Anda di halaman 1dari 30

DAFTAR ISI

Informasi Umum
 Identitas Modul
 Sarana dan Prasarana
 Target Peserta Didik
 Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan

Komponen Inti
 Deskripsi singkat projek
 Dimensi, elemen dan subelemen dari profil pelajar pancasila
 Tujuan projek
 Alur kegiatan projek secara umum
 Asesmen
 Pertanyaan pemantik
 Refleksi Peserta Didik dan pendidik

Lampiran
 Lembar Aktivitas
 Bahan Bacaan
 Glosarium
 Daftar Pustaka
INFORMASI
UMUM
IDENTITAS MODUL
Penyusun :

Asal sekolah : SMA Negeri 1 Sikur

Jenjang/Kelas : SMA / X

Tahun : 2022

SARANA PRASARANA
 Sarana : Laptop, koneksi internet (kuota/wifi), proyektor, speaker,
boardmarker, whiteboard

 Prasarana : LMS dan sumber lain yang relevan

TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar berjumlah 36 orang

RELEVANSI TEMA DAN TOPIK PROJEK


UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
Kearifan lokal merupakan suatu kekayaan budaya lokal yang memuat kebijakan
dan pandangan hidup sekaligus mengkomodasi kebijakan dan kearifan di
dalamnya. Seiring berkembangnya zaman, eksistensi kearifan lokal semakin
memudar dan perlahan digantikan dengan nilai-nilai global. Itulah sebabnya,
penting bagi generasi penerus bangsa memahami serta mengetahui bagaimana
menerapkan nilai-nilai yang ada pada kearifan lokal di sekitarnya.

Kearifan lokal dapat berupa budaya, kebiasaan, fenomena dan tradisi dari
sebuah kelompok masyarakat. Kearifan lokal merupakan hasil dari jangka waktu
yang sangat lama dan diteruskan kepada generasi-generasi selanjutnya. Hal ini
penting untuk jadi perhatian kita bersama karena nilai-nilai kearifan lokal
merupakan hasil akumulasi pengetahuan lokal masyarakat Indonesia dalam
jangka waktu yang panjang. Berbagai nilai kearifan lokal tersebut mengandung
makna mendalam untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan sumber
daya lokal dengan mencerminkan relasi antar manusia, relasi manusia dengan
Tuhan dan relasi manusia dengan alam semesta.
Nilai-nilai pengetahuan lokal yang terwujud dalam berbagai bentuk budaya,
kebiasaan, fenomena dan tradisi sebuah kelompok masyarakat ini penting
untuk terus digaungkan dan diwariskan pda generasi selanjutnya agar tetap
lestari. Sejalan dengan hal tersebut, sekolah sebagai salah satu institusi budaya
memiliki peran untuk ambil bagian dari upaya pelestarian nilai-nilai kearifan
lokal khususnya yang ada di daerah Lombok Timur yang kini keadaannya
semakin terancam dari waktu ke waktu.

Selain itu, sekolah dapat memberikan pengalaman akan keberagaman kearifan


lokal yang dibutuhkan, diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan
membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri,
sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan
secara konstruktif, beradaptasi dengan baik dan membangun sinergi atas
perbedaan. Sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap
menjadi bagian dari masyarakat global.
KOMPONEN
INTI
DESKRIPSI SINGKAT PROJEK
Projek “Pelestarian seni budaya dan tari tradisional suku sasak” yang diangkat
dari tema “Kearifan lokal” menciptakan kesempatan belajar murid untuk
membentuk diri sesuai Profil Pelajar Pancasila.

Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan


secara spesifik empat dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia; berkebhinekaan global; gotong
royong; dan mandiri termasuk sub-elemennya.

