Anda di halaman 1dari 8

TUGAS B.

INDONESIA
DRAMA B.INDONESIA

Kelompok 2 (Genap)
XI IPA 2
Anggota Kelompok :

1. Amelia Rahmawati
2. Anindya Sabila
3. Azka Fachrizal
4. Destiny Sabila
5. Eliza Nurul
6. Fara Hamida
7. Inggi Andika
8. Janet Anjeli
9. Lusiana Desynta
10. Muhammad Daffa
11. Nisa Daniswati
12. Nur’aini Puspita
13. Putri Radhetia
14. Richard Valentino
15. Salma Viona
16. Sophie Dyah
17. Wahdan Aldi
18. Zalffa Aliifah

SMA NEGERI 1 BALEENDAH


Jl.R.A.AWiranatakusumah No. 30 Telp.022-5940283 Fax. 022-5940720
Web Site : www.sman1baleendah.sch.id
2018-2019
Daftar Pemain

1. Jamila 1 : Amelia Rahmawati


2. Jamila 2 : Salma Viona
3. Jamila 3 : Eliza Nurul
4. Presiden Maut : Wahdan Aldi
5. Ibu Ria : Nisa Daniswati
6. Pengacara : Richard Valentino
7. Polisi 1 : Inggi Andika
8. Polisi 2 : Muhammad Daffa
9. Ibu Darno : Sophie Dyah
10. Tati : Janet Anjeli
11. Ibu Lani : Lusiana Desysta
12. Pak Kiyai : Azka Fachrizal
13. Pak Nurdin : Azka Fachrizal
14. Warga 1 : Anindya Sabila
15. Warga 2 : Destiny Sabila
16. Warga 3 : Fara Hamida
17. Warga 4 : Nur’aini Puspita
18. Warga 5 : Putri Radhetia
19. Warga 6 : Zalffa Aliifah

Daftar Tugas Anggota

1. Sutradara :
2. Penata Artistik :
3. Penata Busana :
4. Penata Panggung :
5. Penata Cahaya :
6. Penata Musik :
7. Penata Rias :
8. Penulis Naskah :

Properti Yang Dibutuhkan

1. Sel (Setting 1)
2. Bale (Setting 1)
3. Kursi (Setting 2 & 4)
4. Meja (Setting 2 & 3)
5. Pistol & senapan
6. Borgol & suntikan
7. Tongkat Presiden Maut
8. Kumis
9. Rokok
10. Tas Pengacara
11. Koran
12. Botol – botol & gelas – gelas kecil
13. Uang – uangan
14. Tasbih
15. Kain penutup wajah
SINOPSIS PELACUR DAN PRESIDEN MAUT
PELACUR DAN PRESIDEN MAUT

ADEGAN 1

JAMILA YANG DUDUK DI BALE DI DALAM SELNYA. MATANYA MENATAP KE SATU


ARAH, JAUH, PENUH DENGAN KEMARAHAN DAN KEBENCIAN.
PERLAHAN JAMILA TERTIDUR.

PRESIDEN : Jamila, jamila !!!


JAMILA : Siapa kamu? Sedang apa disini? Pergi…Pergiiiiii!!!
PRESIDEN : Hahaha lagamu seperti orang tolol! denger, denger olehmu teriakan – teriakan orang
– orang yang membencimu diluar sana. Wanita kotor, wanita tak punya kesucian!
Kau dilahirkan dari keluarga pelacur, dan akan begitu selanjutnya! Kau akan
melahirkan keturunan haram, LONTE!!!!
JAMILA : Bangsat, siapa kamu?
PRESIDEN : Hahahahaha, Jamila Jamilaaaa!!!

JAMILA TERBANGUN DARI TIDURNYA

JAMILA : Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…..(JAMILA MENANGIS)


WARGA 1 : Dasar wanita biadab!!
WARGA 2 : Tidak tau malu kau Jamila!!
WARGA 3 : Iblis kau!!
WARGA 4 : Membusuk kau dineraka!!
SEMUA WARGA MENERIAKI JAMILA “ PELACURRR KAU PELACURR!!”
JAMILA MENANGIS SAMBIL BERTERIAK – TERIAK
JAMILA : Aaaaahhhhh tidak, tidak!!!

