Anda di halaman 1dari 31

TEMA: KEARIFAN LOKAL

Melestarikan Makanan & Minuman


Budaya Betawi
(Preserving Betawi
Food & Drink)
PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
BAGI GURU SMA – FASE E

PENYUSUN:

DESI PURNAMA KURNIAWATI, S.Pd, MM


NORMA MELINDA THAMRIN, S.Si
SMA NEGERI 70 JAKARTA
TAHUN 2022
Kurangnya publikasi terhadap warisan budaya, dalam hal ini makanan dan minuman Betawi, membuat sebagian
masyarakat Jakarta yang berasal dari berbagai suku bangsa minim informasi tentang asal usul dari warisan
Budaya Betawi walaupun mereka tinggal di Jakarta. Keadaan ini menyebabkan mereka tidak mengenal dan pada
akhirnya tidak mencintai Budaya Betawi yang merupakan bagian dari kearifan lokal Jakarta.

Projek ini dibuat dengan harapan dapat bermanfaat khususnya untuk peserta didik pada Fase E agar mereka
dapat mengenal dan melestarikan khususnya makanan dan minuman Betawi sebagai warisan budaya. Selain itu,
diharapkan peserta didik juga dapat mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling
terhubung saat ini. Projek ini juga menjadikan peserta didik tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan
tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menghasilkan keadaan
yang lebih baik.

Modul ini memungkinkan untuk digunakan oleh satuan pendidikan dari luar kota Jakarta yang ingin menggali
kebudayaan Etnis Betawi. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah perlunya akses kepada narasumber yang
dapat dipercaya. Satuan Pendidikan yang ingin menjalankan projek ini dapat menjalin komunikasi yang intens
dengan Pusat Studi Betawi sehingga informasi yang disampaikan kepada peserta didik valid dan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Penerapan modul ini juga tidak hanya berlaku bagi Budaya Betawi tetapi juga relevan untuk diadaptasi dengan
budaya lainnya di Indonesia. Langkah-Langkah dan alur aktivitas modul ini masih relevan bila ingin mengangkat
budaya etnis lainnya di Nusantara sebaga topik Projek Penguatan Pelajar Pancasila bertemakan kearifan lokal.
TUJUAN, ALUR, Projek ini bertujuan untuk membentuk peserta didik yang cinta kepada budaya Hal yang perlu diperhatikan
sebelum memulai projek
DAN TARGET Betawi, mampu melestarikan, dan mengembangkan keunggulan dan kearifan
PENCAPAIAN lokal. Peserta didik juga diharapkan mampu memgenalkan budaya Betawi • Apakah semua guru sebagai
PROJEK kepada pihak lain dengan berkolaborasi dalam pertukaran budaya sampai pada fasilitator di sekolah sudah familiar
jenjang internasional serta kreatif menghasilkan produk akhir berupa makanan dengan makanan/minuman Betawi?
atau minuman Betawi yang orisinil dan bernilai jual.
• Apakah peserta didik hidup dalam
lingkungan masyarakat Betawi atau
Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan, siswa mengeksplorasi warisan berapa banyak tetangga yang asli
budaya Betawi di Jakarta dengan menggunakan teknologi, melakukan observasi Betawi?
literasi, diskusi, membuat promosi dan mempraktikkan pembuatan makanan
dan minuman Betawi. Siswa membentuk kelompok dan melakukan • Apakah mudah mendatangkan
narasumber budaya Betawi dari
perencanaan kegiatan. Setelah tahap pengenalan, dilanjutkan ke tahap
luar sekolah?
kontekstualisasi dimana siswa berdiskusi tentang macam-macam budaya
Betawi dan salah satunya adalah makanan dan minuman Betawi yang hampir Tips & Alternatif
punah dan memutuskan budaya Betawi apa yang akan diaktualisasikan oleh
Apabila belum semua guru/fasilitator
kelompoknya. Tahap selanjutnya adalah aksi nyata dengan mempromosikan,
familiar dengan makanan.minuman
membuat, dan menjualnya (jika memungkinkan) terkait makanan dan minuman Betawi, maka orang tua murid bisa
warisan budaya Betawi yang dipilih oleh kelompok dan dilanjutkan dengan diminta untuk terlibat membantu
kegiatan refleksi dan tindak lanjut berupa evaluasi dan refleksi guna perbaikan projek
projek.
PIC projek dapat melakukan
observasi ke Pusat Studi Betawi yang
Melalui projek ini siswa diharapkan dapat mengembangkan Profil Pelajar terdekat dengan sekolah
Pancasila terutama dimensi Berkebinekaan Global, Bergotong-royong dan
Kreatif.
Semakin termarginalnya etnis Betawi serta keanekaragaman penduduk Jakarta
Relevansi Projek yang sudah terjadi sejak dulu menimbulkan terjadinya interaksi sosial dan
ini bagi sekolah melakukan pernikahan campur antaretnis. Membanjirnya pendatang dari berbagai
wilayah di Nusantara, kawin campur yang melunturkan ciri kebetawian, serta
berpindahnya masyarakat Betawi ke pinggiran Jakarta, membuat semakin sulitnya
dijumpai makanan dan minuman khas Betawi yang ada di Jakarta.

Menurut Krisnadi (2018) munculnya kebudayaan-kebudayaan baru dari pendatang


semakin lama membuat kebudayaan Betawi tersingkir dan terjadinya akulturasi
atau kawin campur antar etnis juga membuat kebudayaan Betawi menjadi semakin
mempunyai corak. Seiring perkembangan zaman serta kemajemukan penduduk
DKI Jakarta yang terus menerus bertambah, makanan Tradisional Betawi pun mulai
tersingkir akibat perubahan serta pertambahan penduduk.

