Anda di halaman 1dari 29

KUKENALI

BUDAYAKU

SMK NEGERI PASIRIAN


TIM PENYUSUN
Bety Setyarini, S.Pd.
Nanda Hartin Dwi Lestari, S.Pd.
MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
TEMA KEARIFAN LOKAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
karunia, serta hidayah Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Modul
Kukenali Budayaku yang berkaitan dengan tema Kearifan Lokal.
Modul Kukenali Budayaku disusun sebagai bahan mengajar dalam Program
Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila. Melalui modul ini diharapkan pelaksanaan
Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila dapat berjalan lancar sesuai dengan program
yang telah disusun. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka modul ini disajikan dengan
komponen deskripsi singkat projek, dimensi yang dikembangkan, tujuan spesifik, alur
kegiatan, relevansi projek, serta refleksi peserta didik.
Modul Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila terbuka dan terus dilakukan
perbaikan dan penyempurnaan dalam upaya membudayakan kesadaran akan kearifan
lokal pada peserta didik serta turut melestarikannya. Usul dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan demi penyempurnaan modul ini. Atas perhatian dan kerjasamanya kami
mengucapkan banyak terima kasih.

Pasirian, 18 Juli 2022


Tim Penyusun
DESKRIPSI MODUL
Modul projek merupakan perencanaan pembelajaran dengan konsep pembelajaran
berbasis projek (project-based learning) yang disusun sesuai dengan fase atau tahap
perkembangan peserta didik, mempertimbangkan tema serta topik projek, dan berbasis
perkembangan jangka panjang. Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen,
dan subelemen Profil Pelajar Pancasila yang di dalamnya beri si tujuan, langkah, media
pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.
Tujuan dari penyusunan modul ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan kegiatan
projek sebagai panduan bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan
penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam tema kearifan lokal. Namun demikian, Pendidik memiliki
kemerdekaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi modul projek yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta didiknya.
TUJUAN, ALUR, TARGET PENCAPAIAN PROJEK
 Kearifan lokal adalah cara dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok
masyarakat yang berasal dari pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat
yang terbentuk dari tinggal di tempat tersebut secara turun-menurun. Kearifan lokal
muncul dari dalam masyarakat sendiri, disebarluaskan secara nonformal, dan dimiliki
secara kolektif oleh masyarakat yang bersangkutan. Selain itu, kearifan lokal juga
dikembangkan selama beberapa generasi dan tertanam di dalam cara hidup masyarakat
yang bersangkutan sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Masyarakat Indonesia
terdiri atas berbagai macam suku dan budaya sehingga terdapat kearifan lokal yang cukup
banyak. Kearifan lokal bisa menjadi kekuatan apabila pengetahuan dan praktiknya
dilaksanakan secara selaras dengan usaha pembangunan masyarakat. Salah satu tujuan
kearifan lokal juga dibutuhkan untuk membangun sumberdaya manusia yang mayoritas
masyarakatnya di bidang pertanian dan penambangan.
 Proyek ini terdiri atas empat tahap. Beberapa aktivitas dilakukan berdasarkan
kegiatan yang biasa dilakukan di SMK Negeri Pasirian. Proyek dimulai dengan tahapan
mengenalkan dasar kearifan lokal, diikuti dengan mengenalkan tokoh-tokoh yang berjasa
dalam pelestarian kearifan lokal, kemudian peserta didik diminta melakukan pengamatan
di lingkungan sekitar (pedesaan atau daerah sekabupaten) untuk menemukan tantangan
yang dapat diselesaikan dengan kearifan lokal. Selanjutnya peserta didik melakukan aksi
napak tilas dan aksi dalam rangkaian festival budaya. Di akhir sesi peserta didik diajak
melakukan refleksi dengan permainan untuk menceritakan pengalaman selama menjalani
proyek ini.
 Melalui proyek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif. Pemilihan
aktivitas memadukan kegiatan fisik dan nonfisik yang berfungsi membentuk karakter
peserta didik yang kuat
TAHAPAN DALAM PROJEK

