Anda di halaman 1dari 9

SNOW WHITE

TOKOH

Rifaa Alya Fitriani Ansori as Snow White (Putri Salju)

Ariq Radhi asPangeran:

Kesya Salsabila as Ratu (Evil Queen)

Achmad Lizardy as Grumpy

Diaulhaq Gadieza as Bashful

Syifa Khaiunnisa as Doc

Achmad Lizardy as Pemburu

Keysha Faiza Aqila as Cermin

Keysha Faiza Aqila as Narrator

SCENE 1

[Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan hiduplah seorang putri yang bernama Snow White. Snow
White tinggal di istana bersama Raja dan Ibu tirinya. Sang ratu memiliki cermin yang selalu ia tanyakan
akan kecantikannya.]

Ratu: Wahai cermin! Siapakah yang paling cantik di kerajaan ini?

Cermin: Tentu saja engkau. Wahai Ratuku.

Ratu: Hahaha. Tentu saja akulah yang tercantik.

[Dia terus bertanya seperti itu hingga 17 tahun kemudian, di mana Snow White sudah tumbuh menjadi
gadis yang sangat cantik.]

Ratu: Wahai cermin! Siapakah yang paling cantik di kerajaan ini?

Cermin: Tentu engkaulah yang tercantik Ratuku. Tapi Snow White seribu kali lebih cantik di banding
engkau.

Ratu: Apa?!? Wahai cermin! Siapakah yang paling cantik di kerajaan ini?! (marah)

Cermin: Putri Salju.

Ratu: Beraninya kau Putri Salju! (menghempaskan cermin)

Cermin: Maafkan hamba, Ratuku.

Ratu: Panggil pemburu kerajaan, perintahkan dia untuk membunuh Putri Salju.
Scene 2
[Pemburu datang menghampiri Sang Ratu.]

Pemburu: Apa yang membuat anda memanggilku yang mulia?

Ratu: CARI DAN BUNUH PUTRI SALJU!

Pemburu: Membunuh Tuan Putri? Tapi untuk apa Yang Mulia?

Ratu: JANGAN BANYAK TANYA, ATAU KAU YANG AKAN KUBUNUH

Pemburu: Baiklah Yang Mulia.

Ratu: Bawakan aku jantungnya sebagai bukti dia telah mati!

Scene 3

[Pemburu pergi mendatangi Putri Salju dan langsung menodongkan pedang ke arahnya.]

Snow White: Ada apa ini?? (Putri Salju terus melangkah mundur)

Pemburu: Maafkan aku Tuan Putri, ini adalah perintah dari Ratu untuk membunuhmu.

Snow White: Ratu? Tapi kenapa? Kumohon jangan.. jangan bunuh aku.

Pemburu: Baiklah. Jika kau ingin tetap hidup, pergilah ke hutan dan jangan pernah kembali.

Scene 4

[Snow White berlari sampai terjatuh dan menangis. Ditengah tangisnya tiba-tiba Putri Salju melihat ada
sebuah rumah tua kecil di depannya.]

Snow White: Permisi, apa ada orang di sini? Berantakan sekali rumah ini..

[Putri Salju membereskan rumah itu dan tertidur karena kelelahan.]

Scene 5

[Tidak lama, para kurcaci datang sambil bernyanyi. Mereka masuk ke dalam rumah dan terheran-heran]

Grumpy: Kok rumah kita jadi bersih

Doc: Siapa yang membersihkannya?

Grumpy: LIHAT! Ada yang tertidur di atas tempat tidurku!

Doc: Stt stt diam dulu

[Ketiga kurcaci berjalan perlahan menghampiri Putri Salju]


Bashful: Hati-hati dia besar sekali

[Grumpy menarik selimut yang dipakai Putri Salju.]

Doc: Dia seorang perempuan

Bashful: Hati-hati gimana kalau ternyata dia berbahaya

Grumpy: Santai aja sih nant-

[Putri Salju terbangun membuat para kurcaci terkejut dan bersembunyi. Saat terbangun, Putri Salju pun
terkejut melihat kurcaci-kurcaci yang bersembunyi.]

