TEMA
KEARIFAN LOKAL
”GUMREGAH”
2
II. KOMPONEN INTI
4
b. memilih cerita rakyat untuk dijadikan projek didalam
pementasan sendratasik.
c. membuat naskah/skenario dari cerita yang dipilih.
5
4 Jumat, 06 1. Latihan Ruang Kelas
januari 2023 2. Membuat Properti
5 Senin, 09 1. Latihan Ruang Kelas
januari 2023 2. Membuat Properti
6 Selasa, 10 1. Latihan Ruang Kelas
januari 2023 2. Membuat Properti
7 Rabu, 11 1. Latihan Ruang Kelas
januari 2023 2. Membuat Properti
8 Kamis, 12 1. Latihan Ruang Kelas
januari 2023 2. Membuat Properti
9 Jumat, 13 1. Setting tempat/panggung Ruang Kelas
Januari 2023 2. Gladi bersih
F. MATERI
Apa arti kearifan Lokal?
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan pengetahuan serta berbagai strategi
kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal. Pengetahuan
ini untuk menjawab berbagai masalah dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Contoh Kearifan Lokal
SENDRATARI
Sendratari merupakan perpaduan antara seni, drama, dan tari yang ditampilkan secara
bersamaan di atas panggung atau dihadapan banyak orang. Salah satu sendratari yang
kita kenal adalah Sendratari Ramayana yang menceritakan pengembaraan Rama, Sita
dan Laksmana ditengah hutan Dandaka, munculnya Kijang Emas, dilarikannya Sita
oleh Rahwana, perang Rahwana dengan Jatayu, Hanoman menghadap Rama, Hanoman
diutus ke Alengka dan berakhir dengan kembalinya Dewi Sita kepada Rama. Sendratari
merupakan pementasan yang telah digemari oleh masyarakat baik di dalam maupun di
luar negeri. Bahkan banyak warga negara asing yang sengaja datang ke Indonesia hanya
untuk belajar sendratari.
6
Drama berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti berbuat, berlaku, atau beraksi (to
act), sehingga tindak tanduk para pemain drama di atas penggung disebut akting. Tari
sendiri merupakan gerak indah yang merupakan perwujudan budaya manusia. Tari
merupakan unsur kebudayaan. Dengan demikan sendratari merupakan seni, drama, dan
tari. Dengan kata lain sendratari merupakan drama atau cerita yang disajikan dalam
bentuk tarian tanpa adanya dialog, biasanya diringi oleh musik (gamelan).
Pementasan sebuah sendratari melibatkan berbagai unsur, antara lain teks (cerita), tari,
musik atau gamelan, tandak, dan sendon.
1. Teks (cerita)
Teks atau cerita merupakan unsur yang penting dalam pertunjukkan sendratari. Cerita-
cerita yang sering dijadikan sebagi lakon atau cerita dalam sendratari adalah Ramayana
dan Mahabarata. Kisah Ramayana itu sendiri tergambar dalam bentuk relief di Candi
Siwa, salah satu candi yang ada di kompleks Candi Prambanan. Sedangkan cerita-cerita
rakyat yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia juga dapat digunakan sebagai
sumber cerita, Sendratari biasanya melibatkan banyak pemain, maka cerita yang dipilih
biasanya disesuaikan dengan jumlah pemain yang tersedia.
2. Tari
Tari adalah bagian dari sendratari. Dalam sendratari tidak dapat lepas dari tari, karena
sendratari adalah perpaduan antara seni, drama, dan tari. Lewat tari ini pesan atau
dialog yang ingin disampaikan kepada penonton dapat diketahui, Tari dibawakan oleh
para penari yang terdiri dari penari pria dan wanita.
3. Musik atau Gamelan
Musik atau gamelan juga tidak kalah pentingnya dengan unsur-unsur pendukung
sendratari yang lainnya. Dengan iringan musik atau gamelan para penari dapat menari
sesuai dengan alur cerita yang telah dibacakan oleh dalang. Baik itu tari yang
mencerminkan rasa sedih, gembira, ataupun marah. Gamelan Jawa biasanya terdiri atas
instrumen berikut: Kendang, Bonang, Bonang Penerus, Demung Saron, Peking, Kenong
& Kethuk, Slenthem, Gender, Gong, Gambang, Rebab, Siter, Suling, Kempul
4. Tandak
Tandak adalah nyanyian yang dilakukan oleh dalang untuk mengawali atau menyela
dialog tertentu dan pada situasi tertentu. Artinya tandak sebagai penggambaran atau
7
mempertegas dari cerita yang akan atau sedang berlangsung dengan cara bernyanyi.