Temukan

1. Pengenalan tentang 2. Pengenalan tentang 3. Tantangan di sekitarku


kearifan lokal macam-macam kearifan
lokal dan tokoh-
tokohnya
Bayangkan

4. Menelusur jejak tokoh 5. Harapanku nanti


kearifan lokal
Lakukan

6. Napak tilas 7. Sang penjaga kearifan 8. Festival kearifan lokal


lokal (asesmen sumatif)
Bagikan
9. Cerita tapak kakiku 10. Evaluasi aksi 11. Refleksi
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA

Dimensi Elemen Sub-elemen Target diakhir Aktivitas


Fase E Terkait
Bernalar Kritis Memperoleh Mengidentifikasi, Secara kritis 6,7,8,9
dan memproses mengklarifikasi, mengklarifikasi
informasi dan dan mengolah serta
gagasan informasi dan menganalisis
gagasan gagasan dan
informasi yang
kompleks dan
abstrak dari
berbagai sumber.
Memprioritaskan
suatu gagasan
yang paling
relevan dari hasil
klarifikasi dan
analisis.

Menganalisis Menganalisis Menganalisis dan 4,5,7,8


dan dan mengevaluasi
mengevaluasi mengevaluasi penalaran yang
penalaran penalaran dan digunakannya
prosedurnya dalam
menemukan dan
mencari solusi
serta mengambil
keputusan.

Refleksi Merefleksi dan Menjelaskan 4,5,9


pemikiran dan mengevaluasi alasan untuk
proses berpikir pemikirannya mendukung
sendiri pemikirannya
dan memikirkan
pandangan yang
mungkin
berlawanan
dengan
pemikirannya
dan mengubah
pemikirannya
jika diperlukan.

Berkebhinekaa Mengenal dan Mendalami Menganalisis 1,2,3,4,5


n Global menghargai budaya dan pengaruh
budaya identitas budaya keanggotaan
kelompok lokal,
regional,
nasional, dan
global terhadap
pembentukan
identitas,
termasuk
identitas dirinya.
Mulai
menginternalisasi
identitas diri
sebagai bagian
dari budaya
bangsa.

Mengeksplorasi Menganalisis 3,6,8


dan dinamika budaya
membandingkan yang mencakup
pengetahuan pemahaman,
budaya, kepercayaan,
kepercayaan, dan praktik
serta praktiknya keseharian dalam
rentang waktu
yang panjang dan
konteks yang
luas

Menumbuhkan Memahami 1,2,3


rasa pentingnya saling
menghormati menghormati
terhadap dalam
keanekaragaman mempromosikan
budaya pertukaran
budaya dan
kolaborasi dalam
dunia yang saling
terhubung serta
menunjukkannya
dalam perilaku.

Kreatif Memiliki Bereksperimen 4,5,8


keluwesan dengan berbagai
berpikir dalam pilihan secara
mencari kreatif untuk
alternative memodifikasi
solusi gagasan sesuai
dengan
perubahan
situasi.

PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTARFASE – BERNALAR KRITIS

Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat


berkembang berkembang sesuai berkembang
harapan
Mengidentifika Mengumpulkan, Mengidentifikasi, Secara kritis Secara kritis
si, mengklasifikasik mengklarifikasi, mengklarifikasi mengklarifikasi
mengklarifikas an, dan menganalisis serta serta
i, dan membandingkan, informasi yang menganalisis menganalisis
mengolah dan memilih relevan serta gagasan dan gagasan dan
informasi dan informasi dari memprioritaskan informasi yang informasi yang
gagasan berbagai sumber, beberapa gagasan kompleks dan kompleks dan
serta tertentu. abstrak dari abstrak dari
memperjelas berbagai berbagai
informasi dengan sumber. sumber.
bimbingan orang Memprioritask Memprioritask
dewasa. an suatu an suatu
gagasan yang gagasan yang
paling relevan paling relevan
dari hasil dari hasil
klarifikasi dan klarifikasi dan
analisis. analisis.
Menghasilkan
narasi berupa
artikel /
jurnal / karya
ilmiah dari
gagasan
tersebut.

