XII MIPA 1
TOKOH :
***
[Babak ke 1. UNDANGAN]
Allice: “Sudahlah, tidak perlu diributkan. Karena yang akan menjadi pendamping si
Tampan adalah aku.”
Ibu Tiri: “Hei, kalian ini. Tidak perlu bertengkar. Ibu yakin salah satu anak Ibu ada yang
terpilih sebagai pendamping Marche. Tapi, siapapun dari kalian yang terpilih tidak perlu
dipersoalkan. Karena, nantinya semua itu akan membuatku gembira.”
Cinderella : [MENGHAMPIRI TEMANNYA] "Kenapa kalian kesini, nanti kalau ibu tiri
ku melihat kalian bisa di marahi."
Yovie : "Ah tidak masalah, kami tidak takut dengan Ibu tirimu itu. Kami kesini ingin
mengajak mu untuk datang kepesta itu bersama kami."
Cinderella : "hmm.. Tapi sepertinya aku tidak akan pernah bisa kesana"
Rency : "Kenapa?"
Cinderella : "Aku tidak mempunyai Gaun yang indah seperti kalian. Baju ku semua
hanya seperti ini"
Yovie : "Kalau begitu kau pakai saja gaun ku, aku tidak akan pergi"
Cinderella : "Jangan, aku tidak mau seperti itu. Lebih baik aku tidak ikut, kalian saja.
Lagipula pasti Ibu tiri ku tidak mengizinkanku."
Rency : "Aku heran deh, kenapa si ibu tiri kamu jahat sekali padamu, kan kamu juga
anaknya"
Cinderella : "Jangan berkata seperti itu, nanti dia bisa mendengar kita"
Rency : "Kau ambil saja gaun saudara tiri mu itu, lagian mereka tidak akan biss mencuri
hati Raja dengan tampang kejam mereka"
Cinderella : "Ah sudah-sudah, kalian mengajarkanku untuk tidak baik. Dan aku tidak
mau itu. Lebih baik kalian pulang. Karen ku tidak akn pernah bisa pergi ke pesta itu.
***
[Babak ke 2. KESEDIHAN]
Ibu Tiri: ”Hei, Lyla, pakai pakaian ini. Jangan pakai itu!.... Julie bedak mu bisa luntur
kalau kau terus menerus berpindah tempat!... Allice, lipstik mu belum cukup merah
tambahkan lagi!
***
[Babak ke 3. KEAJAIBAN]
[DI KAMAR.]
[RENCY DAN YOVIE YANG SUDAH SIAP UNTUK PERGI KE PESTA MALAH
MEMILIH UNTUK MENEMANI CINDERELLA DI RUMAH CINDERELLA].
Rency: "Cinderella..., Kau jangan bersedih. Tidak usah difikirkan. Lagi pula kami juga
tidak akan pergi. Kami akan menemanimu disini."
Cinderella: "Tidak, bagiku itu adalah pesta yang istimewa. Pasti akan menyenangkan
jika aku bisa ada disana.
Ibu Peri: “Jangan menangis, anakku. Tidak seharusnya kau bersedih. Tersenyumlah,
supaya wajahmu bertambah cantik.”
Cinderella: "Kau siapa? Dan darimana kau datang? [Dengan wajah terkejut].
Ibu peri: "Aku adalah seorang peri yang akan membantu mu, katakanlah apa yang
menjadi penyebab kau menangis cantik?"
Cinderella: “Tolong aku ibu peri. Aku juga ingin datang ke pesta itu seperti kakak-
kakakku. Tapi, gara-gara aku tidak punya gaun yang cantik, mereka tidak
mengizinkanku.”
“Jadi itu, baiklah Cinderella, bawalah satu labu besar itu kehadapan ku"
Cinderella: “Wah, bagus sekali gaun Ibu Peri.” [MELIHAT GAUNNYA BERUBAH
MENJADI GAUN BERWARNA PUTIH YANG CANTIK NAN ELEGAN.]
Ibu Peri: “Sebagai sentuhan akhir
[Ibu Peri mengayunkan tongkatnya kearah kardus
tak terpakai, dan tampaklah sepasang sepatu kaca.]
Cinderella: “Ibu Peri, ini… ini
[TAK KUASA MENAHAN RASA HARUNYA,
MEMELUK IBU PERI.]
