Disusun oleh
Dwi Ningwang Agustin, M. Pd.
Berkreasi membuat batik jumputan menjadi salah projek yang menarik untuk
dilakukan sebagai aktivitas pembelajaran berbasis kearifan lokal untuk membentuk Profil
Pelajar Pancasila. Projek ini bertujuan untuk mengangkat nilai-nilai ekonomi kreatif lokal
masyarakat Indonesia terutama sentra batik wilayah Kabupaten Bondowoso melalui
kegiatan membatik yang dimasukkan dalam pengalaman belajar yang kontekstual bagi
siswa, guru, dan masyarakat sekolah lainnya.
Melalui proyek membuat batik jumputan, peserta didik belajar mengidentifikasi
potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi
tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan.
Peserta didik juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan
kebutuhan masyarakat, dan menjadi problem solver yang terampil.
Projek ini mengikuti tiga tahapan yaitu: inspirasi (inspiring), cipta (creating) dan
dedikasi (dedicating). Di tahapan inspirasi, guru dan siswa akan menjalani pengalaman
nyata yang berhubungan dengan proses pembuatan batik jumputan mulai dari kegiatan
berinteraksi langsung dengan para perajin batik, menggali informasi tentang peralatan
untuk membatik dan kebutuhan informasi lainnya yang memberikan inspirasi, gambaran
dan pemahaman bersama antara guru dan siswa. Di tahapan cipta, guru dan siswa akan
belajar bersama membuat motif alur batik jumputan, mengikat kain, melakukan proses
pewarnaan, hingga mempresentasikan hasil karya. Di tahapan dedikasi, hasil kain batik
jumputan akan dipresentasikan dalam bentuk nyata melalui kegiatan selebrasi dan
didedikasikan kepada komunitas yang membutuhkan.
Melalui projek ini, siswa diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya
untuk mencapai 2 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Kreatif dan Bergotong royong
dengan sub elemen dan capaian fase D.
Ilustrasi: google.com
Batik adalah kain bercorak khas dan sudah menjadi warisan budaya Indonesia. Jika
dulu batik digunakan hanya oleh kalangan internal keraton saja, saat ini batiksudah bisa
dinikmati pula oleh orang diluar keraton. Walaupun masih ada motif-moif kai batik tertentu
yang masih dikhususkan untuk keluarga keraton. Kekayaan budaya salah satunya batik ini
terus dilestarikan. Bahkan saat ini ada sebuah yayasan batik indonesia yang melindungi
kekayaan budaya Indonesia. Disetiap daerah saat ini sedang digalakkan
pembuatan batik sebagai identitas dari kota masing-masing. Tak terkecuali Bondowoso.
Meski berada di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur, Kabupaten Bondowoso terbilang
baru dalam hal kerajinan batik. Jangankan memiliki motif batik khusus ciri khas daerah,
sekitar 25 tahun yang silam pembuatan batik bagi masyarakat Bondowoso merupakan hal
yang tak lazim. Sampai Didi Astiawan (70) pada tahun 1985 membuat gebrakan dengan
menciptakan batik khas Bondowoso. Bersama kakaknya, Didi menjalankan usaha menjual
batik. Didi yang juga seorang seniman menciptakan batik, sementara sang kakak yang
mempromosikan batik buatannya.
Batik jumputan adalah salah satu jenis batik yang menggunakan teknik jumputan untuk
membuat motifnya. Jumputan sendiri adalah salah satu teknik yang digunakan untuk
membuat motif batik dengan cara mengikat kencang beberapa bagian kain yang kemudian
dicelupkan pada pewarna pakaian. Batik jumputan juga sering juga disebut dengan batik ikat
