Anda di halaman 1dari 10

MENKONTRUKSI NASKAH CERPEN MENJADI DIALOG DRAMA

CINDERELLA
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Kelompok 2:
1. ARI NUREYHAN
2. GHIFARI BAIHAQI SALIM
3. GITA AMELIA SARASWATI
4. KANAYA NAYLA
5. KATHERINE FLOWERINDA PRICILLA
6. MUHAMMAD FIGO ADJI SAPUTRA
7. MUHAMMAD IHSANUL FIKRI
8. MUHAMMAD RAYN NURDIYANA
9. MUHAMMAD SULTHAN IBNU YASIN
10. NAFISAH DEWI SALWANINGRUM WULANDARI
11. NAJWA SALSABILA
12. NAYLA NUR AFIFAH
13. NAYLA NUR ALIFIA HANUM
14. NURIDA SARASWATI
15. THALITA INDIRA SUBANDI
16. TIARA PUTRI ARIYONO
17. VALERY PUTRI DECHANITA

Kelas : XI IPA 2

SMA YADIKA 12 LIMO, DEPOK


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
Jl. Limo Raya No. 20 Meruyung, Limo, Depok 16515 Telp. (021) 7530286
CINDERELLA

NARATOR : NAYLA NUR ALIFIA HANUM


NAJWA SALSABILA

TOKOH :
ELLA : NAYLA NUR AFIFAH ( Sopan, baik, penyabar)
ELLI : NURIDA SARASWATI ( Egois, licik)
PANGERAN : ARI NUREYHAN ( Tegas, bijaksana, baik)
RAJA : GHIFARI BAIHAQI S. ( Tegas, bijaksana, amanah)
SERA : TIARA PUTRI ARIYONO ( Setia, penyayang)
IBU TIRI : KANAYA NAYLA ( Sombong, egois, angkuh)
PUTIH : VALERY PUTRI D. ( Sombong, angkuh)
MERAH : THALITA INDIRA S. ( Sombong, angkuh)
PENGAWAL 1 : M. SULTHAN IBNU Y. ( Tegas, setia)
PENGAWAL 2 : M. RAYN NURDIYANA ( Tegas, setia)
PENGAWAL 3 : M. IHSANUL FIKRI ( Tegas, setia)
PENGAWAL 4 : GITA AMELIA S. ( Tegas, setia)
REPORTER : NAFISAH DEWI ( Pemberani)
POHON : M. FIGO ADJI S. (Peduli, baik)
STAFF KERAJAAN : KATHERINE F.P. ( Tegas)
Di suatu kota hiduplah seorang gadis lugu bernama Ella, ia mempunyai paras yang
menawan, tidak hanya paras yang menawan namun hati yang ia miliki sangat sempurna, ia
memiliki sikap kesopanan bak seorang putri. Ia kini tinggal dengan Ibu tiri dan kedua saudari
tirinya, karena ketidakadilan yang dilakukan mereka kepada Ella ia selalu menanggapi nya
dengan ketabahan. Bagaimanakah kelanjutan kisah Cinderella ? Marilah kita saksikan drama
Cinderella yang telah kami modernisasi.

“Aduh Ella! Kamu niat ga kalo nyapu? liat nih belakang TV masih banyak debu gitu!”
Teriak Merah, marah kepada Ella yang sedang menyapu ruang tamu.
“Maaf kak, aku ga liat di belakang TV masih ada debu. nanti aku bersihkan segera ya kak”
Ucap Ella
“Gausah! Kamu lagi ngapain ada disini! Aku ga suka ada kamu di rumah ini, kamu tuh
cuma numpang, sadar diri dong!” Lagi lagi Merah marah kepada Ella. “Pergi saja kamu!
lebih baik kamu membuatkanku susu hangat di dapur!” usir Merah, sembari duduk di sofa
kemudian menyalakan televisi.
Saat televisi dinyalakan terdengar Berita bahwa sebuah Pesta Dansa akan diadakan di
dalam Istana Kerajaan atas permintaan langsung Sang Pangeran.
“Ya pemirsa, telah kami saksikan bahwa beberapa staf resmi kerajaan akan mengumumkan
bahwa akan diadakannya Pesta Dansa bertempat di Istana Kerajaan, berikut pemirsa
pengumuman resmi dari Staf Kerajaan.” Suara seorang pembawa berita.
“Baiklah singkat saja, berdirinya saya disini, ingin mengumumkan bahwa Sang Pangeran
akan mengadakan Pesta Dansa yang terbuka untuk semua orang dan diselenggarakan pada
malam ini, gerbang kerajaan akan dibuka pada saat matahari terbenam dan akan ditutup
tepat saat tengah malam.” Pengumuman resmi yang dibacakan oleh Staf Kerajaan.