Snow White: Kalian kurcaci?

[Kurcaci menampakkan dirinya.]

Grumpy: Siapa kamu?

Snow White: (terkejut) kalian bisa bicara? Aku Putri Salju

Bashful, Doc, Grumpy: SEORANG PUTERI?

Snow White: Siapa kalian? Oh, aku tau! Kamu pasti Doc.

Doc: (salah tingkah) yaa, itu benar

Snow White: Kamu pasti Bashful

Bashful: (malu malu)

Snow White: Dan kamu pasti.. Grumpy!

Doc: Iya benarr dia Grumpy (menepuk pundah Grumpy)

Grumpy: (menepuk balik Doc) tanyakan sedang apa dia di sini?!?! (Menyuruh Doc bertanya)

Doc: Apa yang kamu, apa yang kamu lakukan di sini tuan putri? Kami.. kami merasa—

Grumpy: SANGAT MARAH!

Doc: Sangat marah! Eh, tidak.. kami tidak, tidak seburuk kornet. Seburuk kornet? Apa yang kukatakan?

Grumpy: Tidak ada. Kau hanya gagap seperti kumbang.

Doc: Siapa ya—yang gagap seperti kumbang?

Grumpy: Diam dan suruh dia keluar! (menunjuk Snow White)

Snow White: Tolong jangan usir aku, nanti aku bisa dibunuh oleh ibu tiriku.

Bashful: Ibu tiri?

Doc dan Grumpy: Ratu?!

Bashful: Dia mau membunuhmu?


Doc: Dia jahat?

Grumpy: Dia penyihir tua!! Bagaimana jika dia menemukannya di sini?! Dia akan menghancurkan rumah
kita dan menghukum kita!

Snow White: Tapi dia kan tidak tahu di mana aku

Grumpy: Tidak tahu?? Dia tau segalanya. Dia punya kekuatan gelap. Bahkan bisa membuat dirinya tidak
terlihat. (mengagetkan Doc)

Doc: (terkejut)

Snow White: Jika kalian mengizinkan ku tinggal, aku akan menjaga rumah ini. Aku akan mencuci,
menyapu, dan memasak.

Bashful, Doc, Grumpy: Memasak??!?!

Doc: Kamu bisa membuat buah kabel?

Bashful dan Grumpy: (menatap Doc) kue apel!!

Snow White: (tertawa kecil) ya ya, aku bisa membuat kue apel bahkan pai goosberry!

Bashful dan Doc: Pai goosberry?! Baiklah, kau tinggal di sini! (Grumpy diam bersedekap tidak suka)

Scene 6

[Sementara itu di istana.]

Ratu: Wahai cermin! Sekarang, siapakah yang paling cantik di dunia?

Cermin: Di balik, tujuh bukit permata, di balik air terjun ketujuh, di rumah kecil tujuh kurcaci, tinggallah
Putri Salju, gadis tercantik di dunia.

Ratu: Putri Salju telah mati di tengah hutan, pemburu sudah membawakan buktinya.

Cermin: Putri Salju masih hidup. Dia gadis tercantik.

Ratu: APA??! Jadi pemburu itu menipuku??! Beraninya dia.

[Ratu bergegas pergi ke ruangannya.]

Scene 7

Ratu: Dasar pemburu sialan! Aku yang akan pergi sendiri ke tempat tujuh kurcaci itu tinggal. Aku akan
menyamar sehingga tidak ada yang mengenaliku.

[Ratu membuat ramuan untuk merubah penampilannya menjadi seorang penyihir tua kemudian
meminumnya.]

Ratu: Sempurna. Sekarang saatnya mencari mantra untuk mematikannya.


[Ratu mengambil buku mantranya untuk mencari sebuah mantra yang dapat membunuh Putri Salju.]

Ratu: Apel beracun?! “Satu gigitan apel bisa membuat siapa yang menggigitnya menutup mata
selamanya.” (Ratu membaca keterangan di buku itu)

Scene 8

[Sementara itu, di rumah kurcaci, Putri Salju dan ketiga kurcaci itu sedang bermain bersama. Mereka
bersenang-senang.]