TAHAPAN KEGIATAN
RPOYEK EKSPLORASI KOPI BONDOWOSO
PENGENALAN
KONTEKSTUALISASI
AKSI
1. SOSIALISASI PROYEK
Waktu : 3 JP
Bahan : Jadwal Proyek Eksplorasi Kopi
Peran Guru : Pemateri
Persiapan
Guru menyiapkan jadwal kegiatan Proyek Kreasi Batik Jumputan
Pelaksanaan
1. Guru menyampaikan tentang tujuan kegiatan proyek Kreasi Batik Jumputan.
2. Guru menjelaskan tentang rancangan kegiatan proyek Kreasi Batik Jumputan.
3. Guru menyampaikan jadwal kegiatan proyek Kreasi Batik Jumputan.
4. Siswa membentuk kelompok proyek (masing-masing 4 anggota)
5. Guru menyampaikan gambaran kegiatan dan tugas-tugas yang harus dilakukan
siswa selama kegiatan proyek Kreasi Batik Jumputan dari awal sampai akhir.
Waktu : 5 JP
Bahan : Berita, artikel, video Peran
Guru : Fasilitator
Persiapan
Guru menyiapkan 2 artikel tentang Batik Jumputan
Pelaksanaan
1. Guru memulai dengan menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui
dengan topik batik jumputan, di mana pernah melihatnya, dan hubungannya
dengan seni dan kerajinan batik di wilayah Bondowoso. Beberapa pertanyaan
pemantik yang dapat diberikan:
Modul Proyek Kreasi Batik Jumputan [Dwi Ningwang Agustin, M. Pd.]
10
a. Dimana kalian melihat motif batik jumputan?
b. Bagaimana warna dan motif batik jumputan yang pernah kalian lihat?
c. Apakah Bondowoso memiliki sentra batik dan pengrajin batik? Dimana?
2. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi secara pribadi dengan kata kunci
batik jumputan.
3. Guru membagi siswa kedalam kelompok untuk berdiskusi bersama.
4. Siswa dalam kelompok berdiskusi dan menuliskan pertanyaan tentang informasi
apa saja yang ingin ia ketahui tentang batik jumputan.
Tips untuk guru: Guru berperan untuk mengarahkan kepada siswa dalam membuat
pertanyaan informasi tentang batik jumputan yang belum diketahui. Guru mencatat hasil
pertanyaan yang dibuat oleh siswa sebagai bahan untuk refleksi akhir pertemuan.
3. PENYUSUNAN PROPOSAL
Waktu : 16 JP
Bahan : Artikel, jurnal, video, buku (disesuaikan)
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk berdiskusi dengan memberikan beberapa pertanyaaan
pemantik.
• Bagaimana sejarah adanya batik jumputan?
• Apa saja yang ragam motifbatik jumputan?
2. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang batik jumputan/batik ikat dari
artikel, jurnal, video, maupun buku.
3. Guru mendampingi siswa untuk menyajikan data yang diperoleh.
4. Guru mendampingi siswa menyusun proposal kegiatan sesuai dengan sistematikan
penulisan yang telah disediakan
Tugas
Siswa melakukan studi literatur secara mandiri untuk menemukan informasi tambahan
dan menyajikan data yang sudah didapat (bisa dalam bentuk tabel, tabel, atau yang
Modul Proyek Kreasi Batik Jumputan [Dwi Ningwang Agustin, M. Pd.]
11
lainnya).
4. SEMINAR BATIK
Waktu : 8 JP
Bahan : Booklet kerja, alat tulis dan alat perekam wawancara
Peran Guru : Fasilitator
5. PERSIAPAN EKSPERIMEN
Waktu : 4 JP
Bahan : Kain, contoh motif, pensil, tali rafia
Peran Guru : Fasilitator
Persiapan:
5. Guru memfasilitasi siswa membentuk kelompok. Dalam 1 kelompok terdiri dari 4
anggota
6. Siswa berdiskusi dengan kelompoknya menentuka dan memilih motif batik yang akan
6. EKSPERIMEN MEMBATIK
Waktu : 32 JP
Bahan : Kain, contoh motif, pensil, tali raffia, benang dan jarum
Peran Guru : Fasilitator
Pelaksanaan:
1. Siswa bersama kelompoknya menyiapkan Peralatan dan perlengkapan
2. Siswa bersama kelompok membuat pola batik jumputan di kain yang telah disiapkan
3. Setelah motif selesai digambar, siswa mulai mengikat pola jumputan
4. Jika semua pola sudah diikat dengan baik, siswa bersama kelompoknya mulai
mewarnai kain.
