Nominator Lomba Penulisan Naskah Drama Remaja Dewan Kesenian JATIM 2008.
KESURUPAN
ATAWA
Inside! Insting! Intrance!
Oleh: Juma’ali
ARIL: Apalagi..
ANWAR: Tapi masih dapat poin, walaupun sedikit. Asal punya keberanian.
DITA: Menyedihkan..
DINA: Bisa jadi tekanan batin yang tidak semua orang tahu..hanya dia sendiri..
DARA: Lha kalau begitu bagaimana kamu tahu!?
SUDUT LAIN.
ANWAR: Kegagalan..
ANDI: Cinta terpendam terlalu dalam! Butuh keberanian, apapun resikonya..
ALIM: Biar plong!
MUNCUL EDY.
EDY: Sudah hentikan jangan hanya bicara Amelia.. kalian terlalu sempurnahkah?!
ANDI: Kenapa jadi sensitif?
ARIL: Apa urusanmu?.
EDY: Sudah hentikan...bicara macam-macam..
BRAM: Cemburu?!
ARIL: Sok jago?!
BRAM: Mau jadi pahlawan?!
DINA: Dengar
ANWAR: Gawat!
ANDI: Apanya?
BING: Lari..
ANWAR: Kemana?
ANDI: Kesana..
ARIL: Nggak!
DARA: Takut!
DITA: Jangan, nggak! Jangan!
ARIL: Main-main..
ANWAR: Serius!
ANWAR: Kesana yok!
DINA: Jangan diseret!
DARA: Nggak-nggak saya takut
ANDI: Licik! Dasar penakut!
ANWAR: Takut apa
DARA: Kesurupan! Menular!
ANDI: Kesana yuk
5
DUKUN: Siapa?
ADISH: Dipinggir kali...dekat muara laut...Saya dibuang tidak dikasih makan, minum,
hanya makan lumut dan minum air laut. Saya bermain dengan kawan-kawan sesama
anak-anank. Dan teman saya banyak sekali..
GURU 2: Kalian tidak usah berpikir macam-macam. Terima apa yang kalian miliki,
jangan ukur dirimu dengan orang lain. Kalau memang dirimu tidak cantik, ya itu yang
kau miliki. Demikian kalian yang tampan, cantik. Apa yang kau miliki itu yanng adalah
potensi yang kalian mesti diterima.
GURU 2: Buang jauh-jauh mimpi burukmu, yeni adalah yeni jangan mimpi jadi maia,
mulan. Budi adalah budi jangan mimpi jadi dhani, afghan. Jangan sampai kehilangan diri.
Jangan! Jangan terhasut mimpi, dunia seolah mudah kau raih, itu ilusi, fatamorgana,
meraih segala sesuatu butuh kerja, perjuangan, bukan hanya melamun, berpangku tangan
tanpa usaha. Bohong kalau sukses akan mudah diraih, itu penipuan! Mimpi dihari ini
sepertinya semua datang dengan sendirinya. Do’a saja apa artinya tanpa kerja, tanpa
belajar! Kembali pada rumah keluaragamu, lingkunganmu, yang selama ini kamu miliki.
Jangan lupakan mereka, ini adalah nyata. Tak perlu bikin kesengsaraan baru, dunia baru
yang tak perna kamu kenali. Itu adalah kesesatan yang nyata.
Jaga dirimu, jangan menipu diri, katakan apa yang kamu punya, punya sepeda, motor
jangan merasa punya dengan moge, sedan mewah.
Cuma kejujuran, jangan muniafik. Tugasmu hanya belajar.
11
GURU 1: Bukan saatnya untuk bicara pada anak-anak persoalan ini! Malah pidato cari
muka! Mengklankan diri! Cari simpati.
GURU 1: Pikiran kotor! Perilaku yang tidak edukatip! Tidak mendidik! Jangan salahkan
kalau mereka tidak punya panutan yang pantas dipercaya. Saling tak percaya.
Kehilangan kepercayaan! Krisis! Mereka tidak terkendali Kehilangan kepercayaan diri.
Sebagai guru kita mau bilang apa!?
GURU 3: Kalian bukan hanya tanpa beban tanpa tanggung jawab susukamu..
Saya pikir persolannya bukan sekedar tekanan
GURU 3: Kebebasan bisa tapi kebebasan macam apa! Nuntut kebebasan sesukamu. Itu
kesalahan, fatal! Kalian anak sekolahhan.
SISWA1: Atau belakangan karena tempat para jin tergusur dan terganggu...Ah...
.
GURU 3: Manja Begitu dapat tekanan Terlalu dikasih hati.Lost Kereterbukaan
Kedewasaan Pengertian Terlalu dikasih hati Kolokan Berat sebagai guru..tak ada
kekuasaan..dibawah tekanan berbagai pihak Instan Pengin yang gampang. Semua serba
enak
GURU 2: Sedikit ada pujian, murid jangan hanya ditekan.Karena enteng, gampang dan
empuk meraih cita-cita.Begitu dihadapkan pada kenyataan...srtreesss mereka
ini...Tertutup, defensif!
BERSAMA: Kesurupan?!
SISWA 1: Siapa ?
SISWA 2: Yang mana ?
SISWA 3: Kita!?
SISWA 3:Atau siapa!?
SISWA 4: Siapa ?
SISWA 5: Yang mana ?
SISWA 6: Kita!?
SISWA 7:Atau siapa!?
SISWA 5: Siapa ?
SISWA 3: Yang mana ?
SISWA 2: Kita!?
SISWA 4:Atau siapa!?
SISWA 6: Siapa ?
SISWA 3: Yang benar!?mana ?
SISWA 1: Kita!?
13
WIS, YO!?