Makanan Betawi adalah identitas Budaya Betawi. Bir pletok, geplak Betawi, ongol-
ongol , bubur Ase, selendang mayang, gabus pucung, nasi ulam, sayur babanci, kue
dongkal, dan pecak merupakan identitatas etnis Betawi yang sudah hampir punah
di masyarakat. Oleh karena itu, satuan pendidikan dapat berperan menjadi salah
satu sarana pelestarian budaya Betawi yang penting karena melalui edukasi dan
sosialisasi, peserta didik diharapkan ikut menjaga keberadaan makanan dan
minuman khas Betawi dari kepunahan.
Tahapan dalam Projek
“Melestarikan Makanan & Minuman Budaya Betawi (Preserving Betawi Food and Drink)”

Tahap Pengenalan: mengenali dan sosialisasi budaya Betawi secara umum


1.
Pengenalan: Pengenalan budaya
Betawi secara umum dan
pembentukan kelompok kerja

Tahap Konstektualisasi: mengkonstektualisasikan Makanan dan Minuman Betawi yang sudah hampir punah
2 3. 4. 5.
Menganalisis materi makanan Menggali permasalahan tentang bir Membuat kliping/ Melanjutkan kegiatan
dan/atau minuman budaya Betawi pletok , geplak Betawi, ongol-ongol , scrapbook dan infografis/ pembuatan kliping
melalui film dan referensi lainnya bubur Ase, selendang mayang, poster tentang melalui media Canva
gabus pucung, nasi ulam, sayur permasalahan hampir (untuk yang high-tech)
babanci, kue dongkal, dan pecak. menghilangnya makanan dan scrapbook
Menulis esai pendek dengan dan minuman khas (untuk yang low-tech)
mengambil isu spesifik berdasarkan Betawi dalam kearifan
aktifitas yang sudah dilakukan lokal
sebelumnya serta merancang
solusinya
Tahapan dalam Projek
“Preserving Betawi Food and Drink” (lanjutan)

Tahap Aksi: melakukan kampanye Preserving Betawi Food and Drink dan membuat makanan dan minuman khas Betawi
6. 7. 8
Membuat poster/infografis/video Merancang prosedur Pembuatan
mengenai makanan dan/atau pembuatan makanan/ makanan/minuman
minuman Betawi yang akan dibuat. minuman betawi yang telah khas Betawi yang
Siswa dapat mempromosikannya di dipilih (bisa berupa teks atau sudah dipilih
media sosial dan membuka infografis)
kesempatan orang lain untuk
membelinya.
Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut: Membuat refleksi dan Memberikan feedback kepada fasilitator dan teman sebaya
9.
Membuat refleksi dari kegiatan Projek Kearifan Lokal
Mengisi form refleksi tentang perasaannya setelah mengikuti kegiatan projek
Memberikan umpan balik kepada fasilitator dan teman sebaya
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
Dimensi Profil Pancasila Elemen Profil Pelajar Sub Elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di Aktivitas terkait
Terkait Pancasila Pancasila Akhir Fase E (SMA, 10)

Berkebinekaan Global Menumbuhkan rasa mempromosikan 4, 5, 6


menghormati pertukaran budaya
terhadap dan kolaborasi dalam
Mengenal dan
keanekaragaman dunia yang saling
menghargai budaya
budaya (S.E.1) terhubung serta
menunjukkannya
dalam perilaku.
Refleksi terhadap Merefleksikan secara 9
pengalaman kritis dampak dari
Refleksi dan kebinekaan (S.E.2) pengalaman hidup di
bertanggung jawab lingkungan yang
terhadap pengalaman beragam terkait dengan
kebinekaan perilaku, kepercayaan
serta tindakannya
terhadap orang lain
Kerjasama (S.E.3) Membangun tim dan 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8
mengelola kerjasama
untuk mencapai tujuan
Bergotong-royong Kolaborasi
bersama sesuai dengan
target yang sudah
ditentukan
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB ELEMEN PROFIL PELAJAR PANCASILA
(lanjutan)

Dimensi Profil Elemen Profil Pelajar Sub Elemen Profil Pelajar Target Pencapaian di Akhir Fase Aktivitas terkait
Pancasila Terkait Pancasila Pancasila E (SMA, 10)
Bergotong-royong Tanggap terhadap Tanggap terhadap 1, 2, 3, 4, 5, 6,
lingkungan sosial (S.E.4) lingkungan sosial sesuai 7, 8, 9
dengan tuntutan peran
sosialnya dan berkontribusi
Kepedulian sesuai
dengan kebutuhan
masyarakat untuk
menghasilkan keadaan yang
lebih baik
Menghasilkan gagasan yang 3, 4, 5, 6, 7
beragam untuk
mengekspresikan pikiran
dan/atau perasaannya menilai
gagasannya, serta memikirkan
Menghasilkan gagasan
Kreatif segala risikonya dengan
yang orisinal
mempertimbangkan
banyak perspektif seperti etika
dan nilai kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Berkebinekaan Global
Sub Elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan
Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang Memahami pentingnya mempromosikan Aktiv dan secara rutin
menghormati dan tantangan yang melestarikan dan pertukaran budaya dan mempromosikan pertukaran
terhadap muncul dari keragaman merayakan tradisi kolaborasi dalam dunia budaya, sudah memililki
keanekaragaman budaya di Indonesia. budaya untuk yang saling terhubung jejaring internasional serta
budaya mengembangkan serta menunjukkannya aktiv memperkenalkan
identitas pribadi, sosial, dalam perilaku. budaya Indonesia
dan bangsa Indonesia
serta mulai berupaya
melestarikan budaya
dalam kehidupan sehari-
hari.