“Baiklah pemirsa, itulah pengumuman resmi yang dibacakan oleh Staf kerajaan” Terdengar
Berita yang telah membuat Merah yang hanya seorang diri dalam ruangan tercengang.

“Mami! Mami! Putih! akan ada Pesta di Kerajaan, cepat lihat Berita ini” Teriak Merah
memanggil Mami dan Kakaknya
Ibu tiri dan Putih segera menghampiri Merah dengan wajah sumringah
“Apa? Pesta di Kerajaan? Pokoknya aku harus datang dengan gaun terbaikku dan
mengambil hati pangeran” Teriak senang Putih
“Apa benar itu Merah? kalau begitu marilah kita bersiap untuk pergi” Ajak Mami
“Mah, apa aku boleh ikut ke pesta? Aku janji akan membersihkan rumah sebelum pergi ke
pesta” Ella yang tak sengaja mendengar percakapan mereka berdua, meminta dengan lemah
lembut serta hati - hati, ingin diajak.
“Apa sayang? kamu mau pesta?” Anggun lembut jawab ibu tiri, yang membuat Ella
mengangguk. “Ya sudah pesta saja sana dengan TIKUS dan KECOA di gudang!!”
“Hahaha” Merah dan Putih tertawa
“Dasar tidak tahu diri memang dia Mih! Aku muak melihat tingkahnya” Ejek Merah
“Udah El kamu mending bantu kita siap siapin gaun, gausah banyak gaya” Perintah Putih
“Tapi Mah ini pesta yang ditunggu tunggu semua orang, aku juga nunggu pesta ini mah, aku
mohon” Mohon Ella kepada Ibu tirinya
PLAK! ibu menampar Ella “ kamu itu sama keras kepalanya dengan ayahmu!”

Ella pasrah, dan akhirnya menyerah kemudian segera membantu kedua kakaknya
serta Ibu tiri nya menyiapkan gaun gaun untuk pesta. Saat Ella sedang menyiapkan gaun, Ia
mendengar ketukan dari pintu utama dan segera menghampiri nya.

“Apakah benar ini alamat keluarga Chandler's ?” Tanya seorang Pria dengan jas rapi
“Ah iya, maaf mencari siapa ya?” Tanya heran Ella
“Bolehkah saya bertemu dengan tuan rumah?” Pinta sang Pria
Ibu tiri mendengar suara Pria yang sedang berbincang oleh Ella, lalu Ia menuju sumber suara.
“Iya dengan saya tuan rumah disini, silahkan duduk” Ramah Ibu tiri
“Saya disini mewakili Pangeran ingin mengundang keluarga Chandler's ke Pesta Kerajaaan
yang pasti kalian telah ketahui akan diselenggarakan malam ini” Ucap sang Pria dengan
menyerahkan undangan itu
“Wahh terimakasih, saya sudah tahu pasti akan dapat undangan khusus untuk pesta ini”
Sombong sang Ibu tiri
“Saya harap semua anggota keluarga dapat hadir, tanpa terkecualikan karena Pangeran
akan memilih calon tunangan nya malam ini untuk gadis yang terpilih” Ucap sang Pria
“Pasti kami akan datang, dan saya sudah tahu pasti siapa yang akan Pangeran pilih, dan
tidak lain adalah salah satu dari kedua anak gadis saya” Lagi, Ucap sombong nya,
dilanjutkan dengan Putih dan Merah bergaya centil di hadapan pria tersebut.
Pria pembawa undangan yang mendengar itu terlihat risih oleh kesombongan tuan rumah ini,
lalu Ia berpamit untuk kembali ke Istana.
“Girls kalian harus berdandan secantik mungkin dan memenangkan hati sang Pangeran,
kita akan segera menjadi Bangsawan” Teriak Ibu tiri
“AAAAAAA TIDAK MUNGKIN, AKU YANG AKAN MENJADI TUNANGAN PANGERAN”
Teriak senang Merah
“TIDAK!! AKU YANG AKAN MENJADI TUNANGAN DIA” Saut Putih
“TIDAK, AKU!!” Saut Merah, lagi
“TIDAK! POKOKNYA AKU” Teriak putih
“DIAM. Tidak peduli siapa yang akan menjadi tunangan Pangeran kita tetap akan tinggal
dengan kemewahan seorang bangsawan. dan ingat, akan ada banyak bangsawan lain dari
penjuru negeri! Jagalah sikap kalian disana” Ucap Ibu tiri memotong kegaduhan.