5. Siswa dan kelompoknya menampilkan kain yang telah selesai diwarnai dan mengemas
kain agar menarik.
6. Selama proses eksperimen membatik, guru menjadi fasilitator dan motivator untuk
Waktu : 4 JP
Bahan : Artikel, video, produk setiap siswa Peran
Guru : Fasilitator
Pelaksanaan
1. Guru mengajak siswa untuk mencari informasi tentang pengemasan suatu produk
dan referensi label/poster produk untuk promosi
2. Siswa bersama kelompok menentukan pengemasan dan label yang akan mereka
gunakan.
3. Guru mendampingi siswa untuk membuat desain label produk batik.
4. Guru mendampingi siswa saat proses pembuatan label produk batik.
Tugas
Setiap kelompok menyiapkan produk batiknya dan membuat poster tentang batik yang
dibuat untuk kegiatan selebrasi.
9. SELEBRASI
4. SELEBRASI
Waktu : 8 JP
Bahan : Produk batik setiap kelompok, label
kemasan dan poster
Peran Guru : Fasilitator
Pelaksanaan
1. Siswa melakukan pameran batik di kelas masing-masing.
2. Setiap kelompok berbagi tugas siapa yang menjaga booth (2 orang) dan siapa yang
berkeliling (2 orang) mengunjungi stand kelompok lain. Hal ini bisa dilakukan secara
bergantian.
3. Setiap pengunjung boleh bertanya kepada kelompok lain tentang produk yang
dibuat oleh kelompok tersebut.
10. REFLEKSI
Waktu : 4 JP
Bahan : Lembar refleksi
Peran guru : fasilitator
Pelaksanaan:
1. Siswa dan guru mereviu lembar observasi, lembar kerja siswa, dan catatan-
catatan siswa mulai dari tahap 1 hingga 9.
2. Siswa menuliskan tentang poin pembelajaran, perubahan pada diri dan tahapan
selanjutnya
3. Siswa melakukan penilaian diri dan antar teman.
Refleksi Pribadi
1. Kesulitan apa yang diperoleh selama proses Proyek Membatik Jumputan?
2. Bagaimana kesulitan-kesulitan tersebut bisa diatasi?
3. Pembelajaran apa yang paling menarik untuk diri sendiri selama proses proyek
Membati Jumputan?
4. Apa yang perlu ditingkatkan setelah proses proyek ini selesai?
5. Komitmen baik apa yang ingin dilakukan setelah dari proses proyek ini?
Pelaksanaan
Kontak mata Siswa selalu Siswa masih Siswa lebih Siswa hanya
menjaga kontak suka membaca sering membaca membaca catatan
mata dengan catatan atau catatan atau atau poster tanpa
pendengar tanpa poster tetapi poster dengan kontak mata
harus membaca selalu kembali sedikit kontak dengan
catatan atau poster untuk menjaga mata dengan pendengar
kontak mata pendengar
dengan
pendengar
Ketepatan Solusi/aksi yang Solusi/ aksi yang Solusi/aksi yang Masih dalam
sasaran ditawarkan menyasar ditawarkan ditawarkan tahapan
inti permasalahan, menyasar faktor- berupa ide yang identifikasi
Agenda: 10,11 realistis dan faktor yang masih di faktor yang
memberikan dampak terkait dengan permukaan menyebabkan
yang permasalahan permasalahan permasalahan
berkesinambungan dan memberikan dan/atau dan akibat yang
dampak positif kurang realistis ditimbulkan
sementara