Anda di halaman 1dari 13

1

Nominator Lomba Penulisan Naskah Drama Remaja Dewan Kesenian JATIM 2008.

KESURUPAN
ATAWA
Inside! Insting! Intrance!

Oleh: Juma’ali

SAAT JAM ISTIRAHAT SEKOLAH. DIANTARA BERESELIWERAN SISWA-


SISWI YANG LAIN. DISUDUT KANTIN SEKOLAH SEKELOMPOK SISWA
MEMBICARAKAN KASUS AMALIA (SISWA YANG KESURUPAN SEHARI
YANG LALU SAAT JAM SEKOLAH).

DI SALAH SATU SUDUT KANTIN SEKOLAH.

ARIL: Tidak ada yang news tentang kesurupanannya Amalia.


ANDI: Klise. Usang. Basi dan kuno!
ADANG: Itu yang keliru...pandanganmu harus dibalik!
ALIM: Ini news-news dan news...
ANWAR: Lha wong cewek cantik koq bisa kerasukan...
ANDI: Modusnya lawas! Usang.
ARIL: Pingsan, kesurupan! Perempuan selalu begitu, untuk menutupi kelemajahnnya
memanfaatkan cowok dengan segala kekuatan. Menundukkan herois dan machonya
kaum Adam tolol. Oleh karenanya kita akan jadi budak secara tidak langsung ataupun tak
langsung.
ANWAR: Yang paling enak jadi jinnya, untunglah. Kalau begini kenapa saya dulu gak
jadi jin, ya!?
ANDI: Bukan soal jin, perlu dipahami bahwa cantik bukan jaminan kesempurnaan.
ARIL: Tidak salah! Betul, kan!?
ANWAR: Inijuga untuk semangat kita-kita, biar ada keberanian naksir cewek cantik!

TERTAWA MEREKA MELEDAK.

ANDI: Yang jelek bukan berarti sempurna..

TERTAWA MAKIN MELEDAK.

ARIL: Apalagi..
ANWAR: Tapi masih dapat poin, walaupun sedikit. Asal punya keberanian.

ADISH, CEWEK GENDUT DIANTARA MEREKA PERGI BEGITU SAJA.


2

ADISH: Nggak usah ditanggapi..


ANDI: Tersinggung.. Kemana?
ARIL: Mau kesurupan?!
ANDI: Kesurupan itu cara ampuh untuk jadi terkenal.
ARIL: Promosi itu butuh modal!? Mahal, kawan.
ANWAR: Sekarang lagi musimnya, yang audisilah, kontes, kompetisi atau apa saja..
ARIL: Modal cupet pengin terkenal..cara praktis ya...
BARSAMA-SAMA: Kesurupan!
ANDI: Lantas jadi perhatian, pembicaraan otomatis jadi artis dan selebritis..lantas daftar
caleg, cabub, cagub...gampang, kan!?

ARIL: Kalau meleset malah jadi perek!

MEJA YANG LAIN LAGI.

BRAM: Cantik! Cerdas.


BING: Ngak masuk akal
BARA: Kata siapa? Justru karena kecantikan, kecerdasan masang harga terlalu tinggi,
jual mahal. Nggak salah kalu diguna-guna cowok.
BIMBI: Disantet? Salah tafsir! Cantik bukan berarti mesti ditaksir!? Apakah nggak ada
hak cewek untuk naksir? Kejam banget! Nggak adil dunia ini!
BELLA: Ssstt..jangan ramai-ramai! Asal tahu dalam naksir-menaksir, karena kecantikan
dan kepinteran itu, Amelia nggak ada keberanian, dipendam terlalu dalam.
BRAM: Jaim dan jaga gengsi! Takut resiko, gagal!

CINTA DAN CITRA LEWAT.

CINTA: Kalau begitu, anjlok pasarannya.


CITRA: Nggak salah kalau kebanyakan orang beranggapan macam-macam; cantik-cantik
bersekutu dengan iblis, syetan, ruh halus!