Menganalisis Menjelaskan Membuktikan Menganalisis Mengambil


dan alasan yang penalaran dengan dan keputusan
mengevaluasi relevan dan berbagai argumen mengevaluasi berdasarkan
penalaran akurat dalam dalam mengambil penalaran yang hasil analisis
penyelesaian suatu simpulan digunakannya dan evaluasi
masalah dan atau keputusan. dalam yang telah
pengambilan menemukan melalui tahap
keputusan dan mencari uji coba,
solusi serta mendapat
mengambil umpan balik
keputusan dari berbagai
ahli, dan
melakukan
pengembangan
terus menerus.

Merefleksi dan Memberikan Menjelaskan Menjelaskan Menjelaskan


mengevaluasi alasan dari hal asumsi yang alasan untuk alasan disertai
pemikirannya yang dipikirkan, digunakan, mendukung data faktual
sendiri serta menyadari menyadari pemikirannya dari berbagai
kemungkinan kecenderungan dan sumber yang
adanya bias pada dan konsekuensi memikirkan kredibel untuk
pemikirannya bias pada pandangan mendukung
sendiri pemikirannya, yang mungkin pemikirannya
serta berusaha berlawanan sekaligus
mempertimbangk dengan menganalisis
an perspektif pemikirannya dan menerima
yang berbeda. dan mengubah pandangan
pemikirannya yang mungkin
jika diperlukan. berlawanan
dengan
pemikirannya.
Mengubah
pemikirannya
jika diperlukan.

PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTARFASE – BERKEBHINEKAAN GLOBAL

Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat


berkembang berkembang sesuai harapan berkembang

Mendalami Mengidentifikas Menjelaskan Menganalisis Menginternalisasi


budaya dan i dan perubahan pengaruh identitas diri
identitas mendeskripsika budaya seiring keanggotaan sebagai bagian
budaya n keragaman waktu dan kelompok lokal, dari budaya
budaya di sesuai konteks, regional, kemudian
sekitarnya; baik dalam nasional, dan mengeksternalisa
serta skala lokal, global terhadap si kapasitas diri
menjelaskan regional, dan pembentukan yang dimiliki
peran budaya nasional. identitas, sebagai upaya
dan Bahasa Menjelaskan termasuk melestarikan
dalam identitas diri identitas budaya bangsa
membentuk yang terbentuk dirinya. Mulai
identitas dari budaya menginternalisa
dirinya. bangsa. si identitas diri
sebagai bagian
dari budaya
bangsa.

Mengeksplorasi Mendeskripsika Memahami Menganalisis Menemukan


dan n dan dinamika dinamika hubungan sebab
membandingka membandingka budaya yang budaya yang akibat dari hasil
n pengetahuan n pengetahuan, mencakup mencakup analisis dinamika
budaya, kepercayaan, pemahaman, pemahaman, budaya yang
kepercayaan, dan praktik kepercayaan, kepercayaan, kompleks dalam
serta dari berbagai dan praktik dan praktik rentang waktu
praktiknya kelompok keseharian keseharian yang panjang dan
budaya. dalam konteks dalam rentang konteks yang
personal dan waktu yang luas, kemudian
sosial. panjang dan menemukan pola
konteks yang berulang yang
luas. terjadi.

Menumbuhkan Mengidentifikas Memahami Memahami Mampu


rasa i peluang dan pentingnya pentingnya mengelola
menghormati tantangan yang melestarikan saling perbedaan secara
terhadap muncul dari dan merayakan menghormati koknstruktif
keanekaragama keragaman tradisi budaya dalam sehingga dapat
n budaya budaya di untuk mempromosika beradaptasi di
Indonesia mengembangka n pertukaran tengah
n identitas budaya dan perbedaan dan
pribadi, sosial, kolaborasi melakukan
dan bangsa dalam dunia advokasi dalam
Indonesia serta yang saling rangka
mulai berupaya terhubung serta mewujudkan
melestarikan menunjukkanny toleransi budaya
budaya dalam a dalam multikultural
kehidupan perilaku.
sehari-hari.