Refleksi terhadap Menjelaskan apa yang Merefleksikan secara Merefleksikan secara Melakukan refleksi secara
pengalaman telah dipelajari dari kritis gambaran berbagai kritis dampak dari rutin terhadap pengalaman
kebinekaan interaksi dan kelompok budaya yang pengalaman hidup di hidup dalam lingkungan
pengalaman dirinya ditemui dan cara lingkungan yang beragam
budaya yang bebeda-beda
dalam lingkungan yang meresponnya. terkait dengan perilaku,
dan mampu beradaptasi
beragam. kepercayaan serta
dengan baik dengan
tindakannya terhadap
lingkungan yang baru
orang lain
(Referensi) Perkembangan Sub-elemen Antarfase
Bergotong-royong
Sub Elemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Sangat Berkembang
Harapan

Kerjasama Menunjukkan ekspektasi Menyelaraskan tindakan Membangun tim dan Mahir dalam
(harapan) positif kepada sendiri dengan tindakan mengelola kerjasama membangun tim dan
orang lain dalam rangka orang lain untuk untuk mencapai tujuan bekerjasama untuk
mencapai tujuan melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan kepentingan kelompok
kelompok di lingkungan dan mencapai tujuan target yang sudah menjadi tujuan utama
sekitar (sekolah dan kelompok di lingkungan ditentukan. dengan tetap
rumah). sekitar, serta memberi memperhatikan tujuan
semangat kepada orang pribadi
lain untuk bekerja efektif
dan mencapai tujuan
bersama

Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Memiliki kepekaan yang
lingkungan sosial lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai lingkungan sosial sesuai tinggi terhadap
dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran dengan tuntutan peran perubahan yang terjadi
sosialnya dan menjaga sosialnya dan sosialnya dan dalam lingkungan
keselarasan dalam berkontribusi sesuai berkontribusi sesuai sosialnya dan berinisiatif
berelasi dengan orang dengan kebutuhan dengan kebutuhan memberikan solusi dan
lain masyarakat. masyarakat untuk kontribusi
menghasilkan keadaan
yang lebih baik
Cara Perangkat aja ini didesain untuk membantu guru SMA (Fase E) yang berada di satuan pendidikan untuk
Penggunaan melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengangkat tema Kearifan Lokal. Dalam perangkat ajar projek
“Preserving Betawi Food and Drink” ini ada 9 (Sembilan) aktivitas yang saling berkaitan.
Perangkat Ajar
Rekomendasi dari tim penyusun bahwa projek ini sebaiknya dilakukan pada kelas 10 karena pada usia ini,
Projek ini perserta didik lebih tenang dan lebih bisa bekerjasama dalam kelompok yang merupakan hal yang penting pada
projek ini. Pada usia di fase ini peserta didik telah mempunyai jejaring yang cukup luas bahkan mencakup
jejaring regional atau internasional bukan hanya jejaring antar pulau di Indonesia. Untuk hal–hal di atas ini
maka aktivitas yang ditawarkan pada peserta didik dirancang agar peserta didik langsung mendapatkan
pengalaman membuat makanan atau minuman khas Betawi. Hal ini akan membuat peserta didik memiliki rasa
bertanggung jawab memiliki budaya ini dan menjaga keberadaaannya.

Waktu yang ditawarkan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) semester dengan total kurang lebih 90 JP.
Sebaiknya ada selang waktu antar aktivitas agar di satu sisi para guru mempunyai waktu yang cukup untuk
melakukan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi siswa. Siswa juga mempunyai waktu untuk
berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-masing aktivitas dengan baik. Namun demikian, tim penyusun
memahami bahwa kondisi tiap sekolah berbeda-beda. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai
kebebasan dan kewenangan untuk menyesuaikan jumlah aktivitas, alokasi waktu per aktivitas, dan apakah
semua aktivitas diselesaikan dalam waktu singkat atau disebar selama satu semester/satu tahun ajar.

