Anda di halaman 1dari 22

MODUL AJAR

PROYEK “KEARIFAN LOKAL”

BATIKKU KEBANGGAANKU

Kearifan Lokal (Fase D)

A. INFORMASI UMUM

INFORMASI UMUM

Fase : D
Topik: Batikku kebanggaanku

Kompetensi Awal: Siswa Mengetahui Sejarah dari Batik

Sarana Dan Prasarana: Internet, Buku Referensi, Referensi Industri batik

Alokasi waktu : 90 JP

Target Peserta didik : Siswa

Jumlah : 32 Siswa

B. KOMPONEN INTI
1. DESKRIPSI PROJEK
Batik merupakan warisan budaya kebanggaan Indonesia yang perlu
dilestarikan, sejak diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia pada 2 Oktober
2009 batik kian mendunia tidak hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia saja
namun juga dikenal oleh masyarakat mancanegara. Batik banyak dicari oleh
masyarakat untuk dikenakan pada acara-acara penting maupun untuk seragam,
baik di kantor-kantor swasta maupun di kantor pemerintahan, hal itulah yang
membuat batik semakin banyak peminatnya dan industri batik kian berkembang
dan masih berproduksi hingga saat ini.
Menurut KBBI kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan
menuliskan atau menorehkan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya
diproses dengan cara tertentu; kain batik;
-- cap batik yang dibuat dengan alat cap;
-- Pekalongan (kain) batik yang dibuat dengan corak dan gaya Pekalongan;
-- Sala (kain) batik yang dibuat dengan corak dan gaya Sala;
-- tulis batik yang dibuat dengan tangan (bukan dengan cap);
-- Yogya (kain) batik yang dibuat dengan corak dan gaya Yogyakarta

Seperti dikutip dalam kompas.combatik berasal dari kata "ambatik" yang


artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran "tik" berati titik, tetes atau
ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik. Dikutip situs resmi Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), batik juga berasal berasal dari
bahasa jawa "tritik", kata batik berasal dari gabungan dua kata "amba" yang
bermakna menulis, dan "titik" yang bermakna titik. Batik secara historis berasal
dari zaman nenak moyang yang dikenal sejak abad ke-17.Saat itu motif yang
didominasi bentuk binatang dan tanaman.serta motif menyerupai awan relief
candi.

Kerajinan batik di Indonesia dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit. Arca


Bhairawa contoh gaya seni Arca Majapahit yang dibuat di Sumatera pada abad
ke-14. Berkembangnya kesenian batik meluas di Indonesia setelah akhir abad ke-
18 atau awal abad ke-19. Batik cap dikenal setelah usai perang dunia I atau 1920.

2. PROFIL PELAJAR PANCASILA:


3. Gotong royong
No Elemen Sub Elemen Capaian Akhir Fase D
1 Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan
sendiri dengan tindakan
orang lain untuk
melaksanakan kegiatan dan
mencapai tujuan kelompok
di lingkungan sekitar, serta
memberi semangat kepada
orang lain untuk bekerja
efektif dan mencapai tujuan
bersama.

4. Bernalar Kritis
No Elemen Sub Elemen Capaian Akhir Fase D
Mengidentifikasi,
Memperoleh
Mengidentifikasi,mengkla mengklarifikasi, dan
dan memproses
1 rifikasi,dan mengolah menganalisis informasi yang
informasi dan
informasi dan gagasan relevan serta memprioritaskan
gagasan
beberapa gagasan tertentu.

5. Kreatif
No Elemen Sub Elemen Capaian Akhir Fase D
Memiliki Menghasilkan solusi
keluwesan Memiliki keluwesan alternatif dengan
berpikir dalam berpikir dalam mencari mengadaptasi berbagai
1
mencari alternatif solusi gagasan dan umpan balik
alternatif solusi permasalahan untuk menghadapi situasi
permasalahan dan permasalahan

6. SUBELMEN YANG DISASAR


 Mengenal dan memahami batik sebagai warisan budaya
 Melestarikan batik sebagai warisan budaya lokal
 Memanfaatkan kearifan lokal untuk mengembangkan kreatifitas anak
 Kerjasama dalam membuat batik tulis
 Mengajukanpertanyaan
 Mengidentifikasi jenis-jenis batik dan mencari informasi tentang bagaimana
cara pembuatannya

C. Kerangka Pengalaman Belajar/ Alur/ Tahapan


No. Nama Objektif Kegiatan Dur Alat Lainnya
Aktivitas asi yang (Tugas,
(JP dibutuhka Tipe
) n Asesmen
)