PERKEMBANGAN SUB-ELEMEN ANTARFASE – KREATIF


Sub-elemen Belum Mulai Berkembang Sangat
berkembang berkembang sesuai harapan berkembang

Memiliki Menghasilkan Menghasilkan Bereksperimen Memodifikasi


keluwesan solusi alternatif solusi alternatif dengan gagasan sesuai
berpikir dalam dengan dengan berbagai pilihan dengan
mencari mengadaptasi mengadaptasi secara kreatif perubahan
alternatif solusi berbagai berbagai untuk situasi dan
permasalahan gagasan dan gagasan dan memodifikasi umpan balik
umpan balik umpan balik gagasan sesuai yang diterima,
untuk untuk dengan kemudian
menghadapi menghadapi perubahan melakukan
situasi dan situasi dan situasi. siklus
permasalahan permasalahan pengembangan
eksperimen
secara terus
menerus.

RELEVANSI PROJEK INI BAGI SEKOLAH DAN SEMUA GURU MATA PELAJARAN

Masuknya budaya asing modern dalam beberapa puluh tahun terakhir ini semakin
menggerus nilai-nilai budaya dan kearifan lokal bangsa kita. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan memegang peranan penting untuk membantu peserta mampu memahami
perbedaan serta siap beradaptasi dengan sikap yang tepat dan positif dalam lingkungan
hidupnya di masa mendatang.

CARA MENGGUNAKAN PERANGKAT AJAR PROJEK INI


Perangkat ajar (toolkit) ini disadur dari modul panduan kearifan lokal yang disusun
oleh Debby Josephine (2021). Beberapa aktivitas disesuaikan kembali dan dirancang
untuk membantu guru SMK (Fase E) yang berada di SMK Negeri Pasirian untuk
melaksanakan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang mengusung tema Kearifan
Lokal.
Di dalam perangkat ajar dengan judul “Kukenali Budayaku” ini, ada 11 (sebelas)
aktivitas yang saling berkaitan. Kami menyarankan agar projek ini dilakukan pada
semester pertama kelas X sebagai bentuk mengenalkan kearifan lokal kepada peserta
didik dan menyiapkan mereka menjadi pribadi berkarakter. Waktu yang
direkomendasikan untuk pelaksanaan proyek ini adalah 96 JP.
Sebaiknya ada jeda waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai
waktu yang cukup untuk melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan
refleksi peserta didik. Peserta didik juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan
menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik. Namun demikian, kami memahami
bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah
mempunyai kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi
waktu per aktivitas, dan apakah semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau
disebar selama satu semester/satu tahun pelajaran.
TAHAPAN PELAKSANAAN AKTIVITAS

Temukan
1. ● Persiapan
Pengenalan Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi
kearifan lokal dan berbagai bentuk kearifan lokal yang memiliki
hubungan dengan budaya atau tradisi setempat.
 Waktu: 6 JP
 Bahan: proyektor ● Pelaksanaan
 Narasumber: guru 1) Guru mengawali projek dengan menuliskan 1-3
peribahasa tentang laut dan meminta peserta didik
mengartikan peribahasa tersebut
2) Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu
arti dari peribahasa tersebut. Kemudian guru
memberi pengantar bahwa peribahasa merupakan
salah satu bentuk kearifan lokal.
3) Guru memberikan pertanyaan pemantik antara lain:
a. Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar
kata kearifan lokal?
b. Menurutmu, apa itu kearifan lokal? Seperti apa
bentuknya?
c. Kearifan lokal apa yang kamu ketahui? Berasal dari
daerah mana kearifan lokal tersebut?