Setelah beberapa jam mereka bersiap, akhirnya sudah saatnya mereka berangkat dan
meninggalkan Ella dirumah sendiri.
Ella merasa sedih, akhirnya ia memilih untuk berjalan perlahan menuju halaman
depan rumah, ia membutuhkan suasana yang damai untuk mencerna hal-hal yang telah terjadi
kepadanya. Disaat ia membuka pintu, Ella terkejut, ramai sekali orang-orang yang sedang
berjalan dengan pakaian rapi, pakaian pesta. Semua kompak menuju arah selatan, menuju
Istana Kerajaan.
Ella memiliki seorang sahabat, bernama Sera.
“Loh itu kan Sera?” Ella melihat Sera berjalan ditengah kerumunan menuju Istana,
Berdandan rapi serta mengenakan gaun untuk berpesta. Melihat pemandangan itu, hatinya
bertambah gusar dan akhirnya ia hanya duduk sendirian di halaman rumah dengan
menyaksikan orang-orang menuju Pesta Dansa tanpa dirinya. Ella menghabiskan sepanjang
sore di sana, hingga kini jalanan telah sepi. sambil terus berharap bahwa dewi fortuna akan
tetap berada disisinya.
Saat Ella ingin beranjak diri dan masuk kedalam rumah, tiba-tiba ada sesuatu bertanya
padanya.

“Kenapa kamu bersedih?”


Ella kaget saat melihat yang sedang bertanya adalah sebuah pohon yang berbicara kepadanya,
“Maaf apakah kamu yang bertanya?” Ella memastikan lagi
“Iya, kenapa kamu kaget? bukankah bunda mu memberi tahu kalau kamu dapat berbicara
pada tumbuhan dan hewan?”
“Bunda? sudah lama aku tidak menyebut nama itu, Ia sudah tiada puluhan tahun lalu”
“Oh aku minta maaf, jadi karena itu kau bersedih?”
“Tiidak, bukan karena itu tapi karena aku tidak bisa hadir di Pesta Kaca yang dihadiri
semua orang, pastinya selain aku”
“Tidak apa, aku yakin akan ada keajaiban yang membantu mu”
Setelah pohon itu berkata seperti itu, tiba tiba saja ada sebuah mobil mewah berhenti tepat
didepan halaman rumah Ella, lalu keluarlah seorang pemuda tampan.

“Loh bukannya ini rumah keluarga Chandler's?” Tanya pemuda itu kepada orang
disebelahnya
“Benar Pangeran” Jawab orang itu yang ternyata adalah seorang Raja
Ella dan pohon kaget dengan kemunculan kedua orang ini.

“Kenapa kamu masih disini? Bukannya seharusnya sudah pergi ke Pesta Dansa?” Heran
Pangeran
“Umm itu aku masih harus membersihkan rumah dan sayangnya tidak mempunyai
perlengkapan yang layak untuk dipakai di Pesta” Sedih Ella
“Oh tidak apa mari ikut bersama ku, aku akan memberimu gaun serta dandanan yang
pantas untuk diukir di wajahmu” Ajak Pangeran, Ella melihat pohon dengan sinyal bertanya
lalu dijawab oleh pohon dengan gembira untuk meny-iyakan ajakan ini.
“Baik Pangeran, terimakasih maaf jika aku merepotkan” Ucap Ella menyetujui ajakan
Pangeran

Dialog Narrator
Narrator 2“Ella pun akhirnya berangkat menuju Pesta Dansa bersama Pangeran. Pangeran!
BERSAMA PANGERAN! Akupun juga mau sama pangeran”
Narrator 1 “tapi pangeran mana mau sama kamu”
Narrator 2 “ish sirik aja, okey daripada danger ini orang mari kita lanjut ceritanya!!!”