KEMBALI PADA SUDUT MEJA SEMULA.

ALIM: Salah langgkah..Bisa dianggap bersekutu dengan setan?


ANDI: Banting hargapun, obral diskon..tetap nggak laku.
ANWAR: Sayang banget, ya! Begitu itu apa bisa kembali normal? Sembuh?
ALIM: Normal?! Gak mungkinlah..

MEJA YANG LAIN LAGI.

DITA: Tandatanda sebelumnya?!


DINA: Ada yang aneh hari-hari terakhir Amalia; suka melemun, menyendiri, biacaranya
kayak dunia lain, suka nggerundel…omong sendiri…ngeracau!?
DARA: Jangan-jangan gejala awal gila.
DILA: Huss..jangan menyimpulkan begitu...
3

DITA: Menyedihkan..
DINA: Bisa jadi tekanan batin yang tidak semua orang tahu..hanya dia sendiri..
DARA: Lha kalau begitu bagaimana kamu tahu!?

SUDUT LAIN.

ANWAR: Kegagalan..
ANDI: Cinta terpendam terlalu dalam! Butuh keberanian, apapun resikonya..
ALIM: Biar plong!

MUNCUL EDY.

EDY: Sudah hentikan jangan hanya bicara Amelia.. kalian terlalu sempurnahkah?!
ANDI: Kenapa jadi sensitif?
ARIL: Apa urusanmu?.
EDY: Sudah hentikan...bicara macam-macam..
BRAM: Cemburu?!
ARIL: Sok jago?!
BRAM: Mau jadi pahlawan?!

TIBA-TIBA SUARA DALAM SEBUAH KELAS GADUH. MENJERIT-JERIT,


TERIAK-TERIAK SUARA PEREMPUAN.

DINA: Dengar

OS. JERITAN SISWI YANG KESURUPAN MEMECAH SUASANA KANTIN.

ARIL: Ah, cari perhatian!


ALIM: Ngeri..
ARIL: Nggak ngurus!

OS. RINTIHAN MAKIN MENGUAT, MENYAYAT.

BRAM: Roh-roh itu datang!


ANWAR: Tanda-tandanya?
BRAM: Dengar! Gerakannya...
ALIM: Angin...
ANDI: Desirnya lembut..
BRAM: Tanda-tanda mereka datang
DITA: Ah masa iya
DINA: Akan merasuki siapa
DILA: Siapa diantara kita.
DITA: Jangan-jangan...
DINA: Jangan nakut-nakuti
ANDI: Dia mencari korban.
ALIM: Merasuki jiwa yang kosong
4

BRAM: Jiwa mesti bersih suci.


BING: Siapa saja yang tidak percaya diri. Ketergantungan pada orang lain yang tinggi.
Pikiran yang tidak punya pendirian dan pijakan alias plin-plan.
Kecuali prerempuan yang menstruasi..orang hamil, nenek-nenek dan bayi.
DILA: Kenapa?
ANDI: HAM.
ANWAR: Kerawuhan!?
ANDI: Klebon!?
BING: Ya, kecuali hati dan pikiran yang terbuka.
DITA: Nggak percaya!
BRAM: Terserah!
DILA: Benar, roh itu akan datang?!
BRAM: Sewaktu-waktu!
DILA: Ya! Kapan? Kapan?!
BRAM: Suka-suka dia. Wong saya juga nggak kenal..
ALIM: Jangan main-main ini serius!

OS. SUARA MAKIN GADUH, HISTERIA .

DITA: Dengar, jeritannya..


BING: Makin ramai..
DITA: Tidak hanya seorang
BING: Suara makin banyak..
BRAM: Dan tambah banyak! Gawat!
ANDI: Hari gini, kesurupan!? Kuno..primitip!
ANWAR: Mau kuno, primitip, modern dinegeri ini campur aduk

SITUASI KANTIN MAKIN GADUH. SISWA-SISWI BERLARIAN.

