguna
bagi pembangunan. Gotong royong muncul atas dorongan, kesadaran dan semangat
untuk mengerjakan serta menanggung akibat dari suatu karya, terutama yang benar-
benar, secara bersama- sama, serentak dan beramai-ramai, tanpa memikirkan dan
mengutamakan keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan selalu untuk kebahagiaan
bersama. Maka, setiap individu yang memegang prinsip dan memahami roh gotong
royong secara sadar bersedia melepaskan sifat egois. Gotong royong harus dilandasi
dengan semangat keikhlasan, kerelaan, kebersamaan, toleransi dan kepercayaan.

B. Praktik Gotong Royong dalam Hidup Bermasyarakat sebagai Pengamalan


Nilai-nilai Pancasila
Pengembangan kualitas hidup berpancasila yang ditandai oleh praktik hidup
bergotong royong merupakan tanggungjawab setiap warga negar Indonesia
dalam upaya menjaga dan melestarikan kebhinekaan suku, ras, agama,
kepercayaan dan budaya. Gotong royong merupakan semangat dan cara hidup
bangsa Indonesia dari generas ke geneasi yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Perjalanan, perjuangan dan hidup berbangsa dalam kebhinekaan mendasarkan
diri pada spiritualitas berketuhanan, berperikemanusiaan, bersatu, bergotong
royong dan berkeadilan sosial.
Masyarakat Indonesia dengan Pancasila sebagai filosofi hidup berbangsa
dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi semangat dan praktik hidup
bergotong royong. Gotong royong merupakan prinsip hidup bersama yang
didasarkan pada semangat kekeluargaan, kerelaan untuk saling menolong yang
menumbuhkan rasa keterjaminan social, dan tenggung jawab atas kehidupan
bersama. Semangat dan praktik gotong royong mengintegrasikan nilai-nilai kelima
sila Pancasila yang mewujud dalam sikap, kata dan tindakan setiap warga Negara
Indonesia dalam kehidupan bersama . Hidup sehari-hari menjadi praktik dialog
yang otentik yang menghargai martabat setiap pribadiuntuk bersatu-padu dan
bekerjasama dalam mewujudkan masyarakat adil dan sejahtera secara
multidimensi. Dengan melaksanakan gotong-royong, nilai-nilai Pancasila
menjiwai dan menjadi nyata dalam kehidupan berbangsa. Tugas para generasi
penerus bangsa pasca kemerdekaan adalah membangun iklim berpancasila.
Berbagai penelitian dengan menggunakan pendekatanfenomenologis dan kultural
diperlukan agar mampu mengeksplorasi penghayatan nilai- nilai Pancasila dalam
berbagai kearifan lokal Indonesia.

C. Contoh Gotong Royong dalam Praktik Hidup Sehari-hari

Kalian tentu tahu bahwa Indonesia dikenal dunia karena masyarakat Indonesia
memiliki sikap ramah, kekeluargaan, dan budaya gotong royong. Sejak lama budaya
gotong royong telah mengakar di bumi Indonesia. Sartono Kartodirjo menyebutkan
bahwa gotong royong merupakan budaya yang telah tumbuh dan berkembang dalam
kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang diwariskan secara turun-temurun. Tradisi
gotong royong bahkan menjadi penanda dan identitas budaya bangsa Indonesia.
Budaya gotong royong di Indonesia dapat dilihat dalam berbagai macam bentuk
dan istilah yang berbeda sesuai dengan daerah masing-masing. Misalnya di Jawa
dikenal dengan istilah sambatan. Sambatan merupakan tradisi untuk meminta
pertolongan kepada warga masyarakat untuk membantu keluarga yang sedang
membutuhkan bantuan seperti membangun dan memperbaiki rumah, membantuhajatan
perkawinan, upacara kematian dan kepentingan-kepentingan lain yang membutuhkan
bantuan orang banyak. Uniknya, tanpa diminta untuk membantu, masyarakat akan
nyengkuyung (bekerja bersama-sama membantu tetangganya yang memiliki hajat).
Mereka tidak berharap mendapatkan keuntungan material atau berpikir untung-rugi.
Mereka memiliki prinsip “loss sathak, bathi sanak” yang kurang lebih artinya: “lebih
baik kehilangan materi daripada kehilangan saudara”.
Di Toraja, Sulawesi Selatan, tradisi gotong royong disebut dengan arisan tenaga, yaitu
kerja bakti bergilir untuk menggarap sawah atau ladang milik warga. Suku Dayak di
Kalimantan juga melakukan tradisi yang kurang lebih sama yang disebut dengan
tradisi sa’aelant. Karena konsep gotong royong mengandung makna bekerja sama
secara nyata, maka sudah semestinya kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari,
bukan hanya sekedar untuk didiskusikan saja. Lantas bagaimana cara mempraktikkan
gotong royong? Ada banyak cara yang dapat kalian lakukan. Kalian dapat
memulainya dengan melakukan hal-hal sederhana yang ada di sekitar kalian seperti
membantu hajatan tetangga, gotong royong mengatasi masalah lingkungan hidup,
gotong royong menyantuni orang miskin dan anak-anak yatim, gotong royong
membersihkan kelas, dan sebagainya. Ingat bahwa gotong royong tidak hanya sebatas
pada kegiatan bersama yang bersifat fisik saja, tetapi dapat berupa kerja bersama non-
fisik seperti mencari solusi bersama atas sebuah persoalan, memberikan gagasan/ide,
memberikan bantuan, dan lain-lain.
Sumber Belajar
1. Abdul Wahid, dkk. 2021. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk
SMA Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan
Teknologi.
2. Mulyatno, 2022, Praktik Gotong Royong dalam Hidup Bermasyarakat sebagai
Pengamalan Nilai- nilai Pancasila. Yogyakarta: Jurnal Kewarganegaraan Vol. 6
No. 2.
3. Yuyus Kardiman, dkk. 2022. Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Erlangga

Medan, 25 Februari 2024


Mengetahui,
Guru Pamong SMK Negeri 10 Medan Mahasiswa PPL PPG Prajabatan

Berlian Marpaung, M.Pd Nur Lengkap Pandiangan


NIP.198006202007012004

Anda mungkin juga menyukai