1 Kenali Menggali 1. Mencariinf 4 JP


Batik informasi ormasideng
dan rasa an
ingin tahu katakunci
siswa batik
tentang batik 2. Menuliskan
pertanyaan-
pertanyaan
yang
membuat
rasaingin
tahu
Batik Mengenal 1. Identifikasi 8 JP Bookl Mengi
Field Trip Batik nama dan et si
(online/ melalui jenis batik kerja Lemba
onsite) pengalaman melalui r kerja
berinteraksi karakteristik
langsung batik yang
dengan bisa dilihat
Pengrajin secara visual
batik
(online/ 2. Wawancarad
onsite) engan
pengrajin
batik
Studi Menggali 1. Mencari 4 JP
literatur informasi sumber
batik mengenai informasime
batik secara ngenai batik
literatur dari 2. Melengkapi
masa lalu hasil
hingga masa identifikasi
kini batik dari
hasil
identifikasi
di lapangan
Eksperime Menemukan 1. Desain 8 JP
n formula formula
pewarnaan campuran campuran
batik terbaik pewarna
dalam batik sintetis
pewarnaan 2. Membuatbeb
batik sintetis erapa
prototype
desain batik
3. Ujicoba
pewarnaan
batik
Storytellin Mendapatkan 1. Sharing 2 JP
g hasil masukan dari tentang
eksperimen expert untuk hasilekspe
dan umpan hasilujicoba rimen.
balik pewarnaan 2. Mendapat
positif batik kan
masukan
dari para
expert dan
profesiona
l
Perbaika Memperkay 1. Membuatbeb 4 JP
n desain a hasil erapa
dan formula prototype
pewarnaa campuran desain batik
n batik warna tulis
tulis sintetis 2. Ujicoba warna
Proses Membuat 1. Meminda 44 JP Canting,
pembuata batik tulis hkan wajan,
n batik dari desain kompor,
memindahka batik pensil
n desain 2. Nglowon
sampai gi
proses 3. Pewarna
finishing an
pertama
4. Ngeblok

5. Pewarna
an kedua
6. Ngelorod
Selebrasi Merayakan 1. Memam 8 JP
hasil belajar erkan
hasil
karya
melalui
seni tari
yang
dipentas
kan oleh
siswa
2. Mengenal
kan batik
Refleksi Menyadari 1. Menuliskan 8 JP
dan poin tentang poin
Umpan pembelajaran, pembelajaran
balik perubahan , perubahan
positif pada diri dan padadiri dan
tahapan tahapan
selajutnya selanjutnya.
2. Sharing

LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA KEGIATAN I TAHAP PENGENALANBATIK

Kelompok :
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.

Kelas :

Identifikasi Jenis Batik:

No Jenis Batik Ciri-ciri Alat Bahan

1 Batik tulis

2 Batik Cap

B. LEMBAR KERJA KEGIATAN II FIELD TRIP (ONLINE/ ONSITE)


Kelompok :
Nama Anggot a : 1.
2.
3.
4.

Kelas :
Pertanyaan Jawaban
1. Nama pengrajin batik
2. Lokasi home industry
3. Jenis batik yang dibuat
4. Membutuhkan waktu berapa lama untuk
proses pembuatan batik
C. LAPORAN PROYEK PEMBUATAN BATIK TULIS DI SEKOLAH
Kelompok:
Nama Anggota:
Kelas:
1. Perencanaan
Menentukan jenis batik, teknik pembuatan, membuat jadwalkegiatan, Menyusun
kebutuhan sarana alat dan bahan.
2. Persiapan sarana alat dan bahan
3. Proses tahapan pembuatan batik tulis
4. Pameran hasil batik
5. Evaluasi kegiatan pembuatan batik tulis di sekolah

D. REFLEKSI KELOMPOK
Berilahtandaceklist dan alasan padakolomberikutsebagairefleksidalamkegiatanproyek
yang telah kalian laksanakan!

