Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KELOMPOK DRAMA

KELAS XII IPA 2

Anggota:
1.Alfiqh Haydar Hanif Abdillah
2.Aurellio Giovannie Pramudhika
3.Azka Siffa Salsabila
4.Dori Karta Dinata
5.Farrel Arkhan
6.Ilham Kurniansyah
7.Irsan Hasan Amir
8.Iza Muslima
9.Nabila
10.Naufal Ardiansyah
11.Zakiah Dwinesi

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BENGKULU


SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 REJANG LEBONG
TAHUN PELAJARAN 2022
A.PENOKOHAN
a.Tokoh
1. Pria
 Pemeran: Farrel Arkhan
 Watak : Sombong

2. Tuan Haji
 Pemeran:Naufal Ardiansyah
 Watak :Ambisius dan Haus Kekuasaan

3. Mamat
 Pemeran:Irsan Hasan Amir
 Watak :Searakah akan uang

4. Jeni
 Pemeran:Zakiah Dwinesi
 Watak :Pembantah

5. Ujang
 Pemeran: Dori Karta Dinata
 Watak :Percaya Diri dan Ambisius

6. Irill
 Pemeran:Aurellio Giovannie Pramudhika
 Watak :Kritis dan Sombong

7. Siti
 Pemeran: Azka Siffa Salsabila
 Watak :Serakah akan uang

8. Yem
 Pemeran:Nabila
 Watak :Genit

9. Zon
 Pemeran:Alfiqh Haydar Hanif Abdillah
 Watak :Tanpa Pendirian atau Prinsip

10. Mbah Jamet


 Pemeran:Ilham Kurniansyah
 Watak :Percaya Pada hal gaib dan memiliki kemampuan menerawang
seolah olah tau segalanya

11. Yayuk
 Pemeran:Iza Muslima
 Watak :Cuek dan Tidak Peduli Sekitar
b.Busana

1) Pria :Celana,Jas Hitam,Kemeja Putih


2) Tuan Haji :Pakaian Muslim,Sorban,Peci Putih,Tasbih
3) Mamat :Baju kaos,Kain Sarung,Celana Pendek
4) Jeni :Baju Kebaya lama, Kain Panjang
5) Ujang :Baju kemeja,Celana Hitam,Baju Kaos,Celana Pendek,Kain Sarung
6) Irill :Baju Jawa,Celana Dasar
7) Siti :Baju Kebaya lama,Kain Panjang
8) Yem :Baju Kebaya Lama,Kain panjang
9) Zon :Baju Kaos,Celana Pendek,Kain Sarung
10) Mbah Jamet :Baju Kaos Merah,Baju Dukun,Celana Hitam,Blangkon
11) Yayuk :Baju Kebaya Lama,Kain Panjang

c.Properti
 Kursi Panjang kantin 2 Buah
 Kursi Plastik
 Kalender
 Panci
 Dupa
 Tatakan Dupa
 Karpet Telur
d.Naskah
2013

PANCI
Karya : Ommie Monthie
Supervisor : Farid
PANGGUNG BERISI MIMBAR BERLAMPU TERANG. SEORANG PRIA SEDANG BERORASI.
IA BERSEMANGAT. GERAKAN BADANNYA BERTENAGA, KOKOH, DAN PADAT. TATAP
MATANYA MENGHUNJAM SIAPA SAJA YANG MELIHATNYA.

Pria : Saudara-saudara, pilihlah Saya. Saya kaya rencana. Tentu rencana-


rencana yang berkaitan dengan strategi pembangunan ekonomi. ini jelas
dan menge-de-pan-kan aspek ke-se-im-bang-an dan ke-ber-lan-jutan.

Menurut saya, Keseimbangan pembangunan berdasar empat strategi


yakni; pertumbuhan, lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, dan
pengelolaan ling-kungan.

Pilihlah Saya!

Saya akan dorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, yaitu


pertumbuhan yang menciptakan la-pang-an ker-ja, mengurangi ang-ka
ke-mis-kin-an, dengan tetap menjaga da-ya du-kung alam. Jadi ini
semacam program-program Pro-Rakyat. Sekali lagi pro-rak-yat!

Seperti saudara-saudara ketahui, pengentasan kemiskinan jadi prioritas


kebijakan utama saya. Komitmen ini ditunjukkan melalui serangkai-an
program Pro Rakyat. Apa itu?