DIMENSI, ELEMEN, SUBELEMEN TARGET PENCAPAIAN DAN


AKTIVITAS TERKAIT PROFIL PELAJAR PANCASILA
Target Pencapaian Aktivitas
Dimensi Elemen Subelemen
di akhir Fase E terkait

Akhlak Integritas Menyadari bahwa aturan agama


Berakhlak mulia

pribadi dan sosial merupakan aturan


yang baik dan menjadi bagian
dari diri sehingga bisa
menerapkannya secara bijak dan
kontekstual
Mengenal Mendalami Menganalisis pengaruh
dan budaya dan keanggotaan kelompok lokal,
Berkebhinekaan

menghargai identitas regional, nasional, dan global


global

budaya budaya terhadap pembentukan identitas,


termasuk identitas dirinya. Mulai
menginternalisasi identitas diri
sebagai bagian dari budaya
bangsa.
Kolaborasi Kerja sama Membangun tim dan mengelola
Royong
Gotong

kerjasama untuk mencapai


tujuan bersama sesuai dengan
target yang sudah ditentukan.
Regulasi Diri Regulasi Mengendalikan dan
emosi menyesuaikan emosi yang
dirasakannya secara tepat ketika
Mandiri

menghadapi situasi yang


menantang dan menekan pada
konteks belajar, relasi, dan
pekerjaan.
TUJUAN PROJEK
Projek “Pelestarian Seni Budaya dan Tari Tradisional Suku sasak” ini bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik akan makna kearifan lokal.
Projek ini dilaksankan dengan metode pembelajaran yang aktif dan berpusat
pada murid ini diharapkan menjadi perangkat yang menawarkan titik temu
kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk penyelesaian permasalahan
Pelestarian Seni Budaya dan Tari Tradisional di sekitar mereka.
ALUR KEGIATAN PROJEK SECARA UMUM

Temukan Lakukan

“mengenali bentuk dan fungsi “Mempersiapkan peserta didik untuk


kearifan lokal suku Sasak” menggaungkan kearifan lokal yang
ditemui dan bermakna bagi peserta didik”

Bayangkan
“Melihat langsung bagaimana bentuk
kearifan lokal yang ada di wilayah
peserta didik”
ASESMEN
Bentuk Asesmen
1. Asesmen Formatif : Tugas mandiri, Diskusi kelompok, Persiapan pementasan seni budaya dan tari tradisional
2. Asesmen Sumatif : Proses pementasan seni budaya dan tari tradisional
3. Instrumen Asesmen : Rubrik penilaian diri, Rubrik formatif, Rubrik sumatif, Rubrik profil pelajar Pancasila

Instrumen Asesmen
RUBRIK PENILAIAN DIRI

Pertanyaan 3 2 1

 Apakah aku sudah menerapkan aturan agama dan sosial dalam kehidupan sehari-hari?
 Apakah aku sudah menginternalisasi identitas diri sebagai bagian dari budaya bangsa?
 Apakah aku sudah membangun tim dan mengelola Kerjasama untuk mencapai tujuan bersama?
 Apakah aku aktif menyimak dan menggunakan berbagai strategi untuk menyelesaikan masalah
dalam kelompok?
 Apakah aku dapat mengendalikan dan menyesuaikan emosi dengan tepat selama mengikuti
projek ini?
 Apakah aku melakukan refleksi dan menganalisis kekuranganku untuk dapat aku perbaiki?
 Apakah aku sudah memberikan alternatif solusi untuk melestarikan seni budaya dan tari
tradisional suku sasak?

Elaborasikan jawabanmu dan ceritakan bagaimana keterampilan yang didapat dari projek ini dapat menunjang karirmu
di masa depan (150 kata).
RUBRIK FORMATIF

Pertemuan Apakah target pencapaian tercapai? Evaluasi per pertemuan Catatan umpan balik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.
RUBRIK SUMATIF

No Kriteria 89-100 76 - 88 63 - 75 50-62 Skor

1. Persiapan Promosi dilakukan dengan Promosi dilakukan Promosi dilakukan Promosi dilakukan
sangat efektif. dengan efektif. dengan cukup efektif. dengan kurang efektif.

2. Pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan Kegiatan dilaksanakan Kegiatan dilaksanakan Kegiatan dilaksanakan


dengan sangat apik dengan apik dengan cukup apik dengan kurang apik

3. Evaluasi Penerapan nilai gotong Penerapan nilai gotong Penerapan nilai gotong Penerapan nilai gotong
royong sangat tampak royong tampak dari royong cukup tampak royong kurang tampak
terlihat dari proses proses persiapan dari proses persiapan dari proses persiapan
persiapan hingga hingga pelaksanaan. hingga pelaksanaan. hingga pelaksanaan.
pelaksanaan. Beberapa anggota Beberapa anggota
Hampir semua anggota
berkontribusi dan cukup berkontribusi
Setiap anggota berkontribusi dan
berkolaborasi, serta dan berkolaborasi,
berkontribusi dan berkolaborasi, serta
menciptakan iklim kerja serta menciptakan iklim
berkolaborasi, serta menciptakan iklim kerja
sama yang saling kerja sama yang saling
menciptakan iklim kerja sama yang saling
mendukung satu sama mendukung satu sama
sama yang saling mendukung satu sama
lain. lain.
mendukung satu sama lain. lain.

Total skor:
RUBRIK PENILAIAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Sub Belum Mulai Berkembang sesuai


Dimensi Elemen Sangat berkembang
elemen berkembang berkembang harapan

Berakhlak Akhlak Integritas Biasa melakukan Berani dan Menyadari bahwa Menyadari bahwa
mulia pribadi refleksi tentang konsisten aturan agama dan aturan agama dan
pentingnya menyampaikan sosial merupakan sosial merupakan
bersikap jujur dan kebenaran atau aturan yang baik dan aturan yang baik dan
berani fakta serta menjadi bagian dari diri menjadi bagian dari diri
menyampaikan memahami sehingga bisa sehingga bisa
kebenaran atau konsekuensinya menerapkannya secara menerapkannya secara
fakta untuk diri sendiri bijak dan kontekstual bijak dan kontekstual
dan orang lain dalam aksi nyata

Berkebhi- Mengenal Mendalami Mengidentifikasi Menjelaskan Menganalisis pengaruh Menganalisis pengaruh


nekaan dan budaya dan dan perubahan budaya keanggotaan kelompok keanggotaan kelompok
global menghargai identitas mendeskripsikan seiring waktu dan lokal, regional, nasional, lokal, regional, nasional,
budaya budaya keragaman sesuai konteks, baik dan global terhadap dan global terhadap
budaya di dalam skala lokal, pembentukan identitas, pembentukan identitas,
sekitarnya; serta regional, dan termasuk identitas termasuk identitas
menjelaskan nasional. dirinya. Mulai dirinya. Mulai
peran budaya dan Menjelaskan menginternalisasi menginternalisasi
Bahasa dalam identitas diri yang identitas diri sebagai identitas diri sebagai
membentuk terbentuk dari bagian dari budaya bagian dari budaya
identitas dirinya. budaya bangsa. bangsa. bangsa.
Sub Belum Mulai Berkembang sesuai
Dimensi Elemen Sangat berkembang
elemen berkembang berkembang harapan

Gotong Kolaborasi Kerja sama Kurang aktif Cukup aktif dalam Aktif dalam kerja sama, Berinisiatif untuk
Royong terlibat dalam kerja sama, responsif, komunikatif, memulai kerja sama,
kerja sama, komunikatif, dan tanggap terhadap menginspirasi tim,
cenderung mulai memberikan konflik dan responsif, komunikatif,
pendiam dan kontribusi di dalam berkontribusi positif menjadi teladan dalam
menunggu kelompok. dalam kelompok dan memberikan kontribusi
pekerjaan, kurang lingkungan sekolah. positif dalam kelompok
memberikan maupun lingkungan
kontribusi dalam sekolah.
kelompok.