Setelah Ella dan Pangeran telah sampai ke Istana Kerajaan, ruangan yang semula
ramai, penuh orang yang sedang asyik berdansa, mencicipi makanan, mengobrol, atau hanya
sekadar menikmati pesta tersebut menjadi hening terdiam, perhatian mereka semua teralihkan
kepada tuan rumah, tak lain Sang Pangeran yang menggandeng tangan seorang wanita muda
nan menawan yang tak mereka kenal, kecuali 4 orang dalam ruangan itu dan 3 dari mereka
tampak tidak suka.
“Jadi, maukah kamu berdansa denganku?” Ajak Pangeran sembari menjulurkan tangannya
Ella mengangguk lalu menerima tangan Pangeran, lampu diredupkan, menyisakan sedikit
cahaya remang romantis di penjuru ruangan tersebut, musik menghiasi malam mereka dan
menyejukkan hati Ella. Mereka pun berdansa diatas lantai dansa, yang kemudian semua
orang mulai mengikuti untuk berdansa, sungguh malam yang indah untuk Ella, sampai
dimana musik berhenti.
“Aku harus memberitahu hal ini kepada tuan ku, dia pasti akan bangga dengan informasi
ini” Ucap seekor binatang yang mengintip penampilan dansa antara Pangeran dan Raja

Saat musik berhenti, Ella berlari dari tempat dansa ke toilet, Ia menemukan wajahnya
memerah akibat malu tengah diperlakukan spesial oleh Pangeran seperti itu. Namun saat Ella
tengah ditoilet Ibu tiri dan kakak kakaknya menyadari bahwa itu adalah Ella dan mengunci
Ella di dalam toilet

“TIDAK!! JANGAN KUNCI PINTUNYA” Teriak Ella


“Kamu pikir kamu bisa merebut Pangeran dari anak gadis ku? Dasar anak tidak tahu diri!”
Ketus Ibu tiri lalu meninggalkan Ella didalam

Dialog Narator :
"Lah kok bisa Ibu tiri tiba tiba mendapatkan kunci toilet?"
"Jadi tadi.."

Ibu tiri, Merah dan Putih telah merencanakan hal itu setelah mereka melihat bahwa Ella dan
Pangeran memasuki ruangan bersama
“Kalian yang mengambil kunci dari saku penjaga itu, biar Mamih yang mengalihkan
perhatian mereka. Mengerti?” Jelas Ibu tiri
“Siap Mamih!” Setuju Merah dan Bawang Putih

Balik ke Scene Ella Terkunci di toilet


Ella telah berada di dalam kamar mandi cukup lama dan berteriak tolong setidaknya
30 kali.
“TOLONG!!!” Teriak Ella agar diselamatkan seseorang
“Kamu yang didalam, mundur tiga langkah karena akan aku dobrak pintunya” Ucap
seseorang dari luar
Tiba tiba pintu terbuka paksa dan Ella melihat Sera, sahabatnya mendobrak pintu lalu
bertanya apa yang terjadi
“Loh Ella? Apa yang terjadi? Kenapa kamu bisa terkunci seperti ini?” Khawatir Sahabatnya
“Terimakasih pengawal sudah membantuku, ini ulah mamihku” Ucap Ella
“Ibu tiri mu? Oh iya, jika kamu disini berarti tadi yang di panggung? siapa?” Heran Sera
“Sebaiknya kalian berdua kembali ke ruang dansa” Tegas Pengawal

Sebelumnya
Pangeran yang kebingungan akan hilangnya Ella memerintahkan semua pengawalnya
untuk mencari gadis itu, sayangnya Pangeran tidak bertanya siapakah nama gadis itu
“Pengawal!” Teriak pangeran.
“Siap” Jawab para pengawal.