Mari Kita saksikan program saya saudara-saudara

Program ini dijabarkan ke dalam bagian per bagian seperti pro-gram per-
lin-dung-an soksial eh sosial, Beras Miskin, Program Keluarga Harapan,
Bantuan Siswa Miskin, dan Bantuan untuk Lanjut Usia dan Cacat.

DATANG PARA PENAGIH HUTANG MENEMUI PRIA YANG BERORASI TERSEBUT.NAMUN


PRIA TERSEBUT MENGHENTIKAN MEREKA DAN TETAP MELANJUTKAN ORASI.SETELAH
ORASI SELESAI DILAKUKAN PRIA ITU MENCOBA LARI DARI PARA PENAGIH HUTANG
DAN KEMUDIAN DIKEJAR OLEH PARA PENAGIH HUTANG ITU. WARGA TERBAHAK-
BAHAK. ENTAH DARIMANA, DATANGLAH SEORANG MIRIP ULAMA. IA BERPAKAIAN
SANGAT RAPI. PUTIH DAN SELEMPANG HIJAU BERGELAYUT DI PUNDAKNYA.
SESEKALI IA MENGELUS JENGGOTNYA YANG TIDAK PANJANG. IA TERTAWA-TAWA
ENTAH PADA SIAPA

Tuan Haji : Aduh…aduh, kasihan…

Irill : Oh.. apakah yang engkau bicarakan, Tuan? ketidaktahuan kami


ataukah kekurangkontrolan wanita tadi?

Tuan Haji : Ohohohh….tidak,Aku…tadi hanya memikirkan sesuatu

Jeni : Kalau tidak, lalu apa yang engkau pikirkan?

Tuan Haji : Aku memikirkan sebuah harapan yang membumbung kemudian


gedabruk..agh, kasihan!

Jeni : Apa saranmu, Tuan!


Tuan Haji : Hadits riwayat Bukhari, Nabi mengatakan, “Apabila sesuatu urusan
diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggu saat kehancurannya”
maka dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan seseorang yang benar-benar
jos untuk memimpin!

Warga : O! (KOOR PANJANG)

Mamat : Coba, tunjukkan! Barangkali kekhusukanmu mampu mendengar suara-


suara langit!

Siti : Ya, barangkali doamu mampu menurunkan orang pilihan untuk desa ini.

TUAN HAJI MULAI MEMBELAKANGI, BERDEHEM, BAJU KOKONYA PERLAHAN MULAI


DIKIPAT-KIPATKAN. KEMUDIAN IA MEMAKAI WEWANGIAN.

Jeni : Hem, bau wangi apa ini?!

Mamat : Ya akupun menciumnya,Jen!

Tuan Haji : Ini wangi misyik asli! dulu aku membelinya sewaktu pergi haji sepuluh
tahun yang lalu! (PAMER)

Mamat : Benarkah Tuan? Oh ya, lalu, bagaimana ciri pemimpin yang juos, Tuan?

TUAN HAJI ITU MEMBERIKAN CIRI-CIRI SESUAI DIRINYA BAHKAN SAMPAI WARNA
PAKAIANNYA, SEMENTARA WAGA MULAI MENYIMAK DAN MANGGUT-MANGGUT.

Tuan Haji : Menurut kitab Herr van Gemblong, kedatangan pemimpin itu ditandai
baju serba putih, bau mizik, dan sudah bergelar haji!

(MENYEBUT GELAR HAJI DENGAN PENUH KESOMBONGAN)

Warga 2 : Tuan sudah haji?

Tuan Haji : Oia, bahkan haji produk lama. Kamu tahu, betapa susahnya orang yang
pingin naik haji? Pesan sekarang, berangkat belasan tahun mendatang.
Lha apa ini tidak lucu? Aku menyebut ini haji indent! Yah, Tak ubahnya
pesen motor model terbaru, haha

Warga 1 : (IA MULAI MENYADARI KEMIRIPAN DARI TOKOH YANG DIOMONGKAN OLEH ULAMA
TERSEBUT)

Oohh, ciri-ciri itu kok mirip dengan ciri dari Tuan YA

TIBA-TIBA HADIR SUARA MEMEKAKKAN TELINGA, ENTAH DARIMANA DATANGNYA


BUNYI TETABUHAN TERDENGAR, TUAN ULAMA YANG SEMULA SENANG MENGHELA
NAPAS KEMBALI. RUPANYA IA MENCEMBURUI KEDATANGAN SUARA MISTERIUS
TERSEBUT.

