MODUL
Disusun Oleh :
Putri Agustia Indriani
Nim. T20194067
ii
KATA PENGANTAR
Maodul yang berjudul “Cahaya dan Sifatnya” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas
Mata Kuliah Pembelajaran IPA MI/SD. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM. Selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Kh. Achmad Siddiq Jember.
2. Ibu Dra. Hj, Mukni‟ah, M. Pd, I. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.
3. Bapak Rif‟an Humaidi, M. Pd, I. Selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri Kh. Achmad Siddiq Jember.
4. Bapak Muhammad Suwigno Prayogo, M.Pd.I. Selaku dosen pembimbing Mata Kuliah
Pembelajaran IPA MI/SD yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dan motivasi
dalam penyusunan makalah ini.
5. Serta teman-teman kelas PGMI (D2) yang memberikan dorongan dan masukan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan modul ini masih ada kekurangan dan jauh dari
kata kesempurnaan, baik karena keterbatasan ilmu yang dimiliki maupun kemampuan penulis.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan perminta maaf serta penulis menerima segala saran dan
kritik yang berguna untuk perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menambah pengetahuan serta pengalaman bagi para pembaca.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada pembelajaran IPA yang bisa disebut Ilmu Pengetahuan Alam terutama di
kelas V, membahas topik tentang Cahaya dan Sifatnya. Pada topik ini membahas apa itu
cahaya, apa saja sifat cahaya, bagaimana terjadinya bayangan pada cermin, seperti apa
warna dalam cahaya itu, darimana asal sumber cahaya, dan bagaimana pemanfaatan
cahaya bagi kehidupan sehari-hari.
Cahaya merupakan suatu energi yang sangat penting yang dibutuhkan kan oleh
seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun
dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan
hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya.
Dengan cahaya kita dapat melihat fenomena atau gejala alam yang terjadi di
sekitar dengan menggunakan cermin. Sifat-sifat cahaya menimbulkan bermacam
pengertian dan pemahaman yang berbeda dalam mempelajari materi cahaya kita dituntut
untuk dapat mengamati gejala-gejala alam yang berkaitan dengan cahaya dan dapat
menjelaskan mengapa gejala alam tersebut dapat terjadi seperti terjadinya pelangi. Oleh
karena itu, dalam modul ini akan membahas tengang cahaya dan sifat-sifatnya secara
fisika.
1
KOMPETENSI INTI (KI)
3.7 Memahami sifat- sifat cahaya dan 3.7.1 Menguraikan sifat-sifat cahaya dan
keterkaitannya dengan indera penglihatan keterkaitannya dengan indera penglihatan
dalam kehidupan sehari-hari.(C4 HOTS)
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan 4.7.1 Menyusun hasil percobaan cakram
dan/ atau percobaan yang memanfaatkan warna yang memanfaatkan sifat-sifat
cahaya dalam bentuk tulisan. (C6 HOTS)
sifat-sifat cahaya
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati teks singkat tentang cahaya, siswa mampu menguraikan sifat-sifat
cahaya terkait dengan cakram warna. (HOTS, Kegiatan Mengumpulkan data, PPK
Teliti, Percaya Diri, dan Jujur- 4C, Problem Solving, Integrasi ICT, TPACK)
2. Dengan diskusi setelah mengamati guru menyampaikan akan melakukan percobaan
tentang cahaya, siswa dapat memilih perlengkapan yang sudah disiapkan untuk setiap
kelompok. (HOTS, Mengeksplorasi, Collaboration, Communication-4C, and
Problem Solving, Integrasi ICT, TPACK)
2
3. Dengan merencanakan kesepakatan saat melakukan percobaan, siswa mampu
menelaah prosedur kegiatan yang terdapat pada buku pelajaran. (HOTS, Kegiatan
mengolah informasi/data-4C Critical Thinking, Creative, dan Collaboration,
Integrasi ICT, TPACK)
4. Setelah melakukan percobaan dengan cakram warna, siswa mampu menyusun hasilnya
dengan detail. (HOTS, Kegiatan Mencoba, Mengumpulkan data, Kegiatan mengolah
informasi, PPK Teliti- 4C Creative and Cricital Thinking, Problem Solving,
Integrasi ICT, TPACK)
5. Dengan menganalisis laporan hasil percobaan, siswa dapat menyimpulkan hasil
laporanya dalam presenatasi dan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari.
Guru dapat menilai hasil ketercapaian materi. (HOTS – Kegiatan Menanya – 4C
Communication, Collaborative, Creative dan Critical Thinking, Integrasi ICT,
TPACK)
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PETA KONSEP
Cahaya
Cermin Cekung
Cahaya
menembus Cahaya dapat Cahaya dapat
benda bening dipantulkan diuraikan
Warna Komplementer
Warna Sekunder
Pemanfaatan
Cahaya
Sumber Sumber
Cahaya Buatan Cahaya Alami
1
Karen E. Kalumuck (2000). Human body explorations: hands-on investigates of what makes us tick. Kendall
Hunt. hlm. 74.
2
Gregory Hallock Smith (2006). Camera lenses: from box camera to digital. SPIE Press. hlm. 4
3
Narinder Kumar (2008). Comprehensive Physics XII. Laxmi Publications. hlm. 1416.
5
Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai
dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut
foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya
sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta
mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain
yaitu difusi dan hamburan.
Cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata.
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perpaduan
medan listrik dan medan magnet.4
Cahaya (dan semua bentuk radiasi elektromagnetik yang lain) adalah suatu
bentuk yang fundamental dan ilmu fisika masih berusaha untuk memahaminya.
Pada tingkat yang dapat diamati, cahaya menunjukkan dua perilaku yang
tampaknya berlawanan, yang digambarkan secara kasar melalui model-model
gelombang dan partikel. 5
Selain itu cahaya juga mempunyai sifat yang berkaitan dengan partikel, karena
energinya tidak disebarkan merata pada muka gelombang, melainkan dilepaskan
dalam bentuk buntelan-buntelan seperti partikel, sebuah buntelan diskrit (kuantum)
energi elektromagnet ini dikenal sebagai sebuah foton.6
Cahaya adalah suatu gejala fisis. Suatu sumber cahaya memancarkan energi.
Sebagian energi ini diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang
bebas dilakukan oleh gelombang-gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya itu
merupakan suatu gejala getaran. Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang
sangat penting yang dibutuhkan olehseluruh makhluk hidup yang ada di bumi.
Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pundipastikan tidak dapat berjalan
sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnyabaik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya.Tumbuh-tumbuhan
memenfaatkan cahaya untuk proses fotosintesis yang dapatmenghasilkan
karbohidrat yang biasa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Binatang
jugamemanfaatkan cahaya untuk memeperoleh informasi tentang keberadan
lingkungannya.