Mandiri Regulasi Diri Regulasi Belum dapat Cukup dapat Dapat menguasai emosi Mahir menguasai emosi
emosi menguasai emosi menguasai emosi di pada tempat dan situasi pada tempat dan situasi
pada tempat dan saat dan tempat yang tepat yang tepat
situasi yang tepat. yang tepat.
PERTANYAAN PEMANTIK

1. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?

2. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?

3. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana kearifan
lokal tersebut?

4. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk kearifan lokal tersebut?


Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik kearifan
lokal tersebut?

5. Menurutmu, apakah kearifan lokal daerah masih perlu dipertahankan di


tengah perkembangan dunia yang sudah semakin maju dan modern?
LAMPIRAN
LEMBAR AKTIVITAS 1 (PEKAN II)
Pengantar Materi Kearifan Lokal
1. Persiapan
a. Guru menyiapkan lembar aktivitas K-W-L chart.

b. Guru menyiapkan video tentang pengetahuan melalui link berikut:


https://www.youtube.com/watch?v=4asJhKcvx_Y
2. Pelaksanaan
a. Topik ‘Kearifan lokal’ ditulis oleh guru pada papan tulis. Guru bertanya
kepada murid apa yang mereka ketahui tentang topik tersebut.
b. Murid mengisi K-W-L chart (kolom pertama dan kedua).
c. Murid menonton video tentang pengetahuan lokal yang terjadi di
Indonesia.
d. Murid dibagi menjadi kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk
membahas K-W-L Chart dan membahas pertanyaan guru:
 Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata kearifan lokal?
 Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa bentuknya?
 Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari daerah mana
kearifan lokal tersebut?
e. Di dalam kelompok, murid secara bergantian menyampaikan apa yang
mereka tulis dalam K-W-L chart dan menjawab pertanyaan guru.
Kemudian, setiap kelompok akan membagikan hasil diskusinya.
f. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dari presentasi yang dilakukan
oleh masing-masing kelompok.

Tugas: tugas kelompok (formatif)


LEMBAR AKTIVITAS 2 (PEKAN III)
Pengertian, Sejarah, Ciri-Ciri, Bentuk
dan Sumber Kearifan Lokal
1. Persiapan
a. Guru menyiapkan video tentang pengertian, sejarah, ciri-ciri, bentuk dan
sumber kearifan lokal link berikut:
https://www.youtube.com/watch?v=lAnzhY23cGk&t=445s
b. Guru menyediakan format mind map atau peta konsep.

2. Pelaksanaan
a. Murid menonton video mengenai:
 Pengertian kearifan lokal
 Sejarah kearifan lokal
 Ciri-ciri kearifan lokal
 Bentuk kearifan lokal
 Sumber kearifan lokal
b. Murid mendapatkan pemahaman mendalam tentang pengertian, sejarah,
ciri-ciri, bentuk dan sumber.
c. Murid bekerja dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 orang untuk
membuat peta konsep
d. Murid memberikan kesimpulan dengan cara bertukar peta konsep dan
saling memberikan komentar

Tugas kelompok: (formatif) mengerjakan peta konsep dan memberikan


komentar.
LEMBAR AKTIVITAS 3 (PEKAN IV)
Kenali kearifan lokal yang ada di
sekitarmu
1. Persiapan

Guru membekali diri dengan pengetahuan akan berbagai bentuk kearifan


lokal yang terdapat pada suku sasak.