ANWAR: Gawat!
ANDI: Apanya?
BING: Lari..
ANWAR: Kemana?
ANDI: Kesana..
ARIL: Nggak!
DARA: Takut!
DITA: Jangan, nggak! Jangan!
ARIL: Main-main..
ANWAR: Serius!
ANWAR: Kesana yok!
DINA: Jangan diseret!
DARA: Nggak-nggak saya takut
ANDI: Licik! Dasar penakut!
ANWAR: Takut apa
DARA: Kesurupan! Menular!
ANDI: Kesana yuk
5

ARIL: Gak usah terburu..tahan! Jangan dulu! Ada saatnya!

MEREKA BERLARIAN MENUJU SUARA YANG MENJERIT-JERIT KESURUPAN.

ANWAR: Lho saya belum bayar.


BRAM: Nanti gampang!

SESAMPAI MEREKA DI KELAS, TEMPAT TERJADINYA KESURUPAN.

ANWAR: Amalia lagi


ANDI: Bukan
ANWAR: Amalia!?
EDY: Gak mungkin!
ANDI: Kerasukan Edy..lengket kayak perangko!
EDY: Jaga mulutmu!
ANDI: Gak bakal kerasukan lagi. Sudah punya gacoan!

ADISH MENJADI PUSAT OERHATIAN MURID-MURID DALAM KELAS, ADISH


KERASUKAN.

ANDI: Yeah! Setan salah alamat si gendut, Adish kerasukan!


ANWAR: Kenapa?
ANDI: Nggak semangat!
BRAM: Bisa kacau!
ANDI: Gak mungkin ada yang mau nolong.
BRAM: Kayak kingkong. Mik Tysen!
ANDI: Bagaimana mau ngankut!
ANWAR: Siapa yang kuat ngangkat!?
ANDI: Nggak bakalan ada yang ngangkat. Terlalu berat. Kelas berat.
ANWAR: Nggak menarik untuk ditolong!
BRAM: Salah masuk! Setan pikun.
ANDI: Mestinya setannya yang takut..
BRAM: Syetan nekat...
DITA: Ngawur kamu.
ANDI: Banar apa yang kuduga, pasti jin sebelah wc ngambeg.
BRAM: Penunggu itu tersinggung.
ANWAR: Jangan bawa-baewa jin..
DITA: Jaga mulutmu?!
ANDI: Pake satpam...mahal men!

ANAK-ANAK YANG BERGEROMBOL BERLARIAN.

ANWAR: Coba kamu jampi-jampi..


ANDI: Wirid, kamu kan bisa..
BRAM: Huss, Nanti dulu nunggu cewek cantik kesurupan!
ALIM: Kalau begitu saya saja yang membaca...lumayan.
6

SEBAGIAN BERGIDIK SEBAGIAN TETAP BERTAHAN. MAKIN KALUT.

BRAM: Saya pikir main-main..


BING: Ngaco kamu
DINA: Saya juga nggak menduga!
DILA: Ruh itu muncul lagi, merasuki lagi..
BELLA: Kenapa jadi begini.
BRAM: Nggak ngerti! Saya nggak paham setan? Bukan dunia saya.

RUANG KELAS; TEMPAT ADIS KESURUPAN SAAT JAM PELAJARAN


BERLANGSUNG

SEBAGIAN MENDEKATI YANG KESURUPAN, MAKIN MERANGSEK MAJU.


HINGA YANG KESURUPAN TAK KELIHATAN. HANYA GEROMBOLAN
ORANG-ORANG.

SESEORANG: Minggir, minggir! Dukun datang!

DUKUN DATANG, MEMECAH KERUMUNAN.

DUKUN: Siapa kamu yang menghuni tubuh Adish?

TIDAK ADA JAWABAN, YANG KESURUPAN MEMATUNG, KAKU, MATA


MELOTOT.