Yayuk : Panci-panci, panci-panci, panci-panci, panci-panci,

Ujang : Bajiluk, telebisying,berisik Hah! jualan panci kok suaranya blag-gedebug,


blag-gedebug. Edan! Ngageti saja..!
Yayuk : Ayo kerja…Panci-Panci, ayo Kang, mari!

(BERJALAN KE LUAR PANGUNG)

KOOR : Woo, Pergi Sana!

Tuan Ulama : (BERDEHEM)

Sudah..sudah! Oh ya, Aku tadi mendengar seseorang yang mulai paham,


Hmm..kalau tak salah kau, ya… coba lanjutkan apa yang hendak kau
katakan!

Mamat : Oh..hehe, tadi apa ya yang pingin tak omongkan,ya?

Tuan Haji : (KESAL)

Cepat katakan saja!

Mamat : Ahh, Aku ingat. Jadi begini, sesuai ciri yang Tuan sebutkan,
sesungguhnya…

TUAN HAJI ITU SEAKAN TIDAK SABAR, DENGAN GESTURE DAN LANGKAH-LANGKAH
YANG SENGAJA DIBUAT-BUAT, IA BERBICARA

Tuan Haji : Oalah Yang itu! Baik semuanya, kali ini tausyiah saya, bukanlah
mengenai iman ataupun takwa, melainkan cara mencari pemimpin?
Benar, di kampung ini banyak pemikir tapi seperti nyambi tukang parkir.
Dan keberadaannya, Tak lain hanya kerakusan! Lalu, di mana pemimpin
yang amanah? Siapakah sosok itu

WARGA 1 MULAI MENUNJUK-TUNJUK TUAN HAJI, HAMPIR BERSAMAAN SAAT ITU


TERDENGAR SUARA SAPI-SAPI YANG SEDANG MELINTAS. TUAN HAJI MENJADI
BERNAFSU, IA MULAI KEHILANGAN PIKIRNYA. TATAPANNYA SEMATA-MATA MENCARI-
CARI ARAH KEMUNCULAN SAPI. KEBINGUNGAN. IA BERNAFSU, BAHKAN TINGGI
SEKALI. LALU IA BERLARI MENDEKATI SAPI-SAPI.

Warga bersama: Ada apa, Tuan?

Tuan Haji : Coba kalian lihat dosana! Ada sapi bukan?

Koor : Sapi? A.A.D.C…. Ada Apa Dengan Capi?

Tuan Haji : Ah, Kampungan Kalian!, coba lihat! tinggi sapi-sapi itu kurang lebih 130
cm dan tubuhnya, aih..aih..puenuuh dengan daging. Aku menaksir, berat
sapi itu lebih dari 550 Kg. Kau tahu, berapa rupiahkah yang akan
kudapat? Hemm..dengan sedikit rayuan dan trik yang bombastik,
peternak itu kan menjual sapi-sapimya dengan harga murah.Lalu, aku
merawatnya hingga menjelang bada Besar…dan booom, harga kan
melambung, Aku banyak untung!

Ujang : Wah..wah…wah, ternyata Haji zaman sekarang urusannya tidak hanya


(MEMAINKAN GERAK JARI DZIKIR) melainkan hemm (MEMAINKAN
GERAK JARI UANG)
Mamat : Tapi, cocok lho Jang, kalau Tuan Haji jadi pemimpin. Lihat! Banyak Ilmu
syar’I, ganteng dan kaya! ini akan meminimalkan virus korupsi, Jang! Oh
iya, …haji lagi!

Irill : Hei..hei..hei, virus korupsi itu tidak mengenal pangkat dan jabatan. Ia
bisa menyerang siapa saja. Laki-laki-perempuan, kaya ataupun miskin. Jika ia sudah
masuk ke tubuh kita…

(MENATA POSISI TUBUH)

bisa dari arah kanan atau bisa juga dari arah kiri, kemudian
perlahan-lahan virus itupun akan memangsa pikir kita. Lalu nurani kita akhirnya
menyerah dan bilang, “Oh Aku tak berdaya..”

Mamat : Dia itu sudah haji, lho rill! Amati saja muka dan gerak tingkahnya. Aku
rasa Tuan Haji ini layak!

Siti : (MENDEKAT DAN MENGAMATI)

hmmm…muka Tuan Haji manis..

Tuan Haji : (BANGGA)

Pas dan puas, to? Jadi sekali lagi, serahkanlah semua urusan itu
Pa..da..ah..li.nya! sudah, aku akan memburu pemilik sapi itu. Engkau boleh ikut

(MENGAJAK WARGA 1 SAMBIL MENEPUK BAHU)

Oh ya, Aku akan memberi sedikit persen untuk siapa saja yang ikut
denganku?!

TUAN HAJI, MAMAT, SITI 5 KELUAR PANGGUNG

Ujang : Aku kok sulit percaya pada omongannya si Tuan Haji tadi. Jen!

Jeni : E, engkau punya alternatif lain, Jang?

Ujang : (BERPIKIR SEJENAK)

Bagaimana jika kita pergi ke Bunton! Di sana ada dukun sangat ces, kita
bertanya, siapa pemimpin yang pas untuk desa ini?

(WARGA 4 MULAI CURIGA)

Jeni : Oh, siapa Dia, Jang?

Ujang : Mbah Jamet. Orang-orang memanggilnya Mbah Met, sebutan yang


disebabkan kemampuan ilmu trawangnya yang Sangat Tajam!

Irill : (MAJU KE DEPAN PENONTON)

O, Sang Bapa Logika, Aristoteles yang Agung! ternyata, sesat pikir masih
saja bercokol, bahkan di jaman post modern ini.! ha!
Jeni : Hei, kamu Irill! kamu itu tahu apa untuk urusan-urusan beginian! Sudah
sana, pulang dan lekas kau menyusu pada ibumu!

Ujang : Sudahlah, Jen..jangan kau gubris anak ingusan itu.

(MENGAJAK KE POJOK PANGGUNG)

Kita siapkan saja Persembahannya!

Jeni : Apa saja itu, jang?

Ujang : Kebul-kebul

jeni : Kebul-kebul? Apa itu Kang?

Ujang : Ya, sembarang kebul-kebul! Bisa kebul rokok atau bisa juga Kebul dupa.

jeni : Oh, Baik..baik! bagiamana jika siapkan Persembahannya itu sekarang,


Jang?

Ujang : Oke..mari!

KEMUDIAN UJANG DAN JENI KELUAR PANGGUNG

Irill : (BERKATA PADA PENONTON)

Aku mulai mencium aroma ketidak-beresan. Seperti sebuah kabut yang


merembang. Oh, Pedhut Lereng Muria jilid ke-2. Apapun itu aku harus mengawal
demokrasi di kampung ini.

BLACKOUT

ADEGAN KE-2

SETTING PANGGUNG, DI TEPI DESA. PEPOHONAN YANG MENCIPTAKAN SUASANA


MISTIS. SUARA-SUARA BURUNG MALAM BERSAMBUNGAN DENGAN JANGKERIK. DI
DALAM HUTAN DENGAN PEPOHONAN RINDANG..

Ujang : Di sini, dukun sakti yang ku maksud itu, tinggal, Jen!

Jeni : Sungguh luar biasa, Jang. Naungan senyap yang mampu menggetarkan
siapa saja. Saya percaya, kekuasaan Belanda pun tak sempat masuk di area ini! E,
Mbah Jamet tinggal disini, Jang?

Ujang : Iya..benar!

Yem : Oh..tiba-tiba bulu kudukku jongkok, Kang!

Ujang : Tenang, tenang! Di sini, brekasan, genderuwo, peri, dan pocong, takluk
pada Mbah Jamet.

(MENGETUK PINTU)

Kulonuwun…!

Yem : Kulonuwun…
Mbah Jamet : Hei…siapa di sana itu?

Yem : Oalah..Jang, bulu kudukku berdiri, Jang!

Ujang : Sttttt!,

(MENEMPELKAN JARI DI MULUT DAN KEMUDIAN)

Ini Saya, Anaknya Ngatmo Kucir, Mbah!

Mbah Jamet : O..kamu

(TERDENGAR KETUKAN TONGKAT, NAMPAK SEORANG PRIA SEPARO


BAYA)

Ada apa ke tempatku malam-malam, ayo kesini!

Ujang : OH tidak usah Mbah, biar kami di sini saja.

Yem : Iya, Mbah

Mbah Sajam : Lha, Kamu mau duduk di mana?

Ujang : Biar Kami duduk di bawah sini saja! (DUDUK NGLESOT DI LANTAI)

Mbah Jamet : Ya..sudah.

(DUDUK DI BANGKU)

Kamu! Iya..Kamu! Kamu itu suka menaruh sandal di depan pintu, ya?

Jeni : Iya mbah (BINGUNG) memangnya, ada apa Mbah?

Mbah Jamet : Itu menjadi sebab musabab, ekonomimu anjlok..

Ujang : lha kok bisa, Mbah? Apa hubungan ekonomi dengan sandal?

Mbah Sajam : (TERKEKEH)

Haha…kamu tahu, sandal itu buat jalan to? Lha kalau berjalan, kira-kira
bisa terkena tembelek tidak? Nah, karena bau tembelek apalagi tembelek lencung itulah
para malaikat pembagi rejeki jadi enggan mampir ke rumahmu!

Jeni : Oh, begitu ya, Mbah.

(BERBISIK PADA WARGA YANG LAIN)

Rupanya ini yang jadi sebab, aku jarang mendapat rejeki.


Wah..wah..hebat.

Mbah Jamet : Hehehe…lha kalau Kamu

(MENUNJUK WARGA 6)

wah..wah..wah

(SAMBIL MENERAWANG)
Kamu masih suka berjalan mengendap untuk ngintip duda mand,ya?

Yem : Saya Mbah?

Mbah Jamet : Siapa lagi kalau bukan Kamu?hahaha

Jeni : O, jadi kamu suka mengintip duda itu mandi, Yem?haha…

(MELEDEK YEM YANG MALU)

Bagiamana bentuknya?

Mbah Jamet : Sudah..sudah, Lalu apa tujuanmu?

(MENUNJUK UJANG)

Sebenarnya aku sih tahu apa tujuanmu, tapi untuk urusan ini, biar kamu
saja yang ngomong!

Ujang : (MENATA POSISI TUBUH DAN MENGHELA NAPAS)

begini Mbah, sebenarnya Kami ingin mengetahui siapa sih, calon


pemimpin desa yang tepat?

Mbah Sajam : Kamu membawa syarat-syaratnya?

Ujang : (MENOLEH KE LAINNYA)

Kamu sudah bawa kan, Jen?

Warga : Sudah..sudah, Jang! Tapi hanya dupa dan ini saja. Maklum Jang
sekarang harga barang semakin mahal saja (SETENGAH BERBISIK)

Ujang : Sudah, Mbah. Namun hanya dupa dan ini saja (SAMBIL MENYERAHKAN)

Mbah Jamet : Ya sudah…gak apa-apa. Kamu tahu,

(MELIHAT BARANG YANG DIBERIKAN)

bahkan untuk masa mendatang membeli barang seperti ini pun akan
sulit. Sekarang Kau bakarlah dupa ini, kemudian nanti kalian tiupkan asapnya ketika
aku memerintahkannya!

(MEMBERIKAN DUPA DAN MENGHIDUPKANNYA)

Jeni : haduh…gemeter aku ini, Jang!

Mbah Jamet : Kalian hembuskanlah asap dupa itu ke tubuhku saat aku membaca
mantra!

WARGA MANGGUT-MANGGUT. LALU MBAH JAMET MEMOSISIKAN DIRI UNTUK


MENARI. WARGA MULAI MEMBAKAR DUPANYA. SATU KOREOGRAFI TARIAN YANG
DILAKUKAN KURANGLEBIH 3 MENIT.

Mbah Jamet : Jatu..jatu..jatu, Jatu gagak Sang Jati…Swara x3


Ujang : bagaimana Mbah?

Jeni : iya Mbah

Mbah Sajam : Engkaulah Fajar itu. Jatu..jatu..jatu..Engkaulah Sang Piningit itu.


(SAMBIL MENEPUK BAHU WARGA 3)

Ujang : Jadi, saya?

Mbah Sajam : Justeru Engkau sendirilah yang tepat memimpin desamu. Bahkan warga
desa lain akan takluk di kakimu. Lekas. Lekaslah kau ayun langkah kakimu. Sambut ini
pulang meski dengan terpaksa.

(SAMBIL MENUNJUK WARGA LAINNYA YANG IKUT)

Kalian juga harus membantu. Ini tugas suci! (PARA WARGA MANGGUT)

Ujang : Tapi, Mbah?

Mbah Jamet : Tapi apa? Lekas..lekas Pulang Kataku! (MARAH)

Warga 3 : Terima kasih, Mbah

(MENDEKAT KE ARAH MBAH JAMET SAMBIL MENGEDIP-EDIPKAN


MATANYA DAN MBAH JAMETPUN MEMBALAS KEDIPAN MATA ITU)

Mbah Sajam : Pullllangggggg! (PURA-PURA MARAH)

BLACKOUT

ADEGAN 3

SEBUAH HALAMAN, NAMPAK GEROMBOLAN WARGA. DI TENGAH KERUMUNAN ITU


HADIR WARGA UJANG,JENI,IRILL,ZON DAN YEM. MEREKA MENCOBA MENGHASUT
WARGA KAMPUNG UNTUK MEMILIH UJANG.

Yem : Semenjak aku kecil, Ratu memasuki pikiran dan hatiku, Saudara-
saudara. Ku sangka kisah itu hanyalah bualan belaka. Namun ternyata…weee, kita
dekat dengan si Ratu ini?

Zon : Ruta-ratu apa tah, Yem? Ratu Ceki, maksudmu?

Koor : Huahaha…

Yem : Ceki, gundulmu itu. Ini ratu besar yang lahir di kampung kita. Sang Ratu
Adil!

Zon : Oh, Ratu Adil kang piningit kuwi ya, Yem? Tapi ini, beneran Yem?

Jeni : Ya..iya dong, ini bukan cerita fiksi!

Koor : Dimana Dia ?

Jeni : Tidak jauh dari sini!


Koor : Dimana itu ?

JENI SEGERA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN KILANAN TANGAN, LALU


BERHENTI DI MUKA UJANG

JENI : Dia!

Koor : hah Dia?

YEM : Iya, Dia!

WARGA TERBELALAK, ADA SEBAGIAN WARGA YANG PERCAYA NAMUN TIDAK SEDIKIT
JUGA YANG KURANG PERCAYA

Zon : siapa yang menyatakan bahwa Dia adalah Ratu Adil yang ditunggu itu?

Koor : Betul..siapa!

Zon : Kalau Dia sendiri yang menyatakan, kita ye ogah..Lah..

Jeni : (DENGAN SUARA DIBUAT BERWIBAWA)

Yang menyatakan adalah..Mbah Jamet!

Koor : Oh..kalau memang Mbah Jamet sudah menunjuk, ini artinya, dialah
calon pemimpin yang pas untuk kita..

Koor : ya..ya

Satu suara : tidak semudah itu! tidak semudah itu!

WARGA KAGET. BANYAK DARI MEREKA YANG MENCARI-CARI ASAL SUARA.. MASUK
MAMAT,SITI DAN TUAN HAJI.

Mamat : Perlu pemimpin yang amanah untuk desa ini. Bukan malah percaya pada
hal-hal yang berbau klenik!

Siti : Iya, masa pemimpin akan mengajak warganya percaya pada klenik!
Seorang pemimpin itu harus ditandai kemampuan agama yang mendalam

Yem : Agama yang mendalam berarti mengerti kitab suci juga paham hadist?

Siti : E…tidak harus tetapi ..(SEDIKIT TAKUT), tapi, gelar haji saja sebenarnya
sudah cukup

Jeni : Mengapa kemudian gelar haji demikian kau andalkan, hei sabet haji?

Mamat : (MULAI BANGKIT EMOSI)

Coba kau hitung, berapa haji di kampung ini? Haji itu rukun islam
dengan tambahan syarat jika mampu! Maka, barangsiapa sudah pergi berangkat haji,
maka ia mempunyai kemampuan. Termasuk kemampuan untuk memimpin!

Yem : (TIDAK BISA MENYANGGAH)

e…ya..e
Irill : Berarti jika sesseorang dahulunya adalah penjahat, lalu punya uang
kemudian digunakan pergi haji, berarti pada kesimpulanmu tadi, Ia sudah mampu?
Mampu secara materi namun kau sandingkan dengan mampu untuk memimpin! Cetek
sekali pikiran Sampean?

Jeni : Sanggahanmu, benar Irill!

Irill : (TAK MENGHIRAUKAN)

Kemudian apakah gelar haji itu juga mampu menjamin seseorang untuk
selalu berbuat kebenaran?

Warga 2 : Sip, rill!

(KELOMPOK PENDUKUNG UJANG GIRANG KARENA PENDAPAT IRILL)

Tuan Haji : “Apabila sesuatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggu
saat kehancurannya” Saya, insyaallah tahu banyak tentang agama..dan..