Materi ataupun rancangan aktivitas juga bisa disesuaikan agar projek bisa berjalan efektif dan efisien sesuai
dengan kebutuhan peserta didik dan kondisi sekolah juga kondisi daerah tempat sekolah berdiri. Kami juga akan
memberikan saran praktis dan alternatif pelaksanaan beberapa aktivitas, serta rekomendasi aktivitas
pengayaan, jika diperlukan.
Persiapan:
1. Siswa mengumpulkan berbagai bahan mengenai Makanan dan minuman khas Betawi
yang akan dijadikan projek.
2. Siswa dapat melihat contoh makanan dan minuman khas Betawi di kanal Youtube ini: 14 ALTERNATIF:
Makanan Khas DKI Jakarta Betawi yang Hampir PUNAH dan LANGKA! | LESTARIKAN
Pengenalan:
YUK!! – YouTube Apabila guru dan siswa
kesulitan mekakses
Pengenalan budaya Pelaksanaan:
internet bisa mencari
1. Siswa menyimak ketika guru memperkenalkan makanan dan minuman khas Betawi
Betawi secara umum yang sudah mulai jarang didapatkan dalam masyarakat bahan ekplorasi kepada
dan pembentukan 2. Siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai makanan atau minuman Betawi apa ketua
saja yang masih dapat dijumpai dalam komunitas murid. Contoh pertanyaan yang adat/sesepuh/orangtua
kelompok kerja diberikan: untuk menjelaskan
a. Apakah kamu pernah mencoba makanan atau minuman khas Betawi?
mengenai makanan dan
b. Makanan atau minuman khas Betawi apa yang pernah kalian makan dan minum?
c. Dimana kamu mendapatkan makanan tersebut? minuman khas Betawi
d. Siapa saja yang menjual atau membuat makanan dan minuman itu?
e. Mengapa makanan dan minuman khas Betawi itu penting?
f. Bagaimana cara membuat makanan dan minuman khas Betawi tersebut? Sub-Elemen yang
3. Siswa mendapatkan penguatan pentingnya melestarikan makanan atau minuman khas
disasar
Waktu: 5 x @2JP Betawi dengan mengajukan beberapa pertanyaan :
Slide Presentasi (2 JP) a. Mengapa terjadi kelangkaan makanan dan minuman khas Betawii
Pembagian Kelompok b. Bagaimana solusi memasyarakatkan Kembali makanan dan minuman khas Betawi?
Belajar (2JP), Diskusi Tugas; S. E. 1
dalam kelompok (2 JP), a. Siswa diminta untuk riset mandiri tentang makanan dan minuman khas Betawi dalam
Presentasi Hasil Diskusi komunitasnya dtau pun di luar komunitasnya
b. Membuat pertanyaan dengan jawabannya berdasarkan pendapat sendiri yang akan
(2JP), tanya jawab (2JP) dikomunikasikan dengan orang tua atau sesepuh masyarakat Betawi yang dilakukan dalam
komunitasnya atau pun di luar komunitasnya
Peran guru: fasilitator c. Mendiskusikan dengan nara sumber/orangtua/ fasilitator/seeepuh masyarakat Betawi
tentang sebab kelangkaan makanan dan minuman khas Betawi yang diajukan oleh guru
dituangkan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS)
Nama Siswa : KELAS

Apa? Siapa?

Apa saja contoh makanan dan


minuman khas Betawi?

Dimana ? Mengapa?

Kapan? Bagaimana
Nama Siswa: Kelas:

(CONTOH)
Lembar Apa saja penyebab kelangkaan makanan dan minuman khas Betawi?
Kerja Siswa

Bagamana solusi untuk mengurangi kelangkaan makanan dan minuman khas Betawi?
Pelaksanaan: TIPS Guru:
Kontekstualisasi
Makanan dan 1. Siswa melihat film dokumenter pada tautan berikut ini: Guru/Pendidik/Penyuluh
minuman khas Membudayakan Minuman Khas Betawi Bir Pletok - YouTube diharapkan telah membaca
Betawi dan tentang makanan dan
kelangkaannya 2. Setelah menonton film ini, siswa diminta untuk memberikan pendapat setelah minuman khas Betawi.
dalam masyarakat mendapat pemahaman awal hasil riset mandiri. Adapun guru dapat Sumber bacaan bisa dibaca di
memberikan pertanyaan untuk memandu diskusi. website dinas pariwisata DKI:
a) Apakah siswa dapat memahami mengapa makanan dan minuman khas Jajanan Pasar Khas Betawi -
Betawi mengalami kelangkaan? Dinas Pariwisata
b) Apakah siswa dapat memberikan pandangan atau pendapat mengenai #VisitJakarta (jakarta-
tourism.go.id)
kelangkaan makanan dan minuman khas Betawi?
c) Apakah siswa dapat memberikan solusi untuk memberikan penjelasan
mengapa makanan dan minuman khas Betawi sulit dijumpai dalam
masyarakat? Alternatif:

3. Siswa menyimak penjelasan guru tentang faktor-faktor penyebab langkanya Apabila guru dan siswa
Waktu: 5 x 2 JP, makanan dan minuman khas Betawi di tengah masyarakat. kesulitan mengakses
Slide presentasi, Internet, bisa mencari
video 4. Siswa mendengar informasi tentang pentingnya menjaga keberadaan makanan bahan explorasi kepada
Peran guru: nara dan minuman khas Betawi di tengah tengah kota Jakarta kemudian siswa diajak ketua adat/sesepuh/orang
sumber dan untuk menambahkan dari hasil riset mandiri siswa. tua untuk menjelaskan
fasilitator mengenai makanan dan
minuman khas Betawi
Pelaksanaan:
Kontekstualisasi
1. Dari hasil pengenalan siswa diajak untuk mendalami Sub-Elemen yang disasar:
Menggali permasalahan makna yang terkandung dalam makanan/minuman khas
tentang Betawi sebagai suatu kearifan lokal yang harus
makanan/minuman khas
Betawi dan menulis esai
dilestarikan.
pendek tentang a. Apakah siswa dapat memahami makna makanan dan S.E.3
makanan/minuman khas minuman khas Betawi yang memuat unsur
Betawi yang dipilih kebinekaan global?
b. Apakah siswa mengkonsumsi atau membeli
makanan/minuman khas Betawi?
c. Apakah siswa sudah melakukan perilaku kebaikan
yang bersumber dari makanan/minuman khas
Betawi?
d. Apakah menurut siswa, mereka sudah mampu
Waktu : 5 x 2JP berkontribusi untuk menyelesaikan permasalahan
Lembar Tugas esai kelangkaan makanan/minuman khas Betawi? (rumah
Peran Guru: fasilitator dan sekolah)
2. Menulis esai pendek dengan mengambil isu spesifik
berdasarkan aktifitas yang sudah dipelajari sebelumnya
serta merancang solusinya.
3. Esai diberikan sebagai individu walaupun dari hasil diskusi
secara berkelompok. Setiap siswa boleh menuliskan
pendapatnya masing-masing.
Nama siswa : Kelas:

Pendahuluan (paragraf pertama)


A. Tarik minat pembaca (Misalnya, data tentang langkanya makanan dan minuman etnis Betawi).
[Contoh] Kesan pertama di awal akan menentukan apakah para calon pembaca akan tergerak untuk terus membaca hingga akhir esai tersebut atau
Panduan Kerangka malah merasa bosan di awal dan berhenti membaca esai tersebut begitu saja. Bagian pembuka yang disusun dengan kalimat yang
menggugah rasa penasaranlah yang diharapkan. Untuk itu hindari penggunaan kalimat yang terlalu padat. Kalimat seperti selain membuat
Esai: pembaca cepat bosan, Anda juga akan kesulitan untuk terus menjaga pola penulisan Anda karena telah dimulai dengan sesuatu yang berat.
Preserving Betawi
Food and Drink B. Susun kasus berdasarkan logika (penalaran deduktif dan induktif)
Induksi / induktif adalah suatu proses berpikir yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan
(inferensi), sedangkan deduktif / deduksi adalah merupakan suatu proses berpikir (penalaran) yang bertolak dari sesuatu proposisi yang
sudah ada, menuju kepada suatu proposisi baru yang berbentuk suatu kesimpulan.

C. Kalimat topik/pernyataan tesis.


Sebelum merumuskan tesis, topik yang akan kita tulis harus cukup spesifik.
Pernyataan tesis umumnya dinyatakan pada kalimat terakhir di paragraf pembuka. Misalnya, langkanya makanan dan minum etnis
Betawi di masyarakat mengancap keanekaragaman Budaya di Indonesia. Setelah menentukan topik yang akan kita tulis, merumuskan
tesis adalah langkah awal yang harus kita lakukan sebelum menulis esai.
Rumusan tesis harus mencerminkan atau memberi gambaran kepada pembaca gagasan-gagasan apa yang akan kita sajikan dalam
tubuh esai.

Poin utama pertama (poin paling kuat) (paragraf kedua)


A. Dukungan/isi esai
Perpindahan dari dan ke dalam Kota Jakarta memberikan pengaruh signifikan terhadap terkikisnya budaya dan tradisi Betawi.
Contoh: Meningkatnya urbanisasi di Jakarta menyebabkan terkikisnya kebudayaan dan tradisi Betawi.

B. Dukungan/isi esai
1. Contoh
2. Contoh
C. Dukungan
1. Contoh
[Contoh lanjutan] 2. Contoh
Panduan Kerangka
Poin utama kedua (poin terkuat kedua) (paragraf ketiga)
Esai: A. Dukungan
Preserving Betawi 1. Contoh
Food and Drink 2. Contoh
B. Dukungan
1. Contoh
2. Contoh
Poin utama ketiga (paling lemah) (paragraf keempat)

A. Dukungan
1. Contoh
2. Contoh

B. Dukungan
1. Contoh
2. Contoh

C. Dukungan
1. Contoh
2. Contoh

Kesimpulan (paragraf kelima)


1. Tulis ulang topik
2. Ringkas tiga poin utama
3. Baca kembali pendahuluan atau gabungkan semua ide
Pelaksanaan:

Kontekstualisasi 1. Siswa meyimak penjelasan guru tentang penggunaan aplikasi


Canva/Coreldraw.
Membuat kliping/scrapbook 2. Siswa mengikuti pemaparan guru tentang pengenalan penggunaan Canva,
dan infografis/poster tentang coreldraw, dan cara penggunaan scrapbook untuk siswa yang low-tech
permasalahan hampir 3. Siswa dibimbing guru ketika mempelajari canva/coreldraw/scrapbook
menghilangnya makanan dan 4. Siswa mengerjakan pembuatan kliping. Pemilihan media apakah menggunakan
minuman khas Betawi dalam aplikasi atau secara manual (scrapbook) dapat disesuaikan dengan
kearifan lokal (untuk yang kemampuan dan minat siswa.
high-tech) 5. Siswa melakukan presentasi per kelompok setelah selesai membuat
Untuk yang low-tech dapat kliping/scrapbook/infografis/poster dan menerima umpan balik dari kelompok
membuat kliping/scrapbook lain.
tentang permasalahan 6. Siswa dapat dipilih menjadi moderator dalam diskusi dan presentasi.
hampir menghilangnya 7. Siswa memberikan umpan balik kepada kelompok lain.
makanan dan minuman khas
Betawi dalam kearifan lokal

Waktu: 5 X @2 JP
Tugas Kliping
Peran guru: fasilitator
5. Pelaksanaan:

Kontekstualisasi
1. Siswa melanjutkan pengerjaan pembuatan kliping melalui media canva atau scrapbook