BU RIA, 30 TAHUN (SIPIR PENJARA) MASUK. SAMBIL MEMBAWA SEKUNTUNG ROKOK


DITANGGANNYA – IA MENATAP JAMILA DENGAN TATAPAN TANPA EMPATI, MESKI
IA TAMPAK BERUSAHA MENAHAN SUARANYA, SUARANYA TETAP TERDENGAR
KETUS – CULAS.

BU RIA : Hei, Hei! Apa-apaan terik-teriak begini? Penghuni penjara ini bukan Cuma kamu
Mila. Mimpi buruk itu biasa. Jadi gak usah teriak-teriak. Membunuh seorang pejabat
tinggi mampu, menghadapi mimpi buruk kok seperti orang kesurupan.
JAMILA : Apa ini Ya Allah?! Ibu menyebut kelahiranku – adalah cahaya. Disambut dengan
upacara, diiringi doa-doa dan salawat Nabi. Ibu berbicara tentang kesucian dan harga
diri. Dan aku disini sekarang bu, berdiri sendiri,di tengah kegelapan yang pekat yang
tak punya ujung. Mana pria sialan tadi ?
BU RIA :Apa maksudmu ?
JAMILA : Itu pengalaman terpahit sepanjang hidupku Bu Ria. Aku dititipkan di tengah
keluarga itu agar aku aman dan tumbuh sehat. Dan dua lelaki di keluarga terhormat
itu, setiap malam menggerangi tubuhku, merenggut kesucianku …. “
BU RIA ; pelacur bicara tentang kesucian, hah ? hey, dengar yah!!aku sudah tiga tahun di
angkat jadi kelapa sipil di penajara ini. Jadi aku sudah muak dengan cerita cerita
pembelaan diri seperti itu. Anak anak yang di perkosa,dianiyaya, dan di perdagang
kan . dan kalaupun kamu benar korban, itu tidak berarti kamu berhak membunuh
orang, apalagi mengaharapkan bonus belah kasihan.
JAMILA : Saya membunuh 2 laki laki itu dalam waktu yang bersamaan bu ria , saya
membunuh ke 2 nya dengan tangan ku sendiri, hahahaha.
BU RIA : oh dan kamu bangga ? apa yang kamu banggakan mila ? memjadi sorotan dimana
mana ? menjadi berita utama di Koran Koran. Heh denger yah, kamu itu seharusnya
malu pelacur!!!
JAMIL : jangan panggil saya pelacur !
BU RIA : lalu kamu ingin di panggil apa ?
JAMILA : denger yah bu ria, disini saya di bui karna saya membunuh, jadi status saya
pembunuh, bukan pelacur
BU RIA : Hey pelacur sekaligus pembunuh, dasar wanita tidak tahu diri ! kamu bangga
dengan predikat sebagai pembunuh?
JAMILA : Iyah saya bangga. Saya merasa terhormat di panggil pembunuh dari pada di sebut
pelacur
BU RIA : hahaha terserah kau saja lonte!

JAMILA TIDAK MENANGGAPI MATA NYA TERUS MENATAP JAUH KE DEPAN, TAJAM.

BU RIA :(berbicara di telpon) tolong masuk ke sel b28, saya harus pergi
PETUGAS POLISI MASUK
BU RIA : tolong kamu berjaga disini saya harus keluar
POLISI : baik bu

ADEGAN 2

PETUGAS POLISI TERIHAT DUDUK DENGAN TUMPANG KAKI DI TEMANI SEGELAS


KOPI DAN KORAN YANG SEDANG DI PEGANG NYA

JAMILA : Pak ada yang seru di Koran hari ini ?


