Deskripsi Modul
Modul ini akan membawa siswa ke dalam topik kearifan lokal yang terdapat di Kota Tangerang. Aktivitas dalam modul
ini akan membantu siswa belajar tentang kearifan lokal merujuk pada pengetahuan, nilai-nilai, tradisi, dan praktik-praktik
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Aktivitas dalam modul ini mencakup kebijaksanaan dalam menjaga lingkungan
alam, hubungan sosial, kearifan dalam pengelolaan sumber daya alam, serta seni dan budaya yang khas dari suatu daerah.
Dengan semakin berkembangnya globalisasi dan modernisasi di sekitar kita, aktivitas dalam modul ini diharapkan dapat
mengembangkan perilaku dan cara berpikir siswa dalam menghadapi tantangan dan solusi terhadap pelesratian kearifan
lokal Kota Tangerang.
Pentingnya melestarikan dan memperkuat kearifan lokal dalam konteks pembangunan berkelanjutan telah semakin diakui
di seluruh dunia. Kearifan lokal dapat menjadi sumber daya yang berharga dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan, seperti menjaga keseimbangan ekologis, mempromosikan partisipasi masyarakat, dan membangun
ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Aktivitas dalam modul ini melibatkan tempat-tempat yang menjadi identitas Kota Tangerang yang dapat diekslpor
melalui kunjungan langsung. Beberapa Aktivitas melibatkan siswa secara langsung dalam mempraktikkan ilmu yang
diperoleh di tempat kunjungan. Guru dapat menyesuaikan aktivitas projek sesuai dengan biaya, sarana dan prasarana
yang mendukung di sekolah. sarana dan prasarana yang mendukung di sekolah. Lebih disarankan menggunakan jadwal
P5 dengan sistem blok harian, mingguan/bulan untuk melaksanakan projek ini.
Tujuan Projek
1. Merancang solusi terhadap permasalahan pelestarian keafiran lokal dengan memanfaatkan tempat-tempat yang
menjadi ciri khas Kota Tangerang.
2. Melestarikan pengetahuan dan praktik-praktik tradisional yang berharga.
3. Mempromosikan partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan lokal.
4. Meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap kearifan lokal.
5. Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
6. Meningkatkan identitas lokal dan keberlanjutan budaya.
Asesmen Formatif
Dilakukan sebelum projek dimulai. Asesmen ini berupa pengukuran awal terhadap keterampilan berpikir kritis siswa
dalam menemukan dan mengolah informasi, serta kreatifitas siswa berupa gagasan terhadap pemecahan masalah.
Asesmen ini digunakan untuk dasar pengembangan aktivitas projek, pembentukan kelompok dan pemenuhan kebutuhan
diferensiasi siswa.
Tahap 1. Temukan!
Tahap 2. Bayangkan!
Tahap 3. Lakukan!
1. Aksi nyata
Tahap 4. Bagikan!
1. Asesmen Sumatif
2. Evaluasi dan Refleksi
Dimensi elemen dan subelemen
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1
1. Guru menyajikan gambar macam-macam permainan tradisional, siswa diminta mengajukan pertanyaan.
2. Siswa menyimak video tentang macam-macam permainan tradisional.
3. Siswa menyimak penjelasan pengisian LKPD 1
Pertemuan 2
Pertanyaan pemantik : Tahukah kamu dimana kita dapat bermain permainan tradisional?
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mewakili jenis permainan tradisional
5. Guru dan siswa mengunjungi taman bermain elektrik dan mengumpulkan informasi tentang cara memainkan
permainan tradisional
6. Siswa ditugaskan menceritakan pengalaman bermain permainan tradisional untuk dipresentasikan pada pertemuan
berikutnya
Pertemuan 3
7. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kunjungan, siswa lain diberikan kesempatan untuk bertanya
8. Guru melakukan penguatan terhadap hasil kunjungan siswa
9. Refleksi terhadap kegiatan projek yang sudah berjalan beserta perkembangan dimensi profil pelajar Pancasila siswa
(kritis dan kreatif)
FASE B : Alokasi waktu 18 JP
Pertemuan 1
Pertanyaan pemantik : Tahukah kamu dimana tempat ibadah umat budha di Kota Tangerang?
1. Guru menyajikan gambar macam-macam tempat ibadah di Kota Tangerang, siswa diminta mengajukan pertanyaan.
2. Siswa menyimak video tentang akulturasi budaya di Kota Tangerang.
3. Siswa menyimak penjelasan pengisian LKPD 1
Pertemuan 2
Pertanyaan pemantik : Tahukah kamu contoh akulturasi budaya yang ada di Kota Tangerang?
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok menggali informasi tentang akulturasi budaya di
Kota Tangerang.
5. Guru dan siswa mengunjungi Vihara Boen San Bio, dan Kampung Tehyan di Kecamatan Neglasari.
6. Siswa menggali informasi dari pengurus Vihara Boen San Bio, dan Kampung Tehyan dan mengisi LKPD 2
7. Siswa ditugaskan membuat laporan kunjungan ke Vihara Boen San Bio, dan Kampung Tehyan untuk
dipresentasikan pada pertemuan berikutnya
Pertemuan 3
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan kunjungan, siswa lain diberikan kesempatan untuk bertanya
9. Guru melakukan penguatan terhadap laporan kunjungan siswa
10. Refleksi terhadap kegiatan projek yang sudah berjalan beserta perkembangan dimensi profil pelajar Pancasila siswa
(kritis dan kreatif)
Pertemuan 1
Pertanyaan pemantik :
Pertemuan 2
Pertanyaan pemantik :
• Tahukah kamu tempat budidaya tanaman, ikan dan pengelolaan sampah di Kota Tangerang?
• Tahukah kamu panganan khas tertua yang ada di Kota Tangerang?
4. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok menggali informasi tentang pengenalan
budidaya tanaman, ikan dan pengelolaan sampah, serta cara pembuatan salah satu panganan khas di Kota
Tangerang.
5. Guru dan siswa mengunjungi Dinas Lingkungan Hidup, dan Toko pembuatan Dodol Ny. Lau di Kota Tangerang.
6. Siswa menggali informasi dari pengurus Dinas Lingkungan Hidup, dan Toko pembuatan Dodol Ny. Lau untuk
mengisi LKPD 2
7. Siswa ditugaskan membuat laporan kunjungan ke Dinas Lingkungan Hidup, dan Toko pembuatan Dodol Ny. Lau
untuk dipresentasikan pada pertemuan berikutnya
Pertemuan 3
8. Masing-masing kelompok mempresentasikan laporan kunjungan, siswa lain diberikan kesempatan untuk bertanya
9. Guru melakukan penguatan terhadap laporan kunjungan siswa
10. Refleksi terhadap kegiatan projek yang sudah berjalan beserta perkembangan dimensi profil pelajar Pancasila siswa
(kritis dan kreatif)
PENILAIAN
Petunjuk Penilaian
Fokus penilaian dalam modul P5 ini adalah pada dua dimensi profil pelajar pancasila, yaitu berkebhinekaan global dan
kreatif. Perlu digaris bawahi bahwa hasil produk atau laporan yang dibuat siswa tidak dilakukan penilaian secara spesifik
terhadap kebenaran jawaban siswa, namun penilaian dilakukan pada perkembangan dua dimensi tersebut. Misalnya,
ketika siswa membuat laporan maka guru menilai cara siswa mencari dan mengolah informasi untuk memunculkan suatu
gagasan, argumen mereka dalam menentukan solusi/mengambil, keputusan, serta kreatifitas mereka dalam
mengekspresikan hasil pemikiran mereka. Jika ada jawaban atau penjelasan siswa yang kurang sesuai atau hasil
perhitungan yang kurang tepat dalam pembuatan laporan dan presentasi, maka guru dapat memberikan arahan atau
penguatan terhadap jawaban siswa pada akhir pertemuan. Guru tidak perlu melakukan penilaian terhadap jawaban salah
atau benar karena bukan pengetahuan yang menjadi fokus penilaian dalam P5 ini. Penilaian cukup dilakukan penilaian
terhadap dimensi berkebhinekaan global dan kreatif pada laporan atau kinerja mereka dalam diskusi kelompok/kelas,
penilaian perkembangan terhadap dimensi berkebhinekaan global dan kreatif dilakukan pula pada setiap pertemuan yang
dilakukan.
RUBRIK PENILAIAN
Dimensi : Kreatif
Elemen Mulai Berkembang Sudah Berkembang Mahir Sangat Mahir
Menghasilkan karya Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan Mengeksplorasi dan
dan tindakan yang mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan mengekspresikan
orisinal pikiran dan/atau pikiran dan/atau pikiran pikiran dan/atau
perasaannya dalam perasaannya sesuai dan/atau perasaannya dalam
bentuk karya dengan minat dan perasaannya bentuk karya
dan/atau tindakan kesukaannya dalam sesuai dengan minat dan/atau
serta mengapresiasi bentuk karya dan tindakan, serta
karya dan tindakan dan/atau kesukaannya dalam mengevaluasinya dan
yang dihasilkan tindakan serta bentuk karya mempertimbangkan
mengapresiasi karya dan/atau dampaknya bagi
dan tindakan yang tindakan serta orang lain
dihasilkan mengapresiasi dan
mengkritisi karya dan
tindakan yang
dihasilkan
RUBRIK PENILAIAN
Selain penilaian terhadap dua dimensi tersebut, guru dapat menggunakan lembar refleksi diri dan rubrik evaluasi aksi
nyata di bawah ini sebagai bahan pembahasan yang akan dilakukan. Hasil lembar refleksi diri dapat menjadi masukan
bagi guru untuk melakukan perbaikan pada projek-projek berikutnya. Sedangkan rubrik aksi nyata digunakan guru untuk
menilai perencanaan dan pelaksanaan Aksi Nyata siswa. Hasil penilaian terhadap Aksi Nyata ini digunakan pula sebagai
bahan refleksi untuk perbaikan pada aksi selanjutnya.
Asesmen Formatif
Asesmen diagnostik ini dilakukan sebelum pertemuan 1. Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan awal peserta
didik dalam bernalar kritis dan kemampuan siswa dalam menyajikan laporan. Bernalar kritis yang akan dinilai pada awal
kegiatan ini adalah kemampuan siswa dalam menentukan alasan yang memperkuat argumen dan kemampuan siswa dalam
mengajukan pertanyaan. Kemampuan menentukan alasan yang memperkuat argumen diperlukan siswa dalam
mengungkapkan pendapat/gagasan yang banyak dilakukan dalam projek ini, baik dalam diskusi ataupun ketika siswa
membuat laporan. Kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan diperlukan peserta didik didalam mencari berbagai
informasi yang diperlukan dalam memperjelas masalah sehingga siswa dapat mengambil keputusan yang tepat. Hasil
asesmen ini dapat dijadikan acuan bagi guru dalam menyusun aktivitas projek. Guru dapat menambahkan soal-soal pada
asesmen formatif ini sesuai kebutuhan atau dapat menggunakan penilaian dalam bentuk lain yang bertujuan untuk
mengukur kemampuan awal peserta didik.
LKPD
Topik : Melestarikan kearifan lokal melalui kunjungan ke industri kecil kuliner khas Kota Tangerang
Tujuan :
Langkah-langkah kegiatan
Lembar pengamatan :