Elli memasuki ruangan pesta dansa dengan menggunakan sihir dan segera menyihir
semuanya agar terdiam ditempat, setelah itu Ia menyhir Pangeran untuk mencintai dia
daripada saudari kembarnya lalu mengembalikan situasi semula.
Setelah itu, karena sihir yang didaptkan Pangeran Ia mulai membawa Elli ke
panggung dan memperkenalkannya didepan Raja
“Ayahku, izinkan aku memperkenalkan gadis yang telah aku pilih” Lalu Elli muncul didepan
Raja dengan anggun dan berpakaian seperti Ella
“Tunggu apalagi anakku mari kita kenalkan dia kepada semua orang” Gembira sang Raja

“Tolong perhatian semua, saya disini ingin mengumumkan gadis pilihan dari putraku yaitu
Pangeran, namun dia ingin mengumumkan sendiri” Ucap Raja sambil menyilahkan sang
Pangeran
“Dia adalah Elli, cinta pada pandangan pertama yang membuat aku yakin untuk segera
melamarnya” Lantang Pangeran
Elli tersenyum licik, “Kami harap hubungan kami bisa diterima oleh semua disini” Saut Elli
sambil menggandeng Pangeran
Dialog Narrator
Narrator 1 “hmmm mungkin kalian bingung? siapa yang bersama pangeran
sedangkan Ella kan sedang terkunci di kamar mandi, jadi dia adalah”
Narrator 2 menginterupsi “kamu sih belum lengkap ceritainnya mereka jadi bingung kan”
Narrator 1 “iya, ini makanya mau dijelasin, kamu ga usah motong omongan ku, lagi kamu
ngapain disini jadi narrator, harusnya aku sendiri disini jadi narrator. jadi dia adalah”
Narrator 2 menginterupsi “dia adalah saudari kembar Ella, Yaitu Elli. Baiklah kita lanjut
kisahnya”

Sedangkan di dalam kerumunan Ella melihat Pangerannya tengah menggenggam


tangan seorang gadis yang mempunyai paras yang sangat amat identik dengannya, Ia tidak
bisa menyembunyikan rasa sedih dan kecewa saat melihat saudari kembarnya telah merebut
Pangeran dari dirinya.
Ia tidak percaya dengan apa yang ia lihat, matanya tersedu dengan setetes air mata
yang keluar, tangan kanannya getir bergetar menutup mulut dan menyeka air mata.
pemandangan itu cukup membuat hatinya sakit, hingga kemudian ia berlari meninggalkan
semuanya, bergegas pergi menjauh dari tempat itu.

Beberapa bulan setelahnya


Ella hanya bisa berbaring di kasur selama beberapa bulan ini, pikirannya hanya
memikirkan satu dan hanya satu, sang Pujaan Hati. Sera prihatin, kisah yang ia saksikan
sungguh menyedihkan, dan Sera jugalah yang telah merawat Ella semasa ia sakit. Ella
terpaksa menginap beberapa bulan ini di rumah Sera, kamar Sera, karena kini Sera tau
keadaan Ella, ia tak mungkin bisa hidup bersama Ibu tirinya yang kejam dan kedua kakak
tirinya.

Tanpa sepengetahuan Ella, yang dimana Sera telah berhasil membujuk Elli dan Sang
Pangeran untuk menjenguk Ella.

“Ella” Ucap Pangeran saat berada dikamar Ella yang sedang terbaring sedih.

Ella menatap keberadaan kedua orang yang Ia cintai, terutama matanya yang tak lepas
dari sang pangeran, ia merasa sangat senang ia telah datang.
“Pangeran, itukah engkau Pangeran?” Ucap Ella. “Kau datang diwaktu yang tepat
pangeran, aku telah menyiapkan gaun pernikahanku, dan telah ku siapkan hatiku, aku siap
dilamar olehmu” Lanjut Ella.
Pangeran hanya bisa sedih melihat Ella, Elli pun hanya bisa terdiam.
“Kenapa kamu hanya diam Pangeran?” Ucap Ella sembari mengambil tangan Pangeran, dan
memandangi tangan itu dengan memperhatikannya dalam-dalam. Melihat cincin di jari manis
pangeran, Ella pun menyadari sesuatu. “Oh sudah kepunyaan orang lain, sudah hilang
harapanku, aku haram menyentuhmu, pergi kalian semua. aku tak ada urusan lagi dengan
kalian”

Saat Ella melihat Pangeran dan Elli yang benar benar pergi, rasa kecewanya sangat dalam,
lalu Ia lari mengejar Pangeran namun ditahan oleh Pengawal yang menjaga Pangeran
“Jangan mendekat kamu harap tetap didalam kamar” Tegas Pengawal
“Tidak, lepaskan aku”
“Diam”
Lalu Ela menyerah menatap sendu kepergian Pangeran, lagi.

END

Anda mungkin juga menyukai