DUKUN: Siapa kamu?

TIDAK ADA JAWABAN, YANG KESURUPAN MANJA.

DUKUN: Siapa?

TIDAK ADA JAWABAN, YANG KESURUPAN MENANTANG.

MIMIK ADISH BERUBAH MENJADI MIMIK KEKANAK-KANAKAN.

DUKUN: Jangan manja kamu!


ADISH: Saya...sa...ya...dibuang oleh bapak ibu saya..
DUKUN: Nama?
ADISH: Bbeelll...ummm diberi nama...
DUKUN: Rumah?
ADISH: Tuna wisma
DUKUN: Asal?

TUBUH ADISH BERGETAR, MIMIK ADISH BERUBAH KEKANA0-KANANKAN


DENGAN SUARA KEKANAK-KANAKAN. MEMULAI
7

ADISH: Dipinggir kali...dekat muara laut...Saya dibuang tidak dikasih makan, minum,
hanya makan lumut dan minum air laut. Saya bermain dengan kawan-kawan sesama
anak-anank. Dan teman saya banyak sekali..

DUKUN: Pergi kau dari sini!


ADISH: Perrgggiii... kemana!

YANG KESURUPAN MENANGIS SEJADI-JADINYA.

ADISH: Saya diusir!? Ya manusia sungguh kejam..


DUKUN: Kembali kesalmu!

YANG KESURUPAN TERKEKEH, TERTAWA TERBEHAK-BAHAK.

ADISH: Wah gelandangan lagi?!

TUBUH ADISH TIBA-TIBA LEMAS SETELAH DISIRAM AIR PUTIH OLEH


DUKUN, ADISH TANPA TENAGA SETELAH DITINGGALKAN RUH YANG
MERASUKI, ADISH MENJERIT SEJADI-JADINYA LANTAS AMBRUK, PARA
PENOLONG MERANGSEKMEMBOPONG DAN MENGDIANGKAT BERSAMA-
SAMA. YANG LAIN HANYA MENONTON AMBIL JARAK.

PENOLONG 1: Awas dia ambruk


PENOLONG 2: Tak sadarkan diri
PENOLONG 3: Lho kok lemas..
PENOLONG 4: Rohnya sudah pergi...
PENOLONG 2: Mendekat sini
PENOLONG 5: Tahan..
PENOLONG 1: Sudah angkat jangan banyak mulut..
PENOLONG 6: Ayo kepalanya
PENOLONG 2: Kakinya
PENOLONG 5: Berat banget..
PENOLONG 6: Brengsek kamu masih sempat-sempatnya...
PENOLONG 1: Angkat sana
PENOLONG 4: Keburu nggak tertolong
PENOLONG 3: Kok bisa lemas
PENOLONG 4: Karena ruhnya sudah pergi
PENOLONG 7: Kemana
PENOLONG 2: Kedepan..
PENOLONG 4: tu dia
PENOLONG 3: Kesana
PENOLONG 5: Sudah selamatkan dulu..
PENOLONG 7: Jangan panik
PENOLONG 1: Kemana
PENOLONG 3: Prokoknya diangkat..
8

ADISH EXIT, DITOLONG OLEH TEMAN-TEMANNYA

ANDI: Lihat...kesurupan lihat...masiuk lewat sini... lewat tangan...ke dada...ke


telinga...mata sata..mata..mata..
BING: Melotot.
DITA: Jangan main-main..
ANDI: Lho sekarang ke perut...aduh..mules...
BELLA: Apa iya..kemasukan,,..
DINA: Benar, gak bohong..
DILA: Suaranya kok masih asli...suramau?
ANWAR: Bukan suara jin...
ANDI: Mau suara jin...gampang..yang nenek-nenek...kakek-kakek..anak-anak atau jin
arab, bule..gampang..
BRAM: Lihat jin cedal...
ANDI: Yyyeeeyyyeoouu ppelllut...
DINA: Perut...teruss,...
ANWAR: Kenapa?
ANDI: Ah perutku..mulesss....ke perut...wah..
BELLA: Kenapa..
ANDI: Keluar lagi lewat belakang..
BERSAMA-SAMA: Jamput..ngentut..