Tanpa dipungkiri, manusia juga sangat bergantung terhadap keberadaan
cahaya.Tanpa cahaya kita tidak akan bisa apa-apa, sebagai contohnya proses
melihat meskipun matakita normal tapi jika tidak ada cahaya maka kita tidak akan
bisa melihat. Begitu pentingnyaperanan cahaya bagi makhluk hidup, oleh karena
itu dalam makalah ini akan dibahas cahayasecara fisika dan aplikasinya dalam
bidang biologi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian cahaya adalah
sinar atau terang yang berasal dari sesuatu yang bersinar seperti matahari, bulan,
lampu. Dengan sinar ini, memungkinkan mata kita untuk menangkap bayangan
benda-benda yang ada di sekitar.
4
Suwarno dan Hotimah Wahyudin, Sains IPA Untuk SD (Tugu Publisher, 2009),hlm. 147.
5
Frederick J. Bueche, Eugene Hecht, Fisika Universitas Edisi Kesepuluh (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 239.
6
Kenneth Krane, Fisika Modern (Jakarta: Universitas Indonesia (UI – Press), 1992), hlm.77.
6
Menurut James Maxwell (1831-1897), pengertian cahaya adalah gelombang
elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat
gelombang elektromagnetik, yaitu 3.10¬8 m/s.
Kemudian dalam laman University of Wisconsin-Madison, pengertian cahaya
adalah sejenis gelombang, yang seperti gelombang laut atau gelombang suara.
Gelombang ini membawa energi dari satu tempat ke tempat lain. Tetapi gelombang
cahaya tidak membutuhkan air atau udara atau apapun untuk melakukan
perjalanan.
https://youtu.be/plerxWDIL90
Yunani Klasik
Orang Yunani Kuno percaya bahwa segala sesuatu terdiri dari empat elemen
berupa api, udara, tanah dan air. Pada abad kelima SM, Empedocles menyatakan
bahwa Dewi Aphrodite menciptakan mata manusia dari keempat elemen tersebut.
Dia juga menyalakan api di mata sehingga sinar keluar dari mata dan
memungkinkan manusia untuk melihat. Empedocles menambahkan bahwa terdapat
interaksi antara sinar dari mata dan sinar dari sumber seperti matahari sehingga
manusia tidak dapat melihat pada malam hari. 7
Sekitar 300 SM, Euclid menulis Optica yang membahas sifat-sifat
cahaya. Euclid menyatakan bahwa cahaya bergerak dalam garis lurus dan dia
memplelajari hukum refleksi secara matematis. Dia mempertanyakan anggapan
bahwa penglihatan adalah hasil pancaran cahaya dari mata. Jika seseorang menutup
matanya pada malam hari lalu membukanya, dia jakan segera melihat bintang yang
jauh. Hal ini hanya mungkin jika pancaran sinar dari mata bergerak sangat cepat.
Pada tahun 55 SM, seorang Romawi bernama Lucretius meneruskan gagasan
atomis Yunani. Dia menulis bahwa cahaya dan panas matahari terdiri dari atom-
atom kecil yang ketika terdorong segera berpindah ke seberang ruang antar udara
dalam arah yang diberikan oleh dorongan. Meskipun serupa dengan teori partikel,
pandangan Lucretius tidak diterima secara umum. Ptolemy (c. Abad ke-2) menulis
tentang sifat-sifat cahaya dalam bukunya Optics.
India Klasik
Di India Kuno, beberapa aliran Hindu mengembangkan teori tentang
cahaya pada sekitar abad awal Masehi. Menurut aliran Samkhya, cahaya adalah
salah satu dari lima elemen "halus" fundamental (tanmatra). Aliran Waisesika
memberikan teori atom dunia fisik. Atom-atom dasarnya adalah atom bumi
(prthivi), air (apas), api (tejas), dan udara (wayu). Cahaya dianggap sebagai atom
tejas api berkecepatan tinggi.
7
Singh, S. (2009). Fundamentals of Optical Engineering (dalam bahasa Inggris). Discovery Publishing House.
hlm. 5–6.
7
Pemikir Buddha, seperti Dignāga pada abad ke-5 dan Dharmakirti pada abad
ke-7, mengembangkan filosofi tentang cahaya sebagai entitas yang setara dengan
energi.
b. Sifat-sifat Cahaya
Cahaya memiliki beberapa sifat yaitu cahaya merambat lurus, cahaya dapat di
biaskan (dibelokan), cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan,
dan cahaya dapat diuraikan. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan sifat-sifat
cahaya berikut ini.
1. Cahaya Merambat Lurus
Cahaya akan merambat lurus jika melewati satu medium perantara. Peristiwa
ini dapat dibuktikan dengan
nyala lampu senter yang
merambat lurus. Cahaya
yang merambat lurus juga
dapat kita lihat dari berkas
cahaya matahari yang
menerobos masuk melalui
celah genting maupun
ventilasi akan tampak berupa
garis-garis lurus. Kedua hal
tersebut membuktikan bahwa
cahaya merambat lurus.
Kegiatan yang dapat membuktikan bahwa cahaya merambat lurus adalah dengan
menggunakan karton yang diberi lubang seperti gambar di atas. Ketika lobang
karton disusun lurus kita dapat melihat cahaya lilin, namun ketika salah satu lobang
digeser kita tidak bisa lagi melihat cahaya tersebut. Sifat cahaya yang selalu
merambat lurus ini dimanfaatkan manusia pada pembuatan lampu senter dan lampu
kendaraan bermotor.
2. Cahaya Dapat Di Biaskan (dibelokkan)
Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya
saat melewati dua medium yang berbeda kerapatannya.
Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam
pembuatan berbagai alat optik.
Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya
beberapa peristiwa dalam kehidupn sehari-hari yang
diuraikan sebagai berikut :
a. Dasar air yang jernih kelihatan lebih dangkal
dari yang sebenarnya.
b. Pensil atau benda lurus lainnya yang
diletakkan pada gelas yang berisi air akan
terlihat patah atau bengkok.
8
c. Peristiwa fatamorgana yang terjadi karena berkas cahaya yang berjalan
dari udara dingin ke udara panas terbiaskan ke arah horizontal, sehingga
suatu benda tampak muncul di atas posisi yang sebenarnya.
d. Uang logam di dalam air jernih kelihatan lebih dekat ke permukaan.
e. Ikan di akuarium kelihatan lebih besar.
Pada pembiasan cahaya juga berlaku hukum pembiasan cahaya yang diuraikan
sebagai berikut :
a. Apabila cahaya merambat dari zat yang kurang rapat ke zat yang lebih
rapat, cahaya akan dibiaskan mendekati garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari udara ke air.
b. Apabila cahaya merambat dari zat yang lebih rapat ke zat yang kurang
rapat, cahaya akan dibiaskan menjauhi garis normal. Misalnya cahaya
merambat dari air ke udara.
3. Cahaya Dapat Menembus Benda Bening
Benda bening adalah benda yang dapat
ditembus oleh cahaya. Contoh benda bening
antara lain kaca, mika, plastik bening, air
jernih, dan botol bening. Berdasarkan
kemampuan cahaya dalam menembus benda
dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
Benda bening atau transparan,
yaitu benda-benda yang dapat
ditembus atau dilewati cahaya.
Benda bening meneruskan semua cahaya yang mengenainya.
Contohnya kaca yang bening dan air jernih.
Benda translusens, yaitu benda-benda yang hanya dapat meneruskan
sebagian cahaya yang diterimanya. Contohnya air keruh, kaca dop, dan
bohlam susu.
Opaque atau benda tidak tembus cahaya, yaitu benda gelap yang tidak
dapat ditembus oleh cahaya sama sekali. Opaque hanya memantulkan
semua cahaya yang mengenainya. Contohnya buku tebal, kayu,
tembok, dan besi.
Sifat cahaya yang dapat menembus benda bening ini dapat dimanfaatkan orang
untuk membuat berbagai peralatan misalnya kacamata, akuarium, kaca mobil, dan
termometer.
9
rata dan mengkilap/licin. Salah satu benda yang dapat memantulkan cahaya
adalah cermin. Cermin
merupakan benda yang dapat
memantulkan cahaya paling
sempurna. Hal ini disebabkan
cermin memiliki permukaan
yang halus dan mengkilap.
Pada benda semacam ini,
cahaya dipantulkan dengan arah
yang sejajar, sehingga dapat
membentuk bayangan benda
dengan sangat baik. Contoh
peristiwa pemantulan cahaya
adalah saat kita bercermin.
Bayangan tubuh kita akan terliha di cermin, karena cahaya yang dipantulkan tubuh
kita, saat mengenai permukaan cermin, dipantulkan, atau dipancarkan kembali
hingga masuk ke mata kita.
10
Cahaya putih dapat diuraikan menjadi berbagai macam warna sehingga cahaya
putih disebut sinar polikromatik. Cahaya putih seperti cahaya matahari termasuk
jenis cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang tersusun atas
beberapa komponen warna. Cahaya putih tersusun atas spektrum-spektrum cahaya
yang berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Sedangkan peristiwa perpaduan berbagai warna cahaya menjadi warna putih
disebut spektrum cahaya. Spektrum warna yang tidak dapat diuraikan lagi disebut
cahaya monokromatik. Contoh lain dari peristiwa penguraian cahaya yaitu
terjadinya halo yang mengelilingi bulan atau matahari dan gelembung air sabun
yang terkena cahaya matahari tampak memiliki beragam warna. 8
https://youtu.be/ny0lVC35UtY
Atau Sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sebagai berikut.
8
Priyono dan titik sayekti, (2010), Ilmu Pengetahuan Alam kelas V untuk SD, hlm. 134-138
11
2) Jarak benda ke cermin (s) sama dengan jarak bayangan ke cermin (s‟)
3) Tinggi benda (h) sama dengan tinggi bayangan (h‟)
4) Bayangan yang terbentuk adalah tegak
5) Bayangan yang terbentuk menghadap terbalik
Keterangan:
2. Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin yang permukaannya berbentuk lengkung teratur
ke dalam menyerupai bagian dari permukaan bola. Bagian tengah cermin memiliki
jarak lebih jauh ke benda daripada bagian tepi cermin. Ada sebuah titik imajiner
yang menjadi pusat kelengkungan cermin yang memiliki jarak yang sama dengan
setiap titik di permukaan cermin. Cermin cekung digunakan pada permukaan
pemantul lampur kendaraan, lampu senter, dan lampu tipe sorot lainnya.
Sifat bayangan yang dibentuk cermin cekung bergantung pada letak
bendanya. Jika benda terletak di antara titik pusat bidang cermin dengan titik api
12
cermin (benda diruang I), maka sifat bayangan yang terbentuk adalah tegak, semu
(maya), dan diperbesar. Jika benda terletak di antara titik api dengan titik pusat
kelengkungan cermin (benda diruang II), maka sifat bayangan yang terbentuk
adalah terbalik, nyata, dan diperbesar. Jika benda terletak di antara titik pusat
kelengkungan sampai jauh sekali (ruang III), maka sifat bayangan yang terbentuk
adalah terbalik, nyata, dan diperkecil.
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung tergantung pada letak benda
terhadap cermin dengan ketentuan:
Jumlah ruang letak benda dan letak bayangan selalu sama dengan 5
1) Jika ruang bayangan > ruang benda maka sifat bayangannya diperbesar.
2) Jika ruang bayangan < ruang benda maka sifat bayangannya diperkecil
3) Hanya bayangan di ruang 4 yang bersifat maya dan tegak selebihnya
bersifat nyata dan terbalik
Untuk menggambarkan jalannya sinar pada cermin cekung, digunakan tiga sinar
istimewa sebagai berikut.
1) Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) dipantulkan melalui titik api (F).
2) Sinar datang melalui titik api (F) dipantulkan sejajar sumbu utama (SU).
3) Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan kembali
lewat titik itu juga.
Keterangan:
SU : Sumbu utama
OF : Ruang I
FM : Ruang II
13
Titik O merupakan titik pusat bidang cermin
Titik M disebut titik pusat lengkung cermin atau titik pusat kelengkungan
cermin
Garis AO disebut sumbu utama
Garis lurus lain yang melalui M tetapi tidak melalui O disebut sumbu
tambahan KML disebut sudut buka cermin
Titik F berada ditengah-tengah MO disebut titik api atau focus
Jarak FO disebut jarak fokus atau panjang fokus, dilambangkan dengan f.
Untuk melukis bayangan yan dibentuk oleh cermin cekung cukup dengan
menggunakan dua sinar istimewa, sedangkan sinar istimewa yang ketiga
digunakan untuk memeriksa bayangan.
3. Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin yang permukaannya berbentuk lengkung
teratur ke luar. Bagian tengah cermin memiliki jarak lebih dekat ke benda daripada
bagian tepinya. Ada sebuah titik imajiner yang menjadi pusat kelengkungan cermin
14
yang memiliki jarak yang sama dengan setiap titik di permukaan cermin. Bayangan
yang dibentuk oleh cermin cembung adalah maya tegak diperkecil. Cermin
cembung banyak digunakan sebagai kaca spion kendaraan kaca pembantu pada
persimpangan jalan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.
Cermin cembung (konveks) adalah cermin yang bidang pantulnya melengkung
ke luar. Cermin tersebut mempunyai sifat menyebarkan cahaya yang jatuh padanya
(divergen). Cermin cembung sering digunakan pada kaca spion mobil atau sepeda
motor. Apakah kamu tahu sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung?
Untuk menggambarkan jalannya sinar pada cermin cembung, digunakan tiga
sinar istimewa sebagai berikut.
a) Sinar datang sejajar sumbu utama (SU) dipantulkan kembali seakan-akan
berasal dari titik api (F).
b) Sinar datang menuju titik api (F) dipantulkan sejajar sumbu utama (SU).
c) Sinar datang menuju titik pusat kelengkungan cermin (M) dipantulkan
kembali seakan-akan berasal dari titik itu juga.9
Sifat Cermn Cembung, bagian – bagian dari cermin cembung sebagai berikut :
9
Priyono dan titik sayekti, (2010), Ilmu Pengetahuan Alam V untuk SD, hlm. 139-143
15
Cermin cembung bersifat divergen, artinya menyebarkan cahaya.
Jadi, kesimpulannnya itu sifat bayangan dari cermin datar ialah maya, tegak,
dan sama besar. Nah, kalau cermin cekung itu hanya bayangan di ruang IV saja
yang bersifat maya dan tegak, selebihnya bersifat nyata dan terbalik. Kemudian
untuk cermin cembung memiliki sifat bayangan maya, tegak, dan diperkecil.
16
dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda
tersebut menyerap semua warna. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena
sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna.10 Teori dan pengenalan
warna telah banyak dipaparkan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut:
1. Teori Newton (1642-1727)
Pembahasan mengenai keberadaan warna secara ilmiah dimulai dari hasil
temuan Sir Isaac Newton yang dimuat dalam bukunya “Optics”(1704). Ia
mengungkapkan bahwa warna itu ada dalam cahaya. Hanya cahaya satu- satunya
sumber warna bagi setiap benda. Asumsi yang dikemukan oleh Newton didasarkan
pada penemuannya dalam sebuah eksperimen. Di dalam sebuah ruangan gelap,
seberkas cahaya putih matahari diloloskan lewat lubang kecil dan menerpa sebuah
prisma. Ternyata cahaya putih matahari yang bagi kita tidak tampak berwarna, oleh
prisma tersebut dipecahkan menjadi susunan cahaya berwarna yang tampak di
mata sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu, yang
kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya. Jika spektrum cahaya
tersebut dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui sebuah prisma, cahaya
tersebut kembali menjadi cahaya putih. Jadi, cahaya putih (seperti cahaya
matahari) sesungguhnya merupakan gabungan cahaya berwarna dalam spektrum.
Newton kemudian menyimpulkan bahwa benda- benda sama sekali tidak
berwarna tanpa ada cahaya yang menyentuhnya. Sebuah benda tampak kuning
karena fotoreseptor (penangkap/penerima cahaya) pada mata manusia menangkap
cahaya kuning yang dipantulkan oleh benda tersebut.
2. Teori Young (1801) dan Helmholtz (1850)
Thomas Young seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris adalah orang pertama
kali memberi dukungan yang masuk akal terhadap pernyataan Newton tentang
penglihatan warna. Asumsi Newton tentang penglihatan, cahaya dan keberadaan
warna- warna benda diuji kembali. Young membenarkan beberapa asumsi- asumsi
Newton, tapi Young menolak pernyataan Newton yang menyatakan bahwa mata
memiliki banyak reseptor untuk menerima bermacam warna. Pada tahun 1801
Thomas Young mengemukakan hipotesa bahwa mata manusia hanya memiliki 3
buah reseptor penerima cahaya, yaitu reseptor yang peka terhadap cahaya biru,
merah dan hijau. Seluruh penglihatan warna didasarkan pada ketiga reseptor
tersebut. Tetapi Young hampir tidak melakukan eksperimen apapun untuk
mendukung pernyataannya.
10
Priyono dan titik sayekti, (2010), Ilmu Pengetahuan Alam V untuk SD, hlm. 144
17
tersebut menimpa mata, maka reseptor- reseptor di retina akan terangsang salah
satunya, dua, atau ketiganya sekaligus. Jika cahaya biru sampai ke mata, reseptor
yang peka birulah yang terangsang, dan warna yang tampak adalah biru. Jika reseptor
hijau yang terangsang, maka warna yang tampak adalah hijau, dan kalau reseptor
merah yang terangsang warna yang tampak adalah merah.
Hasil experimen Maxwell menyimpulkan bahwa warna hijau, merah dan biru
merupakan warna- warna primer (utama) dalam pencampuran warna cahaya. Warna
primer adalah warna- warna yang tidak dapat dihasilkan lewat pencampuran warna
apapun. Melalui warna- warna primer cahaya ini (biru, hijau, dan merah) semua
warna cahaya dapat dibentuk dan diciptakan. Jika ketiga warna cahaya primer ini
dalam intensitas maksimum digabungkan, berdasarkan eksperimen 3 proyektor yang
didemonstrasikan Maxwell, maka ditunjukkan gambar diatas.
Eksperimen Maxwell merupakan model atau tiruan yang bagus sekali untuk
memudahkan pemahaman kita tentang bagaimana reseptor mata menangkap cahaya
sehingga menimbulkan penglihatan berwarna di otak.
Pencampuran warna dalam cahaya dan bahan pewarna menunjukkan gejala
yang berbeda. Sekalipun begitu, dengan memperhatikan hasilnya secara seksama pada
pencampuran masing- masing warna primer, dapatlah diperkirakan adanya suatu
hubungan yang saling terkait satu sama lain. Warna kuning dalam cahaya ternyata
dapat dihasilkan dengan menambahkan warna cahaya primer hijau pada cahaya
merah. Cara menghasilkan warna cahaya baru dengan mencampurkan 2 atau lebih
warna cahaya disebut “pencampuran warna secara aditif” (additive= penambahan).
Warna- warna utama cahaya (merah, hijau, biru) selanjutnya kemudian dikenal juga
sebagai warna- warna utama aditif (additive primaries). Pencampuran warna secara
aditif hanya dipergunakan dalam pencampuran warna cahaya.
Hasil pencampuran warna ini menunjukkan gejala yang berbeda bidang
pencampuran warna seperti pada cat. Dengan pencampuran bahan pewarna (cat)
warna cat merah dapat dihasilkan dengan mencampur cat warna primer magenta dan
cat warna primer yellow. Mencampurkan 2 atau lebih cat berwarna pada hakekatnya
adalah mengurangi intensitas dan jebis warna cahaya yang dapat terpantul kembali
oleh benda/cat tersebut. Pencampuran warna serupa ini dengan menggunakan
pewarna/cat kemudian disebut dengan pencampuran warna secara substraktif
(substractive= pengurangan). Warna- warna utama dalam cat/bahan pewarna
18
kemudian lazim disebut dengan warna-warna utama /primer substraktif (substractive
primaries).11
Warna benda bergantung pada sifat pemantulan cahaya dan jenis cahaya yang
datang pada benda. Warna benda yang tampak oleh kita disebabkan penyerapan
spektrum warna cahaya matahari yang tidak sama. Misalnya pakaian berwaena merah
bila di sorot cahaya putih atau cahaya matahari kampak merah. Alasannya karena
pakaian tersebut hanya memantulkan sinar merah, sedangkan sinar dengan warna lain
diserap. Namun bila pakaian itu disorot dengan cahaya hijau, maka pakaian berwarna
merah tadi akan tampak hitam atau gelap. Hal itu disebabkan pakaian tidak
memantulkan cahaya sama sekali, melainkan diserap semuanya (Mangunwiyoto,
2004).
1) Warna komplementer adalah pasangan warna yang jika digabungkan hasilnya
menghasilkan cahaya putih. Contohnya warna pada Newton's Disc (Piringan
Newton) Berikut ini adalah penggabungan beberapa warna yang menghasilkan
warna putih : (1) kuning (merah+hijau) + biru = putih, (2) cyan
(hikau+biru)+merah = putih, dan (3) magenta (merah+biru)+hijau = putih.
2) Warna primer adalah warna yang tidak dapat dibuat dengan menggabungkan
warna lain. Yang termasuk warna primer adalah warna merah, hijau, dan biru.
Ketiga warna tersebut dapat digabung secara bervariasi untuk membuat semua
warna. Jika ketiganya digabung dalam komposisi yang sama akan membentuk
warna putih.
3) Warna sekunder adalah pasangan warna yang jika digabungkan menghasilkan
warna lain (bukan putih). Contohnya (1) warna kuning dihasilkan oleh
merah+hijau, (2) warna cyan dihasilkan oleh hijau+biru, dan (3) warna
magenta dihasilkan merah+biru.
https://youtu.be/X2ZvcTD4N9Y
e. Sumber Cahaya
Cahaya berasal dari sumber cahaya, sumber cahaya ada dua yaitu sumber cahaya
alami dan sumber cahaya buatan.
a) Sumber cahaya alami, adalah sumber cahaya yang tidak dibuat oleh manusia
atau sumber cahaya yang ada karena itu merupakan ciptaan langsung dari Tuhan.
Matahari adalah salah satu sumber cahaya alami. Contohnya matahari, bulan,
bintang, dan kunang kunang. Cahaya matahari menerangi bumi di siang hari,
sedangkan cahaya bulan, bintang, dan kunang-kunang menerangi bumi di malam
hari. Bulan tidak menghasilkan cahanya sendiri tetapi bulan memantulkan cahaya
matahari. Mengapa kunang-kunang bercahaya? Cahaya kunangkunang dihasilkan
oleh organ penghasil cahaya, yaitu sisi bawahruas khusus yang terletak pada
bagian ujung perut seperti pada Gambar 2. Organcahaya umumnya berwarna
kuning cerah dengan Jumlah satu atau beberapa ruas.Pembentukan cahaya
kunangkunang melibatkan zat luciferin dan enzim luciferaseyang dihasilkan oleh
selsel yang menyusun organ cahaya. Cahaya kunangkunangmungkin kuning
11
http://ferdioptic.blogspot.com/2013/04/warna-dalam-cahaya.html
19
kehijauan, hijau kebiruan atau merah jingga (tergantung jenisnya)dengan kekuatan
sekitar 1/40 kandela. Pada jenis Photinus pyralis betina, kedipancahaya terjadi
setiap selang 2 detik sedangkan pada yang jantan setiap 5 detik.
b) Sumber cahaya buatan. sumber cahaya buatan adalah sumber cahaya yang
dibuat atau diproduksi oleh manusia. Contoh-contoh sumber cahaya buatan.
Contoh : lilin, senter, lampu
https://youtu.be/4_uId0z6IQ8
f. Pemanfaatan Cahaya
Pemanfaatan cahaya dalam kehidupan sehari-hari adalah seebagai :
1) Penglihatan: Semua hewan, burung dapat melihat benda-benda di sekitarnya
karena kehadiran mata. Tapi tanpa cahaya, mata ini mungkin tidak ada
gunanya. Karena cahaya, mata dapat menerima gambar benda-benda dan
mengirimkan informasi ke otak. Dari informasi visual ini kami memahami
objek. Karena itu kita dapat memperhatikan bahwa dalam kegelapan kita
tidak dapat melihat apa pun. Jadi cahaya membuat kita bisa melihat benda-
benda di sekitarnya.
2) Warna: Seluruh dunia ini terlihat indah karena warna. Namun dalam
kegelapan kita tidak melihat warna. Ini karena semua warna di dunia ini
hanya mungkin karena cahaya. Cahaya memiliki banyak spektrum. Setiap
spektrum memiliki warna dan ini secara luas disebut sebagai VIBGYOR.
Dalam bentuk lengkap yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu
Semua warna ini memiliki panjang gelombang dan frekuensi yang
berbeda. Dan ketika cahaya jatuh pada suatu objek, ia menyerap beberapa
spektrum dan memantulkan yang lainnya. Cahaya yang dipantulkan jatuh ke
bola mata kita dan memberikan kesan pada otak sehingga tampak berwarna-
warni. Jadi itu adalah kemampuan objek untuk menyerap beberapa spektrum
cahaya dan memantulkan yang tersisa membuatnya tampak berwarna-warni.
Kita tidak akan bisa melihat warnanya jika cahayanya tidak ada atau mata
kita tidak berfungsi.
3) Pemeliharaan suhu: Cahaya adalah bentuk energi. Dan sinar matahari
memiliki energi besar yang dapat mempertahankan suhu bumi. Karena ini,
kehidupan ada di bumi. Hanya mencitrakan daerah-daerah di bumi tanpa
cahaya yang tepat sepanjang tahun. Daerah-daerah tersebut sangat dingin dan
bahkan memiliki salju lebat. Jika sinar matahari tidak ada, suhu bumi bisa
turun drastis sehingga seluruh air di bumi membeku. Jika ini terjadi, hewan-
hewan terutama homeothermata mati seketika karena suhu rendah. Bahkan
hewan poikilothermic mungkin merasa sulit untuk bertahan hidup. Jadi
cahaya sangat penting untuk mempertahankan suhu di bumi dan dengan
demikian kehidupan.
4) Energi surya: Cahaya dari matahari membantu menghasilkan energi hijau
atau energi terbarukan. Panel surya menyerap sinar matahari dan
mengubahnya menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk kebutuhan
20
domestik. Sekarang kami mulai menyadari pentingnya energi matahari. Ini
adalah salah satu energi alternatif atau energi terbarukan yang aman bagi
lingkungan. Itu tidak menghasilkan polusi dan limbah berbahaya lainnya.
Cara lain untuk menghasilkan energi dengan menggunakan batu bara
dan energi atom bertanggung jawab atas pemanasan global. Jadi jika kita
beralih ke bentuk energi ini, kita akan menyelamatkan lingkungan.
Tafsir Jalalayn
Allah cahaya langit dan bumi) yakni pemberi cahaya langit dan bumi
dengan matahari dan bulan. (Perumpamaan cahaya Allah) sifat cahaya Allah di
dalam kalbu orang Mukmin (adalah seperti misykat yang di dalamnya ada pelita
besar. Pelita itu di dalam kaca) yang dinamakan lampu lentera atau Qandil.
Yang dimaksud Al Mishbah adalah lampu atau sumbu yang dinyalakan.
Sedangkan Al Misykaat artinya sebuah lubang yang tidak tembus.
Sedangkan pengertian pelita di dalam kaca, maksudnya lampu tersebut berada
di dalamnya (kaca itu seakan-akan) cahaya yang terpancar darinya (bintang
yang bercahaya seperti mutiara) kalau dibaca Diriyyun atau Duriyyun berarti
berasal dari kata Ad Dar‟u yang artinya menolak atau menyingkirkan, dikatakan
demikian karena dapat mengusir kegelapan, maksudnya bercahaya. Jika dibaca
Durriyyun dengan mentasydidkan huruf Ra, berarti mutiara, maksudnya
cahayanya seperti mutiara (yang dinyalakan) kalau dibaca Tawaqqada dalam
bentuk Fi‟il Madhi, artinya lampu itu menyala. Menurut suatu qiraat dibaca
dalam bentuk Fi‟il Mudhari‟ yaitu Tuuqidu, menurut qiraat lainnya dibaca
Yuuqadu, dan menurut qiraat yang lainnya lagi dapat dibaca Tuuqadu, artinya
kaca itu seolah-olah dinyalakan (dengan) minyak (dari pohon yang banyak
berkahnya, yaitu pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah Timur dan pula
tidak di sebelah Barat) akan tetapi tumbuh di antara keduanya, sehingga tidak
21
terkena panas atau dingin yang dapat merusaknya (yang minyaknya saja
hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api) mengingat jernihnya
minyak itu. (Cahaya) yang disebabkannya (di atas cahaya) api dari pelita itu.
Makna yang dimaksud dengan cahaya Allah adalah petunjuk-Nya kepada orang
Mukmin, maksudnya hal itu adalah cahaya di atas cahaya iman (Allah
membimbing kepada cahaya-Nya) yaitu kepada agama Islam (siapa yang Dia
kehendaki, dan Allah memperbuat) yakni menjelaskan (perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia) supaya dapat dicerna oleh pemahaman mereka,
kemudian supaya mereka mengambil pelajaran daripadanya, sehingga mereka
mau beriman (dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu) antara lain ialah
membuat perumpamaan-perumpamaan ini.
12
M. Quraish Shihab, Kaidah Tafsir (Tangerang: Lentera Hati, 2013),hlm. 266.
22
Tafsir Ilmu Kementerian Agama RI
Ayat tersebut mendorong beberapa ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek
fisik cahaya. Mata, alat optic yang berfungsi sebagai indera penglihatan, dapat
berfungsi karena adanya cahaya dari objek yang dilihat. Pada pertengahan abad
X, Alhazen mengembangkan sebuah teori yang menjelaskan tentang indera
penglihatan, menggunakan geometrid an anatomi. Teori itu mengatakan bahwa
mata dapat melihat benda-benda di sekeliling karena adanya cahaya yang
dipancarkan atau dipantulkan oleh benda-benda yang bersangkutan, masuk ke
dalam mata. Alhazen pun ketika itu mengangagap bahwa cahaya adalah
kumpulan partikel kecil yang bergerak pada kecepatan tertentu. Alhazen juga
mengebangkan Teori Ptolemy. 13
Analisis Pembahasan
Pada tafsir Q.S. An Nur ayat 35 di atas menunjukkan bahwa sesuai dengan
latar belakang keilmuannya berusaha untuk mengambil „ibrah‟ dan menjabarkan
maksud isyarat ilmiah „nur‟ (cahaya). Cahaya memiliki peran yang sangat besar
di alam semesta. Demikianlah Allah memberi cahaya (aspek fisik cahaya)
(kepada) langit dan bumi. Dengan cahaya-Nya (aspek fisik cahaya), kita dapat
melihat benda-benda, mengidentifikasi, dan memanfaatkan untuk kemaslahatan
dunia akherat. Proses melihat suatu benda dapat dilihat oleh mata apabila benda
tersebut memantulkan cahaya.
13
Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI, op. cit, hlm. 28-32.
23
5. Buat satu lubang kecil masing-masing di kiri dan di kanan kira-kira berjarak 1,5
cm dari pusat lingkaran!
6. Masukkan seutas benang tukang melalui satu lubang kemudian tarik melalui
lubang lainnya. Pegang kedua ujung bebas benang dengan kedua tanganmu
seperti gambar!
7. Dengan sedikit berlatih, kamu akan dapat menjadikan lingkaran karton tersebut
berputar!
8. Oleh karena piringan karton berputar dengan cepat, maka semua warna
kelihatannya bercampur dengan rata. Warna apakah yang sekarang terlihat pada
karton?
Ketika piringan karton berputar dengan cepat, maka warna-warna yang berada
pada piringan karton tampak menjadi berwarna putih. Jadi dapat kita simpulkan
bahwa cahaya putih terdiri atas tujuh komponen warna, yaitu merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (disingkat mejikuhibiniu).
24
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cahaya adalah suatu gejala fisis. Suatu sumber cahaya memancarkan energi.
Sebagian energi ini diubah menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang
bebas dilakukan oleh gelombang-gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya itu
merupakan suatu gejala getaran. Cahaya merupakan suatu bentuk energi yang sangat
penting yang dibutuhkan olehseluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya
cahaya kehidupan di bumi pundipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua
makhluk hidup menggantungkan hidupnyabaik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap keberadaan cahaya.Tumbuh-tumbuhan memenfaatkan cahaya
untuk proses fotosintesis yang dapatmenghasilkan karbohidrat yang biasa
dimanfaatkan untuk kehidupan manusia. Binatang jugamemanfaatkan cahaya untuk
memeperoleh informasi tentang keberadan lingkungannya.
Teori sejarah cahaya dalam teori Yunani, sekitar 300 SM, Euclid menulis Optica
yang membahas sifat-sifat cahaya. Euclid menyatakan bahwa cahaya bergerak dalam
garis lurus dan dia memplelajari hukum refleksi secara matematis. Dalam teori India
Klasik cahaya adalah salah satu dari lima elemen "halus" fundamental (tanmatra).
Aliran Waisesika memberikan teori atom dunia fisik. Atom-atom dasarnya adalah
atom bumi air, api, dan udara . Cahaya dianggap sebagai atom tejas api berkecepatan
tinggi.