● Tugas
1. Guru meminta peserta didik berkelompok ganjil
genap dan mencari tahu tentang kearifan lokal “kuda
kencak” (untuk kelompok ganjil) atau “Sasi” (untuk
kelompok genap) dari berbagai sumber
2. Setiap kelompok diminta untuk menceritakan hasil
temuannya untuk didiskusikan di kelas. Kelompok
lain saling menanggapi
3. Di akhir pertemuan guru memberikan refleksi

2. ● Pelaksanaan
Pengenalan terhadap 1. Guru membuka kelas dengan menyajikan video salah
macam-macam kearifan satu budaya atau tradisi kearifan lokal “kuda kencak”
lokal dan tokoh-tokohnya 2. Peserta didik diminta menyimak video tersebut
3. Peserta didik diminta untuk menceritakan ulang secara
 Waktu: 6 JP singkat video tersebut disertai dengan pesan apa yang
 Bahan: LK bisa dipelajari dari tokoh
 Narasumber: guru 4. Guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok 4-5
orang per kelompok
5. Guru membagikan lembar kerja yang sudah ada foto
tradisi atau budaya kearifan lokal
6. Setiap kelompok menempelkan hasil LK di tembok
kelas dan selanjutnya dibuat ke dalam kunjung karya
(2 orang penjaga karya, yang lain berkeliling ke
kelompok berbeda untuk memberikan stiker/label
bintang terhadap karya yang menarik)
7. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi tentang
nilai kearifan lokal dari tradisi atau budaya.

 Tugas

Guru meminta peserta didik mengenal identitas dirinya


dengan mengisi LK “siapakah aku?”
Mengenal identitas diri berfungsi untuk memetakan
potensi diri peserta didik untuk selanjutnya dapat
membentuk/bergabung dan mengembangkan bakat
dengan kelompok yang identitasnya sama.

Lembar Kerja Kunjung Karya

Nama Tokoh

Identitas sumbang pemikiran


untuk kearifan lokal

Nilai kearifan yang bisa


Karier diambil

Dapat dikreasi lebih baik ditiap kelompok


LEMBAR KERJA SIAPAKAH AKU

1. 3. TANTANGAN DISEKITARKU Pelaksanaan


1. Di dalam kelas, guru mengajak peserta
didik untuk mengingat kembali masalah
apa yang terjadi di sekitarnya yang paling
 Waktu: 10 JP meresahkan baginya.
 Bahan: 2. Peserta didik diminta menuliskannya pada
 Narasumber: guru, tamu tokoh lembar kerja.
insipratif 3. Setelah itu, guru membentuk kelompok
berjumlah 4-5 peserta didik di tiap
kelompok, kemudian mengajak peserta
didik untuk pergi ke area luar sekolah
untuk merasakan tantangan atau masalah
yang terjadi di lingkungan sekitar sekolah
dengan menggunakan inderanya.
4. Peserta didik diminta untuk
mendokumentasikan tantangan atau
masalah yang dirasakan.
5. Setelah selesai, seluruh peserta didik
kembali ke kelas, melengkapi catatan
lembar kerja, lalu perwakilan tiap
kelompok diminta untuk menceritakan
masalah yang paling dirasa meresahkan.
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk
menyimpan lembar kerja tersebut agar
dapat dipakai pada kegiatan berikutnya.
Tugas:
Guru meminta peserta didik untuk melakukan
refleksi pada lembar “Sungai Rasa”

Hal yang paling membuatku resah dan tidak


nyaman

Bayangkan
4. Menelusur jejak tokoh  Persiapan
kearifan lokal Guru mengundang narasumber yaitu tokoh
sesepuh/legendaris/sosok yang pada zaman dahulu
 Waktu: 12 JP menjadi insipirasi perjuangan masyarakat lokal yang
 Bahan: turut dalam melestarikan kearifan lokal. Jika tokoh
 Narasumber: guru, tamu sudah meninggal, maka dapat mengundang keluarga
tokoh kearifan lokal tokoh.
 Pelaksanaan
1. Narasumber hadir di tengah peserta didik untuk
menyampaikan secara langsung biografi sang tokoh
2. Peserta didik mencatat hal-hal penting sebagai
rencana untuk persiapan di aktivitas berikutnya
3. Peserta didik saling bertanya jawab dengan
narasumber
4. Di akhir, guru melakukan refleksi

● Tugas
1) Guru meminta peserta didik berkelompok membentuk
tim
untuk persiapan aksi telusur tokoh kearifan lokal.

5. Harapanku nanti ● Persiapan


Setelah kegiatan mengamati lingkungan, guru
 Waktu: 10 JP mengingatkan peserta didik tentang apa yang
 Bahan: aplikasi edit gambar kiranya dapat dilakukan peserta didik untuk
di HP/PC; kertas gambar memberikan solusi masalah tersebut.
 Narasumber: guru ● Pelaksanaan
1) Guru meminta peserta didik membuat poster
mimpi
2) Poster tersebut dapat dibuat dari aplikasi
pembuat gambar di HP/PC atau di kertas
gambar manual
3) Isi poster menggambarkan mimpi, harapan,
rencana karier dan kiprah peserta didik setelah
lulus sekolah untuk masyarakat sekitar
4) Peserta didik diberi kebebasan mengkreasikan
hasil karyanya
5) Peserta didik mengunggah hasil karyanya di
media sosial

Lakukan
6. Napak Tilas Kearifan ● Persiapan
Lokal 1. Guru/ kepanitiaan sekolah mempersiapkan
perjalanan napak tilas tokoh masyarakat dari
 Waktu: 12 JP aktivitas sebelumnya. Persiapan ini dimulai dari
 Bahan: alat tulis, latihan berjalan (longmarch) setiap hari selama
perekam gambar dan sekitar 3-5 hari dengan variasi jarak tempuh 5 – 10
suara, LK km (pulang pergi)
 Narasumber: guru, 2. Guru/kepanitiaan sekolah melakukan survey lokasi,
masyarakat, instansi alokasi biaya, transportasi, masyarkat lokal dan
terkait instansi terkait yang dapat membantu peserta didik,
surat izin, dll.

● Pelaksanaan
1. Peserta didik didampingi panitia mulai melakukan
napak tilas dari pos awal yang disepakati hingga pos
akhir
2. Setiap 7 – 10 km terdapat pos pemberhentian
selama 30-60 menit untuk istirahat sekaligus
peserta didik mencari tahu kearifan lokal dan
hikmah dari tokoh saat di perjalanan kepada
narasumber atau masyarakat sekitar (dapat berupa
wawancara)
3. Guru meminta peserta didik mendokumentasikan
kegiatan dan menuangkan ke dalam LK.
7. Sang penjaga kearifan lokal ● Persiapan
1) Guru mempersiapkan bentuk-bentuk
 Waktu: 10 JP aksi yang dapat dilakukan oleh peserta
 Bahan: proposal dan peta aksi didik, misalnya pembuatan
 Narasumber: guru dan atau poster/spanduk kampanye atau
instansi terkait seminar/penyuluhan bersama tokoh
kearifan lokal setempat.

● Pelaksanaan
1. Poster/spanduk kampanye atau seminar
penyuluhan dibuat secara digital atau
manual lalu dicetak untuk dipasang di
beberapa titik di atau diunggah juga di
media sosial
2. Seminar/penyuluhan kearifan lokal dapat
mendatangkan narasumber/beberapa
peserta didik beraksi sebagai penyuluh
sebaya di lokasi yang disepakati dengan
penduduk setempat.
8. Festival Kearifan Lokal (Asesmen ● Persiapan
Sumatif) Guru bersama peserta didik mempersiapkan
rencana aksi kurang lebih 2 minggu
Waktu: 12 JP sebelumnya
Bahan: proposal dan peta aksi ● Pelaksanaan
Narasumber: guru, orang tua, komite, 1) Peserta didik berkelompok dalam stan
tamu atau ruang melakukan pameran budaya
berupa pameran karya kreatif (misalnya
miniatur reog), poster/lukisan tentang
kuda kencak, lomba puisi/pantun
kearifan lokal, dll.
2) Pengunjung berkeliling dari satu tim ke
tim lain untuk mendengarkan presentasi
singkat dari tiap tim dan memberikan
pertanyaan atau umpan balik. Setiap
umpan balik ditulis dalam satu post it
atau ditulis pada lembar umpan balik
● Tugas
Pengunjung memantau hasil kerja dan aksi
peserta didik melalui lembar pantau
aktivitas di halaman berikut.
Bagikan
9. Cerita pengalamanku  Pelaksanaan
1. Guru meminta peserta didik menceritakan
 Waktu: 8 JP pengalaman selama pelaksanaan projek ini serta
 Bahan: mainan bola plastik meminta pendapat kemungkinan kearifan lokal
 Narasumber: guru yang tetap bisa dilakukan di masa depan/
rangkaian proyek yang perlu diperbaiki
pelaksanaannya
2. Guru dapat menanyakan hal-hal berikut:
a. Hal yang paling berkesan
b. Hal yang paling menantang sepanjang projek,
kendala saat melakukan aksi
c. Hal baru yang kamu dapat
d. Hal yang membantu kamu berproses
e. Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan
dengan lingkungan, kebiasaan sehari-hari yang
dialami
f. Perasaan yang paling dominan muncul selama
projek
Tugas:
Guru meminta peserta didik mendokumentasi
kegiatan dalam bentuk video pendek untuk diunggah
di media sosial.
Tabel asesmen sumatif rencana aksi/proposal kegiatan peserta didik
10. Evaluasi Aksi 1. Peserta didik mengumpulkan umpan balik yang
 Waktu: 4 JP diberikan oleh pengunjung
 Bahan: 2. Peserta didik di dalam kelompok bersama-sama
 Peran Guru: Fasilitator mendiskusikan umpan balik tersebut dan memberi
kategori pada setiap umpan balik:
a. Hal yang sudah berjalan baik
b. Hal yang dapat menjadi pengembangan ke
depan
c. Pertanyaan yang didapat
d. Ide baru yang muncul

11. Refleksi Guru bersama dengan peserta didik mengingat


kembali proses projek melalui permainan yang
 Waktu: 4 JP melibatkan olah tubuh. (Panduan bermain ada di
 Peran Guru: Fasilitator halaman berikutnya).
1. Setelah selesai bermain, guru meminta peserta
didik untuk menuliskan refleksi pribadi akan
perjalanan projek dari awal hingga akhir. Beberapa
pertanyaan pemantik yang dapat ditanyakan:
a. Hal yang paling berkesan
b. Hal yang paling menantang sepanjang projek,
kendala saat melakukan aksi
c. Hal baru yang kamu dapat
d. Hal yang membantu kamu berproses
e. Perubahan cara pikir, perilaku, hubungan
dengan lingkungan, kebiasaan sehari-hari
yang dialami
f. Perasaan yang paling dominan muncul selama
projek

2. Peserta didik diajak untuk mengembangkan ide


pelestarian kearifan lokal:
a. Kira-kira aksi pelestarian budaya lokal ini
apakah akan berlanjut di masa mendatang?
b. Jika ya, bagaimana bentuknya? Jika tidak,
mengapa?

Glosarium
● Kearifan lokal : Dilansir dari buku Manusia dalam Kebudayaan dan Masyarakat (2015)
karya Eko A. Meinarno, Bambang Widianto, dan Rizka Halida, kearifan lokal adalah cara
dan praktik yang dikembangkan oleh sekelompok masyarakat yang berasal dari
pemahaman mendalam mereka akan lingkungan setempat yang terbentuk dari tinggal
di tempat tersebut secara turun-menurun.
● Kuda kencak/jaran kencak : sebuah kesenian dari Lumajang, Jawa Timur dengan
menggunakan kelincahan seekor kudayang dihias pakaian zirah perang khas Jawa yang
tersebar di Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Bondowoso dan Tengger.
● Napak tilas : bekas/jejak seseorang yang pernah berbuat sesuatu ditempat itu

Daftar Pustaka
● Josephine, Debby. 2021. Menelusuri warisan Masa Lampau (Panduan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila). Kemendikbud RI
● www.google.com
● www.kompassiana.com
● www.pinterest.com

Anda mungkin juga menyukai