Bashful: Putri Salju, coba ceritakan kami sebuah kisah!

Doc: Kisah nyata!

Bashful: Kisah cinta!

Grumpy: Kisah cinta? Itu sesuatu yang bodoh.

Snow White: Baiklah, baiklah. (Putri Salju berdeham sejenak) Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang
putri.

Bashful: Seorang putri? Apa itu kamu?

Snow White: Kemudian dia jatuh cinta.

Doc: Apakah mencintai itu sulit?

Snow White: Itu mudah saja. Semuanya bisa melihat pengeran tampan itu. Dia adalah jodohku.

Grumpy: Apa dia kuat?

Snow White: Dimanapun, tidak ada lagi yang seperti dia.

Doc: Apa dia sudah bilang mencintaimu?

Bashful: Apa dia menciummu?

Snow White: Dia sangat romantis. Suatu saat nanti, pangeranku akan datang. Suatu saat nanti, kita akan
bertemu dan dia membawaku ke istananya. Kita berdua akan hidup Bahagia selamanya.

[Putri Salju bercerita hingga ketiga kurcaci itu tertidur.]

Scene 9

[Sementara itu, di istana, Sang Ratu telah membuat apel beracun untuk diberikan kepada Putri Salju.]

Ratu: Saat dia mulai menggigit apel ini, nafasnya akan berhenti, dan darahnya akan membeku. Dengan
begitu, aku akan menjadi yang tercantik di dunia ini. (terkejut teringat sesuatu) tunggu! Jangan-jangan
ada penawarnya?

[Ratu Kembali memeriksa buku sihirnya untuk mengetahui hal itu.]


Ratu: “hanya bisa dibangunkan dengan ciuman cinta pertama.” (Ratu membaca) ciuman cinta pertama?
Tidak perlu takut kalau begitu (sambil menutup buku). Kurcaci-kurcaci itu pasti akan berpiki kalau dia
sudah meninggal. Lalu dia akan dikubur hidup-hidup. (tertawa puas)

[Kemudian Ratu pergi ke Rumah Kurcaci]

Scene 10

[Dirumahnya, para kurcaci meninggalkan Sang Putri sendiri untuk pergi bekerja. Lalu Doc menitipkan
pesan kepada Sang Putri.]

Doc: Tuan Putri, jangan lupa bahwa Ratu tua itu adalah orang yang licik. Penuh tipu muslihat. Jadi
berhati-hati lah dengan orang asing.

Snow White: Jangan khawatir, Doc. Aku akan baik-baik saja. Sampai jumoa nanti malam. (mengelus
kepala Doc).

Doc: Sampai jumpa, Tuan Putri!

Bashful: Kau harus sangat hati-hati, karena kalau terjadi sesuatu padamu, aku..

Snow White: Sampai jumpa. (mengelus kepala Bashful).

Bashful: Astagaa.. (tersipu malu).

Grumpy: Menjijikan. (mendelik melihat yang terjadi).

Grumpy: (berdeham) Aku peringatkan, jangan biarkan sesuatu yang asing masuk ke rumah.

Snow White: Oh.. Grumpy, kau memperhatikanku. (mengelus kepala grumpy). Sampai jumpa, Grumpy.

Scene 11

[Tidak lama setelah para kuraci itu pergi, Sang Ratu yang telah menyamar menjadi Penyihir Tua dan
membawa sebuah apel tiba di rumah kurcaci. Ia melihat Putri Salju sedang membuat sebuah pie melalui
jendela.]

Ratu: (mengendus) wangi sekali, apa kau sedang membuat kue pie?

Snow White: (mengangguk) aku sedang membuat gooseberry pie.

Ratu: Kau tau? Yang paling enak itu pie apel. Pie yang terbuat dari apel segar seperti ini.

Snow White: Kelihatannya enak sekali.

Ratu: Apa kau ingin mencobanya? Ini bukan apel biasa. Cobalah segigit saja, maka semua harapanmu
bisa terwujud.

Snow White: Benarkah?


Ratu: Benar, gadis manis. Buatlah permohonan kemudian gigit apel ini. Pasti ada sesuatu yang kamu
impikan.