POLISI TIDAK MENJAWAB
JAMILA : (berteriak) pak !! bapa tuli yah ?
POLISI : forum pembela iman bangsa atau FPIB, besok akan mengerahkan ribuan massanya
ke depan kantor pengadilan, memastikan siding pengadilan menjatuhi jamila hukuman mati!
JAMILA : hahaha saya terkenal di Koran. Forum pembela iman bansa. Milisi moralis munafik
itu !
DENGAN GAYA SEORANG PELACUR JAMILA MENGHAMPIRI POLISI PENJARA,
MENANGGAPI DENGAN SINI BERITA YANG BARU DI DENGAR
JAMILA : kalo saja mereka mengerti apa arti moral mereka akan tahu moral seperti apa yang
membuat nasiku menjadi seperti ini, dan mereka seharusnya mengangkatku menjadi
anggota kehormatan
POLISI : hah anggota kehormatan ? kau fikir kau masih punya kehormatan ? dasar pelacur
hahaha
JAMILA : heh saya di bui disni karna saya membunuh, bukan karna pelacuran jadi bapa tidak
berhak bicara seperti itu!
POLISI : diam kamu pelacur! Jangan banyak ngomong!

JAMILA : bapak berkeluarga ?


POLISI : ya
JAMILLA : punya anak perempuan
POLISI : ya, 2
JAMILA : jaga mereka baik baik pak. Kita semua tahu, tidak ada anak yang terlahir kotor tapi
aku saksi pak polisi dunia yang tamak dan penuh ke munafikan, dapat dengan mudah
mengotori dan menjerumuskan mereka
POLISI : saya orang tua yang bertanggung jawab, saya tahu apa yang harus saya lakukan
untuk menjaga anak saya agar tidak seperti kamu
JAMILA : dunia ini kejam pak, kita tidak pernah tahu akan menjadi seperti apa. Aku salah satu
contoh nya pak polisi aku sudah membunuh sejak aku anak anak. Sejak aku belum
memahami mana yang benar dan mana yang tidak. Dan itu menakutkan

BU RIA MUNCUL BERSAMA PENGACARA TERLIHAT DIA TIDAK MENYUKAI PETUGAS


BERBINCANG DENGAN JAMILA

BURIA : hem hem!!


POLISI PENJARA TERKEJUT DAN LANGSUNG BERLALU DENGAN LANGKAH TERBURU
DI LAIN PIHAK, TERIAKAN BU RIA MENGHENTIKAN LANGKAH NYA
BU RIA : mau kemana kamu ? tugas kamu menjaga napi. Bukan bercengkrama dengan napi.
POLISI : maaf bu ria tadi hanya menanyakan berita di Koran hari ini
BU RIA : yasudah kamu bisa keluar. Mila, tuh aku bawakan pengacara untuk mu. Aku sendiri
sih ga percaya sama yang namanya pengacara tapi siapa tau nasib kamu lebih baik

JAMILA TIDAK BEREAKSI, BURIA BERGERAK MENINGGALKAN MEREKA

PENGACARA : selamat pagi jamila perkenalkan nama saya hendri. Saya yang akan membantumu di
pengadilan nanti
JAMILA : saya tidak membutuhkan pembelaan
PENGACARA : Jamila, kamu membunuh seorang pejabat tinggi. Banyak pihak meragukan proses
yang berlangsung di pengadilan. Terlalu cepat dan tidak masuk akal. Jutaan orang di
luar sana bersimpati sama kamu jamila
JAMILA : bersimpati ? ( MENGGERUTU ) aku baru saja membaca bagaimana mereka
merindukan kematian ku
PENGACARA : bukan mereka jamila tadi jutaan orang di luar sana
JAMILA : cukup pak !!!
PENGACARA : bagaimanapun ratusan juta rakyat yang membisu itulah yang sungguh sungguh
memahami keadaan mu
JAMILA : lalu ?
PENGACARA : mereka tidak menginginkan mereka tidak meng inginkan dakwaan atas dirimu mu di
tunggangi kepentingan politik.
JAMILA : cukup cukup cukup. Aku sudah bilang aku tidak membutuhkan pembelaan
PENGACARA : jamila, izinkan saya membantumu diproses persidangan
JAMILA : tapi saya tidak menginginkannya !
PENGACARA : kamu di jatuhihukuman mati, kamu tahu itu? Jangan jual mahal kamu, tidak mau
menerima bantuan dari saya sudah untung saya mau membantu kamu
JAMILA : heh bapak berjas dan berdasi yang terhormat, sudah saya bilang saya tidak
membutuhkan bantuan anda saya senang di jatuhi hukuman mati, jadi anda tidak
perlu memaksa saya
PENGACARA : baik kalau kamu tidak mau, tunggu saja ajal mu!
JAMILA : keluar !!!!!
PENGACARA : oh iyah, sampaikan salam pada para iblis jika kamu sudah masuk neraka nanti
JAMILA : dengan senang hati pak. Saya juga akan menyiapkan tempat untuk bapak di neraka
jika kelak bapa mati, hahaha