2. Pelaksanaan

a. Guru mengawali aktivitas dengan meminta peserta didik untuk


menuliskan pepatah / peribahasa / nasihat-nasihat orang tua atau orang
dewasa yang masih diingat sampai saat ini.

b. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama dengan peserta didik
membahas hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada peserta
didik lain yang menuliskan hal serupa.

c. Guru meminta peserta didik menuliskan seni budaya, tari tradisional,


pengobatan tradisional maupun tradisi yang hanya terdapat pada suku
sasak, kemudian memberi pengantar bahwa semua hal tersebut
merupakan bentuk kearifan lokal.

d. Presentasikan hasil diskusi Kalian secara bergiliran

Tugas kelompok: (formatif) menuliskan kearifan lokal yang terdapat di suku


sasak.
LEMBAR AKTIVITAS 4 (PEKAN V)
Field trip seni budaya dan tari
tradisional suku Sasak
1. Persiapan sebelum physical trip :

a. Guru mempersiapkan jadwal kunjungan

b. Guru meminta izin kepada pihak orang tua untuk membawa siswa
kunjungan. Guru menjelaskan tujuan positif dari kunjungan ini kepada
orang tua.

c. Guru menghubungi narasumber dan mengatur jadwal agar siswa dapat


melakukan wawancara selama kunjungan.

d. Guru membimbing siswa sebelum berkunjungan dengan membuat daftar


pertanyaan wawancara sesuai dengan kisi-kisi. Guru memberikan metode
observasi dan wawancara yang baik.

e. Guru dan siswa menetapkan aturan secara bersama-sama apa yang


diperbolehkan dan tidak diperbolehkan selama kegiatan berlangsung.

f. Guru membagi kelompok kepada siswa yang terdiri dari 2-4 siswa dalam
setiap kelompok dan menjelaskan tugas apa saja yang harus dikerjakan
dalam kelompok.

2. Pelaksanaan:

a. Siswa menemukan, mengamati dan eksplorasi tentang kearifan lokal


yang ada di sekitar

b. Siswa melakukan wawancara sesuai dengan kisi-sisi yang sudah dibuat.

c. Siswa menaati aturan yang telah disepakati bersama.

d. Bersama dalam kelompok menuliskan hasil kunjungan.


LEMBAR AKTIVITAS 5 (PEKAN VI)
Studi literatur seni budaya dan tari
tradisional suku Sasak
1. Persiapan :

Guru memastikan tersedianya akses internet literatur

2. Pelaksanaan:

a. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang seni budaya dan
tari tradisional suku sasak dari artikel, jurnal, video, maupun buku.

b. Guru mengajak siswa berefleksi dengan memberikan beberapa


pertanyaan

 Apakah ada perbedaan antara hasil field trip dengan hasil studi
literatur? Mengapa?

 Informasi apa yang dapat diambil dari hasil field trip dan hasil studi
literatur?
 Hal-hal menarik apa yang diperoleh dari pengalaman kenali seni
budaya dan tari tradisional suku sasak melalui field trip?
LEMBAR AKTIVITAS 6 (PEKAN VII – XI)
Latihan seni budaya dan tari
tradisional suku Sasak
1. Persiapan :

Guru menyiapkan sarana/prasarana untuk menunjang latihan

2. Pelaksanaan:

Pekan VII : Latihan gerak dasar tari rudat

Pekan VIII : Latihan gerak lanjut tari rudat

Pekan IX : Latihan memadukan instrumen musik dengan gerakan tari


rudat

Pekan X : Latihan menggunakan alat bantu tari rudat

Pekan XI : Latihan pemantapan tari rudat


LEMBAR AKTIVITAS 7 (PEKAN XII)
Persiapan pementasan seni budaya
dan tari tradisional suku Sasak
1. Persiapan :

Guru menyiapkan sarana/prasarana untuk menunjang pementasan

2. Pelaksanaan:
a. Mempersiapkan kostum

b. Mempersiapkan promosi drama dalam bentuk poster yang akan


dipresentasikan ke kelas lain

c. Melakukan presentasi ke kelas yang telah ditentukan guru


LEMBAR AKTIVITAS 8 (PEKAN XIII)
Pementasan seni budaya dan tari
tradisional suku Sasak dan
pembuatan laporan akhir
1. Persiapan :