Cahaya mempunyai sifat yaitu, cahaya dapat merambat lurus, cahaya dapat
menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan
cahaya dapat diuraikan. Cahaya dapat merambat lurus contohnya ketika menyalakan
senter. Cahaya menembus benda bening contohnya cahaya dapat menembus kaca dan
air jernih karena kaca dan air jernih. Cahaya dapat dipantulkan contohnya ketika
bercermin. Cahaya dapat dibiaskan contohnya pensil yang dimasukkan dalam gelas
yang berisi air maka akan terlihat seperti patah. Dan cahaya dapat diuraikan
contohnya pelangi terbentuk jika ada titik-titik air yang menguraikan cahaya putih
menjadi warna-warna penyusunnya.
Ada tiga cermin yaitu cemin datar, cermin cekung dan cermn cembung. Cermin
datar adalah cermin yang permukaannya datar dan mengkilat. Cermin datar biasa kita
gunakan untuk bercermin, berhias di rumah-rumah, atau salon-salon kecantikan.
Contoh penggunaan cermin datar seperti pada cermin rias. Cermin cekung adalah
25
cermin yang permukaannya berbentuk lengkung teratur ke dalam menyerupai bagian
dari permukaan bola. Bagian tengah cermin memiliki jarak lebih jauh ke benda
daripada bagian tepi cermin. Ada sebuah titik imajiner yang menjadi pusat
kelengkungan cermin yang memiliki jarak yang sama dengan setiap titik di
permukaan cermin. Cermin cekung digunakan pada permukaan pemantul lampur
kendaraan, lampu senter, dan lampu tipe sorot lainnya. Cermin cembung (konveks)
adalah cermin yang bidang pantulnya melengkung ke luar. Cermin tersebut
mempunyai sifat menyebarkan cahaya yang jatuh padanya (divergen). Cermin
cembung sering digunakan pada kaca spion mobil atau sepeda motor.
Cahaya putih dapat diuraikan menjadi beberapa warna yang susunan warnanya
disebut spektrum warna. Warna terdiri dari warna komplementer, warna primer, dan
warna sekunder. Warna komplementer adalah pasangan warna yang jika digabungkan
hasilnya menghasilkan cahaya putih. Contohnya warna pada Newton's Disc (Piringan
Newton) Berikut ini adalah penggabungan beberapa warna yang menghasilkan warna
putih : (1) kuning (merah+hijau) + biru = putih, (2) cyan (hikau+biru)+merah = putih,
dan (3) magenta (merah+biru)+hijau = putih. Warna primer adalah warna yang tidak
dapat dibuat dengan menggabungkan warna lain. Yang termasuk warna primer adalah
warna merah, hijau, dan biru. Ketiga warna tersebut dapat digabung secara bervariasi
untuk membuat semua warna. Jika ketiganya digabung dalam komposisi yang sama
akan membentuk warna putih. Warna sekunder adalah pasangan warna yang jika
digabungkan menghasilkan warna lain (bukan putih). Contohnya (1) warna kuning
dihasilkan oleh merah+hijau, (2) warna cyan dihasilkan oleh hijau+biru, dan (3)
warna magenta dihasilkan merah+biru.
Bayang-bayang terbentuk karena cahaya merambat lurus dan tidak dapat
menembus benda gelap. Benda di sekitar dapat kita lihat karena cahaya yang
dipancarkan sumber cahaya mengenai benda dan dipantulkan ke mata kita. Sumber
cahaya ada 2 yaitu sumber cahaya alami, dan sumber cahaya buatan. Sumber cahaya
alami adalah sumber cahaya yang berasal dari alam atau ciptaan Tuhan bukan ciptaan
manusia. Contohnya seperti matahari, bulan, bintang, dan kunang kunang. Sedangkan
sumber cahaya buatan adalah sumber cahaya buatan manusia contohnya lampu, lilin,
dan senter. Pemanfaatan cahaya dalam kehidupan sehari-hari yaitu sebagai
penglihatan, warna, pemeliharaan suhu, dan sebagai energi surya.
26
B. SOAL EVALUASI
a) Soal Pilihan Ganda
1. Benda-benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut ....
a. Pusat cahaya
b. Asal cahaya
c. Sumber cahaya
d. Sumber pancaran
2. Benda dapat kita lihat bila ....
a. Benda berada di dekat kita
b. Ada cahaya yang cukup terang
c. Benda tersebut memantulkan cahaya
d. Cahaya yang dipantulkan benda diterima oleh mata kita
3. Perhatikan gambar di bawah ini!
Kita akan dapat melihat cahaya lilin melalui lubang A dan B jika ....
a. Diameter lubang A lebih besar daripada diameter lubang B
b. Diameter lubang B lebih besar daripada diameter lubang A
c. Lubang A dan lubang B berada dalam satu garis lurus
d. Lubang A diameternya sama dengan lubang B
4. Mobil dan sepeda motor menggunakan kaca spion yang dibuat dari cermin ….
a. Datar
b. Cembung
c. Cekung
d. Cembung-cekung
5. Jika melalui dua medium yang berbeda kerapatannya, cahaya akan ….
a. Diserap
b. Dipantulkan
c. Dibiaskan
d. Tegak lurus
6. Pemantulan cahaya pada permukaan benda yang kasar disebut pemantulan ....
27
a. Mendatar
b. Miring
c. Tegak lurus
d. Tidak teratur
7. Pelangi terbentuk karena ....
a. Air hujan terkena sinar matahari
b. Sinar matahari tidak merata
c. Sinar matahari terurai titik-titik air hujan
d. Air hujan memantulkan sinar matahari
8. Jika pelangi terbentuk di sebelah barat, maka posisi matahari berada di sebelah ....
a. Timur
b. Selatan
c. Barat
d. Utara
9. Sifat bayangan yang terbentuk pada cermin datar adalah ....
a. Terbalik, maya, sama besar
b. Tegak, maya, lebih besar
c. Tegak, maya, sama besar
d. Tegak, maya, lebih kecil
10. Jarak bayangan benda ke cermin datar adalah ....
a. Tidak teratur
b. Lebih dekat daripada jarak cermin ke benda
c. Lebih jauh daripada jarak cermin ke benda
d. Sama dengan jarak benda ke cermin
11. Berikut ini adalah sifat-sifat cahaya, kecuali …
a. Cahaya dapat dipantulkan
b. Cahaya dapat menembus benda gelap
c. Cahaya dapat dibiaskan
d. Cahaya merambat lurus
12. Benda yang tidak dapat ditembus cahaya disebut benda …
a. Keras
b. Gelap
c. Kasar
d. Padat
28
13. Kaca spion kendaraan adalah salah satu pemanfaatan cermin …
a. Cekung
b. Datar
c. Silinder
d. Cembung
14. Pemantulan baur terjaedi karena sinar matahari mengenai permukaan benda ...
a. Halus
b. Kasar
c. Gelap
d. Bening
15. Berikut ini adalah termasuk sumber-sumber cahaya, kecuali ….
a. Lilin
b. Matahari
c. Batu
d. Lampu
16. Bayangan yang dihasilkan sama dengan bendanya. Pemantulan terjadi pada
cermin ….
a. Cembung
b. Cekung
c. Datar
d. Ganda
17. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung adalah ….
a. Semu, tegak, diperkecil
b. Semu, terbalik, diperkecil
c. Nyata, tegak, diperbesar
d. Nyata, terbalik, diperbesar
18. Alat-alat yang memanfaatkan proses pemantulan cahaya disebut ….
a. Cahaya
b. Lensa
c. Cermin
d. Kaca
19. Pembiasan mempunyai arti ….
a. Penyatuan
b. Pemancaran
29
c. Perambatan
d. Pembelokan
20. Warna-warni di langit yang berasal dari titik-titik air hujan yang terkena sinar
matahari disebut ….
a. Fatamorgana
b. Pelangi
c. Hujan
d. Petir
21. Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung, yaitu ….
a. Semu, tegak, diperkecil
b. Semu, terbalik, diperkecil
c. Nyata, tegak, diperbesar
d. Nyata, diperbesar, dan tegak.