KEADAAN REDAH SEMENTARA, TAK LAMA KEMUDIAN SEORANG SISWA


YANG LAIN KERASUKAN. SEBAGIAN MULA-MULA TAK PERCAYA.

DITA: Wah ini nggak main-main.


BRAM: Beneran ini.
DILA: Ayo pergi!
DINA: Saya takut kerasukan!
BELLA:Sungguh!
DITA: Ruh bisa masuk siapa saja.
BELLA: Pergi saja! Sembunyi!
DITA: Meskipun sembunyi?!
BRAM: Pergi kemanapun hati nggak bisa ditipu. Kalau takut, ya, takut!
BELLA: Saya disini saja, aman! Katanya ada wilayahnya!
BRAM: Nggak ada wilayah-wilayahan..kayak kelurahan saja!
DILA: Gawat! Ampun Tuhan kesalahan apalagi ini..

YANG LAIN MENYUSUL INTRANCE, MULA-MULA SEORANG.

SEORANG MENOLONG YANG LAIN, MALAH JADI KESURUPAN.

MAKIN DITOLONG MAKIN TERKAIT DAN HAMPIR SEMUANYA INTRANCE,


KESURUPAN. KESURUPAN MEWABAH.
9

LALU YANG LAIN, MAKIN BANYAK DAN BERTAMBAHA BANYAK.

MUNCUL TERIAKAN-TERIAKAN TERKUCIL, TERTEKAN, TERHIMPIT DAN


MIMPI-MIMPI.

BELLA: Berubah seperti dunia lain.


DITA: Seperti mimpi..
DINA: Ruh siapa lagi..

SUARA-SUARA MEREKA TINGGAL GUMAM, DAN GERAK BIBIR TANPA


SUARA DENGAN TATAPAN MATA KOSONG.

DITA: Gila mereka seperti kehilangn dirinya. Kehilangan kepribadiannya.. sungguh


menyedihkan.

MUNCUL SEORANG GAMBUH, DENGAN CAMBUK MENGENDALIKAN YANG


KERASUKAN, KESURUPAN.

GAMBUH MENYENTAK-NYENTAKKAN CAMBUK.

MUNCUL GERAKAN-GERAKAN BINATANG PURBA DUNIA BAGAI FABEL,


MENJERIT-JERIT MERAUNG BAGAI BINATANG. MENARI SEBUAS DIDALAM
HUTAN.

GAMBUH MENYENTAK-NYENTAKKAN PECUT, YANG KESURUPAN


AMBRUK DAN LEMAS SAMPAI PADA PUNCAK.

MEREKA YANG KESURUPAN LENYAP DIHALAU CAMBUK OLEH DUKUN.

PAUSE. SEPI. SENYAP.

LENYAP PADA ADEGAN SEMULA. DENGAN SERAGAM ABU-ABU.


KEGAGALAN RINTIHAN DAN OMELAN MUNCUL. MASING-MASING YANG
KERASUKAN NGOMYANG, NGOMEL-NGOMEL MENGGERUTU.

HANYA SUARA GAMBUH MENYENTAK-NYENTAKKAN CAMBUK.

ARIL DISERET GEROMBOLAN

BRAM: Apa yang kamu pikirkan?


BING: Hantu apa!?

AMALIA TAMPAK PUCAT

EDY: Mimpi indah apa!? Pikiran kosong apa!?


10

AMALIA MAKIN PUCAT

BING: Dream?! Khayal?! Love..cinta?!

ARIEL MENUNDUK AMALIA PURA-PURA PINGSAN, REZA TEGANG


KERINGANT DINGIN, PUCAT.