Ujang : (MENYELA)

Juga tahu banyak tentang harga sapi beserta keuntungannya?Apa begitu?

Tuan Haji : Tapi aku tidak akan pergi ke rumah seorang dukun, karena itu bisa
mengarah perbuatan syirik! Coba,rill

(MENUNJUK KE WARGA 4)

Utarakan tanggapanmu pada hal-hal berbau klenik!

SUASANA SEMAKIN MEMANAS. MASING-MASING PIHAK INGIN SALING MENJATUHKAN


CALON LAINNYA. MASING-MASING PIHAK INGIN MEMENGARUHI PENDAPAT WARGA
KAMPUNG

Irill : Jelas, aku tidak akan menyerahkan logikaku tertawan oleh ngelmu-
ngelmu yang tidak jelas juntrungannya.. Ini satu era dimana bahasannya adalah TV,
HP, internet, Ipad,

KOOR : (MELEDEK)

Bukan lagi babi ngepet ataupun Nini Pelet!

Tuan Haji : (SAMBIL MELEDEK UJANG, KARENA PENDAPAT WARGA MEMBUATNYA MERASA
SUDAH DI ATAS ANGIN)

Haha..pendapat yang bagus Irill,Bagus!

Irill : Namun, ada cerita di salah satu departemen, orang-orang yang bergelar
haji, malah menjadi koruptor!

Warga 3 : (GANTI MEMBALAS MELEDEK)


Haha..apalagi sebelum menjadi pemimpin saja sudah tertarik pada bisnis
sapi..hahahaha

Tuan Haji : Heh, bibir jelek! Pemimpin yang dari awalnya saja sudah kaya justeru
tidak akan tergoda kekayaan, to? Dan kau ril..jangan kau sembarangan beropini dan
provokatori warga seenak-enakmu saja

Ujang : Namun, banyak juga pemimpin kaya ya tetap korupsi!

Irill : Dan nyatanya banyak uang malah digunakan untuk money politik!

Zon : (PERGI KE POJOK)

kalau aku, dari angka 50 dan 70, jelas pilih tujuhpuluh…

Koor : Haha..Siapa yang memberi amplopan paling banyak, akan kita pilih
sebagai pemimpin..hehehe

Tuan Haji : Tuh lihat!

(MENEPUK DOMPET DI BOKONG)

Punya banyak uang berarti

(MEMAJUKAN BOKONG KE DEPAN)

di coblosss!

Warga : Apa itu bukan bagian dari nyogok, Tuan?

Tuan Haji : Oh..tidak! yang penting sah secara agama!, kalau ada maharnya mau
ngomong apa lagi?

(MEMERAGAKAN)

Kita bisa nyogok lewat depan, samping maupun belakang!

Siti : Wah, Tuan Haji malah porno! Tuan, yang dimaksud nyogok tadi bukan
nyogok (MEMAJUKAN PANTATNYA) tapi nyogok uang! Begetuuuuu

Tuan Haji : Who, gitu to, haha, tak kirain begituan. Ya itu tidak boleh! Tapi jika
niatnya sodakoh mau apa? nggak apa-apa, kan. Ibaratnya ngganti duit bensin!

(MELIRIK KANAN-KIRI, MENCARI-CARI KEMUNGKINAN WARGA YANG


PROTES SEBAB MENGHALALKAN SOGOKAN)

Hem…?

Warga 4 : kira-kira apa visi misi jika tuan jadi pemimpin?

Tuan Haji : (MULAI KETETERAN DAN MENCARI-CARI ALASAN)

visi misi ya? Oh..eh..e,

(MULAI PERCAYA DIRI)


Pertama, saya akan menyantuni anak yatim dan janda-janda tua

Yem :Inimah sudah banyak di TV!

Tuan Haji : (BERPIKIR KERAS)

Saya akan memberangkatkan seluruh penduduk di kampung ini untuk


berhaji di tanah suci!

Yem : Nah ini,Mimpi!

Warga 2 : (MENYAMBUNG)

Yang realistis sajalah, Tuan Haji!

(WAKTU MENYEBUTKAN TUAN HAJI DENGAN SARKASME)

Tuan Haji : (BERPIKIR KERAS LAGI)

Saya akan mengundang CIA dan FBI!

Jeni&Yem : Lhoh!Baru ini!

(SALING BERPANDANGAN)

Untuk apa?