Snow White: (mundur ketakutan)

Penyihir Tua: Mungkin ada seseorang yang kau cintai?

Snow White: Ya, ada seseorang. (mengangguk)

Penyihir Tua: Aku sudah menduganya. Nenek tua tahu hati seorang gadis muda. Sekarang makan apel
ini (memberikan apel) Buatlah permohonan.

Snow White: Aku berharap... Aku berharap...

Penyihir Tua: Ya, ya, terus. Seperti itu.

Snow White: Aku berharap bisa bertemu dengan seorang pangeran yang akan membawaku ke
istananya, di mana kami akan hidup Bahagia selamanya.

Penyihir Tua: Sekarang gigitlah apel itu! Jangan biarkan harapannya hilang. (bersemangat)

Snow White: (menggigit apel tersebut) Aku merasa aneh. (Putri Salju terjatuh)

[Putri Salju jatuh terbaring. Merasa dirinya telah berhasil, Penyihir Tua tersebut tertawa puas melihat
Putri Salju tidak berdaya.]

Penyihir Tua: Hahahah. Akhirnya, sekarang akulah yang tercantik di dunia ini.

[Para kurcaci yang telah kembali ke rumah mereka melihat Penyihir Tua itu kemudian mengejarnya.

Penyihir Tua pun bergegas pergi menghindari kejaran para kurcaci.

Karena tidak berhasil mengejar Sang Penyihir, ketiga kurcaci itu kembali ke rumahnya dengan sedih
untuk melihat kondisi putri salju.]

Bashful, Doc, dan Grumpy: (menangis melihat kondisi Putri Salju)

[Walupun sudah meninggal, Bashful, Doc, dan juga Grumpy tidak tega untuk menguburkan Sang Putri.
Mereka membuat peti mati dan terus berjaga disampingnya.

Suatu hari, pangeran berkuda ini pergi ke hutan dan melihat seorang putri yang sangat cantik sedang
tertidur dengan dikelilingi oleh begitu banyak bunga. Hatinya terperangah. Ia pun turun dari kudanya,
dan mendekati putri tersebut.

Pangeran berkuda jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Putri Salju. Ia pun turun dari kudanya
lalu mencium tangan sang putri.]

Pangeran: Sungguh elok paras gadis ini (menciumnya kemudian duduk di samping petinya)

[Ajaibnya, tak lama setelah Pangeran mencium tangan sang putri, Putri Salju terbangun dari tidur
panjangnya membuat para kurcaci dan juga Pangeran terkejut melihatnya.]

Bashful, Doc, dan Grumpy: Tuan Putri??!


Pangeran: Tuan putri..

Snow White: Siapa gerangankah engkau?

Pangeran: Perkenalkan, aku pangeran Ferdinand. Aku sedang berkuda Ketika aku melihat ada tuan putri
cantik yang sedang tertidur dengan lelap ditengah hutan ini.

Snow White: Bashful, Doc, dan Grumpy apa yang telah terjadi

Bashful: Tuan putri terkena racun dari apel yang diberikan oleh penyihir.

Grumpy: Benar-benar penyihir nyebelin, awas saja kalau tertangkap akan aku cincang dia

Doc: Hey hey sudah. Yang terpenting sekarang tuan putri sudah bangun kembali

Snow White: Kalian juga harus berterimakasih kepada pangeran ini karena telah membangunkanku

Bashful, Doc, dan Grumpy: Terimakasih Yang mulia pangeran

Pangeran: Apakah kau mau ikut tinggal di Istana bersamaku tuan Snow White?

Snow White: Apakah kalian tidak masalah kalau aku tidak ada (melihat ke arah 3 kurcaci)

Bashful: Kami tentu akan merasa kesepian tanpa adanya tuan putri

Doc: Namun kami akan mendukung apapun keputusan yang tuan putri buat

Grumpy: Ya apapun yang tuan putri pilih akan kami dukung

Snow White: (menatap pangeran dan mengangguk)

[Putri salju pun pergi ke istana dengan Pangeran, mereka berdua pun hidup bahaia berdua selamanya]

Anda mungkin juga menyukai