Menurut dalang tandak juga digunakan untuk menghindari kesenjangan dialog.
Kesenjangan terjadi pada adegan peperangan dan adegan perjalanan.
5. Sendon
Sendon adalah nyanyian-nyanyian yang disajikan berfungsi untuk mendukung suasana
sedih yang dialami oleh tokoh pada suatu adegan. Materi sendon biasanya diambil dari
geguritan. Kesedihan tersebut diungkapkan melalui syair dan melodi tertentu. Ada
bentuk sendon umum (digunakan dalam berbagai situasi sedih oleh sembarang tokoh),
sendon lara tangis (digunakan untuk menggambarkan tangisan penuh kedukaan),
sendon papaten (digunakan untuk menggambarkan kesedihan karena kematian), dan
sendon penanggalan (digunakan khusus untuk menggambarkan kerinduan Sinta
terhadap Sri Rama dalam kisah Ramayana).
6. Unsur-unsur sendratari di atas melibatkan satu tim pementasan yang biasanya terdiri
dari dalang, pelaku, penari, tukang sendon, dan penabuh gamelan (niyaga).
Dalang merupakan juru cerita yang bertugas membantu atau mengatur laku dan
jalannya pertunjukkan. Tugas dalang antara lain : memberikan narasi tentang
apa yang sudah, sedang, dan akan terjadi, mengisi suasana adegan dengan
nyanyian atau tembang yang berupa suluk, sendon, dan aba-aba. Dalam sebuah
pementasan dapat menggunakan satu ataupun dua dalang.
Penari bertugas menghidupkan pertunjukan sendratari.
Pelaku, pada dasarnya pelaku maupun penari dapat bergantian peran. Artinya
pemain juga dapat menjadi penari dan sebaliknya.
Tukang sendon bertugas menyanyikan lagu untuk mendukung pementasan
sendratari.
Penabuh gamelan bertugas memainkan gamelan pengiring atau sering disebut
pangrawit. Termasuk dalam angrawit ini adalah sinden (penyanyi wanita) dan
Penggerong (penyanyi pria)
8
G. LAMPIRAN
1. Juknis Pementasan
a. Durasi pementasan 10-15 Menit
b. Pementasan tidak mengandung SARA dan Pornografi
c. Perkelas menampilkan 1 pementasan
d. Jumlah pemain disesuaikan dengan cerita yang diambil (tidak semua harus
tampil di panggung).
e. Bahasa yang digunakan untuk pementasan adalah bahasa Indonesia (boleh
menggunakan campurana bahasa daerah).
f. Kostum menggunakan busana sederhana dan kreatif (tidak menyewa).
g. Properti membuat sendiri dengan biaya seminimal mungkin.
h. Setiap kelas mendokumentasikan kegiatan p5 (kearifan lokal) dari awal sampai
dengan pementasan.
i. Dokumentasi berupa foto dan video dikirim melalui google drive
9
12 Penata Setting/tata
artistik
13 Konsumsi
14 Dokumentasi
15 Kru panggung
10
Raja Pengging: Raden Bondowoso, putraku... kemarilah!
Bondowoso: iya Gusti, ada apa memanggil saya?
Raja Pengging: Segeralah engkau bersiap-siap. Baru saja prajurit kerajaan memberi
kabar bahwa ada warga desa yang dianiyaya oleh prajurit kerajaan prambanan.
Bondowoso: Apa yang harus saya perbuat wahai Gusti?
Raja Pengging: Sebaiknya kita atur strategi utuk menyerang kerajaan prambanan
terlebih dahulu. Barulah esok kita serang kerajaan itu.
Bondowoso : Hei Prabu Baka! Keluarlah engkau! Mari kita bertarung. Kita tunjukan
siapa yang paling kuat diantara kita.
Para prajurit kerajaan prambanan tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Bandung
Bondowoso. Mereka pun membalas serangan dari kerajaan pengging.
Didalam kerajaan prambanan
Prabu Baka : Wah ada apa ini di kerjaanku?
Roro Jongrang : Sepertinya ada yang menyerang kerajaan kita wahai ayahku.
Dayang : Iya baginda... kerajaan kita sedang diserang oleh kerajaan pengging. Kita
kekurangan prajurit, baginda. Prajurit kerajaan banyak yang sudah terbunuh.
Prabu Baka : Baiklah, segera buat pertahanan!
Prabu Baka pun keluar menemui pasukan kerjaan pengging.
Prabu Baka : Hei kalian! Mau apa tiba-tiba datang dan menyerang kerajaanku?