BING: Mau pingsan!? Mau kesurupan..terserah!


EDY: Cium saja setannya!
BRAM: Setan mesra!
BING: Cium dkit, dong! Cup, cayang, gitu loh! Dipeluk dipojok!
BRAM: Curi kesempatan!
EDY: Setan dituduh-tuduh. Difitnah!
BRAM: Gila kamu mengambil kesempatan dalam kegentingan.
EDY: Sok kamu!
BING: Brengsek
EDY: Pertolongan macam apa!?
BRAM: Dukun cabul!
BING: Menjaga mental. Kesurupan cinta.
EDY: Nafsu.

ARIL DAN AMALIA HAMPIR DIHAJAR, WAJAH EDY KECUT. BURU-BURU


DATANG SEORANG GURU, MELERAI.

GURU 1: Stop! Jangan teruskan! Jangan main hakim sendiri!

GURU 2: Kalian tidak usah berpikir macam-macam. Terima apa yang kalian miliki,
jangan ukur dirimu dengan orang lain. Kalau memang dirimu tidak cantik, ya itu yang
kau miliki. Demikian kalian yang tampan, cantik. Apa yang kau miliki itu yanng adalah
potensi yang kalian mesti diterima.

GURU 1: Ini genting!

GURU 2: Buang jauh-jauh mimpi burukmu, yeni adalah yeni jangan mimpi jadi maia,
mulan. Budi adalah budi jangan mimpi jadi dhani, afghan. Jangan sampai kehilangan diri.
Jangan! Jangan terhasut mimpi, dunia seolah mudah kau raih, itu ilusi, fatamorgana,
meraih segala sesuatu butuh kerja, perjuangan, bukan hanya melamun, berpangku tangan
tanpa usaha. Bohong kalau sukses akan mudah diraih, itu penipuan! Mimpi dihari ini
sepertinya semua datang dengan sendirinya. Do’a saja apa artinya tanpa kerja, tanpa
belajar! Kembali pada rumah keluaragamu, lingkunganmu, yang selama ini kamu miliki.
Jangan lupakan mereka, ini adalah nyata. Tak perlu bikin kesengsaraan baru, dunia baru
yang tak perna kamu kenali. Itu adalah kesesatan yang nyata.
Jaga dirimu, jangan menipu diri, katakan apa yang kamu punya, punya sepeda, motor
jangan merasa punya dengan moge, sedan mewah.
Cuma kejujuran, jangan muniafik. Tugasmu hanya belajar.
11

GURU 1: Bukan saatnya untuk bicara pada anak-anak persoalan ini! Malah pidato cari
muka! Mengklankan diri! Cari simpati.

GURU 3: Kotor macam apa?!

GURU 1: Pikiran kotor! Perilaku yang tidak edukatip! Tidak mendidik! Jangan salahkan
kalau mereka tidak punya panutan yang pantas dipercaya. Saling tak percaya.
Kehilangan kepercayaan! Krisis! Mereka tidak terkendali Kehilangan kepercayaan diri.
Sebagai guru kita mau bilang apa!?

GURU 2: Tutup mulutmu

GURU 3: Mereka tertekan.

GURU 1: Karena pikiran kosong, Open-open


Terbuka agar tak muda kerasukan
Lepaskan beban hidup
Hadapi jangan deng hadapai hilangkan ketegangan
Makanya mesti terbebaskan bukan tanpa beban.

GURU 3: Kalian bukan hanya tanpa beban tanpa tanggung jawab susukamu..
Saya pikir persolannya bukan sekedar tekanan

GURU 2: Kompleks banyak hal..Kedewasaan berpikir..


Kebebasan

GURU 3: Kebebasan bisa tapi kebebasan macam apa! Nuntut kebebasan sesukamu. Itu
kesalahan, fatal! Kalian anak sekolahhan.

SISWA 1: Kenapa juga tak ada guru yang kesurupan.