BU RI AKHIRNYA MENDEKAT MENENGAHI


BURIA : sudah lah pak hendri, dia mungkin benar benar butuh sarapan
PENGACARA : dia bukan putus harapan dia gila ! permisi bu ria
PENGACRA AKHIRNYA KELUAR. BERGITU PENGACARA KELUAR DENGAN GERAM
BURIA LANGSUNG MENGHADAPI JAMILA, NYARIS TIDAK SANGGUP
MENGENDALIKAN EMOSINYA
BURIA : kamu betul betul keterlaluan mila, saya mencoba membantumu!
JAMILA : (dengan tenang) saya juga mencoba membantu bu. Saya adalah orang yang rela
menanggung hukuman mati demi memusnahkan orang orang bicik itu, politikus yang
tidak bermoral
BU RIA : pelacur, pembunuh. Kamu itu pelacur mila, kamu pembunuh, jadi jangan kamu
bermimpi ingin menjadi pahlawan. Dengan berkata moral,moral!
JAMILA : pelacuran itu politik bu ria.aku,tidak ada bedanya dengan politikus!
BU RIA : jaga mulutmu Mila !
JAMILA : berteriak teriak tentang moral.laki laki selalu gegap gempita kalau sudah bicara soal
moral.hah
BU RIA : Mila!(BERTERIAK)
JAMILA : Kenapa?bawa saya kehadapan mereka Bu Ria , dengan betis sedikit membuka dan
moral tidak lagi punya tempat HA HA HA
BU RIA : (memegang tangan jamila) jamila,diam kamu
JAMILA MENEPIS TANGAN BU RIA, DAN SEMAKIN BERSEMANGAT.
JAMILA : saya benci orang orang mebesar besarkan kedudukan politikus.mau berdasi ,mau
bersorban 7 tingkat.politikus dan saya sama bu.sama sama pelacur
BU RIA : tapi kamu pelacur yang dalam beberapa hari lagi akan dijatuhi hukuman mati
JAMILA : lalu,saya membunuh pejabat itu dengan tanganku sendiri bu ria .saya membunuhnya
dengan sadar.orang orang seperti mereka memang harus di bunuh agar tidak ada lagi
korban seperti saya akibat ulah tangan kotor mereka
BU RIA : Cukup Mila !!
JAMILA : Kenapa?
BU RIA MENCOBA LEBIH TEGAS SEKALIGUS BERWIBAWA
BU RIA : Karena apa yang keluar dari mulut kamu itu bisa memberatkan hukumanmu.

JAMILA :Memberatkan hukuman ku hah? Setelah selama ini ibu sibuk menghinaku,sibuk
mengejek dan melecehkanku,sekarang ibu mendadak peduli?
BU RIA :Saya peduli jamila,saya peduli.itu sebabnya saya tidak ingin ocehan ocehan mu ini
didengar orang lain,karena itu bisa memberatkan hukuman mu!
JAMILA :Begitu? Bagaimana kalo saya justru ingin samua orang mendengar ocehan ku?
JAMILA LONCAT KEATAS KURSI DAN MULAI BERTERIAK TERIAK LAYAKNYA
SEDANG BERKAMPANYE MEMBUAT BU RIA SEMAKIN PANIK.
JAMILA :Wahai rakyat yang penderitaan nya sama dengan deritaku!
BU RIA :Jamila cukup!!
JAMILA :Wahai kamu ibu dan para pejabat yang terhormat yang memiliki harta segudang tapi
iman seujung kuku
BU RIA :Cukup!!
JAMILA :Wahai para lonte yang tersebar di berbagai cabang diseluruh indonsia
BU RIA :Mila!!
JAMILA :Bu ria tahu bagaimana para ulama itu melihat orang orang seperti ku? Neraka
jahannam ha ha ha.
BU RIA :Petugas!!
JAMILA : (Menghampiri bu ria) Kenapa bu ria? Bukankah seseorang yang akan dijatuhi
hukuman mati boleh melakukan apa saja sebelum ajalnya tiba? Bagaimana pendapat
bu ria, kalau permintaan terakhirku nanti adalah ditiduri presiden?
HILANG KENDALI, BU RIA MENEMPELENG JAMILA, SESAAT HENING. BU RIA SENDIRI
TERKEJUT ATAS PERBUATANNYA, MENGHINDAR KE SISI LAIN.
BU RIA : Petugas ! ikat dia dan beri obat bius.
POLISI : Tapi bu….
BU RIA : Cepat lakukan !
JAMILA MERONTA DARI TANGAN PETUGAS YANG DENGAN SIGAP MENARIKNYA
JAMILA : Saya lebih suka meminta Presiden meniduriku bu ria, ketimbang memintanya
memberiku pengampunan. Pengampunan hanya akan memperpanjang kesialanku.
Tidak ada satu anakpun dimuka bumi ini ingin jadi pelacur bu ria. Tidak satu
anakpun.
BU RIA : Petugas, cepat bawa dia
JAMILA : Siapa yang menginginkanku jadi pelacur ? siapa yang menginginkanku jadi pelacur?
Siapa yang menumpuk kebencian didadaku? Siapa? Siapa?
HENING. BU RIA DUDUK DITEPI BALE. JAMILA TEPEKUR. POLISI PENJARA MASUK
LANGSUNG BERBICARA
JAMILA : Bersikap keras terhadap para napi baru, sebagai latihan mental, menurutku bagus.
Tetapi memusuhi jamila, mengejeknya, melecehkannya …
BU RIA : Cukup!!
POLISI : Dalam hitungan hari perempuan itu sudah akan dijatuhi hukuman mati. Saya tidak
mengerti mengapa ibu seperti tidak puas puas menyakiti dia, kenapa?
BU RIA : Diam! Siapa kamu berani bicara seperti itu pada saya?
POLISI : Dia tidak pantas diperlakukan seperti ini Bu. Dia tidak melakukan tindakan tindakan
yang mengancam.
BU RIA : Keluar !!
POLISI : Baik tapi kalau ibu tidak ingin mendapatkan masalah, berhenti memperlakukannya
seperti ini
BU RIA : (BERTERIAK) Keluar!!
POLISI : Maafkan saya Bu, permisi.
POLISI PENAJARA AKHIRNYA KELUAR. BU RIA DALAM FRUSTASI BERAT KEMBALI
KEMBALI DUDUK DI TEPI BALE. IA MENEKANKEPALANYA SEPERTI
MERASAKAN SAKIT.
BU RIA : Kebencian apa ini. Ya Allah, kebencian apa ini?
SEJENAK BU RIA TERDIAM, MEMIKIRKAN PERKATAAN PETUGAS POLISI TADI.
SELANJUTNYA IA MELEPASKAN IKATAN DITANGAN JAMILA
JAMILA : Kenapa inu mengembalikan saya? Tidak takut aku membuat kerusuhan lagi?
BU RIA : Saya yakin kamu tidak akan melakukannya
JAMILA : Mengapa ibu yakin?
BU RIA : Sudah jangan banyak bertanya, lebih baik kamu beristirahat.
JAMILA : Tapi bu …
BU RIA : Selamat malam.
BU RIA MENINGGALKAN SEL. MILA TERDUDUK DITENGAH SEL SEMBARI MEMELUK
KEDUA LUTUTNYA SEHINGGA AKHIRNYA IA TERTIDUR.

ADEGAN 3

Anda mungkin juga menyukai