Raja Pengging : Aku akan menguasai seluruh kerajaanmu! Agar aku menjadi orang
terkuat dan terhebat disemua kerajaan! Hahaha
Prabu Baka : Tidak semudah itu! Apabila kau ingin menguasai kerajaanku, langkahi
dulu mayatku!
Bondowoso : Aku tidak takut! Akan ku kalahkan kalian semua!
Raja Pengging : Kau benar anakku! Prajurit....!! SERANG!!!
11
Lama terlibat dalam peperangan. Akhirnya pasukan Raja Prabu Baka pun kalah.
Dan Prabu Baka pun tewas saat perang. Kerajaan prambanan pun hancur. Dan Raja
Pengging beserta pasukannya menempati kerajaan itu.
12
Dayang 1 : Tuan putri... Apakah tuang putri masih bersedih?
Roro Jongrang : Tentu dayang. Aku benci sekali dengan Bondowoso yang telah
membunuh ayahku.
Dayang : Apakah tuan putri ingin teh hangat? Mungkin dapat sedikit menenangkan
tuan putri.
Roro Jongrang : Boleh, aku mau
Dayang 2 : Baiklah, tunggu sebentar tuan putri saya buatkan dulu tehnya
Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau hanya sendiri? Dimana dayangmu?
Roro Jongrang : Dia sedang membuatkan teh untukku.
Bondowoso : Tuan putri... kutanya sekali lagi, maukah kau menjadi permaisuriku?
Roro Jongrang : (terdiam)
Lalu datanglah sang dayang sambil membawa nampan berisi secangkir teh untu
Roro Jongrang. Ia memberikan secangkir teh itu kepada Roro Jongrang.
Roro Jongrang : Dayang.. apa yang haru kulakuan? Aku sudah muak mendengar
pertanyaan itu.
Dayang 3: Tuan putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri memberi
syarat yang mustahil ia penuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat menikahi tuan putri
Roro Jongrang : Kira-kira apa syarat yang harus saya berikan?
Dayang 4 : Lebih baik ikuti kata hati tuan putri
Bondowoso : Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?
Roro Jongrang : Baiklah, aku mau. Tapi ada syarat yang harus kau penuhi terlebih
dahulu
Bondowoso : Syarat? Apa syaratnya tuan putri?
13
Roro Jongrang : Kau harus membuatkanku 1000 candi dan 2 buah sumur. Dan itu harus
sudah selesai saat matahari terbit.
Bondowoso : Baik, aku terima persyaratanmu itu
Raja Pengging pun melakukan beberapa ritual dan mengucapkan beberapa patah
kata untuk memanggil jin-jin.
Jin 1 : Ada apa kau memanggilku?
Bondowoso : Bisakah kau membantuku?
Jin 2 : Kau ingin aku melakukan apa?
Bondowoso : Tolong buatkan 1000 candi dan 2 buah sumur dalam waktu semalam dan
harus sudah selesai saat terbitnya matahari
Jin 3 : Baiklah akan kulaksanakan!
Jin itu pun memanggil beberapa temannya lagi untuk membantunya membangun
1000 candi dan 2 buah sumur. Jin-jin itu melakukan pekerjaan dengan sangat cepat.
Hingga tengah malam sudah setengah jumlah candi yang sudah selesai. Dayang yang
mengetahui pembuatan candi hampir selesai segera melapor kepada Roro Jongrang.
Dayang 5 : Tuan putri.. pembuatan 1000 candi sudah hampir selesai
14
Roro Jongrang : Apa? Aku harus mencegahnya untuk berhasil menyelesaikannya!
Dayang 6 : Tenang tuan putri.. pasti ada jalan keluarnya
Roro Jongrang : Baiklah dayang, bangunkan dayang-dayang yang lain sebelum fajar.
Dan suruh mereka membakar jerami dan menumbuk padi dilesung, serta taburkan
bunga-bunga yang harum baunya!
Dayang 7 : Baik tuan putri!
Kukuruyuukk kukuruyuukk!!!
Jin 1 : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit. Lihatlah para gadis-gadis juga
sudah mulai menumbuk padi dilesung. Mari kita pergi!
Jin 2 : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok. Ayo semuanya kita pergi.
Jin 3 : Bagaimana ini?
Jin 4 : Kita harus bagaimana?
Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi tinggal sedikit
lagi selesai dan sumur juga tinggal sedikit lagi. Roro Jongrang terlihat senang karena
rencananya berhasil dan Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya.
Dilain pihak, Bandung Bondowoso sangat kecewa karena tidak dapat menjadikan Roro
Jongrang sebegai permaisurinya. Tetapi Bondowoso tambah kecewa dan marah setelah
mengetahui rencana Roro Jongrang yang sengaja menggagalkan usahanya.
15
-TAMAT-
16