Nama kelompok:
Nama siswa:
Kelas :

URAIAN BAIK CUKUP KURANG ALASAN


Perencanaan
Persiapan
Pelaksanaan
Pengamatan
Pelaporan
Kerjasama
Disiplin
Tanggungjawab
E. LEMBAR KERJA PROSES MEMBATIK DAN PEWARNAAN BATIK
KELAS:
KELOMPOK:
NAMA ANGGOTA :

Cara membuat batik tulis dengan pewarnaan napthol


Alat :Canting, Wajan Batik, Kompor Batik,Ember, Pengaduk, Gelas Ukur, Panci
Bahan: Malam Batik, Kain Mori, Kostik, Air Panas, Air, TRO, Soda Abu, Garam
Napthol, Naphol, kertas roti, pensil 2B, penghapus

Cara Kerja:

Langkah 1:
Proses menghilangkn kanji pada kain mori
Rendamlah kain mori pada air selama 1 malam dengan air sebanyak 5 liter yang telah
dicampur dengan TRO 5gr kemudian keringkan

Langkah 2:
Mola
Buatlah pola batik pada kertas roti kemudian pindahkan kekain mori dengancara
menjiplaknya, desain dibuat dengan menggunakan pensil 2B.

Langkah 3:
Mencairkan Malam
Cairkan malam dengan memanaskannya diatas wajan batik, setelah malam mencair
dengan suhu 850 C malam siap digunakan

Langkah 4:
Nglowongi
Ambilah malam yang telah cair dengan suhu 850 C dengan canting klowong sejumlah
setengah dari penampung malam pada canting, kemudian torehkan malam pada kain mori
mengikuti pola yang telah dibuat .
Langkah 5:
Ngeblok
Tutup bagian desain yang ingin dipertahankan warna putihnya dengan mengebloknya
menggunakan malam.

Langkah 6:
Pewarnaan pertama dengan pewarna napthol
Cara membuat larutan pewarna napthol untuk 2 m kain:
Campurkan 10 gr naphol dengan 15 gr kostik dan 10 ml air panas
Cara membuat larutan garam untuk 2m kain:
Campurkan 20 gr garam napthol dengan 3 liter air dingin

Langkah kerja pewarnaan 1

a) Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuat larutan TRO (Turkish Red
Oil). TRO berbentuk serbuk putih dan merupakan salah satu bahan pelengkap
napthol.caranya dengan mencampur 20 gr TRO kedalam 2 liter air
b) Kain lalu dicelup dalam larutan TRO tersebut. Kemudian tiriskan hingga air yang
menetes pada kain habis, tetapi jangan sampai diperas dan jangan sampai kering benar.
c) Sementara menunggu kain atus/sampai air tidak ada yang menetes, larutkan napthol
dan kaustik soda (NaoH) dalam sedikit air panas. Fungsi air panas hanya untuk
melarutkan kedua bahan tersebut. Setelah larut masukkan air dingin sebanyak 2 liter
d) Kain yang sudah atus/sampai air tidak ada yang meneters tadi kemudian dicelup
dalam larutan napthol tersebut. Usahakan agar seluruh kain terendam, kemudian
atus/sampai air tidak ada yang meneteskan lagi dan tunggu sampai air yang menetes pada
kain habis.
e) Sementara menunggu kain atus/sampai air tidak ada yang menetes, larutkan garam
diazo dalam sedikit air hingga larut, setelah larut tambahkan air dan aduk.
f) Ketika kain dicelup pada larutan garam maka warna akan segera muncul. Usahakan
kain terendam kurang lebih 2 – 3 menit sambil bolak-balik hingga larutan garam benar-
benar meresap ke kain.
g) Setelah warna muncul kemudian tiriskan dan keringkan tapi jangan dijemur di bawah
matahari.
Langkah 7:
Ngeblok bagian kain batik yang diwarna
Menutup bagian yang ingin dipertahankan warnanya pada pewarnaan 1dengan cara
mengeblok menggunakan malam bagian motif yang ingin dipertahankan warnanya.

Langkah 8:

Pewarnaan ke 2 dengan napthol

pewarnaan kedua dilakukan dengan mengulang langkah pada pewarnaan ke 1 (langkah


6) namun dengan warna yang berbeda.

Langkah 9:

Proses pelorodanyaitu menghilangkan malam pada kain caranya dengan merebus 5


liter air kedalam panci kemudiaan masukan 50 gr soda abu lalu aduk dan tunggu hingga
mendidih, setelah mendidih masukan kain yang sudah diwarna dan dibatik sambil diaduk
tunggu hingga malam batik meluruh semua.

Langkah 10:

Finishing, mengeringkan kain batik

Keringkan kain batik yang sudah dilorod dengan dibentangkan dan diangin-anginkan,
tidak boleh dibawah sinar matahari langsung

Tabel Pengamatan1 (Pewarnaan Batik)

No Bahan Campuran Warna Hasil Warna

1.