Ibu Peri: “Oke… oke… Tapi, kau harus ingat bahwa pengaruh sihir ini akan lenyap
selepas pukul dua belas malam. Karena itu, pulanglah sebelum lewat tengah malam.”
***
RAJA: “Putri yang cantik, maukah menari dengan saya?” [SAMBIL MENCIUM
PUNGGUNG TANGAN CINDERELLA.]
Rency: "Ayo Cinderella, kau pantas mendapatkan ini. Kau sekarang adalah putri yang
cantik [BERBISIK KE CINDERELLA]."
Cinderella: [Tersipu-sipu]
Raja: PELAYAN !
Raja: Semalam, tampaknya aku sudah menemukan seorang wanita idaman yang kucari
selama ini.
Pelayan: , Apakah ia sangat cantik, Raja?Dan kalau boleh tau siapa namanya? .
Raja: Ia sangat cantik, sampai-sampai aku terpesona oleh parasnya. Namun, belum sempat aku
bertanya nama dan latar belakangnya, ia keburu pulang dengan tergesa-gesa. Saat aku mengejar
Gadis itu, aku menemukan ini. [MENUNJUKKAN SEBELAH SEPATU KACA MILIK CINDERELLA.]
Raja: Justru itu. Aku menitahkan kamu dan anak buahmu untuk menyisir seluruh
pelosok negeri. Cari seorang wanita yang cocok mengenakan sepatu ini. Pastikan semua wanita,
tidak peduli siapapun, memakai sepatu ini!
KACA]
[BERSAMA ANAK BUAHNYA, PELAYAN SEGERA BERGERAK. MEREKA MENYISIR SEMUA TEMPAT,
HINGGA TIBA DI RUMAH CINDERELLA DAN IBU TIRI-NYA.]
Pelayan: Kami datang ke sini atas titah Den Raja untuk mencari pemilik ini.
[MENUNJUK SEPATU KACA.] Karena Raja hendak memperistrinya. Adakah Madam memiliki anak
gadis?
Ibu Tiri: Allice, Julie, dan Lyla! [BERTERIAK MEMANGGIL KETIGA ANAKNYA.]
[KETIGA ANAKNYA, ALLICE, JULIE, DAN LYLA. MEREKA KEMUDIAN MENCOBA SEPATU KACA
YANG DIBAWA PELAYAN RAJA.]
Pelayan : "Kalau begitu pakailah sepatu kaca ini, jika sesuai maka pemilik sepatu kaca ini adalah
diantara anak madam"
Ibu Tiri: Tenang saja, sepatu itu sudah pasti sesuai dengan kaki anak-anakku."
Lyla: [MENYERAHKAN KEMBALI SEPATU KACA ITU KE PELAYAN.] Eits.. [MEREBUT KEMBALI DARI
PELAYAN] aku beli deh sepatu ini, bilang pada Raja bahwa aku yang memiliki sepatu ini, bisa
kan?"
Allice dan Julie : "Jangan mimpi kamu Lyla!" [SECARA BERSAMA MENGAMBIL SEPATU ITU DAN
MEMBERIKANNYA KE PELAYAN]
Pelayan: Karena tidak ada seorang pun yang cocok disini, kami akan melanjutkan pencarian
kami di lain tempat.
Pelayan: Tidak menjadi persoalan. Asalkan dia seorang wanita, kami diperintahkan untuk
mencobanya.
Ibu Tiri: Tidak. Tidak boleh. Sepatu kaca itu takkan muat untuknya!
Allice, Julie, Dan Lula: Si dekil ini bukan pemilik sepatu kaca itu!
[CINDERELLA MENJULURKAN KAKI KANANNYA.]
Pelayan: Pas sekali sepatu ini di kaki kamu Cinderella. Ah, Andalah Putri cantik itu?!
[IBU DAN KETIGA KAKAK TIRI CINDERELLA SANGAT MARAH DAN IRI PADA CINDERELLA, NAMUN
MEREKA TIDAK BISA BERBUAT APA-APA. TEPAT SAAT ITU, IBU PERI MUNCUL.]
Ibu Peri: Selamat Cinderella. Mulai sekarang hiduplah berbahagia dengan Raja. Sim
salabim. [Cinderella berubah menjadi putri cantik seperti waktu pesta rakyat.]
Ibu Peri: Kamu tidak perlu khawatir. Tidak seperti sebelumnya, pengaruhnya akan abadi.