SISWA 2: Ada tapi malau..

GURU 1: Saya bilang kedewasaan dan tanggung jawab. Tahu kebutuhan..punya


pijakan..mimpi boleh saja...kehendak-kehendak boleh saja kemauan boleh saja..ingat
kemampuan...potensi diri. Biar tidak kehilangan akal.

SISWA1: Atau belakangan karena tempat para jin tergusur dan terganggu...Ah...

GURU 2: Jangan dihubung-hubungkan pembicaraan tentang mistik, dhanyang, dugaan


macam-macam dengan asumsi negatif. Biar anak-anak merasa aman di sekolah.
Tanggung jawab bersama, sekolah dan masyrakat. Sebagai guru saaya merasa terbebani.
Bebaskan diri dari tekanan mental.

SISWA 3: Pikiran harus yetrebuka open..


SISWA 4: Kenapa hanya murid yang kerasukan
SISWA 5: Atau sistem sekolah yang berat
12

GURU 2: Banyak sebab, sekolah..masayarakat..sosial..keluarga..kesiapan mentaklmu...

SISWA 6: Atau karena ruang ekspresi yang dibatasi


SISWA 7: Ya aktualisasi diri..

GURU 1: Kompleks. Semua benar! Ya mistik! Ya Rasional, mental semua-asemua.


Mimpi angan-angan jadi satu.

.
GURU 3: Manja Begitu dapat tekanan Terlalu dikasih hati.Lost Kereterbukaan
Kedewasaan Pengertian Terlalu dikasih hati Kolokan Berat sebagai guru..tak ada
kekuasaan..dibawah tekanan berbagai pihak Instan Pengin yang gampang. Semua serba
enak

GURU 2: Sedikit ada pujian, murid jangan hanya ditekan.Karena enteng, gampang dan
empuk meraih cita-cita.Begitu dihadapkan pada kenyataan...srtreesss mereka
ini...Tertutup, defensif!

GURU 1: Kalau begini malah ketahuan boroknya


GURU 2: Tidak apa-apap yang penting terbuka.
GURU 3: Kenapa mesti semua dibicarakan dengan murid. Ini mesti dibicarakan antar
guru.
GURU 1: Itu bukan open! Bocor!

GURU 1 DIHAJAR HABIS-HABISAN OLEH GURU 2. KEDUANYA BERANTEM.


GRUR 3 MEMISAHKANNYA, SEPERTI WASIT TINJU.
MURIF-MURID TERPANA BERSAMA. MEREKA TERUS BERTANYA DAN
BERGANTIAN BERTANYA DENGAN KALIMAT DAN KATA-KATA.

BERSAMA: Kesurupan?!
SISWA 1: Siapa ?
SISWA 2: Yang mana ?
SISWA 3: Kita!?
SISWA 3:Atau siapa!?
SISWA 4: Siapa ?
SISWA 5: Yang mana ?
SISWA 6: Kita!?
SISWA 7:Atau siapa!?
SISWA 5: Siapa ?
SISWA 3: Yang mana ?
SISWA 2: Kita!?
SISWA 4:Atau siapa!?
SISWA 6: Siapa ?
SISWA 3: Yang benar!?mana ?
SISWA 1: Kita!?
13

SISWA 7:Atau siapa!?


SISWA 5: Siapa ?
SISWA 2: Kamu ?
SISWA 4: Kita!?
SISWA 3:Atau siapa!?
SISWA 6: Siapa ?
SISWA 7: Yang mana ?
SISWA 1: Saya!?
SISWA 4:Atau siapa!?
SISWA 5: Siapa ?
SISWA 2: Nggak percaya!?
SISWA 4: Kita!?
SISWA 5:Atau siapa!?
SISWA 3: Ya?!
SISWA 4: Yang mana ?
SISWA 5: Kita!?
SISWA 7:Kapan?
DST...

WIS, YO!?

Anda mungkin juga menyukai