Melanjutkan kegiatan 2. Guru membimbing proses pembelajaran yang benar dan tepat serta memungkinkan
pembuatan kliping untuk menggunakan aplikasi secara mudah.
melalui media Canva
(untuk yang high-tech) 3. Siswa melakukan presentasi per kelompok dan menerima umpan dari kelompok lain.
dan scrapbook (untuk
4. Siswa dapat membuat kliping tentang makanan dan minuman sesuai dengan
yang low-tech)
pemahaman awal siswa.
5. Siswa membuat kliping pembuatan makanan/minuman khas Betawi yang telah dipilih.
6. Siswa menyempurnakan kembali kliping tentang makanan/minuman khas Betawi yang
telah dipilih serta diminati
7. Siswa menjelaskan dan diskusi kembali prosedur pembuatan makanan/minuman khas
Betawi yang telah dipilihnya dengan guru.
8. Siswa mengembangkan pertanyaan-pertanyaan kunci untuk persiapan pembuatan
Waktu: 5 X @2 JP makanan dan minuman khas Betawi yang telah dipilih.
Tugas Kliping
Peran guru: fasilitator
Persiapan:
Pada tahap ini, siswa akan menindaklanjuti esai permasalahan yang telah dibuat sebelumnya dengan
memperkenalkan makanan/minuman Betawi yang telah dipilih kepada lingkungan sekitar.
Aksi:
Setelah siswa memilih makanan atau minuman khas Betawi yang akan dipromosikan, nantinya mereka juga akan
Promosi membuatnya dan menjualnya (jika memungkinkan).
Preserving Betawi Untuk itu, mereka perlu untuk mempromosikannya terlebih dahulu untuk menarik pembeli. Siswa kemudian
Food and Drink mempersiapkan Poster/Video/Infografis (sesuai dengan minat) yang akan dibuat sebagai bahan promosi. Hal-hal
penting yang perlu diperhatikan oleh siswa adalah:

1. Menentukan topik dan tujuan Poster/Video/Infografis.


2. Memilih kata dan menyusun kalimat (dapat membahas mengenai sejarah, karakteristik, dan hal-hal lain untuk
menambah wawasan pembaca mengenai makanan/minuman Betawi)
3. Menentukan gambar.
4. Memperhatikan tata letak huruf dan gambar
5. Mencetak Poster/Video/Infografis ke dalam media
6. Mempublikasikan Poster/Video/Infografis.

Pelaksanaan:

1. Siswa mengeksplorasi secara mandiri cara membuat poster, video di Instagram, atau video di media sosial
seperti tiktok.
2. Siswa mendapat sosialisasi UU ITE dari fasilitator/guru untuk membekali siswa agar Ketika berinteraksi dengan
Waktu: 5 X @2 JP media sosial , siswa melakukannya dengan benar dan bertanggungjawab sesuai Undang Undang yang berlaku.
Tugas Poster 3. Siswa bisa mengunduh informasi lebih lanjut mengenai UU ITE dari website ini UU No. 11 Tahun 2008 tentang
Peran guru: Informasi dan Transaksi Elektronik [JDIH BPK RI]
fasilitator 4. Siswa membuat poster/infografis/video terkait mengkampanyekan makanan dan/atau minuman Betawi yang
telah dipilih sebelumnya dan mengunggahnya ke media sosial yang telah ditentukan.
Nama: Kelas:
[Panduan
Contoh] Tugas
Poster:
Melestarikan
Makanan &
Minuman Budaya
Betawi
(Preserving
Betawi Food and
Drink)
Pelaksanaan:
Aksi
1. Siswa bekerja secara berkelompok (4 siswa per kelompok).
2. Siswa merancang prosedur pembuatan makanan/minuman Betawi yang telah dipilih dan
Merancang dipromosikan sebelumnya.
prosedur 3. Bentuk prosedur dapat berupa teks atau infografis.
pembuatan 4. Ice breaking dapat dilakukan setelah 5 jam pertama. Siswa dapat melakukan ice breaking tepuk
makanan/minuman konsentrasi, kegiatan ini memiliki tujuan melatih kefokusan dengan durasi 30 menit dan
betawi yang telah membutuhkan sekitar 1-2 siswa untuk maju ke depan membantu memberikan instruksi. Adapun
dipilih (bisa berupa langkah langkahnya seperti berikut :
teks atau infografis)
a. Semua siswa diintruksikan untuk berdiri dan mulai dengan satu tepukan pada kedua paha
dilanjutkan dengan satu tepukan tangan dan di akhiri dengan dua jentikan tangan kiri dan kanan
b. Diawal tepukan konsentrasi siswa megucapkan “Konsentrasi, konsentrasi dimulai” dan dilanjutkan
dengan penyebutan nama anggota 1 ke anggota 2 misalnya dalam satu kelas terdapat 5 orang
yang melakukan tepuk konsentrasi dengan nama (Lisma, Leny, Anis, Mona dan Silvi)
c. Contohnya anggota satu (lisma) menyebutkan nama anggota dua ( Leny) dan anggota dua
menyebutkan nama yang belum disebutkan di antara 5 anggota tersebut begitu seterusnya
dilakukan sampai nama anggota tersebut semua anggota terakhir yang ditunjuk akan
menyebutkan kata sudah pada akhir tepukan.
Waktu: 5 X @2 JP d. Nama yang disebutkan juga dapat diganti dengan nama-nama makanan atau minuman Betawi.
Tugas Membuat
e. Anggota yang menyebutkan nama yang sudah disebutkan sebelumnya oleh anggota lainnya akan
Prosedur
Peran guru: mendapatkan hukuman yang telah ditentukan.
fasilitator f. Siswa yang menyelesaikan tanpa kesalahan diberikan apresiasi
g. Setelah permainan siswa dipersilahkan untuk duduk dan kondusif untuk melanjutkan pekerjaan
Persiapan:

1. Melakukan penyusunan tahapan kegiatan memasak. Siswa terlebih


Aksi: dahulu membaca resep dari awal hingga akhir untuk memastikan
pemahaman bahan dan metode.
Pembuatan 2. Menjaga pantri dalam keadaan baik, termasuk penyimpanan bahan
makanan/minuman sesuai kegunaannya.
khas Betawi yang 3. Membuat daftar belanja. Mengecek bahan yang dimiliki dan
sudah dipilih menuliskan bahan yang kurang.
4. Membeli bahan sesuai kebutuhan dan memilih bahan yang segar dan
berkualitas.
5. Melakukan tinjauan terhadap resep dan membuat rencana Tindakan
untuk setiap langkah. Alternatif: Apabila beberapa
6. Memulai penataan ruang kerja dapur, pengaturan area kerja, bahan makanan yang sulit
penyusunan bahan, dan peralatan. didapat dan tidak tersedia,
dapat menggunakan
Pelaksanaan: alternatif/pengganti dari bahan
Waktu: 5 X @2 JP yang lain.
Tugas pembuatan 1. Siswa menyiapkan bahan dan peralatan masak
makanan/minuman 2. Siswa memasak makanan atau membuat minuman khas Betawi yang
khas Betawi yang Sub-elemen yang didasar:
sudah dipilih.
dipilih
Bahan:: 3. Siswa melakukan pengemasan/plating.
bahan makanan 4. Siswa dapat merekam langkah-langkah/prosedur memasak mulai
danan peralatan dari persiapan sampai menjadi produk sebagai bahan S.E.1, S.E.2, S.E.3, S.E.4
masak promosi/kampanye tambahan di media sosial.
Peran guru: fasilitator
Pelaksanaan:

Refleksi dan Tindak 1. Seluruh siswa membuat refleksi dari kegiatan projek
Lanjut. 2. Siswa menuliskan refleksinya tentang perasaannya setelah mengikuti kegiatan projek
3. Siswa memberikan umpan balik kepada fasilitator dan teman sebaya
4. Siswa menjadi agen perubahan sosial yang aktif terlibat menyelesaikan masalah sosial yang ada di
Membuat refleksi dan masyarakat
Memberikan feedback 5. Siswa diajak untuk kembali mengkampanyekan makanan atau minuman Betawi melalui media sosial
kepada fasilitator dan dengan mengunggah konten demonstrasi membuat makanan dan minuman Betawi yang telah
teman sebaya dilakukan di aktivitas 8. Hal ini ditujukan untuk menyebarkan praktik baik yang sudah dimulai dalam
rangkaian membuat poster/video/infografis sebelumnya. Siswa dapat menambahkan deskripsi pada
poster/video/infografis yang diunggah mengenai sejarah, karakteristik, dan ajakan untuk
melestarikan warisan budaya Betawi berupa makanan dan minuman.
6. Siswa diajak untuk memikirkan cara mengoptimalkan dampak dan manfaat projek. Hal ini dapat
dilakukan oleh siswa dengan cara menjalin kerja sama dengan pihak mitra di luar satuan pendidikan,
seperti orang tua, satuan pendidikan lain, juga komunitas, organisasi, dan pemerintah lokal,
nasional, bahkan internasional. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dampak dari
aksi dan praktik baik yang sudah dimulai, yang awalnya hanya berpusat pada lingkungan satuan
pendidikan untuk bisa diperluas ke ruang lingkup lebih besar, seperti sekitar satuan pendidikan,
kecamatan, kota, lalu nasional dan internasional. Contoh kerja sama siswa adalah dengan
Waktu: 5 X @2 JP membantu mempromosikan produk UMKM DKI atau rumah makan khas Betawi.
Tugas membuat refleksi
Peran guru: fasilitator
URAIAN SS S TS STS
Aku hormat terhadap keanekaragaman budaya (S.E.1)
[Contoh] Suasana projek membuatku bersemangat untuk belajar
Lembar Refleksi dan tahu lebih banyak tentang makanan dan minuman
khas Betawi (S.E.2)
Aku nyaman bekerasama dengan teman dalam kelompok
selama projek ini (S.E.3)
Waktu projek memadai untuk aku memahami isu yang
ada di sekitarku (S.E.4)
Fasilitator pada projek ini membantuku dalam belajar dan
berproses
Masukan/pendapat lain untuk projek ini:

Berikan tiga kata yang menggambarkan projek ini:


Daftar Pustaka 1. Gardjito, M., Palupi, S., & Adimidjaja, L. F. (2016). Kuliner Betawi: Selaksa rasa dan cerita.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

2. Gilitasha, A. (2018). Pembuatan bir pletok dengan menggunakan reverse spherification


method sebagai inovasi produk berkelanjutan. Skripsi. Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, 1-24.