Guru menyiapkan sarana/prasarana untuk menunjang pementasan

2. Pelaksanaan:
a. Pementasan tari rudat

b. Membuat laporan akhir pelaksanaan projek


BAHAN BACAAN
RUDAT
Tari Rudat adalah tarian tradisional yang berasal dari Suku Sasak, Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Tarian Rudat merupakan salah satu tarian jejak peninggalan
nenek moyang beragama Islam di Pulau Lombok. Tari Rudat seperti
pertunjukan pencak silat, karena ada gerakan memukul, menendang,
memasang kuda-kuda, dan menangkis. Tari Rudat digunakan dalam
menyambut tamu dan acara-acara formal pemerintahan.

Sejarah
Tari Rudat sudah ada sejak abad ke-15 yang merupakan salah satu warisan
nenek moyang. Pada tahun 1987 sering dijumpai Tari Rudat di pinggir jalan raya
mengiringi pengantin baru menuju rumah mempelai wanita. Tari Rudat berasal
dari Turki bersamaan dengan penyebaran agama Islam di Indonesia pada abad
ke-15.

Pelaksanaan
Tari Rudat biasanya ditampilkan saat acara Maulid Nabi Muhammad, Isra'
Mi'raj, Khataman Al-Quran, Idul Fitri, dan hari besar Islam lainnya. Tari Rudat
dibawakan oleh 13 penari yang berdandan menyerupai prajurit. Para penari
mengenakan baju berlengan panjang warna kuning, dan celana selutut
berwarna biru serta mengenakan kopiah panjang (tarbus). Para penari dipimpin
oleh seorang komandan yang mengenakan mahkota dan memegang pedang.
Tari Rudat diiringi dengan melodi khas Melayu. Seperti rebana, mandolin, biola,
dan jidur. Pertunjukan Tari Rudat terdiri dari pembukaan ucapan tabik
(hormat/permisi) yang berbunyi: Tabik tuan-tuan, tabik nona-nona, mulailah
bermain di hadapan tuan-tuan melihat keramaian, kemudian bershalawat (puji-
pujian kepada Nabi) dan dilanjutkan dengan penutup (permintaan maaf jika
ada salah ucap dan tingkah saat menari).

Rudat tak hanya berbicara tentang tarian, akan tetapi Rudat juga memiliki
teater yang menceritakan tentang penyebaran Islam pada zaman dahulu. Teater
maupun tarian Rudat kini sudah jarang terlihat. Tak seperti tahun 80-90an,
Rudat bisa ditemui pada kegiatan keagamaan dan kerohanian seperti acara
khitanan, aqiqah, dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI).
Setiap tarian tentunya diiringi dengan musik tradisional, begitu juga dengan
Rudat. Ada beberapa alat musik yang digunakan dalam mengiringi tarian Rudat
yang dimainkan oleh Sekaha (pemain musik Rudat). Alat musik tersebut berupa
gendang, biola, rebana, tamborin dan benduli (gitar khas sasak).

Tari Rudat memiliki kemiripan dengan budaya dan tarian asal negara Turki.
Pasalnya, pakaian dari para penari Rudat menggunakan kopiah tarbus (topi
panjang), baju kemeja dengan pernak-pernik khas, dan juga celana panjang
serta menggunakan kain khas suku sasak sebagai lapisan luar dari celana
panjang. Pakaian yang digunakan hampir mirip dengan pakaian adat Turki yaitu
pakaian adat Croatia.
GLOSARIUM

Tari Rudat : tarian tradisional yang berasal dari Suku


Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Sekaha : pemain musik Rudat

Benduli : gitar khas sasak


DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Rudat

https://insidelombok.id/berita-utama/tari-rudat-kesenian-khas-suku-sasak-
yang-mulai-terlupakan-oleh-zaman/

Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, Dan Asesmen Pendidikan


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor
009/H/KR/2022 Tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila Pada Kurikulum Merdeka

Satria, Rizky. dkk. 2022. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai