Anggota:
1.Alfiqh Haydar Hanif Abdillah
2.Aurellio Giovannie Pramudhika
3.Azka Siffa Salsabila
4.Dori Karta Dinata
5.Farrel Arkhan
6.Ilham Kurniansyah
7.Irsan Hasan Amir
8.Iza Muslima
9.Nabila
10.Naufal Ardiansyah
11.Zakiah Dwinesi
2. Tuan Haji
Pemeran:Naufal Ardiansyah
Watak :Ambisius dan Haus Kekuasaan
3. Mamat
Pemeran:Irsan Hasan Amir
Watak :Searakah akan uang
4. Jeni
Pemeran:Zakiah Dwinesi
Watak :Pembantah
5. Ujang
Pemeran: Dori Karta Dinata
Watak :Percaya Diri dan Ambisius
6. Irill
Pemeran:Aurellio Giovannie Pramudhika
Watak :Kritis dan Sombong
7. Siti
Pemeran: Azka Siffa Salsabila
Watak :Serakah akan uang
8. Yem
Pemeran:Nabila
Watak :Genit
9. Zon
Pemeran:Alfiqh Haydar Hanif Abdillah
Watak :Tanpa Pendirian atau Prinsip
11. Yayuk
Pemeran:Iza Muslima
Watak :Cuek dan Tidak Peduli Sekitar
b.Busana
c.Properti
Kursi Panjang kantin 2 Buah
Kursi Plastik
Kalender
Panci
Dupa
Tatakan Dupa
Karpet Telur
d.Naskah
2013
PANCI
Karya : Ommie Monthie
Supervisor : Farid
PANGGUNG BERISI MIMBAR BERLAMPU TERANG. SEORANG PRIA SEDANG BERORASI.
IA BERSEMANGAT. GERAKAN BADANNYA BERTENAGA, KOKOH, DAN PADAT. TATAP
MATANYA MENGHUNJAM SIAPA SAJA YANG MELIHATNYA.
Pilihlah Saya!
Program ini dijabarkan ke dalam bagian per bagian seperti pro-gram per-
lin-dung-an soksial eh sosial, Beras Miskin, Program Keluarga Harapan,
Bantuan Siswa Miskin, dan Bantuan untuk Lanjut Usia dan Cacat.
Siti : Ya, barangkali doamu mampu menurunkan orang pilihan untuk desa ini.
Tuan Haji : Ini wangi misyik asli! dulu aku membelinya sewaktu pergi haji sepuluh
tahun yang lalu! (PAMER)
Mamat : Benarkah Tuan? Oh ya, lalu, bagaimana ciri pemimpin yang juos, Tuan?
TUAN HAJI ITU MEMBERIKAN CIRI-CIRI SESUAI DIRINYA BAHKAN SAMPAI WARNA
PAKAIANNYA, SEMENTARA WAGA MULAI MENYIMAK DAN MANGGUT-MANGGUT.
Tuan Haji : Menurut kitab Herr van Gemblong, kedatangan pemimpin itu ditandai
baju serba putih, bau mizik, dan sudah bergelar haji!
Tuan Haji : Oia, bahkan haji produk lama. Kamu tahu, betapa susahnya orang yang
pingin naik haji? Pesan sekarang, berangkat belasan tahun mendatang.
Lha apa ini tidak lucu? Aku menyebut ini haji indent! Yah, Tak ubahnya
pesen motor model terbaru, haha
Warga 1 : (IA MULAI MENYADARI KEMIRIPAN DARI TOKOH YANG DIOMONGKAN OLEH ULAMA
TERSEBUT)
Mamat : Ahh, Aku ingat. Jadi begini, sesuai ciri yang Tuan sebutkan,
sesungguhnya…
TUAN HAJI ITU SEAKAN TIDAK SABAR, DENGAN GESTURE DAN LANGKAH-LANGKAH
YANG SENGAJA DIBUAT-BUAT, IA BERBICARA
Tuan Haji : Oalah Yang itu! Baik semuanya, kali ini tausyiah saya, bukanlah
mengenai iman ataupun takwa, melainkan cara mencari pemimpin?
Benar, di kampung ini banyak pemikir tapi seperti nyambi tukang parkir.
Dan keberadaannya, Tak lain hanya kerakusan! Lalu, di mana pemimpin
yang amanah? Siapakah sosok itu
Tuan Haji : Ah, Kampungan Kalian!, coba lihat! tinggi sapi-sapi itu kurang lebih 130
cm dan tubuhnya, aih..aih..puenuuh dengan daging. Aku menaksir, berat
sapi itu lebih dari 550 Kg. Kau tahu, berapa rupiahkah yang akan
kudapat? Hemm..dengan sedikit rayuan dan trik yang bombastik,
peternak itu kan menjual sapi-sapimya dengan harga murah.Lalu, aku
merawatnya hingga menjelang bada Besar…dan booom, harga kan
melambung, Aku banyak untung!
Irill : Hei..hei..hei, virus korupsi itu tidak mengenal pangkat dan jabatan. Ia
bisa menyerang siapa saja. Laki-laki-perempuan, kaya ataupun miskin. Jika ia sudah
masuk ke tubuh kita…
bisa dari arah kanan atau bisa juga dari arah kiri, kemudian
perlahan-lahan virus itupun akan memangsa pikir kita. Lalu nurani kita akhirnya
menyerah dan bilang, “Oh Aku tak berdaya..”
Mamat : Dia itu sudah haji, lho rill! Amati saja muka dan gerak tingkahnya. Aku
rasa Tuan Haji ini layak!
Pas dan puas, to? Jadi sekali lagi, serahkanlah semua urusan itu
Pa..da..ah..li.nya! sudah, aku akan memburu pemilik sapi itu. Engkau boleh ikut
Oh ya, Aku akan memberi sedikit persen untuk siapa saja yang ikut
denganku?!
Ujang : Aku kok sulit percaya pada omongannya si Tuan Haji tadi. Jen!
Bagaimana jika kita pergi ke Bunton! Di sana ada dukun sangat ces, kita
bertanya, siapa pemimpin yang pas untuk desa ini?
O, Sang Bapa Logika, Aristoteles yang Agung! ternyata, sesat pikir masih
saja bercokol, bahkan di jaman post modern ini.! ha!
Jeni : Hei, kamu Irill! kamu itu tahu apa untuk urusan-urusan beginian! Sudah
sana, pulang dan lekas kau menyusu pada ibumu!
Ujang : Kebul-kebul
Ujang : Ya, sembarang kebul-kebul! Bisa kebul rokok atau bisa juga Kebul dupa.
Ujang : Oke..mari!
BLACKOUT
ADEGAN KE-2
Jeni : Sungguh luar biasa, Jang. Naungan senyap yang mampu menggetarkan
siapa saja. Saya percaya, kekuasaan Belanda pun tak sempat masuk di area ini! E,
Mbah Jamet tinggal disini, Jang?
Ujang : Iya..benar!
Ujang : Tenang, tenang! Di sini, brekasan, genderuwo, peri, dan pocong, takluk
pada Mbah Jamet.
(MENGETUK PINTU)
Kulonuwun…!
Yem : Kulonuwun…
Mbah Jamet : Hei…siapa di sana itu?
Ujang : Sttttt!,
Ujang : Biar Kami duduk di bawah sini saja! (DUDUK NGLESOT DI LANTAI)
(DUDUK DI BANGKU)
Kamu! Iya..Kamu! Kamu itu suka menaruh sandal di depan pintu, ya?
Ujang : lha kok bisa, Mbah? Apa hubungan ekonomi dengan sandal?
Haha…kamu tahu, sandal itu buat jalan to? Lha kalau berjalan, kira-kira
bisa terkena tembelek tidak? Nah, karena bau tembelek apalagi tembelek lencung itulah
para malaikat pembagi rejeki jadi enggan mampir ke rumahmu!
(MENUNJUK WARGA 6)
wah..wah..wah
(SAMBIL MENERAWANG)
Kamu masih suka berjalan mengendap untuk ngintip duda mand,ya?
Bagiamana bentuknya?
(MENUNJUK UJANG)
Sebenarnya aku sih tahu apa tujuanmu, tapi untuk urusan ini, biar kamu
saja yang ngomong!
Warga : Sudah..sudah, Jang! Tapi hanya dupa dan ini saja. Maklum Jang
sekarang harga barang semakin mahal saja (SETENGAH BERBISIK)
Ujang : Sudah, Mbah. Namun hanya dupa dan ini saja (SAMBIL MENYERAHKAN)
bahkan untuk masa mendatang membeli barang seperti ini pun akan
sulit. Sekarang Kau bakarlah dupa ini, kemudian nanti kalian tiupkan asapnya ketika
aku memerintahkannya!
Mbah Jamet : Kalian hembuskanlah asap dupa itu ke tubuhku saat aku membaca
mantra!
Mbah Sajam : Justeru Engkau sendirilah yang tepat memimpin desamu. Bahkan warga
desa lain akan takluk di kakimu. Lekas. Lekaslah kau ayun langkah kakimu. Sambut ini
pulang meski dengan terpaksa.
Kalian juga harus membantu. Ini tugas suci! (PARA WARGA MANGGUT)
BLACKOUT
ADEGAN 3
Yem : Semenjak aku kecil, Ratu memasuki pikiran dan hatiku, Saudara-
saudara. Ku sangka kisah itu hanyalah bualan belaka. Namun ternyata…weee, kita
dekat dengan si Ratu ini?
Koor : Huahaha…
Yem : Ceki, gundulmu itu. Ini ratu besar yang lahir di kampung kita. Sang Ratu
Adil!
Zon : Oh, Ratu Adil kang piningit kuwi ya, Yem? Tapi ini, beneran Yem?
JENI : Dia!
WARGA TERBELALAK, ADA SEBAGIAN WARGA YANG PERCAYA NAMUN TIDAK SEDIKIT
JUGA YANG KURANG PERCAYA
Zon : siapa yang menyatakan bahwa Dia adalah Ratu Adil yang ditunggu itu?
Koor : Betul..siapa!
Koor : Oh..kalau memang Mbah Jamet sudah menunjuk, ini artinya, dialah
calon pemimpin yang pas untuk kita..
Koor : ya..ya
WARGA KAGET. BANYAK DARI MEREKA YANG MENCARI-CARI ASAL SUARA.. MASUK
MAMAT,SITI DAN TUAN HAJI.
Mamat : Perlu pemimpin yang amanah untuk desa ini. Bukan malah percaya pada
hal-hal yang berbau klenik!
Siti : Iya, masa pemimpin akan mengajak warganya percaya pada klenik!
Seorang pemimpin itu harus ditandai kemampuan agama yang mendalam
Yem : Agama yang mendalam berarti mengerti kitab suci juga paham hadist?
Siti : E…tidak harus tetapi ..(SEDIKIT TAKUT), tapi, gelar haji saja sebenarnya
sudah cukup
Jeni : Mengapa kemudian gelar haji demikian kau andalkan, hei sabet haji?
Coba kau hitung, berapa haji di kampung ini? Haji itu rukun islam
dengan tambahan syarat jika mampu! Maka, barangsiapa sudah pergi berangkat haji,
maka ia mempunyai kemampuan. Termasuk kemampuan untuk memimpin!
e…ya..e
Irill : Berarti jika sesseorang dahulunya adalah penjahat, lalu punya uang
kemudian digunakan pergi haji, berarti pada kesimpulanmu tadi, Ia sudah mampu?
Mampu secara materi namun kau sandingkan dengan mampu untuk memimpin! Cetek
sekali pikiran Sampean?
Kemudian apakah gelar haji itu juga mampu menjamin seseorang untuk
selalu berbuat kebenaran?
Tuan Haji : “Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggu
saat kehancurannya” Saya, insyaallah tahu banyak tentang agama..dan..
Ujang : (MENYELA)
Tuan Haji : Tapi aku tidak akan pergi ke rumah seorang dukun, karena itu bisa
mengarah perbuatan syirik! Coba,rill
(MENUNJUK KE WARGA 4)
Irill : Jelas, aku tidak akan menyerahkan logikaku tertawan oleh ngelmu-
ngelmu yang tidak jelas juntrungannya.. Ini satu era dimana bahasannya adalah TV,
HP, internet, Ipad,
KOOR : (MELEDEK)
Tuan Haji : (SAMBIL MELEDEK UJANG, KARENA PENDAPAT WARGA MEMBUATNYA MERASA
SUDAH DI ATAS ANGIN)
Irill : Namun, ada cerita di salah satu departemen, orang-orang yang bergelar
haji, malah menjadi koruptor!
Tuan Haji : Heh, bibir jelek! Pemimpin yang dari awalnya saja sudah kaya justeru
tidak akan tergoda kekayaan, to? Dan kau ril..jangan kau sembarangan beropini dan
provokatori warga seenak-enakmu saja
Irill : Dan nyatanya banyak uang malah digunakan untuk money politik!
Koor : Haha..Siapa yang memberi amplopan paling banyak, akan kita pilih
sebagai pemimpin..hehehe
di coblosss!
Tuan Haji : Oh..tidak! yang penting sah secara agama!, kalau ada maharnya mau
ngomong apa lagi?
(MEMERAGAKAN)
Siti : Wah, Tuan Haji malah porno! Tuan, yang dimaksud nyogok tadi bukan
nyogok (MEMAJUKAN PANTATNYA) tapi nyogok uang! Begetuuuuu
Tuan Haji : Who, gitu to, haha, tak kirain begituan. Ya itu tidak boleh! Tapi jika
niatnya sodakoh mau apa? nggak apa-apa, kan. Ibaratnya ngganti duit bensin!
Hem…?
Warga 2 : (MENYAMBUNG)
(SALING BERPANDANGAN)
Untuk apa?
Irill : apakah Tuan Haji siap mewakafkan hidup tuan untuk warga?
Ujang : Ya, apakah Tuan Haji siap mewakafkan hidup tuan untuk kepentingan
warga?
Tuan Haji : Oh..eh..aaah, ya tidak bisa to, bagaimana dengan Isteri, anak, sapi…
sapi. Lha kamu sendiri apa sudah siap mewakafkan hidupmu, Jang!
(RAMAI TERJADI PERANG MULUT, BAIK TUAN HAJI MAUPUN PARA SABET Irill SIBUK
MELEREI KEDUA BELAH PIHAK) TERDENGAR SUARA PATING KEMLONTANG, WARGA
PANDANGANNYA MENUJU PADA KEMUNCULAN TUKANG PANCI
Yayuk : Terus?
Irill : Iya.Nah, jika datang masalah, Dia akan menanyakannya pada seorang
dukun. Masak seorang calon pemimpin masih percaya pada hal-hal begituan!
Calon lainnya. Dia sudah haji, paham syar’I, tapi suka bisnisan sapi!
Irill : Lha tapi warga takut, Kang. Takut jika bandha desa ikut tergadaikan
karena dia itu pengusaha yang ingin jadi penguasa!
Irill : Lha kalau untung tidak apa-apa, lha kalau rugi, bisa jadi awal korupsi
kan?
Koor : He’em
Yayuk : Lha, Apa hubungannya Mas!Dari sudut kanan,sudut kiri tidak ada yang
bisa dipilih
tiada yang dapat dipilih.Banyak pemimpin dan calon pemimpin panci mekaten! Panci
mekaten..panci mekatennnnnn!
TAMAT