3. Habsari, R. (2007). Info boga Jakarta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

4. Kemdikbud, (2021), Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:


Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA)

5. Krisnadi, (2018), Gastronomi Makanan Betawi Sebagai Salah Satu Identitas Budaya Daerah,
National Conference of Creative Industry: Sustainable Tourism Industry for Economic
Development, Jakarta, 5-6 September 2018, Jakarta, Universitas Bunda Mulya
Konteksualisasi Proses atau upaya untuk memberikan pemahaman atau
pandangan untuk mendekatkan kepada realitas keadaan atau
karakteristik wilayah
Glosarium
Kearifan lokal pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh
masyarakat lokal

Refleksi kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam


bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk siswa dan oleh
siswa untuk guru untuk mengekspresikan kesan konstruksif,
pesan, harapan, dan kritik terhadap proses pembelajaran
Feedback Sebuah istilah untuk menyampaikan reaksi dari komunikator
kepada komunikan atas segala sesuatu yang telah dilakukan, baik
berupa jasa, pekerjaan, produk, dan lain-lain. Istilah ini
merupakan kata serapan dari bahasa inggris berupa “feed” dan
“back”
Plating Plating atau pengemasan adalah sistem yang terkoordinasi untuk
menyiapkan barang menjadi siap untuk ditransportasikan,
didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
Literasi suatu kemampuan seseorang untuk menggunakan potensi dan
keterampilan dalam mengolah dan memahami informasi saat
melakukan aktivitas membaca dan menulis
Subelemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Menumbuhkan rasa Mengidentifikasi peluang Memahami pentingnya Mempromosikan pertukaran Aktif dan secara rutin
menghormati dan tantangan yang muncul melestarikan dan merayakan budaya dan kolaborasi dalam mempromosikan
Rapor/ terhadap dari keragaman budaya di tradisi budaya untuk dunia yang saling terhubung serta pertukaran budaya, sudah
Indonesia melalui produk mengembangkan identitas menunjukkannya dalam perilaku memililki jejaring internasional,
Rubrik
keanekaragaman
budaya makanan/minuman yang pribadi, sosial, dan bangsa melalui produk serta aktif memperkenalkan
dihasilkan Indonesia serta mulai berupaya makanan/minuman yang budaya Indonesia melalui
Asesmen melestarikan budaya dalam dihasilkan produk makanan/minuman
kehidupan sehari-hari melalui yang dihasilkan
Sumatif produk makanan/minuman
yang dihasilkan
Refleksi terhadap Menjelaskan apa yang telah Merefleksikan secara kritis Merefleksikan secara kritis Melakukan refleksi secara rutin
pengalaman dipelajari dari interaksi dan gambaran berbagai kelompok dampak dari pengalaman hidup di terhadap pengalaman hidup
kebinekaan pengalaman dirinya dalam budaya yang ditemui dan cara lingkungan yang beragam terkait dalam lingkungan budaya yang
lingkungan yang beragam meresponnya melalui produk dengan perilaku, kepercayaan bebeda-beda dan mampu
melalui produk makanan/minuman yang serta tindakannya terhadap orang beradaptasi dengan baik
makanan/minuman yang dihasilkan lain mengenai produk dengan lingkungan yang baru
dihasilkan makanan/minuman yang dalam membuat produk
dihasilkan makanan/minuman yang
dihasilkan
Kerjasama Menunjukkan ekspektasi Menyelaraskan tindakan sendiri Membangun tim dan mengelola Mahir dalam membangun tim
(harapan) positif kepada dengan tindakan orang lain kerjasama untuk mencapai tujuan dan bekerjasama untuk
orang lain dalam rangka untuk melaksanakan kegiatan bersama sesuai dengan target kepentingan kelompok menjadi
mencapai tujuan kelompok dan mencapai tujuan kelompok yang sudah ditentukan selama tujuan utama dengan tetap
di lingkungan sekitar di lingkungan sekitar, serta mengembangkan produk memperhatikan tujuan pribadi
(sekolah dan rumah) selama memberi semangat kepada makanan/minuman yang selama mengembangkan
mengembangkan produk orang lain untuk bekerja efektif dihasilkan produk makanan/minuman
makanan/minuman yang dan mencapai tujuan bersama yang dihasilkan
dihasilkan selama mengembangkan
produk makanan/minuman
yang dihasilkan
Subelemen Mulai Berkembang Sedang Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Sangat Berkembang

Tanggap Terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap Tanggap terhadap lingkungan Memiliki kepekaan yang
Rapor/ Lingkungan Sosial lingkungan sosial
sesuai dengan
lingkungan sosial
sesuai dengan
sosial sesuai dengan
tuntutan peran sosialnya dan
tinggi terhadap perubahan
yang terjadi dalam
Rubrik tuntutan peran
sosialnya dan
tuntutan peran
sosialnya dan
berkontribusi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat untuk
lingkungan
sosialnya berinisiatif
Asesmen menjaga keselarasan berkontribusi sesuai menghasilkan keadaan yang memberikan solusi dan

Sumatif
dalam berelasi dengan kebutuhan lebih baik kontribusi
dengan orang lain masyarakat.
Menghasilkan gagasan Memunculkan Mengembangkan Menghubungkan gagasan Menghasilkan gagasan
yang orisinal gagasan imajinatif gagasan yang ia miliki yang ia miliki dengan yang
baru yang bermakna untuk membuat informasi atau gagasan baru beragam untuk
dari beberapa kombinasi hal yang untuk menghasilkan mengekspresikan pikiran
gagasan yang baru dan imajinatif kombinasi gagasan baru dan dan/atau perasaannya
berbeda sebagai untuk imajinatif untuk menilai gagasannya, serta
ekspresi pikiran mengekspresikan mengekspresikan pikiran memikirkan segala
dan/atau pikiran dan/atau dan/atau perasaannya. risikonya dengan
perasaannya. perasaannya. mempertimbangkan
banyak perspektif seperti
etika dan nilai
kemanusiaan
ketika gagasannya
direalisasikan

Anda mungkin juga menyukai