Tuan Haji : Akan saya tempatkan di masjid ataupun di mushola! Tugasnya


sederhana yaitu mengawasi sandal ataupun sepatu jamaah yang lagi sembahyang! Biar
tidak ada lagi warga yang kehilangan sandal. Malu-maluin umat saja!

Ujang : (BERBICARA MENGHADAP PENONTON)

Sedikit tapi kena sih!

Irill : apakah Tuan Haji siap mewakafkan hidup tuan untuk warga?

Tuan Haji : (BINGUNG MENCARI JAWABAN)

Lhoh, wakaf kan wujudnya benda, to?

Ujang : Ya, apakah Tuan Haji siap mewakafkan hidup tuan untuk kepentingan
warga?

Tuan Haji : Oh..eh..aaah, ya tidak bisa to, bagaimana dengan Isteri, anak, sapi…
sapi. Lha kamu sendiri apa sudah siap mewakafkan hidupmu, Jang!

(RAMAI TERJADI PERANG MULUT, BAIK TUAN HAJI MAUPUN PARA SABET Irill SIBUK
MELEREI KEDUA BELAH PIHAK) TERDENGAR SUARA PATING KEMLONTANG, WARGA
PANDANGANNYA MENUJU PADA KEMUNCULAN TUKANG PANCI

Yayuk : Ayo, warga..warga, mari beli,mari warga!

Irill : Eh…sini dulu, Yayuk!ayo kesini sebentar!

Yayuk :Ada apa mas??


Irill : Saya menginginkan sampean sebagai juru penengah di sini! Karena
pikiran dan perut saya sudah mules!

Yayuk : Terus?

Irill : ini ada calonan pemimpin.

(DI SEBERANG-BELAKANG, WARGA YANG BERSETERU MENGHENTIKAN


DAN MULAI MEMPERHATIKAN IRILL DAN YAYUK)

di sebelah sana, calon pemimpinnya adalah dia, namun sebagian warga


kurang setuju. Alasannya, Dia suka klenik.

Yayuk :Apa hubunganny,mas?!

Irill : Iya.Nah, jika datang masalah, Dia akan menanyakannya pada seorang
dukun. Masak seorang calon pemimpin masih percaya pada hal-hal begituan!

Yayuk : Terus apa hubungannya, Mas!

(KELOMPOK PENDUKUNG UJANG MULAI MENDEKATI PERCAKAPAN IRILL DAN YAYUK)

Irill : Kalau dia

(MENUNJUK TUAN HAJI)

Calon lainnya. Dia sudah haji, paham syar’I, tapi suka bisnisan sapi!

Yayuk : Apa hubungannya, Mas?

Irill : Lha tapi warga takut, Kang. Takut jika bandha desa ikut tergadaikan
karena dia itu pengusaha yang ingin jadi penguasa!

Yayuk : Terus, Mas!

Irill : Lha kalau untung tidak apa-apa, lha kalau rugi, bisa jadi awal korupsi
kan?

Tukang Panci : Terus , Mas!

(KELOMPOK PENDUKUNG TUAN HAJI MENDEKATI PERCAKAPAN UJANG DAN YAYUK)

Ujang : Jawabanmu dari tadi kok sama,yuk!

Tuan Haji : Ya, apa itu? Teras terus, saja!

Koor : He’em

Yayuk : Lha, Apa hubungannya Mas!Dari sudut kanan,sudut kiri tidak ada yang
bisa dipilih

(WARGA MENGERUBUT DAN MENCECARNYA DENGAN PERTANYAAN BERTUBI-TUBI.


TUKANG PANCI SAMPAI MENUTUP KEDUA TELINGANYA, BAHKAN SAMPAI IA DUDUK)

TUKANG PANCI BERDIRI, MENDADAK IA MEMBANTING PANCINYA DAN KEMUDIAN


BERLARI KELUAR PANGGUNG
Tukang Panci: (DARI DALAM PANGGUNG)

tiada yang dapat dipilih.Banyak pemimpin dan calon pemimpin panci mekaten! Panci
mekaten..panci mekatennnnnn!

(SEMUA WARGA BERLARI KE LUAR PANGGUNG MENYUSUL SANG TUKANG PANCI)

(DI BELAKANG PANGGUNG GADUH SUARA PANCI DITABUH)

Koor : Ya..banyak pemimpin dan calon pemimpin…Panci mekateeennnn!

TAMAT

Anda mungkin juga menyukai