2.
Tabel Pengamatan 2 (Proses Membatik)

NO LANGKAH PROSES KENDALA HASIL


PEMBUATAN BATIK

1. Proses menghilangkn kanji


pada kain mori

2. Mola

3. Nglowongi

4 Ngeblok

5 Pewarnaan

6 Pelorodan
BACAAN TENTANG BATIK TULIS

Membuat batik memerlukan ketelatenan dan kesabaran tinggi untuk menghasilkan


karya yang bagus.Salah satu teknik pembuatan batik adalah batik tulis.Batik tulis dibuat
dengan menulis menggunakan alat bernama canting pada kain yang sudah digambar pola
menggunakan tangan.Canting yang berisi malam (lilin panas) digunakan untuk menebalkan
gambar pola batik. Dikutip dari buku Batik Karya Agung Warisan Budaya Dunia (2010)
karya Anindito Prasetyo, batik tulis adalah batik yang dikerjakan dengan menggunakan
canting.

Canting adalah alat yang dibentuk bisa menampung malam (lilin batik) dengan
memiliki ujung berupa saluran atau pipa kecil untuk keluarnya malam dalam membentuk
gambar awal pada permukaan kain. Baca juga: Jenis Motif Batik Dalam pembuatan batik,
khususnya batik tulis dibutuhkan keahlian khusus, telaten dan sabar. Hal tersebut bertujuan
agar batik yang dihasilkan memiliki bentuk motif atau desain yang luwes dan jelas.Dalam
buku Seni Kerajinan Batik (1996) karya Edi Kurniadi, ada beberapa langkah dalam membuat
batik yang terbagi menjadi beberapa tahap. Berikut langkah membuat batik:
1. Tahap Persiapan
Tahap pertama ketika akan membatik adalah persiapan, tahapan ini masih dibagi
menjadi beberapa tahap, yaitu: Pemotongan kain Pemotongan kain yang akan digunakan
disesuaikan dengan kebutuhan. Jenis kain yang dipakai adalah kain mori putih polos dengan
permukaan yang halus. Mencuci Kain atau Nggirah atau Ngetel Kain baru yang akan
digunakan dicuci terlebih dahulu untuk menghilangkan sisa-sisa bahan dari pabrik.

2. Menganji Mori Atau Ngloyor


Hal ini dilakukan untuk menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori
tersebut dengan larutan seperti minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya.
Ngempleng Atau Ngemplong Proses memukul-mukul kain dengan alat berupa palu kayu
besar, dengan tujuan melembutkan kain dan meningkatkan daya serap terhadap zat
warna.Bisa juga dengan menguleni mori lalu dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan
dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai
bersih. Proses tersebut agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.

3. Tahap Pelekatan Atau Pemberian Lilin Batik


Proses pelekatan lilin cair panas sesuai pola pada kain yang sudah dibuat disebut
dengan Nglengreng. Pada tahap ini, perajin menggunakan canting dan membubuhkan lilin
panas sesua pola dan juga memberi isen-isen atau isi adalah proses memberi variasi pada
ornamen (motif) yang telah di lengreng. Selesai isen-isen, dilakukan tahapan nembok yang
berarti menutup (mem-blok) bagian dasar kain yang tidak perlu diberi warna.

4.Tahap pewarnaan batik


S.K. Sewan Susanto (1980) dalam buku Seni Kerajinan batik Indonesia, Balai
Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik menjelaskan jika ada beberapa
macam cara pewarnaan pada pembuatan kain batik, antara lain: Medel, Medel adalah
memberi warna biru tua pada kain setelah kain selesai dicanting. Proses medel ini dilakukan
dengan cara mencelup kain. Celupan warna dasar Proses pencelupan ke warna dasar adalah
agar warna dasar berikutnya tidak berubah atau tidak warna lainya tidak saling tumpang.

5. Menggadung
Menggadung adalah menyiram kain batik dengan larutan zat warna.Caranya adalah
kain dibentangkan pada papan atau meja kemudian disiram dengan zat warna yang telah
disiapkan. Dengan cara tersebut akan menghemat zat warna tetapi hasilnya kurang merata.
Coletan atau dulitan Pewarnaan dengan cara coletan atau dulitan adalah memberi warna pada
kain batik dengan zat warna yang dikanvaskan atau dilukiskan. Dimana daerah yang diwarnai
dibatasi oleh garis-garis lilin, sehingga warna tidak meluas kedaerah yang lainya.