22. Berikut adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh cahaya, kecuali ….
a. dapat dipantulkan
b. dapat dibiaskan
c. merambat lurus
d. merambat berbalik
23. Sinar matahari dapat masuk ke ruangan melalui suatu lubang. Hal itu menandakan
bahwa cahaya ….
a. Merambat lurus
b. Dapat diuraikan
c. Dapat menembus benda bening
d. Dapat dibiaskan
24. Pada hukum pemantulan cahaya, sudut datang sama dengan ….
a. Sudut pantul
b. Sudut pergi
c. Sudut titik
d. Sudut searah
25. Contoh benda bening adalah sebagai berikut ….
a. Kaca bening, air bersih, susu
b. Kaca bening, air kotor, kayu
c. Kaca bening, es batu, air jernih
d. Batu, air jernih, kayu
30
b) Soal Essai
1. Sebutkan sifat-sifat cahaya!
2. Sebutkan tiga sinar istimewa pada cermin cekung!
3. Mengapa di tempat gelap kita tidak dapat melihat benda-benda di sekitar kita?
4. Mengapa kaca spion mobil menggunakan cermin cembung?
5. Bagaimanakah cara membuktikan bahwa cahaya putih terdiri atas beberapa warna
yang berbeda?
6. Apa perbedaan cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung?
7. Apa yang termasuk kedalam sumber cahaya?
8. Berikan contoh peristiwa sehari-hari yang menunjukkan sifat cahaya merambat
lurus!
9. Berikan contoh benda bening dapat dilalui cahaya!
10. Apa yang kamu ketahui tentang pembiasan? Jelaskan!
c) Pembahasan Soal
A. JAWABAN PILIHAN GANDA
1. C. Sumber Cahaya
2. D. Cahaya yang dipantulkan benda diterima oleh mata
3. C. Lubang A dan lubang B berada dalam satu garis lurus
4. B. Cembung
5. C. Dibiaskan
6. D. Tidak teratur
7. C. Sinar matahari terurai titik-titik air hujan
8. A. Timur
9. C. Tegak, maya, sama besar
10. D. Sama dengan jarak benda ke cermin
11. B. Cahaya dapat menembus benda gelap
12. B. Gelap
13. D. Cembung
14. B. Kasar
15. C. Batu
16. C. Datar
17. A. Semu, tegak, diperkecil
18. C. Cermin
31
19. D. Pembelokan
20. B. Pelangi
21. D. Nyata, diperbesar dan tegak
22. D. Merambat berbalik
23. A. Merambat lurus
24. A. Sudut pantul
25. C. Kaca bening, es batu, air jernih
B. JAWABAN ESSAY
1. Sifat-sifat cahaya :
1) Cahaya dapat merambat lurua
2) Cahaya dapat dibiaskan
3) Cahaya dapat menembus benda bening
4) Cahaya dapat dipantulkan
5) Cahaya dapat diuraikan
2. Tiga sinar istimewa cermin cekung :
1) Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik api
2) Sinar datang melalui titik api dipantulkan sejajar sumbu utama
3) Sinar datang melalui pusat kelengkungan cermin dipantulkan kembali melalui
titik itu juga
3. Karena tidak ada sumber cahaya misalnya sinar matahari. Nah, pada saat mata kita
melihat benda, kumpulan cahaya bergerak dari benda menuju mata. Kumpulan cahaya
itu menembus lensa mata. Selanjutnya lensa mata membiaskan dan menjatuhkan
cahaya secara terbalik di retina mata. Retina ini terletak di bagian belakang mata.
4. Karena bayangan yang dibentuk tegak, maya, dan diperkecil.
5. Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya polikromatik (putih) menjadi cahaya-
cahaya monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang.
6. Perbedaan cermin datar, cermin cekung, dan cermin cembung yaitu:
a) Cermin datar membentuk bayangan yang bersifat maya, tegak, dan sama besar
dengan bendanya.
b) Cermin cekung bersifat mengumpulkan cahaya (konvergen) dan bayang yang
terbentuk bergantung pada posisi benda.
32
c) Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya(divergen) dan bayangan yang
dibentuk bersifat maya, tegak, dan diperkecil.
7. Sumber cahaya alami :
1) Matahari
2) Bulan
3) Bintang
4) Kunang-kunang
Sumber cahaya buatan :
1) Lampu
2) Senter
3) Lilin
8. Ketika menyalakan lampu mobil, Menyalakan lampu senter, dan cahaya yang
merambat lurus pada proyektor film.
9. Kaca bening, es batu, air jernih
10. Pembiasan adalah pembelokan arah rambat cahaya saat melewati dua medium yang
berbeda kerapatannya. Pembiasan cahaya dimanfaatkan manusia dalam pembuatan
berbagai alat optik. Pembiasan cahaya menyebabkan terjadinya beberapa peristiwa
dalam kehidupn sehari-hari yang diuraikan contohnya pensil atau benda lurus lainnya
yang diletakkan pada gelas yang berisi air akan terlihat patah atau bengkok.
33
DAFTAR PUSTAKA
Gregory Hallock Smith. 2006. Camera lenses: from box camera to digital. SPIE Press.
http://ferdioptic.blogspot.com/2013/04/warna-dalam-cahaya.html
Kenneth Krane. 1992. Fisika Modern. Jakarta: Universitas Indonesia (UI – Press).
Priyono dan titik sayekti. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam kelas V untuk SD. Jakarta:
Pusat Pembukuan, Kementerian Pendidikan Nasional.
Suwarno dan Hotimah Wahyudin. 2009. Sains IPA Untuk SD. Tugu Publisher.
34
LAMPIRAN
1) https://youtu.be/plerxWDIL90
2) https://youtu.be/ny0lVC35UtY
3) https://youtu.be/X2ZvcTD4N9Y
4) https://youtu.be/4_uId0z6IQ8
5) https://youtu.be/4_uId0z6IQ8
35