6. Coletan atau dulitan


Pewarnaan dengan cara coletan atau dulitan adalah memberi warna pada kain batik
dengan zat warna yang dikanvaskan atau dilukiskan. Dimana daerah yang diwarnai dibatasi
oleh garis-garis lilin, sehingga warna tidak meluas kedaerah yang lainya.Menyoga Menyoga
adalah memberi warna pada kain batik.Menyoga kain batik ini adalah tahap akhir pemberian
warna.

7.Tahap Penghilangan Lilin Atau Finishing


Penghilangan lilin atau malam batik dilakukan untuk mendapatkan corak atau gambar
pada kain agar terbuka atau tidak tertutup malam, dengan cara sebagai berikut: Baca juga:
Harus Tahu, Serba-serbi Motif Batik Daerah di Indonesia Menghilangkan sebagian lilin atau
malam batik Menghilangkan sebagian lilin pada kain ini dengan cara “dikerok”, yaitu
menggaruk lilin pada kain dengan menggunakan pisau atau palet. Menghilangkan
keseluruhan lilin atau malam batik Cara untuk menghilangkan malam keseluruhan adalah
dengan proses perebusan kain atau disebut “nglorod”. Yaitu dengan cara merebus kain batik.

Pada proses ini sebaiknya perebusan air dalam keadaan mendidih dan ditambahkan
kurang lebih 10 gram bubuk soda untuk 1 liter air. Pencucian Proses terakhir setelah lilin
lepas dari kain adalah pencucian kain sampai benar-benar bersih dan kemudian dijemur.
IDENTIFIKASI WARNA NAPTHOL

NO WARNA NAPTHOL GARAM

1. Kuning AS-G Merah B

2. Merah AS Merah B

3. Biru AS Biru BB

4. Ungu AS-D Violet B

5. Coklat Soga-91 Scarlet R

6. Merah Muda AS-D Scarlet R


ALAT DAN BAHAN DALAM MEMBUAT BATIK

A. Alat
NO NAMA ALAT Fungsinya
1. Canting Cecek Untuk membuat motif isian pada batik
2. Canting Blok Untuk membuat blok pada motif batik
3. Canting klowong Untuk membuat garis pada motif batik
4. Kompor batik Untuk memanaskan dan mencairkan warna batik
5. Wajan batik Untuk tempat malam cair
6. Gawangan Untuk tempat kain yang dibatik
7. Kompor untuk Untuk Merebus air dalam panci yang digunakan untuk
ngelorod ngelorod
8. Ember untuk Untuk tempat pewarna kain
pewarnaan
9. Panci Untuk merebus air guna proses ngelorod
10. Pensil Untuk membuat desain batik
11. Kertas kalkir Untuk memindahkan desain ke kain primisima

B.Bahan
NO NAMA Bahan Fungsinya
1. Warna naptol Untuk mewarnai kain batik
2. Garam naptol Untuk pembangkit warna batik
3. TRO Untuk perendaman kain mori sebelum diwarna
4. Kostik Untuk campuran warna napthol
5. Soda abu Untuk membantu proses pelurhan malam ketika proses
ngelorod
6. Kain primisima Untuk alas menggambar motif batik
7. Malam Untuk bahan perintang warna
GAMBAR DARI MOTIF BATIK

NO NAMA BATIK GAMBAR


1. BATIK PARANG
RUSAK

2. MEGAMENDUNG

3. PRING SEDAPUR

4. KAWUNG
Referensi:

Motif batik nusantara

https://www.merdeka.com/jabar/10-jenis-motif-batik-yang-ada-di-indonesia-kenali-setiap-
ciri-dan-coraknya-kln.html. Penulis: Andre Kurniawan

Buku Batik : Batik Filosofi, Motif dan Kegunaan

Penulis : Adi Kusriyanto

Penerbit : Andi Publisher

Sejarah dan Ragam Batik


https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/02/200000069/batik-sejarah-dan-ragam-batik.
Penulis : Ari Welianto
Editor : Ari Welianto

Membuat Batik Tulis


https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/04/124500969/membuat-batik-tulis?page=all.
Penulis : Fidelis Dhayu Nareswari
Editor : Ari Welianto

Trucuk, 18 Juli 2022


Mengetahui Koordinator proyek
Kepala Sekolah

SUBARI, S.Pd, M.Pd KUSMIYATI, S.Pd


NIP. 197301042003121005 NIP. 19710328 199802 2 001

Anda mungkin juga menyukai